Anda di halaman 1dari 5

LOGISTIK INTERNASIONAL

UJIAN TENGAH SEMESTER

Disusun untuk memenuhi ujian tengah semester mata kuliah Logistik Internasional
Dosen Pengampu Mata Kuliah: (Dr. Gede Santanu, SE. MM)

Oleh:
Pande Putu Widyastini (2115744070 / 12)
6D MBI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL


JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BALI
2024
UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP TAHUN 2023/2024
PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL
Mata Kuliah : Logistik Internasional
Hari/Tgl : -
Semester/Kelas : VI/A,B,C,D,E,F
Waktu : 120 menit
Dosen Pengajar : Dr. Gede Santanu,SE.,MM
Sifat Ujian : Open Book

Soal Essay

1. Apa yang membedakan manajemen logistik dan manajemen rantai pasok (supply chain
management)?
2. Jumlah kotak anggur yang dijual oleh perusahaan Connor Owen dalam periode delapan tahun adalah
sebagai berikut:

Menggunakan model exponential smoothing dengan nilai alfa 0,20, perkirakan nilai yang dihitung
pada akhir tahun 8. Gunakan permintaan rata-rata untuk tahun 1 hingga 3 sebagai perkiraan awal
Anda, lalu lakukan ramalan tahun 8!
3. Di dalam jenis permintaan manakah yield management akan berjalan efektif? Sebutkan dan jelaskan.
4. Jelaskan faktor-faktor internal and eksternal terkait kapasitas manajemen logistic!
5. Berikan contoh terkait B2B dan B2G pada logistik yang anda ketahui dan jelaskan terkait purchasing
and procurement!

Selamat mengerjakan, semoga sukses


JAWAB:
1. Manajemen Logistik adalah departemen yang berfokus pada pengelolaan aliran barang,
informasi, dan sumber daya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa barang – baeang
dikirimkan ke tempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dengan biaya yang efektif.
Ruang lingkup manajemen logistik lebih sempit dibandingkan dengan manajemen rantai
pasok (supply chain management). Sedangkan Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain
Management) memiliki fokus yang lebih luas, dimana mengelola seluruh jaringan atau
sistem yang terlibat dalam produksi dan pengiriman produk akhir ke konsumen. Departemen
ini juga mencakup koordinasi dan integrasi seluruh proses dari pemasok bahan baku hingga
konsumen akhir.
2.

Jadi, peramalan jumlah kotang anggur yang dijual pada akhir tahun 8 adalah sekitar 398,97
kotak.
3. Yield Management akan berjalan efektif dalam jenis permintaan yang memiliki karakteristik
seperti:
a) Permintaan yang Berfluktuasi
Seperti industry perhotelan yang sering mengalami fluktuasi permintaan yang tinggi.
Selama musim liburan, permintaan untuk tiket pesawat dan kamar hotel meningkat
drastis, sementara pada waktu lain mungkin mengalami penurunan. Dengan yield
management, Perusahaan dapat menaikkan harga saat permintaan tinggi dan
menawarkan diskon atau promosi saat permintaan rendah untuk mengoptimalkan
pendapatan.
b) Persediaan yang Tidak Dapat Ditahan
Seperti Penjualan pada tiket konser adalah contoh produk dengan persediaan yang tidak
dapat ditahan. Saat tiket konser tidak terjual pada tanggal tertentu yang telah ditentukan,
pendapatan tersebut hilang selamanya. Yield Management membantu untuk
memastikan bahwa persediaan tiket konser terjual dengan harga yang maksimall
sebelum waktu terlewat.
c) Biaya Tetap yang Tinggi dan Biaya Variabel yang Rendah
Seperti Maskapai Penerbangan yang memiliki biaya tetap yang tinggi untuk
menjalankan operasional mereka (misalnya, biaya pesawat, staf, pemeliharaan
pesawat), tetapi biaya tambahan untuk melayani satu penumpang atau tamu tambahan
relative kecil. Dengan Yield Management, Perusahaan dapat menyesuaikan harga untuk
memastikan kapasitas terisi dengan cara yang paling menguntungkan, menutupi biaya
tetap dan memaksimalkan margin keuntungan.
4. Faktor – faktor internal dan eksternal dari kapasitas manajemen logistik:
A. Internal
• Sumber Daya Manusia
• Infrastruktur dan Teknologi
• Fasilitas dan Kapasitas Gudang
• Proses dan Prosedur Operasional
• Kapasitas Transportasi
B. Eksternal
• Permintaan Pasar
• Kondisi Ekonomi
• Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
• Kondisi Infrastruktur Eksternal
• Persaingan
• Teknologi dan Inovasi
5. Contoh terkait B2B dan B2G pada logistik yang anda ketahui dan jelaskan terkait purchasing
and procurement:

a) Contoh B2B: Sebuah perusahaan manufaktur mobil yang membeli komponen dari
berbagai pemasok untuk merakit kendaraannya.
Penjelasan:
• Purchasing dalam B2B: Aktivitas pembelian barang atau jasa yang diperlukan
untuk operasional bisnis. Dalam contoh ini, purchasing melibatkan pembelian
komponen seperti mesin, ban, atau bahan baku dari pemasok.
• Procurement dalam B2B: Proses yang lebih luas yang mencakup identifikasi
kebutuhan, penilaian pemasok, negosiasi kontrak, pembelian, dan pengelolaan
hubungan pemasok. Dalam konteks ini, procurement melibatkan langkah-langkah
seperti:
1. Identifikasi Kebutuhan: Menentukan jumlah dan spesifikasi komponen yang
diperlukan.
2. Evaluasi Pemasok: Menilai kemampuan pemasok berdasarkan kualitas,
harga, kapasitas produksi, dan reputasi.
3. Negosiasi Kontrak: Menyepakati syarat-syarat kontrak seperti harga, waktu
pengiriman, dan kualitas barang.
4. Pembelian: Melakukan pemesanan resmi dan pembelian komponen.
5. Pengelolaan Hubungan Pemasok: Memelihara komunikasi dan hubungan
baik dengan pemasok untuk memastikan kelancaran suplai dan resolusi cepat
terhadap masalah yang muncul.
b) Contoh B2G: Sebuah perusahaan logistik yang mengelola pengiriman barang untuk
instansi pemerintah, seperti distribusi alat medis ke rumah sakit pemerintah.
Penjelasan:
• Purchasing dalam B2G: Proses pembelian yang dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan instansi pemerintah. Dalam contoh ini, purchasing bisa melibatkan
pembelian kendaraan khusus atau alat medis dari berbagai pemasok.
• Procurement dalam B2G: Proses yang melibatkan prosedur lebih kompleks dan
seringkali lebih formal dibandingkan B2B, termasuk tender dan lelang terbuka.
Dalam konteks B2G, procurement melibatkan:
1. Identifikasi Kebutuhan: Mengidentifikasi kebutuhan instansi pemerintah
seperti jenis dan jumlah alat medis yang diperlukan.
2. Pengajuan Tender: Pemerintah mengeluarkan permintaan penawaran (Request
for Proposal/RFP) atau pengajuan tender untuk mendapatkan penawaran dari
penyedia jasa.
3. Evaluasi Penawaran: Menilai penawaran berdasarkan berbagai kriteria seperti
harga, kualitas, pengalaman, dan kepatuhan terhadap regulasi.
4. Negosiasi Kontrak: Menyepakati syarat-syarat kontrak dengan pemasok
terpilih.
5. Pembelian: Melakukan pemesanan resmi dan pembelian barang atau jasa yang
diperlukan.
6. Pengelolaan Kontrak dan Hubungan Pemasok: Memastikan bahwa pemasok
memenuhi syarat-syarat kontrak, termasuk pengiriman tepat waktu dan
kualitas produk yang sesuai.

Anda mungkin juga menyukai