DI PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA (PHDI) KOTA PALU
Ketut Yasini *
Staff Pengajar STAH Dharma Sentana Sulawesi Tengah
ABSTRAK
Zaman globalisasi yang ditandai dengan merosotnya di dalam berbagai sektor
kepemimpinan, sehingga banyak konsep ajaran agama Hindu dalam Ramayana yaitu ajaran Asta Brata dipakai sebagai landasan berpikir, berkata, dan bertindak. Ajaran kepemimpinan Asta Brata digunakan sebagai pedoman kepemimpinan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Kemajemukan dan perkembangan suatu daerah memberikan tantangan kepada PHDI dalam membangun baik fisik maupun mental, kerukunan antar umat beragama, suku, bahkan mengantisipasi perselisihan yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan perpecahan. Dengan demikian, diperlukan pemimpin yang handal dan profesional untuk menghadapi tantangan dan hambatan tersebut. Penelitian ini didasarkan atas ajaran kepemimpinan yang merupakan epos besar Ramayana yaitu ajaran kepemimpinan Asta Brata. Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi ajaran Asta Brata di PHDI Kota Palu? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi ajaran Asta Brata di PHDI Kota Palu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi ajaran Asta Brata di PHDI Kota Palu meliputi: 1) Indra Brata, PHDI Kota Palu memberikan kesejahteraan kepada umat, seperti memberikan pakaian setiap tahun kepada pinandita dan meminjamkan dana khas umat bagi umat yang membutuhkan; 2) Yama Brata, PHDI Kota Palu menegakan aturan yang berlaku dan memberikan sanksi bagi yang melanggarnya; 3) Surya Brata, PHDI Kota Palu melakukan suatu koordinasi dengan bawahan dan tidak mengambil keputusan dengan tergesa-gesa; 4) Candra Brata, PHDI Kota Palu mengimplementasikan dengan cara menghargai bawahan, tidak memandang derajat, selalu berwajah yang berseri-seri di depan umat; 5) Bayu Brata, PHDI Kota Palu selalu berada di tengah-tengah umatnya dalam kegiatan ngayah, rapat, dan kegiatan-kegiatan lainnya, 6) Kuwera Brata, PHDI Kota Palu mengimplementasikan ajaran tersebut dengan menggunakan khas umat secara maksimal untuk pembangunan fisik dan upakara yajna; 7) Baruna Brata, PHDI Kota Palu selalu menyampaikan hal-hal penting agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti mabuk-mabukan; dan 8) Agni Brata, diimplementasikan oleh PHDI Kota Palu dengan memberikan semangat kepada umat untuk melaksanakan pembangunan dengan membentuk panitia pembangunan.
Kata Kunci: Konsep, Implementasi, Asta Brata, PHDI
1. Pendahuluan kehidupan manusia di dunia banyak ditemui
Zaman globalisai ditandai dengan usaha kerjasama untuk mencapai suatu tujuan merosotnya berbagai sektor kepemimpinan, yang disepakati bersama. Salah satu kerjasama keadaan tersebut memunculkan tokoh pemimpin yang baik antara PHDI dengan masyarakat untuk beralih ke ajaran agama demi yakni dalam segi kepemimpinan yang meningkatkan fungsi-fungsi sebagaipengendali diterapkan yaitu sistem kepemimpinan Asta moral dan perbuatan para pemimpin. Dalam Brata. Ajaran Asta Brata menarik untuk
WIDYA GENITRI Volume 6, Nomor 1, Desember 2014 11
