Anda di halaman 1dari 1

Perjalanan Pendidikan

Nasional
Kesimpulan
Mulai dari diri, eksplorasi

Meskipun memiliki masalalu yang buruk dalam dunia pendidikan, tapi tdak
meruntuhkan tekat saya untuk menjadi seorang pendidik yang baik. Menjadi
seorang guru yang bisa mengerti kondisi peserta didiknya tidak secara
sepihak dan memprioritaskan kenyamanan proses pembelajaran agar
tujuan pembelajaran bisa tercapai secara maksimal serta tidak ada lagi
siswa yang menjadi korban seperti saya. Menjadi seorang guru yang
berpihak pada peserta didik bukanlah hal yang mudah, karena butuh
kesabaran dan ketekunan dalam prosesnya.
Dengan memahami filosofi pendidikan Indonesia, saya dapat
mengembangkan strategi pengajaran yang lebih tepat dan sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik siswa di Indonesia. Ini memungkinkan saya
untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih baik.

Pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara

Konsep Tri- N
Konsep Tri N adalah Nonton (cognitive), nonton di sini adalah
secara pasif dengan segenap panca indera. Niteni(affective)
adalah menandai, mempelajari, mencermati apa yang
ditangkap panca indera, dan nirokke (psychomotoric) yaitu
menirukan yang positif untuk bekal menghadapi
perkembangan anak

Sistem Among
Konsep Ki Hadjar Dewantara pada sistem among
mengatakan bahwa sistem among yang berjiwa
kekeluargaan bersendikan 2 dasar, yaitu: pertama, kodrat
alam sebagai syarat kemajuan dengan secepat-cepatnya
dan sebaik-baiknya; kedua, kemerdekaan sebagai syarat
menghidupkan dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin
anak agar dapat memiliki pribadi yang kuat dan dapat
berpikir serta bertindak merdeka.

Semboyan
Ing Ngarsa Sung Tulodho (didepan menjadi tauladan) , Ing
Madya Mangun Karsa (ditengah memberikan ide atau
gagasan) dan Tut Wuri Handayani ( dibelakang memberi
dorongan.

Taman Siswa
Asas Taman Siswa mengatakan bahwa hak seseorang akan
mengatur dirinya sendiri dengan mengingat tertibnya
persatuan di dalam kehidupan umum. Tertib dan damai
itulah yang menjadi tujuan setinggi-tingginya. Tidak ada
kedamaian bila tidak ada ketertiban.

Refleksi
Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan merupakan tempat di mana semua
nilai-nilai kebudayaan tumbuh dan berkembang dalam masyarakat bangsa.
Kemerdekaan dan kesejahteraan rakyat tidak hanya dapat dicapai melalui
jalur politik semata. Untuk memastikan pendidikan merata di semua tingkatan,
diperlukan pagar yang kuat untuk melindungi dan memeliharanya dari
berbagai ancaman atau kekuatan yang dapat mengganggu pendidikan
secara menyeluruh. Selain pendidikan intelektual, pendidikan budaya juga
perlu diperhatikan agar tidak melupakan akar kebudayaan kita. Seringkali,
pendidikan di Indonesia terpengaruh oleh pola pikir Barat, oleh karena itu perlu
seimbang dengan pendidikan yang mempromosikan kebudayaan lokal.

Anda mungkin juga menyukai