Lt
BABI
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kualitas anak masa ini merupakan penentu kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM) dimasa yang akan datang. Pembangunan manusia masa
depan mulai dengan pembinaan anak pada masa sckarang. Untuk
‘mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dimasa
yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar bisa tumbuh dan
berkembang seoptimal mungkin dengan kemampuannya (Nerendra,
2002: 14).
‘Anak yang sehat mempunyai kemampuan fisik, psiko dan sosial yang
baik pula yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab
itu, pertumbuhan dan perkembangan anak harus dipantau olch orang tua.
Angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak balita cukup tinggi.
Dimana hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang salah satu
penyebabnya adalah penyakit menular. Padahal penyakit ini sebagian dapat
dicegah dengan pemberian kekebalan terhadap bayi dan anak. Untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian tersebut dapat dilakukan dengan
cara pemberian imunisasi (Mantra, 1997:4).
Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap
suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang
sudah dilemahkan atau dimatikan ke dalam tubuh, diharapkan tubuh dapatmenghasilkan zat anti yang pada saatnya nanti digunakan tubuh untuk
melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang (Sudarmanto,
1997:86). Akan tetapi separuh dan kematian yang terjadi pada anak berusia
di bawah satu tahun diakibatkan oleh batuk rejan, sepertiganya oleh polio
dan seperempat disebabkan oleb campak, hepatitis B dan TBC serta
penyakit lain yang mematikan. Anak yang berhasil selamat dari penyakit ini
akan menjadi lemah dan kemungkinan tidak akan tumbuh normal atau dapat
mengalami cacat seumur hidupnya. Semua penyakit ini dapat dicegah
dengan pemberian imunisasi (Bidan Dra. Haiti Koesno, Edisi No. 59,
2004:25).
Imunisasi campak cukup dilakukan dengan 1 kali suntikan setelah
bayi berusia 9-12 bulan. Di Indonesia keadaannya berlainan, kejadian
campak masih tinggi dan sering dijumpai bayi yang menderita penyakit
campak ketika ia berumur antara 6-9 bulan. Gejala campak yang mulai
timbul dalam waktu 7-14 hari yaitu lemas, sakit sendi, nyeri tenggorokan,
hidung meler, batuk, nyeri otot, demam tinggi, mata berair dan merah, pilek,
serta rentan terhadap cahaya. Dua hingga empat hari kemudian muncul
bintik putih keeil di mulut bagian dalam. Ruam kulit yang agak gatal
muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala tersebut (www_dinet.id, 7 Februani
2006).
WHO SEARO memperkirakan bahwa di Indonesia akibat campak
pertahunnya sekitar 38.000 kematian. Di tahun 2002 - 2003
memperkirakan bahwa jangkauan hanya akan sebesar 71,6% (www.venus-
7 Januari 2006).12
Di Kabupaten Bangkalan rata-rata prevalensi imunisasi_ campak
cukup tinggi yaitu 54,6% sampai 60,0%. Menurut data yang diperoleh di
Puskesmas Pembantu Burneh Kecamatan Bumeh mulai bulan Januari
sampai bulan Desember 2005 adalah 130 bayi yang berumur 9-12 bulan,
hanya 63 bayi yang diimunisasi campak dan bayi yang tidak mendapatkan
imunisasi campak 67 bayi.
Banyak faktor yang menyebabkan belum optimainya pemberian
imunisasi campak yaitu tingkat pengetahuan ibu yang rendab, tingkat
ekonomi, tingkat pendidikan ibu, sosial budaya dan sarana kesehatan yang
Kurang memuaskan. Dari beberapa faktor diatas, hal yang paling
berpengaruh adalah pengetahuan ibu. Pengetahuan pada ibu sangatlah
penting bagi perubahan perilaku, karena perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan (Notoatmodjo, 1993 : 11). Oleh karena itu tingkat
pengetahuan ibu perlu ditingkatkan sehingga dengan pengetahuan yang
tinggi ibu akan semakin mengerti betapa besar pemberian imunisasi campak
pada bayinya. Dengan upaya penelitian ini, diharapkan ibu akan
memperoleh tambahan pengetahuan tentang pemberian imunisasi campak
pada bayinya, sehingga angka kejadian imunisasi campak dapat menurun.
Identifikasi Masalah
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Puskesmas Pembantu
Bumeh Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan pada tanggal 19 April
2006 dapat diperoleh data dari bulan Januari-Desember 2005 adalah 13013
14
bayi yang berumur 9 — 12 bulan hanya 63 (48,46%) bayi yang diimunisasi
campak dan 67 (51,53%) bayi yang tidak diimunisasi campak. Maka data
diatas menunjukkan masih banyaknya ibu yang tidak mengimunisasikan
campak bayinya di Puskesmas Pembantu Burneh Kecamatan Bureh
Kabupaten Bangkalan.
Pembatasan dan Rumusan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang ada di lapangan, peneliti membatasi
pada pengetahuan ibu dalam pemberian imunisasi campak pada bayinya.
Sesuai dengan pembatasan masalah tersebut di atas, maka dapat
dirumuskan masalah “Bagaimana Gambaran Pengetahuan ibu tentang
Pemberian Imunisasi Campak di Puskesmas Pembantu Bumeh Kecamatan
Bumeh Kabupaten Bangkalan
Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian
imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Bunch Kecamatan Burneh
Kabupaten Bangkalan.
1.4.2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian
imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Bumeh Kecamatan
Burneh Kabupaten Bangkalan.2. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang cara
pemberian imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Burch
Kecamatan Bumeh Kabupaten Bangkalan
Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang tujuan
pemberian imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Bumeh
Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.
4. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang efek samping.
imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Burneh Kecamatan
Burmeh Kabupaten Bangka
5. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang jadwal
pemberian imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Burneh
Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan.
6. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang reaksi
imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Bumeh Kecamatan
Bumeh Kabupaten Bangkalan,
7. Mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang kontra
indikasi imunisasi campak di Puskesmas Pembantu Burnch
Kecamatan Burnch Kabupaten Bangkalan
15 Manfaat Penelitian
15.1 Bagi Peneliti
Dapat digunakan sebagai acuan di dalam memberikan asuhan
kebidanan pada bayi15.2 Bagi Puskesmas Pembantu
Sebagai bahan masukan bagi lahan praktek dalam menindak
Janjuti dari hasil penelitian
1.53 Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam
penelitian Karya Tulis Iimiah (KTH selanjutnya.
15.4 Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat schingga sadar dan ikut
berperan aktif dalam program imunisasi campak.