Anda di halaman 1dari 11

Pembelajaran Menggambar ....

(Mey Nur Hidayati) 1

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR DENGAN TEKNIK GRAFFITO DI TK NASIONAL


DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

DRAWING LEARNING USING GRAFFITO TECHNIQUE AT TK NASIONAL DEPOK, SLEMAN,


YOGYAKARTA

Oleh : Mey Nur Hidayati


Prodi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
Email : nurhidayatimey@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil pembelajaran menggambar
dengan menggunakan teknik graffito di TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah dan guru. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah karya anakpada
kelompok B di TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Instrumen penelitian adalah Program Semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian
(RKH) dan peneliti sendiri dengan dibantu pedoman observasi dan pedoman wawancara. Untuk mengecek keabsahan data
dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Analisis melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.Pembelajaran dengan teknik graffito di TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakartamengacu pada modul yang
memuat langkah-langkah menggunakan teknik graffito yaitu, 1) membagikan alat kerik dan kertas gambar putih kepada anak-
anak, 2) menggores kertas gambar putih dengan krayon berwarna cerah sampai tertutup semua permukaan kertas putih, 3)
menimpa goresan krayon warna cerah dengan krayon warna hitam, 4) mengerik permukaan kertas yang telah tertutupi warna
hitam, sehingga muncul susunan garis warna cerah yang membentuk bidang dan menghasilkan objek gambar. Dari 11 karya
diketahui bahwa kepadatan garis hasil kerikan dari teknik graffito membentuk bidang-bidang yang menyerupai segitiga,
persegi panjang, dan bulat yang menghasilkan sebuah objek gambar dengan tema pemandangan alam, pemandangan laut, dan
suasana perkotaan. Secara keseluruhan warna dasar yang nampak pada gambar terdiri dari 5 susunan warna cerah yaitu merah,
kuning, biru, hijau, dan orange. Penilaian karya menggunakan tanda bintang satu, dua, tiga, dan empat. Dari 11 karya diketahui
bahwa satu anak mendapatkan bintang satu, dua anak mendapatkan bintang dua, empat anak mendapatkan bintang tiga, dan
empat anak mendapatkan bintang empat.

Kata kunci: Menggambar, Teknik Graffito, TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta

Abstract
This study aimed to describe the preparation, action, and evaluation of drawing learning’s result using graffito
technique at TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta.This study was descriptive qualitative research. The subjects of the
study were the headmaster and the teacher.Then, the object of the study was the students’ artworks of group B at TK Nasional
Depok, Sleman, Yogyakarta. The data collection techniques used were observation, interview, and documentation. The
instruments of the research were the semester programme, weekly lesson plan, daily lesson plan, and the researcher who was
helped by the observation and interview guidelines. Triangulation was used by the researcher to check the data validity.
Meanwhile, the data were analyzed through reducing the data, displaying the data, and drawing conclusion.The learning
using graffito technique at TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta was refering to the module that contains the procedures of
drawing using graffito technique, which are: 1) distributing the scraping tools and drawing papers to the students, 2) drawing
the paper with light colors using crayon until all of the paper’s surface was blocked, 3) covering all of the light colors with
dark colors, 4) scrapping the paper’s surface that had been covered with dark color, so that resulting in the appearance of the
bright line’s arrangement which forming a shape and resulting an object. From 11 artworks, it was known that the density of
the line from the scrapping’s result of graffito techniques formed a shape that looked like a triangle, a rectangular, and a
circle which then resulted a drawing themed a view of a nature, an ocean, and a city. Overall, basic colors that appeeared on
the drawing consisted of 5 light colors’ arrangement which were red, yellow, blue, green, and orange. The assessment used 1
star, 2 stars, 3 stars, and 4 stars. From those 11 artworks, it was found that there were one child who got 1 star, two children
who got 2 stars, three children who got 3 stars, and four children who got 4 stars.

Keywords: Drawing, Graffito Technique, TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta


2 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi ... Tahun ..ke.. 20...

