Pelayanan Otc Di Apotek
Pelayanan Otc Di Apotek
Webinar Upgrading Kompetensi TTK Dalam Pelayanan Kefarmasian Di Era Milineal Makassar, 19 September 2021
MAIN TOPICS
TERAPI PELAYANAN
SWAMEDIKASI
1
9/19/2021
TOPIC 1
TERAPI
2
9/19/2021
NO PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1 Ilmu Penyakit
Obat:
Farmakologi
Product Knowledge
Kompetensi Formulasi
Komunikasi
yang harus Dosis
Ingradien
dimiliki oleh Interaksi
Harga
TTK 2 Non-Farmakologi
3 Life Span
3
9/19/2021
Common Cold
Pilek mungkin adalah penyakit yang paling umum
diketahui. Ada gejala antara lain: nyeri tenggorokan,
hidung tersumbat dan keluar cairan, bersin dan batuk.
Dalam penatalaksanaanya, penyakit ini sebenarnya
tidak perlu intervensi farmakologi, karena bersifat self-
limiting. Tetapi gejalanya terkadang membuat
sipenderita merasa tidak nyaman dan kurang sabar
untuk menunggu sembuh dengan sendirinya,
sehingga sipenderita akan melakukan upaya
pengobatan, baik berobat ke faskes atau dokter
keluarga, namun banyak juga yang melakukan
pengobatan sendiri atau swamedikasi, dengan alasan
biaya murah, dan tidak perlu repot-repot ke faskes
atau dokter praktek. Selain itu untuk pilek, batuk,
tersedia produk-produk OTC yang dapat diperoleh
tanpa resep dokter dan termasuk kategori obat bebas.
4
9/19/2021
5
9/19/2021
Dekongestan:
Bekerja dengan cara menyempitkan diameter
Pseudoephedrine Phenylpropanolamine
pembuluh darah di rongga hidung yang sebelumnya Phenyleprine (PE)
melebar, sehingga saluran napas lebih terbuka dan (PDE) (PPA)
napas menjadi lega. Pasalnya, pembuluh darah PDE tidak PE dimetabolisme Dapat meningkatkan
yang melebar dapat menyebabkan hidung dimetabolisme di secara ekstensif di risiko stroke hemoragik,
tersumbat. dinding usus, sehingga dinding usus. Ini berarti terutama pada wanita.
hampir 100% dosis hanya sekitar 38%-40%
mencapai aliran darah dari dosis yang
Pseudoephedrine (PDE) dan 43 hingga 96% mencapai aliran darah
dosis diekskresikan dan hanya 3% yang
tidak berubah. diekskresikan tidak
berubah
Phenylephrine (PE) Efikasi sebagai PPA indirectly
dekongestan tidak stimulates beta-
terbukti, sedangkan ada receptors, producing
Phenylpropanolamine beberapa bukti bahwa tachycardia and a
(PPA) PDE oral efektif. positive inotropic effect.
6
9/19/2021
tersumbat:
7
9/19/2021
Dekogestan Diabetes
ini hati-hati
penggunaan
ya pada Tekanan Darah Tinggi
pasien
dengan Penyakit Jantung
penyakit:
Gangguan tiroid
8
9/19/2021
Guaifenesin Ambroxol
Obat mukoaktif, bekerja dengan Mukolitik yang mengencerkan dan
melonggarkan lendir di saluran udara mengencerkan lendir (dahak),
dan membuat batuk lebih produktif. sehingga memudahkan batuk
Ini digunakan untuk meredakan batuk keluar. Guaifenesin adalah
basah dan sesak dada karena flu ekspektoran yang mengurangi
biasa, kelengketan lendir (dahak) dan
9
9/19/2021
Antihistamin Bagaimana Antihistamin Bekerja? Beberapa jenis diantaranya dapat membantu meredakan
hidung meler dan bersin-bersin saat pilek. Mereka memblokir bahan kimia yang dibuat
tubuh kita yang disebut histamin yang membuat jaringan di hidung kita gatal dan
membengkak. Kebanyakan ahli mengatakan bahwa histamin bukanlah penyebab utama
pilek saat kita pilek.Antihistamin memiliki efek menguntungkan jangka pendek (hari
pertama dan kedua pengobatan) yang terbatas pada tingkat keparahan gejala keseluruhan
tetapi tidak dalam jangka menengah hingga panjang. Tidak ada efek klinis yang signifikan
pada sumbatan hidung, rinore atau bersin. Meskipun efek samping lebih sering terjadi pada
antihistamin sedatif, perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Tidak ada bukti
efektivitas antihistamin pada anak-anak. (Cochrane Library)
Bagaimana dengan pemberian obat batuk filek pada bayi dan anak hingga
usia < 2 Tahun?
Mary dkk (2008) pada studi postmortem bayi usia 17 hari hingga 10 bulan
di Arizona, didapatkan sepuluh kematian bayi diidentifikasi berkaitan
dengan penggunaan obat batuk pilek yang mengandung pseudoefedrin,
antihistamin, dan dextromethorphan.Badan administrasi pangan dan obat
Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan rekomendasi, bahwa obat batuk
pilek yang dijual bebas tidak boleh diberikan pada anak usia kurang dari 2
tahun. Setelah rekomendasi (2007) tersebut, kunjungan pasien ke unit
gawat darurat akibat efek merugikan berkurang menjadi setengahnya.
Beberapa perusahaan juga telah mengikuti rekomendasi tersebut dengan
mengubah label produknya untuk tidak digunakan pada anak usia dibawah
4 tahun. Sedangkan American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat batuk pilek yang dijual
bebas pada anak usia di bawah 6 tahun. Dalam perkembangannya, komite
FDA juga menyarankan hal yang sama seperti rekomendasi dari AAP untuk
tidak menggunakan obat batuk pilek pada anak usia kurang dari 6 tahun.
10
9/19/2021
11
9/19/2021
12
9/19/2021
13
9/19/2021
TOPIC 2
PELAYANAN
SWAMEDIKASI
Penampilan
Kumpulkan informasi penting dari klien terkait keluhannya, termasuk faktor risiko
(kontraindikasi, perhatian, komorbid, usia, dan fungsi organ, misalnya ginjal, hati)
Poin penting!!!!
Pemilihan obatnya
Indikasi obatnya
Dosis
Lama penggunaan
14
9/19/2021
THANK YOU
15