Nifas Bab 1 - 5
Nifas Bab 1 - 5
PENDAHULUAN
meninggal akibat langsung dari infeksi nifas (Depkes, RI, 2005). Masa nifas
(puerperium) adalah masa yang di mulai setelah plasenta keluar dan berakhir
Masa ini merupakan masa yang cukup penting bagi tenaga kesehatan
dapat berlanjut pada komplikasi masa nifas, seperti sepsis puerperalis. Jika
pada Ibu akan berimbas juga kepada kesejahteraan bayi yang dilahirkan
ibunya. Dengan demikian angka mobiditas dan mortalitas bayi pun akan
tentang tanda bahaya masa nifas, hal ini sangat berpengaruh terhadap keadaan
1
2
karena pendarahan. 50% kematian ibu masa nifas yang disebabkan oleh
infeksi yang terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan (Anonim, 2010).
Mojokerto, terdapat 24 ibu nifas dari 4 orang ibu dilakukan wawancara secara
bahaya pada masa nifas dan 3 orang (80%) ibu tidak bisa menyebutkan tanda
dengan memberikan pelayanan yang maksimal dan tugas bidan disini adalah
program dan kebijakan teknis yaitu : 4 kali kunjungan masa nifas dilakukan
terjadi. Untuk itu diperlukannya peran serta masyarakat terutama ibu nifas
sehingga ibu dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda- tanda bahaya
masa nifas sehingga bila ada kelainan dan komplikasi dapat segera
mereka dapat mengenal secara dini tentang tanda-tanda bahaya masa nifas.
3
penelitian tentang pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa
Mojokerto.
1. Pembatasan Masalah
maka dalam penelitian ini faktor yang diteliti dibatasi pada pengetahuan
ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas di Rumah Sakit Islam
2. Rumusan Masalah
Tentang Tanda Bahaya Pada Masa Nifas Di Rumah Sakit Islam Arofah
C. Tujuan Penelitian
Tahun 2010.
D. Maanfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
nifas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Masyarakat
nifas.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
a. Definisi Pengetahuan
b. Tingkat Pegetahuan
1) Tahu (Know)
5
6
diterima.
2) Memahami (Comprehation)
3) Aplikasi (Application)
kondisi nyata.
4) Analisis (Analysis)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
obyek.
lain:
1) Cara Tradisional
lainnya.
sebagainya.
pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini
1) Tingkat Pendidikan
seorang pada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat
2) Pekerjaan
pengalaman.
3) Umur
dan dewasa.
4) Pengalaman
kehidupannya.
5) Informasi
6) Lingkungan
7) Sosial Budaya
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
a. Pengertian
b. Masa Nifas
bayi.
1) Puerperium dini
2) Puerperium intermedia
minggu.
13
3) Remote puerperium
kunjungan masa nifas dilakukan untuk menilai status ibu dan bayi
yang terjadi :
keluarga bagaimana
perdarahan abnormal.
istirahat.
bayi seharihari.
perdarahan abnormal.
istirahat.
bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi
seharihari.
15
alami.
a. Pengertian
diketahui oleh ibu post partum terutama yang dapat mengancam jiwa
b. Pendarahan
3) Faktor predisposisi.
4) Multi paritas.
5) Partus lama.
b) Berbau busuk.
(Prawirohardjo, 2007)
d. Bendungan payudara
yaitu:
menyusui.
payudara.
1) Istirahat baring.
mmHg) atau tekanan darah tinggi yaitu sistol > 160 mmHg dan
distolnya 110 mmHg. Pusing dan lemas yang berlebihan dapat juga
berlebihan.
B. Kerangka Konseptual
KATEGORI
: diteliti
Ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas seperti: Pendarahan, lochea
yang berbau, bendungan payudara, suhu tubuh ibu > 38 0 C, pusing dan lemas
yang berlebihan.
