Anda di halaman 1dari 48

i

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN


DENGAN METODE THORIQOTY PADA SISWA KELAS VII
SMP 1 SUMUR

PENELITIAN TINDAKAN KELAS


(PTK)

OLEH:
Dedi Efendi, S.Pd.I

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG


DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SMP NEGERI 1 SUMUR
E-mail: smpn1sumur@gmail.com
Jl. Taman Nasional Ujung Kulon Ds. Kertajaya – Sumur –
Pandeglang 42283
ii

LEMBAR PENGESAHAN

Naskah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Guru ini:

Judul : Peningkatan Kemampuan Membaca Al Quran dengan Metode


Thoriqoty Pada Siswa Kelas VII SMP 1 SUMUR
Penulis : Dedi Efendi, S.Pd.I
Jabatan : Guru

benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila di
kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Meyetujui dan mengesahkan:


Sumur, 3 0 Agustus 2021
Kepala Sekolah, Penulis,

Edi Wiyana, SS.M.MPd Dedi Efendi, S.Pd.I


NIP. 196402011987031011 NIP.197004072014061002
iii

ABSTRAK

Dedi Efendi, S.Pd.I. 2021. Peningkatan Kemampuan Membaca Al Quran dengan


Metode Thoriqoty Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumur

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al Quran


dengan Metode Thoriqoty pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumur. Penelitian
ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,
observasi, dan refleksi yang dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021-
2022 . Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII sebanyak 33 orang. Sumber
data terdiri dari sumber data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian ini
peneliti sendiri, dan menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara, dan
catatan lapangan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Teknik
analisis data menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pembelajaran Al Quran tanpa menggunakan metode yang
tepat kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Quran,
sehingga perlu adanya penggunan metode yang tepat untuk meningkatkan
kemampuan membaca Al Quran. Setelah melalui langkah-langkah penelitian
tindakan kelas ini, penggunaan Metode Thoriqoty dianggap tepat dan sesuai dengan
kondisi dan karakter siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sumur serta mampu
meningkatkan kemampuan membaca Al Quran siswa kelas VII SMP Negeri 1
Sumur.

Kata Kunci: kemampuan, membaca Al Quran, metode Thoriqoty


iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah swt atas rahmat maghfirah dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas ini. Bagaimanapun
juga, semua pencapaian penulis diperoleh atas hidayah dan maghfirah dari-Nya.
Sholawat dan taslim atas junjungan Nabi Muhammad SAW, sebagai suri tauladan
bagi manusia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa selama proses penyusunan Proposal
PTK dengan judul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL QURAN
DENGAN METODE THORIQOTY PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI
1 SUMUR” masih jauh dari kata sempurna, oleh sebab itu saya menyampaikan
ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
Kepala Sekolah, Edi Wiyana,SS.M.MPd, yang telah banyak memberikan
masukan, kritik, dan perbaikan demi kesempurnaan penelitian ini. Demikian
halnya dengan teman sejawat, guru-guru dan siswa yang secara langsung atau
tidak langsung terlibat dalam proses penyusunan penelitian ini.
Namun demikian penelitian ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran
dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan. Amin Ya Rabbil Alaamin

Pandeglang, 23 Juli 2021

Dedi Efendi, S.Pd.I


v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR ix
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 6
C. Tujuan Penelitian 6
D. Manfaat Penelitian 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian 26
B. Dst……
C. Indikator Keberhasilan 33
DAFTAR PUSTAKA 76
LAMPIRAN
vi

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

dst
vii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Dst ……… ………. ………. ……..


viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

Dst ……… ………. ………. ……..


9

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al Quran adalah pedoman hidup manusia yang berupa kalam dari Allah yang disampaikan

oleh Ruhul Amin (Jibril) kepada nabi Muhammad untuk disampaikan dan diajarkan kepada manusia.

Al Quran merupakan pedoman untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi manusia di

dunia maupun di akhirat kelak. Dr. H. Muhammad Suma, MA, SH. dalam Tafsir Ahkam I

mengatakan bahwa: “Betapapun awamnya seorang muslim dan muslimat, niscaya mereka tahu dan

harus tahu bahwa al-Quran al-Karim (yang terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6000 ayat lebih, 77.349

kalimat dan lebih dari 323.000 huruf) itu adalah sumber utama dan pertama agama Islam. Secara

garis besar, al-Quran berisikan tentang aqidah (keimanan), akhlak, janji baik dan ancaman buruk

(wa’ad dan wa’id), kisah atau sejarah, syariat (hukum), ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain-

lain” (Muhammad A. Summa; 1997: 1). Setiap mu’min yakin, bahwa membaca al-Quran saja, sudah

termasuk amal yang sangat mulia dan akan mendapat pahala yang berlipat ganda, sebab al-Quran

adalah sebaik-baik bacaan bagi orang mu’min baik dikala senang maupun dikala susah, dikala

gembira atau sedih. Terlebih membaca al-Quran itu bukan saja menjadi amal dan ibadah, tetapi juga

menjadi obat dan penawar bagi orang yang gelisah jiwanya.

Namun pada kenyataannya masih banyak muslim yang tidak mampu membaca al-Quran

dengan baik bahkan tidak mampu membaca sama sekali atau terkadang mampu membaca tetapi tidak

dapat menerapkan pelafalan makhorijul huruf dengan baik dan benar. Ini sangat miris dan riskan bagi

generasi Islam selanjutnya. Dan itu pun terjadi pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sumur

Kabupaten Pandeglang yang seharusnya sudah bisa dan lancar membaca al-Quran. Di antara

penyebabnya diduga karena tidak semua siswa rajin mengaji . Pada segi lain sering ditemukan

kenyataan siswa yang terlihat malas dan tidak bersemangat jika belajar al- Quran. Kurangnya minat

itu terlihat dari tidak ada gairah dan antusias jika disuruh membaca al-
10

Quran, masih banyak yang acuh hanya diam saja, ada yang bercanda, bahkan ada yang mengobrol.

Dan ketika diberi tugas untuk membaca secara individual masih banyak siswa yang kesulitan

sehingga bacaanya jauh dari kaidah membaca dengan makhorijul huruf yang benar.

Ketiga permasalahan tersebut tidak bisa dipecahkan secara sekaligus, namun harus bertahap

mulai dari tumbuhnya minat siswa untuk belajar al-Quran, penguasaan dasar-dasar membaca al-

Quran seperti penguasaan huruf-huruf hijaiyah dan kemudian penerapan hukum-hukum (tajwid)

membaca al-Quran serta penekanan penerapan makhorijul huruf dalam membaca al-Qur’an.

Fenomena seperti dikemukakan di atas membuat penulis sebagai pendidik khususnya pada bidang

studi Al Qur’an Hadits menjadi resah dan berusaha mencari solusi yang efektif untuk mengatasinya.

Dari kenyataan tersebut teridentifikasi tiga masalah yang muncul, yaitu: 1) rendahnya minat;

2) rendahnya kemampuan menguasai dasar-dasar al-Quran; 3) rendahnya kemampuan menguasai

hukum-hukum membaca al-Quran; 4) rendahya penerapan makhorijul huruf dalam membaca al-

Qur.an. Setelah direnungkan dan dikaji berdasarkan teori yang ada, maka ditemukan beberapa faktor

penyebab yang berhasil diidentifikasi, diantaranya: 1) metode dan media belajar kurang menarik

dalam menumbuhkan minat siswa; 2) diduga metode yang digunakan dan suasana pembelajaran

kurang menyebabkan daya hafal siswa meningkat; 3) teknik belajar yang diterapkan belum efektif

mempercepat penerapan hukum-hukum membaca al-Quran; 4) metode yang diterapkan belum efektif

untuk memaksimalkan penerapan makhorijul huruf dalam membaca al-Qur’an. Sejalan dengan itu,

maka terdapat beberapa alternatif solusi yang diperlukan, diantaranya: 1) diperlukan metode dan

media baru yang dapat menumbuhkan minat belajar; 2) diperlukan metode atau teknik yang dapat

meningkatkan kemampuan pelafalan makhorijul huruf, dan 3) diperlukan teknik atau alat yang dapat

memudahkan penerapan hukum-hukum membaca al-Quran; 4) diperlukan metode yang tepat untuk

memudahkan menghafal dan menerapkan makhorijul huruf dalam membaca al-Quran.

Menurut teori, belajar akan lebih berhasil bila situasinya menyenangkan (Sagala; 2006: 100).

Proses belajar akan lebih baik jika siswa memiliki minat terhadap kegiatan belajar (Sutikno; 2009:
11

16). Belajar hafalan dapat lebih baik hasilnya, jika disertai minat, sebab minat seperti menurut Kurt

Singer, adalah suatu landasan yang paling meyakinkan untuk keberhasilan suatu proses belajar.

Menurutnya lagi, jika siswa merasa ingin belajar, ia akan cepat mengerti dan mengingatnya (Singer;

1987: 78).

Atas dasar teori di atas, maka untuk pembelajaran Al-Quran Hadits di Semester Ganjil Kelas VII
SMP Negeri 1 Sumur Kabupaten Pandeglang dirancang suatu upaya untuk meningkatkanminat
belajar siswa dan kemampuan membaca al-Quran dengan menggunakan metode Thoriqoty. Untuk
memastikan proses dan keberhasilannya, akan diteliti melalui kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul: Peningkatan Kemampuan Membaca Al Quran dengan Metode Thoriqoty Pada Siswa
Kelas VII SMP Negeri 1 Sumur Kabupaten Pandeglang SMP Negeri 1 Sumur
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah:

Bagaimana penerapan Metode Thoriqoty dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis dapat

meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumur?

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an pada Siswa Kelas VII SMP

Negeri 1 Sumur.

C. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat yang berarti

bagi perorangan/Institut di bawah ini:

1. Bagi Peneliti (Pendidik):

a. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam proses

pembelajaran;

b. Dengan dilakukannya Penelitian Tindakan Kelas semakin menumbuhkan proses kreatif

dan inovasi pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran Al-Quran Hadits.


12

2. Bagi Peserta Didik: Hasil Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan

membaca Al Qur’an

3. Bagi Sekolah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar

siswa, dalam bidang studi Al-Quran Hadits, khususnya kemampuan membaca al-Quran

4. Bagi Perkembangan Ilmu pengetahuan: Hasil penelitian diharapkan dapat menambah

informasi dan pengetahuan guru tentang penerapan Metode Thoriqoty untuk

meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an.


13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

a. Definisi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Belajar memiliki pengertian berusaha memperoleh

kepandaian atau ilmu yang belum dimiliki sebelumnya, sehingga dengan belajar manuasia

menjadi tahu, memahami dan mengerti tentang sesuatu yang dipelajari. (Wahyuni, 2008:15)

Menurut Srijatun (2017:28) pembelajaran adalah sebuah proses atau cara dalam memperoleh

ilmu bagi individu. Dalam hal ini guru berperan penting dalam mengorganisir dan memfasilitasi guna

mencapai keterampiran diri ilmu tersebut. Selanjutnya, Menurut Ahmad S. Harjasujana sebagaimana

dikutip oleh Farboy (2019:419) menjelaskan bahwa “membaca adalah kegiatan merespon lambang-

lambang cetakan atau tulisan dengan menggunakan pengertian yang tepat”.

Sedangkan membaca merupakan proses yang membutuhkan aktivitas visual dengan

menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata- kata lisan, sebagai suatu proses berfikir, juga

mencakup aktivitas pengenalan kata-kata, pemahaman litelar, interprestasi, membaca kritis dan

pemahaman kreatif. (Rahim, 2005:02). Lebih lanjut, membaca yaitu sebuah proses memperoleh

makna dari sebuah tulisan. Kegiatan membaca bukan sekedar aktifitas yang bersifat pasif dan

respektif saja, melainkan menghendaki pembaca untuk berfikir memperoleh makna teks, serta

mengkomunikasikan lambang-lambang huruf kedalam suatu bentuk ucapan. (Irdawati, 2017:4)


14

Dari beberapa penjelasan tentang definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca

merupakan sebuah proses merespon lambang atau symbol sehingga menghasilkan suatu ungkapan

dari sebuah bacaan tersebut. Sehubungan dengan haltersebut membaca Al-Qur’an berarti sebuah

kegiatan pelafalan huruf-huruf atau angka dalam Al-Qur’an sehingga menghasilkan susunan bahasa

yang memuat pemahaman Al-Qur’an.

Secara keseluruhan dapat diketahui bahwa, pembelajaran membaca Al-Qur’an merupakan

suatu kegiatan yang memuat proses belajar dan mengajar, yang bertujuan untuk memahami dan

mengungkapkan ayat Al-Qur‟an sesuai dengan aturan atau kaidah tajwid dalam bacaan Al-Qur’an

dengan melibatkan kompetensi dan ketrampilan.

2. Tinjauan tentang Metode Thoriqoty

Metode Thoriqoty secara Bahasa merupakan gabungan dari kata metode dan Thoriqoty.

Metode adalah langkah-langkah yang diambil seorang pendidik guna membantu peserta didik.

Metode berasal dari bahasaYunani yaitu kata “meta” dan “hodos” berarti cara atau rencana untuk

melakukan sesuatu. Metode adalah carayang teratur dan berpikir untuk mencapai suatu maksud.

Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka langkah tersebut harus diwujudkan dalam

proses pendidikan dalam rangka pembentukan kepribadian peserta didik. Sedangkan Thoriqoty

menurut Fauziah (2015:23) berasal dari Bahasa Arab “thoriqun” yang berarti jalan, dan

“thoriqoty” adalah jalanku. Jadi, metode Thoriqoty dapat diartikansuatu cara kerja yang teratur

dan bersistem untuk melaksanakan suatu kegiatan pembelajaran membaca Al-Qur’an sesuai

(jalanku) dengan kaidah tajwid.

Secara istilah metode Thoriqoty adalah suatu metode dalam mengajarkan membaca Al-

Qur’an dengan sistem berjenjang melalui tiga komponen sistem: buku metode Thoriqoty, manajemen

mutu Thoriqoty, dan guru bersertifikat metode Thoriqoty. Ketiga komponen sistem itu yang
15

membedakan dengan metode lainnya, karena ketiga komponen itu tidak dapat dipisahkan antara satu

dengan yang lain, guna mendapatkan hasil yang maksimal.

Pada dasarnya, metode Thoriqoty merupakan metode membaca tartil Al- Qur’an, seperti

halnya tata cara membaca Al-Qur’an yang baik dan benar (tartil), kurang lebihnya ada 3 hal pokok

dalam Ilmu tajwid:

1) Aturan pengucapan dalam kata atau kalimat (seperti: Idzhar, Idgham,Iqlab, Ikhfa’ dll).

2) Aturan panjang-pendeknya bacaan (seperti: Mad).

3) Aturan berhenti atau tidak berhenti (aturan waqof) dalam pembacaanayat-ayat sehingga

sesuai dengan arti yang terkandungnya.

Dengan pemaparan komponen yang dimiliki metode Thoriqoty sangat mempermudah peserta

didik untuk menangkap materi al-Qur’an dengan sangat cepatdan mudah menghafalkan setiap huruf

hijaiyah sesuai dengan Ilmu tajwid. Karena dalam metode Thoriqoty ketika mengucapakan lafal-lafal

al-Qur’an mulai dari jilid 1sampai khatam Al-Qur’an juz 30 pembacaannya menggunakan tartil

secaraberjenjang dengan menggunakan standart penulisan Rosm Usmani dan terdiri tiga sistem

komponen: buku Metode Thoriqoty, Manajemen Mutu Metode Thoriqoty, dan Guru Bersertifikat

Metode Thoriqoty.

a. Prinsip pembelajaran metode Thoriqoty

Prinsip merupakan suatu hal yang pokok dalam suatu rancangan

metode pembelajaran, kualitas pembelajan dapat diketahui melalui prinsip

dalam mengajar atau guru tersebut.

Professional guru dalam mengajar sangat diperhatikan dalam metode

Thoriqorty yang sudah dijelaskan dalam undang-undang, sehingga guru yang

mengajar memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik peserta didik.

Pendidik merupakan salah satu komponen manusiawi yang memiliki peranan


16

besar dalam membentuk sumber daya manusia, karena berperan sebagai

pengajar, pendidik, dan pembimbing yang mengarahkan sekaligus menuntun

siswa dalam belajar.

Professional guru dalam mengajar sangat diperhatikan dalam metode

Thoriqorty yang sudah dijelaskan dalam undang-undang, sehingga guru yang

mengajar memiliki tanggung jawab yang besar untuk mendidik peserta didik.

1) CBSA+M (cara belajar santri aktif dan mandiri)

Dalam belajar membaca Al-Qur’an, murid sangat dituntut keaktifan

dan kemandiriannya. Sedangkan guru hanya sebagai pembimbing dan

motivator.

2) LBS (lancar, benar dan sempurna)

Dalam membaca Al-Qur’an, murid dituntut untuk membaca secara

LBS yaitu:

a) Lancar : Membaca fasih, tidak terputus-putus dan tanpa mengeja.

b) Benar : Membaca sesuai hukum tajwid.

c) Sempurna : Membaca Al-Qur’an dengan lancar dan benar.

Prinsip dasar untuk murid dalam pembelajaran Al-Qur’an sangat

diperlukan dalam pembelajaran karena untuk memotivasi murid agar gemar

membaca Al- Qur’an, senang dengan Al-Qur’an, dan menjadi lebih mencintai

Al-Qur’an sebagai pedoman dalam hidupnya. Dengan prinsip pembelajaran ini

memudahkan untuk siswa untuk melangkah maju ke jenjang atas untuk

menyelesaikan pendidikan Al- Qur’annya dengan menguasai materi Al-

Qur’an.
17

b. Teknik Pembelajaran Metode Thoriqoty

Teknik merupakan salah satu cara untuk menunjang strategiatau metode

dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dengan teknik klasikal sudah

menjadi ciri khas dalam pembelajaran membaca Al-Qur‟an Pembelajaran

dengan teknik klasikal memiliki arti yaitu suatu pembelajaran kolektif atau

bersamaan yang terpusatpada guru.

Sedangkan dalam pembelajaran membca Al-Qur‟anThoriqoti, teknik

klasikal dibagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut:

1) Klasikal murni

Teknik klasikal murni adalah teknik dalam proses pembelajaran

yang merupakan tahap awal dalam metode Thoriqoty, dengan pemberian

materi atau bahasan yaitu pesertadidik menyimak dan meniru bacaan yang

dicontohkan olehguru.

2) Klasikal baca simak

Teknik klasikal baca simak mengajarkan secara bersama-sama

dengan contoh guru membacakan terlebih dahulu lalu kemudian masing-

masing individu menyimak dan juga meneruskan ke halaman selanjutnya

secara bergantian. Teknik ini sekarang lebih dikembangkan dan dikenal

dengan estafet ayat.

3) Klasikal individu

Klasikal individu yaitu proses pembelajaran dengan meluangkan waktu

dimana guru menyimak bacaan peserta didik secara individual. Teknik ini biasa

digunkan pada proses akhir pembelajaran Al-Qur’an.


18

3. Kemampuan Membaca Al Qur’an dengan Tajwid

Tajwid berakar dari kata jawwada, yujawwidu, tajwidan, yang memiliki arti membaguskan

atau membuat jadi bagus. Tajwiddipelajari melalui pembahasan ilmu tajwid. “Ilmu tajwid ialah

pengetahuan tentang kaidah-kaidah serta cara-cara membaca Al- Qur‟an dengan sebaik-

baiknya”. (Zarkasyi, 1987:1)

Komponen-komponen pokok yang terdapat dalam tajwid adalah sebagai berikut:

1) Makharij al-huruf (tempat keluarnya huruf)

Makharij al-huruf adalah tempat-tempat keluarnya huruf ketika membunyikannya. Dengan

demikian yang ditegaskan adalah cara membunyikan huruf-huruf hijaiyyah sesuai dengan tempat

keluarnya huruf.

2) Ahkam al-huruf (hubungan antar huruf)

Ahkam al-huruf merupakan bagian pembelajaran yang sangat penting dari tajwid, yang

meliputi cara baca ketika huruf-huruf tertentu yang saling bertemu. Beberapa hal yang terdapat

dalam Ahkam al-huruf yaitu bacaan ikhfa‟ (samar-samar), kemudian idzhar (jelas), iqlab

(merubah nun sakin atautanwin menjadi mim sempurna), idgham (memasukkan) dansebagainya.

3) Al-maddi wa al-qasr (panjang pendeknya ucapan)

Al-maddi wa al-qasr merupakan hukum-hukum bacaan mad. Mad merupakan

memanjangkan suara dengan salah satu huruf mad atau huruf lin (yang sakin dan huruf

sebelumnya yang fathah)

4) Ahkam al-waqf wa al-ibtida‟ (memulai dan menghentikan bacaan)

Waqf adalah menghentikan bacaan atau suara sejenak, pada akhir suku kata untuk

mengambil nafas dengan maksud melanjutkan bacaan pada ayat berikutnya. Sedangkan ibtida

adalah memulai kembali bacaan sesudah waqaf dari awal sukukata pada ayat berikutnya.
19

B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah :
Penerapan Metode Thoriqoty dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis dapat meningkatkan kemampuan
membaca Al Qur’an pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumur
20

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan di dalam kelas,

atau penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2)

melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan pertisipatif dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

B. Subyek Penelitian

Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Sumur yang

berjumlah 31 orang. Subjek penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa penerapan

Makhorijul huruf dalam kegiatan membaca Al Qur’an di kelas VII yang memiliki prosentase paling

rendah.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2021-2022 yaitu pada bulan Agustus

dengan menyesuaikan jadwal pelajaran mata pelajaran Al Qur’an Hadis kelas VII yang berlokasi di

Desa Kertajaya, Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dirancang dengan menggunakan model Kemmis dan McTaggart,

yang dikembangkan dari empat komponen yang saling berhubungan secara siklus. Dari keempat

komponen ini dipandang sebagai satu siklus, yang terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan

tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting) (Aqib, 2006). Secara rinci

rancangan langkah-langkah dalam setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Rancangan Penelitian Siklus I

Rancangan penelitian pada siklus satu terdiri dari empat tahapan pokok yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Kegiatan pada siklus ini terdiri dari:
21

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan rancangan tindakan yang akan dilakukan yang

terdiri dari beberapa dokumen perencanaan yaitu:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Peserta didik

(LKPD)

2) Menyusun kisi-kisi dan pedoman observasi pembelajaran dengan metode Thoriqoty

3) Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket untuk peserta didik

4) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan

5) Menyusun kisi-kisi dan soal tes tertulis untuk peserta didik yang berbentuk soal uraian

6) Mempersiapkan peralatan untuk mendokumentasikan kegiatan selama proses pembelajaran

berlangsung.

Setelah semua instrumen disusun dan dikonsultasikan dengan pembimbing serta teman sejawat,

kemudian dilakukan uji validasi perangkat dan instrumen.

b. Pelaksanaan tindakan (acting)

Pada tahap tindakan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebagaimana yang telah

direncanakan sebelumnya, yaitu kegiatan pembelajaran dengan metode Thoriqoty. Dalam usaha

kearah perbaikan, suatu perencanaan bersifat fleksibel dan siap dilakukan perubahan sesuai dengan

apa yang terjadi selama proses pelaksanaan di kelas.

c. Observasi (observing)

Observasi dilakukan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

pedoman observasi yang telah dipersiapkan. Hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran dicatat

dalam catatan lapangan. Untuk melengkapi data digunakan pula dokumentasi berupa foto-foto saat

proses pembelajaran berlangsung.


22

d. Refleksi (reflecting)

Kegiatan refleksi merupakan bagian penting dalam PTK. Pelaksanaan refleksi berupa diskusi

antara peneliti dan observer yang bersangkutan dengan maksud untuk mengevaluasi hasil

pembelajaran dan merumuskan perencanaan berikutnya. Evaluasi yang dilaksanakan antara lain

meliputi kualitas pembelajaran, intensitas waktu yang digunakan, ketercapaian indikator

pembelajaran, kendala-kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, dan respon peserta didik

terhadap pembelajaran dengan metode Thoriqoty.

Apabila pada siklus I jumlah peserta didik belum mengalami peningkatan yang signifikan,

maka dilanjutkan siklus II dengan melakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada setiap siklus.

Keseluruhan hasil evaluasi dan refleksi pada siklus I digunakan sebagai pedoman untuk

melaksanakan siklus II, yakni diadakan perbaikan tindakan yang menyebabkan hambatan

ketercapaian sasaran pada siklus I.

2. Rancangan Penelitian Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan pelaksanaan pembelajaran

matematika pada siklus I. Tahapan-tahapan pelaksanaan pada siklus II sama dengan tahapan-tahapan

pelaksanaan pada siklus I, yaitu diawali dengan perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan

(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Perbedaannya terletak pada hasil refleksi

pada siklus I. Pada siklus II dilakukan perubahan pada bagian-bagian yang dianggap masih lemah

pada siklus sebelumnya.

Apabila pada siklus II jumlah peserta didik belum juga mengalami peningkatan yang signifikan,

maka dilakukan siklus berikutnya hingga diperoleh perubahan signifikan pada peserta didik dengan

melakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada setiap siklus.

Prosedur ini didasarkan pada pandangan (Rochiati, 2006) bahwa pada penelitian tindakan,

siklus penelitian akan dihentikan apabila yang direncanakan sudah berjalan sebagaimana yang

diharapkan, data yang ditampilkan di kelas sudah jenuh, dalam arti tidak ada data baru yang dapat
23

ditampilkan dan diamati, dan kondisi kelas sudah stabil. Berdasarkan pendapat tersebut, siklus

penelitian ini akan dihentikan setelah indikator keberhasilan tercapai.

3. Rancangan Penelitian Siklus III

Hasil refleksi siklus II di gunakan sebagai acuan untuk merencanakan kegiatan pada siklus III.

Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan sama dengan tahapan-tahapan pelaksanaan pada siklus

II sama dengan tahapan-tahapan pelaksanaan pada siklus I, yaitu diawali dengan perencanaan

(planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

Perbedaannya terletak pada hasil refleksi pada siklus I. Pada siklus II dilakukan perubahan pada

bagian-bagian yang dianggap masih lemah pada siklus sebelumnya.

Apabila pada siklus II jumlah peserta didik belum juga mengalami peningkatan yang signifikan,

maka dilakukan siklus berikutnya hingga diperoleh perubahan signifikan pada peserta didik dengan

melakukan perbaikan berdasarkan refleksi pada setiap siklus.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti berperan sebagai

perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis data, penafsir data, dan berperan dalam

menyusun laporan hasil. Disamping itu, peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yang

digunakan sebagai alat untuk membantu peneliti dalam melaksanaan penelitian yang terdiri dari:

1. Lembar observasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Parrticipan observation, sebab peneliti yang

berstatus sebagai Guru Al Qur’an hadis sekaligus guru yang sudah bersertifikat metode Thoriqoty

terlibat dalam seluruh rangkaian proses penelitian.

2. Angket/ Quisioner

Dalam penelitian ini menggunakan angket yang ditujukan kepada responden (peseta

didik), yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dalam

menerapakan Makhorijul Huruf yang diterima melalui pembelajaran metode Thoriqoty.


24

Dengan demikian dapat digunakan untuk mendiskripsikan fokus permasalahan dalam

penelitian, yaitu peningkatan kemampuan Penerapan Makhorijul Huruf Dalam Membaca

Al Qur’an Dengan Metode Thoriqoty Pada Pelajaran Al Quran Hadits Untuk Siswa Kelas

VII SMP Negeri 1 Sumur Di Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022

Berikut ini merupakan kisi-kisi pertanyaan mengenai kemampuan membaca Al-

Qur’an:

Tabel 1.1

Kisi-Kisi Kemampuan Penerapan Makhorijul Huruf Dalam Membaca Al Qur’an


Dengan Metode Thoriqoty

Pokok Pernyataan Indikator Sub Pernyataan Butir


Lancar membaca
1
Al-Qur‟an.
Mampu
Kelancaran membaca Al-
2
dalam membaca Qur‟an dengan
Al-Qur‟an. Rasm Ustmani.
Memperbaiki 3
Peningkatan cara baca Al-
Kemampuan Qur‟an.
Teliti pada
membaca Al Ketepatan 4
tajwid
membaca Al-
Qur’an pada siswa Berhati-hati
Qur’an Sesuai dalam membaca.
5
di SMP Negeri dengan kaidah
ilmu tajwid.
1 Sumur
Pandeglang melalui
metode Thoriqoty Mengedepankan 6,7
kefasihan dalam
Kesesuaian plafalan
pelafalan huruf makhrajnya
sesuai Kemampuan
makhrajnya. mengoreksi
8,9,10
ketidaksesuaian
pelafalan
25

3. Tes
Tes pada penelitian ini berupa unjuk kerja (praktikum membaca) yang diberikan di awal
pertemuan (pre test) dan di akhir pertemuan (post test) untuk melihat kemampuan dasar peserta
didik, dan diberikan pada akhir setiap siklus dengan berpedoman pada indikator keberhasilan untuk
mengungkap kemampuan penerapan Makhorijul huruf pada siswa.
Adapun untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan peningkatan kemampuan peserta didik
dalam menerapkan makhorijul huruf, dibuatlah suatu tes yang terdiri dari pre-Test diawal siklus
dan post-Test di akhir siklus. Dengan pedoman RPP yang telah dibuat dalam tahap perencanaan,
sebagai berikut:
a. Penilaian Ketrampilan

Jenis Penilaian : Unjuk Kerja

Bentuk Instrumen : Lafalkan surat pendek yang ditunjuk guru sesuai kaidah
Makhorijul huruf!
Rubrik Penilaian :

Tabel 1.2
Rubrik Penilaian

Aspek yang Dinilai


No Nama Siswa Tajwid (makhroj) Fashahah Tartil Keberanian Jumlah Skor Nilai
26

Keterangan

Aspek yang
Deskripsi Skor
Dinilai
Melafalkan setiap lafal dengan benar dan tepat 3
Melafalkan sebagian besar dari lafal dengan benar dan 2
Tajdwid
tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan ayat 1
Melafalkan ayat dengan sangat lancar 3
Fashahah Menghafalkan ayat dengan cukup lancar 2
Menghafalkan ayat kurang lancar dan terbata-bata 1
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas dan tartil 3
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan cukup jelas dan 2
Tartil tartil
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kurang jelas dan tidak 1
tartil
Siswa menghafal tanpa ditunjuk oleh guru 3
Keberanian Siswa menghafal dengan ditunjuk oleh guru 2
Siswa tidak berani maju untuk menghafal 1

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

F. Data dan Sumber Data


Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif yaitu data tentang hasil tes peserta didik pada
pelajaran matematika untuk mengetahui peningkatan secara kuantitatif kemampuan peserta didik
pada mata pelajaran matematika khususnya kemampuan dalam berkomunikasi matematis dan
berpikir kritis matematis. Uraikan secara lengkap.
Sumber data penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber
data primer diperoleh melalui tes peserta didik, sedangkan sumber data sekunder diperoleh melalui
observasi, wawancara, dan catatan lapangan termasuk analisis terhadap berbagai dokumen yang
terkait dengan kegiatan pembelajaran.
27

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data hasil observasi
Pedoman penskoran untuk observasi aktivitas peserta didik menggunakan skala Likert dengan
4 alternatif jawaban dengan skor sebagai berikut:
Skor 1 jika kegiatan poin pernyataan tidak terobservasi
Skor 2 jika melakukan kegiatan poin pernyataan dengan kurang baik
Skor 3 jika melakukan kegiatan poin pernyataan dengan baik; dan
Skor 4 jika melakukan kegiatan poin pernyataan dengan sangat baik
Cara menghitung nilai perolehan hasil observasi aktivitas guru, yaitu:
Nilai (x) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥100
40

Keterangan:
Nilai 40 = Skor Maksimal
Kriteria Penilaian:
91 - 100 : Sangat baik
76 – 90 : Baik
61 - 75 : Cukup
 60 : Kurang (Kemendikbud, 2013)

2. Data hasil tes


Untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa maka
data pretest dan data posttest dianalisis sehingga mendapatkan data gain. Menurut Hake (1999)
perhitungan rumus indeks gain ternormalisasi (g) yaitu:

Interpretasi indeks gain menurut Hake (1999) adalah sebagai berikut:


Tabel 1.3 Interpretasi Indeks Gain
28

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


1. Sejarah Singkat berdirinya SMP Negeri 1 Sumur
SMP Negeri 1 Sumur didirikan pada tanggal 10 Oktober 1997 yang mula-mula bernama

SMP Surya Kecana .Latar belakang pendirian SMP Negeri 1 Sumur,diawali karena

keterbeakangan pendidikan da masih banyaknya siswa SD yang putus sekoah melihat minimnya

pembinaan generasi muda, Sehingga pendirian SMP N 1 Sumur dirasa sangat penting utuk

mengentaskan siswa didik dari buta aksara.

2. Visi Misi SMP N 1 Sumur


SMP N 1 Sumur sebagai lembaga pendidikan mengemban amanat untuk mencapai dan
mendukung Visi dan Misi Pendidikan Nasional serta pendidikan di Kabupaten Tulungagung. Oleh
karena itu SMP N 1 Sumur perlu memiliki Visi dan Misi yang dapat dijadikan arah kebijakan
dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.
29

SMP N 1 Sumur yang bermotto “Membentuk dan Mewujudkan Generasi Bermutu


Berakhlak Qur’ani”
Adapun indikator visi SMP N 1 Sumur adalah:
1. Unggul dalam berkarakter/beriadah berdasarkan ajaran Al Qur’an
2. Unggul dalam berkarakter/beribadah berdasarkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Iman dan Taqwa
3. Unggul dalam berprestasi berdasarkan Ilmu pengetahuan, Iman dan Taqwa
4. Unggul dalam berbudaya lingkungan berdasarkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Iman dan Taqwa.
Maka, SMP N 1 Sumur adalah : “TERBENTUKNYA GENERASI BANGSA YANG
QUR’ANI UNGGUL DALAM BERIBADAH, BERWAWASAN ASWAJA, BERBUDAYA
LINGKUNGAN, SERTA UNGGUL DALAM PRESTASI BERDASARKAN IPTEK DAN
IMTAQ.”
Dalam mencapai visi diperlukan upaya-upaya atau langkah-langkah nyata yang disebut
dengan misi. Adapun MISI SMP N 1 Sumur antara lain:
1. Mewujudkan generasi Qur'ani melalui kegiatan pembelajaran Al Qur'an yang
terpadu, terstruktur, dan terintegrasi dengan masyarakat dan lingkungan.
2. Mewujudkan generasi yang unggul dalam iman, ilmu dan amal berbekal
kemampuan di bidang IPTEK dan IMTAQ.
3. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran Islam sehingga siswa
menjadi santun, tekun beribadah, jujur, disiplin, sportif, tanggung jawab, dan
percaya diri terhadap pribadi siswa.
4. Menerapkan Manajemen Berbasis Madrasah yang professional.
5. Melaksanakan penilaian yang berstandar nasional
6. Menjalin kemitraan dengan sekolah/madrasah unggul..

B. TemuanPenelitian
1. Kondisi Awal Ketrampilan Makhorijul Huruf siswa Pra Siklus
Kondisi awal Ketrampilan Makhorijul Huruf siswa kelas VII mata pelajaran Al-Qur’an
Hadis di SMP N 1 Sumur masih rendah. Hal ini dapat di buktikan dengan hasil pre-Test yangdi
ikuti oleh siswa dengan rincian sebagai berikut:
30

Tabel 1.4. Hasil Nilai Pretest


DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SMP N 1 Sumur
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
Kelas : VII-A
NILAI
No. No. Induk Nama L/P SKOR
Tajwid Ketepatan Makhorijul Keberanian SKOR KETERCAPAIAN
MAKSIMAL
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 121235040022190007 ANGGUN TIA TRI DEWI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
2 121235040022190008 ANISA AMILATUL P √ √ √ √ 16 16 Terampil
3 121235040022190009 ASSROF AL HADAD L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
4 121235040022190010 AZLINA NUR AKMAYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
5 121235040022190011 AZRILUDIN ZIKRI NUR ALIM L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
6 121235040022190012 BAGUS DWI NAHRUNI L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
7 121235040022190017 CUT DIVIA AFFANI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
8 121235040022190019 DIMAS ALDI SETYAWAN L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
9 121235040022190020 DWI ANGGI WIDIANA P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
10 121235040022190022 EFENLIN MEGA W.T P √ √ √ √ 16 15 Tidak Terampil
11 121235040022190026 ILHAM PRASETYA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
12 121235040022190028 ISNANIHA NOVA SRIASIH P √ √ √ √ 16 16 Terampil
13 121235040022190030 M. FAIRUZ RUZYDA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
14 121235040022190031 M. FAIZ REZA KHOIRUDIN L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
15 121235040022190038 M. YAZIDUL MUHSININ L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
16 121235040022190014 BILQIS NABILA P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
17 121235040022190047 MOH RIZQI HAQIQI L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
18 121235040022190052 MOHAMAD HABIB ALHAMSYAH L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
19 121235040022190056 NASYA ADELIA SOFI P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
20 121235040022190057 NINIK RAHMA YANTI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
21 121235040022190063 REHANA SHEILLA AL SHOVIANA P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
22 121235040022190064 RISMA NUR HIDAYAT P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
23 121235040022190065 SEBTIANA KHOIRUNNISAK P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
24 121235040022190067 VANISA HANNA BATRISYA P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil

Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Sumur Guru Mapel,

EDI WIYANA,, S.Pd.MM DEDI EFENDI, S.Pd.I

Berdasarkan pada hasil tabel di atas sebanyak 91,6% peserta didik belum terampil dalam
menerapkan makhorijul huruf, sedangkan yang telah terampil hanya 8,4%. Dari sinilah peneliti
mulai melakukan penelitian tindakan kelas guna untuk memperbaiki kemampuan membaca pada
mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas VII dengan menggunakan Metode Thoriqoty.

C. Deskripsi Data
Penelitian ini di laksanakan pada tanggal 10 Agustus 2021 sampai tanggal 26 Agustus
2021. Penelitian ini di laksanakan dalam tiga siklus. Setiap siklus di laksanakan dalam tiga
pertemuan pemberian tindakan dan satu kali tes kemampuan penerpan makhorijul huruf. Tindakan
pembelajaran yang di lakukan pada setiap siklus di sesuaikan dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran. Pelakasanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan menggunakan metode
Thoriqoty kelas VII SMP N 1 Sumur dengan jumlah siswa 23 siswa yang terdiri dari 10 siswa
laki-laki dan 13 siswa perempuan. Pelaksanaan tindakan kelas ini melalui empat tahapan yaitu,
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Setelah melalui
tahapan-tahapan tersebut maka di peroleh data-data yang berkaitan dengan tujuan penelitian ini
yaitu untuk mencapai peningkatan kemampuan penerpan makhorijul huruf dengan menggunakan
metode Thoriqoty di kelas VII SMP N 1 Sumur.
31

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I


Pelaksanaan tindakan siklus I ini terbagi beberapa tahapan, yakni perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

a) Tahap Perencanaan Siklus I

Pada tahap perencanaan, peneliti menyusun rancangan yang akan di laksanakan, yaitu:

menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang materi Hukum bacaan Mad dalam

kandungan surah An Nasr, Al Quraisy dan Al Ma’un yang akan di pelajari dengan metode

Thoriqoty, menyusun dan menyiapkan bahan ajar, menyusun dan menyiapkan lembar observasi

keterlaksanaan proses pembelajaran, dan mempersiapkan tes unjuk kerja siswa akhir siklus I dan

menyiapkan kamera untuk mendokumentasikan kegiatan yang terjadi selama proses

pembelajaran.

b) Tahap Pelaksanaan Sikus I

Setelah tahap perencanaan di susun maka selanjtnya peneliti melaksanakan tindakan

pembelajaran berdasarkan RPP yang telah disusun. Pelaksanaan tindakan yang di lakukan oleh

peneliti siklus I (pertama) terdiri dari 3 kali pertemuan, pertemuan pertama, kedua, dan ketiga

dengan alokasi waktu 2x30 menit , kegiatan yang di lakukan yaitu :

Pertemuan I

1. Kegiatan Awal

Guru memberi salam dan siswa menjawab salam. Guru meminta ketua

kelas untuk memimpin do’a bersama sebelum pelajaran di mulai. Guru memeriksa kehadiran

siswa. Guru memberikaan apersepsi kepada siswa untuk menggali pengetahuan siswa dengan

memberikan pertanyaan. Guru menjelaskan materi dan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti

 Mengamati
32

- Peserta didik mengamati lafadz-lafadz yang ditayangkan guru berkaitan dengan

bacaan mad dan makhorijul huruf

- Peserta didik memberikan tanggapan dan pendapatnya terkait dengan lafadz yang

disajikan

 Menanya

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk merumuskan pertanyaan tentang hukum

bacaan mad iwadh, mad layyin dan mad aridh lissukun

- Peserta didik dengan bimbingan guru menjawab dan membahas pertanyaan yang

sudah dirumuskan

 Mengeksplorasi

- Peserta didik diminta untuk mengamti dan membaca surah-surah pendek pilihan

- Kemudian mengumpulkan informasi contoh hukum bacaan mad iwadh, mad layyin

dan mad aridh lissukun dari surah-surah tersebut.

 Mengasosiasi

- Peserta didik merumuskan hasil diskusi tentang hukum bacaan mad iwad, mad layyin

dan mad aridh lissukun

- Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil diskusi tentang hukum bacaan mad

iwad, mad layyin dan mad aridh lissukun

 Mengkomunikasikan

- Secara bergiliran wakil dari masing-masing kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya di depan kelas

- Kelompok yang lain memberikan tanggapan dan penilaian

3. Penutup
33

1)Guru memberikan refleksi kepada siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang

dilakukan, 2) Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan materi pelajaran, 3) Guru dan siswa

membaca do’a, 4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.

c) Hasil Observasi Siklus I

Tahap observasi membutuhkan peran yang sangat aktif bagi peneliti untuk memperhatikan

berbagai komponen yang akan di amati dalam proses pembelajaran. Adapun hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5. Hasil Observasi aktivitas Peserta Didik


Skor
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Siswa membuka pelajaran dengan berdoa √
siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
2 diberikan oleh guru √
3 siswa belajar secara rapi dan tertib √
siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran
4 Hukum Bacaan Mad √
Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang makhorijul huruf yang
5 diterapkan pada materi pembelajaran hukum bacaan Mad √
Siswa semangat dan serius mencari jawaban dari setiap persoalan yang
6 disampaikan guru √
7 Siswa berpartisipasi secara aktif saat diskusi kelas sedang berlangsung √
8 Siswa dan guru bersama-sama mencari jawaban yang paling benar √
9 Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang dipahami √
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini √
Total Perolehan Skor 33
Keterangan:
Nilai 40 = Skor Maksimal
Kriteria Penilaian:
91 - 100 : Sangat baik
76 – 90 : Baik
61 - 75 : Cukup
 60: Kurang

Sebagaimana ditunjukkan pada table 1.5 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Al-Qur’an Hadis cukup aktif yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 82,5%. Namun
34

hasil observasi ini masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam penerapan makhorijul huruf

dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis pada materi Hukum bacaan Mad.

d) Hasil Post Test Siklus I

Kondisi awal hasil Post Test penerapan Makhorijul Huruf dalam pembelajaran Al Qur’an

Hadis pada materi hukum bacaan Mad masih rendah. Hal ini dapat di buktikan dengan hasil

post Test yang di ikuti oleh siswa kelas VII C di SMP N 1 Sumur, berikut data tersebut :

Tabel 1.6. Hasil Post Test Siklus I


DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SMP N 1 Sumur
TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
Kelas : VII-A

NILAI

No. No. Induk Nama L/P SKOR


Makhorijul SKOR KETERCAPAIAN
Tajwid Ketepatan Keberanian MAKSIMAL
Huruf

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 121235040022190007 ANGGUN TIA TRI DEWI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
2 121235040022190008 ANISA AMILATUL P √ √ √ √ 16 16 Terampil
3 121235040022190009 ASSROF AL HADAD L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
4 121235040022190010 AZLINA NUR AKMAYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
5 121235040022190011 AZRILUDIN ZIKRI NUR ALIM L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
6 121235040022190012 BAGUS DWI NAHRUNI L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
7 121235040022190017 CUT DIVIA AFFANI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
8 121235040022190019 DIMAS ALDI SETYAWAN L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
9 121235040022190020 DWI ANGGI WIDIANA P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
10 121235040022190022 EFENLIN MEGA W.T P √ √ √ √ 16 16 Terampil
11 121235040022190026 ILHAM PRASETYA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
12 121235040022190028 ISNANIHA NOVA SRIASIH P √ √ √ √ 16 16 Terampil
13 121235040022190030 M. FAIRUZ RUZYDA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
14 121235040022190031 M. FAIZ REZA KHOIRUDIN L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
15 121235040022190038 M. YAZIDUL MUHSININ L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
16 121235040022190014 BILQIS NABILA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
17 121235040022190047 MOH RIZQI HAQIQI L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
18 121235040022190052 MOHAMAD HABIB ALHAMSYAH L √ √ √ √ 16 16 Terampil
19 121235040022190056 NASYA ADELIA SOFI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
20 121235040022190057 NINIK RAHMA YANTI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
21 121235040022190063 REHANA SHEILLA AL SHOVIANA P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
22 121235040022190064 RISMA NUR HIDAYAT P √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
23 121235040022190065 SEBTIANA KHOIRUNNISAK P √ √ √ √ 16 16 Terampil
24 121235040022190067 VANISA HANNA BATRISYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil

Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Sumur Guru Mapel,

EDI WIYANA, Ss.M.MPd DEDI EFENDI, S.Pd.I

Berdasarkan pada hasil tabel di atas sebanyak 37,5% peserta didik telah terampil dalam
membaca Al Quran, sementara 62,5% siswa masih belum terampil dalam membaca Al Quran
pada pembelajaran Al Qur’an Hadis. Dari sinilah peneliti menyimpulkan bahwa perlu adanya
penelitian dan tindakan lebih lanjut pada siklus kedua.

c) Hasil Observasi Siklus II


35

Tahap observasi membutuhkan peran yang sangat aktif bagi peneliti untuk memperhatikan

berbagai komponen yang akan di amati dalam proses pembelajaran. Adapun hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut:

Tabel 1.7. Hasil Observasi aktivitas Peserta Didik Siklus II


Skor
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Siswa membuka pelajaran dengan berdoa √
siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
2 √
diberikan oleh guru
3 siswa belajar secara rapi dan tertib √
siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran
4 √
Hukum Bacaan Mad
siswa memperhatikan penjelasan guru tentang makhorijul huruf yang
5 √
diterapkan pada materi pembelajaran hukum bacaan Mad
Siswa semangat dan serius mencari jawaban dari setiap persoalan yang
6 √
disampaikan guru
7 Siswa berpartisipasi secara aktif saat diskusi kelas sedang berlangsung √
8 Siswa dan guru bersama-sama mencari jawaban yang paling benar √
9 Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang dipahami √
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini √
Total Perolehan Skor 36

Sebagaimana ditunjukkan pada table 1.7 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Al-Qur’an Hadis cukup aktif yaitu dengan presentase rata-rata sebesar90%. Namun

hasil observasi ini masih terdapat beberapa kekurangan, yaitu dalam penerapan makhorijul huruf

dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis pada materi Hukum bacaan Mad.

e) Hasil Post Test Siklus II

Adapun hasil Post Test penerapan Makhorijul Huruf dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis

pada materi hukum bacaan Mad masih rendah. Hal ini dapat di buktikan dengan hasil post

Test yang di ikuti oleh siswa kelas VII C di SMP N 1 Sumur, berikut data tersebut :
36

Tabel 1.8. Hasil Post Test Siklus II

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SMP N 1 SUMUR


TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
Kelas : VII A

NILAI
SKOR
Makhorijul SKOR KETERCAPAIAN
No. No. Induk Nama L/P Tajwid Ketepatan Keberanian MAKSIMAL
Huruf
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 121235040022190007 ANGGUN TIA TRI DEWI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
2 121235040022190008 ANISA AMILATUL P √ √ √ √ 16 16 Terampil
3 121235040022190009 ASSROF AL HADAD L √ √ √ √ 16 16 Terampil
4 121235040022190010 AZLINA NUR AKMAYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
5 121235040022190011 AZRILUDIN ZIKRI NUR ALIM L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
6 121235040022190012 BAGUS DWI NAHRUNI L √ √ √ √ 16 16 Terampil
7 121235040022190017 CUT DIVIA AFFANI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
8 121235040022190019 DIMAS ALDI SETYAWAN L √ √ √ √ 16 16 Terampil
9 121235040022190020 DWI ANGGI WIDIANA P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
10 121235040022190022 EFENLIN MEGA W.T P √ √ √ √ 16 16 Terampil
11 121235040022190026 ILHAM PRASETYA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
12 121235040022190028 ISNANIHA NOVA SRIASIH P √ √ √ √ 16 16 Terampil
13 121235040022190030 M. FAIRUZ RUZYDA L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
14 121235040022190031 M. FAIZ REZA KHOIRUDIN L √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
15 121235040022190038 M. YAZIDUL MUHSININ L √ √ √ √ 16 16 Terampil
16 121235040022190014 BILQIS NABILA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
17 121235040022190047 MOH RIZQI HAQIQI L √ √ √ √ 16 16 Terampil
18 121235040022190052 MOHAMAD HABIB ALHAMSYAH L √ √ √ √ 16 16 Terampil
19 121235040022190056 NASYA ADELIA SOFI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
20 121235040022190057 NINIK RAHMA YANTI P √ √ √ √ 13 16 Tidak Terampil
21 121235040022190063 REHANA SHEILLA AL SHOVIANA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
22 121235040022190064 RISMA NUR HIDAYAT P √ √ √ √ 16 16 Terampil
23 121235040022190065 SEBTIANA KHOIRUNNISAK P √ √ √ √ 16 16 Terampil
24 121235040022190067 VANISA HANNA BATRISYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil

Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Mapel,

EDI WIYANA, Ss.M.MPd DEDI EFENDI, S.Pd.I

Berdasarkan pada hasil tabel di atas sebanyak 69,66% peserta didik telah terampil dalam
penerpan makhorijul huruf, sementara 33,33% siswa masih belum terampil dalam membaca al
Quran pada pembelajaran Al Qur’an Hadist. Dari sinilah peneliti menyimpulkan bahwa perlu
adanya penelitian dan tindakan lebih lanjut pada siklus ketiga.
f) Hasil Observasi Siklus III

Tahap observasi membutuhkan peran yang sangat aktif bagi peneliti untuk memperhatikan

berbagai komponen yang akan di amati dalam proses pembelajaran. Adapun hasil observasi

aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

Tabel 1.9. Hasil Observasi aktivitas Peserta Didik


Skor
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1 Siswa membuka pelajaran dengan berdoa √
siswa memberikan respon terhadap pertanyaan atau instruksi yang
2 √
diberikan oleh guru
3 siswa belajar secara rapi dan tertib √
37

siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran Hukum


4 √
Bacaan Mad
siswa memperhatikan penjelasan guru tentang makhorijul huruf yang
5 √
diterapkan pada materi pembelajaran hukum bacaan Mad
Siswa semangat dan serius mencari jawaban dari setiap persoalan yang
6 √
disampaikan guru
7 Siswa berpartisipasi secara aktif saat diskusi kelas sedang berlangsung √
8 Siswa dan guru bersama-sama mencari jawaban yang paling benar √
9 Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang kurang dipahami √
10 Siswa dan guru menarik kesimpulan pembelajaran hari ini √
Total Perolehan Skor 37

Sebagaimana ditunjukkan pada table 1.9 dapat diketahui bahwa keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran Al-Qur’an Hadis cukup aktif yaitu dengan presentase rata-rata sebesar 92,5%. Hasil

observasi ini menunjukkan bahwa keaktifan siswa meningkat sebanyak 2,5% daripada pertemuan

sebelumnya pada Siklus II. Serta dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Al Qur’an Hadis dengan

menerapkan metode Thoriqoty memiliki pengaruh positif terhadap keaktifan peserta didik didalam

kelas.

g) Hasil Post Test Siklus III

Adapun hasil Post Test penerapan Makhorijul Huruf dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis

pada materi hukum bacaan Mad masih rendah. Hal ini dapat di buktikan dengan hasil post

Test yang di ikuti oleh siswa kelas VII C di SMP N 1 Sumur, berikut data tersebut :

Tabel 1.9. Hasil Post Test Siklus III


38

DAFTAR NILAI PESERTA DIDIK SMP N 1 SUMUR


TAHUN PELAJARAN 2021 / 2022
Kelas : VII-A

NILAI SKOR
SKOR KETERCAPAIAN
No. No. Induk Nama L/P Tajwid Ketepatan Makhorijul Keberanian MAKSIMAL
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 121235040022190007 ANGGUN TIA TRI DEWI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
2 121235040022190008 ANISA AMILATUL P √ √ √ √ 16 16 Terampil
3 121235040022190009 ASSROF AL HADAD L √ √ √ √ 16 16 Terampil
4 121235040022190010 AZLINA NUR AKMAYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
5 121235040022190011 AZRILUDIN ZIKRI NUR ALIM L √ √ √ √ 14 16 Tidak Terampil
6 121235040022190012 BAGUS DWI NAHRUNI L √ √ √ √ 16 16 Terampil
7 121235040022190017 CUT DIVIA AFFANI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
8 121235040022190019 DIMAS ALDI SETYAWAN L √ √ √ √ 16 16 Terampil
9 121235040022190020 DWI ANGGI WIDIANA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
10 121235040022190022 EFENLIN MEGA W.T P √ √ √ √ 16 16 Terampil
11 121235040022190026 ILHAM PRASETYA L √ √ √ √ 16 16 Terampil
12 121235040022190028 ISNANIHA NOVA SRIASIH P √ √ √ √ 16 16 Terampil
13 121235040022190030 M. FAIRUZ RUZYDA L √ √ √ √ 16 16 Terampil
14 121235040022190031 M. FAIZ REZA KHOIRUDIN L √ √ √ √ 15 16 Tidak Terampil
15 121235040022190038 M. YAZIDUL MUHSININ L √ √ √ √ 16 16 Terampil
16 121235040022190014 BILQIS NABILA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
17 121235040022190047 MOH RIZQI HAQIQI L √ √ √ √ 16 16 Terampil
18 121235040022190052 MOHAMAD HABIB ALHAMSYAH L √ √ √ √ 16 16 Terampil
19 121235040022190056 NASYA ADELIA SOFI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
20 121235040022190057 NINIK RAHMA YANTI P √ √ √ √ 16 16 Terampil
21 121235040022190063 REHANA SHEILLA AL SHOVIANA P √ √ √ √ 16 16 Terampil
22 121235040022190064 RISMA NUR HIDAYAT P √ √ √ √ 16 16 Terampil
23 121235040022190065 SEBTIANA KHOIRUNNISAK P √ √ √ √ 16 16 Terampil
24 121235040022190067 VANISA HANNA BATRISYA P √ √ √ √ 16 16 Terampil

Mengetahui,
Kepala SMP N 1 Sumur Guru Mapel,

EDI WIYANA, Ss.M.MPd DEDI EFENDI, Pd.I

Dari data di atas dapat di katakan siswa setelah di lakukan perbaikan dengan siklus III
hasil Post Test penerapan Makhorijul Huruf dalam pembelajaran Al Qur’an Hadis pada materi
hukum bacaan Mad siswa kelas VII SMP N 1 Sumur yang termasuk dalam kategori tuntas
belajar ada 21 orang, yang belum tuntas hanya 2 orang. Ketuntasan hasil belajar siswa secara
keseluruhan mencapai 91,6% sehingga tidak perlu di lakukan perbaikan pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
f) Refleksi Siklus III
Berdasarkan hasil data di atas bahwa guru telah mampu menerapkan metode Thoriqoty
dalam meningkatkan kemampuan membaca Al Quran pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis.
Hanya beberapa siswa yang belum termasuk kategori tuntas belajar yaitu hanya 2 orang, dan yang
telah termasuk dalam kategori tuntas belajar ada 22 orang. Dan nilai keseluruhan yang di peroleh
siswa adalah 91,6%. Hasil tersebut telah sesuai target yang ingin di capai. Sehingga tidak perlu di
lakukan perbaikan pembelajaran dan penelitian tindakan kelas pada siklus selanjutnya.

D. Interprestasi Hasil Analisis Data


39

Dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh informasi bahwa pada pelaksanaan
siklus I dari hasil observasi dan test yang dilakukan selama proses pembelajaran menunjukkan
hasil post test tentang kemampuan membaca Al Quran dan keaktifan siswa belum begitu optimal.
Namun terjadi peningkatan pada hasil post test dan keaktifan siswa dalam belajar setelah
dilakukan perbaikan-perbaikan pada siklus II dan siklus III.
Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Hasil Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman bagi observer dalam melakukan
pengamatan terhadap keaktifan belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang
diperoleh dari lembar observasi digunakan peneliti dan observer sebagai bahan untuk melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan dan sebagai acuan untuk melakukan
perbaikan pada siklus selanjutnya. Hasil observasi yang diperoleh pada penelitian ini dapat adalah
sebagai berikut:

Skor KEAKTIFAN SISWA

37

36

35

34

33

32

31
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Gambar.1.1 Diagram Skor Keaktifan Belajar Siswa Menggunakan Metode Thoriqoty


Sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.1 terjadi peningkatan keaktifan belajar siswa dari
siklus I sampai siklus III. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran Al-Qur’an Hadis dengan
menggunakan metode Thoriqoty dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa selama proses
pembelajaran di kelas VII A SMP N 1 Sumur.
2. Hasil Tes Kemampuan Penerpan Makhorijul Huruf
Test digunakan untuk mengukur kemampuan penerpan Makhorijul huruf siswa, test ini
dilakukan setiap akhir siklus. Adapun hasil test belajar siswa pada setiap test akhir tersebut
40

Hasil Test Kemampuan Penerapan Makhorijul dapat


Huruf dilihat
pada table
berikut :
100,00%
Tabel 1.
80,00%
10 Hasil
60,00%
Belajar
40,00%
Siswa
20,00%
Kelas VII
C 0,00% dengan
SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III

Menggunakan Metode Thoriqoty


Hasil Test Kemampuan
Penerapan Makhorijul
TES AKHIR Huruf Kategori
SIKLUS I 37,55% Belum Terampil
SIKLUS II 66,60% Belum Terampil
SIKLUS III 91,60% Terampil

Sebagaimana ditunjukkan pada table 1.10 dapat dilihat dari hasil test bahwa adanya
peningkatan hasil tes kemampuan membaca Al Quran siswa. Dimana dapat kita lihat dari hasil
rata-rata siklus I memperoleh prosentase sebesar 37,55%dengan kategori belum Terampil, siklus
II memperoleh prosentase ketercapaian sebesar 66,60% dengan kategori masih belum terampil,
dan siklus III memperoleh prosentase ketercapaian sebesar 91,60%dengan kategori Terampil.
Adapun persentase Hasil Belajar belajar siswa pada siklus I, II, dan III digambarkan pada diagram
berikut:
41

Gambar. 1.2 Diagram Hasil Test Kemampuan Membaca Al Quran Siswa Kelas VII sA

E. Pembahasan

Dari hasil rata-rata pada tes siklus I, dapat di lihat dari tabel 1.6 bahwa pada akhir
pembelajaran peneliti memberikan tes akhir (post tes), dari hasil tersebut hanya 9 siswa yang
terampil dalam penerapan Makhorijul huruf.
Prosentase yang di peroleh peneliti dalam post test pada siklus I yakni sebesar 37,55%
Dapat di lihat pada tabel 1.10. Artinya pada siklus I ini skor test kemampuan penerpan makhorijul
huruf menunjukkan bahwa siswa belum terampil. Dari hasil siklus I tersebut peneliti melanjutkan
proses pembelajaran pada siklus II yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan
penerapan makhorijul huruf siswa pada materi Hukum bacaan Mad dalam mata pelajaran al-qur’an
hadis, pembelajaran pada siklus II memfokuskan pembelajaran yang siswa belum paham pada
materi siklus I. Setelah peneliti melakukan kegiatan proses belajar mengajar, peneliti memberikan
tes akhir yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan penerpan makhorijul huruf siswa
khususnya pada hukum bacaan Mad.
Dapat di lihat dari tabel 1.8 bahwa 16 siswa yang termasuk dalam kategori terampil, dan
8 siswa belum dalam kategori belum terampil. Prosentase yang diperoleh peneliti pada post test
Siklus II yakni sebesar 66,60%. Dapat di lihat tabel 1.10. Artinya pada siklus II ini skor post test
yang di peroleh siswa masih belum mencapai ketuntasan yang telah di tentukan yakni minimal
70%. Selanjutnya dari hasil siklus II tersebut peneliti melanjutkan proses pembelajaran pada siklus
III yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kemampuan penerapan makhorijul huruf siswa dalam
hukum bacaan Mad pada mata pelajaran al-qur’an hadis. Pembelajaran pada siklus III hanya
memfokuskan pembelajaran yang siswa belum paham pada materi siklus II. Setelah peneliti
melakukan kegiatan proses belajar mengajar, peneliti memberikan tes akhir yaitu untuk mengetahui
hasil belajar. Dapat di lihat dari tabel 1.9 di atas bahwa siswa yang termasuk dalam kategori
terampil belajar ada 22 siswa dengan prosentase 91,60% artinya sudah mencapai nilai yang di
harapkan peneliti. Dan siswa yang tidak termasuk dalam kategori terampil, ada 2 siswa. Dari hasil
akhir post test pada siklus III tersebut, peneliti tidak lagi melanjutkan proses pembelajaran pada
siklus selanjutnya karena nilai yang di capai siswa telah mencapai nilai standar ketuntasan
keterampilan siswa dalam membaca Al Quran.
42

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah di laksanakan dapat di simpulkan
bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Thoriqoty adalah : Pendekatan pembelajaran
dengan metode Thoriqoty dapat meningkatkan aktivitas dan ketrampilan membaca Al Quran siswa.
Hasil yang di peroleh dengan metode Thoriqoty dapat meningkatkan kemampuan membaca Al
Quran siswa, dapat di lihat dari hasil observasi dan evaluasi melalui post test yang penulis lakukan
dari siklus I,II, dan III. Pada siklus I prosentase ketrampilan siswa dalam membaca Al Quran adalah
43

sebesar 37,50%, siklus II terdapat adanya peningkatan menjadi 66,60%, dan pada siklus III
meningkat menjadi 91,60%. Angka prosentase ini menunjukkan peningkatan kemampuan
membaca Al Quran siswa pada mata pelajaran Al Qur’an hadis Kelas VII SMP N 1 Sumur
Pandeglang .

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas serta untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa, maka
penulis menyarankan beberapa hal :
1. di harapkan kepada guru agar dapat menggunakan metode Thoriqoty beserta alat penunjangnya
sebagai alternatif pembelajaran khususnya pembelajaran baca tulis AlQur’an,
2. di harapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu menyiapkan rencana pembelajaran
dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan materi pembelajaran
3. di harapkan kepada guru agar lebih peka terhadap keinginan para siswa dalam belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Farikh, Buku Materi Lembaga Pendidikan Pendidik Al-Qur’an LPPQ MetodeThoriqoty, (Blitar: Ponpes
Bustanul Muta‟alimat), hal. 20.

Anika Erlina Arindawati, dan Hasbullah Huda, Beberapa Alternatif Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Malang: Banyu
Publishing, 2004), hal. 39

Muntmainnatur Rudia, Peran Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQQ) Kota Blitar dengan Metode Thoriqoty Dalam
Inovasi Manajemen Pendidikan Al-Qur’an, (Blitar : Skripsi tidak diterbitkan, 2011), hal. 52

Sri Minarti, Ilmu Pendidikan Islam Fakta Teoritis-Filosofis dan Aplikatif-Normatif,(Jakarta : Amzah, 2013), hal.
107.
44

INSTRUMENT PROPOSAL PTK:


Peningkatan Kemampuan Membaca Al Quran dengan Metode Thoriqoty Pada
Siswa Kelas VII SMP N 1 Sumur

1. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini:


a. Observasi
b. Angket
c. Tes Ketrampilan Membaca Al Quran
2. Instrument Peneliatian:

a. Observasi
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Parrticipan observation, sebab
peneliti yang berstatus sebagai Guru Al Qur’an hadis sekaligus guru yang sudah bersertifikat
metode Thoriqoty terlibat dalam seluruh rangkaian proses penelitian.
b. Angket (quisioner)
Dalam penelitian ini menggunakan angket yang ditujukan kepada responden (peseta

didik), yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka dalam

menerapakan Makhorijul Huruf yang diterima melalui pembelajaran metode Thoriqoty.

Dengan demikian dapat digunakan untuk mendiskripsikan fokus permasalahan dalam

penelitian, yaitu peningkatan kemampuan Penerapan Makhorijul Huruf Dalam Membaca

Al Qur’an Dengan Metode Thoriqoty Pada Pelajaran Al Quran Hadits Untuk Siswa Kelas

VII SMP N 1 Sumur Di Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2021-2022

Berikut ini merupakan kisi-kisi pertanyaan mengenai kemampuan membaca Al-

Qur‟an
23

Tabel Kisi-Kisi Kemampuan Penerapan Makhorijul Huruf Dalam


Membaca Al Qur’an Dengan Metode Thoriqoty

Pokok Pernyataan Indikator Sub Pernyataan Butir


Lancar membaca
1
Al-Qur‟an.
Mampu
Kelancaran membaca Al-
2
dalam membaca Qur‟an dengan
Al-Qur‟an. Rasm Ustmani.
Memperbaiki 3
Peningkatan cara baca Al-
Kemampuan Qur‟an.
Teliti pada
penerapan Ketepatan 4
tajwid
membaca Al- Berhati-hati
Makhorijul huruf
Qur’an Sesuai dalam membaca.
5
dalam membaca Al dengan kaidah
ilmu tajwid.
Qur’an pada siswa
di SMP
Negeri 1
Sumur melalui
metode Thoriqoty Mengedepankan 6,7
kefasihan dalam
Kesesuaian plafalan
pelafalan huruf makhrajnya
sesuai Kemampuan
makhrajnya. mengoreksi
8,9,10
ketidaksesuaian
pelafalan
23

ANGKET
Kemampuan Penerapan Makhorijul Huruf Dalam Membaca Al
Qur’an Dengan Metode Thoriqoty
Nama :
Kelas :
No Absen :
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Isilah pernyataan dibawah ini dengan sejujur-jujurnya sesuai kondisi anda!
2. Berilah tanda (√) pada salah satu pilihan pada setiap pernyataan
3. Jawaban pada Quisioner ini tidak akan mempengaruhi nilai dan kegiatan
anda
Singkatan Keterangan
STS Sangat Tidak Setuju
TS Tidak Setuju
CS Cukup Setuju
S Setuju
SS Sangat Setuju
JAWABAN
NO PERNYATAAN
STS TS CS S SS

Setelah belajar menggunakan metrode Thoriqoty, saya


1
lancar membaca Al Qur’an

Setelah belajar menggunakan metrode Thoriqoty, saya


2
mampu membaca Al Qur’an dengan rasm Utsmani

Saya mampu membaca Al Qur’an lebih baik setelah


3
menggunakan metode Thoriqoty

Setelah belajar menggunakan metode Thoriqoty, saya


4 lebih teliti dalam memperhatikan hukum-hukum tajwid
ketika membaca Al Qur’an
23

Setelah belajar menggunkan metode Thoriqoty, Saya


5
mampu membaca Al Qur’an dengan tartil

Setelah belajar menggunakan metode Thoriqoty, saya


6 selalu mengedepankan kefasihan dalam membaca Al
Qur’an

Saya merasa lebih fasih dalam membaca Al Qur’an


7
setelah belajar menggunkan metode Thoriqoty

Saya mampu mengoreksi kefasihan bacaan teman,


8
setelah belajar menggunkan metode Thoriqoty

Saya mengingatkan teman, jika bacaannya tidak sesuai


9 dengan kaidah Makhorijul Huruf yang saya pelajari
dengan metode Thoriqoty
Saya lebih berhati-hati dalam melafalkan Makhorijul
10 Huruf saat membaca Al Quran setelah belajar
menggunakan metode Thoriqoty

c. Tes Ketrampilan Membaca Al Qur’an : QS. Ali Imron ayat 1-10


Jenis Penilaian : Unjuk Kerja
d. Bentuk Instrumen : Membaca surat Ali Imron ayat 1-10
Rubrik Penilaian
Aspek yang Dinilai
Jumlah Skor
No Nama Siswa Kelancaran Tajwid Kefashihan
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

Keterangan :
Kelancaran
Skor 4 jika siswa lancar dalam membaca
Skor 3 jika siswa cukup lancar dalam membaca
Skor 2 jjika siswa kurang lancar membaca
Skor 1 jika siswa dalam membaca dengan bimbingan guru
Tajwid
Skor 4 jika sesuai dengan kaidah tajwid
Skor 3 jika cukup sesuai dengan kaidah tajwid
Skor 2 jika kurang sesuai dengan kaidah tajwid
Skor 1 jika tidak sesuai dengan kaidah tajwid
23

Kefashihan
Skor 4 jika siswa mampu melafalkan sesuai makhorijul huruf
Skor 3 jika siswa mampu ada sedikit kesalahan dalam melafalkan
makhorijul huruf
Skor 2 jika siswa banyak kesalahan dalam melafalkan makhorijul huruf
Skor 1 jika siswa tidak dapat melafalkan makhorijul huruf

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai