Makalah Psikososial Dan Kebudayaan
Makalah Psikososial Dan Kebudayaan
“KONSEP KEHILANGAN”
DOSEN FASILITATOR:
Ns. Dewi Kurnia Putri, M.Kep
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul yang tentang “Konsep
Kehilangan”.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada sumber-sumber yang telah terlibat dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan masyarakat.
Penyusun
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................
A. Latar Belakang............................................................................................................
B. Rumusan Masalah........................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Definisi Kehilangan......................................................................................................
B. Jenis-jenis kehilangan...................................................................................................
C. Faktor-faktor kehilangan..............................................................................................
D. Bentuk kehilangan........................................................................................................
E. Tipe-tipe Kehilangan....................................................................................................
F. Kategori Kehilangan.....................................................................................................
G. Skema rentang kehilangan............................................................................................
H. Dampak kehilangan......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehilangan dan kematian adalah realitas yang sering terjadi dalam lingkungan
asuhan keperawatan. Sebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga
yang mengalami kehilangan dan dukacita. Penting bagi perawat memahami
kehilangan dan dukacita. Ketika merawat klien dan keluarga, parawat juga mengalami
kehilangan pribadi ketika hubungan klien-kelurga- perawat berakhir karena
perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematian. Perasaan pribadi, nilai dan
pengalaman pribadi mempengaruhi seberapa jauh perawat dapat mendukung klien
dan keluarganya selama kehilangan dan kematian (Potter & Perry, 2005).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Kehilangan?
2. Apa saja jenis-jenis kehilangan?
3. Apa saja faktor-faktor kehilangan?
4. Apa saja bentuk kehilangan?
5. Apa saja tipe-tipe Kehilangan?
6. Apa saja kategori Kehilangan?
7. Apa saja skema rentang kehilangan?
8. Apa dampak kehilangan?
iv
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi Kehilangan.
2. Mengetahui jenis-jenis kehilangan.
3. Mengetahui faktor-faktor kehilangan.
4. Mengetahui apa saja bentuk kehilangan.
5. Menegtahui tipe-tipe Kehilangan.
6. Mengetahui apa saja kategori Kehilangan.
7. Mengetahui skema rentang kehilangan.
8. Mengetahui dampak kehilangan.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kehilangan
Kehilangan merupakan suatu proses pelepasan sesuatu benda atau manusia yang
sangat penting didalam hidup. Kehilangan terjadi jika sesuatu tidak dapat di pegang
lagi atau bila seseorang tidak dapat dijumpai lagi. Jenis kehilangan mengakibatkan
jenis emosi. Kehilangan atau seseorang meninggal dunia bisa mengakibatkan emosi
yang mendalam daripada kehilangan benda atau binatang piaraan (Mubarak,
Indrawati dan Susanto, 2015).
Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang
sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
(Potter & Perry, 2005).
B. Jenis-jenis Kehilangan
Ada 5 jenis konsep kehilangan, yaitu :
1) Kehilangan Objek Eksternal
Kehilangan ini mencakup segala kepemilikan yang telah menjadi usang,
berpindah tempat, dicuri, atau rusak karena bencana alam. Kedalaman berduka
yang dirasakan seseorang terhadap benda yang hilang bergantung pada nilai yang
dimiliki orang tersebut terhadap benda yang dimilikinya, dan kegunaan dari benda
tersebut. Contoh : kehilangan sepeda motor, kehilangan uang, kehilangan rumah.
vi
4) Kehilangan Aspek Diri
Kehilangan aspek dalam diri dapat mencakup bagian tubuh, fungsi fisiologis, atau
psikologis. Kehilangan ini dapat terjadi karena penyakit, cedera, atau perubahan
perkembangan situasi. Kehilangan seperti ini dapat menurunkan kesejahteraan
individu, mengalami kehilangan kedudukan, mengalami perubahan permanen
dalam citra tubuh dan konsep diri. Contoh : kehilangan anggota tubuh dan harus
diamputasi karena kecelakaan lalu lintas, menderita kanker organ tubuh yang
ganas, terkena penyakit HIV/ AIDS.
5) Kehilangan Hidup
Kehilangan ini ada pada orang-orang yang akan menghadapi kematian sampai
dengan terjadinya kematian. Hal ini sering menyebabkan kehilangan kontrol
terhadap diri sendiri, gelisah, takut, bergantung pada orang lain, putus asa dan
malu. Contoh : pasien yang divonis menderita kanker otak, luekimia atau penyakit
langka lainnya yang tidak bisa disembuhkan oleh dokter.
1. Faktor Perkembangan
A. Anak-anak
B. Orang dewasa
Kehilangan membuat orang menjadi mengenang tentang hidup, tujuan
hidup.
Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari.
2. Faktor Keluarga
Keluarga mempengaruhi respond an ekspresi kesedihan. Anak terbesar
biasanya menunjukkan sikap kuat, tidak menunjukkan sikap sedih secara
terbuka.
4. Faktor Kultural
Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur barat menganggap
kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga hanya diutarakan
pada keluarga, kesedihan tidak ditunjukkan pada orang lain. Kultur lain
vii
menganggap bahwa mengekspresikan kesedihan harus dengan berteriak dan
menangis keras-keras.
5. Faktor Agama
Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman. Menyadarkan
bahwa kematian sudah ada dikonsep dasar agama. Tetapi ada juga yang
menyalahkan Tuhan akan kematian.
1) Harapan
Perawatan yang terbaik sudah diberikan. Keyakinan bahwa mati adalah akhir
penderitaan dan kesakitan.
2) Partisipasi
Memberi perawatan. Sharing dengan staf perawatan.
3) Dukungan
Dengan dukungan seseorang bisa melewati kemarahan, kesedihan, dan
penyangkalan. Dukungan bisa digunakan sebagai koping dengan perubahan yang
terjadi.
4) Kebutuhan Spiritual
Berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Mendapatkan kekuatan dari
Tuhan.
D. Bentuk Kehilangan
a. Kehilangan Maturasional
Kehilangan yang diakibatkan oleh transisi kehidupan normal untuk pertama
kalinya, contoh: Anak yang mulai berjalan kehilangan citra tubuh semasa bayinya.
Wanita yang mengalami menopause kehilangan kemampuan untuk mengandung.
b. Kehilangan Situasional
Kehilangan yang terjadi secara tiba-tiba dalam merespons kejadian ekternal
spesifik, contoh: kematian mendadak dari orang dicintai
viii
E. Tipe-tipe Kehilangan
a. Kehilangan Nyata
Kehilangan yang dapat diidentifikasi oleh individu atau orang lain.
Contoh: Amputasi, Kehilangan fungsi tubuh, dll
F. Kategori Kehilangan
a. Kehilangan Benda Eksternal
Mencakup segala kepemilikan yang telah menjadi uang, berpindah tempat, dicuri,
atau rusak karena bencana alam. Kedalaman berduka yang dirasakan seseorang
terhadap benda yang hilang tergantung pada nilai dan kegunaan dari benda
tersebut.
e. Kehilangan hidup
Seseorang yang menghadapi kematian menjalani hidup, merasakan, berfikir dan
merespons terhadap kejadian dan orang sekitarnya sampai terjadinya kematian.
Meskipun sebagian besar orang takut tentang kematian dan gelisah mengenai
kematian, masalah yang sama tidak akan sama pentingnya bagi sikap orang.
ix
Fase Denial (Penyangkalan)
Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan yang ada. Selalu ada
verbalisasi “itu tidak mungkin”, “saya tidak percaya itu terjadi” yang tercantum
dalam otaknya. Terjadi perubahan fisik seperti letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah.
H. Dampak Kehilangan
Kehilangan bisa mengakibatkan dampak dalam hidup seseorang seperti berikut ini.
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami paparkan mengenai makalah yang berjudul
“Konsep kehilangan”. Semoga makalah ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi
mahasiswa keperawatan. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk
perbaikan makalah kami selanjutnya.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii