Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS KELAYAN TIMUR
Jalan Kelayan B Timur Komp. 10 RT.13 Banjarmasin
Kode Pos 70247 Telepon ( 0511 ) 3271472
E-mail : pkmbjm_puskesmaskelayantimur@yahoo.co.id

LAPORAN INDIKATOR P2P

A. Pendahuluan

Program P2P mempunyai ruang lingkup pencegahan terhadap


beberapa penyakit menular dengan memberikan vaksinasi/ imunisasi dan
pemberantasan penyakit TB paru, kusta, diare, ispa, DBD atau penyakit
yang bersumber binatang serta pengamatan penyakit berpotensi KLB
dengan kegiatan surveilans/ penyelidikan epidemiologi.
Puskesmas ialah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi
sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh,
terpadu, dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang tinggal dalam
suatu wilayah tertentu (Azwar,1996). Upaya kesehatan yang dilaksanakan
puskesmas ialah promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya-upaya
tersebut berupa upaya kesehatan wajib dan kesehatan pengembangan.
Salah satu upaya yang wajib dilaksanakan puskesmas ialah program
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M), penelusuran KLB,
dan Surveilans penyakit. Kedua program ini sangat erat kaitannya dalam
membangun kesehatan masyarakat berbasis wilayah kerja yang merupakan
tugas dan fungsi pokok puskesmas. Program ini sangat penting di Indonesia
mengingat masih tingginya angka kejadian penyakit menular yang
seharusnya dapat dicegah.

B. Latar Belakang
Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar yakni masalah
kesehatan triple burden, dimana angka kesakitan penyakit menular masih
tinggi namun di sisi lain penyakit tidak menular mengalami peningkatan
yang cukup bermakna dan penyakit penyakit yang seharusnya sudah
teratasi muncul kembali. Data Global Burden of Disease 2010 dan Health
Sector Review 2014 bahwa menyebutkan kematian yang diakibatkan PTM,
yaitu stroke menduduki peringkat pertama. Padahal 30 tahun lalu, penyakit
menular seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), tuberkulosis dan
diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan.
Pergeseran pola penyakit ini, ditengarai disebabkan perubahan gaya hidup
masyarakat.
Selain masih tingginya bebas penyakit menular, terjadi pula peningkatan
kasus pada penyakit tidak menular. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun
2013, terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 7,6 persen tahun 2007
menjadi 9,5 persen tahun 2013. Hal yang sama untuk stroke juga
meningkat dari 8,3 per 1000 (2007) menjadi 12,1 per1000 (2013). Demikian
juga untuk Diabetes Melitus juga terjadi peningkatan dari 1,1 persen (2007)
menjadi 2,1 persen (2013). Meningkatnya PTM dapat menurunkan
produktivitas sumber daya manusia, bahkan kualitas generasi bangsa.

C. Tujuan
1. Meningkatnya cakupan kesehatan yang bermutu
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit,
Dan pengelolaan kedaruratan kesehatan masyarakat
3. Terwujudnya masyarakat sehat dan bugar melalui pemberdayaan
masyarakat dan pengarusutamaan kesehatan
4. Menurunnya angka kematian akibat penyakit Menular dan PTM
diwilayah kerja puskesmas.

D. Hasil Kegiatan
Gambaran kondisi umum, potensi dan permasalahan pencegahan dan
pengendalian penyakit dipaparkan berdasarkan hasil pencapaian program,
kondisi lingkungan strategis, kependudukan, sumber daya, dan
perkembangan baru lainnya. Potensi dan permasalahan pencegahan dan
pengendalian penyakit menjadi input dalam menentukan arah kebijakan
dan strategi dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Program pencegahan dan pemberantasan penyakit merupakan salah
satu bagian dari kegiatan pelayanan yang ada di Puskesmas Karangdadap.
Selain program pencegahan dan pemberantasan juga perlu dilakukan suatu
pengamatan terhadapkecenderungan peningkatan penyakit.
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, pendekatan keluarga dan GERMAS diarahkan pada upaya to
detect (deteksi) yang merupakan upaya deteksi dan diagnosis dini penyakit;
to prevent (mencegah) yang merupakan upaya untuk untuk mengendalikan
faktor risiko terjadinya penyakit; upaya to response (merespon) yang
dilakukan dengan menangani kejadian penyakit, penggerakan masyarakat,
dan pelaporan kejadian penyakit; to protect (melindungi) yang merupakan
upaya untuk melindungi masyarakat dari risiko terpapar penyakit menular
dan tidak menular; dan to promote (meningkatkan) yang merupakan upaya
untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sehingga tidak mudah
terpapar penyakit menular dan tidak menular

IndiKator kinerja P2P tahun 2021 Puskesmas Kelayan Timur

No. Indikator Target Capaian


1 PERSENTASE DIARE 90 12,4

2 PERSENTASE ISPA 7.8 7,5

3 PERSENTASE MALARIA 100 0

4 100 60,2
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Tuberkolosis

5 PERSENTASE DBD 100 100

6 PERSENTASE KUSTA 100 0

7 Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi 100 58,5

8 100 77,5
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)

9 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Resiko Terinfeksi HIV 100 72

10 PERSENTASE PELAYANAN IMUNISASI DASAR 90 88.6

11 BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH ( CAMPAK ) 70 36,8

E. Kesimpulan
Pelaksanaan Kegiatan P2P dipuskesmas Bersumber Dana APBD dan BOK
(Bantuan Operasional Kesehatan )
Dana BOK dimanfaatkan sepenuhnya secara langsung oleh Puskesmas
untuk pelayanan kesehatan masyarakat dan tidak dijadikan sumber
pendapatan daerah sehingga tidak boleh disetorkan ke kas daerah. Pemanfaatan
dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin (periodik
bulanan/triwulanan). Satuan biaya setiap jenis kegiatan pelayanan kesehatan
yang dibiayai BOK mengacu pada ketentuan Peraturan Daerah (Perda). Jika
belum terdapat Perda yang mengatur hal itu, maka satuan biaya tersebut
ditetapkan melalui PeraturanBupati/Walikota atas usulan Dinas Kesehatan
Kabupaten/kota. Pelaksanaan kegiatan di Puskesmas berpedoman pada prinsip
keterpaduan, kewilayahan, efisien, dan efektif. Tujuan umum dari BOK adalah
untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat
melalui kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan pencapaian target
SPM bidang kesehatan dan MDGspada tahun 2015. Secara khusus, tujuan BOK
ada tiga yakni: (1) memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif kepada masyarakat; (2) menyediakan dukungan biaya untuk upaya
kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat; (3) mendukung
terselenggaranya proses Lokakarya Mini di Puskesmas dalam perencanaan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Penanggulangan penyakit Menular
 Upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan dilakukan melalui
beberpa kegiatan : promosi kesehatan; surveilans kesehatan;

 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;(PHBS); paling sedikit berupa: Cuci


Tangan Pakai Sabun (CTPS); pemberantasan jentik nyamuk; ...

 Mengurangi Kontak.

Anda mungkin juga menyukai