PENDAHULUAN bagian tubuh yang lainnya. Pada saat


Tujuan pendidikan akan tercapai apabila menggambar anak-anak akan berada pada masa
di dalam proses pendidikan dilakukan suatu “anak yang sebenarnya”, dimana anak-anak akan
pembelajaran yang baik. Keberadaan anak usia bertingkah seolah-olah dialah yang menjadi
dini merupakan suatu sasaran tepat untuk pemeran utama dalam objek yang sedang
melakukan pembelajaran secara optimal. Pada digambar. Anak yang akan menjadi sutradara dan
usia dini anak-anak akan mengalami kehausan kertas adalah sebagai setting atau tempat dimana
akan ilmu pengetahuan. Mereka akan jauh lebih drama tersebut akan dimainkan.
mudah untuk diajar dan lebih mudah untuk
Selalu ada hal yang baru dalam kegiatan
disuruh menirukan. Kemapuan menyerap
menggambar, baik dalam hal teknik, permainan
informasi yang terbaik dan masa-masa ini tidak
tekstur, pola dan objek gambar. Kreatifitas yang
akan terulang kembali ketika anak-anak sudah
dilakukan pada saat menggambar membuat anak
dewasa. Dengan demikian masa ini adalah masa
menjadi senang dan lebih bangga pada karya
emas yang menjadi kesempatan pendidik untuk
seninya. Berkaitan dengan kreatifitas dalam
memperkaya bank data otak anak dengan
kegiatan menggambar di atas, maka pastel dan
beraneka ragam objek yang dapat ditemukan di
krayon adalah salah satu alat yang banyak
sekitar lingkungan. Sebagai upaya yang terencana
divariasikan dalam teknik penggunaannya.
dan terukur dalam membantu tumbuh kembang
Salah satu teknik pastel yang dipakai
anak, maka keberadaan Taman Kanak-kanak
dalam kegiatan pembelajaran menggambar bagi
semakin sangat terasa kehadirannya. Di dalam
peserta didik yaitu teknik graffito. Teknik graffito
Taman Kanak-kanak anak akan dituntut agar
adalah teknik menggambar dengan cara
mampu mengelola gerakan dan keterampilan
menimpa warna cerah menggunakan warna gelap,
tubuh, termasuk kegiatan yang dapat mengontrol
yang kemudian dikerik menggunakan lidi atau
fisik motorik halus dan kasar.
barang runcing lainnya untuk menghasilkan
Guru dapat merangsang kecerdasan
gambar. Teknik graffito ini memiliki ciri khas
visual anak melalui gambar. Kemampuan ini juga
warna gelap yang dapat memberikan kesan unik
dapat diartikan bahwa anak dapat memindahkan
pada gambar yaitu seperti suasana pada malam
ide ke atas kertas dengan alat tertentu. Dalam
hari. Teknik graffito merupakan salah satu teknik
proses belajarnya hal tersebut dapat dilatih
pembelajaran menggambar yang diajarkan di TK
langsung dengan melakukan praktek di sekolah.
Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta. Pada
Menggambar adalah suatu kegiatan yang
Rencana Kegiatan Harian yang telah disusun,
dilakukan anak-anak setelah mengalami masa
pembelajaran menggambar dengan teknik graffito
coreng-moreng (scribbling) yaitu usia 2-4 tahun.
dilaksanakan pada program perbaikan dan
Menggambar adalah pekerjaan yang melibatkan
pengayaan.
koordinasi mulai dari imajinasi, tangan, mata, dan
Pembelajaran Menggambar .... (Mey Nur Hidayati) 3

Berkaitan dengan beberapa hal di atas TK anak usia empat tahun sampai memasuki
jenjang pendidikan dasar.
Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta dipilih
sebagai tempat penelitian dikarenakan siswa dan Berdasarkan pengertian di atas maka
siswi di TK tersebut berkompeten dalam kegiatan keberadaan TK sangat penting karena karakter
menggambar terutama menggunakan krayon, yang kuat pada anak terbentuk berdasarkan
sehingga perlu diketahui hasil dan penerapan metode pendidikan yang diterapkan ketika anak
teknik menggambar graffito dalam kegiatan berada pada usia dini. Pendidikan sebagai akar
pembelajarannya. Penelitian ini bertujuan untuk penentu keberhasilan sumber daya manusia.
mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya
menggambar dengan teknik graffito, mencerdaskan anak bangsa dan pola perilaku
mendeskripsikan hasil karya menggambar dengan anak.
teknik graffito, dan mendeskripsikan cara menilai Taman Kanak-kanak sebagai salah satu
hasil karya menggambar dengan teknik graffito. bentuk satuan pendidikan anak usia dini, bukan
merupakan syarat untuk memasuki jenjang
KAJIAN TEORI
pendidikan dasar, akan tetapi dalam upaya
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK)
pembangunan sumber daya manusia, lembaga ini
Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu
merupakan bagian yang sangat penting. Atas
wadah utama dalam pembentukan sebuah
dasar itu maka peran serta masyarakat dalam
karakter. Karakter dibentuk melalui kepercayaan
penyelenggaraan Taman Kanak-kanak perlu terus
diri anak yang dibangun melalui metode belajar
dikembangkan.
variatif dan menyenangkan. Pendidikan anak usia
dini merupakan salah satu pendidikan sistem Kurikulum TK dan Rencana Pembelajaran
jangka panjang yang akan tercermin kuat pada Setelah mengetahui tentang karakteristik
diri anak ketika mereka sudah dewasa nanti. pendidikan seni rupa anak di TK, selanjutnya
membahas tentang kurikulum dan rencana
Masitoh (2005: 1-2) menyatakan sebagai
pembelajaran di TK. Isi kurikulum di TK bisa
berikut
bersifat mingguan, bulanan, dan tahunan. Dengan
Pendidikan Taman Kanak-kanak
merupakan salah satu bentuk pendidikan demikian guru TK dapat mengembangkan
anak usia dini yang memiliki peranan kurikulum sendiri.
sangat penting untuk mengembangkan
kepribadian anak serta mempersiapkan Taba dan Olivia dalam Masitoh (2005:
mereka memasuki jenjang pendidikan 3), “a curriculum is a plan for learning”. Sebagai
selanjutnya. Pendidikan Taman Kanak-
kanak merupakan jembatan antara rencana, kurikulum menyediakan sejumlah
lingkungan keluarga dengan masyarakat pengalaman yang memungkinkan anak dapat
yang lebih luas yaitu sekolah dasar dan
lingkungan lainnya. Sebagai salah satu melakukan kegiatan belajar. Bredekamp dalam
bentuk pendidikan anak usia dini, Masitoh (2005: 3) mengemukakan, bukan anak
lembaga ini menyediakan program
pendidikan dini bagi sekurang-kurangnya yang harus disesuaikan dengan program, tetapi
program yang harus disesuaikan dengan anak.
4 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi ... Tahun ..ke.. 20...

Sumiarti dalam Yus, Anita (2011: 35), Model Penilaian di TK


mengemukakan kurikulum adalah suatu Setelah membahas tentang kurikulum yang
perencanaan pengalaman belajar secara tertulis. ada di TK, maka model penilaian yang digunakan
Khusus yang berkaitan dengan TK ia adalah berdasarkan kurikulum yang dipakai yaitu
mengemukakan bahwa kurikulum adalah seluruh KTSP. Lebih rinci kita akan menjelaskan tentang
usaha atau kegiatan sekolah untuk merangsang pengertian penilaian terlebih dahulu.
anak supaya belajar dalam rangka pengembangan
Pengertian Penilaian
seluruh aspek yang ada pada dirinya, baik di
Penialaian pada pendidikan anak TK lebih
dalam maupun di luar kelas serta lingkungannya.
banyak digunakan untuk mendeskripsikan
Dari beberapa pendapat di atas dapat
ketercapaian perkembangan anak. Dengan
disimpulkan bahwa kurikulum adalah dasar
penilaian maka dapat diketahui aspek
perancangan suatu kegiatan pendidikan yang
perkembangan apa saja yang sudah dicapai dan
kemudian akan dijabarkan kembali secara lebih
belum dicapai. Ralph Tyler dalam Yus, Anita
detail dan disesuaikan dengan kebutuhan setiap
(2005: 29) mengemukakan bahwa penilaian
peserta didik dengan memahami karakter serta
merupakan sebuah proses pengumpulan data
memiliki tujuan untuk menghasilkan perubahan
untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa,
perilaku terhadap peserta didik secara potensial.
dan bagian mana tujuan pendidikan sudah
Selanjutnya kurikulum yang dipakai di TK
tercapai.
Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta adalah
Melalui penilaian guru mengetahui sejauh
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
mana ketercapaian tujuan pembelajaran.
atau Kurikulum 2006.
Berdasarkan informasi tersebut dapat diputuskan
Kurikulum di TK dapat dikembangkan
tentang ketercapaian anak secara individual dan
sendiri berdasarkan kebijakan otonomi
pembelajaran secara klasikal. Melalui penilaian
daerahnya. Pengembangan kurikulum merupakan
maka dapat juga diketahui apakah anak tersebut
salah satu bagian penting dalam proses
berhasil dalam pembelajaran atau belum berhasil
pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk
dalam pembelajaran, sehingga dapat ditetapkan
membantu guru dalam melakukan tugasnya,
apakah pembelajaran dapat dilanjutkan atau
sebab kurikulum secara umum dapat
diulang.
didefinisikan sebagai rencana yang
Berkaitan dengan TK maka penilaian
dikembangkan untuk memperlancar proses
pada kegiatan pelaksanaan program TK lebih
pembelajaran. Kurikulum disusun agar
mengutamakan pada penilaian proses yang
memungkinkan pengembangan keragaman
dilengkapi dengan penilaian hasil/ produk.
potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
Penilaian proses adalah penilaian yang dilakukan
spiritual dan kinestetik peserta didik secara
selama kegiatan belajar berlangsung dan
optimal sesuai dengan perkembangannya.
penilaian produk adalah penilaian yang dilakukan
Pembelajaran Menggambar .... (Mey Nur Hidayati) 5

