TINGKAT PUSKESMAS
OLEH :
Kelompok 5
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahnya penulis
bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian ( P3)
tingkat Puskesmas “. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Rumah Sakit dan Puskesmas.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Arif Sofyandi, S.Kep.,M.K.M, selaku
dosen mata kuliah Manajemen Rumas Sakit dan Puskesmas, penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman yang telah kontribusi dalam pembuatan makalah ini
Penulis menyadari ada kekurangan pada makalah ini oleh sebab itu saran dan kritik senantiasa
diharapkan lebih baik kan karya penulis penulis juga berharap semoga makalah ini mampu
memberikan pengetahuan tentang Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian ( P3) tingkat
Puskesmas
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3) tingkat Puskesmas adalah untuk
menjelaskan pentingnya manajemen yang efektif di tingkat pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas) dalam upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, mengendalikan
penyakit, serta mengukur dan memastikan keberhasilan program kesehatan yang ada.
Beberapa poin yang dapat digunakan sebagai latar belakang adalah:Peran Kunci Puskesmas
dalam Sistem Kesehatan: Puskesmas adalah komponen penting dalam sistem kesehatan
suatu negara. Mereka berperan sebagai sentra pelayanan kesehatan masyarakat yang
memberikan layanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Oleh karena itu, pengawasan, pengendalian, dan penilaian (P3) di tingkat Puskesmas
sangat vital untuk memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kualitas Pelayanan
Kesehatan: Kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas berdampak
langsung pada kesehatan masyarakat. P3 yang baik dapat membantu mengidentifikasi
masalah, merencanakan perbaikan, dan memantau hasil dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan. Pencegahan Penyakit dan Pengendalian Penyebaran Penyakit:
Puskesmas berperan dalam upaya pencegahan penyakit dan pengendalian penyebarannya.
Melalui P3, dapat ditemukan cara untuk meningkatkan efektivitas program vaksinasi,
pemantauan epidemi, dan penanganan penyakit menular. Evaluasi Program Kesehatan: P3
juga memungkinkan untuk mengevaluasi efektivitas program-program kesehatan yang
sedang berjalan di Puskesmas.
Dengan melakukan penilaian yang baik, Puskesmas dapat menilai apakah program-
program tersebut berhasil mencapai tujuan mereka. Peran Data dan Statistik: Data dan
statistik yang dikumpulkan melalui P3 juga dapat menjadi dasar untuk perencanaan dan
pengambilan keputusan. Informasi yang akurat dan terkini sangat penting dalam manajemen
kesehatan.Tuntutan Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas: Di tengah tekanan anggaran yang
semakin ketat, manajemen yang efisien dan efektif di Puskesmas menjadi kunci untuk
memaksimalkan hasil dengan sumber daya yang terbatas.Dengan demikian, P3 di tingkat
Puskesmas adalah bagian integral dalam sistem perawatan kesehatan dan memiliki dampak
langsung pada kesejahteraan masyarakat. Makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang
konsep P3, metode yang digunakan, tantangan yang dihadapi, dan manfaat yang dapat
diperoleh dalam meningkatkan layanan kesehatan di tingkat Puskesmas.
Manfaat P3 Puskesmas :
1. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat: P3 yang efektif membantu dalam mencegah dan
mengendalikan penyakit, sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan.
2. Kualitas Pelayanan yang Lebih Baik: Dengan P3, Puskesmas dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih berkualitas kepada pasien, yang menghasilkan tingkat
kepuasan yang lebih tinggi.
3. Efisiensi dan Penghematan Biaya: P3 membantu mengidentifikasi area-area yang
memerlukan perbaikan, sehingga dapat menghemat biaya operasional dan
mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
4. Perbaikan Program Kesehatan: Evaluasi program kesehatan yang berkala melalui P3
memungkinkan penyesuaian dan perbaikan program-program tersebut agar lebih efektif
dalam mencapai tujuan kesehatan.
5. Pengembangan Tenaga Kesehatan: P3 dapat digunakan untuk melatih tenaga kesehatan
agar lebih kompeten dan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik.
6. Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: P3 dapat meningkatkan transparansi dalam
manajemen Puskesmas dan akuntabilitas dalam memberikan pelayanan kesehatan.
4.2. Prinsip P3 Puskesmas
Prinsip P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian) di Puskesmas adalah pedoman
dasar yang harus diikuti dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
mengelola sumber daya dengan efektif. Berikut adalah empat prinsip P3 Puskesmas yang
penting:
1. Prinsip Prakarsa dan Kepemimpinan: P3 di Puskesmas harus dimulai dari inisiatif
internal, yaitu inisiatif dan komitmen dari tenaga kesehatan dan manajemen Puskesmas.
Kepemimpinan yang kuat dan proaktif dari pimpinan Puskesmas sangat penting untuk
memastikan implementasi P3 yang sukses. Pimpinan harus menjadi contoh dalam
pengawasan, pengendalian, dan penilaian.
2. Prinsip Partisipasi Masyarakat: Prinsip ini menekankan pentingnya melibatkan
masyarakat dalam proses P3. Masyarakat adalah pemangku kepentingan utama dalam
pelayanan kesehatan, dan pendapat serta umpan balik mereka harus diperhitungkan.
Puskesmas harus aktif berkomunikasi dengan masyarakat, mendengarkan kebutuhan
mereka, dan melibatkan mereka dalam perencanaan dan evaluasi program kesehatan.
3. Prinsip Perencanaan dan Penilaian yang Baik: P3 memerlukan perencanaan yang matang
dan evaluasi yang sistematis. Ini mencakup penetapan tujuan yang jelas, pengumpulan
data yang akurat, analisis data yang cermat, serta pengambilan tindakan yang sesuai
berdasarkan hasil penilaian. Perencanaan dan penilaian yang baik adalah dasar untuk
perbaikan berkelanjutan dalam pelayanan kesehatan.
4. Prinsip Berkelanjutan: P3 di Puskesmas adalah proses yang berkelanjutan. Ini artinya
bahwa pengawasan, pengendalian, dan penilaian harus menjadi bagian integral dari
rutinitas operasional Puskesmas. Puskesmas harus selalu berusaha untuk meningkatkan
dan beradaptasi dengan perubahan kebutuhan masyarakat dan perkembangan dalam
bidang kesehatan.
5.2. Proses P3 Puskesmas, Ciri – ciri P3 Puskesmas yang Efektif
- Proses P3 Puskesmas :
Perencanaan (Planning) :
1. Identifikasi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh Puskesmas.
2. Menyusun rencana operasional yang mencakup kebijakan, strategi, dan langkah-
langkah yang akan diambil untuk mencapai tujuan tersebut.
3. Menetapkan indikator kinerja untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program
atau layanan kesehatan.
Pelaksanaan (Implementation) :
1. Melaksanakan program atau layanan kesehatan sesuai dengan rencana operasional
yang telah disusun
2. Mengkoordinasikan aktivitas antara berbagai departemen atau unit di Puskesmas.
3. Memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan, seperti personel, peralatan, dan
anggaran, tersedia dan digunakan dengan efisien.
Pengawasan (Monitoring) :
1. Mengumpulkan data dan informasi terkait pelaksanaan program atau layanan
kesehatan secara berkala.
2. Membandingkan hasil yang dicapai dengan indikator kinerja yang telah
ditetapkan.
3. Mengidentifikasi masalah atau ketidaksesuaian yang mungkin muncul selama
pelaksanaan.
Pengendalian (Control) :
1. Melakukan tindakan perbaikan atau koreksi terhadap masalah atau
ketidaksesuaian yang telah diidentifikasi.
2. Menggunakan data dan informasi pengawasan untuk mengambil keputusan yang
tepat dalam mengendalikan pelaksanaan program atau layanan kesehatan.
3. Memastikan bahwa program atau layanan kesehatan tetap berada dalam jalur
yang sesuai dengan rencana operasional.
Penilaian (Evaluation) :
1. Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program atau layanan kesehatan
setelah selesai dilaksanakan.
2. Mengumpulkan data tentang dampak, keberhasilan, dan kekurangan dari program
atau layanan.
3. Menilai apakah tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan telah tercapai atau tidak.
4. Membuat laporan evaluasi yang berisi temuan dan rekomendasi untuk perbaikan
di masa depan.
Perbaikan (Improvement) :
1. Menggunakan temuan dan rekomendasi dari evaluasi untuk melakukan perbaikan
dan perubahan dalam program atau layanan kesehatan.
2. Memastikan bahwa perbaikan yang dilakukan bersifat berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan kesehatan di Puskesmas.
5. Manajemen Keuangan :
Penilaian terhadap pengelolaan anggaran Puskesmas, termasuk pengelolaan dana, perencanaan
anggaran, dan pelaporan keuangan.
6.Infrastruktur dan Peralatan :
Evaluasi terhadap kondisi bangunan Puskesmas, ketersediaan peralatan medis, serta
pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan dan infrastruktur.
7.Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3) :
Evaluasi terhadap efektivitas dari proses P3 dalam memastikan kualitas dan akuntabilitas
layanan kesehatan.
8. Penggunaan Teknologi Informasi :
Penilaian terhadap pemanfaatan teknologi informasi dan sistem informasi kesehatan dalam
pencatatan medis, pelaporan, dan manajemen data.
9.Pengembangan Program Kesehatan Masyarakat :
Evaluasi terhadap keberhasilan program-program kesehatan masyarakat yang dilaksanakan oleh
Puskesmas, termasuk program imunisasi, promosi kesehatan, dan pencegahan penyakit menular.
10. Keterlibatan Masyarakat :
Penilaian terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas.
11. Pengelolaan Data dan Pelaporan :
Evaluasi terhadap sistem pengelolaan data dan pelaporan yang digunakan untuk pemantauan dan
evaluasi kinerja Puskesmas.
5. Pengumpulan Data :
Penjelasan tentang bagaimana data telah dikumpulkan selama tahun tersebut. Ini mencakup
sumber data, metode pengumpulan data, dan frekuensi pengumpulan data.
6. Analisis Data :
Hasil analisis data selama tahun tersebut, termasuk tren dan pencapaian kinerja dibandingkan
dengan target yang ditetapkan.
7. Pelayanan Pasien:
Informasi tentang jumlah pasien yang dilayani, jenis pelayanan yang diberikan, tingkat
kehadiran, dan tingkat kepuasan pasien.
8. Manajemen Sumber Daya Manusia:
Informasi tentang manajemen staf Puskesmas, termasuk jumlah staf, pelatihan yang diberikan,
dan evaluasi kinerja.
9. Manajemen Keuangan:
Laporan tentang anggaran yang digunakan, pengelolaan keuangan, dan alokasi dana untuk
berbagai program dan kegiatan.
10. Infrastruktur dan Peralatan:
Evaluasi kondisi bangunan, peralatan medis, serta investasi dalam pemeliharaan dan perbaikan
infrastruktur.
11. Program Kesehatan Masyarakat:
Deskripsi program-program kesehatan masyarakat yang dijalankan selama tahun tersebut,
termasuk program promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan intervensi kesehatan lainnya.
12. Kepatuhan Terhadap Standar dan Pedoman:
Penjelasan tentang tingkat kepatuhan Puskesmas terhadap standar operasional, regulasi
pemerintah, dan pedoman klinis.
13. Keamanan Pasien:
Upaya yang diambil untuk memastikan keamanan pasien, termasuk tindakan yang diambil untuk
mengidentifikasi dan mengelola risiko terkait keselamatan pasien.
14.Perencanaan Masa Depan:
Rencana strategis dan perbaikan yang direkomendasikan berdasarkan hasil laporan, termasuk
langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas layanan.
15. Penghargaan dan Pengakuan :
Jika ada, pencantuman penghargaan atau pengakuan yang diterima oleh Puskesmas selama tahun
tersebut.
BAB 3
PENUTUP
1.3. Kesimpulan
Pengawasan, pengendalian, dan penilaian merupakan aspek penting dalam
penyelenggaraan Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) di berbagai negara. Penelitian dan
analisis yang telah kami lakukan menunjukkan beberapa poin utama yang perlu diperhatikan
dalam konteks pengelolaan Puskesmas.
Pertama, pengawasan yang efektif adalah kunci untuk memastikan bahwa Puskesmas
beroperasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pemantauan rutin
terhadap kinerja staf, pengelolaan sumber daya, dan kepatuhan terhadap pedoman klinis.
Pengawasan yang tepat waktu dapat mengidentifikasi masalah secara dini dan memungkinkan
tindakan perbaikan yang cepat.
Kedua, pengendalian dalam manajemen Puskesmas sangat penting untuk mengelola
sumber daya dengan efisien. Pengendalian anggaran, pengelolaan stok obat, dan manajemen
sumber daya manusia adalah beberapa area yang perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
Ketiga, penilaian kinerja Puskesmas harus menjadi bagian integral dari proses
pengambilan keputusan. Data yang dikumpulkan dan analisis kinerja harus digunakan untuk
merumuskan rencana perbaikan yang berkelanjutan. Penilaian juga membantu dalam memahami
kebutuhan masyarakat yang dilayani dan menyesuaikan layanan kesehatan sesuai dengan
kebutuhan tersebut.
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan masyarakat, kolaborasi dan komunikasi yang baik antara manajemen
Puskesmas, staf, dan pemangku kepentingan lainnya adalah kunci. Langkah-langkah konkret
harus diambil untuk memperbaiki pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Puskesmas.
Dalam mengakhiri makalah ini, kami menekankan pentingnya implementasi praktik
terbaik dalam pengelolaan Puskesmas dan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas yang efektif dan efisien adalah aset berharga dalam
mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, dan kami berharap bahwa penelitian ini
dapat memberikan wawasan yang berguna untuk pemahaman dan perbaikan penyelenggaraan
Puskesmas di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
Supriyanto, A., & Widyaningsih, V. (2018). Evaluasi Pengendalian dan Pengawasan Kinerja
Puskesmas di Kota Semarang. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 21(2), 74-81.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2019). Pedoman Pengelolaan Puskesmas: Modul
Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian Kinerja Puskesmas. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Susanto, A., & Pratiwi, S. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas
Pengawasan Puskesmas di Kabupaten XYZ. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 8(1), 12-
19.
World Health Organization. (2018). Monitoring and Evaluation of Health Services: A Manual
for Health Managers. Geneva: World Health Organization.
Mboi, N., Murty Surbakti, I., Trihandini, I., & Elyazar, I. (2017). Utilization of Community
Health Centers in Indonesia: Determinants of Visit and Implications for Policy Implementation.
Health Policy and Planning, 32(6), 803-812.
Kusuma, A. (2016). Implementation of Health Management Information System (HMIS) in
Indonesia: A Case Study of the Use of HMIS at the Primary Health Center (Puskesmas).
International Journal of Computer Applications, 146(2), 26-31.
Hariyanto, T. I., & Hidayat, A. A. (2019). Performance Evaluation of Primary Health Centers
(Puskesmas) in West Java Province, Indonesia. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia, 7(2),
87-98.