Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

Ariiq Hawwari
PRODI : Manajemen Dakwah –B (Sem VII)
FAKULTAS : Dakwah Dan Komunikasi
NIM : 0104202046
MATA KULIAH: Praktikum Pelayanan Haji Dan Umrah.

PEMBINAAN KESEHATAN
A. Apa Itu Pembinaan Kesehatan Haji Dan Umrah.
Pembinaan kesehatan calon jamaah haji Indonesia sangat penting dilakukan untuk memastikan
kesehatan mereka selama menjalankan ibadah haji di Mekah dan Madinah. Beberapa langkah yang
dapat dilakukan dalam pembinaan kesehatan calon jamaah haji Indonesia.

Jemaah haji ini didominasi oleh jemaah lansia dan dengan penyakit penyerta yang sebagian besar
merupakan penyakit tidak menular antara lain ,hypertensi dan diabetus yang tentunya membutuhkan
pembinaan kesehatan yang lebih konferhensif dengan melibatkan stake holder kesehatan .Dengan
demikina diharapkan para jemaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan baik dan lancar sehingga
pulang ke tanah air dalam kondisi yang sehat dan bugar.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pembinaan kesehatan calon jamaah haji Indonesia
antara lain:

1. Vaksinasi: Calon jamaah haji harus mendapatkan vaksinasi sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan Otoritas Kesehatan Saudi Arabia.
Vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah terjadinya wabah penyakit di Mekah dan
Madinah.
2. Pemeriksaan Kesehatan: Calon jamaah haji harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara
menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka dalam keadaan sehat dan dapat menjalankan
ibadah haji dengan aman. Pemeriksaan kesehatan dapat mencakup pemeriksaan kesehatan
umum, pemeriksaan jantung, pemeriksaan paru-paru, dan pemeriksaan gigi dan mulut.
3. Penyuluhan Kesehatan: Calon jamaah haji perlu diberikan penyuluhan tentang pentingnya
menjaga kesehatan selama menjalankan ibadah haji, termasuk cara mencegah penyakit
menular dan cara mengatasi kondisi kesehatan yang darurat.
4. Pemantauan Kesehatan: Setelah tiba di Mekah dan Madinah, calon jamaah haji perlu terus
dipantau kesehatannya oleh tim medis yang telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan
Indonesia dan Otoritas Kesehatan Saudi Arabia. Pemantauan kesehatan ini dilakukan untuk
memastikan bahwa calon jamaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan aman.
5. Pengobatan: Jika terjadi masalah kesehatan pada calon jamaah haji selama menjalankan
ibadah haji, mereka harus segera mendapatkan pengobatan dari tim medis yang telah
disediakan. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah haji untuk selalu membawa obat-
obatan dan peralatan kesehatan yang diperlukan selama menjalankan ibadah haji.

Pembinaan kesehatan calon jamaah haji Indonesia harus dilakukan dengan serius dan terus-menerus
untuk memastikan bahwa calon jamaah haji dalam kondisi kesehatan yang optimal selama
menjalankan ibadah haji di Mekah dan Madinah.
Pembinaan Kesehatan Haji adalah upaya kesehatan dalam bentuk promotif dan preventif, dilakukan
kepada perorangan atau kelompok Jemaah Haji pada seluruh tahap penyelenggaraan ibadah haji.
Pembinaan Kesehatan Haji meliputi Penyelenggaraan pembinaan pemeriksaan kesehatan, aspek
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga jemaah haji mampu beribadah sesuai
dengan kaidah ibadah dan kemampuan fisik.

Persiapan kesehatan bagi calon jemaah haji sangatlah penting, mengingat perjalanan haji yang
membutuhkan fisik yang kuat dan kondisi kesehatan yang prima. Beberapa persiapan kesehatan yang
harus dilakukan oleh calon jemaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan vaksinasi: Calon jemaah haji harus mendapatkan vaksinasi sesuai dengan yang
direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan Saudi Arabia, seperti vaksin
meningitis, flu, hepatitis A dan B, serta polio.
2. Memeriksakan kesehatan: Calon jemaah haji harus memeriksakan kesehatannya secara rutin
sebelum berangkat ke Tanah Suci, termasuk tes darah, urine, dan pemeriksaan kesehatan yang
diperlukan.
3. Menjaga pola makan yang sehat: Calon jemaah haji harus menjaga pola makan yang sehat,
dengan menghindari makanan yang tidak sehat atau makanan yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan, seperti makanan yang digoreng atau berlemak.
4. Menjaga kebersihan dan kebugaran: Calon jemaah haji harus menjaga kebersihan diri dan
lingkungan sekitar, termasuk menjaga kebugaran dengan berolahraga secara teratur, seperti
jalan kaki atau berenang.
5. Membawa obat-obatan pribadi: Calon jemaah haji harus membawa obat-obatan pribadi,
seperti obat flu, obat sakit kepala, atau obat khusus lainnya yang diperlukan untuk kesehatan.
6. Menjaga kecukupan tidur: Calon jemaah haji harus menjaga kecukupan tidur, dengan tidur
yang cukup dan berkualitas, agar fisik dan mental tetap bugar.
7. Menjaga kesehatan mental: Calon jemaah haji harus menjaga kesehatan mental, dengan
menghindari stres dan mengikuti bimbingan ibadah yang dapat memberikan ketenangan
pikiran.

Diharapkan jemaah haji Indonesia selalu mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
Indonesia dan juga pemerintah Arab Saudi agar para jemaah tetap terjaga kesehatan dan keselamatan
selama menjalankan ibadah haji, sehingga kembali ke tanah air dan menjadi haji yang mabrur.

Anda mungkin juga menyukai