Anda di halaman 1dari 17

TUGAS I

MICROSOFT WORD

Nama : Titan mawlani


NIM/Stambuk : 16120230024
Fakultas Kedokteran Gigi

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


2023

Alamat : Yayasan Wakaf, Jl. Pajonga Dg. Ngalle No.27, Pa'batong, Kec.
Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90122
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................................
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................
1.1 Epidemiologi..............................................................................................................................
a. Kematian....................................................................................................................................
1.2 Penyebab....................................................................................................................................
a. Filogenetik dan taksonomi........................................................................................................
b. Penyebaran.................................................................................................................................
1.3 Karakteristik Penyakit..............................................................................................................
a. Gejala Pada Presentasi Klinis...................................................................................................
b. Uji Diagnostik............................................................................................................................
c. Kekhawatiran akan kurangnya laporan..................................................................................
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN...........................................................................................................
2.1 Karantina...................................................................................................................................
2.2 Evakuasi Diplomat dan Warga Negara Asing dari Wuhan....................................................
2.3 Rumah Sakit Khusus.................................................................................................................
LATAR BELAKANG DAN REAKSI....................................................................................................................
3.1 Latar Belakang..........................................................................................................................
3.2 Reaksi Organisasi Kesehatan Dunia..............................................................................................
3.3 Respons Pemerintah Indonesia.................................................................................................
3.4 Respons Internasional.............................................................................................................
DAMPAK....................................................................................................................................................
4.1 Tiongkok...................................................................................................................................
4.2 Taiwan......................................................................................................................................
4.3 Jepang.............................................................................................................................................
4.4 Asia Tenggara..........................................................................................................................
4.5 Asia Selatan..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Health screening at Shanghai Pudong International Airport....................................................


Gambar 2.1 Wuhan Huoshenshan Hospital Under Construction................................................................
Gambar 4.1 Masker Bedah Digunakan Masyarakat di Taiwan...................................................................
Gambar 4.2 Rak-rak pada Apotek terjual habis.........................................................................................

PAGE \* MERGEFORMAT 2
PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Bahasa


Inggris: Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua
Negara. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31
Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada tanggal 11 Maret 2020. Hingga 14 November 2020, lebih dari 53.281.350 orang kasus
telah dilaporkan lebih dari 219 negara dan wilayah seluruh dunia, mengakibatkan lebih dari
1.301.021 orang meninggal dunia dan lebih dari 34.394.214 orang sembuh.

Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan


pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk. Percikan ini juga dapat dihasilkan dari
bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan
benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang. Penyakit Covid-19
paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran
mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara paparan virus dan
munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat
belas hari. Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas. Komplikasi dapat
berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan
antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi
simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya
mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan
dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.

Upaya untuk mencegah penyebaran virus corona termasuk pembatasan perjalanan, karantina,
pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas
(Refialdinata, 2020). Upaya ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di
tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan,
berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang yang masuk, penapisan
di bandara dan stasiun kereta, serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi
lokal. Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124
negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa.

Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global, penundaan atau pembatalan
acara olahraga dan budaya, dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang
yang mendorong pembelian panik. Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah
menyebar secara daring, dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang
Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.

1.1 Epidemiologi
Dugaan kasus pertama dilaporkan pada tanggal 31 Desember 2019. Gejala awal mulai
bermunculan tiga pekan sebelumnya pada tanggal 8 Desember 2019. Pasar ditutup tanggal 1
Januari 2020 dan orang-orang yang mengalami gejala serupa dikarantina. Kurang lebih 700
orang yang terlibat kontak dengan terduga pengidap, termasuk +400 pekerja rumah sakit,
menjalani karantina. Seiring berkembangnya pengujian PCR khusus untuk mendeteksi
infeksi, 41 orang di Wuhan diketahui mengidap virus korona SARS-CoV-2, dua orang di
antaranya suami-istri, salah satunya belum pernah ke pasar, dan tiga orang merupakan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
anggota satu keluarga yang bekerja di toko ikan. Korban jiwa mulai berjatuhan pada 9
Januari dan 16 Januari 2020.

Kasus yang dikonfirmasi di luar daratan Tiongkok termasuk 3 wanita dan 1 pria di Thailand,
dua pria di Hong Kong, dua pria di Vietnam, satu pria di Jepang, satu wanita di Korea
Selatan, satu pria di Singapura, satu wanita di Taiwan dan satu pria di Amerika Serikat.
Angka-angka ini didukung oleh para ahli seperti Michael Osterholm.

Pada 17 Januari, sebuah kelompok Imperial College London di Inggris menerbitkan perkiraan
bahwa terdapat 1.723 kasus (interval kepercayaan 95%, 427–4.471) dengan timbulnya gejala
virus tersebut pada 12 Januari 2020. Perkiraan ini didapat berdasarkan pola penyebaran awal
dari virus 2019-nCoV ke Thailand dan Jepang. Mereka juga menyimpulkan bahwa
"penularan dari manusia ke manusia yang berkelanjutan tidak harus dikesampingkan"..
Ketika kasus-kasus selanjutnya terungkap, mereka kemudian menghitung ulang bahwa
"terjadi 4.000 kasus 2019-nCoV di Kota Wuhan … mulai timbul gejala pada 18 Januari
2020".

Pada 20 Januari, Tiongkok melaporkan peningkatan tajam dalam kasus ini dengan hampir
140 pasien baru, termasuk dua orang di Beijing dan satu di Shenzhen. Per 3 Maret, jumlah
kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai 93.000 kasus, yang terdiri dari lebih dari
80.000 kasus di daratan Tiongkok, dan sisanya di beberapa negara lainnya.

a. Kematian
Per 6 May 2021, terjadi 3.237.808 kasus kematian yang dikaitkan dengan Covid-19. Menurut
NHC Tiongkok, sebagian besar dari mereka yang meninggal adalah pasien yang lebih tua –
sekitar 80% kematian yang tercatat berasal dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, dan
75% memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada termasuk penyakit kardiovaskular dan
diabetes. Kasus kematian pertama yang dilaporkan adalah seorang pria berusia 61 tahun pada
9 Januari 2020 yang pertama kali dirawat di rumah sakit Wuhan pada 27 Desember 2019.
Kasus kematian pertama di luar Tiongkok terjadi di Filipina, dimana seorang pria warga
negara Tiongkok berusia 44 tahun menderita pneumonia parah dan meninggal pada 1
Februari. Pada 8 Februari 2020, diumumkan bahwa seorang warga Jepang dan seorang warga
Amerika Serikat meninggal akibat virus di Wuhan. Mereka adalah orang asing pertama yang
meninggal akibat virus korona. Kasus kematian pertama di luar Asia terjadi di Paris, Prancis
pada 15 Februari 2020, ketika seorang turis Tiongkok berusia 80 tahun dari Hubei meninggal
setelah dirawat di rumah sakit sejak 25 Januari.

1.2 Penyebab
a. Filogenetik dan taksonomi
Virus korona baru awalnya disimbolkan 2019-nCoV oleh WHO, dengan huruf n yang berarti
novel atau baru, dan CoV yang berarti coronavirus atau virus korona. Virus ini tergolong
dalam ordo Nidovirales, keluarga Coronaviridae, dan genus Betacoronavirus (Beta-CoV).
Genus betacoronavirus terdiri atas empat garis keturunan (subgenus), di mana 2019-nCoV
bersama dengan SARS-CoV digolongkan dalam garis keturunan B (subgenus Sarbecovirus).
Virus 2019-nCoV merupakan spesies ketujuh dalam keluarga Coronaviridae yang mampu
menginfeksi manusia, selain 229E, NL63, OC43, HKU1, MERS-CoV, dan SARS-CoV. Pada
11 Februari 2020, Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV) memberi nama virus ini
koronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus
2, disingkat SARS-CoV-2) yang merupakan galur dalam spesies SARS-CoV.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Genom SARS-CoV-2 telah berhasil diisolasi. Virus ini memiliki RNA dengan panjang
sekitar 30 ribu pasangan basa. Urutan genom menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 memiliki
tingkat kesamaan dengan SARS-CoV sebesar 79,5% dan dengan virus korona kelelawar
sebesar 96%. Sejumlah genom SARS-CoV-2 telah diisolasi dan dilaporkan termasuk
BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-01/2019, BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-04/2020,
BetaCoV/Wuhan/IVDC-HB-05/2019, BetaCoV/Wuhan/WIV04/2019, dan
BetaCoV/Wuhan/IPBCAMS-WH-01/2019 dari Institut Nasional untuk Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Virus, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok (CDC
Tiongkok), Institut Biologi Patogen, dan Rumah Sakit Jinyintan Wuhan.

b. Penyebaran
Angka reproduksi dasar untuk penularan virus dari manusia ke manusia diperkirakan antara 2
dan 4. Jumlah tersebut menggambarkan berapa banyak makhluk hidup yang baru terinfeksi
yang kemungkinan menularkan virus dalam populasi manusia. Virus korona baru telah
dilaporkan mampu mengirimkan rantai hingga empat orang sejauh ini.

Pada 22 Januari 2020, para ilmuwan dari Universitas Peking, Universitas Kedokteran
Tradisional Tiongkok Guangxi, Universitas Ningbo dan Sekolah Tinggi Teknik Biologi
Wuhan menerbitkan sebuah artikel setelah melihat "manusia, kelelawar, ayam, landak,
trenggiling, dan dua spesies ular", yang menyimpulkan bahwa "2019-nCoV tampaknya
merupakan virus rekombinan antara koronavirus kelelawar dan koronavirus yang asalnya
tidak diketahui"... dan ..."ular adalah reservoir hewan satwa liar yang paling mungkin untuk
virus 2019-nCoV" yang kemudian menyebar ke manusia. Beberapa ilmuwan lain
berpendapat bahwa 2019-nCoV dikembangkan sebagai hasil dari "virus gabungan antara
kelelawar dan ular.

Artikel pracetak yang dipublikasikan pada tanggal 23 Januari 2020 di jurnal bioRxiv yang
ditulis oleh peneliti dari Institut Virologi Wuhan, Rumah Sakit Jinyintan Wuhan, Universitas
Akademi Sains Tiongkok dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyatakan
bahwa virus korona ini kemungkinan berasal dari kelelawar, karena analisis mereka
menunjukkan bahwa 2019-nCoV 96% identik di tingkat genom secara keseluruhan dengan
koronavirus kelelawar.

Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa virus 2019-nCoV masuk ke tubuh manusia
melalui Reseptor ACE 2, sama seperti virus SARS.

1.3 Karakteristik Penyakit


a. Gejala Pada Presentasi Klinis
Gejala yang dilaporkan termasuk demam pada 90% kasus, kelelahan dan batuk kering pada
80% kasus, dan sesak napas 20%, dengan gangguan pernapasan 15%. Sinar-X pada dada
menunjukkan tanda-tanda di kedua paru-paru. Tanda-tanda vital umumnya stabil pada saat
masuknya mereka yang dirawat di rumah sakit. Tes darah biasanya menunjukkan jumlah sel
darah putih yang rendah (leukopenia dan limfositopenia).

b. Uji Diagnostik
Pada 15 Januari 2020, WHO menerbitkan protokol pengujian diagnostik untuk 2019-nCoV,
yang dikembangkan oleh tim virologi dari Rumah Sakit Charité di Jerman.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
c. Kekhawatiran akan kurangnya laporan
Karena kurangnya tenaga medis dan peralatan medis di daerah yang terkena wabah, banyak
rumah sakit gagal mengidentifikasi kasus virus korona sementara banyak pasien dengan
gejala mirip virus korona diberi label sebagai "pneumonia berat". Kebetulan, banyak dari
mereka yang mengalami gejala virus 2019-nCoV memutuskan untuk tinggal di rumah
daripada pergi ke rumah sakit karena waktu tunggu yang lama dan kondisi yang sempit. Oleh
karena itu, peneliti dari Northeastern University dan Imperial College London
memperkirakan bahwa jumlah kasus ini mungkin lima atau 10 kali lebih besar dari yang
dilaporkan.

Kekhawatiran tambahan terjadi karena penanganan Tiongkok pada peristiwa merebaknya


SARS pada tahun 2003, di mana pemerintah Tiongkok menyembunyikan pasien yang
terinfeksi dari inspektur WHO dan melaporkan jumlah kasus SARS yang tidak dilaporkan.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

2019-nCoV saat ini tidak memiliki pengobatan yang efektif atau vaksin, meskipun upaya
untuk mengembangkan beberapa obat sedang dilakukan. Gejala-gejalanya antara lain demam,
kesulitan bernapas dan batuk, yang digambarkan sebagai gejala "Influenza". Untuk mencegah
infeksi, WHO merekomendasikan "mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut dan
hidung ketika batuk dan bersin … [dan] hindari kontak dekat dengan siapa pun yang
menunjukkan gejala penyakit pernapasan (seperti batuk dan bersin)." Meskipun tidak ada
perawatan khusus untuk virus korona manusia pada umumnya, Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit AS menyarankan bahwa warga yang terinfeksi virus ini dapat
meredakan gejalanya dengan minum obat flu biasa, minum cairan, dan istirahat. Beberapa
negara mengharuskan warganya untuk melaporkan gejala mirip flu ke dokter mereka,
terutama jika mereka pernah mengunjungi daratan Tiongkok.

Gambar 1.1 Health screening at Shanghai Pudong International Airport

Situasi di Wuhan sedang dipantau sehubungan dengan akan digelarnya putaran ketiga
Turnamen Kualifikasi Olimpiade Wanita AFC 2020, beberapa di antaranya digelar di kota ini
dari tanggal 3 hingga 9 Februari 2020. Pada 22 Januari 2020, AFC mengumumkan bahwa
mereka akan memindahkan pertandingan Grup A yang sebelumnya dijadwalkan untuk
dimainkan di Wuhan—yang termasuk timnas masing-masing dari Australia, Tiongkok,
Taiwan dan Thailand—ke Nanjing karena wabah virus korona. beberapa hari kemudian, AFC
mengumumkan bahwa bersama dengan Federasi Sepak Bola Australia mereka akan
memindahkan pertandingan tersebut ke Sydney. Kualifikasi tinju Olimpiade 2020 wilayah
Asia-Pasifik, yang semula dijadwalkan akan diadakan di Wuhan pada tanggal 3-14 Februari,
juga dibatalkan dan dipindahkan ke Amman, Yordania yang akan diselenggarakan antara
tanggal 3-11 Maret 2020.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
2.1 Karantina
Karantina yang efektif untuk perjalanan keluar-masuk Wuhan diberlakukan mulai 23 Januari
2020, pukul 10.00 waktu setempat dan seterusnya (Beni Kurniawan, 2021). Penerbangan dan
kereta api dari dan menuju Wuhan, bus umum, sistem metro, dan lain-lain ditunda hingga
pemberitahuan lebih lanjut. Langkah ini merupakan upaya untuk menghentikan penyebaran
virus dari Wuhan dan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan warganya, menurut
Kantor Berita Xinhua. Pertemuan skala besar dan tur kelompok juga ditunda. Berbagai
masalah logistik telah terjadi setelah karantina, termasuk kenaikan harga pangan dan
kesulitan bagi staf medis yang pergi ke rumah sakit. Pemerintah Tiongkok mengumumkan
pukul 23.00 (UTC+8) pada tanggal 23 Januari untuk menutup Kota Chibi efektif pukul 00.00
pada 24 Januari, didahului oleh kota-kota setingkat prefektur seperti Huanggang, Ezhou, dan
Wuhan. Karena kota Wuhan telah diisolasi, warga berebut ke toko-toko terdekat untuk
menimbun barang-barang penting. Ada banyak laporan tentang antrean panjang di
supermarket, apotek, dan pompa bensin — warga berbondong-bondong ke pompa bensin
karena desas-desus palsu tentang kehabisan bahan bakar. Setelah karantina, harga barang
meningkat secara signifikan di Wuhan. Seorang ahli epidemiologi dan ahli virus SARS
dengan tim yang terdiri dari spesialis medis yang baru saja terbang kembali ke Hong Kong
setelah inspeksi satu hari mereka di Wuhan mengatakan bahwa Wabah Wuhan setidaknya 10
kali lebih besar daripada SARS dan meminta warga untuk menjauh dari Wuhan sesegera
mungkin.

Beberapa postingan di Weibo menunjukkan bahwa rumah sakit di Wuhan telah kelebihan
beban dengan ribuan orang yang demam dan sangat kritis terhadap keandalan angka-angka
statistik yang diumumkan oleh pemerintah Tiongkok meskipun postingan tersebut sekarang
dihapus karena alasan yang tidak diketahui.

2.2 Evakuasi Diplomat dan Warga Negara Asing dari Wuhan


Pemerintah Belgia, Filipina, Thailand dan Amerika Serikat merencanakan penerbangan
evakuasi untuk warga negaranya dari Tiongkok. Brasil, Republik Ceko, Prancis, Pakistan,
India, Jepang, Korea Selatan dan Rusia juga mempertimbangkan tindakan serupa.

Sri Lanka dan Panama mulai memulangkan mahasiswa mereka dari Tiongkok. Myanmar
mulai memulangkan lima puluh mahasiswa mereka dari sekitar Wuhan.

Vietnam mengizinkan empat penerbangan luar biasa untuk membawa pulang penumpang
warganya dari Wuhan dari tanggal 24 hingga 27 Januari, dan mengatur penerbangan untuk
mengevakuasi warga dan diplomat negara mereka.

Pada tanggal 29 Januari, Australia dan Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka akan
bekerja sama untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan ke Pulau Natal. Ada antara 50-82
warga Selandia Baru di Wuhan dan 600 warga Australia di provinsi Hubei termasuk 140
anak-anak asal Australia di Wuhan.

Pada tanggal 29 Januari, Korea Selatan membuat persiapan menit terakhir untuk mengangkut
sekitar 700 warga Korea Selatan dari Wuhan, termasuk menyelesaikan rincian logistik
dengan Pemerintah Tiongkok. Para pejabat Korea Selatan menyiapkan dua pesawat dengan
dua set tim medis yang terdiri dari sekitar 20 dokter, perawat, dan pejabat.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Pada 1 Februari, sebuah pesawat carteran berangkat dari Thailand ke Wuhan untuk
mengevakuasi 64 warga negara Thailand yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Masyarakat
Anutin Charnvirakul. Pesawat itu termasuk tim medis yang berspesialisasi dalam infeksi
saluran pernapasan dan obat darurat.

Pada tanggal 2 Februari 2020, tim perwira dari Kedutaan Besar Malaysia di Beijing bergegas
ke Wuhan melalui jalur darat untuk menyelamatkan dan mengevakuasi 120 warganya dari
Wuhan dan sekitarnya. Perintah evakuasi dilakukan setelah keputusan Kabinet pada tanggal
29 Januari 2020.

2.3 Rumah Sakit Khusus


Sebuah rumah sakit khusus bernama Rumah Sakit Huoshenshan telah dibangun sebagai
upaya penanggulangan terhadap wabah virus korona dan untuk mengkarantina pasien dengan
lebih baik. Dilaporkan, pemerintah Kota Wuhan telah meminta sebuah badan usaha milik
negara (China Construction Third Bureau Group) untuk membangun kembali tempat
akomodasi di Wuhan menjadi Pusat Terapi Virus dengan kecepatan tercepat dibandingkan
dengan saat wabah SARS pada tahun 2003. Pada 24 Januari, pihak otoritas Wuhan merinci
perencanaannya, mengatakan mereka berencana membangun Rumah Sakit Huoshenshan
dalam waktu enam hari sejak pengumuman dan mulai beroperasi pada 3 Februari 2020.
Rumah sakit khusus tersebut akan memiliki 813 tempat tidur dan itu akan memakan lahan
sebesar 25.000 meter persegi. Rumah sakit itu dibuat berdasarkan pada Rumah Sakit
Xiaotangshan, yang dibuat akibat wabah SARS tahun 2003, itu sendiri dibangun hanya dalam
waktu seminggu. Media pemerintah melaporkan bahwa terdapat 1.500 pekerja dan hampir
300 unit mesin konstruksi di lokasi pada puncaknya, dan tim cadangan lain dari 2.000 pekerja
telah berkumpul.

Otoritas setempat mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit khusus kedua pada
25 Januari yang akan dinamai Rumah Sakit Leishenshan, dengan kapasitas 1.600 tempat
tidur; Rumah sakit tersebut mulai beroperasi pada 6 Februari. Beberapa orang menyuarakan
keprihatinan mereka melalui media sosial, mengatakan keputusan pihak berwenang untuk
membangun rumah sakit lain dalam waktu yang sangat singkat menunjukkan tingkat
keparahan wabah ini bisa jauh lebih buruk dari yang diperkirakan.

Gambar 2.1 Wuhan Huoshenshan Hospital Under Construction

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Pada 24 Januari 2020, pihak berwenang mengumumkan bahwa mereka akan mengubah
bangunan kosong di Distrik Huangzhou, Huanggang menjadi rumah sakit berkapasitas 1.000
tempat tidur bernama Pusat Medis Regional Gunung Dabie. Konstruksi dimulai pada hari
berikutnya oleh 500 personel dan gedung tersebut mulai menerima pasien pada 28 Januari
2020 pukul 22.30 waktu setempat.

LATAR BELAKANG DAN REAKSI

3.1 Latar Belakang


Wuhan adalah kota terbesar ketujuh di Tiongkok, dengan populasi lebih dari 11 juta orang.
Kota ini merupakan pusat transportasi utama di Tiongkok bagian tengah, yang terletak sekitar
700 mil (1100 km) di sebelah selatan Beijing, 500 mil (800 km) di sebelah barat Shanghai,
dan 600 mil (970 km) di sebelah utara Hong Kong. Bandar udara Wuhan memiliki
penerbangan langsung ke berbagai kota besar di Eropa: enam kali penerbangan mingguan ke
Paris, tiga kali ke London, dan lima kali ke Roma.

Pada bulan Desember 2019, terjadi sekelompok kasus "radang paru-paru (pneumonia) yang
tidak diketahui penyebabnya" yang dihubungkan dengan pasar grosir makanan laut Huanan.
Pasar ini memiliki ribuan kios yang menjual berbagai hewan, seperti ikan, ayam, burung
pegar, kelelawar, marmut, ular berbisa, rusa bintik, dan binatang liar lainnya. Setelah virus
korona diketahui sebagai penyebab penyakit ini, kecurigaan pun muncul bahwa virus korona
baru ini bersumber dari hewan.

Sebagian besar virus korona bersirkulasi di antara hewan, tetapi enam spesies di antaranya
berevolusi dan mampu menginfeksi manusia, seperti yang terlihat pada sindrom pernapasan
akut berat (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dan empat virus korona lain
yang menyebabkan gejala pernapasan ringan seperti pilek. Keenamnya dapat menular dari
manusia ke manusia.

Pada tahun 2002, dengan musang sebagai sumber virus, wabah SARS dimulai di daratan
Tiongkok dan menjalar hingga ke Kanada dan Amerika Serikat dengan bantuan beberapa
penular super dan adanya penerbangan internasional. Akibatnya, lebih dari 700 orang
meninggal di seluruh dunia. Kasus SARS terakhir dilaporkan pada tahun 2004. Pada saat itu,
pemerintah Tiongkok dikritik oleh WHO karena bersikap lamban dalam menangani virus
tersebut. Sepuluh tahun setelah SARS, penyakit virus korona terkait unta arab, yaitu MERS,
mengakibatkan lebih dari 850 orang meninggal di 27 negara. Wabah virus korona dari
Wuhan dikaitkan dengan pasar yang menjual hewan untuk dikonsumsi, sehingga penyakit
tersebut diduga berasal dari hewan. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa wabah virus
korona baru akan mirip dengan wabah SARS. Kekhawatiran tersebut diperburuk oleh adanya
perkiraan bahwa sejumlah besar wisatawan akan berlibur pada Tahun Baru Imlek, yang
dimulai pada 25 Januari 2020.

3.2 Reaksi Organisasi Kesehatan Dunia


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memuji upaya pihak berwenang Tiongkok dalam
mengelola dan mengatasi virus korona tersebut dengan Direktur Jenderal Tedros Adhanom

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Ghebreyesus yang menyatakan "kepercayaan terhadap pendekatan Tiongkok untuk
mengendalikan epidemi" dan menyerukan agar masyarakat "tetap tenang".

WHO mencatat perbedaan antara wabah SARS 2003, di mana pihak berwenang Tiongkok
dituduh kerahasiaan yang menghalangi upaya pencegahan dan penahanan, dan kasus wabah
virus saat ini di mana pemerintah pusat "telah memberikan pembaruan informasi secara rutin
untuk menghindari kepanikan menjelang liburan Tahun Baru Imlek." Sebagai reaksi terhadap
keputusan pemerintah pusat untuk menerapkan larangan transportasi di Wuhan, perwakilan
WHO Gauden Galea mengatakan bahwa sementara itu "tentu saja bukan rekomendasi yang
telah dibuat WHO", itu juga "indikasi yang sangat penting dari komitmen untuk menahan
virus epidemi di tempat yang paling terkonsentrasi "dan menyebutnya" belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat ".

Pada 30 Januari 2020, WHO mendeklarasikan status wabah 2019-nCoV sebagai Darurat
Kesehatan Global untuk keenam kalinya sejak Wabah flu babi 2009. Ini diakibatkan karena
risiko penyebaran global, terutama ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
tanpa sistem kesehatan yang kuat yang mampu melakukan pengawasan setelah kemungkinan
penularan dari manusia ke manusia terkonfirmasi.

3.3 Respons Pemerintah Indonesia


Sebagai antisipasi atas merebaknya koronavirus yang bisa menjalar ke Indonesia, Pemerintah
Indonesia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus tersebut ke Indonesia. Salah
satunya adalah dengan membentuk 132 rumah sakit rujukan yang langsung berada di bawah
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) (sebelumnya hanya 100 rumah sakit). Beberapa rumah
sakit di berbagai daerah juga menjadi rujukan, seperti RSPI Sulianti Saroso, RSUD Tarakan,
dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
mengumumkan penghentian sementara kebijakan bebas visa bagi warga Tiongkok,
menghentikan sementara penerbitan visa-on-arrival untuk Daratan Tiongkok, dan melarang
pengunjung yang berada di Tiongkok selama 14 hari untuk memasuki atau transit di
Indonesia. Selain itu, penerbangan dari dan ke Daratan Tiongkok ditunda per 5 Februari.

Pada tanggal 29 Januari, TNI Angkatan Udara (TNI-AU) menyiapkan tiga pesawat termasuk
dua Boeing 737 dan satu pesawat C-130 Hercules dengan batalion pakar kesehatan untuk
membantu mengevakuasi warga negara Indonesia dan warga lain dari Wuhan. Sebelumnya,
TNI-AU menunggu instruksi dari Kementerian Luar Negeri dan siap siaga selama 24 jam jika
perintah diberikan. Pada tanggal 1 Februari, evakuasi terhadap 245 WNI dari Provinsi Hubei
(termasuk Wuhan) dimulai. Mereka akan dikarantina di Kabupaten Natuna selama 14 hari.
Sebuah tim evakuasi yang beranggotakan 42 orang berangkat dari Bandara Internasional
Soekarno–Hatta mulai pukul 13.00 WIB. Proses evakuasi direncanakan memakan waktu
sekitar 9 jam. Untuk keperluan ini, Pemerintah menyewa pesawat Batik Air jenis Airbus
A330-300. Mereka tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada 2 Februari pukul 08.45 WIB
yang kemudian langsung dibawa ke Pangkalan Udara Raden Sadjad, Kepulauan Natuna. Dari
245 WNI yang akan dievakuasi, hanya 238 saja yang tiba di Indonesia.

3.4 Respons Internasional


Respon Tiongkok terhadap virus telah dipuji oleh beberapa pemimpin luar negeri. Presiden
AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Presiden Tiongkok Xi Jinping "atas
nama Rakyat Amerika" pada 24 Januari 2020 di Twitter, menyatakan bahwa "Tiongkok telah
bekerja sangat keras untuk mengendalikan virus korona. Amerika Serikat sangat menghargai
upaya dan transparansi mereka" dan menyatakan bahwa "Semuanya akan bekerja dengan

PAGE \* MERGEFORMAT 2
baik." Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn, dalam sebuah wawancara di Bloomberg
Television, mengatakan dengan perbandingan dengan respon Tiongkok terhadap SARS pada
tahun 2003: "Ada perbedaan besar dengan SARS. Kami memiliki Tiongkok yang jauh lebih
transparan. Tindakan Tiongkok jauh lebih efektif di hari-hari pertama." Dia juga memuji
kerja sama dan komunikasi internasional dalam menangani virus ini.

Pada misa hari Minggu di Lapangan Santo Petrus di Kota Vatikan pada tanggal 26 Januari
2020, Paus Fransiskus memuji "komitmen besar oleh komunitas Tionghoa yang telah
diberlakukan untuk menanggulangi virus korona" dan memulai doa penutup untuk "orang-
orang yang sakit karena virus yang telah menyebar ke Tiongkok".

DAMPAK

4.1 Tiongkok
Pariwisata di Tiongkok telah dilanda oleh pembatasan perjalanan dan ketakutan akan
penularan virus korona, termasuk larangan terhadap grup wisata domestik dan internasional.
Banyak maskapai membatalkan atau mengurangi banyak penerbangan ke Tiongkok dan
beberapa penasihat perjalanan (travel advisories) memperingatkan warganya untuk tidak
bepergian ke Tiongkok. Banyak negara, termasuk Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan
Jepang, telah mengevakuasi warga negara mereka dari Wuhan dan provinsi Hubei.

Mayoritas sekolah dan universitas telah memperpanjang liburan tahunan mereka hingga
pertengahan Februari. Mahasiswa luar negeri yang terdaftar di universitas-universitas
Tiongkok telah pulang ke negara asalnya karena takut terinfeksi kasus-kasus pertama yang
dilaporkan oleh Nepal dan Kerala, keduanya adalah mahasiswa yang telah kembali ke
negaranya.

Kementerian Keuangan Tiongkok mengumumkan akan sepenuhnya mensubsidi biaya medis


pribadi yang dikeluarkan oleh pasien.

4.2 Taiwan
Pada 6 Januari 2020, Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan menerapkan pemeriksaan suhu
untuk setiap penerbangan langsung dari Wuhan ke Taiwan. Setelah Taiwan melaporkan kasus
pertama virus korona di Taiwan pada 21 Januari, Taiwan telah meningkatkan status
peringatan perjalanan di Wuhan menjadi level 3, merekomendasikan untuk menghindari
semua perjalanan yang tidak penting ke Wuhan.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.1 Masker Bedah Digunakan Masyarakat di Taiwan

Pada 24 Januari, pemerintah Taiwan mengumumkan untuk sementara waktu melarang ekspor
masker wajah selama sebulan untuk memasok masker bagi warganya. Pada 2 Februari 2020,
Pusat Komando Epidemi memutuskan untuk menunda pembukaan sekolah dasar dan
menengah hingga 25 Februari dan berakhirnya sekolah dasar dan menengah hingga 14 Juli.
4.3 Jepang
Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa "virus korona baru memiliki dampak besar
pada pariwisata, ekonomi dan masyarakat kita secara keseluruhan". Ada laporan bahwa
masker wajah telah terjual habis di seluruh negara dan ada tekanan pada sistem perawatan
kesehatan karena permintaan untuk pemeriksaan kesehatan meningkat. Toko-toko
mengatakan bahwa stok masker wajah mereka habis dalam satu hari. Orang Tionghoa, atau
orang yang dianggap etnis Tionghoa, melaporkan terjadinya diskriminasi di Jepang karena
orang Jepang takut akan kemungkinan penularan virus. Menteri Kesehatan telah
menunjukkan bahwa situasi belum mencapai titik di mana perkumpulan massa harus
dibatalkan.

Virus ini diperkirakan memiliki dampak negatif terhadap perekonomian Jepang. analis dari
Mitsubishi UFJ Morgan Stanley meramalkan bahwa dampak ekonomi dari wabah tersebut
akan lebih buruk daripada SARS karena pariwisata memainkan peran yang lebih besar dalam
ekonomi Jepang saat ini. Menteri ekonomi Yasutoshi Nishimura juga memperingatkan bahwa
wabah virus dapat berdampak kuat pada ekonomi Jepang karena gangguan logistik dan
operasi pabrik. Maskapai penerbangan Jepang sudah mulai menangguhkan penerbangan ke
Tiongkok dan JTB, agen perjalanan terbesar di negara itu, telah membatalkan semua tur ke
Tiongkok. Banyak perusahaan, termasuk Toyota, telah menghentikan semua lini produksi
mereka di Daratan Tiongkok dan Honda telah mengevakuasi semua stafnya dari Wuhan.

S&P Global mencatat bahwa perusahaan yang paling terpukul adalah perusahaan yang
mencakup sektor perjalanan, kosmetik dan ritel yang paling terekspos oleh pariwisata
Tiongkok. Tercatat bahwa peningkatan penjualan masker wajah dan alat pelindung tidak
mungkin untuk mengimbangi penurunan ekonomi.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
Gambar 4.2 Rak-rak pada Apotek terjual habis

Wabah itu sendiri telah menjadi perhatian bagi Olimpiade Musim Panas 2020 yang
dijadwalkan berlangsung di Tokyo mulai akhir Juli. Pemerintah Jepang telah mengambil
tindakan pencegahan ekstra untuk membantu meminimalisir dampak dari wabah virus
tersebut. Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo dan Komite Olimpiade Internasional telah
memantau dampak wabah tersebut di Jepang.
4.4 Asia Tenggara
Di antara negara anggota ASEAN, Singapura diperkirakan menjadi salah satu negara yang
paling terdampak menurut Maybank. Para ekonom memperingatkan bahwa wabah virus akan
berdampak pada ekonomi negara tersebut, tetapi terlalu dini untuk memberikan jawaban
tertentu. Sektor pariwisata dianggap sebagai "perhatian langsung" selain dampak pada jalur
produksi karena gangguan pada pabrik dan logistik di daratan Tiongkok. Singapura
mengalami kepanikan membeli bahan kebutuhan pokok , dan masker, termometer, serta
berbagai produk sanitasi meskipun diminta agar tidak dilakukan oleh pemerintah.

Ekonom Maybank menilai Thailand sebagai negara yang paling berisiko, dimana ancaman
dampak penyebaran virus korona terhadap pariwisata menyebabkan nilai tukar Baht jatuh ke
level terendah dalam tujuh bulan.

Di Malaysia, para ekonom memperkirakan bahwa wabah itu akan mempengaruhi PDB
negara tersebut, arus perdagangan dan investasi, harga komoditas, dan kedatangan
wisatawan. Awalnya, perlombaan balap sepeda Le Tour de Langkawi dikabarkan dibatalkan,
tetapi penyelenggara menyatakan bahwa perlombaan itu akan terus diadakan seperti biasa.
Meskipun demikian, dua tim bersepeda, Tim Bersepeda Hengxiang dan Tim Bersepeda
Giant, keduanya dari Tiongkok, ditarik dari keikutsertaan dalam perlombaan ini karena takut
akan wabah virus korona. Karena situasi wabah yang semakin memburuk, beberapa konser
yang akan diadakan di Kuala Lumpur, seperti Kenny G, Jay Chou, The Wynners, Super
Junior, Rockaway Festival dan Miriam Yeung ditunda, dan konser boyband asal Korsel
Seventeen dibatalkan.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen melakukan kunjungan khusus ke Tiongkok dengan
tujuan untuk menunjukkan dukungan Kamboja kepada Tiongkok dalam memerangi wabah
virus korona.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
4.5 Asia Selatan
Di India, para ekonom memperkirakan dampak jangka pendek dari wabah virus korona akan
terbatas pada rantai pasokan konglomerat utama, terutama obat-obatan, pupuk, mobil, tekstil
dan elektronik. Dampak terparah pada logistik perdagangan global juga diperkirakan karena
gangguan logistik di Tiongkok Daratan, akan tetapi karena risiko gabungan dengan
ketegangan geopolitik regional, perang perdagangan yang lebih luas, dan Brexit.

Di Sri Lanka, pengamat memperkirakan dampak ekonomi yang terbatas dalam jangka pendek
pada sektor pariwisata dan transportasi.

PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTAR PUSTAKA

Beni Kurniawan, M. (2021). POLITIK HUKUM PEMERINTAH DALAM PENANGANAN


PANDEMI COVID-19 DITINJAU DARI PERSPEKTIF HAK ASASI ATAS
KESEHATAN (Government Legal Politics In Handling Of COVID-19 Pandemic
Reviewed From The Right To Health’s Perspective). Jurnal HAM, 12(1).
Refialdinata, J. (2020). Analisis Upaya Pencegahan Covid-19 Pada Masyarakat Kampus.
Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 12(2).
https://doi.org/10.36729/bi.v12i2.936

PAGE \* MERGEFORMAT 2

Anda mungkin juga menyukai