SKRIPSI
i
ABSTRAK
Bagi sebuah perusahaan, biaya produksi dan harga jual merupakan dua hal yang
sangat penting dan menentukan dalam proses produksi agar pendapatan/laba yang
dihasilkan dapat optimal. Oleh sebab itu, manajemen perusahaan perlu melakukan
analisis biaya produksi sehingga dapat menentukan biaya yang tepat untuk dikeluarkan
sehingga biaya-biaya yang gunakan dalam proses produksi menunjukkan harga pokok
sesungguhnya. Dalam akuntasi biaya terdapat beberapa metode perhitungan biaya
produksi, diantaranya adalah metode Variable Costing dan Metode Full Costing.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara garis besar komponen biaya produksi
Liquit Hero 57 terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead,
berdasarkan hasil analisis diketahui bila metode yang digunakan perusahaan dalam
menghitung biaya produksi yaitu Full Costing, sedangkan untuk menghitung harga jual
perusahaan menggunakan metode Variable Cost-Plus Mark-up. Total biaya produksi
hasil perhitungan perusahaan sebesar Rp. 1.079.703.000 atau Rp.107.970/pcs.
Sedangkan hasil perhitungan dalam penelitian menggunakan metode Variable Costing
sebesar Rp.962.600.000 atau Rp.96.260/pcs. Perhitungan harga jual oleh perusahaan
sebesar Rp. 1.400.000.000 atau Rp. 140.000, sama dengan hasil perhitungan penelitian
menggunakan metode Variable Cost-Plus Mark-up. Kontribusi masing-masing
komponen biaya produksi terhadap harga jual yaitu, biaya overhead sebesar 64,72%,
biaya bahan baku 21,71% dan biaya tenaga kerja sebesar 13.51%.
DAFTAR ISI
.......................................................................................................................... Hal
HALAMAN JUDUL.. ......................................................................................... i
HALAMAN MOTTO.. ........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................................vi
DAFTAR ISI...............................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................x
ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Biaya Produksi............................................................................................. 8
B. Harga Jual Produk ...................................................................................... 15
C. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 30
D. Kerangka Pikir ............................................................................................. 36
iii
2.3. Biaya Overhead ........................................................................ 53
2.4. Perhitungan Biaya Produksi… .................................................. 55 2.4.1.
Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57 ............... 55
menggunakan Variable Costing
2.4.2. Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57…. ........... 59
oleh Manajemen CV. Cloud Heaven Makassar
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
konteks ini perhitungan atau perencanaan yang matang sangat diperlukan terutama
baik. Oleh sebab itu perencanaan harus disusun dengan baik, teliti dan seksama
Bagi sebuah perusahaan, biaya produksi dan harga jual merupakan dua hal yang
sangat penting dan menentukan dalam proses produksi agar pendapatan/laba yang
maka perencanaan atau penetapan biaya produksi dan harga jual benar-benar
perlu dilakukan secara cermat sebab akan sangat berpengaruh terhadap mutu
barang yang akan dipasarkan. Biaya produksi yang murah lebih cenderung
mengakibatkan mutu produk kurang baik, sedangkan biaya produk yang tinggi
oleh barang tidak laku dipasaran. Idealnya apabila produk yang dihasilkan dapat di
jual murah dengan mutu yang terjaga, maka perusahaan akan dapat meningkatkan
1
penjualan. Dalam kaitan ini, pihak manajemen perlu mengetahui dan melakukan
perbaikan melalui kebijakan perusahaan, tidak hanya dalam hal biaya yang sudah
dikeluarkan atau biaya produksi, tetapi juga berapa biaya yang seharusnya, yaitu
melalui penetapan biaya-biaya standar dan juga biaya aktual yang akan dijadikan
acuan dalam perhitungan biaya produksi dan harga jual karena tanpa standar biaya,
menentukan harga jual dapat berakibat fatal bagi sebuah perusahaan, dan salah
satu akibat yang fatal itu adalah perusahaan akan mengalami kerugian yang terus
memperhitungkan dua aspek ini yaitu biaya produksi dan harga jual agar bisa tetap
Dalam penentuan harga jual yang tepat, seyogyanya pihak perusahaan terlebih
dahulu harus mengetahui harga pokok produksi, karena harga pokok produksi
merupakan dasar bagi perusahaan untuk menentukan harga jual, dan merupakan
komponen biaya yang langsung berhubungan dengan produksi itu sendiri. Oleh
sebab itu, manajemen perusahaan perlu melakukan analisis biaya produksi sehingga
dapat menentukan biaya yang tepat untuk dikeluarkan sehingga biaya-biaya yang
2
Biaya produksi pada hakekatnya adalah segala biaya yang dikeluarkan dalam
Mulyadi (2018: 14), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Sedangkan harga jual
merupakan suatu nilai atau beban biaya yang ditetapkan pada masing-masing hasil
secara langsung antara biaya produksi dan harga jual, dimana harga jual dari suatu
produksi dalam menetukan harga jual yang dilakukan oleh Devi Satria Saputra
(2016), menunjukkan bahwa ada pengaruh positif biaya produksi terhadap harga
jual, artinya setiap kenaikan biaya produksi akan diikuti kenaikan harga jual dan
penurunan biaya produksi akan diikuti pula dengan penurunan harga jual.
Sedangkan hasil penelitian terhadap biaya produksi dalam menentukan harga jual
yang dikeluarkan meliputi biayabahan baku, biaya tenaga kerja atau gaji karyawan
dan biaya tak terduga atau biaya overhead. Ketiga biaya tersebut tidak memberikan
dibidang usaha perdagangan Produk Liquid Hero 57 yaitu sebuah produk refill rokok
eletronik yang dipasarkan atau dijual secara eceran dan atau grosiran. Berdasarkan
observasi yang dilakukan pada CV. Clouds Heaven Makassar diketahui bahwa
antara lain, rantai pasok dan distribusi produk, serta harga produk sejenis dipasaran,
sehingga mampu mencapai hasil yang memadai. Demikian halnya dalam hal
3
penentuan biaya produksi, manajemen perusahaan memperhitungkan berbagai
komponen biaya sebagai harga dasar produksi sehingga mendapat hasil yang cukup
ini mampu meraih peningkatan penjualan sebesar lebih kurang 25% pada semester
pertama tahun 2020. Namun dalam hal penetapan atau menghitung biaya produksi
dan harga jual, penulis belum menemukan data/informasi mengenai metode yang
digunakan dalam penentuan biaya produksi dan atau harga jual dimaksud.