pada hasil yang diperoleh anak dalam satu Pengertian Menggambar


kegiatan belajar. Menggambar adalah salah satu kegiatan
yang untuk mengembangkan otot-otot tangan dan
Model Pembelajaran di TK
jari. Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang
Setelah membahas mengenai kurikulum,
dilakukan oleh anak merupakan kegiatan
selanjutanya kita bahas model pembelajaran di
naluriah, seperti halnya makan, minum, berbicara,
TK. Kurikulum dan model pembelajaran tentunya
dan bercerita kepada orang lain. Menggambar
saling berkaitan karena dasar penyusunan model
adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan
pembelajaran di TK yaitu kurikulum yang
dengan cara mencoret, menggores, menorehkan
kemudian dijabarkan dalam bentuk silabus yang
benda tajam ke benda lain dan memberi warna,
dikembangkan lagi menjadi program semester,
sehingga menimbulkan gambar. Kegiatan ini
satuan kegiatan mingguan, dan satuan kegiatan
dimulai dari menggerakkan tangan untuk
harian. Dalam Sujiono dan Yuliani, Nurani
mewujudkan suatu bentuk gambar secara tidak
(2011), model pembelajaran yang dilaksanakan di
sengaja, sampai dengan menggambar untuk
Taman Kanak-kanak yaitu, kegiatan awal,
maksud tertentu (Pamadhi, Hajar dan Sukardi,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Evan, 2008: 2.3-2.5). Menggambar adalah
Pengertian Pembelajaran kegiatan melatih menyampaikan pendapat selain
Pembelajaran merupakan salah satu hal yang kegiatan berbahasa.
mutlak dan pasti dialami oleh setiap manusia
Teknik Graffito
setelah ia dilahirkan ke dunia. Cara terbaik untuk
Teknik merupakan salah satu cara penggunaan
melakukan proses pembelajaran adalah dengan
alat dan bahan lukis dengan menerapkan variasi
memaknai berbagai pengalaman yang terjadi di
proses yang akan menghasilakan karya lukis yang
dalam kehidupan. Winkel dalam Siregar, Eveline
berbeda-beda meskipun dengan alat dan bahan
(2010: 21), pembelajaran adalah seperangkat
yang sama. Pada penelitian ini saya menggunakan
tindakan yang dirancang untuk mendukung
pastel minyak untuk diterapkan ke dalam salah
proses belajar siswa, dengan memperhitungkan
satu teknik menggambar dan mewarnai, yaitu
kejadian-kejadian ekstrim yang berperanan
teknik grafitto. Pratama Rian, Budi (2015: 2),
terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
menjelaskan apabila teknik grafitto sering
langsung dialami siswa. Dalam pengertian
diajarkan di Taman Kanak-kanak. Teknik ini
lainnya Winkel dalam Siregar, Eveline (2010:
dilakukan dengan cara menimpa warna hitam di
21), mendefinisikan pembelajaran sebagai
banyak warna yang sebelumnya telah digores.
pengaturan dan penciptaan kondisi-kondisi
Setelah itu, kerik dengan alat kerik seperti yang
ekstern sedemikian rupa, sehingga menunjang
digunakan pada teknik kerik. Alat ini berfungsi
proses belajar siswa dan tidak menghambatnya.
untuk memberikan efek tertentu pada gambar
dengan teknik menggores di bidang gambar. Alat
ini dapat terbuat dari bahan atau benda yang
6 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi ... Tahun ..ke.. 20...

ujungnya pipih dan agak keras. Misalnya Subjek dan Objek Penelitian
penggaris, garpu, bambu, lidi, atau pena yang Subjek pada penelitian ini adalah Kepala
sudah habis tintanya. Untuk beberapa merek Sekolah, Guru, dan anak di Kelompok B Taman
pastel, alat kerik biasanya sudah tersedia. Kanak-kanak Nasional Samirono, Sleman,
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Yogyakarta. Sedangkan objek dalam penelitian
bahwa teknik grafitto bisa disebut juga sebagai ini adalah pembelajaran menggambar graffito dan
teknik menggores di atas pastel yang sudah karya anak di Taman Kanak-kanak Nasional
digoreskan di atas media kertas. Warna-warna Depok, Sleman, Yogyakarta.
cerah yang sudah digoreskan terlebih dahulu,
Sumber Data
akan ditimpa dengan warna gelap (hitam, coklat
Sumber data penelitian ini adalah kepala
tua, biru tua) sampai tertutup semua (blok).
sekolah, guru, dan karya anak Taman Kanak-
Setelah warna cerah tertutup kemudian anak-anak
kanak Nasional Depok, Sleman. Guru merupakan
akan menggoreskan alat kerik di atasnya sehingga
sumber data berupa persiapan dan pembelajaran
warna dasar akan muncul dan menghasilkan
menggambar graffito. Kepala sekolah merupakan
lukisan yang lebih unik dan menarik.
sumber data tentang kurikulum dan latar belakang
METODE PENELITIAN dan profil sekolah. Karya merupakan sumber data
Jenis Penelitian tentang hasil karya menggambar graffito.
Jenis penelitian yang digunakan adalah
Data dan Teknik Pengumpulan Data
deskriptif-kualitatif. Penelitian deskriptif
Data penelitian diperoleh berdasarkan
bertujuan untuk menggambarkan secara
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
sistematik dan akurat fakta dan karakteristik
pembelajaran menggambar graffito dengan
mengenai populasi atau mengenai bidang
menjabarkan kurikulum ke dalam Rencana
tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan
Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana
situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan
Kegiatan Harian (RKH). Pelaksanaan
semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak
pembelajaran meliputi kegiatan awal, kegiatan
bermaksud mencari penjelasan, menguji
inti, dan kegiatan akhir. Evaluasi hasil
hipotesis, membuat prediksi, maupun
pembelajaran menggambar graffito berupa karya
mempelajari implikasi (Azwar, Saifuddin: 2014).
anak di Taman Kanak-kanak Nasional Depok,
Waktu dan Tempat Penelitian Sleman. Margono (2009: 2), data adalah bahan
Penelitian ini dilaksanakan di TK Nasional informasi untuk proses berpikir gamblang
Depok yang beralamatkan di Samirono CT (eksplisit). Teknik pengumpulan data dilakukan
VI/065D, Caturtunggal, Depok, Sleman, DI dengan teknik observasi, wawancara dan
Yogyakarta. Waktu penelitian dilaksanakan dokumentasi sesuai dengan kondisi yang ada di
selama 2 kali pertemuan yaitu pada hari Selasa, lapangan.
24 Mei 2016 dan Kamis, 26 Mei 2016.
Pembelajaran Menggambar .... (Mey Nur Hidayati) 7

Instrumen Penelitian permanen, yang berlokasi di sebelah selatan


Dalam penelitian kualitatif yang menjadi Gedung Balai Budaya Samirono, sebagaimana
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu terlihat pada saat sekarang ini.
sendiri dengan dibantu oleh pedoman observasi,
B. Persiapan Pembelajaran Menggambar
wawancara, dan dokumentasi. menggunakan Tenik Graffito di TK
Nasional, Depok, Sleman, Yogyakarta
Teknik Analisis Data
Persiapan pembelajaran di TK Nasional
Analisis data menggunakan model Miles Depok, Sleman, Yogyakarta mencakup persiapan
and Huberman dengan urutan: (1) data reduction pembelajaran berdasarkan silabus meliputi
(reduksi data), (2) data display (penyajian data), Program Semester, Rencana Kegiatan Mingguan,
(3) conclusion drawing/verification (kesimpulan dan Rencana Kegiatan Harian.
dan verifikasi).
C. Pelaksanaan Pembelajaran Menggambar
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN dengan Teknik Graffito menggunakan
Hasil Penelitian Model Klasikal
A. Profil Sekolah
Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas B1,
Taman Kanak-kanak Nasional Depok,
diikuti oleh 11 orang peserta didik dengan
Sleman, Yogyakarta berdiri pada tahun 1965
menggunakan model pembelajaran klasikal.
yang diprakasai oleh Ibu Sri Aminah yang pada
Model pembelajaran klasikal merupakan
waktu itu adalah lulusan SPG TK. Pada rintisan
pendekatan pembelajaran dimana pada waktu
awal TK Nasional hanya menempati satu ruangan
yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh
berlokasi di rumah Bapak Hardjo Prawiro (CT
peserta didik sama dalam satu kelas (secara
VI/ 131). Ruang kelasnya masi sederhana,
klasikal). Dalam proses pelaksanaannya, seorang
berbentuk semi permanen, namun sudah cukup
pendidik harus mampu melakukan dua hal
memadai sebagai tempat anak-anak belajar dan
sekaligus yaitu, mengelola kelas dan mengelola
bermain. Jumlah peserta didik pada saat itu
pembelajaran sehingga dapat tercipta suasana
mencapai 60 anak. Proses perkembangan TK
yang kondusif. Karena guru pendidik berperan
Nasional sempat mengalami kendala, namun dari
lebih banyak daripada peserta didik maka
tahun ke tahun TK Nasional masih terus bertahan
pendidik harus bisa membuat peserta didiknya
dan tetap mengadakan proses belajar mengajar
untuk tertarik mengikuti pelajaran yang sedang
dengan sebaik-baiknya.
disampaikan, karena hal tersebut akan
Pada tahun 2006, bersamaan dengan
berpengaruh pada hasil karya peserta didik.
pendirian Balai Pertemuan Dusun Samirono
Pelaksanaan pembelajaran dimulai pada pukul
(sekarang disebut Balai Budaya Samirono), oleh
07.30 WIB sampai 10.30 WIB. Pembelajaran
para tokoh masyarakat dan sesepuh dusun
mengguanakan kurikulum 2006 atau KTSP.
Samirono, yang dipimpin oleh Bapak Toro
Pembelajaran seni merupakan pembelajaran
menjabat sebagai Kepala Dusun Samirono
dengan mengedepankan aspek perkembangan
digagaslah pendirian TK Nasional yang
8 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi ... Tahun ..ke.. 20...