BAB 3
METODE PENELITIAN
artinya memaparkan peristiwa peristiwa penting yang terjadi pada masa kini
B. Variabel
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian
pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada masa nifas di Rumah Sakit
C. Definisi Operasional
tabel.3.1.
20
21
D. Populasi
seluruh Ibu nifas yang ada di Rumah Sakit Arofah Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto pada tanggal 3-29 Mei 2010 yang berjumlah 30 orang.
22
E. Sampel
2008:91).
1. Kriteria Sampel
a. Kriteria Inklusi
1) Ibu nifas.
2) Ibu nifas yang bisa baca tulis atau yang tidak buta huruf.
b. Kriteria Eksklusi
adalah:
2. Teknik Sampling
responden.
2010.
telah disediakan.
Data yang terkumpul dari kuesioner yang telah diisi kemudian diolah
1. Editing Data.
2. Coding.
3. Entry Data.
buku kode (jika variabelnya banyak). Entry dapat dilakukan dengan cara
manual (kartu tabulasi) atau dengan file komputer (Budijanto, 2007: 1).
4. Cleanning Data.
5. Shorting.
menjelaskan hasil pengolahan data dengan narasi. Untuk jawaban yang benar
diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Hasil jawaban dari
SM : Skor Maksimal
1. Baik : 66 – 100%
2. Cukup : 56 – 65%
3. Kurang : ≤ 56
1. 90 – 100% : mayoritas
J. Etika Penelitian
terkait. Adapun masalah etika yang perlu dijelaskan pada penelitian ini
meliputi :
1. Informed Consent
3. Confidentiality (kerahasiaan)
K. Keterbatasan
A. Hasil Penelitian
Bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang Pengetahuan Ibu Nifas
Tentang Tanda Bahaya Pada Masa Nifas Di Rumah Sakit Islam Arofah
Penyajian dan analisa data dari hasil penelitihan akan dijabarkan dalam
a. Lokasi
daratan.
b. Data Geografis
28
29
c. Sarana Pelayanan
2. Data Umum
(56,7%).
2. Data Khusus
B. Pembahasan.
32
Tentang Tanda Bahaya Pada Masa Nifas Di Rumah Sakit Islam Arofah
tabel 4.1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur 20 -35 tahun
dengan umur dapat diketahui bahwa paling banyak responden umur 20-35
13 responden (43,3%).
Bila melihat hasil penelitian bahwa semakin banyak usia atau semakin
tua seseorang maka akan mempunyai kesempatan dan waktu yang lebih lama
tua umur responden maka pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya pada
masa nifas semakin baik, jadi semakin matang usia seseorang, maka dalam
Bila kita bandingkan antara hasil penelitian dengan teori maka sesuai
yang baik tentang sesuatu hal dalam hal ini adalah pengetahuan tentang
bahaya nifas. Orang yang mempunyai pendidikan tinggi maka akan mudah
ini dapat meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang bahaya masa nifas.
Saat ini informasi tentang bahaya nifas sudah banyak beredar di media
pendidikan yang rendah tapi jika ia mendapatkan informasi yang baik dari
berbagai media misalnya : televisi, radio dan surat kabar yang memuat
tentang bahaya masa nifas, maka hal tersebut akan cepat meningkatkan
bekerja mempunyai waktu luang yang lebih banyak sebagian besar dimiliki
oleh ibu rumah tangga dari pada wanita bekerja, tetapi hasil penelitian juga
pengetahuan yang baik dan cukup. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan
informasi pada ibu nifas tentang tanda dan bahaya masa nifas yang diberikan
akan mudah diterima oleh responden sehingga akan semakin termotivasi dan
tanggap akan tanda dan bahaya masa nifas. Di harapkan dengan adanya
pengetahuan lebih tentang tanda dan bahaya masa nifas oleh masyarakat
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Markum 1991 yang dikutip oleh
merupakan kegiatan yang menyita waktu dan bekerja bagi ibu-ibu akan
yaitu baik dan cukup. Pada primipara pengetahuan tentang bahaya nifas baik
besar tentang hal baru yang berkaitan dengan kehidupanya yaitu masa nifas
yang akan dialami, sehingga responden mencari sumber informasi baik dari
termotivasi dan tanggap akan tanda bahaya masa nifas. Di harapkan dengan
seminimal mungkin.
pengetahuan baik yaitu 14 responden (58,82%). Hal ini dapat di lihat dari
jawaban yang benar pada kuesioner no: 1 dan 2 tentang macam tanda-tanda
bahaya masa nifas. Responden mengerti bahwa Pendarahan adalah salah satu
penyebab kematian Ibu setelah melahirkan dan Pendarahan adalah salah satu
adalah perdarahan yang melebihi normal, salah satunya yaitu atonia uteri.
Atonia uteri adalah perdarahan setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama
setelah persalinan.
bahaya yang terjadi pada masa nifas yang perlu diketahui oleh ibu post
partum terutama yang dapat mengancam jiwa ibu (Anonim. 2010). Tanda
payudara, suhu tubuh ibu >380C, pusing dan lemas yang berlebihan.
(80%) sedang yang jawab salah 6 responden (20%) pada kuesioner no: 17 dan
20, responden tidak tahu bahwa Lemas, pusing yang berlebihan Ibu harus
segera memeriksakan diri ke tempat pelayanan kesehatan dan Bila Ibu merasa
lemas, pusing maka diberikan vitamin, istirahat yang cukup, berikan tablet
besi.
ibu nifas merasa lemas dan pusing karena telah melahirkan. Ibu nifas lemas
wajar bila merasa lemas. Sedang merasa pusing karena habis mengeluarkan
darah yang banyak sehingga merasa darah rendah wajar bila merasa pusing.
bahan 500 kalori setiap hari, makan dengan diet berimbang untuk
mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup, pil zat besi harus di
minum untuk menambah zat setidaknya selama 40 hari pasca bersalin, minum
A. Simpulan
Bahaya Pada Masa Nifas di Rumah Sakit Islam Arofah Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto pada tanggal 3-29 Mei 2010 dapat diketahui bahwa
B. Saran
1. Teoritis
38
39
2. Praktis
a. Bagi Masyarakat
dalam masa nifas dan tanda bahaya masa nifas melalui bimbingan
dan penyuluhan pada ibu nifas agar dapat menekan angka kematian
ibu nifas.
40
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Alimul. 2002. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah : Selembang
Medika.
Budijanto, Didik. (2007). Pengelolaan dan Analisis Data dengan SPSS. Surabaya
Mansjoer, Arif., Triyanti, k., Savitri, R., Wardani, W. I., Setiowulan, W. Kapita
selekta kedokteran (jilid 1). Jakarta: Media Aesculapius.
Suyanto, & Salamah, Umi. 2009. Riset kebidanan. Jogjakarta: Mitra Crndikia
Press.
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas : CV. Andi
Offset.
Lampiran 7
20 responden (66,7%).
berlebihan dan berbau pada masa nifas mempunyai proporsi yang sama yaitu
15 responden (50,0%).
5. Pengetahuan Tentang Bendungan ASI Pada Masa Nifas
Tabel 4.12 Pengetahuan Tentang Suhu Tubuh > 38oC Pada Masa Nifas
Di Rumah Sakit Islam Arofah Kecamatan Mojosari
Kabupaten Mojokerto Tahun 2010
responden memiliki pengetahuan kurang tentang suhu tubuh > 38oC pada
Tabel 4.13 Pengetahuan Tentang Penanganan Suhu Tubuh > 38oC Pada
Masa Nifas Di Rumah Sakit Islam Arofah Kecamatan
Mojosari Kabupaten Mojokerto Tahun 2010
responden memiliki pengetahuan baik tentang penanganan suhu tubuh > 38oC