Anda di halaman 1dari 2

1.

Unit dose dispensing adalah sistem dengan konsep dimana instalasi farmasi menyediakan
obat-obatan per ruang perawatan dengan paket perorangan hanya untuk pasien rawat inap
untuk sekali minum atau satu waktu minum obat (Mirnawaty, 2012). Sistem distribusi
obat memiliki peranan penting terhadap capaian terapi pengobatan pasien rawat inap di
suatu rumah sakit. Praktik distribusi obat yang tidak tepat dapat menyebabkan
terjadinya medication error (ME). Kesalahan yang sering ditemui yaitu; ketidaktepatan
pemberian obat oleh perawat atau ketidakjelasan informasi yang diterima oleh pasien
karena tidak langsung bersumber dari seorang farmasis.
UDD merupakan sistem distribusi yang menyediakan obat dalam bentuk satuan
penggunaan. Sistem distribusi ini pada awalnya dirancang dan dikembangkan pada
kondisi akut di rumah sakit. UDD merupakan sistem yang aman dan efisien dalam
fasilitas perawatan jangka panjang, dan dapat meningkatkan produktifitas perawatan serta
menyediakan pemesanan, distribusi, penyimpanan dan pemberian obat dengan tingkat
kesalahan yang kecil. Semua UDD memiliki ciri yang sama, yaitu satu paket unit obat
yang didispensing tepat sebelum diberikan kepada pasien. Obat diisi dalam paket terkecil.
2. Kelebihan Sistem UDD
Menurut American Society of Hospital Pharmacist (1975) :
1. Penurunan kejadian medication error.
2. Penurunan total biaya terkait pengobatan.
3. Peningkatan kontrol obat secara keseluruhan dan pemantauanpenggunaan obat terlarang.
4. Tagihan terkait obat terlarang lebih ketat.
5. .Pengurangan persediaan obat-obatan yang berada di areaperawatan pasien.
3. Kekurangan Sistem UDD
1. Membutuhkan tenaga farmasi yang lebih banyak.
2. Membutuhkan ruang khusus untuk penyimpanan obat.
3. Membutuhkan peralatan khusus dalam pengemasan obat.

4. Keuntungan secara garis besar

1. Mengurangi terjadinya medication error (ME).


2. Pasien mendapat pelayanan farmasi yang baik.
3. Menurunkan total biaya pengobatan karena hanya membayar pengobatanyang digunakan saja.
4. Mengefisienkan tenaga perawat dalam asuhan keperawatan, karenaperawat lebih banyak
merawat pasien.
5. Menghindari duplikasi permintaan obat ke bagian farmasi.
6. Mengurangi kesalahan penggunaan obat, karena adanya pemeriksaanganda oleh tenaga farmasi.
7. Menghindari adanya kemungkinan terjadinya pencurian dan terbuangnyaobat.
8. Meningkatkan peranan dan pengawasan farmasi di rumah sakit, mulai darifase peresepan
sampai pemberian obat.

(Larasati & Wulandadari, 2019)Larasati, N., & Wulandadari, C. A. (2019). Implementation of


Unit Dose Dispensing using Management Information System in Pharmacy Installation of
Panti Rapih Hospital. JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of
Management and Pharmacy Practice), 8(4), 153. https://doi.org/10.22146/jmpf.37402

Anda mungkin juga menyukai