fisik motorik halus. Fisik motorik halus yang proses berkarya peserta didik sampai
berkaitan dengan seni salah satunya adalah menghasilkan karya berupa gambar dua dimensi
kegiatan menggambar menggunakan pastel menggunakan krayon atau pastel dengan teknik
dengan teknik graffito. Dalam pelaksanaannya graffito yang kemudian dinilai menggunakan
yaitu menggunakan model pembelajaran klasikal. tanda bintang.
Model pembelajaran klasikal merupakan
Pembahasan
pendekatan pembelajaran dimana pada waktu
Persiapan Pembelajaran Menggambar dengan
yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh Teknik Graffito di TK Nasional Depok,
peserta didik sama dalam satu kelas (secara Sleman, Yogyakarta.
klasikal). Persiapan pembelajaran menggambar dengan
teknik graffitodi TK Nasional sudah cukup baik.
D. Waktu Pelaksanaan Pembelajaran
Menggambar dengan Teknik Graffito di Hal ini dapat dilihat dari perencanaan
TK Nasional, Depok, Sleman, penggunaan variasi teknik yang diterapkan pada
Yogyakarta
saat pembelajaran menggambar. Perencanaan itu
Pelaksanaan pembelajaran di TK Nasional
kemudian disusun ke dalam Rencana Kegiatan
Depok, Sleman, Yogyakarta berlangsung setiap
Mingguan yang kemudian dijabarkan ke dalam
hari dimulai pada pukul 07.30 WIB sampai 10.30
Rencana Kegiatan Harian. Persiapan mengenai
WIB, kecuali pada hari Jum’at hanya sampai
alat dan bahan dilakukan sebelum proses
pada pukul 10.00 saja. Pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran dimulai yaitu berupa pastel, alat
menggambar dengan teknik graffito dilakukan
kerik, buku gambar, dan tisu.
dalam dua kali pertemuan pada Minggu ke 20
yaitu pada Selasa, 24 Mei 2016 dan Kamis, 26 Pelaksanaan Pembelajaran Menggambar
dengan Teknik Graffito di TK Nasional Depok,
Mei 2016 dengan masing-masing waktu 1,5 jam
Sleman, Yogyakarta
pelajaran yang didampingi oleh guru wali kelas
dan guru pendamping. Adapun tabel waktu Pelaksanaan pembelajaran menggambar dengan
pelaksanaan pembelajaran menggambar dengan teknik graffito di TK Nasional Depok masih
teknik graffito di TK Nasional Depok, Sleman, terdapat beberapa kekurangan. Keterbatasan ide
Yogyakarta adalah sebagai berikut pada guru tentunya akan berdampak pada anak-
anak ketika mereka menyakan bagaimana cara
E. Evaluasi
menggambar objek yang diinginkan.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan uraian
Bagaimanapun juga anak adalah masih dalam
singkat tentang pembelajaran menggambar
proses pengembangan diri yang memerlukan
dengan teknik graffito. Aspek yang dievaluasi
arahan yang baik dari seorang guru. Solusi dari
yaitu aspek afektif dan psikomotorik. Aspek
masalah ini adalah pembinaan terhadap guru
afektif dapat dilihat dari sikap dan perilaku
pelajaran dengan memberikan referensi berbagai
peserta didik saat mengikuti pembelajaran.
macam objek dan cara menggambar dengan
Sedangkan aspek psikomotorik dapat dilihat dari
teknik yang mudah dipahami oleh anak-anak.
Pembelajaran Menggambar .... (Mey Nur Hidayati) 9

Akibat yang ditimbulkan dari permasalahan di warna yang cerah yang ditimbulkan oleh dasar
atas adalah gambar anak-anak menjadi sangat pewarnaan. Berikut adalah salah satu contoh
monoton, hanya terbatas pada objek yang sering karya menggambar dengan teknik graffito:
mereka gambar sebelumnya. Teknik menggambar
dengan graffito merupakan teknik yang bisa
dijadikan alternatif bagi guru dalam kegiatan
menggambar di TK.

Evaluasi Hasil Pembelajaran Menggambar


dengan Teknik Graffito di TK Nasional Depok,
Sleman, Yogyakarta

Dari keseluruhan model pembelajaran klasikal


yang digunakan pada proses pembelajaran Gambar I: Karya Yustinus Haditama Tuwa
menggambar menggunakan teknik graffito sudah
Karya di atas adalah karya dari Yustinus
cukup baik. Anak-anak dapat mengikuti instruksi
Haditama Tuwa pada pertemuan pertama dan
guru yang disampaikan di depan kelas dengan
kedua.
jelas. Anak-anak menggambar dengan nyaman
Pada gambar yang dibuat, Adit
dan senang. Hal ini bisa dibuktikan ketika anak-
menggunakan susunan warna pastel kuning,
anak saling bertukar pendapat mengenai ide yang
orange, hijau, merah, dan biru. Adit menggambar
akan digambar dengan teman sebangkunya.
objek suasana perkotaan yang penuh denagn
Mereka terlihat menceritakan kejadian yang ada
mobil dan bangunan. Tetapi kemudian Adit
di dalam otaknya dengan memberitahukan objek
menggambar tanaman padi di pinggir jalanan
apa saja yang akan digambarnya. Jumlah
yang dilewati mobil. “Aku pengen kotaku yang
keseluruhan karya yang selesai dalah 10 karya,
sejuk”, begitu katanya. Hal tersebut dapat
dengan 1 karya yang tidak diselesaikan.
diartikan bahwa Adit menginginkan kotanya yang
Padakarya gambar menggunakan teknik sejuk dengan tidak menjadikan semua ladang dan
graffito goresan yang ditimbulkan menggunakan sawah sebagai tempat berdirinya gedung mewah
alat kerik menunjukkan hasil goresan anak-anak dengan udara yang panas.
yang spontan dan berani. Tidak dijumpai garis Dalam kegiatan menggambar menggunakan
patah-patah yang menunjukkan keraguan ketika teknik graffito anak dinyatakan “aktif” apabila
anak-anak menggambar. ketika anak mengalami kesulitan dalam proses
Kombinasi perpaduan dari pengeblokan dan menggambar anak mau bertanya kepada guru.
pengerikan yang sudah baik menghasilkan wujud Anak dinyatakan “semua mengikuti” apabila anak
gambar yang unik dengan ciri khas dari teknik mampu mengingat semua tahap-tahap
graffito yaitu warna hitam yang mendominasi dan penggunaan teknik graffito yang telah dijelaskan
goresan dari alat kerik yang memiliki warna- sebelumnya tanpa harus dibimbing kembali oleh
10 Jurnal Pendidikan Seni Rupa Edisi ... Tahun ..ke.. 20...

guru mata pelajaran. Anak dinyatakan b. Menggores kertas gambar putih dengan
“menyelesaikan karya” apabila karya diselesaikan krayon berwarna cerah sampai tertutup
baik dari segi proses dan hasilnya dan kemudian semua permukaan kertas putih.
anak dikatakan “kreatif” apabila dalam c. Menimpa goresan krayon warna cerah
penuangan ide anak mampu menggambar bentuk dengan krayon warna hitam sampai
objek yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup menutup semua permukaan.
tinggi sebagai contoh adalah gambar binatang d. Mengerik permukaan kertas yang telah
atau figur manusia, dan penilaian kriteria tertutupi warna hitam sehingga muncul
“kreatif” juga bisa didapatkan dari keberanian susunan garis warna cerah yang
mengkombinasikan warna pastel selain yang membentuk bidang dan menghasilkan
disarankan oleh guru mata pelajaran. objek gambar.
2. Dari 11 karya diketahui bahwa kepadatan
KESIMPULAN DAN SARAN
garis hasil kerikan dari teknik graffito
Berdasarkan hasil penelitian yang telah di
membentuk bidang-bidang yang
uraikan, diperoleh kesimpulan dan saran
menyerupai segitiga, persegi panjang, dan
mengenai pembelajaran menggambar dengan
bulat yang kemudian susunan bidang
teknik graffito pada kelompok B, di TK Nasional
tersebut menghasilkan sebuah gambar
Depok, Sleman, Yogyakarta sebagai berikut:
dengan tema pemandangan alam,
Kesimpulan pemandangan laut, dan suasana perkotaan.
1. Pembelajaran dengan teknik graffito di TK Untuk beberapa objek seperti awan dan
Nasional Depok, Sleman, dedaunan warna hitam yang menutupi
Yogyakartadipandu oleh ibu Yuni dikerik secara keseluruhan sehingga
Ariningrum selaku guru kelas dengan terkelupas dan akan nampak berwarna
mempersiapkan beberapa hal pokok yang sesuai dengan warna dasarnya. Secara
berhubungan dengan proses kegiatan keseluruhan warna dasar yang nampak pada
pembelajaran seperti halnya silabus dan gambar terdiri dari 5 susunan warna cerah
Rencana Kegiatan Harian (RKH), bahan yaitu merah, kuning, biru, hijau, dan
pembelajaran mengacu pada modul orange.
“Panduan Lengkap Menggambar dengan 3. Penilaian hasil pembelajaran menggambar
Krayon” yang terkait dengan langkah- dengan teknik graffitopada kelompok B
langkah menggambar menggunakan teknik berwujud 11 karya dengan menggunakan
graffito seperti: tanda bintang dengan keterangan sebagai
a. Membagikan alat kerik dan kertas berikut:
gambar putih kepada anak-anak.
Pembelajaran Menggambar .... (Mey Nur Hidayati) 11

: Tidak aktif, dibimbing, tidak pembelajaran yang lain, misalnya model


menyelesaikan karya. pembelajaran sentra (posisi melingkar) dengan
: Kurang aktif, dibimbing, metode belajar sambil bermain, atau dengan
menyelesaikan karya. model pembelajaran area dengan metode rekreasi.
: Aktif, semua mengikuti, Hal tersebut dilakukan agar anak-anak dapat
menyelesaikan karya, kreatif mengenal model pembelajaran lain sehingga
(bentuk, warna) .
dapat menyesuaikan diri dengan baik ketika
: Aktif, semua mengikuti, diberikan model pembelajaran dengan metode
menyelesaikan karya, kreatif
yang berbeda.
(bentuk, warna).

Penilaian lebih mengutamakan pada DAFTAR PUSTAKA


penilaian proses yang dilengkapi dengan
Azwar, Saifuddin. 2014. Metode Penelitian.
penilaian hasil/ produk. Penilaian proses Yogyakarta: Pustaka Belajar.Dini dan
dilakukan selama kegiatan belajar Sari, Daeng. 1996. Metoda Mengajar di
Taman Kanak-kanak. Depok:
berlangsung dan penilaian produk Departemen Pendidikan Nasional.
dilakukan pada hasil yang diperoleh anak
Margono. 2009. Metodologi Penelitian
dalam satu kegiatan belajar. Dari 11 karya Pendidikan. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
diketahui bahwa satu anak mendapatkan Masitoh. 2005. Pendekatan Belajar Aktif di
bintang satu, dua anak mendapatkan Taman Kanak-kanak. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
bintang dua, empat anak mendapatkan
Pamadhi, Hajar dan Sukardi, Evan. 2008. Seni
bintang tiga, dan empat anak mendapatkan
Keterampilan Anak. Jakarta: Universitas
bintang empat. Terbuka.

Pratama, Rian Budi. 2015. Panduan Lengkap


Saran
Menggambar dengan Krayon. Jakarta:
Bagi TK Nasional Depok, Sleman, Yogyakarta Cikal Aksara.
Pada saat proses pembelajaran
Yus, Anita. 2011. Model Pendidikan Anak Usia
menggambar menggunakan teknik graffito selain Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media
menyediakan tisu, sebaiknya guru juga Group.

menyediakan celemek untuk dipakai anak-anak Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
ketika berkarya. Sehingga sisa kerikan warna Gholia Indonesia.
hitam pastel tidak menempel pada baju.

Bagi Guru TK Nasional Depok, Sleman,


Yogyakarta
Selain menggunakan model pembelajaran
klasikal dengan metode demonstrasi, sebaiknya
guru juga mencoba menggunakan model

Anda mungkin juga menyukai