Anda di halaman 1dari 4

BBLR

(BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

ETIOLOGI
PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Prematur : 50 % yang diketahui
1. Mempertahankan suhu badan KOMPLIKASI diantaranya:
bayi a. Kehamilan ganda
2. Pengaturan dan pengawasan 1. Gangguan pernapasan b. Hidramnion
intake nutrisi (ASI) a. Sindroma gangguan c. Perdarahan antepartum
3. Pencegahan infeksi pernapasan d. Penyakit pada wanita hamil
4. Penimbangan berat badan b. Asfiksia induksi atau persalinan
5. Pemberian oksigen c. Aspirasi mekonium prematur.
6. Pengawasan jalan nafas d. Retrolental fibroplasia 2. SGA / KMK
7. Tali pusat dalam keadaan bersih 2. Gangguan metabolik a. Kongenital
a. Hipotermi b. Infeksi
b. Hipoglikemia c. Gangguan aliran darah ke
c. Masalah pemberian ASI
3. Gangguan imunitas
a. Gangguan imunologik
KLASIFIKASI BBLR PEMERIKSAAN b. Ikterus
Menurut harapan hidup: PENUNJANG/DIAGNOSTIK 4. Gangguan sistem peredaran darah
1. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1. Pemeriksaan diagnostic a. Masalah perdarahan MANIFESTASI KLINIS
1.500-2,500 gram. b. Anemia
 Leukosit
2. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat c. Gangguan jantung a. Berat kurang dari 2.500 gram
 Hematokrit (Ht)
lahir 1.000-1.500 gram. d. Gangguan pada otak b. Panjang kurang dari 45 cm
 Hemoglobin (Hb) 5. Gangguan cairan elektrolit
3. Bayi dengan berat badan ekstrim rendah c. Lingkar dada <30 cm dan
 Bilirubin a. Gangguan eliminasi
(BBLER), berat lahir < 1000 gram. lingkar kepala <33 cm
Menurut masa gestasinya:  Destrosix b. Distensi abdomen d. Umur kehamilan <37 minggu
1. Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK)  Pemantauan elektrolit ( Na, c. Gangguan pencernaan e. Kulit tipis, transparan, rambut
terdapat derajat prematuritas di golongkan K, CI. d. Gangguan elektrolit lanuago banyak, lemak
menjadi 3 kelompok:  Pemeriksaan Analisa gas berkurang
a. Bayi sangat prematur (extremely prematur ): darah. f. Otot hipotonik lemah dan
24-30 minggu. 2. Pemeriksaan Penunjang pernafasan tidak teratur dapat
b. Bayi prematur sedang (moderately prematur  Pemeriksaan gula darah terd=jadi apnea
) : 31-36 minggu.  Pemeriksaan darah rutin g. Ekstremitas : paha abduksi,
c. Borderline Premature : 37-38 minggu. Bayi  Periksaan Ballard Scor sendi lutut fleksi
ini bersifat premature dan mature. h. Pernafasan 40-50 kali permenit
2. Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan dan nadi 100-140x per menit
(KMK) terdapat banyak istilah untuk
menunjukkan bahwa bayi KMK dapat menderita
gangguan pertumbuhan di dalam uterus (intra
uterine growth retardation / IUGR).
PATOFISIOLOGI

Prematuritas,
dismaturitas,
SGA/KMK

Gangguan sirkulasi
uretoplasenta

Insufisiensi plasenta

Suplai nutrient dan O2


tidak adekuat

Gangguan pertumbuhan
intraurine

BBLR

NIC NIC
Kurangnya jaringan Imatur organ Imaturitas paru
1. Monitor tanda-tanda 1. Monitor tanda tanda
lemak di bawah kulit pencernaan
hipertermi dan hipotermi vital
dan struktur kulit
2. Rawat bayi dengan suhu 2. Pertahankan jalan nafas
imatur Alveoli sulit
lingkungan sesuai. Refleks isap, telan dan
mengembang yang paten
3. Hindarkan bayi kontak batuk belum sempurna
langsung dengan benda 3. Auskultasi suara nafas,
sebagai sumber Resiko catat adanya suara nafas
dingin/panas. Ketidakseimbangan tambahan
Intake Ketidak
4. Ukur suhu bayi setiap 3 Suhu Tubuh 4. Monitor suhu, warna dan
Efektifan Pola
jam atau kalau perlu. menurun kelembaban kulit
Nafas
5. Ganti popok bila basah. 5. Berikan oksigen dengan
6. Ajarkan perawatan
metode yang sesuai.
metode kangguru
Intake protein
Ketidakseimbangan Nutrisi menurun
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Kurangnya imunoglobin

NIC
1. Berikan ASI/PASI dengan metode yang
tepat. Kurangnya
2. Kaji maturitas refleks berkenaan imunnoglobin
dengan pemberian makan (misalnya :
mengisap, menelan, dan batuk)
3. Timbang berat badan setiap hari Pertahanan imunologis
4. Auskultasi adanya bisisng usus, kaji kurang
status fisik dan pernapasannya.
5. Cata intake dan output, monitor
pemberian nutrisi. Resiko Infeksi
6. Kolaborasi dalam pemberian total
parentral nutrision jika diperlukan.
NIC
1. Hindari bayi dari orang-
orang yang terinfeksi kalau
perlu rawat dalam incubator.
2. Cuci tangan sebelum dan
sesudah kontak dengan bayi.
3. Lakukan tehnik aseptik dan
antiseptik bila melakukan
prosedur invasive
DAFTAR PUSTAKA

Arief, N. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan dan Kelahiran Sehat. Yogyakarta : AR Group.

Maryunani, A. (2009). Ilmu Kesehatan Anak dalam Kebidanan. Jakarta : TIM.

Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc Edisi Revisi Jilid .
jogjakarta : Mediaction.

Anda mungkin juga menyukai