Anda di halaman 1dari 1

Meskipun jarang bagi praktisi untuk membuat perbedaan dalam pendekatan mereka terhadap briefing

(pendekatan tersebut disesuaikan dengan konteks klien), dalam literatur terdapat dua pendekatan atau
aliran pemikiran yang berbeda terkait dengan proses briefing. Membantu menyempitkan kesenjangan
antara harapan klien dan tim desain. Penting untuk proyek publik dan sistem manajemen mutu yang
baik. Tantangan dalam mengunci seluruh brief sebelum aktivitas desain dimulai. Kebutuhan klien dapat
berubah selama aktivitas desain. Dokumen brief statis mungkin tidak mampu mengakomodasi
perubahan tersebut. 1 Dokumen brief bisa dievaluasi ulang, diperbarui, dan disetujui ulang pada titik-
titik tertentu. Menghemat waktu dalam program keseluruhan. Sulit melacak kembali keputusan desain
ke kebutuhan klien yang jelas terdefinisi jika terjadi masalah. Kebutuhan klien dan desain, bisa menjadi
kabur selama proses iteratif. Terkadang tidak ada batasan yang jelas antara briefing dan desain. Dalam
beberapa kasus, tidak ada brief tertulis, hanya gambar dan diagram Desain digunakan untuk
mengeksplorasi kebutuhan klien. 2 Brief harus sepenuhnya dieksplorasi, didiskusikan, disetujui, dan
ditulis sebelum memulai desain. Perubahan pada brief memerlukan persetujuan klien. Memisahkan
tahap briefing dari tahap desain. Proses briefing berlanjut ke dalam fase desain konseptual dan mungkin
tahap konstruksi. Konsep dasar: briefing adalah proses iteratif yang berlangsung sepanjang fase desain. F
L E K S I B I L I T A S Pandangan ini mencerminkan desain sebagai proses kreatif yang dinamis. Akhir dari
proses bersamaan dengan gambar desain lengkap.

Anda mungkin juga menyukai