Handout OMM Genset
Handout OMM Genset
PT BINA PERTIWI
GENERATOR SET
SDH Seminar
Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
UNIT
Type 1 (Open with DC Panel) Type 2 (Open with AC Panel)
Type 3 (Trailer)
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
COMPONENT UTAMA EGS630-6 Januari 2004
Panel
Coupling
Engine
AutomaticVoltage Regulator
Radiator
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
POWER LINE
Engine yang digunakan pada GENSET Komatsu
KOMATSU Engine
S AA 6 D 140 - P580
Flywheel output (HP)
Diameter Cilinder
D inline, V
Jumlah silinder
(A) Aftercooler
(AA) Air to Air
Supercharge
PT BINA PERTIWI
Generating Set
Automatic Voltage
Permanent magnet
Regulator
generator
Output Terminal
Cooling Fan
Exciter stator
Rotating Main Rotor
Coupling Diode
Main Stator
Exciter Rotor
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
1. Stator (armature coil)
Pada stator (bagian yang diam)
terdapat gulungan kawat yang
akan memotong medan magnet
pada saat magnet pada generator
itu sudah berputar, gulungan
kawat pada stator itu dihubungkan
bermacam-macam tergantung
kebutuhan dan tergantung jumlah
gulungan seperti terlihat pada
technical data connection dibawah.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
2. Rotor (fieldcoil)
Dua type bentuk rotor yaitu :
a. Cylindrical type
b. Salient type
Cylindrical type
RPM = 120 x f
p
Salient type
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
3. Exciter
Berfungsi sebagai
sumber arus untuk
penguat ke field coil
generator utama,
yaitu dengan cara
merubah output
tegangan dari AC ke
DC melalui rotating
dioda.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
4. Automatic voltage regulator (AVR)
Adalah Instrument
pada genset dalam
bentuk modul yang
berfungsi untuk
mengatur setting
secara otomatis
output tegangan
maupun kapasitas
dari genset yang
dipasangnya.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
5. Rotating Rectifier
Berfungsi sebagai penyearah arus AC yang dihasilkan
exciter rotor menjadi arus DC untuk penguatan pada
main rotor.
Rectifier
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Komponen Utama Generator Januari 2004
varistor
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Control System Genset Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Control System Genset Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
NO ITEM DESCRIPTION
1 LCD DISPLAY WINDOW Berikut Instrumentasi pada LCD :
•Generator Volts L1-N, L2-N, L3-N > engine speed rpm
•Generator Volts L1-L2, L2-L3, L1-L3 > engine oil pressure (bar, psi, kpa)
•Generator Amperes L1, L2, L3 > engine water temperature (°C & F)
•Generator Frekuensi Hz > battery voltage
•Generator KVA > hours run
•Generator KW > mains volts L1-N, L2-N, L3-N
•Generator Power Faktor > mains volts L1-L2, L2-L3, L1-L3 mains frekuensi HZ
2 Stop / Reset button Untuk stop genset dan juga mereset alarm yang muncul pada LCD
3 Manual mode button Engine bisa start atau stop secara manual dengan push botton
4 Test button Untuk test genset running dan mikul beban tetapi hanya untuk
ATS.(auto)
5 Auto mode Button Genset start secara auto dan mikul beban bila PLN failure.
Berikut prosedur startnya :
a. Apabila start pertama gagal maka akan diulang lagi untuk start kedua.
b. Apabila sudah tiga kali namun masih gagal start maka pada LCD icon fail to start
muncul
c. Apabila PLN normal maka beban dipikul kembali oleh PLN dan genset cooling down
sebelum stop.
6 Start Button Engine start secara manual namun modul harus pada mode
manual
7 Scroll Button Tombol ini memungkinkan untuk memilih tampilan yang ada
pada modul seperti pengukuran pada engine dan generator.
8 Event Log Button bisa melihat berapa kali shutdown karena error beserta jam dan
tanggalnya.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Generator high Bila voltage lebih 10 % dari preset value Januari 2004
8
voltage maka engine shutdown, CB trip diikuti
buzzer aktif
PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Dasar-Dasar Listrik
Macam arus listrik
Yaitu apabila garis grafiknya dilihat dengan suatu alat
(oscilloscope) memberi garis maksimum positif saja.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan
a. Magnet permanent
b. Magnet buatan
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet :
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Dasar-dasar Timbulnya Listrik Generator Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Teori Fleming
Dimana :
- ibu jari menunjukkan arah
potong dari konduktor
atau arah gerakan magnet.
- Telunjuk menunjukkan
arah gaya medan magnet
- Jari tengah menunjukkan
arah arus listrik yang
mengalir pada konduktor.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Teori Fleming
Apabila diilustrasikan dengan konduktor yang
diletakkan sebagai rotor dan magnet sebagai stator
maka timbulnya tegangan alternating current (AC)
sebagai berikut :
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
1.Brush type
Pada brush type generator, arus listrik yang akan
memperkuat medan magnet pada generator harus
melewati brush (sikat arang)
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004
2. Brushless
Untuk menanggulangi kekurangan yang ditimbulkan oleh
brush maka fungsi diganti dengan type brushless.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Dilihat dari Aplikasi , maka generator dapat dibagi
menjadi :
1. Standby
Yaitu generator set yang dipakai sebagai cadangan PLN,
atau dengan kata lain sebagai back up supply dari main
supply. Jadi apabila pada suatu saat PLN mati/padam
maka generator baru hidup untuk mensupply energi ke
beban
2. continous
Yaitu generator set yang dipakai sebagai sumber
utama dari bebannya.
Sebagai contoh generator yang dipakai untuk
mensuplay suatu daerah (PLTD) maka genset tersebut
sebagai sumber utama dari beban.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004
UC I 22 4 C 1 4
Sistem Penguatan series 4
Jumlah Bearring
Panjang core dalam huruf
Jumlah kutub
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
HC I 5 3 4 C 1
Jumlah Bearing
Frame 5, 6, 7
Type Generator HC
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
HC I 5 3 4 C 1
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
1. Permanent Magnet
Pada keadaan tanpa beban,
tegangan yang dihasilkan
besar.
Tegangan tersebut dihasilkan
oleh kekuatan medan magnet
yang konstan dari permanent
magnet.
Pada saat dibebani, arus akan
mengalir sehingga tegangan
cenderung menurun.
Untuk mendapatkan tegangan
yang konstan maka perlu
penambahan arus penguat
medan magnet.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004
2. Remanent magnet.
Pada remanent magnet, kekuatan medannya akan dipengaruhi oleh arus
excitasi yang mengalir. Pada gambar di bawah terlihat ada tiga kurva
dimana kurva-kurva tersebut adalah sebagai berikut:
Kurva 1 :memakai permanent magnet.
kurva 2 :arus excitasi yang konstan
kurva 3 :arus excitasi diatur secara variasi agar tegangan
tetap konstan pada saat terjadi perubahan arus beban.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Pengoperasian generator Januari 2004
Arah putaran
Generator dapat diputar kedua arah Untuk mendapatkan urutan
U-V-W searah jarum jam, maka generator haruslah diputar
searah jarum jam jika dipandang dari sisi drive end/ shaft
(coupling disc) generator.
Kondisi Pengoperasian
• Generator haruslah dioperasikan pada tegangan dan
putaran nominal.
• Arus dalam keadaan berbeban dari salah satu phase atau
lebih tidak boleh melebihi arus nominalnya
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengoperasian generator
• Temperatur
Temperatur ruangan berpengaruh terhadap kapasitas
terpakai dari generator.
Generator Industrial umumnya didesain untuk bekerja
pada temperature ruangan (ambient temperature) 40
derajat Celsius, semakin tinggi temperature ruangan,
maka kapasitas terpakai dari generator semakin
menurun.
Aliran udara ruangan haruslah diusahakan berventilasi
yang baik (lihat tabel Pengaruh temperature ruangan
terhadap kapasitas terpakai generator).
• Ketinggian
Semakin tinggi suatu tempat, maka kerapatan
udara semakin renggang sehingga kemampuan
pendinginannya akan semakin berkurang.
Untuk generator yang dipasang pada ketinggian
yang melebihi 1000 m di atas permukaan laut, maka
kapasitas terpakai generator harus dikurang dari
kapasitas nominalnya.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengoperasian generator
• Kelembaban.
Generator harus dioperasikan di tempat dengan tingkat
Kelembaban yang rendah (max. RH 95%).
Untuk tempat-tempat dengan kelembaban yang
tinggi, seperti tepi pantai, offshore, tambak, kapal dsb,
maka disarankan untuk memasang pemanas (heater)
untuk menjaga kondisi gulungan agar tidak terjadi
kondensasi.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Tabel Derating Factor
Pengaruh ketinggian
Pengaruh Faktor Daya Pengaruh temperatur terhadap Kapasitas
terhadap Kapasitas Ruangan terhadap kap terpakai Terpakai Generator
Terpakai Generator generator
Kapasitas
Kapasitas Ambien Kapasitas Kapasitas Ketinggian
Faktor Daya KP(H)
KP(FD) t Temp KP(FD) KP(FD)
1000 1,000
0,0 0,825 40 1,00 1,00 1200 0.988
0,1 0,830 45 0,97 1,00 1400 0,976
0,2 0,840 50 0,94 1,00 1600 0,964
0,3 0,850 55 0,91 0,97 1800 0,952
0,4 0,860 60 0,88 0,94 2000 0,940
0,5 0,880 2200 0,928
0,6 0,910 Kap Terpakai = KP(AT)* Kap nom 2400 0,916
0,7 0,950 2600 0,904
0,8 1,000 2800 0,892
0,9 1,000 3000 0,880
3200 0,868
Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom
3400 0,856
3600 0,844
KAPASITAS TERPAKAI = 3800 0,832
4000 0,820
KP(FD)*KP(H)*KP(AT)*KAPASITAS NOMINAL
Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
Jumper Pada AVR
Kabel jumper pada AVR untuk frekuensi (50 Hz atau 60 Hz).
Stability (sesuai kapasitas generator), sensing selection
(sensing 2 atau 3 phase) terminal dan excitation
Interruption link (k1-K2) haruslah dipasang sesuai dengan
sistem yang digunakan.
Harap mengecek sesuai pada sticker masing-masing model
AVR
VOLTS
Fungsi : untuk mengeset tegangan keluaran tegangan
STABILITY
Fungsi : untuk mengeset kestabilan tegangan
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
EXC(ITATION) TRIP (Hanya untuk AVR MX series
- Hanya terdapat pada AVR seri MX
- Fungsi : untuk mengeset nilai excitasi maksimum yang diijinkan untuk
mengamankan generator dari gangguan over excitation yang mungkin
diakibatkan oleh over load atau gangguan over voltage (MX 341)
- Telah diset dan diseal pabrik
- Pengesetan yang benar adalah ± 67-73 volt DC pada terminal x – xx saat
generator dibebani.
– Putaran searah jarum jam menaikkan batasan EXC TRIP dan sebaliknya.
OVER/V(OLTAGE)
- hanya untuk AVR dengan sensing 3 phase (SX421+ECB dan MX 341)
- Fungsi : untuk mengeset batasan tegangan lebih (over voltage) yang diijinkan
dalam pengoperasian generator.
- Indikasi : terjadi overvoltage ditunjukkan oleh menyalanya LED dan
dilanjutkan dengan hilangnya tegangan, Untuk menormalkan kembali, maka
generator perlu dihentikan dan dijalankan ulang.
- OVER/V telah diset dan diseal di pabrik.
- Cara : tegangan 300 V ac ± 5% pada terminal E0 dan E1. Putaran searah jarum
jam akan menaikkan batasan over/V
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
TRIM
• Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
• Fungsi : untuk pengesetan tambahan pada AVR jika terdapat pemasangan
accessories tambahan, seperti PFC
• Cara: sesuai prosedur pengesetan accessories
DROOP
Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
Fungsi : menurunkan tegangan keluaran pada saat berbeban dalam
rangka kerja parallel antara 2 unit generator atau lebih.
Cara : putaran searah jarum jam menaikkan tegangan droop (berarti
menurunkan tegangan)
RMS
hanya terdapat pada AVR dengan sensing 3 Faso.
Fungsi: internal control untuk sensing 3 Phase RMS
Cara : telah diset dab di seal di pabrik
Kesalahan pengesetan dapat menyebabkan tegangan tidak stabil dan dapat
naik tinggi sehingga AVR tidak dapat berfungsi dengan baik, yang ditandai
dengan menyalanya LED.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
DIP
- Hanya terdapat pada AVR SX 421, MX321 dan MX 341
- Fungsi : mengeset turunnya tegangan sesaat (voltage dip) saat
terjadinya tambahan beban secara mendadak.
- Tujuan : membantu meringankan beban sesaat pada penggerak utama.
- turunnya tegangan sesaat saat tergantung pada respon dari pengatur
putaran dari penggerak utama (governor)
- Putaran searah jarum jam pada potensio DIP akan meningkatkan sudut
kemiringan pada karakteristik Volt/Hz (titik lutut tidak berubah) dan
sebaliknya.
DWELL
- Hanya terdapat pada AVR MX 321
- Fungsi : untuk mengeset waktu kembali tegangan ke tegangan nominal
±3% (recovery time)
- Tujuan; membantu penggerak utama untuk kembali ke putaran
nominalnya dengan cara mengatur waktu kembali tegangan nominal
±3%.
- Cara : Putaran searah jarum jam memperlambat recovery time dan
sebaliknya.
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
Panel AC
• Ada 2 jenis Panel AC yaitu :
– Panel Single Operation
– Panel Paralel / sinkron Operation
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
Panel Full Otomatis Sinkron
Start & Stop Genset Otomatis
Cara sinkron Genset Otomatis
Cara on saat sinkron CB Otomatis
Membagi beban antar genset Otomatis
Cara melepas CB genset Otomatis
Priority Load Otomatis
Load demand Otomatis
Load shedding Otomatis
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
OPERATION & MAINTENANCE Januari 2004
MANUAL
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
MAINTENANCE TABLE FOR GENERATOR SET Januari 2004
PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004