Keuangan Personal - Kelompok 3 - W13
Keuangan Personal - Kelompok 3 - W13
KEUANGAN PERSONAL
Disusun oleh:
KP A
Kelompok 3
“Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni hasil
pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Materi ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas pada mata ajaran lain
kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menyatakan dengan jelas menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
PENDAHULUAN
Umur : 32 tahun
Joice merupakan lulusan dari Universitas Surabaya Fakultas Psikologi. Saat ini ia melanjutkan
bisnis orang tuanya yaitu sebagai seorang pemilik vendor photobooth terkenal di Surabaya
dengan pednapatan bersih saat ini mencapai Rp35,000,000 per bulan. Setelah sekitar 9 tahun
membangun karir, saat ini Joice yang telah berusia 32 tahun telah berhasil menabung sekitar
Rp748.367.778 yang tersebar pada beberapa jenis aset, yaitu deposito bank, reksadana
pendapatan tetap, tabungan reguler pada beberapa bank, logam mulia, dan cash on hand. Secara
umum, aset dari Joice dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar
dengan jenis dan rincian sebagai berikut:
● Aset Lancar
Aset lancar yang dimiliki oleh Joice adalah aset yang dapat dicairkan atau ditarik
sewaktu-waktu (bersifat liquid) yang tersebar di tabungan reguler Bank BCA, SeaBank,
Logam mulia, dan cash on hand dengan total aset lancar yang dimiliki senilai
Rp57,305,000.
Total 57,305,000
Aset tidak lancar adalah aset yang bersifat tidak liquid atau akan memakan waktu yang
lebih panjang untuk dicairkan. Aset tidak lancar dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu
aset yang bersifat tetap dan aset yang bersifat investasi jangka panjang.
● Aset Tetap
Saat ini Joice memiliki aset tetap yang berharga berupa jam tangan, tas, dompet,
ponsel, dan laptop dengan jumlah total sebanyak Rp27,100,000.
Total 27,100,000
● Modal Kerja
Total Rp331.370.000
Saham 35,873,942
Total 297,592,778
Dengan statusnya yang belum menikah dan masih tinggal bersama dengan orang tuanya
yang juga masih menjalankan bisnis keluarga, Joice ingin mulai mencicil rumah sebagai aset
ketika ia telah menikah. Dalam segi keuangan, hingga saat ini Joice belum memiliki tanggungan
dan hutang. Pengeluaran terbesar Joice saat ini hanya berada pada biaya hidup dirinya sehari-hari
dan pemberian uang untuk orang tua sehingga ia dapat menabung dan berinvestasi dengan
sebagian besar dari penghasilannya.
Total 35,000,000
Joice yang saat ini usianya yang telah mencapai 32 tahun merasa perlu untuk menyiapkan
sebuah rumah untuk kehidupan rumah tangga bersama pasangannya nanti. Setelah ia mendengar
saran-saran dari orang-orang disekitarnya dan melakukan survei sendiri, ia merasa cocok dengan
sebuah rumah di daerah Manyar, Surabaya yang saat ini diperdagangkan dengan rentang harga
dari Rp1,600,000,000. Mengacu pada kondisi keuangan dan usianya saat ini, ia
mempertimbangkan untuk menggunakan fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan tenor
10-15 tahun. Dikarenakan ia telah menggunakan fitur-fitur dari Bank BCA selama
bertahun-tahun dan merasa bahwa Bank BCA dapat dipercaya, ia meminta agar KPR yang
dilakukan hanya menggunakan program KPR dari Bank BCA saja.
Setelah dilakukan survei lokasi, lingkungan, dan harga, Joice telah memutuskan untuk
melakukan pembelian rumah dengan rincian sebagai berikut:
Listrik 2200Watt
Sertifikat SHM
Dalam proses KPR yang nantinya akan dijalankan, Joice memiliki beberapa permintaan khusus,
yaitu:
● Program KPR yang digunakan hanya menggunakan program KPR yang berasal dari
Bank BCA karena alasan pribadi.
● Down Payment (DP) tidak lebih dari 60% dari total aset yang dimiliki
● Jangka waktu KPR yang diinginkan tidak lebih dari 20 tahun dan tidak lebih cepat dari
10 tahun karena alasan mempertimbangkan nominal angsuran per bulannya yang cukup
besar jika jangka waktu KPR dibawah 10 tahun dan target pelunasan rumah yang
ditargetkan telah lunas sebelum Joice menginjak usia 50 tahun.