Up atau laba yang diharapkan, sementara itu, dalam menentukan Mark Up atau
sejenis dipasaran atau pesaing. Secara teoritis, apa yang dilakukan perusahaan
berorientasi pada kekuatan pasar, di mana harga jual dapat sama dengan produk
pesaing, bisa lebih mahal atau lebih murah. Perusahaan akan menurunkan harga
lebih murah dari produk pesaing jika pengecer bertujuan pada total penjualan
dengan keuntungan relatif kecil (Lilian Yulia Abadi,2016). Metode ini cukup riskan
bagi perusahaan yang baru berkembang seperti CV. Clouds Heaven, karena pada
pembeliannya, tetapi konsumen lebih mengutamakan brand dari suatu produk atau
kualitas yang akan diperolehnya dari barang, dan biasanya hanya perusahaan yang
4
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis akan mengadakan penelitian lebih
mendalam guna mengetahui bagaimana dan atau metode apa yang digunakan CV.
dan harga jual, sekaligus untuk mengetahui seberapa besar kontribusi biaya
produksi terhadap harga jual produk pada CV. Clouds Heaven dengan judul
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari konsep pemikiran yang diuraikan pada latar belakang masalah
tersebut di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
5
Dapat menambah pengetahuan bagi penulis dalam hal implementasi konsep
atau teori akuntasi pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
operasional perusahaan.
markup, serta
E. Sistematika Penulisan.
BAB I. PENDAHULUAN
skripsi. 6
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dalam usahanya agar perusahaan dimaksud dapat tumbuh dan berkembang serta
mampu bertahan dan memiliki daya saing dengan para kompetitor. Oleh sebab itu
manajemen perusahaan perlu melakukan perencanaan yang matang, dan kajian yang
mendalam terhadap semua faktor pengaruh baik internal maupun eksternal lingkungan
perusahaan terutama dalam perhitungan biaya produksi dan penetapan harga jual
produksi agar dapat memperoleh laba yang optimal. Untuk itu, harus dipahami apa itu
biaya produksi dan apa yang dimaksud dengan harga jual produk.
A. Biaya produksi
Dalam akuntansi biaya dikenal istilah biaya produksi dan harga pokok produksi yang
kadang kala penggunaannya disama artikan. Namun dari pendapat para ahli kedua
istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Berbicara mengenai biaya produksi ada
banyak ahli yang memberikan pendapatnya atau pengertian tentang biaya produksi.
Secara umum biaya produksi adalah seluruh biaya yang berhubungan dengan
kegiatan/proses produksi dari bahan baku sampai menjadi barang jadi. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikemukan oleh Sodikin (2015: 22) biaya produksi
(mentah) dari pemasok dan mengubahnya menjadi produk selesai yang siap dijual.
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.” Sedangkan
pengertian harga pokok produksi menurut Setiadi (2014) harga pokok adalah
sejumlah nilai aktiva (aset) tetap apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut
8
dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus
dikonversikan ke beban.
Senada dengan Setiadi, Mulyadi (2018: 16) lebih rinci mengemukakan bahwa,
baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi adalah biaya biaya yang
Dari pendapat ahli tersebut di atas dapat diketahui bahwa biaya produksi itu pada
Kedua unsur tersebut diatas, jika ditelaah lebih dalam dapat ditemukan beberapa
a. Biaya produksi
Secara umum komponen biaya produksi terdiri dari, harga bahan baku, tenaga
kerja dan over head atau keuntungan. Hal ini sejalan dengan apa yang
dikemukakan oleh Rainborn dan Kinney (2011: 48), akuntansi yang berbasis
dilekatkan pada barang produk. Hal senada juga dikemukan oleh Baldric dkk.
9
Biaya tenaga kerja langsung merupakan kompensasi berupa gaji,
diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat proses produksi. Tak hanya gaji,
tunjangan dan asuransi (bila ada) juga perlu dimasukkan dalam parameter ini.
Menurut Syahyunan (2004: 2) “biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa
yang diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Sesuai dengan fungsi
dimana karyawan bekerja, biaya tenaga kerja dapat digolongkan ke dalam biaya
tenaga kerja pabrik, biaya tenaga kerja pemasaran, biaya tenaga kerja
administrasi dan umum, serta fungsi keuangan. Biaya tenaga kerja langsung
adalah balas jasa yang diberikan kepada karyawan yang manfaatnya dapat
diidentifikasikan atau diikuti jejaknya pada produk tertentu yang dihasilkan oleh
perusahaan”
Biaya overhead pabrik yaitu biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan bahan
adalah tagihan listrik, sewa gedung, perbaikan mesin, dan hal lainnya yang sulit
pabrik dapat dibagi menjadi tiga golongan: biaya overhead pabrik tetap, biaya
overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik semivariabel. Pada bagian
10
yang dapat dipakai untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada produk,
diantaranya adalah: (a) satuan produk, (b) biaya bahan baku, (c) biaya tenaga
Perlunya memahami klasifikasi biaya produksi ini karena acap kali, manajemen
perusahaan hanya berpatokan pada biaya produksi yang terlihat dalam bentuk
Biaya pemasaran.
b) Variable Costing
Dalam kaitan ini Mulyadi (2018;19) mengemukakan bahwa total harga produk
terdiri dari;
melaksanakan
2) Kegiatan adminstrasi dan umum.
produk.
11
c) Total produksi
d) Biaya produksi
b) Biaya kantor
c) Biaya sewa
f) Biaya asuransi
g) Biaya pengangkutan
h) Biaya penyusutan
i) Biaya umum
12
1.
2.
3.
biaya yang dalam kurun waktu tertentu jumlahnya tetap dan tidak berubah. Biaya ini
tidak tergantung dari banyak sedikitnya barang atau output yang dihasilkan.
Misalnya biaya gaji pegawai tetap, manajer, sewa tanah, penyusutan mesin, bunga
pinjaman bank. Biaya tetap ini dibedakan menjadi dua macam yaitu;
a) Biaya tetap total (total fixed cost), merupakan jumlah keseluruhan biaya yang
b) Biaya tetap rata-rata (average fixed cost), merupakan biaya tetap yang
tidak tetap atau berubah-ubah sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan. Dalam
hal ini, semakin banyak jumlah produk yang dihasilkan, semakin besar pula biaya
a) Biaya variabel total (total variable cost), merupakan seluruh biaya yang harus
13
Biaya variabel total merupakan jumlah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memproduksi semua output, baik barang maupun jasa. Biaya ini dapat dihitung
Biaya rata-rata merupakan biaya total yang dikeluarkan untuk setiap unit output
dan Biaya marginal merupakan kenaikan dari biaya total yang diakibatkan oleh
tertentu.
data yang diperoleh seperti biaya non produksi dan presentase laba yang
e) Menentukan prosedur penentuan harga jual menurut metode Full Costing atau
variable costing.
14
i) Melakukan analisis terhadap perbandingan tersebut untuk mendapatkan hasil
Pada hakekatnya, harga jual produk merupakan hal yang penting bagi sebuah
perusahaan untuk ditetapkan dengan benar dan seimbang dengan kebutuhan para
keputusannya untuk membeli suatu produk. Oleh sebab itu dalam menetapkan harga
Pada umumnya harga jual itu dipengaruhi oleh faktor lingkungan internal perusahaan
dan Armstrong dan Fandi Tjiptono(1997: 154) yang mengemukakan bahwa secara
dipertimbangkan dalam menetapkan harga jual, yaitu faktor internal perusahaan dan
lingkungan eksternal.
a) Tujuan pemasaran
15
b) Strategi Bauran
Oleh karena itu harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan
c) Biaya
itu setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur
biaya (tetap dan variabel) serta jenis jenis biaya lainnya, seperti out of pocket
d) Organisasi
seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manager suatu
16
penetapan harga adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer
monopolistik, oligopoli atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya
b) Persaingan
industri ada lima, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk
• Diferensiasi produk.
1) Target konsumen
17
harga jual yang ditetapkan dapat dijangkau oleh konsumen dengan kelas
lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Namun, jika
memilih kualitas bahan baku produk yang biasa sehingga harga produksi tidak
terlalu mahal namun diproduksi dengan berbagai variasi yang berbeda, sesuai
dengan trend zaman kini. Dengan begitu, harga jual produk akan relatif lebih
murah.
penjual bisa menentukan harga jual produk yang sama dengan para pesaing
atau harga jual produk yang lebih tinggi sedikit namun mengandalkan kualitas
bahan baku yang terbaik atau bisa juga harga jual produk yang lebih rendah
sedikit namun dengan kualitas bahan baku yang biasa dan disertai dengan
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dari awal pembuatan produk hingga
18
menentukan harga jual suatu produk. Jangan sampai perusahaan mengalami
4) Biaya produksi
Merupakan biaya yang dikeluarkan pada saat produk masih dalam tahap
produksi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku produk, biaya tenaga kerja
5) Biaya pemasaran
6) Biaya operasional
perusahaan tetap berjalan seperti biaya gaji karyawan, biaya listrik, biaya PAM,
7) Biaya pengiriman
Merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengiriman produk yang dijual oleh
yang membebankan biaya pengiriman kepada konsumen. Hal ini dapat dilihat
dari transaksi jual beli online baik melalui web maupun aplikasi belanja.
pasok. Menurut Ricky Virona M(2019: 1) rantai pasok adalah “sistim logistik
19
yaitu bahan mentah dari pemasok, transformasi bahan mentah menjadi barang
pembayaran barang, sampai barang dikonsumsi oleh konsumen, dan tahap akhirnya
ulang, pengembalian barang rusak, atau penggantian barang rusak dengan barang
baru.”
Lebih lanjut Ricky Virona M(2019: 10-15) mengemukakan 5 komponen utama rantai
pasok yaitu:
1) Fasilitas
hal tersebut akan menimbulkan biaya tinggi dan proses yang tidak efisien
dikehendaki. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan antara lain tenaga kerja,
2) Proses produksi
perencanaan bahan kerja. Strateginya terdiri dari chase, level, atau outsource.
3) Inventori
20
risiko proses produksi atau penjuan terhambat sehingga disediakan inventori
tambahan supaya setiap proses terus berjalan dengan baik. Setiap unit barang
jenis barang yang berbeda jenis, dimensi, dan warna harus memiliki nomer
indentitas tersendiri.
4) Informasi
5) Harga.
Harga yang dimaksud adalah harga jual kepada konsumen dan harga jual
antarpihak di dalam supply chain. Kualitas dan harga jual produk/jasa sangat
ditentukan oleh kinerja setiap komponen yang ada didalam supplay chain.
Kekurangan pada salah satu komponen dapat menyebabkan hasil akhir yang
tidak diharapkan.
dalam menetukan harga jual maka perusahaan akan menghadapi masalah yaitu
produk atau barang yang dijual tidak laku karena terlalu mahal atau perusahaan
akan merugi karena harga terlalu murah sehingga tidak dapat menutupi biaya
produksi. Dalam kaitan ini, Heri Kusdianto mengemukakan 4 faktor yang menetukan
1) Konsumen
Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk konsumen oriented, bahwa prioritas
perusahaan dalam proses bisnis adalah para pelanggan. Artinya dalam hal
menentukan harga jual harus seuai dengan daya beli konsumen yang
21
menjadi target.
2) Biaya
Oleh sebab itu dalam menetukan harga jual perusahaan harus menghitung
harga jual produk lebih rendah dari biaya produksi atau tidak dapat menutupi
biaya produksi.
3) Kompetitor
Dalam hal ini, perusahaan harus harga pasaran untuk produk sejenis yang
ditawarkan oleh kompetitor. Perusahaan dalam menetukan harga jual harus bisa
4) Keuntungan usaha
besarnya laba yang ingin dicapai. Harga jual produk bisa dikatakan baik apabila
Dalam menentukan harga jual per unit produk dengan menggunakan metode ini
harus menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk
22
Penetapan harga mark up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya plus.
jual,yaitu:
a) Cost-Plus Pricing
menambahkan laba yang diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan
Rumus yang digunakan untuk menentukan harga jual produk sebagai berikut;
Dalam kaitan ini, Supriyono(2001: 334) dalam Monica Felicia Mutiarasari Putri
pendekatan yaitu:
1). Penghitungan harga jual berdasar harga pokok produksi penuh (Full CostPlus
Mark-Up).
jual berdasarkan cost-plus, pengertian biaya dalam hal ini adalah biaya untuk
termasuk biaya non produksi. Oleh karena itu, target harga jual dengan
23
menggunakan pendekatan ini ditentukan sebesar biaya produksi ditambah
2). Penghitungan harga jual berdasar harga pokok produksi variabel (Variable
Cost-Plus Mark-up)
variabel, penentuan harga jual produk atau jasa ditentukan sebesar biaya
variabel ditambah mark-up yang harus tersedia untuk menutup semua biaya
tetap dan untuk menghasilkan laba yang diinginkan. Metode ini disebut pula
24
Biaya overhead variabel Rp xx+
Biaya nonproduksi variabel per unit Rp xx
Jumlah biaya variabel Rp xx
Mark-up= ...% x Rp xx = Rp xx+
Harga jual per unit produk Rp xx
sebagai berikut :
Markup adalah selisih antara harga jual dengan biaya untuk memproduksi
barang atau jasa. Dengan kata lain, ini merepresentasikan keuntungan yang
(Cerdasco: 2019)
Jika biaya dipakai sebagai dasar penentuan harga jual, baik dalam pendekatan
Full Costing maupun Variable Costing , biaya penuh masa yang akan datang
25
dibagi menjadi dua: biaya yang dipengaruhi secara langsung oleh volume produk
c) Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan (Time and Material Pricing )
Penentuan harga jual ini ditentukan sebesar biaya penuh ditambah dengan laba
yang diharapkan. Metode penentuan harga jual ini biasanya digunakan pada
perusahaan jasa atau perusahaan yang menjual jasa reparasi suku cadang
yang diperlukan untuk melayani konsumen, sehingga perlu dihitung harga jual
Sebelum menghitung harga jual, penting untuk mengatahui harga pokok penjualan,
agar laba dapat diperhitungkan dengan baik. Menurut Novia Widya Utami (31
Desember 2019), Harga Pokok Penjulalan (HPP) merupakan total keseluruhan biaya
yang dikeluarkan secara langsung oleh perusahaan untuk mendapatkan barang atau
jasa yang dijual. Perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui besarnya biaya
produksi yang akan dikeluarkan perusahaan saat akan memproduksi barang atau
jasa. Dan dapat digunakan untuk menentukan harga jual produk, menghitung laba
rugi perusahaan dari penjualan produk, dan melihat realistis atau tidaknya biaya
produksi yang diterapkan. Umumnya, biaya HPP terdiri atas biaya bahan baku, biaya
Pada bagian lainnya, Novia Widya Utami (31 Desember 2019) mengemukakan
bahwa ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam menghitung HPP
perusahaan, yaitu:
26
Bahan Baku Terpakai = Saldo Awal Bahan Baku + Pembelian
Bahan Baku - Saldo Akhir Bahan Baku.
Biaya-biaya tersebut diantaranya adalah biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead seperti biaya bahan baku yang bersifat tidak pokok seperti biaya listrik,
Total biaya produksi merupakan sebagian biaya yang dikeluarkan saat barang
telah masuk ke dalam proses produksi dan biaya yang dikeluarkan untuk
Total Biaya Produksi = Bahan Baku Yang Digunakan + Biaya Tenaga Kerja
Langsung + Biaya Overhead Produksi.
yaitu:
27
Harga Pokok Penjualan (HPP) = Harga Pokok Produksi + Persediaan
Barang Awal – Persediaan Barang Akhir.
berikut:
Harga Jual = Biaya Produksi + Biaya Non Produksi + Laba yang Diharapkan.
Kaitan dengan penentuan Harga Pokok Penjualan, Jan Horas Veriyadi Purba dan
Ade Rosandi dan (2015) mengemukakan bahwa penentuan harga pokok barang
yang dijual atau harga pokok penjualan pada perusahaan manufaktur agak berbeda
Pada perusahaan - perusahaan industri dimana barang yang dijual bukan berasal
dari pembelian, tetapi berasal dari hasil produksi dalam perusahaan itu sendiri, maka
28
Dengan membandingkan kedua perhitungan diatas, Jan Horas Veriyadi Purba dan
Ade Rosandi menyimpulkan bahwa harga pokok barang yang selesai dikerjakan
perusahaan dagang.
bahwa penentuan biaya produksi dipengaruhi oleh biaya langsung dan tidak
langsung. Sedangkan dalam penetapan harga jual dipengaruhi tidak hanya oleh
biaya produksi, tapi juga dipengaruhi olek faktor eksternal seperti kebutuhan
C. Penelitian Terdahulu
penyusunan penelitian ini. Kegunaanya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan
penelitian terkait dengan judul peneilitan yang berhasil dihimpun sebagai table 1
Tabel 1.
29
komsumen, kompetitor, dan keuntungan usaha. Disamping itu analisis biaya
borduksi dapat dilakukan dengan metode Full Costing dan Variable Costing.
30
Biaya Tenaga Kerja
31
5 Devi Satria Pengaruh Biaya kuantitatif Persamaan regresi
Saputra, 2016 Produksi terhadap sederhana dapat
Harga Jual Produk diketahui adanya
Marmer pada pengaruh positif biaya
Politeknik Aceh produksi terhadap harga
Selatan jual. Artinya setiap
kenaikan biaya produksi
akan diikuti pula dengan
kenaikan harga jual dan
penurunan biaya
produksi akan diikuti pula
dengan penurunan harga
jual. Biaya produksi
dengan harga jual
terdapat pengaruh
sebesar 93,8 %
sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh variabel
lain, faktor ekstern seperti
elastisitas permintaan,
sasaran produk dan
persaingan pasar, selera
konsumen, kondisi
perekonomian,
pengawasan
pemerintahan
32
6 Yusni Arni, 2018 Presentase Biaya kuantitatif Hasil penelitian
Bahan Baku, Biaya menunjukan bahwa
Tenaga kerja, Biaya Pada PT. Maju Tambak
Overhead pabrik Sumur Besar biaya
terhadap Harga bahan baku memberikan
Pokok Produksi persentasenya terhadap
pada PT. Maju harga pokok produksi
Tambak Sumur selama tahun 2014
sebesar 41,09%. (2)
Biaya tenaga kerja pada
PT. Maju Tambak Sumur
terlihat persentasenya
sebesar 14,50%. (3)
Biaya Overhead Pabrik
pada PT. maju Tambak
Sumur memberikan
persentase terhadap
harga pokok produksi
sebesar 44,41%. Dan (4)
Jumlah rasio
(persentase) biaya
bersama terhadap harga
pokok produksipada PT.
Maju Tambak Sumur
sebesar 13,30%.
33
8 Raras Maftukhah, Pengaruh Biaya kuantitatif Berdasarkan riset yang
2016 Produksi dalam dilakukan pada pabrik
Menentukan Harga bantal dan kasur lantai
Jual pada pabrik “Sapanyana” diperoleh
Bantal dan Kasur bahwa biaya produksi
Lantai yang dikeluarkan
“SAPANYANA” meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja
Desa Dawuhan
34
10 Amirul Fuadi, Elly Analisis faktor - faktor kuantitatif Hasil analisis koefisiensi
Susanti, Suyanti yang determinasi ( R² )
Kasimin; 2017 mempengaruhi diperoleh nilai sebesar
harga jual kedelai di 0,827 yang berarti
tingkat petani pada bahwa tingkat produksi,
sentral produksi di kualitas, penanganan
Kecamatan pascapanen, dan saluran
ditribusi pemasaran
Peudada Kabupaten
mempengaruhi harga
Bireuen
jual kedelai sebesar
82,7%, sedangkan
sisanya 17,3%
dipengaruhi oleh faktor
lain. Hasil analisis secara
serempak (uji-f) bahwa
tingkat produksi,
Kualitas, Penanganan
pascapanen, dan saluran
distribusi pemasaran
berpengaruh nyata
terhapap harga jual
kedelai tingkat petani di
Kecamatan Peudada
Kabupaten Bireuen.
Analisis secara parsial
(uji-t) menyatakan bahwa
faktor kualitas dan
penanganan
pascapanen yang
berpengaruh nyata
terhadap harga jual
kedelai tingkat petani.
35
11 Iman kualitatif proses penetapan harga
Romansyah; dimulai dari pembelian
2016 bahan baku, persediaan,
cek total biaya produksi,
sampai penetapan harga
jual produk. Perhitu ngan
harga yang berpedoman
pada metode berbasis
biaya.
D. Kerangka Pikir
Secara umum tujuan dari dari setiap perusahaan baik itu perusahaan barang
maupun jasa adalah memperoleh laba dari hasil penjualan produk yang dihasilkan.
Oleh sebab itu, penetapan harga jual produk tentunya akan sangat menentukan
Besar kecilnya. penentuan harga jual suatu produk akan dilihat dari berapa besar
biaya poduksi yang dikeluarkan. Maka dari itu perusahaan berusaha untuk
menetapkan biaya produksi tersebut dengan cermat agar menghasilkan harga pokok
36
Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas, Mursyidi dalam Yusni Arni(2018)
mengingatkan bahwa “masalah biaya pokok produksi merupakan hal yang sangat
akan membawa pengaruh tidak baik terhadap kontinuitas usaha dan menyebabkan
dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik”.
Termasuk dalam biaya produksi langsung yaitu bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overhead pabrik yaitu biaya bahan baku
tidak langsung dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Selain kedua biaya overhead
pabrik tersebut juga terdapat biaya overhead pabrik lainnya seperti; biaya
37
akibat dari proses produksi, dari bahan baku hingga menjadi sebuah produk yang siap
dijual. Secara umum ada 3 komponen biaya yang dibutuhkan untuk mendukung proses
produksi, yaitu:
38
diperhitungkan dalam penentuan harga jual produk. Dalam konteks inilah, penulis ingin
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
terbatas, sehingga kesimpulan yang diambil dari penelitian ini hanya berlaku bagi
yang digunakan untuk menyelidiki dan memahami sebuah kejadian atau masalah
yang telah terjadi dengan mengumpulkan berbagai macam informasi yang kemudian
diolah untuk mendapatkan sebuah solusi agar masalah yang diungkap dapat
terselesaikan.
B. Defenisi Operasional
Sesuai judul penelitian, terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu;
39
Yang dimaksud dengan biaya produksi dalam penelitian ini adalah biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik yang dikeluarkan dalam
Yang dimaksud dengan harga jual dalam penelitian ini adalah nilai tukar atau
nilai akhir barang yang merupakan penjumlahan dari biaya-biaya produksi dan
Penelitian ini dilakukan pada CV. Clouds Heaven Makassar dengan alamat
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
dan beberapa responden pada CV. Clouds Heaven Makassar yang terkait
dengan penelitian.
40
E. Jenis Data
1. Data Kualitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data yang bukan angka
2. Data Kuantitatif yaitu data yang merupakan kumpulan dari data angka-angka
seperti neraca dan rugi laba pada perusahaan CV. Clouds Heaven Makassar.
F. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian atau penulisan skripsi ini yaitu :
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari laporan -laporan neraca dan rugi
laba serta dokumen -dokumen yang erat hubungannya d engan objek yang
sedang dibahas.
a). Observasi
b). Wawancara
1.
41
Metode ini digunakan untuk mendapat informasi atau keterangan secara
c). Dokumentasi
diskriptif kuantitafi dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu menganlisis
dan mendiskripsikan data kegiatan operasional usaha terutama yang terkait dengan
biaya produksi dan penetapan harga jual yang biasa dilakukan pada CV. Clouds
wawancara dan atau penelusuran documen, kemudian membuat reduksi data, yaitu
mengambil data yang sesuai dengan konteks penelitian dan mengabaikan data yang
mengambil kesimpulan.
BAB IV
42
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
CV. Clouds Heaven Makassar yang beralamat di Jl. Andi Pangeran Pettarani Ruko
New Zamrud Blok G No.2 merupakan sebuah perusahaan yang didirikan pada
tahun 2018 yang bergerak dibidang usaha perdagangan Produk Liquid Hero 57 yaitu
sebuah produk refill rokok eletronik yang dipasarkan atau dijual secara eceran dan
atau grosiran. Disamping itu, produk yang dipasarkan oleh perusahaan ini juga
terdapat 303 item atau varian dengan harga beli barang persediaan terendah
(sembilan ratus empat puluh enam juta enam ratus delapan puluh satu ribu empat
ratus sembilan puluh lima rupiah). Sedangkan laba bersih yang diperoleh
belas juta delapan ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus tujuh belas rupiah).
1. Owner/Direktur
2. Manajer Marketing
3. Manajer Kuangan
4. Accounting
5. Kepala Toko
6. Vaprorista
Jumlah karyawan sebanyak 5 orang dengan rincian 4 orang manajemen dan 5 orang
karyawan.
43
2. Manajer Marketing
3. Manajer Keuangan
4. Accounting
laporan keuangan.
5. Kepala Toko
Kepala Toko mempunyai tugas mengelola toko dan SDM seluruh karyawan,
6. Vaprorista
mengemas dan mengepak barang yang akan di jual serta melayani pesanan
pelanggan.
disediakan oleh sebuah perusahaan atau badang usaha. Hal ini sejalan dengan
Reswari menyatakan bahwa akuntansi sebagai suatu system atau tehnik untuk
44
mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan memberikan hasil
ekstern perusahaan.
Kaitan dengan hal tersebut di atas, berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
sebagai berikut;
akuntansi.
Kas, Utang, persediaan serta beban penjualan seperti ongkos kirim, biaya
4) Buku Besar
Buku kas berisi informasi atau catatan mengenai setiap penerimaan atau
5) Neraca Saldo
45
Neraca saldo berisi informasi ringkasan dari akun transaksi beserta
akuntansi.
6) Laba Rugi
sampai pada akhir periode akuntansi untuk dijadikan sebagai dasar evaluasi
7) Perubahan Modal
periode akuntansi
8) Laporan Keuangan.
dengan laba rata-rata perbulan pada tahun 2019 sebesar 12 % dan pada pada
46
15 %. Jadi ada peningkatan 2%.
Sesuai data penelitian (laporan keuangan) diketahui bahwa biaya produksi pada
CV. Clouds Heaven Makassar berdasarkan data hasil penelitian yang berhasil
diolah menjadi sebuah produk. Bahan baku merupakan salah satu faktor
maka proses produksi juga akan berjalan lancar. Oleh sebab itu,
dengan baik agar pasokan bahan baku dari distributor tidak terganggu.
dalam proses pengadaan bahan baku. Dalam konteks ini, menurut prinsip
akuntasi semua biaya yang terjadi untuk memperoleh bahan baku dan
Namun dalam kenyataan, pada umumnya hanya harga beli sesuai faktur
lainnya dicatat atau diperhitungkan sebagai biaya overhead. Hal ini sejalan
pada umumnya harga pokok bahan baku hanya dicatat sebesar harga beli
47
untuk memperoleh bahan baku dan untuk menjadikan bahan baku dalam
biaya overhead.
berikut, pada penelitian ini, analisis biaya produksi dilakukan pada transaksi
yang terjadi pada akhir priode akuntasi tahun 2019 atau per 31 Desember
Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa bahan baku produk liquit yang dibeli
sampai akhir tahun 2019 sebesar Rp. 209.000.000,- terdiri dari 4 jenis
bahan baku, dimana biaya yang dicatat itu merupakan harga beli menurut
48
kg yang dibeli dengan harga satuan/kg Rp. 39.000,- sehingga total biaya
1000 kg, dibeli dengan harga satuan/kg Rp.40.000,- sehingga total biaya
Tenaga kerja tidak langsung adalah orang orang yang tugasnya bukanlah
adalah mereka yang bekerja dan turun langsung dalam proses pembuatan
atau produksi suatu produk. Dalam kaitan ini, jumlah tenaga kerja CV.
49
proses produksi yaitu mengolah bahan baku, mengemas dan mengepak
Biaya tenaga kerja yaitu harga yang dibebankan untuk membayar upah
Menurut Mulyadi (2018: 320), biaya tenaga kerja dapat dibagi ke dalam
1). gaji dan upah regular yaitu jumlah gaji dan upah bruto dikurangi
costs).
berikut, biaya tenaga kerja yang dicatat dalam pembukuan biaya tenaga
kerja adalah gaji karyawan yang dibayarkan perbulan dan upah lembur
yang dibayarkan pada saat keryawan bekerja melebihi jam kerja perusahan
Gaji dan upah lembur dikeluarkan tiap bulannya pada priode tahun 2019
No. Uraian Sat. Vol Besaran gaji Jumlah/bln Total (12 bln)
1 2 3 4 5 6 7
50
1 Gaji karyawan Org/bln 5 Rp. 2.000.000 Rp.10.000.000 Rp.120.000.000
oleh CV. Clouds Heaven Makassar pada tahun 2019 sebanyak Rp.
sebesar Rp. 2.000.000,- atau Rp. 24.000.000,- per tahun, Gaji manajemen
Gaji penjaga Toko 1 orang sebesar Rp.18.000.000 per tahun. Upah lembur
sebesar Rp.10.000.000.
Terkait dengan upah lembur, rata-rata jam lembur karyawan yang terlibat
langsung pada proses produksi sebanyak 8 jam per bulannya dengan upah
sebagai berikut:
51
Upah Lembur per Orang/Bulan
Hal ini berarti bahwa gaji karyawan/tenaga kerja pada CV. Cloud Heaven
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Ditinjau dari perilaku
yaitu:
b. Biaya overhead pabrik tetap yaitu biaya overhead pabrik yang tidak
(Mulyadi,2018: 195).
Dalam kaitan dengan hal tersebut di atas biaya over head atau biaya rutin
yang dikeluarkan CV. Cloud Heaven Makassar jika digunakan pendekatan biaya
52
overhead Variable terdiri dari 5 jenis/komponen biaya sebagaimana diuraikan
Tabel 4
1 2 3 4 5 6
Rp. 623.600.000
Biaya Overhead
Variabel :
dikeluarkan oleh CV. Clouds Heaven Makassar pada tahun 2019 sebesar
pembelian Botol Liquid sebanyak 10.000 pcs dengan harga satuan sebesar
53
Rp.20.000,- sehingga total biaya pembelian sebeser Rp. 200.000.000,-,
5.000.000,-, dan yang kelima, pembayaran Cukai untuk 10.000, pcs produk
Liquit dengan biaya satuan Rp.40.000,- sehingga total bea Cukai yang
Biaya overhead tetap untuk pembayaran Wifi Rp. 4.620.000 selama satu
2.4.1. Perhitungan Biaya Produksi Liquid Hero 57 oleh Manajemen CV. Cloud
Heaven Makassar
pembukuan
54
1) Biaya pengadaan bahan baku
= Rp. 35.000.000.
= Rp.209.000.000
= Rp. 48.000.000,
= Rp. 10.000.000,
3) Biaya overhead.
55
a. Pembelian Botol Liquid 10.000 pcs = Rp.200.000.000,
@Rp.20.000.pcs
1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku: Rp. 209.000.000 Rp. 209.000.000
= Rp. 4.620.000,
= Rp. 3.600.000,
= Rp. 420.000,
= Rp. 12.463.000,
= Rp.644.703.000,
56
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa total biaya produksi Liquid
Liquid Hero 57 terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,-,
kemudian disusul oleh biaya Tenaga Kerja sebesar 20,93%. dan yang
57
Selanjutnya, apabila memperhatikan secara seksama tabel 5
diperoleh total biaya produksi. Hal ini tentu akan menyulitkan apabila
tenaga kerja dan biaya overhead yang telah dihitung secara terpisah.
dapat dihitung biaya produksi Liquid Hero 57, dengan rumus sebagai
berikut:
58
Tabel 6
Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variable Costing
Tahun 2019
1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku:
Liquid Hero 57 terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,-,
59
Biaya Tenaga Kerja Langsung sebesar Rp. 130.000.000,- Biaya Overhead Variabel
sebesar Rp. 623.600.000-. dan hasil produksi Liquid Hero 57 sebanyak 10.000, pcs.
dengan biaya produksi satuannya sebesar Rp. 96.260 yang diperoleh dari hasil
pembagian dari Total Biaya Produksi sebesar Rp. 962.600.000,- di bagi Jumlah
Produksi sebanyak
10.000,- pcs.
cukup besar atau paling tinggi terhadap biaya produksi yaitu sebesar
CV. Cloud Heaven Makassar sebesar 64,14% dari total biaya overhead.
Bahkan apabila dicermati lebih dalam, maka nampak bea Cukai yang
dibayarkan itu lebih besar dari biaya bahan baku. Komponen biaya
pembelian Botol liquid ini hampir setara dengan pembelian bahan baku
60
199) mengemukakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
Makassar hanya memproduksi satu macam produk yaitu Liquit Hero 57.
yaitu:
Taksiran biaya overhead pabrik = Tarif biaya overhead/pabrik
tahun sebesar Rp. 623.600.000,- dan target produksi selama satu tahun
61
Mencermati lebih jauh mengenai hasil perhitungan pada tabel 5 dan
ditambah dengan biaya nonproduksi serta laba yang diharapkan. Hal ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan Mulyadi (2005: 39) yang menyatakan bahwa,
harga jual adalah besarnya harga yang akan dibebankan kepada konsumen
yang diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah biaya non produksi
jual, terlebih dahulu perlu diketahui Harga Pokok Penjualan dan Mark-Up.
62
pokok penjulan menggunakan metode Variable Cost. Harga Pokok
periode tertentu.
oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual.
Pokok Penjualan (HPP) terdiri atas biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,
− Pembelian Bersih
63
Rp. 209.000.000,-. Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp.
64
0 0 0
(+) Persediaan barang
setengah jadi dalam
proses produksi awal
Harga Pokok
Rp.962.600.000
Penjualan
Sumber data: CV. Cloud Heaven Makassar 2020 telah diolah
57 terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,-, Biaya Tenaga
Sama halnya pada perhitungan biaya produksi, pada tabel tersebut juga
65
kemudian biaya Bahan Baku sebesar 21,71%, dan yang paling rendah
Untuk lebih jelasnya kontribusi Biaya Tenaga Kerja dan Biaya Overhead
3.1.2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan oleh Manajemen CV. Cloud Heaven
Makassar
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa
menghitung harga pokok penjualan produk Liquit Hero 57. Dari data yang diperoleh,
66
2) Biaya tenaga kerja
3) Beban penjualan.
67
3.2. Perhitungan Persentase Mark-Up.
adalah selisih antara harga jual dengan biaya untuk memproduksi barang
atau jasa. Pada umumnya Mark-Up ditetapkan dengan tujuan awal untuk
harga jual.
68
Biaya bahan baku Rp xx
Biaya tenaga kerja langsung Rp xx
Biaya overhead variable Rp xx +
Biaya nonproduksi variabel per unit Rp xx
Jumlah biaya variabel Rp xx
Mark-up= ...% x Rp xx = Rp xx+
Harga jual per unit produk Rp xx
Tabel 10
Perhitungan Harga Jual dengan Metode Variable Cost-Plus Mark-up Tahun
2019
1 2 3 4 6
1. Biaya Bahan Baku: Rp. 209.000.000
69
- Biaya listrik pcs 10.000 Rp. 9.600.000
(+) Persediaan 0 0 0
barang setengah jadi
dalam proses
produksi awal
70
jumlah produksi sebanyak 10.000,-pcs. sama dengan Rp.140.000,-
2) Mark-Up.
Apabila dicermati, kontribusi biaya produksi terhadap harga jual sebesar
71
Rp.962.600.000,- atau 69 %, sedangkan MarkUp sebesar
3.3.2. Perhitungan Harga Jual oleh Manajemen CV. Cloud Heaven Makassar.
Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, diketahui bahwa dalam hal
1 2 3 4
1. Biaya Bahan Baku Kg/pcs 4.000 Rp. 209.000.000
72
9 Harga Jual Rp.1.400.000.000
Hero 57 terdiri dari Biaya Bahan Baku sebesar Rp. 209.000.000,- Biaya
CostPlus Mark-up.
harga jual karena untuk perencanaan laba jangka pendek. Hal ini sejalan
73
dengan pendapat Mulyadi(2018: 144) bahwa informasi variable ….costing
pendek.
Selain hal tersebut di atas, suatu hal yang perlu dikemukakan yaitu
kelas atas atau kelas bawah), dan harga jual produk pesaing. Hal ini
bisa bertambah.
Hasil penelitian tersebut di atas apabila dikaitkan dengan hasil penelitian sebelumnya,
maka bisa dijumpai beberapa persamaan pada hasil penelitian Raras Maftukah (2016)
yaitu berdasarkan riset yang dilakukan pada pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana”
diketahui bahwa, biaya produksi yang dikeluarkan meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja atau gaji karyawan dan biaya tak terduga atau biaya overhead. Ketiga
biaya tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga jual yang
dikeluarkan oleh pabrik bantal dan kasur lantai “Sapanyana” karena minimnya biaya
yang dikeluarkan untuk proses produksi. Pada penelitian ini juga memberi gambaran
yang sama, dimana kontribusi biaya Overhead pada biaya produksi sebesar 64,72%
atau Rp.623.600.000.- dan biaya tenaga kerja sebesar 13,51% atau Rp.130.000.000,-.
Hasil penelitian ini juga memiliki persamaan dengan hasil penelitian Imam
terhadap Volumen Penjualan dalam Perspektif Ekonomi Islam. (Studi Komparasi pada
74
Yussy Akmal dan Shereen Cake’s and Bread) yang menyatakan bahwa proses
penetapan harga dimulai dari pembelian bahan baku, persediaan, cek total biaya
Penelitian ini cenderung tidak sama dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sherly
perusahaan tersebut dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti permintaan pasar dan
persaingan pasar, sementara pada hasil penelitian ini tidak menemukan informasi
75
BAB V
A. Kesimpulan
atas hasil analisis biaya produksi dalam menentukan harga jual produk Liquit Hero
1. Harga jual produk Liquid Hero 57 sesuai hasil perhitungan harga jual
jual satuan sebesar Rp. 140.000,- sedangkan biaya produksi Liquid Hero 57
sebesar Rp. 962.600.000,-, dan biaya produksi per satuan sebesar Rp. 96.260,-
2. Biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi yang
meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Kaitan
dengan hasil analisis biaya produksi pada CV. Cloud Heaven Makassar dengan
Dalam menentukan harga jual produk Liquid Hero 57 pada pada CV. Cloud Heaven
biaya bahan baku sebesar 21,71%, sedangkan kotribusi biaya tenaga kerja
sebesar 13,51%.
76
3. Metode perhitungan biaya produksi yang digunakan oleh manajemen CV. Cloud
Mark-up. B.
Saran.
beberapa saran yang dapat dikemukaan sebagai bahan pertimbangan kepada pihak
1. Bagi Perusahaan
benar-benar efisien.
b. Sama halnya dengan analisis biaya produksi, hasil analisis harga jual juga
77
produksi, kemudian mengolah dan menganilisis faktor-faktor produksi dimaksud
untuk kemudian digunakan menghitung biaya produksi dan harga jual. Dalam
kaitan ini kami berharap kiranya peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Afrida Musaidila,2019, Pengaruh Harga Pokok Produksi terhadap Harga Jual; Jurnal;
https://www.kompasiana.com/afridamusaidila/5ccfd59495760e7fad092b1
2/pengaruh-harga-pokok-produksi-terhadap-harga-jual?page=all.
Amirul Fuadi ; analisis faktor - faktor yang mempengaruhi harga jual kedelai di
tingkat petani pada sentral produksi di Kecamatan Peudada Kabupaten
Bireuen; Jurnal; http://jim.unsyiah.ac.id/JFP/article/view/2973
Baldric, S., Bambang, S., Dody, H., Eko, L. W., & Frasto, B. (2011). Akuntansi
manajemen. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Cecily A. R dan, ichael
RK.
Bustami Bastian dan Nurlela. 2006. Akuntansi Biaya: Kajian Teori dan Aplikasi.
yogyakarta: Graha Ilmu.
Dewi Maharani Indah Reswari; Pengertian Akuntansi dan Pentingnya dalam Bisnis;
Artikel: https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-akuntansi-
danpentingnya-dalam-bisnis/ ; 26 Desember 2019.
78
https://www.researchgate.net/publication/323670706_Pengaruh_biaya_pr
oduksi_terhadap_penetapan_harga_jual_kue_kering_-
_bakpia_pada_UD_New _Tweety_Desa_Takeran_RT_04
_RW_01_Kecamatan_Takeran_Kabupaten_Magetan, april 2020
Heri Narko .2016; Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga Jual Bensin
Murni Eceran (Studi Kasus pada Penjual Bensin Eceran di Kecamatan
Grabag Magelang); Skripsi: http://e-repository
.perpus.iainsalatiga.ac.id/733/1/SKRIPSI.pdf.
Jan Horas Veriyadi Purba dan Ade Rosandi, Analisis Penaruh Harga Pokok Penjualan
dan Biaya Operasional Terhadap Tingkat Pengembalian Modal;
https://www.researchgate.net/publication/329110625_ANALISIS_PENGA
RUH_HARGA_POKOK_PENJUALAN_DAN_BIAYA_OPERASIONAL_TE
RHADAP_TINGKAT_PENGEMBALIAN_MODAL; November 2015.
Lilian Yulia Abadi,2016,Evaluasi Stretegi Penetapan Harga Jual Dalam Bisnis Gourmet
Land Café, Program studi International Business Management Universitas
Ciputra Surabaya, PERFORMA: Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis
Volume 1, Nomor 1, April 2016
Martina, 03 Agustus 2018, Faktor-Faktor yang Menentukan Harga Jual Suatu Produk
Hasil Produksi; https://ukirama.com/blogs/faktor-faktor-yang-
menentukanharga-jual-suatu-produk-hasil-produksi.
Mulyadi. 2018. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN. Yogyakarta.
Mulyadi,2001 dalam Syarifah Shella Novianty; Pengaruh Biaya Produksi terhadap Harga
Jual pada Industri Kecil Keripik Tempe di Tanjung Pinang;2013; Pengaruh
Biaya Produksi terhadap Harga Jual pada Industri Kecil Keripik Tempe di
Tanjung Pinang. 07 April 2020.
79
Mursyidi. 2008. dalam Yusni Arni,2018, Persentase Biaya Bahan Baku, Biaya Tenagga
Kerja, Biaya Overhead pabrik Terhadap Harga Pokok Produksi Pada PT.
Maju Tambak; https://jurna.univpgri-palembang.ac.id ; 8 april 2020.
Raras Maftukhah.2016, Pengaruh Biaya Produksi Dalam Menentukan Harga Jual Pada
Pabrik Bantal dan Kasur Lantai “SAPANYANA” Desa Dawuhan Wetan,
Kedungbanteng, Banyumas, Jawa Tengah ;
http://repository.iainpurwokerto.ac.id/1041/
Ricky Virona Martono,2019. Dasar Dasar Manajemen Rantai Pasok, Bumi Aksara.
Jakarta.
Setiadi, P., David P.E.S., Treesje, R. 2014. Perhitungan harga pokok produksi dalam
penentuan harga jual pada CV.. Minahasa Mantap Perkasa. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol.14 no.2.
Sherly Ramwaty Dewi.2017; Pengaruh Biaya Produksi Terhadap Harga Jual Pada PT
Shamrock Manufacturing Corporation.;
http://jurnal.stiebankbpdjateng.ac.id /jurnal/index.php /magisma
/article/view/12, april 2020
80
https://www.scribd.com/doc/12781504/Manfaat-an-Dan-
PengawasanBiaya-Operasional-Dalam-Meningkatkan-Efisiensi. (9 April
2020)
Wisnu Prihandoko. 2016 ; Pengaruh Biaya Produksi dan Biaya Penjualan Terhadap
Laba (Studi Kasus pada Industri Tahu di Kecamatan Bantul),
https://docplayer.info/31755890-Pengaruh-biaya-produksi-dan-
biayapenjualan-terhadap-laba-studi-kasus-pada-industri-tahu-di-
kecamatanbantul-skripsi.html, april 2020
LITERATUR MAPPING
81
1 Sherly Ramwaty Pengaruh Biaya Produksi Kuantitati Biaya
Dewi;2017 Terhadap Harga Jual Pada PT Shamrock f produksi
manufac- turing Corporation. memiliki
pengaruh
yang kuat
dan besar
terhadap
harga jual,
juga
dipengaruhi
oleh variabel
lain, seperti
permintaan
di pangsa
pasar dan
persaingan
pasar. Biaya
yang
digunakan
untuk
produksi
dalam
penelitian ini
adalah
Biaya Bahan
Baku,
Overhad
pabrik dan
Biaya
Tenaga Kerja
82
2 Wisnu Kuantitati biaya
Prihandoko;2016 f produksi dan
biaya
penjualan
berpengaruh
secara
signifikan
terhadap laba
Pengaruh Biaya Produksi
UKM
dan Biaya Penjualan
terhadap Laba (Studi
Kasus pada Industri Tahu
di Kecamatan Bantul)
83
biaya
penjualan
berpengaru
h secara
signifikan
terhadap
pendapatan
pengrajin
keramik.
Ketiga,
biaya
produksi
dan biaya
penjualan
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
pendapatan
pengrajin keramik
di Kecamatan
Purworejo
Klampok
Kabupaten
Banjarnegara
5 Devi Satria Pengaruh Biaya Produksi terhadap Harga Jual kuantitatif Persamaan
Saputra; Produk Marmer pada regresi sederhana
2016 dapat diketahui
adanya pengaruh
positif biaya
produksi terhadap
harga jual. Artinya
setiap kenaikan
biaya produksi
akan diikuti pula
dengan kenaikan
harga jual dan
penurunan biaya
produksi akan
diikuti pula
dengan
penurunan harga
jual. Biaya
produksi dengan
84
harga jual
terdapat pengaruh
sebesar 93,8 %
sedangkan
sisanya
dipengaruhi oleh
variabel lain,
faktor ekstern
seperti elastisitas
permintaan,
sasaran produk
dan persaingan
pasar, selera
konsumen,
kondisi
perekonomian,
pengawasan
pemerintahan
Politeknik Aceh
terlihat
persentaseny
85
a sebesar
14,50%. (3)
Biaya
Overhead
Pabrik pada
PT. maju
Tambak
Sumur
memberikan
persentase
terhadap
harga pokok
produksi
sebesar
44,41%.
Dan (4)
Jumlah rasio
(persentase)
biaya
bersama
terhadap
harga pokok
produksipada
PT. Maju
Tambak
Sumur
sebesar
13,30%.
86
7 Yunita kuantitati Dari hasil
Puspaningrum;200 f penelitian
6 diperoleh
persamaan
regresi
sederhana
Pengaruh Biaya Produksi dapat
terhadap Harga Jual diketahui
Kacang Atom pada bahwa biaya
Perusahaan Gajah produksi
Semarang memiliki
pengaruh
yang besar
(positif)
terhadap
harga jual
87
tersebut tidak
memberikan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
harga jual
yang
dikeluarkan
oleh pabrik
bantal dan
kasur lantai
“Sapanyana”
karena
minimnya
biaya yang
dikeluarkan untuk
proses produksi.
Sehingga dapat
menciptakan
harga jual yang
sangat terjangkau
oleh konsumen
9 Heri Faktor-faktor yang kuantitatif Menurut hasil
Narko;2016 Mempengaruhi Harga jual analisis yang
Bensin Murni Eceran sudah ditemukan
(Studi Kasus pada bahwa variable
Penjual Bensin Eceran di Laba, produk dan
Kecamatan Grabag penjualan
Magelang) produk, Biaya
mempengaruhi
penetapan harga
penjual bensin
eceran di
Kecamatan
Grabag
Mageleng.
88
10 Amirul Fuadi, kuantitatif Hasil analisis
Elly koefisiensi
Susanti, determinasi ( R² )
Suyanti diperoleh nilai
Kasimin; sebesar 0,827
2017 yang berarti
Analisis faktor - faktor bahwa tingkat
yang mempengaruhi produksi,
harga jual kedelai di kualitas,
tingkat petani pada penanganan
sentral produksi di pascapanen, dan
Kecamatan Peudada saluran ditribusi
Kabupaten Bireuen pemasaran
mempengaruhi
harga jual
kedelai sebesar
82,7%,
sedangkan
sisanya 17,3%
dipengaruhi oleh
faktor lain. Hasil
analisis secara
serempak (uji-f)
bahwa
tingkat produksi,
Kualitas,
Penanganan
pascapanen, dan
saluran distribusi
pemasaran
berpengaruh
nyata terhapap
harga jual
kedelai tingkat
petani di
Kecamatan
Peudada
Kabupaten
Bireuen.
Analisis secara
parsial (uji-t)
menyatakan
bahwa faktor
89
kualitas dan
penanganan
pascapanen yang
berpengaruh
nyata
90
terhadap harga jual kedelai
tingkat petani.
91