Anda di halaman 1dari 12

Vol. 1, No.

2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)


IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,


PERSEPSI HARGA, CITA RASA
TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DAN LOYALITAS KONSUMEN
Siti Maimunah
Prodi S1 Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas maarif Hasyim Latif

E-mail: siti-maimunah@student.umaha.ac.id

Abstrak
Pemasaran merupakan kegiatan usaha yang terdiri dari suatu proses dalam merencanakan
kebutuhan konsumen, menciptakan suatu produk yang sesuai untuk dipasarkan, mempromosikan dan
mendistribusikan produk barang atau jasa. Salah satu upaya yang dilakukan perusahaan di dalam
pemasaran yaitu dengan cara dapat memenuhi keinginan maupun kebutuhan konsumen, sehingga
memberikan kepuasan dan loyalitas terhadap konsumen yang menjadi faktor utama dalam
keberhasilan sebuah usaha. Oleh karena itu konsumen mengharapkan kualitas kinerja yang dapat
memberikan kepuasan dan loyalitas konsumen dengan memberikan kualitas pelayanan, persepsi
harga dan cita rasa yang dapat membuat konsumen tertarik.
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh konsumen “Mie Liho Mie Kiro” Kecamatan
Driyorejo, Gresik. Sampel yang diambil yaitu 100 responden dengan memberikan kuesioner kepada
responden untuk memperoleh data. Teknik analisa data menggunakan analisa Structural Equation
Modelling menggunakan Amos 16.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan berpengaruh negatif terhadap kepuasan
konsumen tetapi dapat mempengaruhi positif terhadap loyalitas konsumen. Variabel persepsi harga
dapat mempengaruh positif terhadap kepuasan konsumen dan dapat berpengaruh negatif terhadap
loyalitas konsumen. Variabel cita rasa dapat mempengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas
konsumen. Variabel kepuasan konsumen dapat mempengaruh positif terhadap loyalitas konsumen.

Kata Kunci: kualitas pelayanan, persepsi harga, cita rasa, kepuasan konsumen dan loyalitas
konsumen.

Abstract
Marketing is a business activity that consists of a process in planning consumer needs, creating a
product that is suitable for marketing, promoting and distributing products or services. One the efforts
made the company in marketing is by being able to meet the desires and needs of consumers, so as
to provide satisfaction and loyalty to consumers who are the main factors in the success of business.
Therefore consumers expect a quality of performance that can provide satisfaction and customer loyalty
by providing quality service, price perceptions and tastes that can make consumers interested.

In this study the population is all consumers of "Mie Liho Mie Kiro" Driyorejo District, Gresik. Samples
taken were 100 respondents by giving questionnaires to respondents to obtain data. Data analysis
techniques used Structural Equation Modeling analysis using Amos 16.

The results showed service quality negatively affected customer satisfaction but could positively
influence consumer loyalty. Variable price perception can positively influence consumer satisfaction
and can negatively affect consumer loyalty. Taste variables can positively influence consumer
satisfaction and loyalty. Variable customer satisfaction can positively influence consumer loyalty.

Keywords: service quality, perceived price, taste, satisfaction customer and customer loyalty.

57
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

merupakan suatu tindakan oleh


PENDAHULUAN perusahaan untuk ditawarkan pada
Pada zaman dimana semakin konsumen yang dasarnya tindakan itu
berkembang, yang bisa menjadikan tidak berwujud atau tidak mengakibatkan
banyak terjadinya persaingan di dalam suatu kepemilikan apapun (Philip Kotler,
pemasaran. Pemasaran adalah sebuah 2005). Kualitas pelayanan adalah faktor
utama keberhasilan sebuah perusahaan,
kegiatan bisnis dalam merencanakan atau karena dengan kualitas pelayanan baik
mendistribusikan serta mempromosikan dapat memberi nilai lebih terhadap para
produk maupun jasa dengan fungsi untuk konsumen dan juga bisa mempengaruhi
memenuhi keinginan maupun kebutuhan kepuasan konsumen karena terjadinya
konsumen dari perusahaan (Kotler dan interaksi antara konsumen dengan
Amstrong, 2012:28). Dalam pemasaran, perusahaan yang bisa saling bekerja
terdapat berbagai macam bidang, salah sama.
satunya yaitu bidang bisnis kuliner. Dari Selain kualitas pelayanan, persepsi
banyaknya bisnis yang berkembang pada harga juga mempengaruhi kepuasan pada
saat ini, salah satu diantaranya adalah konsumen. Persepsi harga merupakan
bisnis kuliner. Di dalam bisnis kuliner pandangan mengenai harga tentang
pengusaha menciptakan sebuah makanan bagaimana konsumen dalam memandang
dan minuman, karena itu merupakan persepsi harga dengan maksud harga
kebutuhan bagi manusia yang harus yang tinggi atau rendah serta wajar itu
dipenuhi untuk menjalankan aktifitasnya mempunyai pengaruh kuat dengan
sehari-hari, sehingga makanan sangat di maksud membeli serta kepuasan membeli
perlukan dalam kehidupan manusia. (Schiffiman dan Kanuk, 2004:186). Jadi
Dengan begitu muncul berbagai macam dalam persepsi harga ini masing-masing
kedai-kedai yang menjual variasi makanan individu memberikan penilaiannya tidak
dan minuman, salah satunya yaitu kedai sama antara konsumen satu dengan
“Mie Liho Mie Kiro” di Jalan Raya Legundi konsumen lainnya.
RT 01, RW 01, Kecamatan Driyorejo, Selain persepsi harga, di dalam
Kabupaten Gresik. sebuah bisnis kuliner hal yang sangat
Di dalam bisnis kuliner ini penting lainnya yaitu cita rasa. Menurut
pengusaha di tuntut untuk memberikan Drummond & Brefere (2010)
kepuasan terhadap konsumen, karena mendefinisikan bahwa suatu cara terhadap
terjadi peningkatan jumlah usaha yang pemilihan terhadap makanan bisa
memunculkan persaingan semakin ketat. dibedakan dari adanya rasa makanan itu
Maka untuk menghadapi persaingan merupakan dari cita rasa. Cita rasa
dalam pemasaran dan keadaan yang merupakan sebuah atribut yang terdiri dari
seperti itu, pengusaha harus mempunyai penampakan, rasa, bau, tekstur serta suhu
cara alternatif dalam usahanya agar tetap yang dapat membentuk kerjasama dari
bisa berkembang dengan baik dan dapat kelima macam indra manusia. Jadi dengan
bertahan dalam persaingan di pasar. adanya cita rasa ini jika yang
Upaya yang dilakukan perusahaan dalam ditawarkannya sesuai dengan keinginan,
memerhatikan konsumen yaitu melihat maka bisa menghasilkan suatu nilai
kebutuhan dan keinginan konsumen kepuasan pada konsumen itu.
menjadi faktor utama keberhasilan sebuah Kepuasan konsumen merupakan
usaha. Oleh karena itu konsumen suatu rasa suka atau kecewa ketika
mengharapkan kualitas kinerja yang dapat muncul dalam membandingkan sebuah
memberikan kepuasan dan loyalitas kinerja atau hasil yang diharapkan (Kotler,
konsumen dengan memberikan kualitas 2014:150). Kepuasan konsumen dikatakan
pelayanan, persepsi harga dan cita rasa dapat memuaskan konsumen apabila
agar membuat konsumen tertarik. dalam sebuah kinerja atau hasil yang
Definisi kualitas pelayanan diharapkan konsumen sesuai, yang

58
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

hasilnya mereka akan merasa sangat puas konsumen di kedai “Mie Liho Mie
dan gembira. Dengan kata lain hasil yang Kiro” Gresik?
puas dan gembira itu akan membuat 4. Apakah persepsi harga
konsumen menjadi konsumen yang berpengaruh terhadap loyalitas
berlangganan dalam membeli suatu konsumen di kedai “Mie Liho Mie
produk, karena menjadikan konsumen Kiro” Gresik?
akan membeli produk secara berulang. 5. Apakah cita rasa berpengaruh
Dan sebaliknya, jika sebuah kinerja atau terhadap kepuasan konsumen di
hasil dalam perusahaan itu dengan kedai “Mie Liho Mie Kiro” Gresik?
harapan konsumen tidak sesuai dan 6. Apakah cita rasa berpengaruh
apabila harapan konsumen yang terhadap loyalitas konsumen di
ditetapkan dari mereka terlalu rendah pada kedai “Mie Liho Mie Kiro” Gresik?
sebuah kepuasan, maka menyebabkan 7. Apakah kepuasan konsumen
konsumen tidak merasa puas yang berpengaruh terhadap loyalitas
akhirnya mereka akan merasa kecewa. konsumen di kedai “Mie Liho Mie
Jadi, kepuasan konsumen merupakan Kiro” Gresik?
suatu kunci agar dapat menciptakan
loyalitas konsumen, karena konsumen Tujuan Penelitian
akan merasakan kepuasan dan Tujuan penelitian ini sebagai berikut:
menjadikan loyal (Aryani 2010:144). 1. Untuk membuktikan dan
Loyalitas konsumen merupakan menganalisis pengaruh kualitas
komitmen pada konsumen dalam pelayanan terhadap kepuasan
berlangganan kembali, bisa juga dikatakan konsumen di kedai “Mie Liho Mie
sebagai pembelian ulang produk dan jasa Kiro” Gresik.
agar terpilih secara konsisten, meskipun 2. Untuk membuktikan dan
banyak pengaruh situasi atau usaha menganalisis pengaruh kualitas
pemasaran yang disebabkan adanya suatu pelayanan terhadap loyalitas
potensi dalam perubahan pada perilaku konsumen di kedai “Mie Liho Mie
konsumen (Hurriyati 2005:129). Jadi dalam Kiro” Gresik.
bisnis makanan maupun minuman ini, 3. Untuk membuktikan dan
perusahaan harus mempunyai strategi menganalisis pengaruh persepsi
yang bisa menjadikan konsumen menjadi harga terhadap kepuasan
puas dan loyal kepada perusahaan, karena konsumen di kedai “Mie Liho Mie
konsumen akan merasakan kepuasaan Kiro” Gresik.
serta loyal yang bisa mendatangkan 4. Untuk membuktikan dan
konsumen yang baru dengan menganalisis pengaruh persepsi
merekomendasikan perusahaan itu harga terhadap loyalitas konsumen
kepada orang lain. di kedai “Mie Liho Mie Kiro” Gresik.
5. Untuk membuktikan dan
Rumusan Masalah menganalisis pengaruh cita rasa
Berdasarkan penjelasan latar belakang terhadap kepuasan konsumen di
diatas, maka dapat ditemukan beberapa kedai “Mie Liho Mie Kiro” Gresik.
rumusan masalah sebagai berikut: 6. Untuk membuktikan dan
1. Apakah kualitas pelayanan menganalisis pengaruh cita rasa
berpengaruh terhadap kepuasan terhadap loyalitas konsumen di
konsumen di kedai “Mie Liho Mie kedai “Mie Liho Mie Kiro” Gresik.
Kiro” Gresik? 7. Untuk membuktikan dan
2. Apakah kualitas pelayanan menganalisis pengaruh kepuasan
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen terhadap loyalitas
konsumen di kedai “Mie Liho Mie konsumen di kedai “Mie Liho Mie
Kiro” Gresik? Kiro” Gresik.
3. Apakah persepsi harga
berpengaruh terhadap kepuasan

59
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

TINJAUAN PUSTAKA (Parasuraman, et all, 1998).


PEMASARAN Indikator-Indikator Kualitas Pelayanan
Pemasaran merupakan sebuah Menurut Parasuraman (1998) indikator
kegiatan di dalam bisnis dalam kulitas pelayanan terdiri dari lima indikator,
merencanakan, mendistribusikan serta diantaranya:
mempromosikan barang maupun jasa 1. Kehandalan (Reliability)
dengan fungsi untuk memenuhi keinginan Berkaitan dari adanya kemampuan
maupun kebutuhan konsumen dari perusahaan yang bisa memberikan
perusahaan (Kotler dan Amstrong, pelayanan dengan akurat serta
2012:28). terpercaya, serta kinerja karyawan
harus sesuai yang diharapkan
Strategi pemasaran konsumen sehingga dapat
Menurut Kotler (2002:15) strategi menimbulkan rasa percaya
pemasaran merupakan suatu proses terhadap pelayanan yang diberikan
mengembangkan dan memelihara strategi dalam perusahaan itu.
yang tepat antara tujuan dan kemampuan 2. Empati (Emphaty)
organisasi dengan peluang pemasaran Adalah kemudahan untuk
yang bisa berubah. Strategi-strategi umum melakukan suatu komunikasi yang
yang dapat dilakukan pihak perusahaan memberikan suatu hubungan baik,
adalah: juga perhatian personal serta
1. Strategi memasuki pasaran memahami kebutuhan konsumen.
Perusahaan yang akan memasuki 3. Berwujud (Tangibles)
pasar harus melakukan identitas Berkenaan tentang daya tarik dari
dan pengukuran prefensi pasar fasilitas yang menarik dan bahan
terhadap produk yang ada, apakah yang digunakan perusahaan
itu distributor ataupun konsumen. bersih, serta penampilan karyawan
2. Strategi memperluas pasar yang rapi.
Upaya untuk memperluas pasar 4. Ketanggapan (Responsiveness)
dapat ditempuh dengan Merupakan kesediaan atau
mengembangkan produk di pasar kemampuan karyawan yang saling
yang dapat dilakukan dengan berhubungan dalam membantu
memperluas lini dan perbaikan konsumen, merespon suatu
produk yang telah diverifikasi. permintaan dari konsumen,
3. Strategi penguasaan pasar maupun memberikan kualitas
Strategi ini menjadikan perusahaan pelayanan yang tepat pada
sebagai leader diantara konsumen.
pesaingnya, perusahaan berusaha 5. Jaminan Kepastian (Assurance)
merebut pasar dan menguasainya yaitu Perilaku karyawan yang bisa
sehingga perusahaan menjadi menciptakan sebuah kepercayaan
pemimpin pasar. konsumen untuk perusahaan serta
4. Strategi mempertahankan pasar dalam perusahaan itu bisa
Suatu perusahaan berusaha untuk memberikan rasa yang aman untuk
memperluas jumlah konsumen, semua konsumen.
perusahaan yang akan memimpin
pasar harus melindungi atau Persepsi Harga
mempertahankan dominasi Merupakan jumlahnya uang untuk
bisnisnya yang ada atau melawan dibebankan pada barang ataupun jasa
serangan dari pesaing. untuk dapat ditukar oleh konsumen dalam
pemanfaatan penggunaan produk dan jasa
Kualitas Pelayanan itu (Kotler dan Armstrong, 2013:151).
Merupakan perbedaan antara Indikator Persepsi Harga
kenyataan yang diharapkan konsumen Indikator dalam persepsi harga
dalam pelayanan yang diterima/peroleh dikemukakan oleh (Kotler dan Armstong,

60
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2008) yaitu : semakin kental, akan dapat


1. Keterjangkauan terhadap harga mengakibatkan rasa, bau maupun
produk. cita rasa yang semakin berkurang
2. Kesesuaian harga dengan kualitas dalam penerimaan terhadap
produk. intensitas tersebut.
3. Kesesuaian harga pada manfaat.
Kepuasan Konsumen
Cita Rasa Merupakan sebuah perasaan suka
Cita rasa merupakan cara dalam ataupun kecewa ketika muncul dalam
pemilihan makanan atau minuman yang membandingkan sebuah kinerja atau hasil
dibedakan dari rasa itu (Drummond & yang diharapkan (Kotler, 2014:150).
Brefere, 2010). Indikator – Inidkator Kepuasan Konsumen
Indikator - Indikator Cita Rasa indikator dalam kepuasan konsumen
Bisa mempengaruhi adanya tiga faktor, (Hawkins dan Lonney dikutip Tjiptono,
yaitu bau, rasa serta rangsangan mulut 2004:101) antara lain :
(Garrow dan James, 2010:124) 1. Kesesuaian dengan harapan.
1. Bau 2. Minat untuk berkunjung kembali.
Adalah suatu komponen dari cita 3. Kesediaan merekomendasikan
rasa pada makanan atau minuman pada konsumen lainnya.
yang dapat memberikan sebuah
aroma dan juga bisa mengetahui Loyalitas Konsumen
dari adanya rasa yang terdapat di Menurut Oliver dikutip Kotler dan
makanan tersebut. Keller (2012:138), mendefinisikan loyalitas
2. Rasa merupakan suatu komitmen yang
Rasa bisa dikenali dengan adanya mendalam pada keputusan dalam
kuncup cecepan yang letaknya di pembelian kembali sebuah produk itu.
papilla yaitu pada bagian noda
darah jingga yang terletak di lidah. Indikator Loyalitas Konsumen
Pada anak kuncup-kuncup perasa beberapa indikator dalam loyalitas
terletak pada faring, dan pelata konsumen dari (Kotler dan Keller, 2006:57)
pada bagian langit-langit yang antara lain:
lunak ataupun keras dan juga 1. Kesetiaan terhadap pembelian
terletak di lidah. suatu produk.
3. Rangsangan Mulut 2. Ketahanan terhadap adanya
Adalah sebuah perasaan pengaruh negatif tentang
seseorang yang timbul setelah perusahaan.
menelan suatu minuman yang 3. Mereferensikan total esistensi
sifatnya bisa merangsang syaraf sebuah perusahaan.
perasa terdapat dibawah kulit
muka, lidah, atupun pada gigi yang
bisa menimbulkan perasaan. Cita
rasa dapat mempengaruhi tekstur
suatu bahan karena dapat
ditimbulkan dari bahan tersebut.
Jadi dapat dikatakan
penelitian ini dapat memperoleh
suatu perubahan tekstur, jika
bahan bisa membuat rasa atau bau
yang ditimbulkan bisa berubah
karena mempengaruhi kecepatan
dalam timbulnya suatu rangsangan
pada sel reseptor olfaktori atau
kelenjar air liur, karena bahan yang

61
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

KERANGKA KONSEPTUAL maka pengambilan sampel hanya


dilakukan kepada sebagian konsumen
“Mie Liho Mie Kiro” yang bertemu dengan
peneliti saat diadakan penelitian. Metode
yang digunakan peneliti merupakan
penelitian survey yang biasanya digunakan
untuk mengambil suatu generalisasi. Cara
pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang ditujukan kepada
konsumen kedai “Mie Liho Mie Kiro”
Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.
Data dari konsumen/responden itu diukur
dengan skala interval yang menggunakan
metode skala likerts dengan 5 jenjang,
yaitu sangat setuju (ss), setuju (s), kurang
setuju (ks), tidak setuju (ts) maupun sangat
tidak setuju (sts). Pada penelitian ini cara
pengambilan sampelnya dengan non
probability sampling serta menggunakan
analisis SEM dengan metode analisis
lainnya, yaitu uji validitas, reabilitas dan
normalitas.

Hasil Uji Validitas


Gambar Kerangka Konseptual Untuk mengetahui hasil penelitian,
maka diperlukan instrument pengukur
Kerangka konseptual diatas yang valid serta reliabel. Instrument
menjelaskan bahwa variabel bebas terdiri pengukur yang valid mampu memberikan
dari kualitas pelayanan (KP), persepsi gambaran cermat di antara subyek satu
harga (PH) dan cita rasa (CR). Terdapat dengan subyek lainnya serta mempunyai
juga variabel intervening yaitu kepuasan varians error yang kecil sehingga hasilnya
konsumen (KK) serta variabel terikatnya dapat dipercaya mendekati kebenaran.
yaitu loyalitas konsumen (LK), di mana Kriteria pengujian yang digunakan adalah
semua variabel inilah bersama semakin besar nilai λ maka semakin valid
mempengaruhi variabel kepuasan (ditunjukkan dengan nilai c.r > 2.0).
konsumen dan loyalitas konsumen “Mie Indikator tersebut juga dikatakan valid bila
Liho Mie Kiro” di Gresik. hasil uji t signifikan terhadap p-value ≤
0.05.
METODE
Penelitian yang ini merupakan
penelitian kuantitatif. Pada penelitian yang
hendak diambil adalah informasi yang
berkaitan dengan kualitas pelayanan,
persepsi harga, cita rasa terhadap
kepuasan serta loyalitas konsumen.
Penelitian ini merupakan hubungan
sebab akibat (causal explanatory) yang
membuktikan hubungan kausal antara
kualitas pelayanan, persepsi harga, dan
cita rasa disebut variabel bebas, kepuasan
konsumen disebut variabel antara, serta
loyalitas konsumen disebut variabel terikat.
Dalam penelitian ini populasinya banyak

62
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Tabel Uji Validitas .00


CR1.2 .887** Valid
Correla Sig Keteran 0
Variabel
tion . gan .00
CR1.3 .755** Valid
.00 0
KP1.1 .757** Valid
0 .00
CR2.1 .781** Valid
.00 0
KP1.2 .735** Valid
0 .00
CR2.2 .809** Valid
.00 0
KP1.3 .707** Valid
0 .00
CR2.3 .645** Valid
.00 0
KP2.1 .801** Valid
0 .00
CR3.1 .761** Valid
.00 0
KP2.2 .823** Valid
0 .00
CR3.2 .767** Valid
.00 0
KP2.3 .750** Valid
0 .00
CR3.3 .805** Valid
.00 0
KP3.1 .706** Valid
0 .00
Kualitas KK1.1 .745** Valid
.00 0
Pelayana KP3.2 .758** Valid
0 .00
n KK1.2 .823** Valid
.00 0
KP3.3 .801** Valid
0 .00
KK1.3 .788** Valid
.00 0
KP4.1 .772** Valid
0 .00
KK2.1 .760** Valid
.00 Kepuasa 0
KP4.2 .751** Valid
0 n .00
KK2.2 .777** Valid
.00 Konsume 0
KP4.3 .795** Valid
0 n .00
KK2.3 .802** Valid
.00 0
KP5.1 .599** Valid
0 .00
KK3.1 .779** Valid
.00 0
KP5.2 .743** Valid
0 .00
KK3.2 .776** Valid
.00 0
KP5.3 .746** Valid
0 .00
KK3.3 .842** Valid
.00 0
PH1.1 .822** Valid
0 .00
LK1.1 .793** Valid
.00 0
PH1.2 .773** Valid
0 .00
LK1.2 .674** Valid
.00 0
PH1.3 .813** Valid
0 .00
LK1.3 .697** Valid
.00 0
PH2.1 .790** Valid
0 .00
Persepsi .00 LK2.1 .844** Valid
PH2.2 .831** Valid 0
Harga 0 Loyalitas
.00
.00 Konsume LK2.2 .885** Valid
PH2.3 .704** Valid 0
0 n
.00
.00 LK2.3 .891** Valid
PH3.1 .790** Valid 0
0 .00
.00 LK3.1 .793** Valid
PH3.2 .814** Valid 0
0 .00
.00 LK3.2 .674** Valid
PH3.3 .739** Valid 0
0 .00
Cita .00 LK3.3 .697** Valid
CR1.1 .847** Valid 0
Rasa 0

63
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sumber: Lampiran output SPSS uji Dalam arti lain reabilitas merupakan alat
validitas ukur yang stabil dan dapat diandalkan.
Untuk itu dapat diketahui nilai koefisien
reabilitas cronbach alpha diatas 0.6 maka
Hasil Uji Reabilitas bisa disimpulkan semua instrument
Instrumen penelitian selain valid kuesioner yang digunakan adalah reliabel.
juga mempunyai konsistensi sebagai alat
ukur bagaimanapun bentuk Tabel Uji Reabilitas

Variable Min max skew c.r. kurtosis c.r. Nilai


Nil
alph
- - ai Keterang
Variabel a
LK3.1 2 5 0.484 1.976 0.435 0.888 Krit an
Cron
- - is
bach
LK2.1 2 5 0.422 1.721 -0.132 -0.27
- - - Kualitas
LK1.1 2 5 0.343 1.402 -0.853 1.742 Pelayana .751 0.6 Reliabel
- - n
KK3.1 2 5 0.511 2.085 0.7 1.428 Persepsi
.824 0.6 Reliabel
- - Harg
KK2.1 2 5 0.471 1.922 0.057 0.116 Cita
.818 0.6 Reliabel
- - - Rasa
KK1.1 2 5 0.256 1.046 -0.44 0.899 Kepuasa
- - n
.809 0.6 Reliabel
CR3.1 2 5 0.492 2.007 -0.152 -0.31 Konsume
- - - n
CR2.1 2 5 0.584 2.383 -0.173 0.353 Loyalitas
- - - Konsume .833 0.6 Reliabel
CR1.1 2 5 0.541 2.207 -0.147 0.301 n
- Sumber: Lampiran output SPSS uji
PH3.1 2 5 -0.36 -1.47 -0.468 0.956 reabilitas.
- - -
PH2.1 2 5 0.528 2.157 -0.249 0.508 Uji Normalitas
- Dapat dilakukan menggunakan
PH1.1 2 5 -0.42 1.716 -0.23 -0.47 critical ratio skewness value dengan nilai
sebesar ±2.58 dengan tingkat signifikasi
KP5.1 3 5 0.112 0.457 0.15 0.305 0.01 (1%) dan berdistribusi normal ketika
- - - nilainya di bawah ±2.58 (Ghozali,2005).
KP4.1 2 5 0.317 1.294 -0.371 0.758 Adapun hasil pengujian normalitas
- - sebagai berikut:
KP3.1 2 5 0.314 1.283 0.795 1.622 Berdasarkan hasil perhitungan, semua
- - - indikator dengan nilai antara -2.58 > c.r
KP2.1 2 5 0.217 0.886 -0.386 0.788 skew, c.r skew < 2.58.
- -
KP1.1 2 5 0.378 1.545 0.148 0.301
Multivariate 17.235 3.39 Tabel Uji Normalitas

pengukurannya. Instrumen yang tidak Uji Model Struktural


mempunyai reliabilitas tinggi juga harus Merupakan hubungan antar variabel laten,
dikeluarkan dari penelitian walaupun independent dan dependent yang hasilnya
instrument valid. Suatu indikator dikatakan bisa dilihat pada gambar dibawah ini:
reliable atau handal, jika suatu jawaban
responden terhadap suatu pertanyaan
atau pernyataan tersebut yaitu konsisten.

64
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Sumber: Lampiran output AMOS 16


Struktural Model

Untuk mengetahui apakah struktur

Sumber: Lampiran output AMOS 16


Struktural Modifikasi

Hasil uji goodness-of-fit pada


structural modifikasi
Hasil diatas menunjukkan bahwa Dijelaskan pada tabel di bawah ini:
pengujian dapat diterima baik karena
hampir kriteria yang digunakan terpenuhi. Hasil
Kriteria Uji Nilai Kritis Keterangan
Modifikasi Model Model
Dapat dilakukan menggunakan Diharapkan
indeks modifikasi. Indeks modifikasi adalah kecil,
suatu alat untuk menilai ketepatan setelah paling baik Kurang
di spesifikasinya model sebesar 4.0 atau Chi-Square 100.075 antara 1
baik
lebih, memberikan indikasi bahwa bila sampai
koefisien itu diestimasi, maka akan terjadi dengan 2
pengecilan nilai chi-square yang signifikan.
Probabilitas 0.341 ≥ 0.05 Fit
Dengan demikian, modifikasi bisa
dilakukan dengan estimasi indeks CMIN/DF 1.053 ≤ 2.00 Fit
modifikasi = 4.0, yang dapat dibenarkan RMSEA 0.023 ≥ 0.08 Fit
ketika dapat didukung secara teori ataupun GFI 0.901 ≥ 0.90 Marginal
logika. AGFI 0.840 ≥ 0.90 Marginal
Struktural model telah dimodifikasi TLI 0.977 ≥ 0.95 Marginal
berdasarkan modificatios indies yang
telah dikeluarkan AMOS versi 16, CFI 0.984 ≥ 0.90 Marginal
modifikasi dilakukan dengan Sumber: Lampiran output AMOS 16
menambahkan garis koneksi antara
variabel error sesuai output modificatios Hasil diatas menunjukkan bahwa struktural
indies. Antar variabel error dilakukan modifikasi yang mempunyai goodness of fit
penambahan koneksi secara terus lebih baik dapat diketahui bahwa model
menerus sampai model dinyatakan fit. modifikasi yang diuji sudah merupakan
Hasil modifikasi dengan penambahan model yang baik karena hampir semua
koneksi antar variabel error seperti kriteria yang telah digunakan terpenuhi,
gambar dibawah ini. maka selanjutnya peneliti menjelaskan
pembahasan hasil penelitian.

65
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

HASIL DAN PEMBAHASAN serta signifikan.


Berikut adalah pembahasan hasil 3. Hasil pengujian hipotesis terhadap
penelitian: H3 mendapatkan hasil uji estimate
1. Hasil pengujian hipotesis terhadap persepsi harga terhadap kepuasan
H1 mendapatkan hasil uji estimate konsumen menunjukkan pengaruh
kualitas pelayanan dengan sebesar 0.030 dengan nilai Critical
kepuasan konsumen menunjukkan Ratio sebesar 0.051 dan nilai P-
pengaruh sebesar -0.806, nilai value pada tingkat signifikasi
Critical Ratio sebesar -0.348 dan sebesar 0.960, karena nilai CR =
nilai P-value pada tingkat signifikasi 1.96 dan signifikansi = 0.05. Jadi
sebesar 0.728, karena nilai CR = hipotesis 3 diterima karena
1.96 dan signifikansi = 0.05. Jadi berpengaruh positif serta signifikan.
hipotesis 1 ditolak karena 4. Hasil pengujian hipotesis terhadap
berpengaruh negatif serta tidak H4 mendapatkan hasil uji estimate
signifikan. persepsi harga terhadap loyalitas
Dengan demikian, apabila konsumen menunjukkan pengaruh
konsumen ada yang merasa sebesar -0.306 dengan nilai Critical
kurang puas terhadap kualitas Ratio sebesar -0.450 dan nilai P-
pelayanan, maka kemungkinan value pada tingkat signifikasi
pada pelayanan itu dipengaruhi sebesar 0.652, karena nilai CR =
oleh kurangnya kecepatan ataupun 1.96 dan signifikansi = 0.05. Jadi
ketanggapan karyawan yang hipotesis 4 ini ditolak karena
kurang cepat dalam pelayanan berpengaruh negatif serta tidak
untuk konsumen. Dengan kata lain, signifikan. Untuk meningkatkan
konsumen kurang merasakan loyalitas konsumen di Kedai Mie
kepuasan yang diharapkan. Untuk Liho Mie Kiro Gresik dengan
menciptakan kualitas pelayanan adanya persepsi harga harus bisa
dengan harapan yang sesuai memberikan penawaran harga
konsumen, maka bisa dilakukan yang lebih ekonomis tetapi masih
dengan memberikan sebuah sesuai dengan kualitas pelayanan
pelatihan atau training untuk yang diterima saat menikmati
karyawan Kedai Mie Liho Mie Kiro makanan dan minuman di Kedai
Gresik, agar karyawan lebih terlatih Mie Liho Mie Kiro Gresik.
untuk melayani konsumen dengan 5. Hasil pengujian hipotesis terhadap
cepat sebelum memulai pelayanan H5 mendapatkan hasil uji estimate
pada konsumen. antara cita rasa dengan kepuasan
Hal itu saling berhubungan konsumen menunjukkan pengaruh
bahwa kualitas dapat sebesar 0.236, nilai Critical Ratio
mempengaruhi kinerja karyawan, sebesar 0.146 dan nilai P-value
karena kinerja karyawan yang pada tingkat signifikasi sebesar
berkualitas akan menciptakan 0.884, karena nilai CR = 1.96 dan
sebuah kepuasan terhadap signifikansi = 0.05. Dengan
konsumen. demikian hipotesis 5 diterima
2. Hasil pengujian hipotesis terhadap karena berpengaruh positif serta
H2 mendapatkan hasil uji estimate signifikan.
kualitas pelayanan dalam loyalitas 6. Hasil pengujian hipotesis terhadap
konsumen menunjukkan pengaruh H6 mendapatkan hasil uji estimate
sebesar 0.028, nilai Critical Ratio antara cita rasa dengan kepuasan
sebesar 0.010 dan nilai P-value konsumen menunjukkan pengaruh
pada tingkat signifikasi sebesar sebesar 1.309, nilai Critical Ratio
0.992, karena nilai CR = 1.96 dan sebesar 0.649 dan nilai P-value
signifikansi = 0.05. Jadi hipotesis 2 pada tingkat signifikasi sebesar
diterima karena berpengaruh positif 0.516, karena nilai CR = 1.96 dan

66
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

signifikansi = 0.05 maka konsumen di Kedai Mie Liho Mie


menunjukkan bahwa cita rasa Kiro Gresik.
berpengaruh signifikan terhadap 6. Cita rasa berpengaruh positif serta
loyalitas konsumen di Kedai Mie signifikan terhadap loyalitas
Liho Mie Kiro Gresik. Dengan konsumen di Kedai Mie Liho Mie
demikian hipotesis 6 diterima Kiro Gresik.
karena berpengaruh positif serta 7. Kepuasan konsumen berpengaruh
signifikan. Jadi untuk meningkatkan positif serta signifikan terhadap
loyalitas konsumen di Kedai Mie loyalitas konsumen di Kedai Mie
Liho Mie Kiro Gresik dengan Liho Mie Kiro Gresik.
adanya cita rasa produk yang
ditawarkan sesuai dengan Saran
keinginan konsumen, maka akan Beberapa saran yang diberikan penulis
menghasilkan suatu nilai loyal pada yaitu:
konsumen itu. 1. Saat konsumen ada yang merasa
7. Hasil pengujian hipotesis terhadap kurang puas terhadap kualitas
H7 mendapatkan hasil uji estimate pelayanan karena faktor kurangnya
antara kepuasan konsumen kecepatan ataupun ketanggapan
dengan loyalitas konsumen karyawan dalam melayani
menunjukkan pengaruh sebesar konsumen, maka dapat diberikan
0.851 dengan nilai Critical Ratio sebuah pelatihan atau training
sebesar 1.506 dan nilai P-value untuk karyawan, agar karyawan
pada tingkat signifikasi sebesar lebih terlatih untuk melayani
0.132, karena nilai CR = 1.96 dan konsumen dengan cepat. Dengan
signifikansi = 0.05 maka adanya kualitas pelayanan dapat
menunjukkan bahwa kepuasan juga mempengaruhi kinerja
konsumen berpengaruh signifikan karyawan, karena kinerja karyawan
terhadap loyalitas konsumen di yang berkualitas akan menciptakan
Kedai Mie Liho Mie Kiro Gresik. sebuah kepuasan terhadap
Jadi hipotesis 7 diterima karena konsumen untuk memberikan nilai
berpengaruh positif dan signifikan. lebih pada karyawan Kedai Mie
Liho Mie Kiro Gresik dan juga
SIMPULAN DAN SARAN adanya interaksi yang baik antara
Simpulan konsumen dengan karyawan Kedai
Simpulan pada penelitian sebagai berikut: Mie Liho Mie Kiro Gresik.
1. Kualitas pelayanan berpengaruh 2. Tetap menjaga harga supaya
negatif serta tidak signifikan konsumen tidak berpindah ke
terhadap kepuasan konsumen di pesaing lainnya, melalui konsep
Kedai Mie Liho Mie Kiro Gresik. pelayanan dan fasilitas yang
2. Kualitas pelayanan dapat diberikan sesuai.
berpengaruh positif serta signifikan 3. Meningkatkan kepuasan konsumen
terhadap loyalitas konsumen di dengan memberikan yang terbaik,
Kedai Mie Liho Mie Kiro Gresik. agar konsumen merasa nyaman
3. Persepsi harga berpengaruh positif dan konsumen yang loyal dalam
serta signifikan terhadap kepuasan melakukan pembelian.
konsumen di Kedai Mie Liho Mie
Kiro Gresik. DAFTAR PUSTAKA
4. Persepsi harga berpengaruh
negatif serta tidak signifikan David Harianto, Dr. Hartono Subagio, S.E.,
terhadap loyalitas konsumen di M. M. (2013). Analisa pengaruh
Kedai Mie Liho Mie Kiro Gresik. kualitas layanan, brand image, dan
5. Cita rasa berpengaruh positif serta atmosfer terhadap loyalitas konsumen
signifikan terhadap kepuasan dengan kepuasan konsumen sebagai

67
Vol. 1, No. 2, Tahun 2019, ISSN: 2622-6367 (ONLINE)
IQTISHADequity
Prodi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

variabel intervening konsumen kedai


deja- vu Surabaya. Jurnal Manajemen Sembiring, I. J., Suharyono, &
Pemasaran, 1(1), 1–8. Kusumawati, A. (2010). Pengaruh
Kualitas Produk dan Kualitas
Ferdinand, Augusty, 2016, Structural Pelayanan terhadap Kepuasan
Equation Modeling : Dalam Penelitian Pelanggan dalam Membentuk
Manajemen", BP Undip, Semarang. Loyalitas Pelanggan (studi pada
pelanggan McDonald’s MT. Haryono
Ghozali, Imam. 2015. Aplikasi Analisis Malang). Jurnal Administrasi Bisnis,
Multvariate Modeling Dengan 68(2), 1–10.
Program SPSS. 3Ed. https://doi.org/10.1080/00423114.201
7.1410184
Indarwati, T. A., & Tiarawati, M. (2015).
Strategi Pemasaran Melalui Sugiono, (2018). Metode Penelitian
Experience Dan Emotional Marketing Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. cetakan ke-
Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas 14. Alfatbeta, Bandung.
Pelanggan Di J.Co Donuts & Caffee
Surabaya. Jurnal Riset Ekonomi Dan (Widjoyo et al., 2014) Widjoyo, S., Hatane,
Manajemen, 15(1), 102. P., Brahmana, R. K. M. R.,
https://doi.org/10.17970/jrem.15.1501 Pemasaran, J. M., Petra, U. K., &
08.id Siwalankerto, J. (2014). Pengaruh
Kualitas Layanan Dan Kualitas
Indrasari, N. (2017). Pengaruh Cita Rasa, Produk Terhadap Kepuasan
Nilai Gizi Dan Variasi Produk Pelanggan Dan Loyalitas Konsumen
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Restoran Happy Garden Surabaya.
Yes Delivery Di Plosokandang Jurnal Manajemen Pemasaran, 2(1),
Tulungagung. Simki-Economic, 1–9.
01(03), 1–14.

Kartika Sari, R., Yulisetiarini, D. &, &


Sudaryono. (2016). Pengaruh Harga
dan Kualitas Pelayanan Serta
Kualitas Produk Terhadap Minat
Pembelian Ulang dan Kepuasan
Pelanggan Online Shopping Pada
Mahasiswa Universitas Abdurachman
Saleh SItubondo. Jurnal Bisnis Dan
Manajemen, 10(2), 115–126.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran di


Indonesia. Buku 2. Diadaptasi oleh A.
B. Susanto. 2001. Jakarta: Salemba
Empat.

Parasuraman, A. 1988."SERVQUAL: A
Multiple-Item Scale for Measuring
Consumer Perceptions of Service
Quality", Journal of Retailing, Vol. 64,
p. 31–43.

Sangadji, E. M., & Sopiah. 2013. Perilaku


Konsumen. Edisi I. Yogyakarta: Andi
Offset.

68

Anda mungkin juga menyukai