Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN KARAKTER

PERSPEKTIF ISLAM
Disusun oleh :
Nevia Vebiyani Kusnindar
23100138
Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Ilmu Hukum
A.Pendidikan karakter dalam
Islam
1.Karakter dalam sudut pandang islam

Dalam islam, tidak ada disiplin ilmu yang terpisah dari etika islam. Bagi kebanyakan
muslim segala yang dianggap halal dan haram dalam islam, dipahami sebagai keputusan
Allah tentang benar dan baik. Dalam islam terdapat tiga nilai utama yaitu
akhlak,adab,keteladanan.
Akhlak merujuk kepada tugas dan tanggung jawab selain syari’ah dan ajaran islam secara
umum. Sedangakan adab merujuk pada sikap yang dihubungkan dengan tingkah laku
yang baik. Dan keteladanan merujuk kepada kualitas karakter yang ditampilkan oleh
seorang muslim yang baik mengikuti ajaran nabi Muhammad Saw.
2. Karakter pribadi Rasulullah sebagai simpul akhlak islam

Firman Allah dalarn Al-Quran surat An- Nah1/16 ayat 90 "sesungguhnya Allah
menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran".
Pendidikan akhlak dalam Islam diperuntukkan bagi manusia yang merindukan
kebahagiaan dalam arti yang hakiki, bukan kebahagiaan semu. Akhlak Islam
adalah akhlak yang benar- benar memelihara eksistensi manusia sebagai
makhluk terhormat sesuai dengan fitrahnya, sebagaimana Rasulullah Saw.
bersabda: "kamu tidak bisa memperoleh simpati semua orang dengan hartamu,
tetapi dengan wajah yang menarik (simpati) dan dengan akhlak yang baik" (HR.
Abu Yula dan Al-Baihaqi).
1.Peran Pendidikan agama dalam pembentukan karakter

Pendidikan karakter dan pendidikan agama mesti dilihat dari kacamata kebhinekaan
masyarakat yang kita miliki, serta dari dari sudut pandang hak-hak asasi manusia agar
penerapan integrasi atas dua pendekatan itu tidak malah menjadi bumerang bagi
kesatuan dan keutuhan bangsa kita.
Nilai agama dan nilai demokrasi bukanlah sesuatu yang harus dipertentangkan. Jika
dipahami secara lebih utuh dan integral, nilai-nilai ini dapat memberikan sumbangan
yang efektif bagi sebuah penciptaan masyarakat yang stabil dan mampu bekerja sama
dalam mencapai tujuan bersama.
B.Hakikat Manusia dalam Islam
1.Inti Manusia

Tafsir mengemukakan bahwa dalam alquran surat al hujurat (49:14) Allah memberi tahu
bahwa inti manusia adalah iman. Iman yang begitu tinggi kedudukannya dalam
kehidupan manusia. Menurut ayat tersebut letak iman ada di dalam "qalbu" bukan di
kepala atau jasmani.
2. Istilah Manusia dalam Alquran
a. Al-insan
Kata insan dalam al-Quran digunakan untuk menunjuk
kata manusia dalam bentuk tunggal, yakni sama dengan
pemakaian kata ins
a. Al-Basyar
. Kata al-basyar adalah bentuk jamak dari kata basyarah
yang sering diartikan dengan permukaan kulit kepala,
wajah, dan tubuh yang menjadi tempat tumbuhnya
rambut
C. Manusia sebagai makhluk
berdimensi
1. Dimensi Fisik Manusia
2. Dimensi Ruhani ( Psikis )
3. Dimensi Nafs ( Psiko - Fisik )
4. Kalbu ( Al - Qalb )
5. Akal ( Al - ‘aql )
6. Nafsu
D.Nilai Dasar dalam Pendidikan Islam
Pendidikan hendaknya berkisar antara
dua dimensi nilai, yakni nilai- nilai
ilahiyah dan nilai-nilai insaniyah
contoh ilahiyah : contoh insaniyah :
E.Kepribadian manusia dalam
perspektif islam
1. Makna kepribadian
Dalam literatur keislaman, kepribadian dikenal dengan istilah syakhsyhiyah yang berasal dari
kata syakhshun yang berarti pribadi. Kata tersebut di beri ya' nisbat sehingga menjadi kata
benda buatan syakhshiyat yang berarti kepribadian

2. Tipe kepribadian
Berdasarkan hasil kajian para ahli, dalam al-Quran ditemukakan tiga macam karakteristik
kepribadian manusia, yaitu mukmin (orang yang beriman), munafik (orang yang meragukan
kebenaran), dan kafir (orang yang menolak kebenaran) Yusuf (2008:215)
3. Tipe Mukmin
Tipe kepribadian yang memiliki karakteristik beriman kepada Allah, sedangkan
karakteristik keimanan tersebut berupa perilaku yang berkenaan dengan aqidah,
ibadah, sosial, keluarga, moral, emosi, intelektual, pekerjaan dan fisik.
4. Tipe Munafik
1. Berkenaan dengan akidah: bersifat ragu dalam beriman.
2.Berkenaan dengan ibadah: bersifat riya, dan bersifat malas.
3.Berhubungan dengan hubungan sosial: menyuruh kemungkaran dan mencegah
kebajikan, suka menyebar isu sebagai bahan adu domba di kalangan kaum muslimin.
4.Berkenaan dengan moral: senang berbohong, tidak amanah (khianat), ingkar janji,
hedonis dan oportunis, penakut (dalam kebenaran), bersifat pamrih.
5.Berkenaan dengan emosi: suka curiga terhadap orang lain. takut mati.
6.Berkenaan dengan intelektual: peragu dan kurang mampu me ngambil keputusan
(dalam kebenaran), tidak berpikir secara benar
5. Tipe Kafir
1. Berkenaan dengan Akidah: tidak beriman kepada Allah, dan rukun iman
yang lainnya.
2. Berkenaan dengan ibadah: menolak beribadah kepada Allah
3. Berkenaan kehidupan sosial: zalim, memusuhi orang yang beriman,
senang mengajak pada kemungkaran, dan melarang kebajikan.
4. Berkenaan dengan kekeluargaan: senang memutus silaturahim
5. Berkenaan dengan moral: tidak amanah, berlaku serong, suka menuruti
hawa nafsu (impulsif), sombong, dan takabur.
6. Berkenaan dengan emosi: tidak cinta kepada Allah, tidak takut azab Allah,
membenci orang mukmin.
7. Berkenaan dengan intelektual: tidak menggunakan pikirannya untuk
bersyukur kepada Allah.
Terima Kasih
Silakan sampaikan pertanyaan dan saran

Anda mungkin juga menyukai