7131 13525 1 SM
7131 13525 1 SM
Abstrak
Bercanda dalam keseharian seharusnya dapat membuat tubuh dan pikiran menjadi rileks. Bercanda
yang berujung tertawa dapat berfungsi untuk melawan stres. Sangat disayangkan sering kali bercanda
disalah artikan dan dijadikan alasan seseorang atau kelompok dalam melakukan perundungan. Untuk
itu, perlu adanya sebuah media yang menginformasikan mengenai kesalahpahaman terhadap bercanda.
Dengan adanya perancangan ini, diharapkan masyarakat khususnya anak remaja dapat teredukasi dan
dapat lebih bijak dalam bercanda terhadap sesama.
Kata kunci : ILM, Iklan Layanan Masyarakat, Perundungan, Web Series, Audio Visual.
Abstract
Joking in daily life should be able to make the body and mind become relaxed. Joking that ends with
laughter can work against stress. It is unfortunate that jokes are often misunderstood and used as a
reason for a person or group to bully. For that, there needs to be a medium that informs about
misunderstandings about joking. With this design concept, it is expected that the community, especially
teenagers can be educated and can be wiser in joking against others.
Dika “Malam Minggu Miko”, “Filosofi Kopi Setelah menganalisa hasil wawancara,
The Series” karya dari Angga Dwimas penulis mengambil kesimpulan bahwa masalah
Sasongko, dan “Triangle” karya dari Deddy yang terjadi pada masing-masing individu adalah
Corbuzier. Karya Raditya Dika sendiri bermula sama, yaitu pelaku masih merasa candaan yang
muncul di platform YouTube, berkisah tentang terlontar tidak akan sampai melukai perasaan
seorang pemuda bernama Miko yang kesulitan lawan bicaranya karena masih menganggap itu
dalam mengahadapi wanita, bersama temannya semua masih ada pada tahap bercanda yang
yang bernama Ryan dan pembantunya yang normal. Ditambah lagi korban yang sebagian
cukup fenomenal terkenal di saat Web Series besar tidak menunjukkan emosi atau sikap
tersebut sedang booming, yaitu Mas Anca. penolakan terhadap candaan tersebut dan
Bermacam-macam hal unik terjadi saat malam terkesan menerima. Hal ini dapat menyebabkan
minggunya. Oleh karena itu, judul dari Web pelaku terus melakukan tindakan yang sama
Series tersebut adalah Malam Minggu Miko. kepada korbannya. Untuk dapat menghadapi
Filosofi Kopi The Series merupakan sebuah Web situasi ini, diperlukan kesadaran dari pelaku dan
Series yang digunakan sebagai jembatan dari tindakan atau reaksi penolakan dari sang korban.
film “Filosofi Kopi 1” ke “Filosofi Kopi 2”.
Selain sebagai media promosi pengantar untuk Sintesis dan Strategi Perancangan
“Filosofi Kopi 2”, series ini cukup untuk obat Perancangan Iklan Layanan Masyarakat
kangen untuk para penggemar “Filosofi Kopi 1”. ini ditujukan kepada masyarakat khususnya
Lalu, Web Series Triangle memiliki genre action, remaja. Tujuan primer dari perancangan ini
melibatkan seni bela diri seperti Wingchun dan adalah untuk menginformasikan kepada mereka
sebagainya. Triangle muncul di platform mengenai kebiasaan remaja dalam bercanda
Youtube dan jumlah views lebih dari 1 juta kali yang salah dengan teman-temannya dan
ditonton. Triangle The Golden Side mampu dikhawatirkan malah akan menjurus ke ranah
menembus lebih dari 2,5 juta kali ditonton. perundungan.
Akhirnya setelah merilis beberapa episode Web Perancangan Iklan Layanan Masyarkat
Series, Triangle dirilis di layar lebar. ini akan berupa sebuah karya audio visual
berdurasi 2-5 menit. Hasil akhir dari
Analisis perancangan ini akan berjumlah tiga karya yang
Permasalahan perundungan yang kerap isi ceritanya saling berhubungan satu sama lain.
dilakukan secara sengaja, tetapi pelaku Selain itu, penulis memberikan tulisan bertajuk
seringkali tidak menyadari bahwa tindakan yang tagar pada setiap akhir video agar dapat menjadi
mereka anggap bercanda merupakan tindakan sebuah media promosi untuk target audiens.
