Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Merencanakan sebuah sistem kelistrikan harus


dilakukan perhitungan dan Analisa yang matang. Karena akan
berdampak pada fungsi dan biaya agar efisien dan tepat guna.

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini
adalah :
1. Jenis kabel dan tipe apa saja pada sistem distribusi
tegangan menengah?
2. Apakah tipe kabel tegangan menengah bisa digunakan
dalam semua kondisi ?
3. Berapa Besaran penampang yang tepat pada sistem
distribusi tegangan menengah?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Dapat menentukan jenis dan tipe kabel yang tepat
2. Dapat menentukan besaran penampang kabel

1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui sistem yang benar dan tepat guna
2. Dapat menghemat atau saving cost pada sistem
pengkabelan
BAB 2
Landasan Teori

2.1 Pengertian masalah yang akan dibahas


Pada sistem kelistrikan khususnya tegangan menengah
masih banyak ketidaksesuaian design yang mengakibatkan
kurang efisien, pemborosan, dan tidak tepat guna dalam
pemilihan jenis dan tipe kabel.
2.2 Teori yang berkaitan dengan masalah

2.2.1 Jenis dan tipe kabel


Jenis dan tipe kabel tegangan menengah terdapat
bermacam – macam jenis dan tipenya, terdapat jenis
konduktor Aluminium dan jenis konduktor Tembaga.
untuk tipe kabel lebih beragam lagi, mulai dari tipe kabel
udara dan tanah.
Gambar 2.1 Tabel kode pada kabel untuk menentukan jenis
dan type [ Buku 5 std PLN Standar konstruksi Jaringan
Tegangan Menengah Tenaga Listrik]

2.2.2 Besaran penampang kabel


Pada kabel tegangan menengah ada berbagai macam
tegangan dari 3.6 KV hingga 30 kV , dan setiap kapasitas
tegangan pada kabel memiliki ukuran penampang yang
berbeda- beda dari 25 mm2 hingga 800 mm2. Serta dari setiap
penampang memiliki kapasitas yang berbeda – beda.

Gambar 2.2 Salah satu type kabel ukuran penampang 25 mm2


hingga 300 mm2 [ brosur kabel tegangan menengah KMI ]
Gambar 2.3 Salah satu type kabel ukuran penampang 35 mm2
hingga 800 mm2 [ brosur kabel tegangan menengah KMI ]
BAB 3
METODE PEMBAHASAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian kali ini dilakukan bertujuan untuk bisa
menjadi acuan untuk menentukan jenis dan tipe kabel dalam
pembuatan design sistem kelistrikan tegangan menengah.

3.2 Lokasi penelitian


Peniltian kali ini dilakukan di berbagai tempat.

3.3 Permasalahan yang dialami


Sampai saat ini permasalahan yang dialami belum ada,
tetapi di khawatirkan kedepannya akan terdapat permasalahan
n dikarenakan ketidak sesuaian dalam menentukan jenis dan
tipe kabel tegangan menangah yang berakibat fatal dan tidak
efisien terhadap waktu dan biaya.
BAB 4
PEMBAHASAN dan HASIL
4.1 Uraian Pembahasan
Pada tahap pembahasan kali ini , diambil salah satu
contoh sistem kelistrikan tegangan menengah pada salah satu
gedung yang saat ini dibangun di wilayah makassar.

Gambar 4.1 Salah satu sistem kelistrikan sisi tegangan


menengah pada salah satu gedung di makassar

4.2 Analisa dan Hasil Pembahasan


Dari gambar 4.1 , terdapat 3 jurusan kabel dan panel
pelanggan yang terdiri:
1. Kabel dari Gardu PLN menuju Kubikel Incoming
N2XSEBY 4 x 120 mm2
2. Kabel dari Outgoing kubikel menuju Trafo 1 (3000
KVA) N2XSY 4 x 1 x 70 mm2
3. Kabel dari Outgoing kubikel menuju Trafo 2 (1600
KVA) N2XSY 4 x 1 x 70 mm2
4. Panel Incoming Lbs 630A, CT 200A
5. Panel Outgoing 1&2 Lbs 630A , fuse 630A, CT
200A

Dari data diatas , dapat dilakukan analisa agar lebih


effisien dengan cara :
a. Trafo 1 3000 kva = 86,7 A ( TM)
Rumus : A (TM) = 3000 KVA /(20 KV x 1.73) =
86,7 A (TM)
b. Trafo 2 1600 kva = 46,2 A ( TM)
Rumus : A (TM) = 1600 KVA /(20 KV x 1.73) =
46,2 A (TM)
c. Trafo yang terpasang di wilayah makassar adalah
DYn5 bukan YnYn0 ,
Setelah diketahui ampere pada masing - masing trafo ,
pada outgoing panel terdapat fuse 630 A , maka :
1. seharusnya dapat di effisiensi menjadi sama
dengan ampere CT 200 A, dengan tujuan kabel
N2XSY awal penampang 70 mm2 menjadi 50 mm2
2. kabel awal mulanya 4 x 1 x 70 mm2 dirubah
menjadi 3 x 1 x 50mm2, karena trafo yang
terpasang sesuai wilayah hanya memerlukan U-V-
W, tidak butuh N dan kabel dari Gardu PLN
menuju Panel Pelanggan awal mula N2XSEBY 4
x 120 mm2 menjadi 3 x 120 mm2
3. Untuk Tipe kabel tidak perlu dirubah karena tidak
ada kondisi lahan yang curam dan ekstrim, serta
jika terdapat kondisi curam, ekstrim , tingkat stress
pada kabel tersebut cukup tinggi maka tipe kabel
semula pada design Gardu PLN ke panel
Pelanggan N2XSEBY menjadi N2XSEFGbY.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisa dari sistem kelistrikan
tegangan menengah pada salah satu gedung di wilayah
makassar, dapat disimpulkan:

1. Ditemukan kesalahan pada jumlah tarikan kabel dari


gardu PLN menuju panel TM pelanggan ,
2. Ditemukan kesalahan jumlah tarikan kabel dari panel
TM pelanggan bagian outgoing menuju trafo 1 dan 2

5.2 Saran

1. Kabel dari gardu PLN menuju panel TM pelanggan


disarankan menggunakan N2XSEBY 3 x 120 mm2
2. Kabel dari Panel TM pelanggan kubikel outging
menuju trafo 1 dan 2 disarankan menggunakan
N2XSY 3 x 50 mm2
3. Fuse pada outging panel TM pelanggan menggunakan
kapasitas 200 A
Dari 3 saran diatas adalah cara agar sistem berfungsi
dengan baik dan ideal serta lebih effisien terhadap
waktu dan biaya.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Buku 5 Std PLN (2012). Standar Konstruksi Jaringan


Tegangan menengah Tenaga Listrik
[2] Brosur KMI (2014). General Catalogue Medium Voltage
Power

Anda mungkin juga menyukai