diimplementasikan dalam kepemimpinan dari sejak dahulu, Asta Brata dipandang sangat masyarakat Hindu dimanapun berada, jika mendasar bagi banyak pemimpin dalam diterapkan dampaknya akan luar biasa, menjalankan azas kepemimpinannya. keuniversalan ajaran Asta Brata tersebut PHDI Kota Palu sangat berperan aktif di memungkinkannya dapat dipelajari oleh semua bidang pembangunan yaitu selalu berupaya lapisan umat. Triguna (2009: 48) menjelaskan agar umat memiliki tempat ibadah yang layak. bahwa swadarma sebagai seorang ksatriya Sebagai wujud dan bukti nyata tugas dan atau pemimpin hendaknya berpedoman pada tanggung jawab sebagai seorang pemimpin. ajaran Asta Brata yang juga dijelaskan dalam Kurangnya kesadaran umat untuk melakukan Kitab Manawa Dharmasastra IX:303 Sebagai persembahyangan di pura menyebabkan berikut. munculnya permasalahan yaitu bagaimanakah implementasi ajaran Asta Brata Indrasyakarsya, wayosca, yamasya, di PHDI Kota Palu? warunasyaca, candrasyagne rithwiwyasca tejowritam nripascaret 2. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Palu. Artinya: Kota Palu adalah wilayah yang majemuk. Pemimpin hendaknya berperilaku yang Umat pada saat persembahyangan jarang sama dengan dewa-dewa, seperti Indra, memiliki kesadaran untuk datang ke pura, Surya, Wayu, Yama, Waruna, Candra, berbagai kendala yang dihadapi dalam Agni, dan Kuwera. membangun fisik maupun spiritual umat, kurangnya perhatian untuk melaksanakan PHDI Kota Palu juga wajib menerapkan ngayah. ajaran tersebut dalam usaha menjalankan tugas Sumber data dalam penelitian ini yaitu sebagai salah satu pilar dalam menjaga data primer dan data sekunder. Data primer stabilitas umat. Agama Hindu memiliki adalah data yang diperoleh dan dikumpul banyak ilmu tentang kepemimpinan, salah secara langsung dari para informan di satunya adalah ajaran kepemimpinan yang lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh terkenal yaitu ajaran Asta Brata, yang atau dikumpulkan oleh peneliti dari sumber- merupakan wejangan Awatara Wisnu Rama sumber yang berasal dari perpustakaan atau Dewa kepada Bharata sewaktu akan laporan-laporan penelitian terdahulu. Teknik menyerahkan tampuk kepemimpinan negara pengumpulan data yang digunakan adalah Ayodhya kepada Bharata. Masalah observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan kepemimpinan yang terjadi di Kota Palu dokumentasi. Analisis data yang dilakukan memang sangat memprihatinkan, dimana adalah dengan beberapa langkah, yaitu reduksi kurangnya pendidikan mental serta moral yang data, display (penyajian data), dan verifikasi diberikan pada umat, salah satu contohnya (penyimpulan). adalah hanya sedikit umat yang mempunyai kesadaran untuk datang ke pura pada saat 3. Hasil dan Pembahasan persembahyangan. Hal ini diakibatkan karena Suatu organisasi tidak pernah terlepas PHDI dalam membina umat kurang dengan hubungan antara seorang pemimpin berpedoman pada ajaran Asta Brata dalam dengan yang dipimpin atau seorang atasan pengimplementasian tugasnya sebagai dengan bawahannya. Pemimpin adalah orang pemimpin. Banyak buku yang memuat tentang yang mampu mempengaruhi atau konsep dan teori kepemimpinan tetapi di mengarahkan bawahan untuk mencapai suatu antara konsep dan teori kepemimpinan Hindu tujuan bersama. Dalam kehidupan manusia di
12 WIDYA GENITRI Volume 6, Nomor 1, Desember 2014
dunia ini banyak ditemui usaha kerjasama bersalah. Dalam smengimplementasikan sifat untuk mencapai suatu tujuan yang disepakati dari Dewa Yama, PHDI Kota Palu memiliki bersama. Keseluruhan proses kerjasama itu hubungan yang sangat baik dengan dinamakan organisasi. Dengan kata lain bawahannya, mampu bersikap adil, tidak organisasi adalah proses atau rangkaian pernah mengambil keputusan sendiri dan kegiatan kerja sama sejumlah orang, untuk selalu berkoordinasi dengan bawahannya. mencapai tujuan tertentu (Nawawi, 1995: 8). Dewa Yama memang sangat diagungkan Kerjasama antara PHDI Kota Palu dengan dalam kitab-kitab Ramayana sebagai bawahannya sangat penting untuk umat Hindu perwujudan dari hukum dan kebenaran itu yang berada di Kota Palu. Implementasi dapat sendiri, digambarkan dapat menghalau segala dikatakan sebagai wujud nyata positif dari kejahatan dengan menegakkan hukum alam suatu konsep yang dikembangkan dalam suatu dan hukum para dewa yang berlaku. Dalam organisasi dalam hal ini adalah PHDI Kota menegakkan keadilan, PHDI Kota Palu tidak Palu. pernah memihak kepada semua bawahannya, Untuk mendukung kedelapan aspek di dalam menjalankan tugas semuanya adalah prinsip tersebut, Asta Brata mengajarkan hal- sama. Aturan dan sanksi berjalan sebagaimana hal yang terkait dengan kepemimpinan, baik mestinya sehingga keadilan dapat terwujud di cara menimbulkan wibawa dalam diri maupun PHDI Kota Palu. cara atau strategi dalam melindungi, c. Surya Brata mempertahankan serta menjaga agar Seorang pemimpin yang baik haruslah masyarakat yang dipimpin tetap aman dan memiliki sifat dan sikap seperti matahari tentram. Implementasi Asta Brata pada PHDI (surya) yang mampu memberi semangat dan Kota Palu dapat dijelaskan sebagai berikut. kekuatan yang penuh dinamika serta menjadi a. Indra Brata sumber energi bagi bumi pertiwi. Sifat Hujan adalah sumber kemakmuran matahari berarti sabar dalam bekerja, tajam, karena tanpa hujan tumbuhan dan makhluk terarah dan tanpa pamrih. Semua yang dijemur hidup lainnya tidak dapat hidup. Dapat pasti kena sinarnya, tetapi tidak dengan serta disimpulkan bahwa seorang pemimpin merta langsung dikeringkan. Jalannya terarah hendaknya seperti air yang berasal dari bawah dan luwes. Implementasi sifat dari Surya terus menguap turun kembali menjadi hujan Brata, PHDI Kota Palu berusaha memecahkan untuk menghidupkan segala isi alam ini. masalah dengan tidak tergesa-gesa melainkan Makna dari kiasan ini bahwa seorang meminta pendapat bawahannya untuk pemimpin yang pada mulanya berasal dari memecahkan masalah tersebut. pada manusia biasa setelah naik menjadi d. Candra Brata pemimpin janganlah lupa kepada rakyat yang Candra Brata artinya pemimpin dipimpin. PHDI Kota Palu dalam upaya hendaknya selalu dapat memperlihatkan wajah penerapan kesejahteraan umatnya yaitu dengan yang tenang dan berseri-seri sehingga rakyat cara memberikan pakain kepada pinandita yakin akan kebesaran jiwa dari pimpinannya. setiap tahun sekali dan meminjamkan dana Sifat-sifat dari Dewa Candra sangat relevan khas kepada umat yang benar-benar jika diikuti oleh para pemimpin, dari sifat-sifat membutuhkan. Dewa Candra seorang pemimpin hormat b. Yama Brata kepada orang yang dituakan (orang tua) tidak Pemimpin hendaknya mengikuti sifat ketinggalan juga para pandita serta orang- Dewa Yama, yaitu menciptakan hukum, orang suci lainnya. Demikian juga dalam hal menegakkan hukum dan memberikan performance seorang pemimpin hendaknya hukuman secara adil kepada setiap orang yang tidak menampakkan wajah muram, marah dan
