Anda di halaman 1dari 59

Generating Set

Pendahuluan
Generator set merupakan kepanjangan dari Genset adalah suatu alat
yang membangkitkan energi listrik melalui perubahan energi mekani
(putaran) ke energi listrik.
Generating Set

Komponen utama
Komponen utama dari generator set adalah :

 Prime mover adalah penggerak (energi


mekanis) yang biasanya terdiri dari engine
diesel atau gasoline, turbin air (PLTA), Turbin
gas (PLTG), dan lain-lain.

 Generator adalah alat yang membangkitkan


energi listrik.
Generating Set

Penamaan Genset
1. Name Plate
Penamaan generator set di PT United Tractors terdiri
dari 2 macam yaitu:
a. PL (Pembangkit Listrik)
Merupakan Generator set yang dirakit di PT United
Tractors.

Contoh.

P L 100 B S
Soundproof
Bonnet
Kapasitas (kVA)
Pembangkit Listrik
Generating Set

Penamaan Genset
b. EGS series
Merupakan Generator set yang dirakit di Komatsu
Asia Pacific Singapore
Contoh.
EGS 380 B S-3
Modifikasi
Sound proof
Bonnet
Kapasitas dlm HP
Singapore assembly
Generator
Engine Driven
Generating Set

Penamaan Genset
Type 1 Type 3 ( B )

Type 3 (opt)

Type 2 Type 3 ( BS )
Generating Set

Engine
Engine yang digunakan di PT United Tractors ada 2
macam yaitu :
1. KOMATSU
Engine Model
SA6D125-P400

HP, modifikasi, tipe LS


Diameter Cilinder
D inline, V
Jumlah silinder
(A) Aftercooler (AA) Air to Air

Supercharge
Generating Set

Engine
2. CUMMINS
Engine Model
K T A 50 - G3

G = Generator
M = Marine
C = Construction

Volume silinder (ltr)


Aftercooler
(T) Turbocharger
(TT) Double Turbocharger

Engine Series
Generating Set

Tipe Generator
Ada 3 macam generator yang dipakai di PT UT Yaitu :

1. Stamford
2. Leroy Somer
3. Marathon
Generating Set

Sistem elektrik Genset


Generating Set

Starting System
1. Starting Motor
Spesifikasi :
P = 7,5 kW
V = 24 Vdc

Komponen Utama :

1. Pinion Gear
2. Overunning Clutch
3. Solenoid
4. Motor
Generating Set

Starting motor
1. Starting motor
1. Hold in Coil
C 2. Pull in Coil
B 3. Stator
1 2 M 4. Brush
5. Commutator
6. Rotor

3 7. Overrunning Clutch
8. Pinion Gear
8 4
9. Fly wheel

6 5
7
9
Generating Set

Charging System
Generating Set

Sistem Pengisian Battery


Cara kerja :
1. Alternator
Generating Set

Sistem Kontrol Genset


DEEP SEA controller & Power meter

1 1 : KOMATSU Power meter


2 : Deep Sea selector switch: OFF, RESET/LAMP TEST/AUTO/MANUAL
3 : Indicator, Low oil pressure Oil pressure downs under setting value
4 : Indicator, High coolant temp. Coolant temperature exceed setting value
5 : Indicator, Over speed Engine speed exceed 115% of rated speed
2
6 : Indicator, Mains fail Main voltage down to under 75%
7 : Indicator, Charge fail Engine charging alternator voltage downs
Generating Set

Engine Control Unit

DEEP SEA AUTOSTART 710 AUTOSTART 700 MODEX 9601


dipakai dipakai dipakai dipakai
2000 - sekarang 1997 - 2000 1996-1997 1994 - 1996
Generating Set

Komponen Generator
Pada generator terdapat komponen utama antara lain :
1. Stator (armature coil)

Pada stator (bagian yang diam) terdapat gulungan


kawat yang akan memotong medan magnet pada saat
magnet pada generator itu sudah berputar, gulungan
kawat pada stator itu dihubungkan bermacam-macam
tergantung kebutuhan dan tergantung jumlah
gulungan seperti terlihat pada technical data
connection dibawah.
Generating Set

Komponen Generator
Generating Set

Komponen Generator
Generating Set

Komponen Generator
2. Rotor.

Rotor pada generator merupakan bagian yang berputar


yang terdiri dari gulungan kawat dan inti besi (magnet
yang berputar). Salah satu faktor yang mempengaruhi
besar atau kecilnya tegangan yang timbul pada
generator adalah adanya kekuatan medan magnet pada
rotor ini.
Sesuai dengan bentuknya rotor dibagi menjadi dua type
yaitu :
a. Cylindrical type
b. Salient type
Generating Set

Komponen Generator
Generating Set

Komponen Generator
Pada rotor ini terdapat jumlah kutub magnet yang akan
mempengaruhi banyaknya putaran per menit yang
harus bekerja untuk menimbulkan frekuensi yang
diinginkan.

RPM = 120 x f
p
Dimana : Rpm = Rotasi per menit (putaran mesin)
f = frekuensi
p = jumlah kutub
120 = 2 x 60 detik
Generating Set

Komponen Generator
Generating Set

Komponen Generator
3. Rotary Rectifier

Rotary rectifier berfungsi untuk merubah arus bolak-


balik (AC) dari exciter menjadi arus searah (DC) yang
selanjutnya arus tersebut dipakai untuk mengexcitasi
ke field coil.
Generating Set

Komponen Generator
4. Exciter

Exciter merupakan generator kecil yang berfungsi


sebagai sumber arus untuk penguat ke field coil
generator utama, yaitu dengan cara merubah output
tegangan dari AC ke DC melalui rotating dioda. Pada
field coilnya mempunyai kutub magnet yang lebih
banyak dari kutub magnet pada main fieldnya.
Komponen Generator

6 Automatic voltage regulator (AVR)


– Instrument pada genset dalam bentuk modul yang berfungsi
untuk mengatur setting secara otomatis output tegangan
maupun kapasitas dari genset yang dipasangnya.
7 Surge suppressor
– Walaupun tidak merupakan komponen utama generator tetapi
fungsinya sangat tinggi untuk melindungi komponen yang
utama (diode rectifier) terhadap naiknya tegangan secara tiba-
tiba
– Kenaikan tegangan secara tiba-tiba terjadi apabila arus listrik
yang mengalir ke field coil terjadi kesalahan tersambar /
induksi dari petir, atau pelepasan beban secara tiba-tiba yang
menyebabkan tegangan naik menjadi besar
Dasar-Dasar Listrik

Dasar-Dasar Listrik
Macam arus listrik
Yaitu apabila garis grafiknya dilihat dengan suatu
alat (oscilloscope) memberi garis maksimum positif
saja.

DC Murni DC tidak murni/


½ gelombang
Kemagnetan

Kemagnetan
Apabila kawat dialiri arus listrik searah, maka pada sekeliling
kawat tersebut akan timbul medan magnet, yang mana arah garis
gayanya sesuai dengan tangan kanan Fleming
Ibu jari menunjukkan arah arus listrik
Jari lain menunjukkan arah medan magnet.
Generating Set

1. Macam-macam magnet
a. Magnet permanent
b. Magnet buatan

2. Sifat-sifat magnet permanent

pada magnet terdapat kutub utara (U) dan kutub selatan (S)
Garis gaya magnet berarah dari N ke S (di luar magnet) dari S
ke N (di dalam magnet)

Kutub senama akan tolak menolak dan kutub tak senama akan
tarik menarik.
Kekuatan magnet yang terkuat terdapat pada ujung-ujungnya.
Kekuatan magnet akan berkurang apabila :
a. sering kena panas
b. sering dipukul-pukul atau kena getaran.
c. diletakkan dengan kutub berlawanan secara terus menerus
Generating Set

Kemagnetan
Apabila penghantar dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai
lilitan maka akan timbul kutup pada ujung ujung lilitan tersebut
seperti gambar dibawah.
Generating Set

Kemagnetan
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan
magnet.
Besar arus yang mengalir.
Semakin besar arus yang mengalir mengakibatkan
kekuatan magnet semakin besar
Generating Set

Kemagnetan
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet.
- Banyaknya gulungan kawat
Semakin banyak gulungan kawat maka medan magnet
semakin besar
Generating Set

Kemagnetan
Hal-hal yang mempengaruhi kekuatan medan magnet.
- Menambah inti core pada gulungan
Dasar Timbulnya Listrik

Dasar-dasar Timbulnya Listrik Generator


Pada dasarnya generator akan menghasilkan tenaga listrik apabila
mempunyai syarat utama yaitu :
 ada medan magnet /garis gaya magnet
 ada konduktor berada dalam medan magnet tersebut.
 Ada pergerakan / perpotongan antara medan magnet dan
penghantar tersebut.
Dasar Timbulnya Listrik

Teori Fleming
Apabila konduktor (kawat) memotong garis gaya magnet atau garis gaya
magnet memotong konduktor (kawat) maka pada kawat tersebut akan
terinduksi listrik
Dimana :
- ibu jari menunjukkan arah potong dari konduktor atau arah gerakan
magnet.
- Telunjuk menunjukkan arah gaya medan magnet
- Jari tengah menunjukkan arah arus listrik yang mengalir pada
konduktor.
Sesuai dengan hukum tangan kanan fleming, terlihat pada gambar di
bawah, bahwa konduktor memotong garis gaya magnet, maka konduktor
akan terinduksi listrik dimana arus listriknya bergerak menjauh.
Dasar Timbulnya Tegangan AC

Apabila diilustrasikan dengan konduktor yang diletakkan


sebagai rotor dan magnet sebagai stator maka timbulnya
tegangan alternating current (AC) sebagai berikut :
Dasar - dasar Generator

Prinsip Timbulnya tegangan Generator

Sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, apabila konduktor diputar


pada medan magnet atau medan yang diputar dan memotong
konduktor, mama gaya gerak listrik (EMF) akan terbangkit pada
konduktor tersebut dan arah gaya gerak listriknya berubah setiap
saat, seperti terlihat pada gambar di bawah :
Dasar - dasar Generator
• Posisi a.
Sudut putar pada posisi 0 derajat, pada keadaan ini konduktor tidak
memotong garis gaya magnet, maka pada konduktor tidak terinduksi
EMF. Akan tetapi apabila konduktor berputar seperti arah putaran pada
gambar maka akan terjadi induksi listrik pada konduktor dan mengalir
dari A-B
• Posisi b.
pada posisi seperti ini EMF yang terinduksi pada konduktor menjadi
maksimum.
• Posisi c.
pada posisi seperti ini, tidak akan terjadi induktif EMF pada konduktor,
akan tetapi apabila konduktor itu terus berputar maka konduktor akan
terinduksi EMF. Tetapi arah arusnya sudah mulai berubah menjadi dari
B–A
Dasar - dasar Generator
• Posisi d.
pada kondisi seperti ini, EMF yang terbangkit menjadi maksimum
negatif dan selanjutnya apabila konduktor terus berputar maka
EMF akan mengecil, serta kembali menjadi nol pada posisi E.

