Anda di halaman 1dari 57

Generating Set

PT BINA PERTIWI
GENERATOR SET
SDH Seminar
Januari 2004

OPERATION & MAINTENANCE


Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
Adalah suatu sumber tenaga listrik yang merupakan
kombinasi dari Komatsu diesel engines dan
alternator yang handal (Stamford atau Leroy Somer
atau Marathon), dirancang untuk pengoperasian
yang mudah dan perawatan yang sederhana.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
UNIT
Type 1 (Open with DC Panel) Type 2 (Open with AC Panel)

Type 3 (Trailer)

Type 3 ( Bonnet ) Type 3 ( Bonnet & Soundproof )

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
COMPONENT UTAMA EGS630-6 Januari 2004

Panel
Coupling
Engine

AutomaticVoltage Regulator

Radiator

Fuel Injection Pump


Generator Set
Frame PermanentMagnetGenerator

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004

POWER LINE
Engine yang digunakan pada GENSET Komatsu

KOMATSU Engine

S AA 6 D 140 - P580
Flywheel output (HP)

Diameter Cilinder
D inline, V
Jumlah silinder
(A) Aftercooler
(AA) Air to Air
Supercharge

PT BINA PERTIWI
Generating Set

POWER LINE SDH Seminar


Januari 2004

Generator yang digunakan pada GENSET Komatsu adalah Stamford

Automatic Voltage
Permanent magnet
Regulator
generator
Output Terminal
Cooling Fan

Exciter stator
Rotating Main Rotor
Coupling Diode
Main Stator
Exciter Rotor

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
1. Stator (armature coil)
Pada stator (bagian yang diam)
terdapat gulungan kawat yang
akan memotong medan magnet
pada saat magnet pada generator
itu sudah berputar, gulungan
kawat pada stator itu dihubungkan
bermacam-macam tergantung
kebutuhan dan tergantung jumlah
gulungan seperti terlihat pada
technical data connection dibawah.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
2. Rotor (fieldcoil)
Dua type bentuk rotor yaitu :
a. Cylindrical type
b. Salient type
Cylindrical type

Rpm = Rotasi per menit (putaran mesin)


f = frekuensi
p = jumlah kutub
120 = 2 x 60 detik

RPM = 120 x f
p
Salient type

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
3. Exciter
Berfungsi sebagai
sumber arus untuk
penguat ke field coil
generator utama,
yaitu dengan cara
merubah output
tegangan dari AC ke
DC melalui rotating
dioda.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Komponen Utama Generator
4. Automatic voltage regulator (AVR)

Adalah Instrument
pada genset dalam
bentuk modul yang
berfungsi untuk
mengatur setting
secara otomatis
output tegangan
maupun kapasitas
dari genset yang
dipasangnya.

PT BINA PERTIWI
Generating Set

Komponen Utama Generator SDH Seminar


Januari 2004

5. Rotating Rectifier
Berfungsi sebagai penyearah arus AC yang dihasilkan
exciter rotor menjadi arus DC untuk penguatan pada
main rotor.

Rectifier

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Komponen Utama Generator Januari 2004

6. Surge suppressor (Varistor)


Bukan komponen utama tapi fungsinya penting
untuk melindungi rotary rectifier dari petir,kenaikan
tegangan yang tiba – tiba.

varistor

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Control System Genset Januari 2004

DEEP SEA 5220


yang dipakai sekarang NO KOMPONEN UTAMA

1 DSE 5220 Gen Control Module


2 Emergency Stop Button
3 Panel Lock Key Switch
4 Buzzer Cancel Button
5 Buzzer

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Control System Genset Januari 2004

LED Hijau menunjukkan sinyal untuk


LED Hijau menunjukkan sinyal untuk
menutup CB Geno ketika Geno mencapai
menutup CB PLN ketika PLN stabil.
nilai Hz & volt ketika PLN gagal.

Area untuk menampil-kan tanda


kegagalan engine, LOP, HWT dan Area untuk Menampilkan tanda
lainnya. kegagalan Geno AC. Kurang/Lebih
Hz & Kurang/Lebih Volt dan
lainnya. LED hijau me-nandakan
Area untuk Menampilkan tanda Geno kerja.
kegagalan PLN, Kurang/Lebih Hz &
Ku-rang/Lebih Volt. LED hi-jau
menandakan PLN stabil

PT BINA PERTIWI
Generating Set

Control System Genset SDH Seminar


Januari 2004

NO ITEM DESCRIPTION
1 LCD DISPLAY WINDOW Berikut Instrumentasi pada LCD :
•Generator Volts L1-N, L2-N, L3-N > engine speed rpm
•Generator Volts L1-L2, L2-L3, L1-L3 > engine oil pressure (bar, psi, kpa)
•Generator Amperes L1, L2, L3 > engine water temperature (°C & F)
•Generator Frekuensi Hz > battery voltage
•Generator KVA > hours run
•Generator KW > mains volts L1-N, L2-N, L3-N
•Generator Power Faktor > mains volts L1-L2, L2-L3, L1-L3 mains frekuensi HZ

2 Stop / Reset button Untuk stop genset dan juga mereset alarm yang muncul pada LCD
3 Manual mode button Engine bisa start atau stop secara manual dengan push botton
4 Test button Untuk test genset running dan mikul beban tetapi hanya untuk
ATS.(auto)
5 Auto mode Button Genset start secara auto dan mikul beban bila PLN failure.
Berikut prosedur startnya :
a. Apabila start pertama gagal maka akan diulang lagi untuk start kedua.
b. Apabila sudah tiga kali namun masih gagal start maka pada LCD icon fail to start
muncul
c. Apabila PLN normal maka beban dipikul kembali oleh PLN dan genset cooling down
sebelum stop.

6 Start Button Engine start secara manual namun modul harus pada mode
manual
7 Scroll Button Tombol ini memungkinkan untuk memilih tampilan yang ada
pada modul seperti pengukuran pada engine dan generator.
8 Event Log Button bisa melihat berapa kali shutdown karena error beserta jam dan
tanggalnya.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Januari 2004

No ITEM DESCRIPTION DISPLAY ICONS


1 Fail to Start Bila engine gagal start sampai 3 kali (total
waktunya 37 detik) maka buzzer akan aktif.

2 Low oil Tekanan oli turun kurang dari 0.5 atau 1


pressure bar saat genset operasi maka shutdown
dan CB trip diikuti buzzer aktif.

3 High water Temperatur lebih dari 101 °C maka dengan


temperature segera engine shutdown dan CB trip diikuti
buzzer aktif.

4 Low speed Bila rpm engine turun 15 % di bawah preset


value maka engine shutdown dan CB trip
diikuti buzzer aktif

5 Over speed Bila rpm engine lebih 15 % di atas preset


value maka engine shutdown dan CB trip
diikuti buzzer aktif

6 Emergency stop Engine shutdown bila tombol ditekan, CB


trip terbuka dan buzzer aktif

7 Fail to charge Bila tidak ada output tegangan dari charging


alternator maka engine tidak shutdown
namun hanya warning lalu buzzer aktif

PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Generator high Bila voltage lebih 10 % dari preset value Januari 2004
8
voltage maka engine shutdown, CB trip diikuti
buzzer aktif

9 Generator Low Bila voltage turun 10 % dari preset value


voltage maka engine shutdown, CB trip diikuti
buzzer aktif.

10 Generator high Bila frekuesi lebih 15 % dari preset value


frekuensi maka engine shutdown, CB trip diikuti
buzzer aktif

11 Generator low Bila frekuensi turun 15 %dibawah preset value


frekuensi Maka engine shutdown, CB trip diikuti buzzer
aktif

12 Generator Bila arus beban lebih dari preset value (100


overload / current % prime current) maka engine shutdown,
CB trip diikuti buzzer aktif

13 Mains high voltage Bila tegangan PLN 10 % lebih tinggi dari


preset value juga lebih dari waktu yang
ditetapkan selama operasi standby maka
engine segera start serta mikul beban
sedangkan buzzer tidak aktif.

14 Mains low voltage Bila tegangan PLN 10 % turun dibawah


preset value juga lebih dari waktu yang
ditetapkan selama operasi standby maka
engine segera start serta mikul beban
sedangkan buzzer tidak aktif.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
Control System Genset SDH Seminar
Januari 2004

15 Mains high Bila frekuensi PLN 15 % lebih tinggi dari


frekuency preset value juga lebih dari waktu yang
ditetapkan selama operasi standby maka
engine segera start serta mikul beban
sedangkan buzzer tidak aktif.

16 Mains low Bila frekuensi turun 15 % dari preset value


frekuensi dan juga over preset time selama posisi
standby. Engine segera start dan mikul
beban sedang buzzer tidak aktif

17 high Bila tegangan lebih dari preset value (30


voltage volt ) maka engine tidak shutdown namun
buzzer aktif

18 low Bila tegangan turun dibawah preset value


voltage (20 volt ) maka engine tidak shutdown
namun buzzer aktif

19 Shutdown Selain fault alarms yang sudah disebut


alarm diatas, icon ini untuk shutdown fault lainnya
seperti :Loss of speed sensing dll

20 Low fuel level Bila fuel level turun 20 % dibawah preset


(optional) value engine tidak shutdown namun buzzer
aktif

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Dasar-Dasar Listrik
Macam arus listrik
Yaitu apabila garis grafiknya dilihat dengan suatu alat
(oscilloscope) memberi garis maksimum positif saja.

DC Murni DC tidak murni/ ½ gelombang

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan

Apabila kawat dialiri arus listrik searah, maka pada


sekeliling kawat tersebut akan timbul medan magnet

Macam - macam magnet

a. Magnet permanent

b. Magnet buatan

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet :

Besar arus yang mengalir.


Semakin besar arus yang mengalir
mengakibatkan kekuatan magnet
semakin besar

Banyaknya gulungan kawat


Semakin banyak gulungan
kawat maka medan magnet
akan semakin besar

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Kemagnetan

Menambah inti core pada gulungan

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Dasar-dasar Timbulnya Listrik Generator Januari 2004

Pada dasarnya generator akan menghasilkan tenaga listrik


apabila mempunyai syarat utama yaitu :
* Ada medan magnet /garis gaya magnet
* Ada konduktor berada dalam medan magnet tersebut.
* Ada pergerakan / perpotongan antara medan magnet
dan penghantar tersebut.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Teori Fleming

Dimana :
- ibu jari menunjukkan arah
potong dari konduktor
atau arah gerakan magnet.
- Telunjuk menunjukkan
arah gaya medan magnet
- Jari tengah menunjukkan
arah arus listrik yang
mengalir pada konduktor.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Teori Fleming
Apabila diilustrasikan dengan konduktor yang
diletakkan sebagai rotor dan magnet sebagai stator
maka timbulnya tegangan alternating current (AC)
sebagai berikut :

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004

1.Brush type
Pada brush type generator, arus listrik yang akan
memperkuat medan magnet pada generator harus
melewati brush (sikat arang)

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004

2. Brushless
Untuk menanggulangi kekurangan yang ditimbulkan oleh
brush maka fungsi diganti dengan type brushless.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004

3. Output Phase Single Phase


Pada single phase generator, output dari
generator hanya satu phase saja, hal ini
disebabkan jumlah gulungan pada armature coil
hanya satu saja.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Macam dan Tipe Sistim Excitasi Januari 2004

4. Output Phase Three Phase


Pada three phase generator, output dari generator
ada empat buah kabel, dimana tiga buah kabel
merupakan kabel phase dan satu kabel merupakan
kabel netral.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Dilihat dari Aplikasi , maka generator dapat dibagi
menjadi :

1. Standby
Yaitu generator set yang dipakai sebagai cadangan PLN,
atau dengan kata lain sebagai back up supply dari main
supply. Jadi apabila pada suatu saat PLN mati/padam
maka generator baru hidup untuk mensupply energi ke
beban

2. continous
Yaitu generator set yang dipakai sebagai sumber
utama dari bebannya.
Sebagai contoh generator yang dipakai untuk
mensuplay suatu daerah (PLTD) maka genset tersebut
sebagai sumber utama dari beban.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004

Model Generator Stamford

UC I 22 4 C 1 4
Sistem Penguatan series 4
Jumlah Bearring
Panjang core dalam huruf

Jumlah kutub

Tinggi center shaft


Aplikasi I (industrial)/ M (marine)
Type Generator UC / BC

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Generator Stamford Januari 2004

Sistem ini menggunakan AVR tipe SX 440 ,


SX dari kata self Excitation (penguatan sendiri)
UCI 224 C 1 4

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Generator Stamford Januari 2004

HC I 5 3 4 C 1
Jumlah Bearing

Panjang core dalam huruf


Jumlah kutub

Sistem penguatan terpisah

Frame 5, 6, 7

Aplikasi I (industrial)/M (marine)

Type Generator HC

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Generator Stamford Januari 2004

Seri 3 ini menggunakan AVR tipe MX 341 atau MX 321, MX


dari kata Magnetic Excitation, oleh karena itu sebagai sumber
dari AVR menggunakan permanent magnet generator.

HC I 5 3 4 C 1

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Generator Stamford Januari 2004

Prinsip kerja Generator Stamford


untuk mendapatkan energi listrik beberapa cara
yaitu :

1. Permanent Magnet
Pada keadaan tanpa beban,
tegangan yang dihasilkan
besar.
Tegangan tersebut dihasilkan
oleh kekuatan medan magnet
yang konstan dari permanent
magnet.
Pada saat dibebani, arus akan
mengalir sehingga tegangan
cenderung menurun.
Untuk mendapatkan tegangan
yang konstan maka perlu
penambahan arus penguat
medan magnet.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004

2. Remanent magnet.
Pada remanent magnet, kekuatan medannya akan dipengaruhi oleh arus
excitasi yang mengalir. Pada gambar di bawah terlihat ada tiga kurva
dimana kurva-kurva tersebut adalah sebagai berikut:
 Kurva 1 :memakai permanent magnet.
 kurva 2 :arus excitasi yang konstan
 kurva 3 :arus excitasi diatur secara variasi agar tegangan
tetap konstan pada saat terjadi perubahan arus beban.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004

Prinsip kerja generator stamford series 4 (self excitation)

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar

Generator Stamford Januari 2004

Prinsip kerja generator stamford series 3 (Magnetic Excitation)

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Generator Stamford Januari 2004

Sebenarnya ada series lain pada generator Stamford selain


series 4 dan series 3 yaitu series 5 & 6 tetapi series ini jarang
sekali digunakan dan biasanya digunakan pada generator tipe
kecil.
Pada sistem 5 menggunakan trafo sebagai pengganti AVR.
Dari ketiga sistem diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :

Pengoperasian Series 6 Series 4 Series 3 Series 5


pengontrol teg. AVR AVR AVR Trafo
Sistem kontrol Tertutup Tertutup Tertutup Terbuka
Sumber Daya AVR Main Stator Main Stator PMG Main Stator
Sumber Daya Main Stator Main Stator PM Stator
Model AVR SX 460 SX440/SX421 MX341/MX321
SA460/SA665 MA325/327
Parallel Operation Tidak dapat Dapat Dapat Tidak dapat
Volt Regulation ± 1,5%-1% ± 1%-0.5% ± 1,5%-1% ± 5%
Sustain s/c capability tidak ada tidak ada 300% 450%
Beban Non Linear Biasa Biasa ungula kurang
Pemasangan Accesor. Rheostat only Dapat Dapat tidak dapat

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Pengoperasian generator Januari 2004

Arah putaran
Generator dapat diputar kedua arah Untuk mendapatkan urutan
U-V-W searah jarum jam, maka generator haruslah diputar
searah jarum jam jika dipandang dari sisi drive end/ shaft
(coupling disc) generator.

Kondisi Pengoperasian
• Generator haruslah dioperasikan pada tegangan dan
putaran nominal.
• Arus dalam keadaan berbeban dari salah satu phase atau
lebih tidak boleh melebihi arus nominalnya

• Faktor daya (Power faktor, Cos ϕ)


Kapasitas generator dirancang untuk bekerja optimal pada
faktor daya 0,8 lagging/induktif.
Untuk pengoperasian pada faktor daya yang lebih rendah
dari pada 0,8 induktif, maka kapasitas pemakaian
generator harus dikurangi (lihat tabel Pengaruh faktor
daya terhadap kapasitas terpakai generator)

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengoperasian generator
• Temperatur
Temperatur ruangan berpengaruh terhadap kapasitas
terpakai dari generator.
Generator Industrial umumnya didesain untuk bekerja
pada temperature ruangan (ambient temperature) 40
derajat Celsius, semakin tinggi temperature ruangan,
maka kapasitas terpakai dari generator semakin
menurun.
Aliran udara ruangan haruslah diusahakan berventilasi
yang baik (lihat tabel Pengaruh temperature ruangan
terhadap kapasitas terpakai generator).

• Ketinggian
Semakin tinggi suatu tempat, maka kerapatan
udara semakin renggang sehingga kemampuan
pendinginannya akan semakin berkurang.
Untuk generator yang dipasang pada ketinggian
yang melebihi 1000 m di atas permukaan laut, maka
kapasitas terpakai generator harus dikurang dari
kapasitas nominalnya.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengoperasian generator
• Kelembaban.
Generator harus dioperasikan di tempat dengan tingkat
Kelembaban yang rendah (max. RH 95%).
Untuk tempat-tempat dengan kelembaban yang
tinggi, seperti tepi pantai, offshore, tambak, kapal dsb,
maka disarankan untuk memasang pemanas (heater)
untuk menjaga kondisi gulungan agar tidak terjadi
kondensasi.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Tabel Derating Factor
Pengaruh ketinggian
Pengaruh Faktor Daya Pengaruh temperatur terhadap Kapasitas
terhadap Kapasitas Ruangan terhadap kap terpakai Terpakai Generator
Terpakai Generator generator
Kapasitas
Kapasitas Ambien Kapasitas Kapasitas Ketinggian
Faktor Daya KP(H)
KP(FD) t Temp KP(FD) KP(FD)
1000 1,000
0,0 0,825 40 1,00 1,00 1200 0.988
0,1 0,830 45 0,97 1,00 1400 0,976
0,2 0,840 50 0,94 1,00 1600 0,964
0,3 0,850 55 0,91 0,97 1800 0,952
0,4 0,860 60 0,88 0,94 2000 0,940
0,5 0,880 2200 0,928
0,6 0,910 Kap Terpakai = KP(AT)* Kap nom 2400 0,916
0,7 0,950 2600 0,904
0,8 1,000 2800 0,892
0,9 1,000 3000 0,880
3200 0,868
Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom
3400 0,856
3600 0,844
KAPASITAS TERPAKAI = 3800 0,832
4000 0,820
KP(FD)*KP(H)*KP(AT)*KAPASITAS NOMINAL
Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
 Jumper Pada AVR
Kabel jumper pada AVR untuk frekuensi (50 Hz atau 60 Hz).
Stability (sesuai kapasitas generator), sensing selection
(sensing 2 atau 3 phase) terminal dan excitation
Interruption link (k1-K2) haruslah dipasang sesuai dengan
sistem yang digunakan.
Harap mengecek sesuai pada sticker masing-masing model
AVR

 VOLTS
Fungsi : untuk mengeset tegangan keluaran tegangan

 STABILITY
Fungsi : untuk mengeset kestabilan tegangan

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR

 UFRO (UNDER FREQUENCY ROLL OFF)


Fungsi: untuk proteksi AVR terhadap putaran rendah dari
penggerak utama.

Catatan : untuk AVR MX series, jika LED menyala dan


tegangan output menjadi hilang, harap mengecek
pada EXC TRIP dan/atau OVER/V

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
 EXC(ITATION) TRIP (Hanya untuk AVR MX series
- Hanya terdapat pada AVR seri MX
- Fungsi : untuk mengeset nilai excitasi maksimum yang diijinkan untuk
mengamankan generator dari gangguan over excitation yang mungkin
diakibatkan oleh over load atau gangguan over voltage (MX 341)
- Telah diset dan diseal pabrik
- Pengesetan yang benar adalah ± 67-73 volt DC pada terminal x – xx saat
generator dibebani.
– Putaran searah jarum jam menaikkan batasan EXC TRIP dan sebaliknya.

 OVER/V(OLTAGE)
- hanya untuk AVR dengan sensing 3 phase (SX421+ECB dan MX 341)
- Fungsi : untuk mengeset batasan tegangan lebih (over voltage) yang diijinkan
dalam pengoperasian generator.
- Indikasi : terjadi overvoltage ditunjukkan oleh menyalanya LED dan
dilanjutkan dengan hilangnya tegangan, Untuk menormalkan kembali, maka
generator perlu dihentikan dan dijalankan ulang.
- OVER/V telah diset dan diseal di pabrik.
- Cara : tegangan 300 V ac ± 5% pada terminal E0 dan E1. Putaran searah jarum
jam akan menaikkan batasan over/V

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
TRIM
• Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
• Fungsi : untuk pengesetan tambahan pada AVR jika terdapat pemasangan
accessories tambahan, seperti PFC
• Cara: sesuai prosedur pengesetan accessories

DROOP
Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
Fungsi : menurunkan tegangan keluaran pada saat berbeban dalam
rangka kerja parallel antara 2 unit generator atau lebih.
Cara : putaran searah jarum jam menaikkan tegangan droop (berarti
menurunkan tegangan)

RMS
hanya terdapat pada AVR dengan sensing 3 Faso.
Fungsi: internal control untuk sensing 3 Phase RMS
Cara : telah diset dab di seal di pabrik
Kesalahan pengesetan dapat menyebabkan tegangan tidak stabil dan dapat
naik tinggi sehingga AVR tidak dapat berfungsi dengan baik, yang ditandai
dengan menyalanya LED.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
Pengaturan AVR
 DIP
- Hanya terdapat pada AVR SX 421, MX321 dan MX 341
- Fungsi : mengeset turunnya tegangan sesaat (voltage dip) saat
terjadinya tambahan beban secara mendadak.
- Tujuan : membantu meringankan beban sesaat pada penggerak utama.
- turunnya tegangan sesaat saat tergantung pada respon dari pengatur
putaran dari penggerak utama (governor)
- Putaran searah jarum jam pada potensio DIP akan meningkatkan sudut
kemiringan pada karakteristik Volt/Hz (titik lutut tidak berubah) dan
sebaliknya.

DWELL
- Hanya terdapat pada AVR MX 321
- Fungsi : untuk mengeset waktu kembali tegangan ke tegangan nominal
±3% (recovery time)
- Tujuan; membantu penggerak utama untuk kembali ke putaran
nominalnya dengan cara mengatur waktu kembali tegangan nominal
±3%.
- Cara : Putaran searah jarum jam memperlambat recovery time dan
sebaliknya.

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET

Panel AC
• Ada 2 jenis Panel AC yaitu :
– Panel Single Operation
– Panel Paralel / sinkron Operation

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET

Panel Single Operation


Panel yang incoming dari genset hanya 1 saja.
Sedang panel ini ada 2 macam :
1. AMF & ATS
a. AC panel tanpa DC Panel
b. AC & DC panel
2. Free standing panel

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET

Panel Paralel Operation


Panel yang berfungsi untuk menggabungkan 2 atau lebih
genset.
Sedang panel ini ada 3 macam :
1. Manual Sinkron
2. Semi Otomatis Sinkron
3. Full Otomatis Sinkron

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET

Panel Manual Sinkron


• Cara menghidupkan genset manual
• Cara sinkron manual
• Cara mengaktifkan CB manual
• Cara melepas CB manual
• Cara mematikan genset manual

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET

Panel Semi Otomatis Sinkron

Start & Stop Genset Manual


Cara sinkron Genset Otomatis
Cara on saat sinkron CB Otomatis
Membagi beban antar genset Otomatis
Cara melepas CB genset Manual

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004
GENERATOR SET
Panel Full Otomatis Sinkron
Start & Stop Genset Otomatis
Cara sinkron Genset Otomatis
Cara on saat sinkron CB Otomatis
Membagi beban antar genset Otomatis
Cara melepas CB genset Otomatis
Priority Load Otomatis
Load demand Otomatis
Load shedding Otomatis

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
OPERATION & MAINTENANCE Januari 2004

MANUAL

CHECK BEFORE STARTING


Daily inspection is essential to maintenance the diesel engine
generator set in reliable operation condition.

1. Check Leakage of Water or Oil


2. Check Tightness of Bolts and Nuts
3. Check and Refill Coolant
4. Check Oil Level in Engine Oil Pan
5. Check Dust Indicator
6. Check Electrical Wiring
7. Check Air Intake

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
MAINTENANCE TABLE FOR GENERATOR SET Januari 2004

PT BINA PERTIWI
Generating Set
SDH Seminar
Januari 2004

End of this Model


PRESENTATION
MENU
PT BINA PERTIWI

Anda mungkin juga menyukai