yang sudah masuk ke ranah perundungan. Penulis menggunakan media sosial utama, yaitu
Berdasarkan wawancara yang dilakukan Youtube dan media sosial pendukung promosi
terhadap lima belas narasumber secara acak, Instagram. Selain karya audio visual, akan
diperoleh hasil bahwa sepuluh dari mereka membuat beberapa merchandise sebagai media
mengalami perundungan dalam bercanda. pendukung promosi yang bertuliskan tulisan atau
Beberapa contoh seperti bercandaan terhadap quotes dari perancangan Iklan Layanan
fisik (gendut, kurus keceng, rambut keriting, Masyarakat ini.
wajah jerawatan, kulit hitam) ataupun non-fisik
(berpikir lambat, bodoh) menjadi salah satunya. Isi Pesan (What to say)
Salah satu narasumber, Hans, mengatakan bahwa Menginformasikan tentang kesalahpahaman
dia pernah mengalami perundungan tentang dalam bercanda. Dengan Iklan Layanan
fisiknya, yaitu gendut. “Kalau misal lift-nya Masayakat ini diharapkan masyarakat terutama
bunyi kamu keluar ya.” kata Hans kala Target Audience memahami bahwa terkadang
diwawancara. Begitu pula narasumber lainnya, bercandaan yang biasa terlontarkan dari mulut
Szasamanda, mengaku pernah mengalami hal secara verbal maupun fisik dapat dikategorikan
serupa, tetapi dalam hal non-fisik yaitu cara sebagai perundungan apabila korban merasa
berpikir yang lambat. “Aduh, Sza kamu itu tidak nyaman dan terganggu dengan bercandaan
teman paling lemot.” Kata Szasamanda tersebut.
menirukan cara temannya berbicara. Szasa juga
mengaku, apabila bercandaan tersebut dilakukan Bentuk Pesan (How to say)
hanya sekali masih tidak apa-apa untuknya Untuk mengkomunikasikan pesan
tetapi, karena dilakukan berkali-kali, sebenarnya kepada Target Audience, akan digunakan
beliau merasa tidak enak hati. Namun, beliau pendekatan emosional, yaitu dengan
tidak dapat melakukan apa-apa hanya bergumam mengungkap perasaan asli dari korban. Dengan
dalam hati memendam perasaan aslinya dan ikut bagian awal episode dari webseries yang
tertawa karena pelaku adalah teman-temannya. menceritakan sketch atau scene tentang
perundungan dengan alasan bercanda yang kerap
4
kali dilakukan secara sengaja maupun tidak masyarakat maupun target audience. Media
sengaja, kemudian pada setiap akhir episode dari Poster ini dapat diletakkan di lokasi
webseries tersebut akan ditunjukkan ekspresi strategis seperti sekolah dan kampus.
perasaan dari para korban perundungan tersebut. - T- Shirt, media merchandise yang juga
menjadi pelengkap yang sempurna bagi
Peralatan Iklan Layanan Masyarakat sebab dengan
Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang merchandise tersebut dapat menarik minat
digunakan dalam perancangan iklan target audience dan terlebih turut serta
layanan masyarakat video web series memakai T- Shirt tersebut. Diharapkan
perundungan dengan alasan bercanda: mampu meningkatkan awareness
a. Kamera: Sony a7r Mark III. masyarakat tentang problem perundungan
b. Lensa: Sony 16-36mm f/4, Sony FE dengan alasan bercanda khususnya kepada
50mm F1.8, Sony FE 90mm F2.8 target audience.
Macro G OSS.
c. Tripod: Motomo. Pra-Produksi
d. Michrophone RODE Video Micro Proses pra-produksi ini meliputi persiapan hal-
e. Iphone 6S hal yang berkaitan dengan proses produksi
dan pasca produksi nantinya. Pengerjaan
Lokasi proses ini antaranya:
Berikut adalah lokasi yang digunakan - Pembuatan jadwal produksi.
dalam proses produksi iklan layanan - Casting pemeran.
masyarakat video web series perundungan - Latihan pemeran.
dengan alasan bercanda: - Pemilihan setting.
a. Kos Putra Siwalankerto 8 B13, Surabaya - Perisapan alat.
b. Depot Mbak Rin, Surabaya
c. Food Court, Padang Pasir, Surabaya Produksi
Proses produksi adalah seluruh kegiatan
Talent dari awal shooting video webseries hingga
Berikut adalah pemeran dalam perancangan akhir shooting selesai. Proses ini terdiri
iklan layanan masyarakat video web series dari:
perundungan dengan alasan bercanda: - Shooting.
a. Michael Hanstefanus sebagai Bima. - Pembuatan background music.
b. Alexander Christian Andrew sebagai Andi.
c. Halim Kusuma Atmaja sebagai Bobi. Pasca Produksi
d. Nicolas Kristianto sebagai Niko. Setelah proses produksi selesai
e. David Budi Prasetyo sebagai Doni. dilakukan, semua hasil shooting akan
f. Andriany Illene sebagai Ester. masuk proses dalam tahap ini, yaitu:
g. Anastasya Vania sebagai Dian - Offline Editing.
- Online Editing.
Program Media Primer: - Penambahan Background Music.
Video, penggunaan video dirasa tepat - Penambahan Voice Over.
karena video bagi remaja usia 15-20 tahun - Evaluasi.
masih menarik minat dan dengan - Rendering.
menggunakan video dirasa lebih pas dan
meningkatkan awareness. Media video juga
dirasa dapat lebih baik dalam Sinopsis 1
menggambarkan suasana dan perasaan Web Series Episode 1
pelaku serta korban yang terjadi dalam Bima, Andi, dan Bobi adalah
sebuah kasus perundungan dengan sekelompok teman yang dimana Bima tidak
candaan. Durasi video kurang lebih 2-5 dapat mengucapkan lafal huruf “R” alias cadel.
menit dengan menampilkan sketsa atau Bima memiliki perempuan yang disukainya dan
scene video tentang kasus perundungan ingin melakukan pendekatan dengannya melalui
yang terjadi dan dibagi menjadi beberapa telepon. Andi dan Bobi yang melihat Bima
episode video sebagai video webseries. bersemangat ingin melakukan pendekatan
dengan perempuan yang Bima sukai, akhirnya
Program Media Sekunder: Andi dan Bobi berusaha membantunya.
- Poster, Penggunaan media cetak poster
sangat efektif sebagai media pendukung Sinopsis 2
Iklan Layanan Masyarakat karena poster Web Series Episode 2
biasanya mampu menarik minat baca
5
Sinopsis 3
Web Series Episode 3
Cerita tentang dua orang perempuan remaja
SMA yang bersahabat, yaitu Ester dan Dian. Gambar 4. Bima dipojok ruangan.
Ester adalah perempuan yang belum memiliki
pacar alias jomblo. Sedangkan Dian sebaliknya.
Apabila mereka sedang mengobrol masalah laki-
laki, Dian selalu menyinggung tentang ke- Episode 2
“Jomblo”an Ester. Bagaimana cara Ester
menghadapi perlakuan sahabatnya itu?
Hasil Karya
Episode 1
Episode 3
Media Promosi
Konsep desain kaos yang dibuat
memiliki bermacam-macam tipe dan dapat
bertambah sesuai dengan situasi dan kondisi.
Konsep ini bertemakan tulisan-tulisan yang
masing-masing menggambarkan perasaan dari
korban perundungan dengan alasan bercanda.
Contohnya, ada tulisan “badanku besar, tetapi
kursi ini masih kuat kok buat nampung aku”.
Kesimpulan
Memperhatikan permasalahan ini,
dibuatlah media komunikasi yang bersifat
menginformasikan setiap masyarakat
Indonesia, khususnya remaja Surabaya
mengenai masalah perundungan dengan alasan
bercanda yang sampai sekarang masih kerap
dilakukan.
Media yang digunakan adalah sebuah
karya audio visual berjenis web series
berjumlah 3 buah, masing-masing berdurasi 2-
5 menit. Karya video dengan durasi singkat
ditujukan agar pesan yang ingin disampaikan
lebih mudah untuk dicerna dan memiliki
banyak variasi cerita. Genre yang digunakan
dalam pembuatan video ini adalah drama
komedi.
Penulis berharap perancangan video
iklan layanan masyarakat ini dapat berdampak
untuk mengingatkan kepada target audience
agar lebih bijak dalam bercanda dan mengerti
kondisi lawan bicara agar candaan tersebut
tidak malah menjurus ke ranah perundungan.
9