Anda di halaman 1dari 10

Teori Kepribadian

Menurut Perspektif
Islam
Check this out
Nama kelompok
Femilia Iranda 23130023
Thezza Amanda Almansyah 23130021
Hakikat Manusia

Manusia dalam Al-Qur’an dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain al-
insaan, al-naas, al-abd, dan bani adam dan sebagainya. Al-insaan berarti suka,
senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering lupa. Alnaas berarti manusia
(jama’), Al-abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani Adam berarti anak-
anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Namun di dalam al-Qur’an
dan Sunnah disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan
memiliki berbagai potensi serta memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani
kehidupan di dunia dan akhirat.
Makna Kepribadian
Kepribadian adalah merupakan usaha untuk mendeskripsikan manusia
sebagai objeknya, melalui sifat-sifatnya, dari aspek komprehensif (jâmi’) dan
protektifnya (mâni’). Adapun yang dimaksud dengan definisi harus bersifat
komprehensif (jâmi’) dan protektif (mâni’) adalah definisi itu harus
menyeluruh meliputi seluruh aspek yang dideskripsikan, dan memproteksi
sifat-sifat di luar substansi yang dideskripsikan (Abdurrahman. H, 2007).
Dinamika Kepribadian
Kepribadian merupakan merupakan asumsi terhadap tingkah laku
manusia. Tingkah laku manusa sangat kompleks, yang disebabkan oleh
beberapa factor, baik factor yang timbul didalam dirinya ataupun factor
dari lingkungan sekitar. Kepribadian menurut Alport mengartikan
kepribadian sebagai "personality is the dynamic organization within the
individual of those psychophysical system that determine his unique
adjustment to his environment." Kepribadian dalam perspektif islam
sebagaimana yang diungkapkan oleh imam Al – Ghazali adalah
bergabungnya kerangka hati, akal, dan kepentingan manusia yang
membawa perilaku. Sudut nafsani manusia memiliki tiga kekuatan,
Tipe-tipe Kepribadian
Kepribadian merupakan sesuatu yang sangat unik, tidak ada seseorang pun
yang mempunyai kepribadian yang sama, antara satu dengan yang lainnya,
meskipun individu tersebut merupakan anak kembar yang dilahirkan dari rahim
yang sama. Oleh karena itu banyak para ahli yang mengelompokan kepribadian
menjadi beberapa kelompok yang sangat berbeda dengan sudut pandang yang
berbeda. pula. Eduar Spangar yang membagi kepribadian menjadi enam tipe
yakni manusia teori, manusia ekonomi, manusia agama, manusiaestetis dan
manusia moral. Tetapi tipe-tipe dalam Al Quran dijelaskan bahwa kepribadian
manusia terbagi menjadi tiga bagian diantaranya adalah tipe mukmin, tipe kafir
dan tipe orang munafik.
Perkembangan Kepribadian

Manusia merupakan makhluk yang anugrahi potensi akal, hati nurani dan hawa
nafsu. Dengan ketiga potensi tersebut manusia bisa mengarahkan dirinya,
mengembangkan potensinya. Manusia diberi fitrah untuk beragama, agama
tersebut dapat dijadikan sebagai pegangan dalam mengarahkan kehidupannya. .
Dalam mengarahkan kepribadiannya tersebut bergantung kepada pengalaman
hidup serta interaksi dengan lingkungannya. Lingkungan pertama yang
dijadikan acuan dalam perkembangan kepribadian tersebut adalah lingkungan
keluarga..
Implikasi Teori Kepribadian Islam
terhadap BK
Teori kepribadain dalam perspektif islam dalam bimbingan dan konseling memberikan
peranan yang sangat penting, mencakup pengertian, prinsip, tujuan, fungsi dan sasaran
konseling. Konseling islami merupakan paradigma baru dalam bimbingan dan konseling.
konseling islami merupakan proses bantuan yang yang diberikan kepada individu atau
kelompok supaya mendapatkan pencerahan diri. memahami serta mengamalkan nilai-nilai
agama dalam kehidupanya sehari-hari, yang ditandai dengan keshalehan diri dan kesalehan
social. Konselor dalam membantu konselinya harus mengatahui bagaimana konsep
bimbingan dan konseling islami. Konselor harus beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,
memiliki karakteristik pribadi yang baik, memiliki kemampuan yang professional serta

mampu berinteraksi dengan masyarakat secara baik.


KESIMPULAN
Konsep konseling tentang hakikat manusia, pribadi sehat, dan pribadi tidak sehat
berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an, secara umum relevan dengan konsep konseling,
hanya istilah penamaan atau terminologi yang berbeda, namun maksudnya
selaras. Al-Qur'an menerangkan bahwa manusia pada hakikatnya tidak hanya
sebagai makhuk biologis, pribadi, dan sosial, tetapi juga sebagai makhluk
religius. Begitu juga dengan pribadi sehat dan tidak sehat, tidak hanya mampu
atau tidak mampu mengatur diri dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan, tetapi juga terhadap Alah Swt.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai