Anda di halaman 1dari 35

ASUHAN NEONATUS,

BAYI BALITA DAN ANAK


PRA SEKOLAH
Nurul Fatmawati, S. ST., M.Kes.

PENERBIT CV. EUREKA MEDIA AKSARA

i
ASUHAN NEONATUS, BAYI BALITA DAN ANAK
PRA SEKOLAH

Penulis : Nurul Fatmawati, S. ST., M.Kes

Desain Sampul : Ardyan Arya Hayuwaskita

Tata Letak : Via Maria Ulfah

ISBN : 978-623-487-789-2

Diterbitkan oleh : EUREKA MEDIA AKSARA, FEBRUARI 2023


ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH
NO. 225/JTE/2021

Redaksi :
Jalan Banjaran, Desa Banjaran RT 20 RW 10 Kecamatan Bojongsari
Kabupaten Purbalingga Telp. 0858-5343-1992

Surel : eurekamediaaksara@gmail.com

Cetakan Pertama : 2023

All right reserved

Hak Cipta dilindungi undang-undang


Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau
seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun dan dengan cara
apapun, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik
perekaman lainnya tanpa seizin tertulis dari penerbit.

ii
KATA PENGANTAR

$OKDPGXOLOODKLUREELO·DODPLQ VHJDOD SXML VHQDQWLDVD SHQXOLV


panjatkan kepada Alloh SWT, karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan buku ´Asuhan
Neonatus, %D\L %DOLWD GDQ $QDN 3UD 6HNRODKµ.
Buku ini disusun untuk melengkapi buku acuan mata
kuliah Asuhan Pada Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Penulis
berharap buku ini dapat dipakai sebagai referensi tambahan
tentang Asuhan pada Bayi Balita Dan Anak Pra Sekolah. Buku ini
memuat mengenai teori-teori tentang Asuhan Neonatus, Bayi,
Balita Dan Anak Pra Sekolah untuk memperdalam pemahaman
para pembaca mengenai materi yang dibahas dalam buku ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan buku ini
masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu saran dan
masukan dari pembaca sangat saya harapkan demi perbaikan
buku ini. Semoga buku ini bisa memberikan manfaat bagi semua
pembaca.

Mataram, Februari 2023


Penulis

Nurul Fatmawati,S. ST.,M. Kes

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ iii


DAFTAR ISI ....................................................................................... iv
BAB 1 KONSEP PSIKOLOGI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ............................................................... 1
A. Pertumbuhan dan Perkembangan ................................... 1
B. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan ................... 2
C. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan .................. 3
D. Peran Kematangan dalam Perkembangan ...................... 5
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Individu .............................................................................. 6
BAB 2 ASPEK-ASPEK YANG MENGALAMI
PERKEMBANGAN ............................................................. 10
A. Perkembangan Fisik ........................................................ 10
B. Perkembangan Intelegensi.............................................. 11
C. Perkembangan Emosi ..................................................... 13
D. Perkembangan Moral ...................................................... 15
E. Perkembangan Sosial ...................................................... 15
F. Perkembangan Kesadaran Beragama ............................ 16
G. Perkembangan Bahasa .................................................... 17
H. Perkembangan Kepribadian ........................................... 17
BAB 3 PERKEMBANGAN PADA MASA PRA NATAL............ 19
A. Masa Pra Natal ................................................................ 20
B. Ciri-Ciri Perkembangan Pra Natal ................................. 21
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Pra Natal........................................................................... 22
D. Komplikasi-Komplikasi Masa Pra Natal ....................... 25
BAB 4 PERKEMBANGAN PADA MASA NEONATAL DAN
PASCA NATAL.................................................................... 29
A. Masa Neotal ..................................................................... 29
B. Masa Pasca Natal ............................................................. 31
BAB 5 PEMERIKSAAN FISIK DAN KEBUTUHAN DASAR
NEONATUS, BAYI, BARU LAHIR ................................... 35
A. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir....................... 35
B. Rawat Gabung ................................................................. 37
C. Faktor-Faktor yang Mempengauhi Rawat Gabung ..... 39

iv
D. Bounding Attachment .................................................... 40
E. Kebutuhan Dasar Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Pra
Sekolah ............................................................................. 44
BAB 6 NUTRISI PADA NEONATUS, BAYI DAN BALITA ..... 53
A. Pengertian Gizi ................................................................ 53
B. Pengertian Asi Eksklusif ................................................ 54
C. Manfaat ASI ..................................................................... 54
D. Lama Memberika ASI (Menysui) .................................. 57
E. Frekuensi Menyusui ....................................................... 58
F. Cara Menyimpan Asi...................................................... 58
G. Tahapan Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-
Asi) ................................................................................... 59
H. Dampak Pemberian Mp-Asi Secara Dini ...................... 59
I. Kebutuhan Nutrisi Bayi Usia 0-6 Bulan ........................ 60
J. Kebutuhan Nutrisi Bayi Usia 6-8 Bulan ........................ 60
K. Kebutuhan Nutrisi Bayi Umur 9-11 Bulan ................... 61
L. Kebutuhan Nutrisi Pada Bayi Umur 12-24 Bulan ........ 61
M. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) ......................................... 62
BAB 7 PERKEMBANGAN PADA MASA PRA SEKOLAH ...... 68
A. Pengertian Anak Pra Sekolah ........................................ 68
B. Perkembangan Anak Pra Sekolah ................................. 70
BAB 8 PERKEMBANGAN PADA MASA USIA SEKOLAH .... 75
A. Pengertian Perkembangan Masa Usia Sekolah ............ 75
B. Syarat ² Syarat Masuk Sekolah ...................................... 76
C. Aspek-aspek Perkembangan masa sekolah .................. 76
D. Karakterististik Anak pada Usia Sekolah ..................... 80
BAB 9 PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA .................. 81
A. Masa Remaja.................................................................... 81
B. Prinsip Perkembangan Remaja ...................................... 82
C. Fase-Fase Masa Remaja .................................................. 84
D. Perubahan pada Masa Remaja ....................................... 85
E. Tugas-Tugas Perkembangan pada Masa Remaja......... 88
F. Bahaya Tugas-Tugas Perkembangan ............................ 90
BAB 10 UPAYA PROMOSI DAN PREVENSI PADA BAYI DAN
BALITA ................................................................................. 92
A. Promosi Kesehatan pada Aspek Pencegahan dan
Penyembuhan.................................................................. 92

v
B. Upaya Promosi Kesehatan Bayi/Balita ......................... 95
BAB 11 PERKEMBANGAN PADA MASA DEWASA ................ 98
A. Masa Dewasa ................................................................... 98
B. Fase ² Fase Perkembangan pada Masa Dewasa ........... 98
DAFAR PUSTAKA ......................................................................... 102
TENTANG PENULIS...................................................................... 106

vi
BAB
KONSEP PSIKOLOGI

1
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN

A. Pertumbuhan dan Perkembangan


Ada beberapa pengertian pertmbuhan dan
perkembangan, yaitu sebagai berikut:
1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan
jumlah sel serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya
ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan,
sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat
(Kemenkes R.I, 2012).
2. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada
setiap manusia terutama berkaitan dengan fisiknya.
Vasta,1992 mengemukakan bahwa panjang bayi menjadi
hampir dua kali pada usia 4 tahun. Anak laki-laki dan
perempuan pada usia 10 tahun hampir sama tingginya.
Pada usia antara 10 dan 12 tahun anak perempuan tumbuh
dengan pesat, sedangkan pada anak laki-laki hal itu terjadi
antara umur 12 dan 14. Vasta selanjutnya mengatakan
bahwa tinggi badan berlangsung sampai sekitar umur 15
atau 16 tahun pada anak perempuan dan pada anak laki-laki
sampai umur 17 atau 18 tahun. Pertumbuhan berlangsung
selama masa kanak-kanak tetapi tidak dalam kecepatan
yang menetap, kemudian kecepatannya menurun dan
menjadi pesat kenaikannya pada masa adolesen dan
selanjutnya berhenti.

1
3. Pengertian Perkembangan
Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan
progesif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan
dan pengalaman. Ini berarti bahwa perkembangan bukan
sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi
badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang,
melinkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan
fungsi yang kompleks. Pada dasarnya ada dua proses
perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara
serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi
dan kemunduran atau involusi. (Fahyuni, 2016) Keduanya
mulai dari pembuhan dan berakhir dengan kematian.
Dalam tahun pertama pertumbuhan berperan, sekalipun
perubahan yang bersifat kemunduran terjadi semenjak
kehidupan janin. Pada bagian kehidupan selanjutnya,
kemunduran yang berperan sekalipun pertumbuhan tidak
berhenti; rambut tumbuh terus dan sel-sel terus menerus
berganti.

B. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan


Dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak,
mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri
tersebut adalahsebaga berikut:
1. Perkembangan Menimbulkan Perubahan
Perkembangan dan pertumbuhan berjalan secara
bersamaan. Setiap pertumbuhan disertai dengan
perkembangan.
2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tahap Awal Akan
Menentukan Perkembangan Selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap
perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Mempunyai Kecepatan
yang Berbeda
Pada setiap anak mempunyai kecepatan yang berbeda²beda
baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

2
BAB
ASPEK-ASPEK YANG

2
MENGALAMI
PERKEMBANGAN

A. Perkembangan Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah
perubahan ² perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensorik
dan keterampilan motorik (Papalia & Olds, 2001). Perubahan
pada tubuh/fisik ditandai dengan pertambahan tinggi dan
berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan
organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah
pertumbuhan menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya adalah
kematangan.
Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang
kompleks dan terbentuk pada periode prenatal. Menurut
Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) bahwa perkembangan
fisik individu meliputi empat aspek, yaitu sistem syaraf yang
sangat mempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi;
otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan
kemampuanmotorik; kelenjar endokrin yang menyebabkan
munculnya pola tingkah laku baru, seperti pada usia remaja
berkembang perasaan senang untuk aktif dalam suatu kegiatan
yang sebagian anggotanya terdiri atas lawan jenis; struktur fisik
atau tubuh yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.
Aspek fisiologis lainnya yang sangat penting adalah
otak. Otak dapat dikatakan sebagai pusat perkembangan dan
fungsi kemanusiaan. Berdasarkan fungsinya otak dibedakan
menjadi dua belahan, yaitu belahan otak kiri dan kanan.

10
B. Perkembangan Intelegensi
Pada tahap ini, remaja juga sudah mulai mampu
berspekulasi tentang sesuatu, dimana mereka sudah mulai
membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan.
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat
dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih
logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai
peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan
untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001).
Menurut C.P. Chaplin (1975) mengartikan intelegensi
sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri
terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. (Syamsu, Y 2014)
Berdasarkan hasil tes intelegensi dapat diklasifikasikan
ukuran kecerdasan individu sebagai berikut ini :
IQ (intelligence quotion) Klasifikasi
140 ² ke atas Genius
130 ² 139 Sangat cerdas
120 ² 129 Cerdas
110 ² 119 Diatas normal
90 ² 109 Normal
80 ² 89 Di bawah normal
70 ² 79 Bodoh
50 ² 69 Terbelakang (moron atau debil)
49 ke bawah Terbelakang (imbecile dan idiot)

Keterangan :
1. Idiot (IQ: 0-29), merupakan kelompok individu terbelakan
yang paling rendah. Tidak dapat berbicara atau hanya dapat
mengucapkan beberapa kata saja. Rata-rata perkembangan
intelegensinya sama dengan anak normal usia 2 tahun.
Bahkan sering kali umurnya tidak panjang, sebab selain
intelegensinya rendah juga badannya kurang tahan
terhadap penyakit.
2. Imbecile (IQ: 30-40), merupakan kelompok setingkat lebih
tinggi dari anak idiot. Ia dapat belajar bahasa, dan dapat

11
BAB
PERKEMBANGAN

3
PADA MASA PRA
NATAL

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang paling


memerlukan perhatian dan menentukan kualitas seseorang
dimasa mendatang adalah pada masa anak, karena pada masa
ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan dasar yang
akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak
selanjutnya (Soetjiningsih, 2002).
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak sudah
dimulai sejak dalam kandungan sampai usia 18 tahun. Hal ini
sesuai dengan pengertian anak menurut WHO yaitu sejak
terjadinya konsepsi sampai usia 18 tahun. Pada dasarnya dalam
kehidupan manusia mengalami berbagai tahapan dalam tumbuh
kembangnya dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu.
Menurut William Sallebach, periode pranatal atau pra lahir
merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi, dan
mental bayi. Ini adalah masa mulai terbentuknya kedekatan antara
bayi dan orang tua dengan konsekuensi yang akan berdampak
panjang, terutama yang berkaitan dengan kemampuan dan
kecerdasan bayi dalam kandungan. Masa prenatal memiliki 6 ciri
penting, diantaranya; terjadinya pembauran sifatsifat yang
diturunkan oleh kedua orang tua janin, pengaruh kondisi-kondisi
dalam tubuh ibu, kepastian jenis kelamin, pertumbuhan cepat,
mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan membentuk
sikap-sikap yang baru diciptakan. (Marliani, 2015)

19
A. Masa Pra Natal
1. Masa Pranatal
Periode terpenting pada masa prenatal adalah
trimester I kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak
janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin.
Kehidupan bayi pada masa pranatal dikelompokkan dua
periode, yaitu
a. Masa Embrio
Masa embrio dimulai sejak konsepsi sampai
kehamilan delapan minggu. Pada masa ini, ovum yang
telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu organisme
yang berdeferensiasi dengan cepat untuk membentuk
berbagai sistem organ tubuh.
b. Masa Fetus
Masa fetus yaitu sejak kehamilan 9 minggu sampai
kelahiran. Masa fetus ini terbagi dua yaitu masa fetus
dini (usia 9 minggu sampai trimester dua), dimana
terjadi percepatan pertumbuhan dan pembentukan
manusia sempurna dan alat tubuh mulai berfungsi.
Berikutnya adalah masa fetus lanjut (trimester akhir)
yang ditandai dengan pertumbuhan tetap berlangsung
cepat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Pada 9 bulan
masa kehamilan, kebutuhan bayi bergantung
sepenuhnya pada ibu. Oleh karena itu kesehatan ibu
sangat penting dijaga dan perlu dihindari faktor-faktor
risiko terjadinya kelainan bawaan/ gangguan penyakit
pada janin yang dapat berdampak pada pertumbuhan
dan perkembangannya.

2. Masa Neonatal
Masa bayi neonatal menurut kamus yang baku,
merupakan permulaan atau peiode awal keberadaan
sebagai individu dan bukan sebagai parasit di dalam tubuh
ibu. Kamus juga merumuskan bayi sebagai seorang anak
dalam kehidupannya yang pertama. Menurut hukum yang
berlaku, bayi yang baru lahir merupakan individu yang

20
BAB
PERKEMBANGAN PADA

4
MASA NEONATAL DAN
PASCA NATAL

A. Masa Neotal
Masa bayi neonatal menurut kamus yang baku,
merupakan permulaan atau peiode awal keberadaan sebagai
individu dan bukan sebagai parasit di dalam tubuh ibu. Kamus
juga merumuskan bayi sebagai seorang anak dalam
kehidupannya yang pertama. Menurut hukum yang berlaku,
bayi yang baru lahir merupakan individu yang belum dewasa
sampai mencapai usia kematangan yang legal yang di Amerika
saat ini mencapai usia delapan belas tahun. Menurut istilah
medis, bayi adalah seorang anak yang muda usianya, tetapi
tidak ditetapkan batasan usia berapa individu tidak lagi
tergolong bayi dan menjadi seorang anak (Desmita,2009).
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah serta oragan-organ tubuh
mulai berfungsi. Saat lahir berat badan normal dari ibu yang
sehat berkisar 3000 gr - 3500 gr, tinggi badan sekitar 50 cm,
berat otak sekitar 350 gram. Pada sepuluh hari pertama
biasanya terdapat penurunan berat badan sepuluh persen dari
berat badan lahir, kemudian berangsur-angsur mengalami
kenaikan.
1. Masa Bayi (1-12 Bulan)
Pada masa bayi, pertumbuhan dan perkembangan
terjadi secara cepat. Umur 5 bulan berat badan anak 2x berat
badan lahir dan umur 1 tahun sudah 3x berat badan saat
lahir. Sedangkan untuk panjang badannya pada 1 tahun
sudah satu setengah kali panjang badan saat lahir.

29
Pertambahan lingkar kepala juga pesat. Pada 6 bulan
pertama, pertumbuhan lingkar kepala sudah 50%. Oleh
karena itu perlu pemberian gizi yang baik yaitu dengan
memperhatikan prinsip menu gizi seimbang.

2. Perkembangan di Usia 8 Bulan


Usia 8 bulan, bayi mungkin sudah mulai merangkak
atau merayap. Merayap adalah salah satu cara si Kecil
belajar untuk merangkak. Ia akan mendorong tubuhnya
dengan kedua tangan dan lutut, lalu belajar bergerak maju
atau mundur. Bayi bisa juga merangkak dengan
menggunakan salah satu kakinya untuk mendorong dan
tangan yang berlawanan sisi sebagai penarik tubuhnya.
Proses merangkak ini bermanfaat untuk memperkuat otot-
otot bayi agar ia siap untuk berjalan.

3. Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan


Bayi yang menderita penyakit infeksi akan
mengalami gangguan nafsu makan dan penyerapan zat-zat
gizi sehingga menyebabkan kurang gizi. Kondisi sering
terkena infeksi dan gizi kurang akan mengalami gangguan
tumbuh kembang yang dapat mempengaruhi tingkat
kesehatan, kecerdasan dan produktivitas dimasa dewasa.
Pemeliharaan Status Gizi Bayi Masa bayi dimulai dari
usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan
perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan
dalam kebutuhan zat gizi (Notoatmodjo, 2003). Tahapan
pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa
neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa paska neonatus
dengan usia 29 hari-12 bulan. Masa neonatus merupakan
bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan
mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan
sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ-organ
tubuh, dan pada paska neonatus bayi akan mengalami
pertumbuhan yang sangat cepat. (Perry & Potter, 2005)

30
BAB PEMERIKSAAN FISIK
DAN KEBUTUHAN

5 DASAR NEONATUS,
BAYI, BARU LAHIR

Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami


proses kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian
fisiologis berupa maturasi, adaptasi (menyesuaikan diri dari
kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstrauterine) dan toleransi
bagi BBl untuk dapat hidup dengan baik. Masa bayi adalah masa
yang sangat bergantung pada orang dewasa. Bayak perubahan
psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan atau bahkan
adanya kelainan-kelainan pada bayi. Asuhan pada bayi 2-6 hari
dan asuhan primer 6 minggu pertama setelah lahir harus
dilakukan secara menyeluruh. Asuhan pada bayi 2-6 hari juga
harus diinformasikan dan diajarkan kepada orang tua bayi,
sehingga saat kembali ke rumah orang tua sudah siap dan dapat
melaksanakannya sendiri.

A. Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir


Asuhan yang diberikan pada bayi pada jam pertama
setelah kelahiran. Tujuannya adalah untuk mengkaji adaptasi
BBL dari kehidupan dalam uterus kekehidupan luar uterus
dengan penilaian APGAR.
Penilaian dilakukan dengan 3 aspek yaitu :
1. Antropometri yaitu ukuran ² ukuran tubuh
2. Sistem organ tubuh yaitu melihat kesempurnaan bentuk
tubuh
3. Neurologik yaitu perkembangan organ syaraf

35
Tehnik pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif :
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Asukultasi
4. Perkusi

Pengkajian pada bayi baru lahir yang dilakukan segera


setelah lahir yaitu untuk mengkaji penyesuaian bayi dari
kehidupan intrauterin ke. Ekstrauterin. Pemeriksaan fisik bayi
baru lahir yang lengkap terdiri dari tiga bagian.
1. Riwayat bayi baru lahir
2. Pengkajian usia kehamilan dan
3. Pemeriksaan fisik

Tujuan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir adalah :


1. Untuk menentukan status kesehatan pasien
2. Mengidentifikasi masalah
3. Mengambil data dasar untuk menentukan rencana asuhan
4. Untuk mengenal dan menemukan kelainan yang perlu
mendapat tindakan seger
5. Untuk menentukan data objektif dari riwayat keperawatan
klien

Langkah-langkah pemeriksaan fisik :


1. Melakukan informed consent pada ibu atau keluarga bayi
2. Memakai celemek untuk perlindungan diri
3. Mencuci tangan dengan sabun dan air DTT
4. Mengamati dan menilai keadaan bayi, meliputi : pernafasan,
tangis bayi, warna kulit, tonus otot dan tingkat aktivitas dan
ukuran keseluruhan.
5. Memeriksa Tanda-Tanda Vital Bayi, yaitu:
a. Menghitung jumlah pernafasan (inspirasi yang diikuti
ekspirasi) dalam 1 menit lalu dicatat
b. Menghitung laju jantung dengan menggunakan
stetoskope tepat diatas jantung bayi selama 1 menit
c. Memeriksa suhu bayi, letakkan termometer pada aksila
bayi tunggu selama 5-10 menit
d. Perhatikan air raksa pada skala berapa dan catat

36
BAB
NUTRISI PADA

6
NEONATUS, BAYI
DAN BALITA

Anak merupakan sosok yang unik, mereka mempunyai


kebutuhan yang berbeda sesuai dengan tahap pertumbuhan dan
perkembangannya. Begitu juga dengan kebutuhan nutrisinya,
terutama pada satu tahun pertama kehidupan anak. Hal ini
disesuaikan dengan kemampuan organ pencernaannya yang
belum sempurna dalam menerima makanan tertentu, sehingga
memerlukan perhatian dari orang tua dalam pemenuhannya.

A. Pengertian Gizi
Gizi berasal dari kata Gizawa (bahasa arab), yang berarti
pemberian zat-zat makanan kepada sel-sel dan jaringan tubuh,
Uraian Materi 47 sehingga memungkinkan pertumbuhan yang
normal dan sehat (Maryunani, 2012) Gizi adalah suatu proses
orgnisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara
normal melalui proses digesti, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zatzat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi
normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi (Supariasa,
2002) Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa gizi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh
tubuh untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal. Kebutuhan penting pertama akan nutrisi pada bayi
baru lahir adalah ASI. Makanan untuk bayi sehat terdiri dari
ASI, jika ASI tidak mencukupi dapat diberikan susu formula.
Selanjutnya sebagai makanan pelengkap setelah bayi berusia 6
bulan terdiri dari buah-buahan, biscuit, makanan padat bayi
yaitu bubur susu, nasi tim atau makanan lain yang sejenis,
namun pemberiannya secara bertahap sesuai dengan usia anak.

53
B. Pengertian Asi Eksklusif
Air Susu Ibu adalah makanan terbaik dan sempurna
untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI
eksklusif adalah pemberian ASI (Air Susu Ibu) sedini mungkin
setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi
makanan lain, walaupun hanya air putih, sampai bayi berumur
6 bulan.Hal ini sesuai dengan rekomendasi UNICEF dan World
Health Assembly (WHA) yang menyarankan pemberian ASI
Eksklusif hanya memberikan ASI saja tanpa tambahan
pemberian cairan (seperti : air putih, madu, susu formula, dan
sebagainya) atau makanan lainnya (seperti : buah, biskuit,
bubur susu, bubur nasi, tim, dan sebagainya). (Roesli, 2008).

C. Manfaat ASI
1. Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari pemberian
ASI.
Manfaat ASI untuk Bayi:
a. Komposisi sesuai dengan kebutuhan bayi Setiap wanita
telah dipersiapkandengan sepasang payudara yang akan
memproduksi susu untuk makanan bayi yang bau
dilahirkannya. Salah satu keajaiban ASI adalah dapat
secara otomatis akan mengubah komposisinya sesuai
dengan perubahan dan kebutuhan bayi di setiap tahap
perkembangannya.
b. Mengandung zat protektif Bayi yang mendapat ASI lebih
jarang menderita penyakit karena adanya zat protektif
dalam ASI. Zat protektif yang terdapat pada ASI adalah
sebagai berikut:
1) Lactobacillus bifidus Lactobasillus bifidus berfungsi
mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam
asetat. Kedua asam ini menjadikan pencernaan
bersifat asam sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme. ASI mengandung zat faktor
pertumbuhan Lactobacillus bifidus. Susu sapi tidak
mengandung faktor ini.

54
BAB
PERKEMBANGAN

7
PADA MASA PRA
SEKOLAH

A. Pengertian Anak Pra Sekolah


Masa pra sekolah merupakan masa keemasan (golden age)
dimana stimulasi seluruhaspek perkembangan berperan
penting untuk tugas perkembangan selanjutnya, dimana 80 %
perkembangan kognitif anak telah tercapai pada usia
prasekolah (Apriana, 2009).Perkembangan pada anak
prasekolahmencakup perkembanganmotorik, personal sosial
dan bahasa.
Perkembangan motorik anak terdiri dari dua yakni :
motorik kasar dan motorik halus, hal ini tidak terlepas dari ciri
anak yang selalu bergerak dan selalu ingin bermain sebab
dunia mereka adalah dunia bermain dan proses belajar (Wong
et al., 2009). Adapun pada personal sosialanak usia pra sekolah
mencakup aspek yang berhubungan dengan kemampuan
mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Dalam bahasa pada usia 2,5 sampai dengan 5 tahun,
pengucapan kata meningkat, anak mulai memproduksi ujaran
yang lebih panjang, kadang secara gramatik kadang tidak.
Depkes RI, 2006
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-
kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentang
kehidupan. Saat di mana perkembangan individu relatif tidak
berdaya dan bergantung pada orang lain. Bagi kebanyakan
anak (young children) dalam uraian selanjutnya digunakan kata
´DQDN-DQDNµ PHQXQMXN SDGD SHQJHUWLDQ anak yang masih
kanak-kanak yakni masa yang seringkali dianggap tidak ada
akhirnya sewaktu mereka tidak sabar menunggu saat yang

68
didambakan yakni pengakuan dari masyarakat bahwa mereka
bukan anak-anak lagi melainkan ´RUDQJ-orang GHZDVD µ
Menurut urutan waktu, masa kanak-kanak adalah masa
perkembangan dari usia 2 hingga 6 tahun. Perkembangan fisik
merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya,
dengan meningkatnya pertumbuhan berat badan maupun
tinggi badan serta kekuatannya untuk anak lebih aktif dan
berkembang fisiknya, dan juga eksplorasi terhadap lingkungan
tanpa bantuan orang tuanya (Murni, 2017).
Pada abad pertengahan, muncul anggapan bahwa anak
adalah orang dewasa dalam bentuk mini sehingga
diperlakukan seperti orang dewasa. Sekitar abad ketujuh belas
atau kedelapan belas muncul ide bahwa masa kanak- kanak
merupakan periode perkembangan yang spesial kerena
memiliki kebutuhan psikologis, pendidikan, serta fisik yang
khas. Pandangan anak menurut John Locke adalah bayi yang
dilahirkan seperti tabula rasa atau kertas kosong, pikiran anak
merupkan hasil dari pengamalan dan proses belajar melalui
lingkungan dan diproleh melalui indera membentuk manusia
menjadi individu yang unik. Sedangkan menurut pandangan
Jean Jacques Rousseau adalah sejak dilahirkan, anak sudah
dibekali oleh rasa keadilan dan moralitas, perasaan dan pikiran.
(Wiwien D, 2008)
Oleh karena itu anak harus dipandang sebagai individu
yang berbeda dari orang dewasa, karena anak memiliki
kemampuan,kekuatan, pengalaman, serta penghayatan yang
berbeda dengan orang dewasa dalam memandang dunia. Usia
anak prasekolah atau biasa disebut dengan masa anak-anak
awal adalah pada usia sekitar 3-6 tahun dan umumnya anak
prasekolah mengikuti program penitipan, kelompok bermain
(play groups), serta program Taman Kanak-kanak.
Pada masa usia pra sekolah, terbagi menjadi 2 masa yaitu:
1. Masa Vital
Individu atau anak-anak menggunakan fungsi- fungsi
biologis untuk menggunakan berbagai hal dalam

69
BAB
PERKEMBANGAN

8
PADA MASA USIA
SEKOLAH

A. Pengertian Perkembangan Masa Usia Sekolah


Anak usia sekolah dasar merupakan anak yang belum
memiliki tingkat kematangan berpikir yang baik. Masih
terdapat keterbatasan anak dalam membedakan suatu hal yang
baik dan buruk. Hal ini dikarenakan perkembangan kognitif
siswa sekolah dasar yang masih dalam proses perkembangan
menuju kematangan berpikir (Kenedi et al, 2019).
Perkembangan kognitif merupakan perkembangan yang
berhubungan dengan kemampuan berpikir secara
komprehensif yang meliputi proses mengingat, bernalat,
menghafal, memecahkan masalah dan lain sebagainya.
Perkembangan kognitif memiliki dampak terhadap
perkembangan lainnya seperti perkembangan bahasa, mental,
sosio-emosional dan lain-lainnya. Sehingga dapat dimaknai
bahwa perkembangan kognitif merupakan kunci dalam proses
perkembangan lainnya.
Masa sekolah bisa juga disebut sebagai masa akhir
kanak-kanak. Dalam pembahasan mengenai pada masa usia
sekolah dapat dimulai dengan fase TK yang menjadi jembatan
antara rumah dan sekolah. TK merupakan transisi dalam proses
pendidikan anak. Pada masa TK anak di bimbing untuk
melepaskan dirinya dari kebiasaan di rumah. Banyak aturan
yang harus ditaati dan dilaksanakan. Pada masa ini juga lebih
diutamakan kegiatan bermain dari pada belajar. Dengan
demikian mereka lebih banyak mengenal benda-benda, bergaul
dengan teman sebaya, dan saling menghargai.

75
B. Syarat ² Syarat Masuk Sekolah
Anak-anak yang berumur 6 atau 7 tahun dianggap
matang untuk belajar di sekolah dasar jika:
1. Kondisi jasmani cukup sehat dan kuat untuk melakukan
tugas di sekolah
2. Ada keinginan belajar
3. Fantasi tidak lagi leluasa dan liar
4. Perkembangan perasaan sosial telah memadai
Syarat tambahan yang harus dipenuhi untuk mengikuti
pelajaran, yaitu:
1. Fungsi-fungsi jiwa harus sudah berkembang baik dalam
aspek kematangan untuk belajar membaca, menulis, dan
berhitung. (Zulkifli, 2006). Adapun kriteria/kategori
kematangan sekolah adalah:
a. Anak sudah dapat menangkap masalah-masalah yang
bersifat abstrak.
b. Anak sudah dapat menggambar dengan lebih rapi.
c. Anak sudah dapat melakukan kegiatan sehari-hari
dengan sendiri.
d. Anak sudah lebih mampu mengendalikan tubuhnya
untuk duduk dan mendengarkan pelajaran dari pada
masa sebelumnya. Desmita, 2011
2. Anak telah memperoleh cukup pengalaman dalam rumah
tangga untuk di pergunakan sebagai dasar sebagai
pengajaran permulaan, karena pengajaran berpangkal pada
apa yang telah diketahui oleh anak- anak. Kekurangan dari
salah satu syarat-syarat tersebut akan menimbulkan
kesukaran ketika mengikuti pelajaran disekolah. (Zulkifli,
2006)

C. Aspek-aspek Perkembangan masa sekolah


1. Perkembangan Bahasa
Anak memiliki kemampuan yang lebih dalam
memahami dan menginterpretasikan komunakasi lisan dan
tulis. Pada masa perkembangan bahasa nampak pada

76
BAB
PERKEMBANGAN

9 PADA MASA REMAJA

A. Masa Remaja
Masa Remaja merupakan masa transisi dari masa
kanakkanak ke masa dewasa. Masa remaja secara umum
dimulai dengan pubertas, proses yang mengarah kepada
kematangan seksual atau fertilisasi, kemampuan untuk
bereproduksi. Masa remaja dimulai pada usia 12-18 tahun atau
awal usia dua puluhan, dan masa tersebut membawa peluang
untuk tumbuh bukan hanya dalam dimensi fisik, tetapi juga
dalam kompetensi kognitif dan psikososial. Otonomi; harga
diri, dan intimasi. Periode ini juga amat beresiko. Secara
psikologis masa remajaadalah usia dimana individu
berintegrasi dengan masyarakatdewasa, usia dimana remaja
tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama (Hurlock, 1999).
Secara umum menurut Hendriati, A 2009 masa remaja
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :
1. Masa Remaja Awal (12-15 Tahun)
Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran
sebagai anak-anak dan berusaha mengembangkan diri
sebagai individu yang unik dan tidak tergantung pada
orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaaan terhadap
bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang
kuat dengan teman sebaya.
2. Masa Remaja Pertengahan (15-18 Tahun)
Masa ini ditandai dengan berkembangnya
kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih

81
memiliki peran yang penting, namun individu sudah lebih
mampu mengarahkan diri sendiri (self- directed). Pada masa
ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah
laku, belajar mengendalikan impulsivitas, dan membuat
keputusan-keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan
vokasional yang ingin dicapai. Selain itu penerimaan dari
lawan jenis menjadi penting bagi individu.
3. Masa Remaja Akhir (19-22 Tahun)
Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk
memasuki peran-peran orang dewasa. Selama periode ini
remaja berusaha memantapkan tujuan vokasional dan
mengembangkan sense of personal identity. Keinginan yang
kuat untuk menjadi matang dan diterima dalam kelompok
teman sebaya dan orang dewasa, juga menjadi ciri dari tahap
ini.
Ciri-ciri masa remaja menurut Sumanto, 2014:
1. Masa remaja sebagai periode peralihan dari kanak-kanak
ke dewasa.
2. Masa remaja sebagai periode perubahan (terjadi
peningkatan emosi).
3. Masa remaja sebagai usia bermasalah, cenderung tidak rapi,
tidak hati hati
4. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan
(merasa banyak masalah).
5. Masa remaja cenderung memaksakan seperti yang ia
inginkan (tidak realistis).
6. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa (mencari hingga
menemukan identitas diri sendiri).

B. Prinsip Perkembangan Remaja


Prinsip-prinsip perkembangan remaja adalah suatu
kondisi yang berlangsung selama proses perkembangan
berlangsung. Prinsip-prinsip perkembangan ini berlaku juga
pada perkembangan semua orang dalam berbagai periode
perkembangan. Jadi prinsip-prinsip perkembangan ini bukan

82
BAB UPAYA PROMOSI
DAN PREVENSI

10 PADA BAYI DAN


BALITA

Sasaran promosi kesehatan pada aspek promotif adalah


kelompok orang sehat. Selama ini kelompok orang sehat kurang
memperoleh perhatian dalam upaya kesehatan masyarakat.
Padahal kelompok orang sehat di suatu komunitas sekittar 80-85%
dari populasi. Oleh karena itu promosi kesehatan pada kelompok
ini perlu ditingkatkan atau dibina agar tetap sehat, atau lebih
meningkat lagi. Derajat kesehatan adalah dinamis, oleh sebab itu
meskipun seseorang telah dalam kondisi sehat tetapi perlu
ditingkatkan dan dibina lagi kesehatannya.

A. Promosi Kesehatan pada Aspek Pencegahan dan


Penyembuhan
Pada aspek ini upaya promosi Kesehatan mencakup 3
(tiga) upaya atau kegiatan yakni:
1. Pencegahan tingkat pertama (primary prevention) Sasaran
promosi Kesehatan pada aspek ini adalah kelompok
masyartakat yang beresiko tinggi (high risk), misalnya
kelompok ibu hamil dan menyusui, para prokok, obesitas
(orang-orang yang kegemukan), para pekerja seks komersial
(pria dan Keseha). Tujuan upaya promosi kesdehatan pada
keompok ini adalah agar mereka tidak jatuh sakit atau
terkena penyakit.
2. Pencegahan tingkat kedua (secondary prevention) Sasaran
promosi Kesehatan pada aspek ini adalah para pendserita
penyakit kronis, misalnya asma, diabetes mellitus,
tuberculosis, rematik, tekanan darah tinggi dan sebagainya.
Tujuan upaya promosi Kesehatan pada kelompok ini adalah
agar penderita mampu mencegah penyakitnya menjadi

92
lebih parah.
3. Pencegahan tingkat tiga (tertiary prevention) Sasaran promosi
Kesehatan pada aspek ini adalah kelompok pasien yang
baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit. Tujuannya
adalah agar mereka segera pulih Kesehat kesehatnnya.
Dengan perkataan lain menolong para penderita yang baru
sembuh dari penyakitnya ini agar tidak menjadi cacat atau
mengurangi kecacadan seminimal mungkin (rehabilitasi).
Berdasarkan tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan
promosi Kesehatan promosi Kesehatan, maka ruang lingkup
promosi Kesehatan ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Promosi Kesehatan pada Tatanan Keluarga (Rumah
Tangga)
Keluarga atau rumah tangga adalah unit masyarakat
terkecil. Oleh sebab itu untuk mencapai perilaku
masyarakat yang sehat harus dimulai di masing-masing
keluarga. Dia dalam keluargalah mulai berbentuk perilaku-
perilaku masyarakat. Orang tua (ayah dan ibu) merupakan
sasaran utama dalam promosi pada tatanan ini. Karena
orang tua, terutama ibu merupakan peletak dasar perilaku,
terutama perilaku Kesehatan bagi anak-anak mereka.

2. Promosi Kesehatan pada Tatanan Sekolah


Sekolah merupakan perpanjangan tangan prmosi
Kesehatan bagi keluarga. Sekolah, terutama guru pada
umumnya lebih dipatuhi oleh murid-muridnya. Oleh sebab
itu lingkungan sekolah, baik lingkungan fisik maupun
lingkungan social yang sehat, akan sangat berpengaruh
terhadap perilaku sehat anak-anak (murid). Kunci promosi
Kesehatan di sekolah adalah guru, oleh sebab perilaku guru
harus dikondisikan, melalui pelatihan-pelatihan Kesehatan,
seminar, lokakarya dan sebagainya.

3. Promosi Kesehatan di Tempat Kerja


Tempat kerja merupakan tempat orangd ewasa
memperoleh nafkah untuk keluarga. Lingkungan kerja yang
sehat (fisik dan non fisik) akan mendukung Kesehatan

93
BAB PERKEMBANGAN
PADA MASA
11 DEWASA

A. Masa Dewasa
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja
menuju masa dewasa. Peralihan dari ketergantungan
kemasamandiri baik dari ekonomi, kebebasan menentukan diri,
danpandangan masa depan lebih realistis. Secara hukum
dewasaawal sejak seseorang menginjak usia 21 tahun
(meskipun belummenikah) atau sejak seseorang menikah
(meskipun belumberusia 21 tahun). Sedangkan dari lingkup
pendidikan yaitu masadicapainya kemasakan kognitif, afektif
dan psikomotor sebagaihasil ajar latih yang ditunjang kesiapan.
(Mappiar, 1983)
Dewasa awal merupakan masa dari perkembangan fisik
yang mengalami degradasi mengikuti umur seseorang. Pada
masa dewasa awal motivasi untuk meraih sesuatu hal sangat
besar yang diduking oleh kekuatan fisik yang prima. Dewasa
awal adalah masa peralihan dari masa remaja yang ditandai
dengan pencarian identitas diri yang didapat sedikitdemi
sedikit sesuai dengan umur kronologis dan mental egenya.
Dewasa awal merupakan suatu masa penyesuaian terhadap
pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan social
yang baru.

B. Fase ² Fase Perkembangan pada Masa Dewasa


1. Struktur dalam Rentang Kehidupan
Teori pertahapan biasanya banyak dikenal, mulai
zaman dulu kehidupan orang dibagi menjadi fase-fase
tertentu. Kebiasaan ini berjalan tetap, juga karena

98
pembagian dalam fase memenuhi kebutuhan didaktis
tertentu, yaitu dapat membuat uraian lebih mudah
dimengerti. Dalam masa akhir²akhir ini timbul keragu ²
raguan apakah pembagian dalam fase-fase ini dapat cocok
untuk menerangkan proses perkembangan, khususnya
dalam masa dewasa dan usia lanjut, karena pada masa ²
masa itu tidak dapat ada struktur yang universal (yang
sama pada semua orang). Meskipun begitu teori pentahapan
sampai sekarang masih tetap dimintai oleh kebayakan
orang. Pembagian dalam fase-fase kehidupan kebanyakan
mempuyai suatu sifat normatif. Juga bila hal tersebut tidak
dimaksudkan demikian, namun masih sering dipakai
sebagai standart tingkah laku. Hal ini sesuai dengan
kecenderungan masyarakat untuk memperoleh standar
tingkah laku. Dalam masyarakat yang maju maka usia tidak
merupakan standart tingkah laku terutama pada masa
sesudah remaja. (F. J. Monks, 1982)

2. Dua Jenis Teori Pentahapan


a. Erikson
Sesudah masa remaja yaitu masa penemuan
identitas seseorang sekaligus memasuki masa dewasa
awal yang ditandai oleh intimitas atau isolasi, maka
seseorang tinggal mengalami dua fase lagi yang meliputi
sebagian besar masa hidup seseorang. Dalam fase ini
orang bertanggung jawab terhadap generasi berikutnya.
Ayah dan Ibu bertanggung jawab terhadap pembinaan
generasi muda. Sebaliknya generasi yang tua dalam
hubungan timbal balik dengan generasi muda
memperoleh pengalaman yang berguna bagi
pengembangan diri sendiri. Fase menjadi orang tua
merupakan fase yang produktif dan kreatif. Disamping
mendidik generasi muda maka mengembangkan tingkah
laku yang kreatif dalam mengembangkan kultur atau
kebudayaan merupakan salah satu wujud generatuvitas,
kemungkinan yang lain adalah stagnasi atau sikap

99
DAFAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, ( 2 0 0 5 ) . Psikologi


Perkembangan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Apriana, R. (2009). Hubungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


dengan Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Prasekolah
di Kelurahan Tinjomoyo Kecamatan Banyumanik.
Universitas Diponegoro Semarang

Aprilia, W. (2020). Perkembangan Masa Pranatal dan Kelahiran.


Jurnal PAUD Vol. 4.

Begum K, dan Dewey KG. (2010). Impact of Early Initiation of


Exclusive Breastfeeding on Newborn Death. A&T Technical
Brief Issue. Vol 1:1-5

Colman, A. M. (2009). A Dictionary of Psychology. Oxford: Oxford


University Press.

Depkes. (2006). Stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh


kembang anak di tingkatpelayanan kesehatan dasar. Jakarta:
Direktorat Departemen Kesehatan

Depkes. (2008). Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI Eksklusif 6


Bulan.

Desmita, (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik,


(Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

Elfi Yuliana Rochmah, (2014) ´3VLNRORJL Perkembangan (Sepanjang


Rentang +LGXS µ Ponorogo: STAIN Po Press, Ponorogo,
2014.

Edmond, K. M., Zandoh, C., Quigley, M. A., Amenga-etego, S., &


Owusu-agyei, S. (2006). Delayed breastfeeding initiation
increases risk of neonatal mortality. Pediatrics, 117(3).
http://doi.org/10.1542/peds.2005-1496

F. J. Monks, (1982). Psikologi Perkembangan Pengantar dalam


berbagai bagiannya, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.

102
Fahyuni, E. F. (2016). Psikologi Belajar dan Mengajar (Kunci Sukses
Guru dan Peserta didik dalam Interaksi Edukatif) (1st ed.).
Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan: (Pendekatan


Ekologi Kaitannya dengan Konsep Diri dan Penyesuaian
Diri pada Remaja) (Bandung: PT. Refika Aditama, 2009)

Hurlock, E. B. (2007). Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga.