● Dikarenakan Joice tidak terlalu mengerti tentang perhitungan KPR, ia terbuka untuk opsi
KPR dengan bunga tetap (fixed) maupun bunga mengambang (floating) namun ia
mengharapkan agar pembayaran KPR nya lebih banyak menggunakan tingkat bunga
yang tetap karena profil risikonya yang konservatif (jika memungkinkan).
● Biaya angsuran KPR yang harus dibayar perbulannya tidak boleh lebih dari 70% dari
total jumlah yang ia tabung dan investasikan perbulannya agar ia tetap bisa menabung
dan berinvestasi untuk kebutuhannya yang lain.
● KPR harus diasuransikan untuk menghindari akibat dari hal-hal buruk yang tidak
diinginkan
Mengacu kepada latar belakang hingga tujuan klien, maka terdapat beberapa
rumusan masalah yang akan dibahas pada studi kasus ini, yakni:
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan studi kasus ini adalah:
1. Mengetahui jenis KPR yang sebaiknya dipilih oleh klien dengan
mempertimbangkan permintaan dan permasalahan dari klien
2. Mengetahui jangka waktu KPR yang sebaiknya dipilih oleh klien dengan
mempertimbangkan permintaan dan permasalahan dari klien
3. Mengetahui apa saja risiko yang dapat terjadi dari KPR yang disarankan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Oleh karena belum bekerja sama dengan para pengembang, bank yang
menjadi pilihan KPR, bank tersebut akan meminta Anda untuk melengkapi
sejumlah data yang diperlukan seperti Izin Mendirikan Bangunan (IMB), denah
bangunan, Akta Jual Beli (AJB), dan lain-lain. Sementara itu, bank yang telah
bekerja sama dengan pengembang tidak akan meminta itu karena bank telah
mendapatkan jaminan dari pengembang saat mengadakan kerja sama.
Bank yang menjadi pemberi fasilitas KPR akan melakukan seleksi ketat
terhadap calon debitur. Beberapa persyaratan umum dalam mengajukan KPR:
● Mengurangi Risiko
Bank yang memberikan fasilitas KPR untuk sebuah perumahan tentu saja
sudah memeriksa lebih dulu kredibilitas pengembang sebelum
memberikan KPR. Ini membuat risiko tertipu oleh pengembang rumah
menjadi lebih kecil karena telah diperiksa terlebih dahulu oleh bank.
● Legal
Bank dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) akan memeriksa lebih dulu
lahan perumahan yang bersangkutan apakah telah mengantongi izin yang
resmi, sehingga kecil kemungkinan akan muncul sengketa di kemudian
hari.
● Rumah Bisa Ditempati Sebelum Lunas
Dengan KPR, kita tidak perlu menunggu hingga lunas untuk
menempatinya. Saat bangunan sudah selesai pun sang pengguna KPR juga
bisa langsung menempatinya.
● Instrumen Bisnis
Meski cicilan belum lunas, kita bisa menyewakan rumah tersebut. Dengan
demikian, cicilan bisa menjadi lebih ringan karena uang biaya sewa yang
dapat membantu membayar cicilan KPR.
● Instrumen Investasi
Semakin awal kita mencicil rumah, semakin besar peluang kenaikan harga
rumah tersebut. Saat harga sudah cukup tinggi, kita bisa menjual lagi
bahkan sebelum lunas, baik dengan cara over kredit atau dengan
melunasinya lewat hasil penjualan.
● Tentukan Uang Muka dan Cicilan
Dengan KPR kita bisa menentukan besarnya uang muka, cicilan per bulan,
dan durasi cicilan sesuai kemampuan dan keinginan.
● Aset Agunan Kredit
Saat butuh modal usaha, kita bisa menggunakan rumah sebagai suatu
bentuk jaminan kredit.
● Tetapkan Target
● Meningkatkan Kemampuan
Uang muka atau down payment (DP) minimal untuk KPR adalah sebesar
15% dari total harga rumah. Untuk saat ini, Pemerintah menetapkan bahwa uang
muka atau down payment (DP) minimal untuk KPR adalah sebesar 15% dari total
harga rumah. Meski demikian, sejumlah pengembang memberikan bantuan yang
membantu meringankan beban Anda. Besarnya bantuan ini bisa mencapai 5%
bahkan bisa jadi Anda tak perlu menyediakan uang muka sama sekali.
Bank yang memiliki reputasi baik tentunya akan aman untuk dipilih ketika akan
mengajukan KPR. Reputasi bank dapat dilihat dari beberapa indikator seperti jumlah
nasabah yang dimiliki, kualitas layanan konsumen, maupun jumlah kantor cabang, serta
penyelesaian masalah yang mereka lakukan.
● Suku bunga
Bank akan memberikan fix rate sesuai jangka waktu yang telah disepakati. Lalu
perlu untuk memilih bank yang dapat memberikan tawaran suku bunga yang stabil agar
keuangan kita dapat terjamin saat terjadi floating. Setiap bank menawarkan lama periode
suku bunga tetap, besaran suku bunga tetap, serta peningkatan suku bunga floating yang
berbeda-beda.
Beberapa bank sangat ketat dalam pembayaran cicilan seperti dikenakan denda
ketika telat membayar. Peraturan ini ditetapkan pada KPR konvensional, namun untuk
besaran denda dan fleksibilitasnya berbeda tergantung bank.
● Transparansi
Karena proses pengajuan KPR yang cukup panjang maka perlu untuk memilih
bank yang transparan dalam menjelaskan semuanya, mulai dari persyaratan, besaran
cicilan, suku bunga fixed dan floating, denda dan penalti.
❖ Syarat administrasi
❖ Jumlah uang muka minimal
❖ Suku bunga yang ditawarkan dan perhitungannya
❖ Biaya ekstra yang muncul dalam proses pencairan kredit
Penting untuk membandingkan produk KPR antar bank agar mendapatkan fasilitas KPR
yang sesuai dengan kemampuan, serta tingkat risiko yang mampu Anda tangani.
Jika bunga yang dibebankan sebagai debitur semakin besar maka akan semakin
tinggi total jumlah cicilan yang akan didapat. Untuk memudahkan melakukan
perbandingan dapat melalui simulasi KPR online yang terdapat di situs setiap bank,
seperti BCA, Mandiri, ataupun BTN.
● Memperhatikan kenaikan suku bunga
Umumnya jangka waktu fix rate yang ditawarkan bank adalah lima tahun
sehingga sisanya adalah floating. Semisal cicilan 7 tahun maka 2 tahunnya adalah
floating.
Umumnya bank berskala kecil akan memberikan kelonggaran terhadap syarat dan
kebutuhan dokumennya namun menetapkan suku bunga yang lebih besar dan sebaliknya
jika bank berskala besar persyaratannya akan lebih ketat namun suku bunga yang
ditawarkan lebih rendah.
Proses wawancara ini wajib dilakukan agar pihak bank dapat memverifikasi data kita.
Wawancara dilakukan maksimal selama satu jam dan setelah wawancara akan didapatkan hasil
apakah pihak bank meloloskan atau tidak terhadap pengajuan KPR. Jawaban wawancara pun
juga harus dijawab sejujurnya karena nantinya akan dicocokan dengan Bank Indonesia. Beberapa
pertanyaan tersebut yaitu:
● Pekerjaan: memiliki penghasilan tetap minimal dua tahun sebagai karyawan atau tiga
tahun sebagai wiraswastawan atau profesional.
● Penghasilan: bank akan mempertimbangkan penghasilan dari seluruh pemasukan baik
dari gaji maupun penghasilan lainnya.
● Pengeluaran bulanan: pengeluaran rutin seperti uang makan dan sewa kos juga harus
dijawab sejujurnya karena pihak bank dapat menyesuaikan jawaban dengan laporan arus
kas masuk keluar.
● Cicilan lain yang sedang berjalan: jika sedang mengambil cicilan lain maka total bulanan
cicilan tersebut tidak boleh melebihi 30% penghasilan.
Berdiri sejak Februari 1957, saat ini PT Bank Central Asia Tbk. (Bank BCA) adalah salah satu
bank swasta yang terbesar di Indonesia dengan total aset mencapai Rp1,259.4 Triliun. Saat ini
Bank BCA telah memiliki berbagai fitur dan jenis tabungan, KPR, deposito, dan pinjaman yang
dapat memudahkan para pengguna untuk melakukan transaksi dalam berbagai kebutuhan. Selain
itu, hingga 2022 Bank BCA tercatat memiliki 28.5 juta pengguna aktif dan 1,235 kantor cabang
yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini membuat Bank BCA menjadi bank yang cocok sebagai
tempat melakukan KPR.
Dalam program KPR-nya, Bank BCA menyediakan berbagai program KPR dengan sifat, jangka
waktu, dan syarat yang beragam. Secara singkat program-program KPR dari Bank BCA yang
memenuhi kriteria dari permintaan klien dapat disimpulkan ke dalam tabel berikut:
6.55% 10 Tahun
7.25% 10 Tahun
Sumber: Rumahsaya (BCA)
Catatan: Selisih dari lamanya suku bunga tetap (fixed) dengan minimum tenor menandakan
lamanya pengguna program akan dihadapkan dengan bunga mengambang (floating).
3.3 Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi
Dilansir dari Rumah.com, untuk dapat menggunakan program KPR dari Bank BCA, terdapat
beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sang pengguna, diantaranya adalah:
PEMBAHASAN
Untuk dapat membandingkan program KPR mana yang paling menguntungkan secara total
bunga yang harus dibayarkan, pada bagian ini akan ditunjukkan hasil perbandingan antara satu
program dengan program lainnya dengan asumsi dasar sebagai berikut:
Dari hasil perhitungan atas beberapa program yang telah dilakukan, didapati bahwa secara
perhitungan jumlah total bunga yang harus dibayarkan, program nomor 2 memiliki jumlah total
bunga yang paling rendah daripada program-program yang lain walaupun jangka waktu fixed
rate lebih kecil daripada program-program KPR lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
memilih program KPR, kita tidak dapat hanya berpatokan pada jangka waktu fixed rate yang
lebih panjang saja karena bunga fixed rate tidak menjamin total bunga yang dibayarkan menjadi
lebih kecil/ringan, tetapi kita juga harus memperhitungkan tingkat suku bunga dalam jangka
waktu bunga fixed rate tersebut. Dari hasil perhitungan tadi, selisih jumlah bunga yang harus
dibayarkan antara program nomor 2 dengan program-program lain dapat mencapai sekitar 50
juta-396 juta rupiah dimana angka ini bukan angka yang kecil. Ini membuat para calon pengguna
KPR harus memperhitungkan secara matang-matang program yang dipilih agar program KPR
yang dipilih dapat optimal.
BAB V
Dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan di Bab V, maka didapati bahwa program KPR
selama 10 tahun dengan suku bunga tetap selama 5 tahun (tingkat suku bunga tetap 4.85%)
merupakan program yang paling optimal karena total bunga yang dibayarkan adalah yang paling
rendah. Jumlah angsuran yang harus dibayarkan tiap bulan juga masih berada pada permintaan
dari klien yang menginginkan agar maksimal total angsuran tiap bulannya tidak lebih dari 70%
dari total anggarannya untuk menabung dan investasi (70% x Rp23,500,000 = Rp16,450,000).
Sifat dari KPR juga seimbang antara fixed rate dan floating rate yang mana sesuai dengan
permintaan klien. Oleh karena itu, program KPR yang direkomendasikan kepada klien adalah
program KPR nomor 2.
5.2 Rekomendasi Terkait Keuangan Personal Klien
Berkaca dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang perlu Joice
perhatikan untuk mempersiapkan pembelian rumahnya, yaitu:
Sebelum menjalankan program KPR, terdapat beberapa biaya yang harus dibayarkan oleh klien
terlebih dahulu (bagian 6.3) yang disimpulkan pada tabel berikut:
BPHTB 77,500,000
Total 338,500,000
Untuk memenuhi biaya-biaya yang harus dibayarkan di awal untuk KPR, Joice disarankan untuk
menggunakan dana dari aset lancar dan investasi jangka panjang yang dimilikinya.
5.5 Kesimpulan
Pengerjaan proposal KPR dengan klien Joice Budiharto telah dilakukan sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan dan permintaan klien. Pengerjaan proposal dimulai dari tahap mengenal
latar belakang klien, latar belakang keuangan klien, tujuan KPR klien, permasalahan klien (bab
I), latar belakang dari solusi yang ditawarkan (bab III), solusi program KPR (bab IV), hingga
rekomendasi dan kesimpulan (bab V). Joice yang ingin membeli sebuah rumah di daerah
Manyar, Surabaya dengan harga Rp1,600,000,000 direkomendasikan menggunakan program
KPR dari Bank BCA dengan jangka waktu 10 tahun dimana suku bunga tetap selama 5 tahun
(4.85%) dan bunga floating selama 5 tahun (asumsi bunga floating 9.5%). Selain itu, setelah
melakukan perhitungan terhadap biaya-biaya yang harus dibayar oleh Joice, maka didapati
bahwa nilai saldo akhir Joice adalah Rp16,400,000. Perlu dicatat bahwa hasil perhitungan ini
masih dapat berubah-ubah tergantung dengan kebijakan bank, notaris, pihak asuransi, dan
lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
“Syarat KPR BCA, Cara Pengajuan, Bunga, dan Informasi Terbaru 2022.” Rumah.com, 23 Mei
Oktober 2022.