Anggaran itu ada nan bersifat dinamis, ada juga nan dapat terjadi perubahan sinkron kebutuhan.
Meski dapat berubah, tapi setiap anggaran berlaku dalam tempo lama. Macam-macam aturannya,
di berbagai literatur kita dapat melihat contoh mekanisme kerja perusahaan .
Aturan di perusahaan dibuat dan ditaati sebagai sistem guna mencapai keinginan bersama.
Sekaligus membuat ritme kerja teratur dengan jenis pekerjaan, tugas, pola, dan sasaran nan jelas.
Anggaran tersebut biasa disingkat SOP, standard operating procedure . Ini dimiliki setiap divisi.
Sebagai contoh, pabrik otomotif . Divisi di sana banyak. Bahkan, dalam satu divisi dapat dicacah
ke beberapa unit divisi lain. Produksi, misalnya. Ada bagian stamping production, painting,
casting, engine, assembly, dan sebagainya. Masing-masing bagian ini punya SOP berbeda.
Aturan kerja di bagian mesin tentu dengan pengecetan dan seterusnya. Jenis pekerjaan dan
targetnya juga sudah berbeda, tapi semua saling mendukung proses holistik produksi. Ini dapat
dilihat di perusahaan terkait. Meski semua bagian punya SOP berbeda, tapi ada juga anggaran
perusahaan nan berlaku bagi seluruh karyawan. Apa pun bagiannya, apa pun divisinya.
Misalnya, anggaran jam kerja, lembur, gaji, proses izin, dan sebagainya. Anggaran itu berlaku
generik bagi semua karyawan tanpa terkecuali. Mungkin, sedikit berbeda bila levelannya lebih
tinggi seperti level manajer, direktur, direktur utama.
Nah, ketentuan nan disebut di atas, berbeda dengan SOP. Kalau SOP bersifat anggaran internal
nan dibuat perusahaan dan tak diatur secara spesifik dalam UU. Seperti telah disinggung di
paragraf-paragraf awal, setiap perusahaan dan divisi memiliki SOP berbeda meski masih dalam
satu perusahaan nan sama.
Standard operating procedure atau SOP menjadi acuan buat bekerja dan memastikan kualitas
atau hasil kerja. Apa pun jenis usaha dan pekerjaannya memiliki SOP. Jika tidak, perusahaannya
itu akan hancur sebab karyawan tak dimodali acuan nan diinginkan perusahaan.
Misalnya divisi painting (pengecetan) dalam pabrik/perusahaan otomotif. Dapat Anda
bayangkan, jika divisi itu tak memiliki SOP. Tidak ada baku cat, ketebalan, proses kerja, dan
sebagainya. Tentu saja karyawan kebingungan. Bisa-bisa pemilihan rona cat salah, ketebalan
kurang, proses kerja menyimpang. Tentu saja hasil produksinya akan hancur dan berimbas pula
pada kehancuran perusahaan terkait. Nah, di sinilah peran SOP menjadi sangat penting.
Nah, jika Anda pimpinan dalam usaha nan bergerak di bidang kuliner, jasa atau perusahaan lain
sendiri. SOP tersebut tergantung Anda. Bebas. Asalkan tak merugikan salah satu pihak. Tidak
merugikan Anda sebagai owner dan tak pula merugikan karyawan nan telah membantu
membesarkan usaha Anda.
Muatan SOP
Jika ingin membuat SOP, ada beberapa muatan generik nan perlu diperhatikan:
1. Jenis pekerjaan dan kebutuhan
1. Tugas pekerjaan dirinci detail beserta lagkah-langkahnya
1. Standar pekerjaan
1. Silogisme anggaran dan pekerjaan
1. Jumlah dan skill SDM, fasilitas, alat, dan waktu
1. Untuk memudahkan karyawan, SOP perlu dilengkapi gambar, bagan atau flowchart
1. Aturan langkah-langkah perawatan bila ada material nan membutuhkan perawatan
1. Evaluasi SOP secara berkala: apakah perlu diubah atau tidak
Selain buat mempermudah dan memperjelas pekerjaan, usahakan agar dalam SOP dimuat juga
anggaran nan mengarahkan budaya perusahaan. Misalnya dalam pelayanan pada konsumen
harus ramah. Kelak ini dapat menjadi budaya perusahaan dan perusahaan Anda akan dikenal
ramah dengan pelayanan memuaskan.[]