Disusun Oleh :
Kelompok 6
Nama Kelompok :
Kelas: Reguler 3B
Dosen Pembimbing:
1. Ferawati Suzalin, S.Far.,Apt.,M.Sc
2. Mona Rahmi Rulianti, Apt, M.Farm
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Obat
Wajib Apotik”
Adapun tujuan dari penulisan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Ferawati Suzalin, S.Farm,Apt,MM.Sc. pada bidang studi Swamedikasi Obat Bebas. Selain
itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Swamedikasi Obat Wajib
Apotik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan pelayanan
kesehatan khususnya akses obat, pemerintah mengeluarkan kebijakan Obat Wajib
Apoteker (OWA). OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker
Pengelola Apotek (APA) kepada pasien.
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan,
dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri
secara tepat, aman dan rasional.
Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan rasional dapat dicapai
melalui peningkatan penyediaan obat yang dibutuhkan disertai dengan informasi yang
tepat sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat tersebut. Oleh karena itu,
peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan
pengobatan sendiri. Walaupun APA boleh memberikan obat keras, namun ada
persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan swamedikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan OWA?
3. Bagaimana klasifikasi OWA?
4. Apa contoh obat OWA?
5. Peraturan perundang-undangan mana yang mengatur tentang OWA?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari swamedikasi
2. Untuk mengetahui pengertian dari OWA
3. Untuk mengetahui Klasifikasi OWA
4. Untuk mengetahui contoh-contoh OWA
5. Untuk mengetahui perundang-undangan yang mengatur tentang OWA
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Swamedikasi
Swamedikasi adalah upaya yang dilakukan oleh individu yang bertujuan
untuk mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan yang
dapat dibeli bebas di apotek atas inisiatif sendiri dan atas hasil konsultasi
dengan apoteker tanpa nasehat dokter. Dalam hal ini masyarakat merasa butuh
akan penyuluhan yang jelas dan tepat mengenai penggunaan secara aman dari
obat-obatan yang dapat mereka beli secara bebas tanpa resep dokter di apotek.
Swamedikasi (Self Medication) bagi sebagian masyarakat adalah melakukan
pengobatan mandiri, tanpa melalui dokter ketika sedang sakit.
d. Saluran Nafas
Saluran pernapasan seringkali menjadi hal pertama yang terasa sakit ketika ada
gejala penyakit tertentu. Jenis obat Mukolitik berfungsi untuk mengencerkan dan
mengeluarkan dahak dari paru-paru. Biasanya, Mukolitik mengandung
Asetilsistein, Karbosistein, dan Bromheksin. Obat untuk saluran napas tersebut
kini sudah disesuaikan menjadi obat bertanda biru.
e. Pereda Nyeri
Obat pereda nyeri termasuk dalam obat golongan biru, yang bebas dijual namun
tak boleh berlebihan digunakan untuk menghindari penyakit syaraf. Karena obat
jenis ini mematikan syaraf agar tidak merasakan sakit.
Untuk masalah nyeri haid, bisa menggunakan obat dengan kandungan
Metampiron. Untuk sakit gigi dan nyeri kepala hebat, dianjurkan untuk
mengonsumsi Asam Mefetamat untuk mengurangi gejala. Sedangkan untuk alergi,
bisa menggunakan Mebhidrolin dan Dexchlorpheniramine Maleat.