Siklus di atas akan terulang setiap saat konduktor berputar satu


putaran dan akan membentuk gelombang seperti pada gambar di
atas. Gelombang yang semacam itu dinamakan gelombang
sinusoida dan tegangannya pun akan berubah setiap saat.
Besar kecilnya tegangan yang ditimbulkan tergantung oleh :
 Banyaknya garis gaya magnet (kekuatan medan magnet) ( )
 Kecepatan pemotongan terhadap garis gaya magnet ()
 Panjangnya konduktor (banyaknya gulungan) yang memotong
garis gaya magnet.
GENERATOR
4. Macam dan Tipe
Apabila dilihat dari type, maka generator dapat dibagi menjadi :
 System Excitasi
– Brush
Pada brush type generator, arus listrik yang akan
memperkuat medan magnet pada generator harus
melewati brush (sikat arang)
GENERATOR
4. Macam dan Tipe
Apabila dilihat dari type, maka generator dapat dibagi menjadi :
 System Excitasi
– Brushless
Untuk menanggulangi kekurangan yang ditimbulkan oleh brush
maka fungsi diganti dengan type brushless.
GENERATOR
4. Macam dan Tipe
Apabila dilihat dari type, maka generator dapat dibagi menjadi :
 Output Phase
– Single
Pada single phase generator, output dari generator hanya
satu phase saja, hal ini disebabkan jumlah gulungan pada
armature coil hanya satu saja.
GENERATOR
4. Macam dan Tipe
Apabila dilihat dari type, maka generator dapat dibagi menjadi :
 Output Phase
– Three
Pada three phase generator, output dari generator ada
empat buah kabel, dimana tiga buah kabel merupakan
kabel phase dan satu kabel merupakan kabel netral.
GENERATOR
4. Macam dan Tipe
Apabila dilihat dari Aplikasi , maka generator dapat dibagi
menjadi :
 Standby
Yaitu generator set yang dipakai sebagai cadangan PLN, atau
dengan kata lain sebagai back up supply dari main supply. Jadi
apabila pada suatu saat PLN mati/padam maka generator baru
hidup untuk mensupply energi ke beban
 Prime / continous
Yaitu generator set yang dipakai sebagai sumber utama dari
bebannya.
Sebagai contoh generator yang dipakai untuk mensuplay suatu
daerah (PLTD) maka genset tersebut sebagai sumber utama dari
beban.
Ada perbedaan antara aplikasi prime dengan continuos, apabila
prime maka pada saat dibebani dengan beban actual maka sebaiknya
beban rata-rata tidak boleh melebihi 70% dari maksimum beban
yang bisa dipikul, sedangkan untuk continuos maka genset mampu
dibebani sampai 100 % dari kapasitas terus-menerus.
Generating Set

Generator Stamford
Arti penamaan Generator Stamford
Ada 2 model yang dipakai di generator Stamford
UCI 224 C 1 4
Sistem Penguatan series 4
Jumlah Bearing
Panjang core dalam huruf
Jumlah kutub
Tinggi center shaft
Aplikasi I (industrial) M (marine)

Type Generator UC BC
Generating Set

Sistem ini menggunakan AVR tipe SX 440 , SX dari kata self Excitation
(penguatan sendiri)

UCI 224 C 1 4
Generating Set

Generator Stamford
Tipe ke dua

HCI 5 3 4 C 1
Jumlah Bearing
Panjang core dalam huruf
Jumlah kutub
Sistem penguatan terpisah
Frame 5, 6, 7
Aplikasi I (industrial) M (marine)

Type Generator HC
Generating Set

Seri 3 ini menggunakan AVR tipe MX 341 atau MX 321, MX dari kata
Magnetic Excitation, oleh karena itu sebagai sumber dari AVR
menggunakan permanent magnet generator.

HCI 5 3 4 C 1
GENERATOR Stamford
Generator Stamford
Prinsip kerja Generator Stamford
untuk mendapatkan energi listrik beberapa cara yaitu :
1. Permanent Magnet
Pada keadaan tanpa beban, tegangan yang dihasilkan besar.
Tegangan tersebut dihasilkan oleh kekuatan medan magnet yang
konstan dari permanent magnet.
Pada saat dibebani, arus akan mengalir sehingga tegangan
cenderung menurun. Untuk mendapatkan tegangan yang konstan
maka perlu penambahan arus penguat medan magnet.
GENERATOR Stamford
Generator Stamford
Prinsip kerja Generator Stamford
untuk mendapatkan energi listrik beberapa cara yaitu :
 Remanent magnet.
Pada remanent magnet, kekuatan medannya akan dipengaruhi oleh arus
excitasi yang mengalir. Pada gambar di bawah terlihat ada tiga kurva dimana
kurva-kurva tersebut adalah sebagai berikut:
– Kurva 1 : Apabila memakai permanent magnet.
–kurva 2 : apabila arus excitasi yang konstan
GENERATOR Stamford
Generator Stamford
Prinsip kerja generator stamford series 4 (self excitation)
GENERATOR Stamford
Generator Stamford
Prinsip kerja generator stamford series 3 (Magnetic Excitation)
GENERATOR Stamford
Generator Stamford
Sebenarnya ada series lain pada generator Stamford selain series
4 dan series 3 yaitu series 5 & 6 tetapi series ini jarang sekali
digunakan dan biasanya digunakan pada generator tipe kecil.
Pada sistem 5 menggunakan trafo sebagai pengganti AVR.

Dari ketiga sistem diatas dapat dibuat tabel sebagai berikut :


Pengoperasian Series 6 Series 4 Series 3 Series 5
pengontrol teg. AVR AVR AVR Trafo
Sistem kontrol Tertutup Tertutup Tertutup Terbuka
Sumber Daya AVR Main Stator Main Stator PMG Main Stator
Sumber Daya Main Stator Main Stator PM Stator
Model AVR SX 460 SX440/SX421 MX341/MX321
SA460/SA665 MA325/327
Parallel Operation Tidak dapat Dapat Dapat Tidak dapat
Volt Regulation  1,5%-1%  1%-0.5%  1,5%-1%  5%
Sustain s/c capability tidak ada tidak ada 300% 450%
Beban Non Linear Biasa Biasa ungula kurang
Pemasangan Accesor. Rheostat only Dapat Dapat tidak dapat
GENERATOR Stamford
Pengoperasian generator
 Arah putaran
Generator dapat diputar kedua arahUntuk mendapatkan urutan U-V-W searah jarum jam,
maka generator haruslah diputar searah jarum jam jika dipandang dari sisi drive end/
shaft (coupling disc) generator.
 Kondisi Pengoperasian
• Generator haruslah dioperasikan pada tegangan dan putaran nominal.
• Arus dalam keadaan berbeban dari salah satu phase atau lebih tidak boleh melebihi arus
nominalnya
• Faktor daya (Power faktor, Cos )
Kapasitas generator dirancang untuk bekerja optimal pada faktor daya 0,8
lagging/induktif. Untuk pengoperasian pada faktor daya yang lebih rendah dari pada 0,8
induktif, maka kapasitas pemakaian generator harus dikurangi (lihat tabel Pengaruh
faktor daya terhadap kapasitas terpakai generator)
• Temperatur
Temperatur ruangan berpengaruh terhadap kapasitas terpakai dari generator. Generator
Industrial umumnya didesain untuk bekerja pada temperature ruangan (ambient
temperature) 40oC, semakin tinggi temperature ruangan, maka kapasitas terpakai dari
generator semakin menurun. Aliran udara ruangan haruslah diusahakan berventilasi yang
baik (lihat tabel Pengaruh temperature ruangan terhadap kapasitas terpakai generator).
• Ketinggian
Semakin tinggi suatu tempat, maka kerapatan udara semakin renggang sehingga
kemampuan pendinginannya akan semakin berkurang. Untuk generator yang dipasang
pada ketinggian yang melebihi 1000 m di atas permukaan laut, maka kapasitas terpakai
generator harus dikurang dari kapasitas nominalnya.
GENERATOR Stamford
Pengoperasian generator
 Kondisi Pengoperasian
• Kelembaban.
Generator harus dioperasikan di tempat dengan tingkat Kelembaban yang rendah (max.
RH 95%). Untuk tempat-tempat dengan kelembaban yang tinggi, seperti tepi pantai,
offshore, tambak, kapal dsb, maka disarankan untuk memasang pemanas (heater) untuk
menjaga kondisi gulungan agar tidak terjadi kondensasi.
GENERATOR Stamford
Tabel Derating Factor
Pengaruh Faktor Daya Pengaruh temperatur Pengaruh ketinggian
terhadap Kapasitas Ruangan terhadap kap terpakai terhadap Kapasitas
Terpakai Generator generator Terpakai Generator

Kapasitas Ambient Kapasitas Kapasitas Kapasitas


Faktor Daya Ketinggian
KP(FD) Temp KP(FD) KP(FD) KP(H)
0,0 0,825 40 1,00 1,00 1000 1,000
0,1 0,830 45 0,97 1,00 1200 0.988
0,2 0,840 50 0,94 1,00 1400 0,976
0,3 0,850 55 0,91 0,97 1600 0,964
0,4 0,860 60 0,88 0,94 1800 0,952
0,5 0,880 2000 0,940
0,6 0,910 Kap Terpakai = KP(AT)* Kap nom 2200 0,928
0,7 0,950 2400 0,916
0,8 1,000 2600 0,904
0,9 1,000 2800 0,892
3000 0,880
Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom 3200 0,868
3400 0,856
3600 0,844
3800 0,832
4000 0,820

Kap Terpakai = KP(FD)* Kap nom

KAPASITAS TERPAKAI = KP(FD)*KP(H)*KP(AT)*KAPASITAS NOMINAL


GENERATOR Stamford
Pengaturan AVR
 Jumper Pada AVR
• Kabel jumper pada AVR untuk frekuensi (50 Hz atau 60 Hz). Stability (sesuai kapasitas generator),
sensing selection (sensing 2 atau 3 phase) terminal dan excitation Interruption link (k1-K2) haruslah
dipasang sesuai dengan sistem yang digunakan. Harap mengecek sesuai pada sticker masing-masing
model AVR
 VOLTS
- Fungsi : untuk mengeset tegangan keluaran tegangan
- Putaran searah jarum jam menaikkan tegangan keluaran.
 STABILITY
- Fungsi : untuk mengeset kestabilan tegangan
- Cara : Putar potensio STAB searah jarum jam sampai tegangan stabil. Lalu putar berlawanan
arah hingga tegangan mulai tidak stabil. Setelah itu putar sedikit lagi searah
jarum jam hingga kestabilan tercapai.
 UFRO (UNDER FREQUENCY ROLL OFF)
- Fungsi : untuk proteksi AVR terhadap putaran rendah dari penggerak utama.
- UFRO menyatakan karakteristik dari VOLT/Hz konstan
- Tujuan pengesetan : untuk menentukan titik lutut (knee point) dari karakteristik VOLT/Hz
- Cara : jalankan generator pada putaran 95% dari putaran nominal (1425 Rpm untuk generator 4
pole). Putarlah Potensio UFRO berlawanan jarum jam hingga LED di samping
Potensio UFRO menyala, naikkanlah putaran mesin maka LED akan menjadi padam.
Putaran searah jarum jam akan memundurkan titik lutut Volt/Hz dan sebaliknya.
Catatan :untuk AVR MX series, jika LED menyala dan tegangan output menjadi hilang, harap
mengecek pada EXC TRIP dan/atau OVER/V
GENERATOR Stamford
Pengaturan AVR
 EXC(ITATION) TRIP (Hanya untuk AVR MX series
- Hanya terdapat pada AVR seri MX
- Fungsi : untuk mengeset nilai excitasi maksimum yang diijinkan untuk mengamankan generator dari
gangguan over excitation yang mungkin diakibatkan oleh over load atau gangguan over voltage (MX 341)
- Telah diset dan diseal pabrik
- Pengesetan yang benar adalah  67-73 volt DC pada terminal x – xx saat generator dibebani.
– Putaran searah jarum jam menaikkan batasan EXC TRIP dan sebaliknya.
 OVER/V(OLTAGE)
- hanya untuk AVR dengan sensing 3 phase (SX421+ECB dan MX 341)
- Fungsi : untuk mengeset batasan tegangan lebih (over voltage) yang diijinkan dalam pengoperasian
generator.
- Indikasi : terjadi overvoltage ditunjukkan oleh menyalanya LED dan dilanjutkan dengan hilangnya
tegangan, Untuk menormalkan kembali, maka generator perlu dihentikan dan dijalankan ulang.
- OVER/V telah diset dan diseal di pabrik.
- Cara : tegangan 300 V ac  5% pada terminal E0 dan E1. Putaran searah jarum jam akan menaikkan
batasan over/V
 TRIM
- Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
- Fungsi : untuk pengesetan tambahan pada AVR jika terdapat pemasangan accessories tambahan, seperti
PFC
- Cara: sesuai prosedur pengesetan accessories
GENERATOR Stamford
Pengaturan AVR
 DROOP
- Hanya terdapat pada AVR seri 4 dan 3
- Fungsi : menurunkan tegangan keluaran pada saat berbeban dalam rangka kerja parallel antara 2 unit
generator atau lebih.
- Cara : putaran searah jarum jam menaikkan tegangan droop (berarti menurunkan tegangan), dan
sebaliknya (lihat kerja parallel)
 RMS
- hanya terdapat pada AVR dengan sensing 3 Faso.
- Fungsi: internal control untuk sensing 3 Phase RMS
- Cara : telah diset dab di seal di pabrik
- Kesalahan pengesetan dapat menyebabkan tegangan tidak stabil dan dapat naik tinggi sehingga AVR tidak
dapat berfungsi dengan baik, yang ditandai dengan menyalanya LED.
 DIP
- Hanya terdapat pada AVR SX 421, MX321 dan MX 341
- Fungsi : mengeset turunnya tegangan sesaat (voltage dip) saat terjadinya tambahan beban secara
mendadak.
- Tujuan : membantu meringankan beban sesaat pada penggerak utama.
- turunnya tegangan sesaat saat tergantung pada respon dari pengatur putaran dari penggerak utama
(governor)
- Putaran searah jarum jam pada potensio DIP akan meningkatkan sudut kemiringan pada karakteristik
Volt/Hz (titik lutut tidak berubah) dan sebaliknya.
 DWELL
- Hanya terdapat pada AVR MX 321
- Fungsi : untuk mengeset waktu kembali tegangan ke tegangan nominal 3% (recovery time)
- Tujuan; membantu penggerak utama untuk kembali ke putaran nominalnya dengan cara mengatur waktu
kembali tegangan nominal 3%.
- Cara : Putaran searah jarum jam memperlambat recovery time dan sebaliknya.
GENERATOR Leroy Somer
Dasar – dasar generator Leroy Somer
Leroy Somer adalah salah satu tipe generator yang dijual PT UT.
Penamaan Generator Leroy Somer adalah sebagai berikut :

1 2 3

Digit 1 = Diawali dengan huruf LSA (Leroy Somer alternator) yang artinya adalah product
Leroy Somer
Digit 2 = Terdiri dari dua angka yang menunjukkan besar kapasitas dari generator (sesuai
tabel)
Digit 3 = Tertulis huruf alphabet yang menyatakan besarnya frame (Long, medium, small)

Dilihat dari sistem regulasinya dapat dibedakan menjadi :


 Sistem regulasi AREP
• Model alternator Leroy Somer yang termasuk sistem regulasi AREP sistem antara
lain LSA 41 – 0, 42 – 0, 44 – 0 dan 445 – 0
• Model tersebut excitasinya menggunakan sistem shunt

 Sistem ACT/R
• Model ACT/R antara lain LSA 46, LSA 465, LSA 475 excitasinya menggunakan
sistem compound
 Sistem RBC

Anda mungkin juga menyukai