Anda di halaman 1dari 5

LANDASAN KEPENDIDIKAN

Diampu Oleh: DR. IKA SEPTIANA, M.Pd.

Disusun Oleh:
Nama: Nur Laila Safitri
Npm : 23410064

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2023
1. Carilah teori landasan pendidikan menurut para ahli?
Berikut ini terdapat beberapa pengertian landasan pendidikan menurut para
ahli, terdiri atas:

a. Driyarkara
Menurutnya, pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia muda.
Terdapat 2 (dua) tahap yang terjadi disini, yaitu:
 Homilisasi; yaitu sebuah proses untuk menjadi manusia umum.
 Humanisasi; yaitu proses menjadi manusia yang lebih tinggi, lebih cemerlang,
cerdas, bersinar halus yang menghargai orang lain.
b. Alfred North Vohitehaed
Pendidikan menurutnya adalah: “quidence of the individual to wards
comprehension of the art of life.” (tuntunan pribadi menuju pemahaman akan seni
kehidupan).
c. Thomas Groome
Pendidikan dapat dilihat sebagai aktifitas politik bersama peziarah yang dengan
sengaja dan terarah mendampingi manusia dahulu, sekarang dan nanti.
d. Charles Mclehert
Beliau memaparkan 6 (enam) kriteria bagi kegiatan mendidik, antara lain:

 Suatu kegiatan intensional atau terarah kepada pencapaian sesuatu.


 Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan nilai yang ada
 Pengetahuan yang dalam dan luas
 Pendidikan adalah proses yang langgeng dan berlansung sepanjang hidup
 Pendidikan selalu melibatkan interaksi interpersonal
 Pendidikan senantiasa menyambut keseluruhan pribadi dan relasi-relasinya

e. Langeveld M.J
Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan
kepada anak agar mendewasakan anak itu melaksanakannya sendiri.
f. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan dilihat sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya anak-anak, yang
senantiasa menuntun kekuatan kodrat mereka agar mencapai kebahagiaan yang
setinggi-tinggi.
g. Laurens Cremin
Pendidikan sebagai usaha sengaja dan sistematis untuk menyampaikan,
membangkitkan dan memperoleh pengetahuan, sikap-sikap, keterampilan
keterampilan, nilai-nilai dan kepekaan-kepekaan. Ciri-cirinya adalah:
 Kegiatan terarah dan sistematis
 Kegiatan dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap, kepekaan,
tidak hanya menyengkut pengetahuan saja.
 Seorang pendidik harus memperhatikan 3 (tiga) aspek yaitu: Afektif (ilmu
pengetahuan), Kognitif (penghayatan nilai), dan Psikomotorik (tingkah laku
lahir; mampu menjalankan operasi bagian-bagian tubuhnya/fungsi)
h. John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses membimbing, mendewasakan seseorang.
Pendidikan harus menyangkut hasil-hasil seperti: pembentukan sikap dan
kepribadian untuk memenuhi bentuk standar kegiatan sosial (kehidupan nyata,
tantangan-tantangan sosial). Hal ini bisa berarti bahwa:
 Pendidikan tidak boleh menjauhi kehidupan social
 Masyarakat adalah lingkungan pendidikan yang sebenarnya
 Pendidikan harus membuat manusia peka
i. Umar Tirtahardja dan S.L.La Sulo
Dilihat dari segi fungi, pendidikan dapat dilihat sebagai:

 Proses transformasi budaya artinya membuat budaya akan lebih mampu


menanggapi perubahan, membuat ketergantunan berubah menjadi relasi sosial
yang tidak lagi bergantung kepada orang lain, dan tentu saja pada akhirnya
mampu memahami kehidupan kebudayaan itu sendiri.
 Proses pembentukan pribadi Pendidikan diarahkan untuk membuat individu
mengetahui lebih banyak hal, menjadikan individu tersebut lebih kuat dengan
menghayati nilai-nilai pendidikan yang ada, dan menjadi lebih terampil.
 Proses penyiapan warga Negara, Negara memiliki tugas untuk menyiapkan
warga yang solider, dan pendidikan diharapkan mampu menghasilkan warga
negara yang toleran, dan berbakti kepada bangsa
 Proses penyiapan tenaga kerja, Pendidikan bertujuan untuk melatih tenaga-
tenag yang terampil untuk kemudian dipakai sebagai alat-alat masyarakat yang
berkualitas.
Dari beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan
adalah dasar pijakan dalam rangka praktek pendidikan dan studi pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah
alam dan sesame manusia.

2. Apa tujuan Pendidikan di Indonesia?


Membahas tentang tujuan pendidikan di negara Indonesia, ada berbagai
pendapat dari pakar pendidikan yang diungkapkan dari tulisan maupun secara lisan.
Berikut ini adalah beberapa pendapat mengenai tujuan pendidikan yang perlu
diketahui, diantaranya adalah:
a. Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara sebagai menteri pendidikan negara Indonesia yang pertama
mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan adalah memenuhi kebutuhan dalam
tumbuh kembang anak. Pendapat tersebut dapat dimaknai sebagai usaha untuk
membimbing peserta didik sesuai dengan kemampuan alamiahnya.
b. Aristoteles
Tujuan pendidikan adalah persiapan atau bekal untuk suatu pekerjaan atau
kegiatan yang layak. Pendidikan seharusnya diselenggarakan berdasarkan
pedoman pada hukum agar sesuai (koresponden) dengan hasil analisis psikologis,
dan juga mengikuti kemajuan secara bertahap, baik fisik (fisik) maupun mental
(batiniah atau ruh).
c. Al-Ghazali
Tujuan pendidikan adalah proses menjadi manusia yang sempurna. Proses
tersebut adalah proses pembelajaran yang memanusiakan manusia melalui
berbagai ilmu yang disampaikan secara bertahap dari manusia itu muncul hingga
manusia itu meninggal. Proses pembelajaran sendiri merupakan tanggung jawab
orang tua dan masyarakat, dengan sikap mereka kepada Tuhan.
d. Ahmadi
Tujuan pendidikan menurut Ahmadi terungkap pada karyanya yang berjudul
“Ilmu Pendidikan”. Ahmadi berpendapat bahwa tujuan pendidikan menurut
pandangan agama Islam adalah untuk melahirkan generasi bangsa yang memiliki
kecerdasan, kepatuhan, kesehatan, dan ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhi
larangan-Nya.
Daftar Pustaka
Dosen Pendidikan 2. 2023. Landasan Pendidikan. Diakses pada 15 Oktober 2023.
https://www.dosenpendidikan.co.id/landasan-pendidikan/.
https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-dan-fungsi-pendidikan-di-indonesia/.

Anda mungkin juga menyukai