Anda di halaman 1dari 19

ISS INDONESIA

TEORI DASAR
GENERATOR SET

PEOPLE MAKE
PEOPLE MAKEPLACES
PLACES 1
Tujuan

Teori Dasar Generator Set

Komponen Generator Set

ISS INDONESIA
Sistem Pengaman Generator Set

Agenda
5 Penggolongan Generator Set

6 Pengoperasian Generator Set

7 Pemeliharaan Generator Set

PEOPLE MAKE PLACES 2


ISS INDONESIA

Tujuan

Pada akhir dari program ini diharapkan peserta:


• Memahami teori dasar generator.

• Memahami komponen generator set.

• Memahami kegiatan pemeliharaan generator set.

PEOPLE MAKE PLACES 3


ISS INDONESIA

Teori Dasar Generator

Apa fungsi Generator AC ?


merubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik arus bolak-balik. Generator ini sering
disebut juga sebagai alternator/ generator

Apa prinsip Generator AC ?


Prinsip Dasar Generator AC menggunakan
Hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang
penghantar berada pada medan magnet yang
berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut
akan terbentuk gaya gerak listrik (ggl).

PEOPLE MAKE PLACES 4


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set

Generator Set terdiri dari :


1. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini
mesin diesel (dalam bahasa inggris disebut diesel
engine).
2. Generator.
3. AMF (Automatic Main Failure) dan ATS (Automatic
Transfer Switch).
4. Baterai dan Battery Charger.
5. Panel GCP (Genset Control Panel).
6. Sistem Pengaman Genset.

PEOPLE MAKE PLACES


THE POWER OF THE HUMAN TOUCH
ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


1. Mesin Diesel (Prime Mover)
• Salah satu penggerak mula generator set adalah mesin diesel,
ini dipergunakan untuk menggerakkan rotor generator
sehingga pada out put stator menghasilkan gaya gerak listrik
(ggl). Proses pembakaran BBM dengan bantuan oksigen dari
udara, menghasilkan tenaga untuk menggerakkan torak secara
gerak translasi.
• Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung
(connecting rod) dengan poros engkol (crank shaft) sehingga
menghasilkan gerak berputar pada poros engkol atau rotor.

• Dengan adanya rotor yang diputar oleh mesin diesel, sedangkan


gulungan rotor diberikan arus listrik searah (DC), maka pada
stator terbangkit out put tegangan listrik. Untuk mendapat
putaran yang stabil diperlukan System Governor (pengatur
putaran) dan VR (voltage regulator).

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


2. Struktur Generator (Typical)
1. Stator 24. Main Rectifier Assembly –
2. Rotor Forward
3. Exciter Rotor 25. Main Rectifier Assembly –
4. Exciter Stator Reverse
5. N.D.E. Bracket 26. Varistor
6. Cover N.D.E 27. Dioda Forward Polarity
7. Bearing ‘O’ Ring N.D.E 28. Dioda Reverse Polarity
8. Bearing N.D.E 29. Lifting Lug D.E
9. Bearing Circlip N.D.E 30. Lifting Lug N.D.E
10. D.E.Bracket?Engine 31. Frame to Endbracket
Adaptor Adaptor Ring
11. D.E.Screen 32. Main Terminal Panel
12. Coupling Disc 33. Terminal Link
13. Coupling Bolt 34. Edging Strip
14. Foot 35. Fan
15. Frame Cover Bottom 36. Foot Mounting Spacer
16. Frame Cover Top 37. Cap Screw
17. Air Inlert Cover 38. AVR Access Cover
18. Terminal Box Lid 39. AVR Anti Vibration
19. Endpanel D.E Mounting Assembly
20. Endpanel N.D.E 40. Auxiliary Terminal
21. AVR Assembly
22. Side Panel
PEOPLE MAKE PLACES 23. AVR Mounting Bracket
ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


3. AMF & ATS
• Alat yang berfungsi menurunkan downtime dan
meningkatkan keandalan sistem catu daya listrik. Dan ATS
merupakan pelengkap dari AMF dan bekerja secara
bersama-sama.
• Automatic Main Failure (AMF) dapat mengendalikan transfer
suatu alat dari suplai utama ke suplai cadangan atau dari suplai
cadangan ke suplai utama.AMF akan beroperasi saat catu daya
utama (PLN) padam dengan mengatur catu daya cadangan
(genset). AMF dapat mengatur genset beroperasi jika suplai
utama dari PLN mati dan memutuskan genset jika suplai utama
dari PLN hidup lagi.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


4. Battery & Charger
• BATERAI (BATTERY dan ACCU)
Battery merupakan suatu proses pengubahan energi kimia menjadi
energi listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari
dua buah logam/konduktor yang berbeda dicelupkan ke dalam larutan
maka akan bereaksi secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik
antara kedua konduktor tersebut. Proses pengisian battery dilakukan
dengan cara mengalirkan arus melalui sel-sel dengan arah yang
berlawanan dengan aliran arus dalam proses pengosongan sehingga sel
akan dikembalikan dalam keadaan semula. Battery yang digunakan pada
sistem otomatis Genset berfungsi sebagai sumber arus DC pada starting
diesel.

• BATTERY CHARGER
Alat ini berfungsi untuk proses pengisian battery dengan mengubah
tegangan PLN 220V atau dari generator itu sendiri menjadi 12/24 V
menggunakan rangkaian penyearah. Battery Charger ini biasanya
dilengkapi dengan pengaman hubung singkat (Short Circuit) berupa
sekering/fuse.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set

5. Genset Control Panel (GCP)


Merupakan panel pengendali generator dan
terdapat beberapa tombol yang masing-masing
mempunyai fungsi yang berbeda.

Tombol pengontrol operasi genset automatic,


antara lain yaitu ; Off Automatic, Trial Service,
Manual Service, Manual Starting, Manual Stoping,
Signal Test, Horn Off, Release, Start, Start Fault,
Engine Running, Supervision On, Low Oil Pressure,
Temperature To High, Generator Over Load.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


6. Sistem Pengaman Generator Set

Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir gangguan agar tidak terjadi kerusakan
fatal. Proteksi pada mesin generator ada 2 (dua) macam, yaitu :

1. Pengaman Alarm
Bertujuan memberitahukan kepada operator bahwa ada sesuatu yang tidak normal dalam
operasi mesin generator dan agar operator segera bertindak.

2. Pengaman Trip
Berfungsi untuk menghindarkan mesin generator dari kemungkinan kerusakan
karena ada system yang berfungsi tidak normal maka mesin akan stop secara
otomatis. Jenis pengaman trip antara lain ;
• Putaran lebih (over speed)
• Temperatur air pendingin tinggi
• Tekanan minyak pelumas rendah
• Emergency stop
• Reverse power

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Komponen Generator Set


6. Sistem Pengaman Generator Set – Relay Pengaman pada Genset

1. Relay Arus Lebih


Thermal Overload Relay (TOR) digunakan untuk melindungi motor dan perlengkapan
kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau terjadi hubungan singkat antar
hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.

2. Relay Tegangan Lebih


Bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi batas nominal.

3. Relay Diferensial
Bekerja atas dasar perbandingan tegangan atau perbandingan arus, yaitu besarnya
arus sebelum lilitan stator dengan arus yang mengalir pada hantaran yang menuju
jaring-jaring.

4. Relay Daya Balik


Berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk ke arah generator.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Penggolongan Generator Set


• Berdasarkan kecepatan proses maka Genset dapat digolongkan
menjadi 3 bagian, yaitu;
1. Diesel kecepatan rendah (≤ 400 rpm)
2. Diesel kecepatan menengah (400 - 1000 rpm)
3. Diesel kecepatan tinggi ( >1000 rpm)
• Berdasarkan sistem starting atau proses untuk menghidupkan
Genset dibagi menjadi 3 macam sistem starting yaitu ;
1. Sistem Start Manual
Sistem start ini dipakai untuk Gesnet dengan daya mesin yang relatif
kecil, yaitu < 100kVA.
2. Sistem Start Elektrik/Pneumatic
Sistem ini dipakai oleh Genset yang memiliki daya sedang, yaitu 100 kVA
sampai 2000 kVA.
3. Sistem Start Pneumatic (memasukan udara pertekanan ke Ruang
Bakar)
Sistem start ini dipakai oleh Genset yang memiliki daya besar yaitu > 500
kVA.
• Berdasarkan jenis kontruksi maka Genset dibagi 2 jenis, yaitu ; Jenis
Silience dan Jenis Open.
• Berdasarkan operasional maka Genset dibagi 2, yaitu ; Operasional
Continue dan Operasional Emergency atau Stan by Generator

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Pengoperasian Generator Set


Ketika terjadi pemadaman catu daya utama (PLN) maka dibutuhkan
suplai cadangan listrik dan pada kondisi tersebut Generator-Set
diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik terutama untuk beban-beban
prioritas. Genset dapat digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau
"off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).

• Operasional Genset pada posisi MANUAL, menjaga bila catu daya PLN
terganggu/padam (secara AUTOMATIS) tiba-tiba Genset hidup/ON yang
dapat membahayakan Operator/Teknisi.
• Periksa keadaan air accu battery, apabila keadaan kurang, perlu ditambah
sesuai dengan ukuran.
• Periksa kondisi battery dengan Volt Meter DC, untuk keperluan starting
pada motor diesel.
• Periksa kondisi air pendingin pada radiator, apabila kurang perlu
ditambah, dan apabila air sudah tidak memenuhi syarat perlu diganti.
• Periksa kondisi pelumas (oil) pada Mesin Diesel, apabila kurang ditambah,
dan apabila pelumas tidak memenuhi syarat perlu diganti.
• Periksa bahan bakar (solar) untuk menghidupkan Mesin Dieselsesuai
dengan perencanaan.
Catatan :
• Konsumsi solar untuk Generator Set per jamnya
sebagai berikut ;
• k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per
jam)
• P = Daya Genset (KVA=KiloVoltAmpere)
• t = waktu ( jam)
• Rumus : k (0.21) x P x t

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Pemeliharaan Generator Set


Pemeliharaan adalah mengusahakan agar peralatan selalu dalam keadaan siap pakai, sehingga hasil kegiatan
dapat berjalan baik. Pemeliharaan dilakukan menjadi 2 hal, yaitu :
1. Pemeliharaan pencegahan (reactive maintenance)
2. Pemeliharaan perbaikan (corrective maintenance)
3. Biaya waktu pemeliharaan (time down cost)

1. PEMELIHARAAN PENCEGAHAN
Dengan adanya rencana pencegahan perawatan yang teratur, kesalahan-kesalahan yang kecil dapat ditekan
seminimal mungkin, dan dapat diketahui permasalahan sebelum terjadi kerusakan total. Pemeriksaan rutin
termasuk cleaning, testing, drying, painting, adjusting dan pelumasan.

2. PEMELIHARAAN PERBAIKAN
Selain dilaksanakan pemeliharaan pencegahan, perlu dilakukan atau dilaksanakan pemeliharaan dengan
rekomendasi pabrik atau prosedur yang berlaku. Seperti dilakukan penggantian-penggantian spare part karena usia
pemakaian, dimana dalam operasional Generator Set mengalami aus (fungsi yang menurun), sehingga Generator
Set selalu dalam kondisi baik dalam beroperasi.

3. BIAYA WAKTU PEMELIHARAAN


Karena adanya biaya waktu pemeliharaan (time down cost), maka harus diperhatikan
oleh pemakai, untuk menggunakan waktu pemeliharaan yang tepat pada saat-saat
perbaikan.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Pemeliharaan Generator Set - Lanjutan


Pemeliharaan dapat dilakukan baik pada penggerak (mesin diesel) maupun pada
generator, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pemeliharaan secara rutin (continue)
2. Pemeliharaan secara berkala (periodic)

PEMELIHARAAN SECARA RUTIN (CONTINUE)


Pemeliharaan kontinyu adalah pemeliharaan yang harus dilakukan setiap hari sekalipun
mesin tersebut jarang beroperasi, diantaranya ;
• Membersihakn kotoran atau debu pada ruang genset.
• Membersihkan kotoran atau debu pada body genset.
• Memeriksa level pelumas.
• Memeriksa level bahan bakar.
• Memeriksa level air pendingin (air radiator).
• Memeriksa level air accu batterai.
• Memeriksa dan mencatat penunjukan tegangan (Volt Meter).
• Memeriksa dan mencatat penunjukan arus (Ampere Meter).
• Memeriksa dan mencatat penunjukan frekuensi.
• Memeriksa dan mencatat penunjukan cos phi (Cos ɸ Meter).
• Memeriksa dan mencatat penunjukan daya per hari (kWH).
• Memeriksa dan mencatat penunjukan running hour.

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

Pemeliharaan Generator Set - Lanjutan


PEMELIHARAAN SECARA BERKALA (PERIODIC)
Pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan yang berdasarkan petunjuk pabrik atau
ditinjau dari penggunaan waktu (jam), diantaranya ;
• Pemanasan genset minimal 1 kali dalam seminnggu.
• Pembebanan genset minimal 1 kali dalam sebulan.
• Pemeliharaan setelah beroperasi 125 jam.
• Pemeliharaan setelah beroperasi 250 jam.
• Pemeliharaan setelah beroperasi 2000 jam.
• Pemeliharaan setelah beroperasi 4000 sampai 5000 jam atau perlu ada perawatan
service tambahan (Top Overhoul)
• Pemeliharaan setelah beroperasi 9000 jam atau General Overhoul.

PEOPLE MAKE PLACES


THE POWER OF THE HUMAN TOUCH
APPENDIX

Keuntungan & Kerugian pemakaian Mesin Diesel


Keuntungan pemakaian mesin diesel sebagai penggerak mula:

• Desain dan instalasi sederhana.


• Auxilary equipment (peralatan bantu) sederhana.
• Waktu pembebanan relatif singkat.
Kerugian pemakaian mesin diesel sebagai Penggerak mula:

• Semakin besar daya maka mesin diesel tersebut ukurannya makin


besar pula, hal tersebut menyebabkan kesulitan pengadaan
ruangan.
• Konsumsi bahan bakar menggunakan bahan bakar minyak yang
relatif lebih mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik yang
menggunakan bahan bakar jenis lainnya, seperti batubara

PEOPLE MAKE PLACES


ISS INDONESIA

TERIMA KASIH

PEOPLE MAKE
PEOPLE MAKEPLACES
PLACES 19

Anda mungkin juga menyukai