Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

DALAM ERA GLOBALISASI

Oleh: Ni Made Devani

ABSTRACT

Education as a system for the process of individual change has an important value in
the life of every human being. To realize changes that are able to reach all aspects of
human beings, a curriculum that is able to support them is needed. The curriculum
needs to be designed so that the existing life processes get a balanced portion, between
cognitive, affective and psychomotor aspects. Globalization has an important role in the
world of education and greatly influences education. Therefore the curriculum and
learning must be made as effective as possible in order to catch up with increasing
globalization. Because globalization has an impact on various lines of life, both
negative and positive, including the world of education. To support and confront
globalization, it is necessary to have a strategy in education. The strategy is intended
as a step that must be done. So in developing curricula and learning systems it is also
necessary to pay attention to and adapt them to globalization.

Kata Kunci : globalisasi, pendidikan

ABSTRAK

Pendidikan sebagai sistem proses perubahan individu memiliki nilai penting dalam
kehidupan setiap manusia. Untuk mewujudkan perubahan yang mampu menjangkau
seluruh aspek kehidupan manusia, diperlukan kurikulum yang mampu mendukungnya.
Kurikulum perlu dirancang agar proses kehidupan yang ada mendapatkan porsi yang
seimbang, antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Globalisasi memiliki peran
penting dalam dunia pendidikan dan sangat mempengaruhi pendidikan. Oleh karena itu
kurikulum dan pembelajaran harus dibuat seefektif mungkin untuk mengejar

1
ketertinggalan dari globalisasi yang semakin meningkat. Karena globalisasi berdampak
pada berbagai lini kehidupan, baik negatif maupun positif, termasuk dunia pendidikan.
Untuk mendukung dan menghadapi globalisasi, diperlukan strategi dalam pendidikan.
Strategi dimaksudkan sebagai langkah yang harus dilakukan. Maka dalam
mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran juga perlu memperhatikan dan
menyesuaikannya dengan globalisasi.

Kata Kunci : globalisasi, pendidikan

A. PENDAHULUAN Dari konsep tersebut jelas


Abad ke-21 adalah millenium bahwa globalisasi adalah sebuah
baru, dimana kehidupan dunia akan keniscayaan yang harus dihadapi
semakin kompleks dan saling oleh setiap bangsa. Globalisasi
ketergantungan (interdependence). merupakan sebuah konsep yang
Abad ini sering diasosiasikan mendominasi diskursus ekonomi
dengan lahimya era globalisasi. politik terutama menjeang abad ke-
Globalisasi didefinisikan sebagai 21. Globalisasi tidak bisa
sebuah proses yang ditimbulkan dipisahkan dengan neo-liberalisme
oleh suatu kegiatan atau prakarsa atau pasar bebas. Fenomena
yang dampaknya berkelanjutan globalisasi, memiliki pengaruh
melampaui suatu batas kebangsaan terhadap ekonomi-politik suatu
(nation hood) dan kenegaraan (state bangsa, serta membawa pengaruh
hood), dengan kemajuan teknologi terh dap generasi muda terutama
dan keterbukaan informasi sebagai dalarn hal gaya hidup.
penopang utamanya.4 Mengacu Globalisasi merupakan
dari hal itu, unsur yang ada timbul pertemuan dua proses historis yang
dari globalisasi adalah hilangnya saling terkait, yakni: pertama,
batas antar negara karena sistem globalisasi merupakan produk
informasi semakin terbuka, era dinamika ekspansi kapitalis dan
liberasi, pasar bebas, kompetisi akumulasi kapital (modal/uang)
global serta kerjasama regionnal yang tak terbatas. Kedua,
dan global. globalisasi merupakan proyek yang

2
dihasilkan atau sedang dilakukan penyusunan kurikulum tidak dapat
oleh kekuatan-kekuatan sosial dilakukan secara sembarangan
dominan yang tengah berusaha tanpa mengacu pada sebuah
menginstitusionalisasikan Landasan.
kekuatannya dalam struktur historis Kemajuan teknologi informasi
yang akan membantu ekspansi tersebut merasuk ke hampir seluruh
transisional kapital di masa depan. aspek kehidupan manusia sejak
Kurikulum adalah seperangkat lahir sampai akhir hayat. Perubahan
pedoman bagi pendidik dalam pola-pola kehidupan, baik yang
mengembangkan program bersifat positif maupun negatif
pembelajaran kepada siswa dengan tidak dapat dilakukan dari sebuah
tujuan agar siswa dapat efek dari kemajuan teknologi
mempersiapkan diri untuk informasi. Segala sesuatu di dalam
menghadapi berbagai macam perubahan dalam masyarakat
permasalahan yang terjadi di dikaitkan dengan era global yang
lingkungan sekitarnya. Kurikulum penuh dengan persaingan. Implisit
memberikan petunjuk bagi siswa di dalam peruhahan tersebut
mengenai hal apa saja yang harus memunculkan istilah globalisasi.2
mereka lakukan guna Dalam kehidupan global
mengembangkan keterampilan yang perubahan terjadi dalam berbagai
dibutuhkan oleh masyarakat. aspek kehidupan manusia.
Perkembangan Kurikulum dan Kehidupan sosial, ekonomi, politik,
Pembelajaran juga tidak luput dari budaya, hukum, pendidikan
perkembangan Globalisasi yang mengalami perubahan karena
serba canggih dan menuntut segala proses globalisasi. Konsep
sistem belajar agar sesuai dengan perubahan seperti ini lahir dari
jaman sekarang. Maka dari itu paham liberalisme yang
Kurikulum memiliki peran penting menekankan kepada hukum
dan berpengaruh terhadap segala kekuasaan pasar.
aktivitas pembelajaran. Mengingat Dalam situasi demikian,
urgensi kurikulum di dalam sesungguhnya pemegang
kegiatan pembelajaran, maka kedaulatan dalam era global tidak

3
lagi negara (state) maupun rakyat sehingga para lulusan dapat
tetapi secara tidak terlihat adalah berfungsi secara efektif dalam
ditangan pemilik modal (sumber kehidupan masyarakat global
daya dan sumber dana). demokratis. Untuk itu, pendidikan
Dalam kerangka kehidupan harus dirancang sedemikian rupa
dunia seperti itu, kehidupan yang yang memungkinkan para peserta
bersifat materi sangat diagungkan, didik mengembangkan potensi yang
akibatnya orientasi kebidupan dimiliki secara alami dan kreatif
masyarakat mengarah pada pola dalam suasana penuh kebebasan,
hidup materialistik, hedonis serta kebersamaan dan tanggung jawab.
liberal. Nilai-nilai agung yang Di samping itu, pendidikan harus
dipegangi masyarakat sebagai menghasilkan lulusan yang dapat
sebuah surnber anutan, lambat laun rnernahami masyarakatnya dengan
tergantikan dengan paham dan segala faktor yang dapat
corak baru. Akibat dari proses ini, mendukung mencapai sukses
kehidupan generasi muda sangat ataupun penghalang yang
rentan akan terseretnya dalam arus menyebabkan kegagalan dalam
globalisasi. Banyak unsur kehidupan bermasyarakat. Salah
kebudayaan tradisional kehilangan satu alternatif yang dapat dilakukan
ruhnya, karena dibongkar dan adalah mengembangkan pendidikan
diserap oleh angin kebudayaan yang berwawasan global.
global. Premis untuk memulai
pendidikan berwawasan gobal
B. PEMBAHASAN adalah bahwa informasi dan
Pendidikan memiliki pengetahuan tentang bagian dunia
keterkaitan erat dengan globalisasi. yang lain harus mengembangkan
Dalam menuju era globalisasi, kesadaran kita bahwa kita akan
Indonesia harus melakukan dapat memahami lebih baik
reformasi dalam proses pendidikan, keadaan diri kita sendiri apabila kita
dengan tekanan menciptakan sistem memahami hubungan dengan
pendidikan yang lebih masyarakat lain dan isu-isu global.
komprehensif dan fleksibel, Globalisasi pengaruhnya

4
dengan kehidupan kita sebenamya bahwa orientasi pendidikan adalah
memiliki dua sisi yaitu pengaruh sebuah perubahan atau dengan kata
atau dampak baik secara positif lain pendidikan hadap masalah.8
maupun negatif. Oleh karena itu, Konsep “pendidikan hadap
untuk membentengi generasi muda masalah” dalam kerangka
dari berbagai pengaruh globalisasi filosofisnya mengikuti pola
secara negatif, langkah yang dapat pendidikan kritis, dimana lebih
dilakukan adalah melalui menekankan keterlibatan aktif
pendidikan. Pendidikan selalu peserta didik. Apabila mengacu
memberikan warna positif di dalam pada sistem dalam pendidikan
kehidupan generasi muda. Tetapi nasional di Indonesia, maka
sebuah persolaan besar pendidikan yang diterapkan masih
menghadang pendidikan terkait jauh dari nilai-nilai pendidikan
lahirnya era giobalisasi. Untuk kritis.
dapat keluar dari persoalan tersebut Proses pendidikan tidak
perlu adanya sebuah rumusan dan berlangsung dalam suasana yang
kebijakan baru tentang pendidikan steril dan vakum, melainkan proses
terlebih di era globalisasi seperti pendidikan akan senantiasa
ini. berinteraksi dengan lingkungan,
baik sosial, politik, budaya,
1. PENDIDIKAN SEBAGAI ekonomi, dan agama. Oleh
ALAT PERUBAHAN karenanya, dalam usaha
Ketika mendefinisikan hakikat meningkatkan kualitas pendidikan
pendidikan, maka pendidikan dan kualitas guru para pemegang
merupakan suatu proses bagi kebijakan di bidang pendidikan
manusia dalarn mengenali diri harus senantiasa rnengkaji dan
sendiri dengan segenap potensi memahami perkembangan
yang dimilikinya serta memahami masyarakat.
realitas yang dihadapinya. Konsep Mengkaji dan memahami
pendidikan seperti itu mengacu masyarakat lingkungan merupakan
pada paradigma pendidikan Paul sesuatu yang tidak ringan, untuk
Freire, dimana beliau menekankan tidak mengatakan hal itu sebagai

5
sesuatu yang berat. Tetapi dengan kehidupan masyarakat
persoalannya akan semakin pelik, dunia.
karena apa yang dinamakan dengan Berdasarkan perspektif
lingkungan masyarakat senantiasa kurikuler ini, pengembangan
berubah dengan cepat. pendidikan berwawasan global
Banyak problema yang akan memiliki implikasi ke arah
dihadapi oleh masyarakat Indonesia perombakan kurikulum
sebagai konsekuensi adanya pendidikan. Mata pelajaran dan
perubahan-perubahan sosial yang mata kuliah yang dikembangkan
cepat di masa mendatang. OIeh tidak lagi bersifat monolitik
karena itu, arah dan konsep melainkan lebih banyak yang
kebijakan pendidikan nasional bersifat integratif.
perlu mendapatkan reformasi dalam Sementara berdasarkan
kebijakan pendidikan, sehingga perspektif reformasi, pendidikan
pendidikan mampu menjadikan berwawasan global merupakan
dirinya sebagai bagian dari proses suatu proses pendidikan yang
perubahan. dirancang untuk mempersiapkan
2. PENDIDIKAN peserta didik dengan kemampuan
BERWAWASAN GLOBAL dasar intelektual dan tanggung
Pendidikan berwawasan jawab guna memasuki kehidupan
global dapat dikaji berdasarkan yang bersifat sangat kompetitif
dua perspektif, yakni perspektif dan dengan derajat saling
kurikuler dan perspektif reformasi. ketergantungan antar bangsa yang
Berdasarkan perspektif kurikuler, amat tinggi. Pendidikan harus
pendidikan berwawasan global mengaitkan proses pendidikan
merupakan suatu proses yang berlangsung di sekolah
pendidikan yang bertujuan untuk dengan nilai-nilai yang selalu
mempersiapkan tenaga terdidik berubah di masyarakat global.
kelas menengah dan profesional Oleh karena itu sekolah harus
dengan meningkatkan kemampuan memiliki orientasi nilai, di mana
individu dalam memahami masyarakat kita harus selalu dikaji
masyarakatnya dalam kaitan dalam kaitannya dengan

6
masyarakat dunia. dunia barat seakan-akan merupakan
Implikasi dari pendidikan cermin bagi diri mereka.
berwawasan global menurut Pendidikan modern yang telah
perspektif reformasi tidak hanya berhasil mengantarkan negara-
bersifat perombakan kurikulum, negara maju (developed countries)
melainkan juga merombak sistem, dari kemiskinan dan
struktur dan proses pendidikan. keterbelakangan pada masa lampau
Pendidikan berwawasan global sehingga mencapai tingkat seperti
harus merupakan kombinasi antara yang bisa disaksikan dewasa ini,
kebijakan sosial di satu sisi dan sudah barang tentu akan berhasil
disisi lain sebagai kebijakan yang pula mengantarkan negara-negara
mendasarkan pada mekanisme yang sedang berkembang rnencapai
pasar. tingkat pembangunan sebagaimana
Kebijakan pendidikan yang yang telah dicapai negara-negara
berada di antara kebijakan sosial maju. Maka pendidikan modern
dan mekanisme pasar, memiliki barat pun diimpor ke negara yang
arti bahwa pendidikan tidak sedang berkembang.
semata ditata dan diatur dengan Persoalan-persoalan
menggunakan perangkat aturan pendidikan dan pembangunan yang
sebagaimana yang berlaku terjadi di negara sedang
sekarang ini, serba seragam, rinci berkembang, termasuk di Indonesia,
dan instruktif. Di samping itu, secara mendasar berbeda dengan
pendidikan berwawasan global problema yang ada di negara-
bersifat sistemik organik dengan negara Barat. Persoalan pendidikan
ciri-ciri fleksibel-adaptatif dan di Indonesia sangat erat kaitannya
kreatif-demokratis. dengan falsafah dan budaya bangsa.
3. TANTANGAN Teori-teori Barat tentang
PENGEMBANGAN SEKOLAH pendidikan dan pembangunan
DI MASA DEPAN tidaklah senantiasa bersifat
Negara-negara sedang universal. Jiwa dan watak bangsa
berkembang memandang harus menjiwai sistem pendidikan
pembangunan yang telah terjadi di itu sendiri.

7
4. DESAIN KURUKULUM DI rnenitikberatkan pada aspek
ABAD KE-21 kecerdasan. Penelitian mutakhir
Trend perkembangan dunia sistem kerja otak sebagaimana
sebagaimana ditunjukkan dengan diuraikan oleh Caineand Caine
adanya perubahan sosial yang cepat (1991) dalam menunjukkan bukti
di atas menuntut adanya paradigma yang berbeda. Intelegensi ternyata
baru dunia pendidikan. Yakni bersifat dinamis dan dapat
adanya pandangan holistis. berkembang.
Pandangan ini berarti pendidikan Sernentara faktor kedua, akan
akan menekankan pada pendekatan menitikberatkan pada dampak
yang menyeluruh dan bersifat pergeseran struktur tenaga kerja
global. Pandangan holistis ini akan terhadap pendidikan.
menimbulkan dua pembaharuan di Proses produksi pada abad ke-
dunia pendidikan, yakni pendidikan 21 lebih berorentasi pada pasar.
akan menekankan pada anak didik Pasar dewasa ini bersifat fleksibel,
“berfikir secara global dan harus dapat segera menanggapi
bertindak bersifat lokal”, serta perubahan, dan kerjasama. Dalam
pembaharuan makna efisiensi, menyusun ongkos merupakan kunci
yakni tidak sernata-mata bermakna utama untuk dapat menang dalam
ekonornis, tetapi meliputi pula persaingan. Oleh karena itu,
keharmonisan dengan lingkungan, organisasi dunia industri
solidaritas dan kebaikan untuk memerlukan:
semuanya. 1. integrasi dan semua bagian
Suatu kurikulum pendidikan dan proses produksi seperti
ditentukan oleh dua faktor dasar, bagian perencanaan,
yakni, faktor internal yang berupa mesin, pemasaran. proses
pemahaman atas bagaimana sistem produksi, dan lain-lain,
kerja otak, dan, faktor eksternal 2. herarkis struktur organisasi
yang berupa kualifikasi dan yang mendatar,
kemampuan yang dibutuhkan oleh 3. desentralisasi tanggung jawab,
dunia kerja. dan,
Faktor pertama 4. lebih banyak melibatkan

8
kaiyawan dalam pengambilan memberikan kemungkinan
keputusan di segala jenjang. dikembangkannya kebijakan yang
Pendidikan tidak hanya dapat meningkatkan keberhasilan
mempersiapkan peserta didik untuk pendidikan 90% siswa yang
mampu bekerja pada satu jenis memiliki intelegensi biasa-biasa
bidang yang relevan. Melainkan, atau malah relatif lemah. Artinya,
pendidikan harus dapat sangat dimungkinkan kemampuan
temjersiapkan peserta didik untuk EQ dikembangkan, sehingga meski
mampu memasuki berbagai hidang IQ tidak terlalu tinggi siswa akan
kerja. berhasil dalam pendidikannya
Oleh karena itu untuk
5. REFORMASI PENDIDIKAN mengarahkan pendidikan masa
DAN FONDASI KE AKSI: mendatang perlu adanya langkah-
PRAKTEK PENDIDIKAN langkah sebagai berikut: Pertama,
BERWAJAH KEINDONESIAN sekolah harus mampu menciptakan
DALAM ERA GLOBALISASI self-efficcy pada diri siswa, yakni
Berangkat dari hasil pergeseran rasa bahwa ia memiliki kemampuan
struktur tenaga kerja di atas untuk melaksanakan tugas-tugas
mengajarkan pada kita hal- hal sekolah. Kedua, sekolah harus dapat
sebagai berikut: Pertama, pada diri membantu siswa dalam
siswa perlu dikembangkan menyalurkan emosi lewat kegiatan
kemampuan dasar, meliputi: yang positif dan konstruktif.
a) basic skills, b) thinking skill, dan, Reformasi pendidikan adalah
c) personal skill. Kedua, proses yang kompleks, berwajah
kemampuan mengembangkan di majemuk dan memiliki jalinan tali-
tempat kerja. Ketiga, sistem temali yang amat interaktif,
pengelolaan penyampaian bahan sehingga reformasi pendidikan
pelajaran. memerlukan pengerahan segenap
Temuan-temuan penelitian otak potensi yang ada dan dalam tempo
(brain research) mutakhir seperti yang panjang.
yang diungkapkan oleh Goleman Reformasi pendidikan pada
dalam buku Emotion Intelligence dasarnya memiliki tujuan agar

9
pendidikan dapat berjalan lebih fondasional, b) dimensi politik-
efektif dan efisien mencapai tujuan kebijakan, c) dlimensi teknis-
pendidikan nasional. Untuk itu operasional, dan
dalam reformasi dua hal yang perlu d) dimensi kontekstual.
dilakukan: a) mengidentifikasi atas Dimensi kultural berkaitan
berbagai problem yang menghambat dengan nilai, keyakinan dan norma-
terlaksananya pendidikan, dan, b) norma berkaitan dengan pendidikan.
merumuskan reforrnasi yang Berkaitan dengan dimensi kultural
bersifat strategik dan praktis ini, sekolah harus diperlakukan
sehingga dapat di implementasikan sebagai suatu institusi yang
di lapangan. Oleh karena itu, memiliki otonomi dan kehidupan
kondisi yang diperlukan dan (organik), bukan sekedar institusi
program aksi yang harus diciptakan yang merupakan bagian dari suatu
merupakan titik sentral yang perlu sistem yang besar (mekanik).
diperhatikan dalam setiap reformasi Sebagai suatu sistem organik,
pendidikan. Dengan kata lain, sekolah dapat dilihat sebagai tubuh
reformasi pendidikan harus manusia yang memiliki sifat
mendasarkan pada realitas sekolah kompleks dan terbuka yang harus
yang ada, bukan mendasarkan pada didekati dengan sistem thinking.
etalase atau jargon-jargon Artinya, dalam pe gelolaannya
pendidikan semata. Reformasi sekolah harus dilihat sebagai suatu
hendaknya didasarkan fakta dan kesatuan yang utuh. Perbaikan
hasil penelitian yang memadai dan dalam suatu aspek sekolah harus
valid, sehingga dapat dikernbangkan mempertimbangkan aspek yang
program reformasi yang utuh, jelas lain. Dengan pendekatan sistem
dan realistis. thinking tersebut dapat diidentifikasi
Implementasi reformasi struktur, umpan balik dan dampak,
pendidikan yang berada di antara seperti: a) keterbatasan perubahan
kebijakan publik dan kebijakan pendidikan, b) pergeseran sasaran
yang mendasarkan pada mekanisme reförmasi pendidikan, c)
pasar tersebut, memusatkan pada perkembangan pendidikan, dan, d)
empat dimensi: a) dimensi kulturäl- sektor pendidikan yang kurang

10
dijamah. merumuskan kebijakan pendidikan.
Dimensi politik berkaitan Sementara dimensi konstektual
dengan otoritas, kekuasaan dan menekankan bahwa pendidikan
pengaruh, termasuk di dalamnya tidak berproses dalam suasana
negosiasi untuk memecahkan vakum dan tertutup, namun terbuka,
konflik-konflik dan isu-isu senantiasa berinteraksi dengan
pendidikan. Dimensi politik ini aspek-aspek lain yang berada di luar
tidak sekedar adanya hak-hak pendidikan. Aspek-aspek lain
politik warga sekolah, khususnya tersebut dapat memiliki dampak
guru dan kepala sekolah, tetapi positif maupun negatif bagi
memiliki pengertian yang Iebih pendidikan. Aspek-aspek tersebut
luas. Yakni, penekanan pada adanya antara lain: a) kepedulian
kebebasan atau otonomi sekolah, masyarakat terhadap pendidikan, b)
khususnya dalam kaitan dengan perkembangan media massa, dan c)
masyarakat sekitarnya. sistem politik pemerintahan.
Dimensi teknis berkaitan
dengan pengetahuan dan C. SIMPULAN DAN SARAN
kemampuan profesional dan 1. SIMPULAN
bagaimana keduanya dapat dikuasai Pendidikan sebagai sebuah
oleh pendidik. Dengan kata lain, sistem untuk proses perubahan
aspek teknis dipusatkan pada individu memiliki nilai penting di
kemauan dan kemampuan guru dalam kehidupan setiap manusia.
untuk melakukan reformasi pada Untuk mewujudkan perubahan yang
dimensi kelas atau melaksanakan mampu menjangkau semua aspek
proses belajar mengajar dalam diri manusia dibutuhkan
sebagaimana dituntut oleh kurikulum yang mampu
reformasi. Sudah barang tentu hal menunjangnya. Kurikulum perlu
ini menuntut adanya perubahan didesain agar proses kehidupan
perilaku baik siswa, kepala sekolah yang ada mendapat porsi yang
dan juga di lingkungan kantor imbang, antara aspek kognitif,
pendidikan selaku fihak yang afektif dan psikomotorik.
memiliki wewenang untuk Globalisasi merupakan sebuah

11
keniscayaan dalam kehidupan dan teknologi.
berbangsa dan bernegara, hal ini Ketiga, arah dan kebijakan
sebagai bagian dan adanya proses pendidikan yang diterapkan oleb
neoliberalisme, dimana perlu pemerintah harus mengedepankan
disikapi dengan kepala dingin. prinsip-prinsip pendidikan untuk
Globalisasi membawa pengaruh semua dan pendidikan untuk
dalam berbagai lini kehidupan baik perubahan.
yang negatif maupun positif, 2. SARAN
termasuk di dalamnya adalah dunia Pendidikan di era globalisasi
pendidikan. menekankan pada pengembangan
Untuk menunjang dan pendidikan yang berorentasi masa
menghadang globalisasi, maka depan. Untuk mampu mewujudkan
perlu adanya strategi dalam hal tersebut, dalam makalah ini
pendidikan. Strategi itu dikemukakan beberapa saran untuk
dirnaksudkan sebagai sebuah dapat ditindaklanjuti, yakni:
langkah yang harus dilakukan. Ada a. Dalam hal kebijakan,
beberapa langkah yang mesti pemerintah hendaknya
dilakukan dalam pendidikan bervisi memfokuskan anggaran
globalisasi, yakni: pendidikan sebagai prioiitas
Pertama, perlu adanya orentasi utama. Disamping hal itu, dalam
baru dalam dunia pendidikan yakni pengambilan kebijakan-
sebuah orentasi untuk peningkatan kebijakan yang lain yang
kualitas sumber daya manusia menyangkut pendidikan perlu
secara holistik. adanya pengkajian yang matang.
Kedua, penerapan prinsip Hal ini dilakukan agar kebijakan
pemberian bekal ketrampilan bagi yang diambil tidak bersifat
peserta didik adalah sebuah parsial atau ganti menteri ganti
keniscayaan. Life skill memegang kebijakan.
kunci vital dalam pengembangan ke b. Kurikulum yang bersifat holistik
arah dunia kerja yang dapat dan integral mutlak diperlukan
diterima oleh pasar serta kecakapan dalam sistem pendidikan di
penguasaan akan ilmu pengetahuan Indonesia. Hal ini sebagai

12
sebuah konsekuensi untuk http://pakguruonline.pendidikan.net/
pengembangan SDM Indonesia paradigma_pdd_ms_depan_32..html
yang memiliki kcerdasan yang Mahfudz, Choirul, Pendidikan
menyeluruh. Multikultural, Yogyakarta: Pustaka
c. Peningkatan profesionalisme Pelajar, 2006 Pradipto, Y Dedy, Belajar
guru atau praktisi pendidikan Sejati Kurikulum Nasional, Yogyakarta:
serta mutu pendidikan adalah Kanisius, 2007.
sebuah proses yang tidak boleh Rahim, Husni, Arah Baru Pendidikan
mengenal kata lelah. Dengan Islam di Indonesia, Jakarta: Logos
sebuah langkah memperbaiki Wacana Ilmu, 2001.
sistem yang ada. Sindhunata, Menggagas Paradigma
d. Perlu adanya kebersamaan Pendidikan Demokrasi, Otonomi,
dalam belajar. Hal ini dilakukan Civil Society, Globalisasi,
untuk menghilangkan
kesenjangan sosial merupakan
yang ada di masyaakat. Oleh
karena itu, kesenjangan sosial
tidak hanya perlu dijadikan topik
pembahasan di berbagai seminar
tetapi perlu untuk dicari
pemecahannya secara jernih.
e. Life Skill menjadi semangat di
dalam perubahan dalam orentasi
pendidikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

https://bobo.grid.id/read/083421169/5-
dampak-positif-globalisasi-dalam-
bidang-pendidikan-materi-kelas-
6-sdmi?page=all

13

Anda mungkin juga menyukai