Hurlock, E. B. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan


Sepanjang. Jakarta: Erlangga.

Husdarta dkk, (2012) ´SHUWXPEXKDQ dan perkembangan peserta


GLGLNµ, CV: Alfabeta Bandung.

Indrijati, H. (2017). Perkembangan dan Pendidikan Masa Prenatal:


Mendidik Anak Sejak dalam Kandungan melalui Stimulasi
Prenatal. In Psikologi Perkembangan dan Pendidikan Anak
Usia Dini (p. 240). KENCANA.

Julia Br Sembiring, (2019). Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak


Pra Sekolah, Tanggerang, Deepublish, hal. 370-372

Karim, et al (2018). Initiation of Breastfeeding within One Hour of


Birth and Its Determinants among Normal Vaginal
Deliveries at Primary and Secondary Health Facilities in
Bangladesh: a Case Observation Study.

Kenedi, A. K., Sari, I. K., Ahmad, S., Ningsih, Y., & Zainil, M.
(2019). Mathematical connection ability of elementary school
student in number materials. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 1321, No. 2, p. 022130). IOP
Publishing.

Muhibbin Syah, (2014.Telaah Singkat Perkembangan Peserta


Didik, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Marliani, Rosleny, (2015). Psikologi Perkembangan. Bandung:


Pustaka Setia.

Sharma dan Byrne (2016). Early Initiation of Breastfeeding: A


Systematic Literature Review of Factors and Barriers in

103
South Asia. International Breastfeeding Journal. Vol 11 (17):
1-12

Soetjiningsih. (2002) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Nugroho, T. (2014). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).


Yogyakarta: Nuha Medika

Papalia, D. E., Old, S. W., Feldman, & R. D. (2001). Perkembangan


Manusia. Jakarta: Salemba Humanika

Rita EkaIzzaty, (2008). Perkembangan Peserta Didik, (Yogyakarta:


UNY Press, 112

Roesli,U. (2012). Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif. Jakarta:


PustakaBunda

Santrock, J,W. (2001). Adolescence. Boston: McGraw-Hill

Syamsu Yusuf, (2014). Psikologi Perkembangan Anak dan


RemajaI, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sumanto, ( 2014 ). Psikologi Perkembangan: Fungsi dan Teori.


Yogyakarta: CAPS Center of Academic Publishing Service

Syamsu Yusuf, (2001). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja,


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sulistyowati, Ari dan Nugraheny, Esti (2013). Asuhan kebidanan


Pada Ibu Bersalin. Jakarta: salemba Medika

Sumanto, (2014). ´3VLNRORJL Perkembangan: Fungsi dan Teori


´&$36 &HQWHU RI $FDGHPLF 3XEOLVKLQJ 6HUYLFH).
Yogyakarta.

Soetjiningsih. (2002) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Vasta R & Haith, M.M & Miller, S. A. (1992). Child Psychology The
Modern

Science. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

WHO, (2010). Early Initiation of Breastfeeding: the Key to Survival


and Beyond. WHO Secretariat, p1-7

104
Wiwien Dinar Pratisti, (2008). ´3VLNRORJL Anak Usia 'LQLµ PT.
Indeks, Jakarta

Wong, D.L. at all. (2009). Hockenberry-Eaton, M., Wilson, D.,


Winkelstein, M., & Schwartz, P.Buku ajar keperawatan
pediatrik (6th ed).Jakarta: EGC.

Yudrik Jahja, (2011). Psikologi Perkembangan, Jakarta: Kencana


Prenadamedia Group, hlm 169

Zulkifli, (2006). Psikologi Perkembangan, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya, 52

105
TENTANG PENULIS

Nurul Fatmawati
Penulis menempuh pendidikan tinggi
Diploma Empat Kebidanan di Universitas
Respati Yogyakarta sejak tahun 2008-2009.
Pada tahun 2015 penulis melanjutkan
program Magister Kesehatan IIK Strada
Indonesia Kediri Jawa Timur.
Penulis adalah dosen tetap Program Studi Kebidanan Program
Sarjana STIKes Yarsi Mataram sejak tahun 2010 sampai saat ini.

106

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    Dokumen3 halaman
    Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    Dokumen104 halaman
    Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • 92 404 1 PB
    92 404 1 PB
    Dokumen9 halaman
    92 404 1 PB
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Putri
    Fenomena Putri
    Dokumen5 halaman
    Fenomena Putri
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Diah
    Fenomena Diah
    Dokumen3 halaman
    Fenomena Diah
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Della
    Fenomena Della
    Dokumen7 halaman
    Fenomena Della
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Transparan Tyas
    Transparan Tyas
    Dokumen14 halaman
    Transparan Tyas
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen14 halaman
    Bab 2
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Kend
    Fenomena Kend
    Dokumen4 halaman
    Fenomena Kend
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen3 halaman
    Bab 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Nifas Bab 1 - 5
    Nifas Bab 1 - 5
    Dokumen46 halaman
    Nifas Bab 1 - 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Cover Nifas
    Cover Nifas
    Dokumen15 halaman
    Cover Nifas
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Kti Lengkap
    Kti Lengkap
    Dokumen44 halaman
    Kti Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bagian Depan Kti
    Bagian Depan Kti
    Dokumen15 halaman
    Bagian Depan Kti
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen5 halaman
    Bab 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 1
    Ky 1
    Dokumen6 halaman
    Ky 1
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Depan Lengkap
    Depan Lengkap
    Dokumen13 halaman
    Depan Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5 Baru
    Bab 1-5 Baru
    Dokumen112 halaman
    Bab 1-5 Baru
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Depan Lengkap
    Depan Lengkap
    Dokumen15 halaman
    Depan Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ls 3
    Ls 3
    Dokumen7 halaman
    Ls 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    Dokumen1 halaman
    Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 5
    Ky 5
    Dokumen3 halaman
    Ky 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kuesioner
    Lembar Kuesioner
    Dokumen3 halaman
    Lembar Kuesioner
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 3
    Ky 3
    Dokumen6 halaman
    Ky 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ls 1
    Ls 1
    Dokumen5 halaman
    Ls 1
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Yunani
    BAB 4 Yunani
    Dokumen6 halaman
    BAB 4 Yunani
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat