Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang Masalah

Indonesia merupakan salah satu negara yang

mengalamitransisiepidemiologipenyebabkematian. Pada tahun 1990,

penyebabkematian di Indonesia tertinggidisebabkan oleh

penyakitmenularsebesar 56% dan tahun 2014 penyebabkematiantertinggi di

Indonesia disebabkan oleh PenyakitTidakMenular (PTM) sebesar 71%. Salah

satuPenyakitTidakMenular(PTM) yang terjadi pada

wanitaadalahpenyakitkankerserviks(Kemenkes RI, 2016).

Wanita menempatiperanutamadalamsebuahkeluarga, terutamaberperan

juga dengankehidupankesehatanseseorang. Kesehatan merupakansuatuhal

yang harusdiupayakan dan dijagasehinggadapattercapaikualitashidup yang

baik. Kesehatan reproduksiadalahbidangkesehatan yang

khususmempelajarihal yang berkaitandengankandunganseorangwanita, salah

satunyaadalahtumor dan kanker.Kankeradalahpertumbuhan abnormal

darisuatu sela tau jaringandimanaselataujaringantersebuttumbuh dan

berkembangtidakterkendali, kecepatantumbuhnyaberlebihan dan

seringdisertaiperubahanperangaisel yang akhirnyamengganggu organ lain

(Samadi, 2010 dalamSondang 2018).

KankerServiksadalahkankerkedua yang paling umum pada wanita di

seluruhdunia, sekitar 500.000 kasusbaru dan 250.000 kematiansetiaptahun.

Hampir 80% kasusterjadidinegaraberkembang. Sementaramenurut data


Yayasan Kanker Indonesia, angkaprevalensiwanitapengidapkankerserviksdi

Indonesia tergolongbesar. Setiaphariditemukan 40-45

kasusdenganjumlahkematianmencapai 20-25 orang. Adapun jumlahwanita

yang beresikomengidapnyamencapai 48 juta orang. Dan WHO

menyatakanbahwa Indonesia termasuk negara

denganinsidenkankerservikstertinggididunia(WHO, 2013).

Kankerserviksjarangditemukan pada wanitamudaberusiadibawah 20

tahun, kankerinicenderungterjadi pada wanitaparo baya. Sebesar 50%

kasusditemukan pada wanitausia 35-55 tahun, 50% nyalagiditemukan pada

wanitadibawahusia 35 tahun (Soebachman, 2011).

Salah

satupenyebabtingginyakejadiankankerserviksadalahrendahnyadeteksidini.

Deteksidinikankeratauskrining (screening)

kankerleherrahimdapatdilakukandengancaramelakukanInspeksi visual

asamasetat (IVA) (Februanti, 2019). IVA

merupakanpemeriksaandengancaramengamatisecarainspekuloserviks yang

telahdipulasdenganasamasetatatauasamcuka 3-5 % selama 1 menit.

Pemeriksaan IVA test memilikibeberapakelebihansepertimudahdilakukan,

aman dan terjangkau.Pemeriksaan IVA

berfungsiuntukmencegahsekaligusmendeteksidinikemungkinanwanitausiasub

urmengidappenyakitkankerserviks (Sari, 2019).

BerdasarkanprofilkesehatanRepublik Indonesia tahun 2018,

cakupanpemeriksaan IVA di Indonesia tahun 2018 adalahsebesar 7,34%.


Hasil pemeriksaanskriningkankerleherrahimtelahditemukan 77.969 IVA

positif dan 3.563 curigakankerleherrahim. Data yang didapatdari Dinas

Kesehatan Kabupaten Kapuas capaianpelayanan IVA pada tahun 2019 - 2022

hanya 35,6 % denganjumlah target 40.937 orang dan hanya 14.583 orang

yang telahdilakukanpemeriksaandeteksidini.

Kurangnyamotivasiwanitausiasubur (WUS) untukpemeriksaan IVA

merupakan salah satufaktorpenyebabrendahnyapemeriksaan IVA.

Tidakadanyakaderkhusus IVA, sosialisasi/penyuluhan pada wanitausiasubur

(WUS) tentangpemeriksaan IVA yang kurang, belumtersedianya media

promosiseperti poster, brosur dan pamflettentang IVA, sertadukungan yang

rendahdarikeluarga (suami) juga

menjadifaktorpenyebabrendahnyapemeriksaan IVA (Sari, 2019).

Penyebabwanitatidakmaumelakukanpemeriksaan IVA

adalahkurangnyapengetahuantentangpentingnyapemeriksaan,

takutterhadaphasilpemeriksaan, ketakutanmerasasakit pada pemeriksaan, rasa

maludiperiksa oleh dokterpriaatau pun bidan dan

kurangnyadorongankeluargaterutamasuami (Kartikawati,

2013dalamMeliasari, 2014).

Dukungansosialkeluargadapatberupadukungansosialkeluarga internal,

sepertidukungandarisuami/istriataudukungandarisaudarakandungataudukunga

nsosialkeluargaeksternal.

SuamisebagaikepalarumahtanggadapatberperansertadalamkesehatanReproduk

si.
Bentukperansertatersebutdapatberupapemberiandukunganterhadapkesehatanr

eproduksi (Setiati, 2009dalamMeliasari, 2014).

Berdasarkanfenomenatersebutdiataspenulistertarikuntukmeneliti“

PengaruhPengetahuan dan DukunganSuamiTerhadapPemeriksaan IVA pada

WUS di PuskesmasPulauKupang, KecamatanBataguh, Kabupaten Kapuas

Tahun 2021”.

B. RumusanMasalah

Berdasarkanuraiandiatas pada latarbelakang, makamasalah pada

penelitianiniadalah “BagaimanakahPengaruhPengetahuan dan

DukunganSuamiTerhadapPemeriksaan IVA pada WUS di

PuskesmasPulauKupang, KecamatanBataguh, Kabupaten Kapuas Tahun

2021?”

C. TujuanPenelitian

1. TujuanUmum

PenelitianinisecaraumumbertujuanuntukmengetahuiPengaruhPenge

tahuan dan DukunganSuamiTerhadapPemeriksaan IVA pada WUS di

PuskesmasPulauKupang, KecamatanBataguh, Kabupaten Kapuas Tahun

2021.

2. TujuanKhusus

a. Menganalisispengaruhpengetahuantentangpemeriksaan IVA pada

Wanita UsiaSubur (WUS) di PuskesmasPulauKupang

b. Menganalisispengaruhdukungansuamiterhadappemeriksaan IVA pada

Wanita UsiaSubur (WUS) di PuskesmasPulauKupang


c. Mendeskripsikanpengaruhpengetahuan dan

dukungansuamiterhadappemeriksaan IVA pada Wanita UsiaSubur

(WUS) di PuskesmasPulauKupang

D. ManfaatPenelitian

1. Bagi Wanita UsiaSubur (WUS)

Untukmenambahpengetahuanpada Wanita UsiaSubur(WUS)

tentangpemeriksaandeteksidinikankerserviksmelaluipemeriksaan IVA.

2. Bagi Masyarakat

MemberikaninformasikepadamasyarakatmengenaiPengaruhPengeta

huan dan DukunganSuamiTerhadapPemeriksaan IVA pada Wanita

UsiaSubur (WUS).

3. BagiInstitusi Pendidikan

Penelitianinidapatdisajikansebagaibahanreferensiatausumberbacaan

di perpustakaan.

4. BagiPuskesmas/Instansi Kesehatan

Sebagaibahanataureferensidalammengatasimasalahkurangnyapenge

tahuandalamPemeriksaan IVA pada Wanita UsiaSubur

(WUS)sertadapatberkontribusibagiprofesidalammeningkatkanmutupelaya

nan dan upaya-upaya promotive melaluisosialisasitentangpemeriksaan

IVA kepadamasyarakat.
5. BagiPeneliti

Sebagaiwahanadalammengaplikasikanilmukebidanandalampenanga

nanmasalahPemeriksaan IVA pada Wanita UsiaSubur (WUS).

E. KeaslianPenelitian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LandasanTeori

1. Pemeriksaan IVA

a. Pengertian IVA

Kankerserviksadalahtumorganas primer yang

berasaldariselepitelskuamosa, yang terjadi pada serviksatauleher

Rahim, suatudaerah pada organ reproduksiwanita yang

merupakanpintumasukkearah Rahim, letaknyaantara Rahim dan liang

senggama vagina (Notodiharjo, 2022 dalamSondang M, 2018). Salah

satu program deteksidinikankerserviks yang dilakukanrutin oleh

pemerintahadalahdenganmenggunakanmetode IVA test (Kemenkes

RI, 2015).

IVA test adalahpemeriksaan yang

dilakukansecaralangsungdenganmengamatiserviks uterus di

bawahcahayaterangsetelahdilakukanpengolesanasamasetat 3-5%

selamasatumenit. Pemeriksaan IVA test


memilikibeberapakelebihansepertimudahdilakukan, aman dan

terjangkau. IVA test juga

bisadigunakansebagaideteksidiniadanyagangguan di serviks. Hasil

pemeriksaannyadapatdilihatsecaralangsung,

sehinggadapatdilakukanpenanganansecaracepat dan tepat. Peralatan

yang dibutuhkanuntukmelakukantesini sangat minimal dan

mudahdidapatkan. Pemeriksaan IVA test inidapatdilakukan oleh

tenagakesehatan yang telahmendapatkanpelatihan (WHO, 2013).

b. Prosedur Diagnosis IVA

1) Siapayang HarusMenjalaniTes IVA dan Kapan

MelakukanPemeriksaan IVA

Menjalaniteskankerataupra-

kankerdianjurkanbagisemuawanitaberusia 30-45 tahun.

Faktorresiko yang

berhubungandenganperkembangankankerrahimadalahfaktorusiam

udasaatpertama kali berhubunganseksual,

memilikibanyakpasanganseksual, Riwayat

pernahmengalamiInfeksiMenularSeksual (IMS), faktorketurunan,

Hasil Pap Smear sebelumnya yang tak normal, merokok, ibu yang

mengalamimasalahpenurunankekebalantubuh (Kurniawati, 2015).

Tes IVA dilakukankapansajadalamsiklusmenstruasi,

termasuksaatmenstuasi, pada masa kehamilan dan

saatasuhannifasataupascakeguguran. Testersebutdapatdilakukan
pada wanita yang dicurigaiataudiketahuimemiliki IMS atau

HIV/AIDS. Bimbingandiberikanuntuktiaphasiltes, termasuk

Ketika konseling di butuhkan.

Untukhasildiberikanbeberapainstruksibaiksederhanauntukibuterse

butmisalnya, kunjunganulanguntuktes IVA diadakan 1

tahunsecaraberkalaatau 3/5 tahun paling lama atauisu-isukhusus

yang harusdibahassepertikapan dan dimanapengobatan,

kapanperlumerujukuntuktestambahanataupengobatan yang

lebihlanjut (Kurniawati, 2015).

2) Mekanisme IVA

Pasienberbaringtelentangdenganposisipahaterbuka dan

lututditekuk. Vagina laludibukamenggunakan speculum.

Setelahserviksterlihatjelas, asamasetatdioles pada

permukaanserviks dan ditunggubeberapasaat. Jika pada

serviksterlihatadanyabercakputih, artinya IVA

positifmenunjukkanadanyakelainankanker.

Untukmengetahuijeniskelainandapatdilakukantindakanbiopsi,

yaknimengambilsedikitjaringanserviksuntukdiperiksasel-selnya

(Nurfauziah, 2020).

3) KeuntunganPemeriksaan IVA

Keuntungan IVA dibandingkantes-tesdiagnosalainnyaadalah :

a) Mudah, praktis, mampulaksana.


b) Dapatdilaksanakan oleh seluruhtenagakesehatan.

c) Alat-alat yang dibutuhkansederhana.

d) Sesuaiuntukpusatpelayanansederhana (Nugroho,

2010dalamNurfauziah, 2020).

2. TeoriPengetahuan

a. Penertian

Pengetahuanadalahsuatuhasildari rasa keingintahuanmelalui

proses sensoris, terutama pada mata dan telingaterhadapobjektertentu.

Pengetahuanmerupakanbidang yang

pentingdalamterbentuknyaperilakuterbukaatau open behaviour

(Donsu, 2017).

Pengetahuanatauknowledgeadalahhasilpengindraanmanusiaatauhasilta

huseseorangterhadapsuatuobjekmelaluipancaindra yang dimilikinya.

Pancaindramanusiagunapengindraanterhadapobjekyaknipenglihatan,

pengendaran, penciuman, rasa, dan perabaan.

Pengindraanuntukmenghasilkanpengetahuantersebutdipengaruhi oleh

intensitasperhatian dan persepsiterhadapsuatuobjek(Notoatmodjo,

2012).

b. Tingkat Pengetahuan

MenurutNotoatmodjo

(2014)pengetahuanseseorangterhadapobjekmempunyaiintensitas yang

berbeda-beda, dan

menjelaskanbahwaadaenamtingkatanyaitusebagaiberikut:
1) Tahu (know)

Tahudiartikansebagaimengingatsuatumateri yang

telahdipelajarisebelumnyatermasukmengingatkembaliterhadapsua

tu yang spesifikdariseluruh badan yang dipelajari.

Tahumerupakantingkatpengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (comprehension)

Memahamidiartikansebagaisuatukemampuanuntukmenjelask

ansecarabenarterhadapobjek yang diketahui dan

dapatmenginterpretasikanmaterisecarabenar. Orang yang

telahpahamterhadapmateriharusdapatmenyimpulkansuatuobjek

yang dipelajari.

3) Aplikasi (application)

Aplikasidiartikansebagaikemampuanuntukmenggunakanmate

ri yang telahdipelajari pada situasiataukondisisebenarnya.

Aplikasidisinidapatdiartikansebagaiaplikasiataupenggunahukum-

hukum, rumus, metode, prinsipdalamkonteksmaupunsituasilain.

4) Analisis (analysis)

Analisismerupakansuatukemampuanuntukmenguraikanmateri

atausuatuobjek di dalamstrukturorganisasi dan

masihadakaitannyasatudengan yang lain.

5) Sintesis (synthesis)
Sintesismerupakansuatukemampuanuntukmeletakkanataume

nghubungkanbagian-bagiandalamsuatukeseluruhan yang baru,

sepertidapatmenyusunformulasibarudariformulasi yang ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasiiniberkaitandengankemampuanuntukmelakukanpenil

aianterhadapsuatumateriatauobjek.

Penilaianiniberdasarkansuatukriteria yang telahada.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

MenurutNotoadmodjo (2012) adabeberapafaktor yang

mempengaruhipengetahuanseseorang, yaitu:

1) Pendidikan

Adalahsuatuusahauntukmengembangkankepribadian dan

kemampuan di dalam dan di luarsekolah dan

berlangsungseumurhidup. Pendidikan turut pula

menentukanmudahatautidaknyaseseorangmenyerap dan

memahamipengetahuan yang merekaperoleh. Pada

umumnyasemakintinggipendidikanseseorangmakasemakinmudah

orang tersebutmenerimainformasi.

2) Media Massa (SumberInformasi)

Sebagaisaranakomunikasi, berbagaibentuk media

massasepertitelevisi, radio, suratkabar, majalah, dan lain-lain

mempunyaipengaruhbesarterhadappembentukanopini dan
kepercayaan orang. Informasi yang diperolehbaikdaripendidikan

formal maupun nonformal

dapatmemberikanpengaruhterhadapperubahanataupeningkatanpen

getahuan.

3) Usia

Usiamempengaruhidayatangkap dan polapikirseseorang.

Semakinbertambahusiaakansemakinberkembang pula dayatangkap

dan polapikirnya, sehinggapengetahuan yang

diperolehnyasemakinmembaik.

4) PekerjaanSemuaBidang

Pekerjaan pada umumnyadiperlukanadanyahubungansosial

yang baik yang

dapatmenjadikanseseorangmemperolehpengalaman dan

pengetahuanbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsung.

5) Pengalaman

Pengalamansebagaisumberpengetahuanadalahsuatucarauntu

kmemperolehkebenaranpengetahuandengancaramengulangkemba

lipengetahuan yang diperolehdalammemecahkanmasalah yang

dihadapi pada masa lalu.

6) Sosial Budaya
Sosial budayamemilikipengaruh pada pengetahuanseseorang.

Seseorangmemperolehsuatukebudayaandalamhubungandenganora

ng lain, karenahubunganiniseseorangmengalamisuatu proses

pembelajaran dan memperolehsuatupengetahuan.

7) Lingkungan

Lingkunganmerupakanpengaruhpertamabagiseseorang,

dimanaseseorangdapatmempelajarihal-hal yang buruktergantung

pada sifatkelompoknya. Dalamlingkungan,

seseorangakanmemperolehpengalaman yang akanberpengaruh

pada caraberpikirseseorang.

d. KategoriPengetahuan

Untukmemenuhisecarakuantitatiftingkatpengetahuan yang

dimiliki oleh seseorangdibagimenjadi 4 tingkatan :

1) Tingkat pengetahuanbaik, bilaskornilai 76% - 100%

2) Tingkat pengetahuancukup, bilaskorataunilai 56% - 75%

3) Tingkat pengetahuankurang, bilaskorataunilai 40% - 55%

4) Tingkat pengetahuantidakbaik, bilaskorataunilai< 40%

(ArikuntodalamKurniawati 2015).

3. DukunganSuami

a. PengertianKonsepDukungan

Dukungansosialmerupakankertersediaansumberdaya yang

memberikankenyamananfisik dan psikologis yang

didapatlewatpengetahuanbahwaindividutersebutdicintai, diperhatikan,
dihargai oleh orang lain dan juga

merupakananggotadalamsuatukelompok yang

berdasarkankepentinganbersama (Kurniawati, 2015).

Dari

definisidiatasdapatdilihatdenganjelasbahwasumberdaridukungansosial

iniadalah orang lain yang

akanberinteraksidenganindividusehinggaindividutersebutdapatmerasa

kankenyamanansecarafisik dan psikologis. Orang lain

initerdiridaripasanganhidup, orang tua, saudara, anak, kerabat, teman,

rekankerja, stafmedissertaanggotakelompokmasyarakat(Kurniawati,

2015).

b. fdd

B. KerangkaTeori

C. KerangkaKonsep

D. HipotesisPenelitian

Anda mungkin juga menyukai