OLEH :
MUHAMMAD YUSUF HABIBIE (M0613025)
NUR ROHMAN EFENDI
(M0613030)
ZALFA DHIAULHAQ
(M0613043)
S1 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah sesuatu yang pasti terdapat dalam diri setiap
manusia, baik manusia itu beragama maupun tidak. Secara umum
kepribadian terdapat dalam diri setiap individu yang normal. Sedangkan
orang yang tidak normal kepribadiannya tidak tentu dan tidak dapat
diamati secara pasti, walaupun pada dasarnya setiap kepribadian itu
dapat diamati melalui gejala-gejala yang tampak.
Islam
sebagai
agama
rahmatan
lil
alamin
ternyata
telah
B. Rumusan Masalah
Untuk
Untuk
Untuk
Untuk
mengetahui
mengetahui
mengetahui
mengetahui
kepribadian
BAB II
MEMBANGUN KEPRIBADIAN MUSLIM
Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah,
sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(Soenarjo,1989: 30)
jiwa seseorang. Pepatah mengatakan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat. Hal-hal yang berkaitan dengan sifat-sifat fisik adalah kuat, sehat, bersih
dan suci dari najis. Dalam hadis Nabi dikatakan:
Artinya : Sesungguhnya Allah itu baik, maka menyukai yang baik, bersih, maka
menyukai hal-hal yang bersih. (HR. at-Turmudzi). (Najati, 1997: 240)
Ciri-ciri tersebut merupakan gambaran kepribadian yang lengkap, utuh, matang,
mantap dan sempurna. Citra kepribadian itulah yang dibentuk oleh agama Islam sehingga
menemukan kebahagiaan dunia dan akhirat yang merupakan tujuan hidup setiap manusia.
Artinya : Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada
di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam
beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang
sama dengan Dia (yang patut disembah)?
Yusuf Qordhowi (1989 : 51-52) menyebutkan bahwa orang yang taat
memerlukan kesabarannya dalam tiga tahapan, yaitu, pertama, sebelum
melaksanakan ketaatan, yaitu dalam bentuk meluruskan niat, ikhlas dan
menjauhkan perbuatan riya- perbuatannya ingin dilihat orang lain
(pamer), dan sumah perbuatan ingin didengar orang lain dari dirinya.
Sabar ini termasuk ujian yang berat bagi orang yang mengetahui
hakikat niat, keikhlasan, dan penyakit-penyakit hati. Kedua, dalam
melaksanakan ketaatan, yaitu mengerjakan ketaatan dengan ketentuan
dan syarat yang telah ditetapkan dalam ajaran agama agar tidak
melupakan Allah SWT ketika melaksanakannya, dan tidak mengabaikan
adab dan sunah-sunah Rasul-Nya. Ketiga, setelah selesai pelaksanaan,
yaitu dengan cara menahan diri dari sikap berlebih-lebihan misalnya
sabar untuk tidak memamerkan perbuatannya dalam rangka mencari
popularitas atau ujub (membanggakan diri yang berlebih-lebihan) dalam
melihat hasilnya dan sabar dari segala sesuatu yang dapat membatalkan
amalnya.
Bentuk
ketaatan
lainnya
adalah
dengan
cara
mensyukuri
kenikmatan yang diperoleh dari Allah swt. Rasa syukur dapat diwujudkan
dengan lisan berupa pujian kepada-Nya dan dengna anggota badan
berupa ketaatan dan menggunakan segala kenikmatan tersebut untuk
semakin dekat kepad Allah. Mengingkari dan tidak mensyukuri nikmat
Allah termasuk perbuatan yang tidak etis. Allah SWT berfirman :
Artinya : Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku (QS Al Baqarah: 152)
mengetahui
rahasia-rahasianya,
memperhatikan
semua
amal
alam
F. Kepribadian Sempurna
Setidaknya
ada
hal
yang
harus
diperhatikan
dalam
membina
kepribadiann Islam :
a) Ruhiyah (manawiyah) merupakan aspek yang harus mendapatkan
perhatian khusus setiap muslim sebab ruhiyah menjadi penggerak
perilaku seseorang sebagaimana dalam QS. Asy Syam ayat 7-10 .
Ayat-
ayat
tersebut
memberikan
arahan
kepada
kita
akan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut.
a) Kepribadian muslim adalah identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari
keseluruhan tingkah laku sebagai muslim, baik yang ditampilkan dalam tingkah laku
secara lahiriah maupun sikap batinnya dalam rangka pengabdian dan penyerahan diri
kepada Allah.
b) Ciri-ciri kepribadian muslim diklasifikasikan dalam 9 hal pokok yaitu
berkenaan dengan akidah, ibadah, hubungan sosial, hubungan
kekeluargaan, moral, emosional, intelektual, kehidupan profesi serta
sifat fisik.
c) Kepribadian muslim adalah integrasi antara hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia dan hubungan
dengan alam.
d) Dalam membina kepribadian muslim, terdapat 3 hal yang harus
diperhatikan yaitu ruhiyah, fikriyah, dan amaliyah.
DAFTAR PUSTAKA
Jalaluddin.2001. Teori Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Koeswara, E. 1991.Teori-teori Kepribadian. Bandung : Eresco
Najati, Muhammad Usman. 1997. Al-Quran dan Ilmu Jiwa. Bandung :
Pustaka
Ramayulis. 1994. IlmuPendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia
Soenarjo. 1989. Al-Quran dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra
Tasmaran, Toto. Etos Kerja Pribadi Muslim. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf