Anda di halaman 1dari 15

9/19/2021

UPGRADING KOMPETENSI TTK


DALAMPELAYANAN OTC DI APOTEK

apt. Raimundus Chaliks, M.Sc., Apt.

Webinar Upgrading Kompetensi TTK Dalam Pelayanan Kefarmasian Di Era Milineal Makassar, 19 September 2021

MAIN TOPICS

TERAPI PELAYANAN
SWAMEDIKASI

1
9/19/2021

TOPIC 1
TERAPI

Tantangan di era pandemi dan digital


Perspektif Pelayanan Kepada Konsumen
• Datang dengan Keluhan
• Datang dengan sudah menyebutkan
obat yang ingin dibeli

2
9/19/2021

NO PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1 Ilmu Penyakit
Obat:
Farmakologi
Product Knowledge
Kompetensi Formulasi
Komunikasi
yang harus Dosis
Ingradien
dimiliki oleh Interaksi
Harga
TTK 2 Non-Farmakologi
3 Life Span

Penyakit atau gangguan kesehatan apa


saja yang sering dilakukan Swamedikasi?

No Penyakit/Gangguan Kesehatan Contoh


1 Gangguan saliran napas Batuk, Common Cold (Shorethroat, alergi
rinistis)
2 Gangguan saluran cerna Maag, diare, mual-muntah
3 Nyeri Nyeri haid, nyeri punggung, nyeri persendian,
sakit gigi, sakit kepala
4 Suplemen Vitamin untuk anak, vitamin untuk orang
dewasa, vitamin untuk ibu hamil
5 Gatal Eksin, dermattitis atopik, psoriasis
6 Oral hygiene Sariawan, easa tudak nyaman di rongga mulut

3
9/19/2021

Common Cold
Pilek mungkin adalah penyakit yang paling umum
diketahui. Ada gejala antara lain: nyeri tenggorokan,
hidung tersumbat dan keluar cairan, bersin dan batuk.
Dalam penatalaksanaanya, penyakit ini sebenarnya
tidak perlu intervensi farmakologi, karena bersifat self-
limiting. Tetapi gejalanya terkadang membuat
sipenderita merasa tidak nyaman dan kurang sabar
untuk menunggu sembuh dengan sendirinya,
sehingga sipenderita akan melakukan upaya
pengobatan, baik berobat ke faskes atau dokter
keluarga, namun banyak juga yang melakukan
pengobatan sendiri atau swamedikasi, dengan alasan
biaya murah, dan tidak perlu repot-repot ke faskes
atau dokter praktek. Selain itu untuk pilek, batuk,
tersedia produk-produk OTC yang dapat diperoleh
tanpa resep dokter dan termasuk kategori obat bebas.

4
9/19/2021

Swamedikasi pilek sudah sering dilakukan dan


sampai saat ini varian dari produk ini juga
semakin banyak, sehingga masyarkat juga harus
memiliki pengetahuan yang baik jika ingin
melakukan swamedikasi. Dengan semakin
banyaknya varian ini, TTK juga harus memiliki
pengetahuan yang baik tentang produk-produk
tersebut sehingga bisa memilihkan obat yang
tepat kepada konsumen. Karena meskipun produk
ini tergolong obat bebas, namun sebagian besar
juga memiliki kandungan kombinasi, dimana Sehingga untuk memberikan pelayanan swamedikasi kepada
masing-masing ingradient tersebut dapat konsumen, TTK harus menguasai patofisiogi pilek (fokus pada
menyebabkan reaksi yang tidak diinginkan atau gejalanya), penyakit yang serupa dengan gejala pilek,
kontraindiikasi terhadap individu, termasuk pada farmakologi dari setiap ingradient yang terdapat dalam formula
populasi tertentu, seperti anak-anak, lansia, ibu obat pilek, batuk, efek samping dari setiap ingradients, apa yang
hamil, individu dengan komorbid harus dihindari terkait dengan pilek, batuk, dan terkait dengan
selama mengonsumsi obat, dan yang juga penting adalah
mengetahui harga produk tersebut.
Mengapa obatnya lebih dari satu ingradient, karena gejalanya
banyak dan itu diterapi secara terpisah

Dan perlu diingat!!!!


Bahwa obat ini hanya bisa meredakan gejala hidung
tersumbat dan bukan untuk menyembuhkan penyakit
yang menjadi penyebabnya.

Akibat adanya abnormalistas ini menyebabkan


ketidaknyamanan penderita dan membuat kualitas hidupnya
berkurang, dan tidak sedikit dari kita melakukan
swamedikasi.

5
9/19/2021

Jika harus diterapi, maka dapat dilakukan dengan


mengobati gejalanya seperti:

01 Kongesti, diterapi dengan dekogestan

02 Alergi, diterapi dengan antihistamin

03 Sakit kepala diterapi dengan analgetik

Batuk diterapi dengan antitusif, ekspektoran,


04 mukolitik

Dekongestan:
Bekerja dengan cara menyempitkan diameter
Pseudoephedrine Phenylpropanolamine
pembuluh darah di rongga hidung yang sebelumnya Phenyleprine (PE)
melebar, sehingga saluran napas lebih terbuka dan (PDE) (PPA)
napas menjadi lega. Pasalnya, pembuluh darah PDE tidak PE dimetabolisme Dapat meningkatkan
yang melebar dapat menyebabkan hidung dimetabolisme di secara ekstensif di risiko stroke hemoragik,
tersumbat. dinding usus, sehingga dinding usus. Ini berarti terutama pada wanita.
hampir 100% dosis hanya sekitar 38%-40%
mencapai aliran darah dari dosis yang
Pseudoephedrine (PDE) dan 43 hingga 96% mencapai aliran darah
dosis diekskresikan dan hanya 3% yang
tidak berubah. diekskresikan tidak
berubah
Phenylephrine (PE) Efikasi sebagai PPA indirectly
dekongestan tidak stimulates beta-
terbukti, sedangkan ada receptors, producing
Phenylpropanolamine beberapa bukti bahwa tachycardia and a
(PPA) PDE oral efektif. positive inotropic effect.

Lebih efektif dibanding Terdapat bukti bahwa


PE untuk kongesti PE tidak lebih baik dari
plasebo

Baik PE dan PDE adalah vasokonstriktor, ini berarti mereka


mempersempit pembuluh darah, melegahkan saluran hidung.
Pembuluh darah hidung sekitar lima kali lebih sensitif
daripada di jantung, yang menjelaskan mengapa PDE efektif
dalam meredakan hidung tersumbat dalam dosis rendah yang
digunakan dalam obat-obatan OTC dengan sedikit efek
jantung.

6
9/19/2021

Bagaimana Dekongestan Bekerja?

PSEUDOEPHEDRINE PHENYLEPRINE PHENYLPROPANOLAMINE


(PDE) (PE) (PPA)

Dosis dekongestan Dosis: Dewasa dan anak Kaplet atau tablet


60 mg 4 kali sehari; 10 usia >12 tahun: Dewasa: 1–2 kaplet/tablet,
berbeda-beda pada tiap ml 3 kali sehari; 10 mg tiap 4 jam, tiap 4 jam. Dosis
pasien. Berikut ini adalah Anak 6-11 tahun: 30
dikonsumsi sampai 7
hari.
maksimal 4–8
kaplet/tablet per hari.
pembagian dosis mg, 3-4 kali sehari
Dosis maksimal 60 Anak-anak usia 6–12
dekongestan guna Anak 2-5 tahun: 2,5 mL; mg per hari. tahun: 1 kaplet, tiap 4
6-12 tahun: 5 ml. jam. Dosis maksimal 4
mengatasi hidung kaplet per hari.

tersumbat:

7
9/19/2021

Dekogestan Diabetes
ini hati-hati
penggunaan
ya pada Tekanan Darah Tinggi
pasien
dengan Penyakit Jantung
penyakit:
Gangguan tiroid

Pembesaran kelenjar prostat

Gangguan pada ginjal

Ibu hamil : penutupan dinding perut yang cacat (gastroschisis)


dilaporkan sangat jarang pada bayi baru lahir setelah paparan
trimester pertama.

Ibu menyusui : dapat menekan laktasi; hindari jika laktasi


tidak terbentuk dengan baik atau jika produksi ASI tidak
mencukupi.

Efedrin dan pseudoefedrin keduanya diklasifikasikan sebagai


stimulan (simpatomimetik)
Pseudoephedrine Efedrine
Efedrin bisa menjadi vasokonstriktor Dengan efeknya yang lebih rendah
yang baik (perifer), namun, karena reaksi pada pembuluh darah perifer, obat ini
simpatiknya; itu membuka saluran nyaman dikaitkan dengan obat yang
hidung. Inilah alasan mengapa kadang- diminum selama hidung tersumbat
kadang juga meredakan pilek, meskipun tidak seperti Efedrin.
ini biasanya tidak diberikan karena dapat
menyebabkan peningkatan yang luar
biasa pada tekanan darah dan juga detak
jantung.

8
9/19/2021

Guaifenesin Ambroxol
Obat mukoaktif, bekerja dengan Mukolitik yang mengencerkan dan
melonggarkan lendir di saluran udara mengencerkan lendir (dahak),
dan membuat batuk lebih produktif. sehingga memudahkan batuk
Ini digunakan untuk meredakan batuk keluar. Guaifenesin adalah
basah dan sesak dada karena flu ekspektoran yang mengurangi
biasa, kelengketan lendir (dahak) dan

Agen membantu menghilangkannya dari


saluran udara

untuk Diserap dengan baik


batuk T1/2 eliminasi dari obat induk sekitar
1 jam

ES yang umum: mual-muntah, dan


ketidaknyamanan pada IG

Batuk sebagai refleks fisiologis anak merupakan salah


satu mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran
napas dan paru-paru. Penekanan refleks batuk
mungkin dapat memiliki efek yang
berbahaya.Dextromethorphan merupakan antitusif
yang bekerja secara sentral, menekan pusat batuk di
susunan saraf pusat. Hasil dari dua studi
menunjukkan tidak ada perbaikan gejala batuk pada
penggunaan dextromethorphan dibandingkan dengan
placebo.Berbagai jenis mukolitik seperti ambroksol
dan acetylcystein, bekerja dengan cara mengurangi
viskositas cairan sehingga mukus menjadi lebih encer
dan mudah untuk dikeluarkan. Sekarang ini, mukolitik
sebagai obat batuk anak cukup banyak dipakai.
Mukolitik diberikan pada anak dengan kesadaran dan
refleks batuk yang baik sehingga anak mampu
mengeluarkan mukus tersebut. Suatu penelitian
penggunaan mukolitik pada anak dibawah 1 tahun,
ditunjukkan adanya risiko berbahaya yaitu kongesti
bronkial paradoksikal

9
9/19/2021

Antihistamin Bagaimana Antihistamin Bekerja? Beberapa jenis diantaranya dapat membantu meredakan
hidung meler dan bersin-bersin saat pilek. Mereka memblokir bahan kimia yang dibuat
tubuh kita yang disebut histamin yang membuat jaringan di hidung kita gatal dan
membengkak. Kebanyakan ahli mengatakan bahwa histamin bukanlah penyebab utama
pilek saat kita pilek.Antihistamin memiliki efek menguntungkan jangka pendek (hari
pertama dan kedua pengobatan) yang terbatas pada tingkat keparahan gejala keseluruhan
tetapi tidak dalam jangka menengah hingga panjang. Tidak ada efek klinis yang signifikan
pada sumbatan hidung, rinore atau bersin. Meskipun efek samping lebih sering terjadi pada
antihistamin sedatif, perbedaannya tidak signifikan secara statistik. Tidak ada bukti
efektivitas antihistamin pada anak-anak. (Cochrane Library)

Klorfeniramin maleat dan dyphenhydramine adalah antihistamin generasi satu. Penggunaan


terhadap orang dewasa, antihistamin terbukti dapat mengurangi gejala bersin dan
memperbaiki aliran mukosiliar, namun hal tersebut belum terbukti penggunaannya pada
anak. Suatu studi yang menilai efektivitas kombinasi antihistamin dan dekongestan,
menunjukkan tidak ada perbaikan gejala batuk dibandingkan dengan plasebo. Salah satu
efek samping dari kombinasi tersebut adalah memperkental sekresi mukus, sehingga
merugikan terutama pada pasien bronkitis.Pada suatu studi, kombinasi dekongestan dan
antihistamin tidak terbukti memperbaiki gejala kongesti nasal, rhinorrhea, dan batuk
dibandingkan dengan plasebo.

Bagaimana dengan pemberian obat batuk filek pada bayi dan anak hingga
usia < 2 Tahun?

Mary dkk (2008) pada studi postmortem bayi usia 17 hari hingga 10 bulan
di Arizona, didapatkan sepuluh kematian bayi diidentifikasi berkaitan
dengan penggunaan obat batuk pilek yang mengandung pseudoefedrin,
antihistamin, dan dextromethorphan.Badan administrasi pangan dan obat
Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan rekomendasi, bahwa obat batuk
pilek yang dijual bebas tidak boleh diberikan pada anak usia kurang dari 2
tahun. Setelah rekomendasi (2007) tersebut, kunjungan pasien ke unit
gawat darurat akibat efek merugikan berkurang menjadi setengahnya.
Beberapa perusahaan juga telah mengikuti rekomendasi tersebut dengan
mengubah label produknya untuk tidak digunakan pada anak usia dibawah
4 tahun. Sedangkan American Academy of Pediatrics (AAP)
merekomendasikan untuk tidak menggunakan obat batuk pilek yang dijual
bebas pada anak usia di bawah 6 tahun. Dalam perkembangannya, komite
FDA juga menyarankan hal yang sama seperti rekomendasi dari AAP untuk
tidak menggunakan obat batuk pilek pada anak usia kurang dari 6 tahun.

10
9/19/2021

OTC UNTUK BATUK


PILEK YANG
BANYAK TERSEDIA
DI APOTEK

Kandungan: Kandungan: Kandungan: Kandungan:


- OBH 167 mg - Dextromethorphan - Paracetamol 125 mg
-
- Paracetamol 150 mg HBr 7.5 mg - Pseudoephedrine HCl
7.5 mg Dextromethorphan
- Ammonium Chloride 50mg - Doxylamine HBr 7.5 mg
Succinate 2 mg - Noscapine 10 mg
- Ephedrine HCl 2.5 mg - Bromhexine HCl
- Pseudoephedrine - Chlorphenamine
- Chlorphenamine Maleate HCl 15 mg Maleate 0.5 mg 4 mg
1 mg
- Guaifenesin 25 mg - Promethazine
- Alcohol 2%
- Succus Liquiritae 125 HCl 5 mg
mg
- Amonium
Chloride 44 mg
- Alcohol 8%

11
9/19/2021

Kandungan: Kandungan: Kandungan: Kandungan:


- Paracetamol 500 -Paracetamol 500 - Paracetamol 500 - Paracetamol 500
mg mg mg mg
- Phenylephrine HCl - Phenylephrine HCl - Phenulephrine HCl - Pseudoephedrine
10 mg 10 mg 10 mg HCl 30 mg
- Chlorphenamine - Chlorphenamine - Guaifenesin 50 mg - Dextrometorphane
maleate 2 mg maleate 2 mg - Bromhexine HCl 8 HBr 15 mg
mg

Kandungan: Kandungan: Kandungan: Kandungan:


- Paracetamol 400 mg -Paracetamol 500 mg - Dextromethorphan HBr 15 - Succus Liquiritiae 233.8
MG mg
-Phenylpropanolamine - Phenylpropanolamine HCl
HCl 12.5 mg 15 mg - Guaifenesin 100 mg - Ammonium chloride 70
- Chlorpheniramine Maleat 2 mg
- Chlorphenamine
maleate 1 mg mg - Alcohol 1.38 %

12
9/19/2021

Kandungan: Kandungan: Kandungan: Kandungan:


- Paracetamol 120 -Dextromethorphan Pseudoephedrine - Paracetamol 100
mg HCl 15 mg mg
HBr 7.5 mg
- Chlorphenamine CTM 1 mg - Pseudoephedrine
- Pseudoephedrin
maleate 0.5 mg HCl HCl 7.5 mg
- Pseudoephedrine 15 mg - Guaifenesin 20 mg
HCl 7.5 mg - Chlorphenamine - Bromhexine HCl 2
- Guaifenesin 50 mg maleate 0.5 mg mg
- Chlorphenamine
maleate 0.5 mg

13
9/19/2021

TOPIC 2
PELAYANAN
SWAMEDIKASI

Penampilan

Skill komunikasi (eye contact)

Kumpulkan informasi penting dari klien terkait keluhannya, termasuk faktor risiko
(kontraindikasi, perhatian, komorbid, usia, dan fungsi organ, misalnya ginjal, hati)

Poin penting!!!!
Pemilihan obatnya

Indikasi obatnya

Dosis

Lama penggunaan

14
9/19/2021

1. Kemudian Kenali klien kitaSiapa dia? Apakah dia laki-


laki atau perempuan? Jika perempuan, apakah dia
hamil atau menyusui?
Kita memulai dengan menentukan 2. Apa keluhannya
kebutuhan klien dengan pertanyaan 3. Berapa usianya? Anak-anak, dewasa, atau lansia
open ended, seperti : Ada yang bisa 4. Sudah berapa lama
saya bantu? 5. Apakah ada penyakit lainnya, selain yang
dikeluhkannya sekarang?
6. Apakah ada riwayat alergi obat? (diphenhydramine
HCl, misalnya)
7. Apakah klien sedang mengonsumsi obat resep, Obat
bebas
8. Pilihkan obat (tepat, ekonomis)
9. Jelaskan khasiatnya
10. Harganya
11. Dosis
12. Waktu minum
13. Lama Penggunaan
Atau bisa menggunakan metode WWHAM 14. Hal yang harus dihindari selama penggunaan, dan
15. Hal yang bisa mensupport terapinya (spt, minum
banyak air putih, istirahat yang cukup mamin yang
harus dihindari atau dibatasi)

THANK YOU

15

Anda mungkin juga menyukai