WIDYA GENITRI Volume 6, Nomor 1, Desember 2014 13
kemelut. Wajah sang pemimpin dihiasi penuh ban ngalimbakang sandang pangan lan dengan kepercayaan terhadap diri dan inuman ngerangsuk busana iku manut kemampuannya dalam me-manage seluruh bratan Hyang Kwera. rakyatnya, dari sifat ini muncul pemimpin- pemimpin yang karismatik, berwibawa dan Artinya: merakyat adanya. PHDI dalam Pada waktu menikmati makanan dan mengimplementasikan sifat Dewa Candra hiburan jangan terlalu tamak dengan yaitu dengan menghormati orang lain dengan makan dan minum. Demikian juga tidak memandang derajat seseorang, selalu berpakaian dan menghias diri. Itulah tampil tersenyum dengan wajah yang berseri- beberapa sifat-sifat Sang Hyang Kwera seri di hadapan umatnya, memerintah bawahan yang patut ditiru (Mardika, 2010: 13). dengan senyuman sehingga tidak pernah menjadi sombong. Sifat utama dari Dewa Kuwera adalah e. Bayu Brata pandai mencari, mempergunakan dan Kepandaian dari seorang pemimpin mempertanggungjawabkan dana. Dalam dalam menyelidiki kebutuhan rakyat yang penggunaan dana, agama Hindu mengajarkan dipimpin yang sebenarnya, kekuatan Dewa penggunaan dana secara profesional dan Bayu dapat menelusup hingga memahami isi proporsional sebagai berikut. hati rakyatnya, merasakan kesedihan tidak pernah angkuh dalam memimpin, selalu Nihan kramanyan pinatêlu, ikang sabhāga, bersifat responsive dan mampu membedakan sādhana ri kasiddhaning dharma, ikang kepentingan yang mendesak bagi rakyatnya. kaping rwaning bhāga, sādhana ri Bayu Brata mengajarkan seorang pemimpin kasiddhaning kāma ika ikang kaping tiga, untuk selalu mengetahui dan menyelidiki sādhana ri kasiddhaning artha ika, keadaan ataupun keinginan rakyatnya terutama wrddhyakêna muwah, mangkana kramanyan yang miskin serta mampu mendengar jerit hati pinatiga, denika sang mahyun nurani rakyat seperti angin yang memberikan manggihakênang hayu (Sarasamuccaya kesegaran (Ngurah, 2006: 195). PHDI Kota 262). Palu mengimplementasikan Bayu Brata dengan berada di tengah-tengah umatnya Artinya: dalam kegiatan apapun, dengan selalu Demikianlah duduknya maka dibagi tiga mendahulukan kepentingan umum daripada (hasil usaha itu), yang satu bagian, guna kepentingan pribadi. biaya mencapai dharma, bagian yang f. Kuwera Brata kedua adalah biaya untuk memenuhi Sifat Kuwera yang perlu menjadi kama, bagian yang ketiga diuntukkan panutan, harus bijaksana dalam bagi melakukan kegiatan usaha dalam mempergunakan dana atau uang, jangan bidang artha, ekonomi, agar menjadi pemboros yang akan dapat merugikan berkembang kembali demikian negara dan rakyat. Danada Brata disebut juga duduknya, maka dibagi tiga, oleh orang Artha Brata berarti pimpinan harus mampu yang ingin beroleh kebahagiaan. mempergunakan uang sehemat mungkin. Dalam Geguritan Asta Brata sargah 21 Penjelasan sloka Sarasamuccaya di atas dijelaskan: memberikan prosedur menjalankan uang, uang yang telah dimiliki hendaknya dibagi tiga Upaphogane puponin sane ngaledangin bagian, yakni 1/3 (sepertiga) untuk dharma, manah ngardi gargita panjake dulurin 1/3 (sepertiga) digunakan untuk kama, dan 1/3
14 WIDYA GENITRI Volume 6, Nomor 1, Desember 2014
(sepertiga) lagi digunakan untuk keperluan telah meninggal. Demikian juga dalam mendapatkan dana kembali. Jika hal tersebut kaitannya dengan kepemimpinan, seorang tidak dilakukan maka pengendalian dana yang pemimpin harus dapat menghancurkan musuh- dimiliki tersebut tidak akan tepat guna, tepat musuh baik musuh dalam dirinya sendiri sasaran, bahkan tidak efektif dan efisien, maupun musuh yang berasal dari luar antara satu bagian tersebut harus seimbang dan tubuhnya. Agni Brata berarti seorang teratur. Untuk mengatur keuangan, PHDI Kota pemimpin harus mempunyai semangat yang Palu memperoleh dana khas melalui swadaya berkobar-kobar laksana agni (api) dan dapat umat, serta denda, kegiatan yajna seperti dana pula mengobarkan semangat anak buah yang punia dan sarin canang, dana digunakan untuk diarahkan untuk menyelesaikan segala pembangunan dan untuk keperluan yadnya. pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya g. Baruna Brata (Ngurah, 2006: 195). Pengimplementasian Baruna Brata artinya pimpinan Agni Brata di PHDI Kota Palu adalah dengan hendaknya dapat membersihkan segala bentuk selalu mendorong semangat masyarakat untuk penyakit masyarakat seperti pengangguran, tetap berpartisipasi dalam pembangunan Pura kenakalan remaja, pencurian, pengacauan Agung Wana Kerta Jagatnatha Sulawesi politik dan segala penyakit yang diderita oleh Tengah yang telah dibentuk panitia rakyatnya. Pemimpin dalam kebijakannya pembangunan dengan orang-orang yang menanggulangi kejahatan yang diderita oleh berkompeten di bidangnya. rakyatnya harus punya taktik tersendiri dan Pengimplementasian ajaran Asta Brata tekun dalam memberantrasnya. Penyakit yang di PHDI Kota Palu sangat relevan dengan banyak diderita rakyat biasanya karena kurang Teori Kelompok dan Peran serta Bawahan. mendapatkan pendidikan baik pendidikan Karena Teori Kelompok menjelaskan bahwa mental maupun spiritual, penyakit miskin suatu kelompok dapat dapat mencapai karena tidak mampu untuk memenuhi tujuannya maka harus terdapat pertukaran kebutuhan sehari-hari, miskin spiritual serta yang positif antara pemimpin dan pengikut- penyakit-penyakit yang dapat merontokkan pengikutnya atau masyarakat yang kejayaan kepemimpinannya juga perlu dipimpinnya. Teori Kelompok dapat dikatakan menjadi perhatian. Pengimplementasian sebagai kerjasama yang baik antara PHDI dan Baruna Brata di PHDI Kota Palu membuat bawahannya. Teori Peran serta Bawahan kegiatan persantian untuk para pemuda Hindu, sangat relevan dengan pengimplementasian selain itu, PHDI juga melarang para pemuda Asta Brata di PHDI Kota Palu karena Teori untuk meminum minuman keras pada saat hari Peran serta Bawahan menjamin adanya proses raya agar tidak terjadi keributan antar pemuda. kelangsungan antara pemimpin dan yang h. Agni Brata dipimpin. Agni Brata artinya pemimpin harus memiliki sifat ksatria yang disertai dengan 4. Kesimpulan semangat yang tinggi bagaikan api yang tidak Implementasi ajaran Asta Brata di akan berhenti membakar sebelum yang PHDI Kota Palu dapat disimpulkan sebagai dibakar tersebut habis. Sifat Dewa Agni erat berikut: a) Indra Brata, untuk kesejahteraan kaitannya dengan pemakan segalanya, dalam umatnya PHDI Kota Palu memberikan pakaian Veda dijelaskan Agni dapat menjadi pesaksi setiap tahun kepada pinandita dan juga dapat sebagai penyeimbang alam semesta, meminjamkan dana khas umat bagi umat yang dalam upacara agama Hindu Agni berfungsi membutuhkan, b) PHDI Kota Palu untuk menghancurkan sisa-sisa Panca Maha mengimplementasikan ajaran Yama Brata Bhuta yang berasal dari tubuh manusia yang yaitu dengan menegakkan aturan yang berlaku
WIDYA GENITRI Volume 6, Nomor 1, Desember 2014 15
dan memberikan sanksi bagi yang Gunada, Ida Bagus. 2010. Kepemimpinan melanggarnya, c) pengimplementasian ajaran Hindu. Media Hindu Online (akses Surya Brata di PHDI Kota Palu dengan tanggal 3 Mei 2014). Tersedia dalam URL:http://www.yowanadharmopadea. melakukan suatu koordinasi dengan bawahan org. dan tidak mengambil sebuah keputusan dengan tergesa-gesa, d) PHDI Kota Palu Kencana, Inu. 2011. Teori Keseimbangan. dalam mengimplementasikan ajaran Candra Jakarta: Renika Cipta. Brata yaitu dengan cara menghargai bawahan, tidak memandang derajat, selalu berwajah Mardika, I Made M. 2010. Geguritan Asta yang berseri-seri di depan umat, e) PHDI Kota Brata. Denpasar: Pondok Gita Prasantya-Panjer. Palu dalam mengimplementasikan Bayu Brata dengan selalu berada di tengah-tengah Mittal, Mahendra, 2006. Pesan Tuhan untuk umatnya dalam kegiatan ngayah, rapat, Kesejahteraan Umat Manusia, Intisari maupun kegiatan-kegiatan lainnya, f) Kuwera Ajaran Veda. Surabaya: Paramita. Brata diimplementasikan oleh PHDI Kota Palu dengan menggunakan khas umat secara Pendit, I Nyoman S. 1996. Bhagavad-Gita. maksimal untuk pembangunan fisik serta Jakarta: Hanuman Sakti. upakara yajna, dengan perolehan dana secara Pudja, Gde.1996. Manawa Dharma Sastra. swadaya umat dan kegiatan umat, g) Jakarta: Hanuman Sakti. pengimplementasian Baruna Brata di PHDI Kota Palu adalah dengan menyampaikan hal- Siagan, Sondang. 2003. Teori dan Praktik hal penting agar tidak terjadi hal-hal yang Kepemimpinan. Jakarta: Renika Jaya. diinginkan seperti mabuk-mabukan pada saat Subagio, Joko. 2006. Metode Penelitian hari raya yang kerap menimbulkan keributan, Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: dan h) Agni Brata diimplementasikan oleh Rineka Cipta. PHDI Kota Palu dengan memberikan semangat kepada umat, untuk melaksanakan Titib, I Made. 2006. Sabda suci Pedoman pembangunan dengan membentuk panitia Praktis Kehidupan. Surabaya: pembangunan. Paramita.
DAFTAR PUSTAKA Triguna, Ida Bagus Gde. 2009. Kerja dan
swadharma Studi Teks Adisastra Anonim. 2011. Sejarah Parisada. Hindu. Denpasar: Universitas Hindu Wikipedia.com (akses tanggal 3 Mei Indonesia. 2014). Tersedia dalam \URL:http// www. wikipediasensiklopedibebas./ Triguna, Ida Bagus Gde dkk. 2010. sejarah-parisada/ teks.html. Kepemimpinan Hindu. Jakarta: Direktorat Jendral Bimbingan Basrowi, Swandi. 2008. Memahami Penelitian Masyarakat Hindu Departemen Agama Kualitatif. Jakarta: Renika Cipta. RI.
Darna, I Wayan. 2008. Nitisastra. Jakarta: Wirawan, I Gusti. 2009. Metodelogi
Direktorat Jendral Bimbingan Penelitian. Jakarta: Direktorat Jendral Masyarakat Hindu Departemen Agama Bimbingan Masyarakat Hindu RI. Departemen Agama RI.