Anda di halaman 1dari 6

Mechanic Development Section

Resume discussion

RESUME DISCUSSION OVERHAUL GENERATOR GENSET >150 KVA

I. STRUCTURE & FUNCTION


1. AVR
Instrument pada genset dalam bentuk modul yang berfungsi untuk mengatur setting
secara otomatis output tegangan maupun kapasitas dari genset yang dipasangnya.

2. Volt
Bagian dari AVR yang berfungsi untuk mengeset tegangan keluaran pada genset. Putaran
searah jarum jam menaikkan tegangan keluaran.

3. Stability
Bagian dari AVR yang berfungsi untuk mengeset kestabilan tegangan.

4. UFRO (UNDER FREQUENCY ROLL OFF)


Fungsi: untuk proteksi AVR terhadap putaran rendah dari penggerak utama. UFRO
menyatakan karakteristik dari VOLT/Hz konstan.
Catatan : untuk AVR MX series, jika LED menyala dan tegangan output menjadi hilang,
harap mengecek pada EXC TRIP dan/atau OVER/V

5. Over Voltage
Hanya untuk AVR dengan sensing 3 phase (SX421+ECB dan MX 341)
Fungsi : untuk mengeset batasan tegangan lebih (over voltage) yang diijinkan
dalam pengoperasian generator.
Indikasi : terjadi overvoltage ditunjukkan oleh menyalanya LED dan dilanjutkan
dengan hilangnya tegangan, Untuk menormalkan kembali, maka generator perlu
dihentikan dan dijalankan ulang.
OVER/V telah diset dan diseal di pabrik.
Cara : tegangan 300 V ac 5% pada terminal E0 dan E1. Putaran
searah jarum jam akan menaikkan batasan over/V

6. Droop
Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3

Created: Romelan C (6110550) Page 1 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion
Fungsi : menurunkan tegangan keluaran pada saat berbeban dalam rangka kerja parallel
antara 2 unit generator atau lebih.
Cara : putaran searah jarum jam menaikkan tegangan droop (berarti menurunkan
tegangan) dan sebaliknya (lihat kerja paralle)

7. Rectifier dioda assy


Komponen yang terdapat pada exciter rotor yang berfungsi untuk merubah arus bolak-
balik (AC) dari exciter menjadi arus searah (DC) yang selanjutnya arus tersebut dipakai
untuk mengexcitasi ke field coil.

8. Main stator
Bagian yang diam terdapat gulungan kawat yang akan memotong medan magnet pada
saat magnet pada generator itu sudah berputar, gulungan kawat pada stator itu
dihubungkan bermacam-macam tergantung kebutuhan dan tergantung jumlah gulungan

9. Main rotor
Merupakan bagian yang berputar yang terdiri dari gulungan kawat dan inti besi (magnet
yang berputar).
Dua type bentuk rotor yaitu :
a. Cylindrical type
b. Salient type

Pada rotor terdapat jumlah kutub magnet yang akan mempengaruhi banyaknya putaran
per menit yang harus bekerja untuk menimbulkan frekuensi yang diinginkan.

Rpm = Rotasi per menit (putaran mesin)


f = frekuensi
p = jumlah kutub
120 = 2 x 60 detik

10. Exciter stator

Created: Romelan C (6110550) Page 2 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion
Bagian yang diam pada exciter yang mendapatkan tegangan dari AVR yang berfungsi
sebagai pembangkit kemagnetan pada exciter.

11. Exciter rotor


Bagian yang berputar dari exciter yang berfungsi untuk memotong garis gaya magnet
yang dihasilkan dari exciter stator.

II. TECHNICAL TERM


1. AC generator
Sebuah generator yang terdiri dari sebuah konduktor yang bergerak didalam medan
magnet dan memotong garis gaya magnet. Setengah putaran yang pertama akan
menghasilkan tegangan positif dan setengah putaran yang kedua akan menghasilkan
tegangan negatif. Hal tersebut merupakan satu siklus dari AC generator.

2. DC generator
Sebuah generator yang menghasilkan tegangan DC.

3. Single bearing
Bahwa generator tersebut hanya mempunyai satu bearing saja pada salah satu ujungnya.
Sedangkan ujung yang lain dimounting langsung ke flywheel.

4. Double bearing
Bahwa generator tersebut mempunyai 2 bearing dalam satu shaft. Satu bearing berada
pada salah satu ujung dan bearing yang satunya berada di ujung yang lainnya dan salah
satu ujung dimounting dengan flywheel.

5. Voltage regulation
Perbandingan tegangan maksimum diambil minimum dibagi nominal tegangannya, dan
dinyatakan dalam %.

6. Single phase
Sebuah sumber tegangan AC yang digunakan sebagai sumber tegangan.

7. Three phase
Terdiri dari tiga bagian sumber tegangan AC single phase yang mempunyai impedansi
yang sama dan satu sumber yang digunakan untuk titik netral atau earth. Three phase
mempunyai perbedaan 120O dan dikoneksi sambungan STAR atau DELTA.

8. Over voltage
Suatu keadaan dimana terdapat tegangan yang masuk ke dalam generator. Hal inidapat
terjadi jika terdapat short circuit di output generator.

9. Over current
Suatu keadaan dimana terdapat arus yang masuk ke dalam generator.

10. Kilo watt


Satuan dari tenaga listrik dalam satu jam atau energi listrik. Sering disebut dengan daya
nyata atau daya listrik yang dimanfaatkan beban untuk usaha.

11. Kilo volt ampere

Created: Romelan C (6110550) Page 3 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion
Perkalian antara tegangan dan arus untuk single phase. Sedangkan untuk three phase
merupakan perkalian antara tegangan, arus dan power factor. Dapat disebut sebagai daya
semu atau daya yang dikeluarkan oleh genset.

12. Reusable Category (range A,B,C,D)

III. TOOLS
1. Ampere meter
Alat yang digunakan untuk mengukur arus pada generator.
Satuan : ampere (I)

2. Volt meter
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan generator.
Satuan : Volt (V)

3. Ohm meter
Alat yang digunakan untuk mengukur hambatan kabel pada generator
Satuan : Ohm ()

4. Tang ampere
Alat yang digunakan untuk mengukur arus (ampere) dan mengukur kontiunitas.
Satuan: arus atau ampere (A)

5. Megger
Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan isolasi pada generator.
Satuan : mega ohm (M)

6. Earth tester
Alat yang digunakan untuk mengukur tahanan pertanahan (grounding)
Satuan : Ohm ()

7. Phase Squance
Alat yang digunakan untuk mengukur urutan phase pada generator.

8. Stetoscope

9. Dial test indicator


Alat yang digunakan untuk mengukur gerak bebas (end play) bearing dan kelurusan
shaft.

10. Feeler gauge


Alat yang digunakan untuk mengukur celah.

IV. DISASSEMBLY
1. AVR
2. Volt
3. Stability
4. UFRO

Created: Romelan C (6110550) Page 4 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion
5. Over Voltage
6. Droop
Lepaskan connector cable pada AVR
Note:
Untuk Votl, Stability, Ufro, Over Voltage
dan Droop tidak dapat dilakukan
Assembly dan disassembly karena sudah
termasuk dalam AVR

7. Rectifier dioda assy

8. Main stator
9. Main rotor
10. Exciter stator
11. Exciter rotor

V. INSPECTION (Visual check) - MEASUREMENT ( Dimension )


1. AVR
2. Volt
3. Stability
4. UFRO
5. Over Voltage
6. Droop
7. Rectifier dioda assy
8. Main stator
9. Main rotor
10. Exciter stator
11. Exciter rotor

VI. PARTS RECOMMENDATION


1. Standard part overhaul
Daftar part yang diperlukan untuk overhaul komponen engine sesuai yang
direkomendasikan oleh pihak factory.

2. Part and service news


Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau
improvement pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair,Testing
Adjusting) dengan tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan
dan kekurangan. Setiap PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai.

3. Publication number pada part book


Suatu angka yang tertera pada cover part book (pojok kanan atas) yang menunjukkan
aplikasi part book tersebut sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit.

4. Code-code pada part book


Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkansymbol berupa gambar yang
ditunjukkan pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part
yang akan diorder, sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena
komponen ass"y dan separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah
pencarian komponen yang berkaitan atau saling berhubungan.
Created: Romelan C (6110550) Page 5 of 6
Mechanic Development Section
Resume discussion

VII. ASSEMBLY
1. AVR
2. Volt
3. Stability
4. UFRO
5. Over Voltage
6. Droop
Pasang connector cable pada AVR
Note:
Untuk Votl, Stability, Ufro, Over Voltage
dan Droop tidak dapat dilakukan
Assembly dan disassembly karena sudah
termasuk dalam AVR

7. Rectifier dioda assy


8. Main stator
9. Main rotor
10. Exciter stator
11. Exciter rotor

VIII. TESTING
1. Surge suppresor faulty
Gunakan multi tester untuk mengukur hambatan pada surge suppresor. Saat kondisi
normal (baik) surge suppresor (varistor) akan menunjukan OL (open loup) pada layar
multi tester.

2. Dioda faulty checking


a. Lepas terminal X dan XX pada AVR
b. Dunakan tegangan 12 V DC sebagai power suply
c. Pastikan tegangan pada terminal U,Vdan W seimbang
dengan toleransi 10 %
d. Periksa tegangan pada terminal 6, 7, dan 8 pada AVR.
Pastikan menukjukkan nilai 170 250 Volt.
e. Jika tegangan pada main terminal seimbang (normal) tetapi
tegangan pada terminal 6,7,dan 8 tidak seimbang (abnormal) pada AVR, periksa
kontiunitasnya. Jika fault maka harus di ganti.
f. Jika tegangan abnormal, ini mengindikasikan kerusakan pada
main stator winding atau main cable yang ke circuit breaker.

3. Face run-out bearing


4. Bearing
5. Balanching rotor

Created: Romelan C (6110550) Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai