Anda di halaman 1dari 8

KIDS CRAFT: Upaya Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus pada Anak

Arif Marwanto, M.Pd., Titis Noviastari


16108241084
Fakultas Ilmu Pendidikan/Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Negeri Yogyakarta

Email: arif_marwanto@uny.ac.id , ttsnvstr@gmail.com

ABSTRAK
Kids Craft ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik halus
pada anak melalui berbagai macam kegiatan di antaranya finger painting, melukis
dengan teknik air brush, origami, kreasi kokoru, dan kreasi plastisin. Di samping
itu, kegiatan tersebut dapat meingkatkan keterampilan dan kreativitas dari anak.
Hal tersebut dilakukan karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan anak-anak di Dusun Wates, Banyubiru, Dukun, Magelang, Jawa Tengah,
pembelajaran di sekolah mereka lebih menekankan pada aspek kognitif sedangkan
untuk aspek keterampilan/psikomotorik jarang diterapkan. Terlebih, pembuatan
kerajinan dan keterampilan-keterampilan semacam itu tercantum dalam buku
Tematik pada Kurikulum 2013. Sasaran kegiatan meliputi anak TK dan SD yang
ada di Dusun Wates, Banyubiru, Dukun, Magelang, Jawa Tengah. Metode yang
diterapkan dalam kegiatan ini yaitu metode demonstrasi dan metode latihan (Drill
Methods). Awalnya, anak-anak melihat demonstrasi yang dilakukan kemudian
anak-anak mempraktekkan sendiri cara membuat berbagai macam bentuk benda,
hewan, dan tumbuhan menggunakan alat dan bahan yang tersedia sesuai dengan
kreativitas masing-masing. Hasil dari kegiatan tersebut yaitu terciptanya berbagai
karya-karya kreasi kids craft yang mana dalam setiap pembuatannya dapat
meningkatnya perkembangan motorik halus pada anak.
Kata kunci: air brush, craft, finger painting, kids, kokoru, origami, motorik
halus, plastisin.

A . PENDAHULUAN
Kehidupan di abad 21 menuntut para generasi bangsa untuk menguasai
berbagai keterampilan agar menjadi pribadi yang sukses dalam kehidupannya.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang memiliki peranan penting dalam
mengembangkan keterampilan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dijelaskan
bahwa perlu dikembangkannya aspek-aspek dalam diri salah satunya keterampilan.
Namun, fakta yang terjadi di lapangan, pendidikan lebih menekankan pada aspek
kognitif saja sedangkan aspek psikomotorik atau keterampilan jarang diterapkan.
Salah satu program yang dapat meningkatkan keterampilan tersebut yaitu
“Kids Craft”. Kids dalam bahasa Inggris artinya anak-anak sedangkan Craft artinya
kerajinan. Berdasarkan kedua arti kata tersebut, dapat dijelaskan bahwa Kids Craft
merupakan suatu kegiatan pembuatan kerajinan yang mana ditujukan untuk anak-
anak. Kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian Kids Craft ini antara lain melukis
dengan teknik finger painting dan airbrush, kreasi kokoru, origami, dan kreasi
plastisin. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan keterampilan salah satunya
keterampilan motorik halus pada anak.
Motorik halus merupakan segala kegiatan yang menggunakan otot halus
pada bagian tubuh tertentu serta membutuhkan koordinasi yang cermat (Partiyem,
2014: 12). Perkembangan motorik merupakan kegiatan yang dapat
mengaktualisasikan seluruh potensi yang dimiliki anak baik sikap, tindakan
maupun karya.
Setiap gerakan yang dilakukan anak akan melibatkan koordinasi
antaranggota tubuh. Semakin banyak gerakan yang dilakukan, maka semakin
banyak pula koordinasi yang diperlukan anak begitu sebaliknya. Oleh sebab itu,
anak perlu mendapatkan berbagai macam kegiatan yang dapat menunjang
koordinasi antaranggota tubuh sesuai dengan tahap perkembangan anak.
B. METODE
1. Waktu
Kegiatan Kids Craft ini dilakukan pada tanggal 14, 15, 16, 17, 19, 22, dan 24
September 2019 (setiap pertemuan berlangsung kurang lebih 1-2 jam).
2. Tempat
Kegiatan Kids Craft dilaksanakan di Rt02 Dusun Wates, Desa Banyubiru,
Kecamatan Dukun, Magelang, Jawa Tengah.
3. Metode Pendekatan
Pelaksanaan Kids Craft ini menggunakan metode demonstrasi dan metode
latihan (Drill Methods). Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran
atau cara mengajar guru dengan memperagakan aturan, urutan/tahapan melalui
suatu kegiatan, melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
memperlihatkan suatu proses (Purnamasari, dkk, 2014: 4). Metode latihan (Drill
Methods) merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan
terhadap apa yang telah dipelajari siswa, sehingga memperoleh suatu keterampilan
tertentu (Rahmadani, 2015: 2).
C. PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Kegiatan Kids Craft ini dilaksanakan secara bertahap yang mana pada setiap
tahap akan berbeda bentuk kerajinan atau kreasinya dan setiap kreasi dilaksanakan
dalam beberapa pertemuan. Kreasi yang dibuat berupa lukisan dari teknik finger
painting dan airbrush, kreasi kokoru, kreasi origami, dan kreasi plastisin.
Penjelasan lebih rinci sebagai berikut.
a. Melukis dengan Teknik Finger Painting dan Airbrush
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 September 2019 mulai pukul
13.00 sampai pukul 15.00 WIB (2 jam). Jumlah anak yang mengikuti kegiatan
ini kurang lebih 15 anak. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini
antara lain: lem kayu, pewarna makanan, sunlight, sisir bekas, sikat gigi bekas,
dan daun-daunan.
Menurut Sumanto (Astria, dkk, 2015: 8) finger painting adalah jenis kegiatan
membuat gambar yang dilakukan dengan cara menggoreskan adonan warna
(bubur warna) secara langsung dengan jari tangan secara bebas diatas kertas
gambar. Kegiatan ini diawali dengan mengajak anak membuat warna terlebih
dahulu dengan cara mencampur lem kayu dan pewarna makanan (sesuai
keinginan) sampai tercampur rata kemudian ditambahkan sedikit sunlight
supaya tidak terlalu lengket. Setelah itu dilanjutkan dengan pembuatan lukisan
dengan cara menggoreskan warna-warna dengan menggunakan jari-jari tangan
maupun telapak tangan secara bebas sesuai dengan imajinasi masing masing.
Lukisan yang sudah jadi kemudian dijemur supaya tidak basah.
Kegiatan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus
pada anak karena dibutuhkan kekuatan dari jari-jari tangan pada saat anak
mengoleskan bubur finger painting di atas kertas. Kegiatan ini secara tidak
langsung akan membuat otot-otot jari dan tangan anak semakin kuat. Selain itu,
untuk membuat hasil yang baik, perlu adanya koordinasi antara tangan dan mata.

Gambar 1. Proses Pembuatan Finger Painting


Airbrush merupakan salah satu teknik melukis yang mana menghasilkan
lukisan yang tidak menampakkan guratan kuas karena memanfaatkan tekanan
angin (Himawan, dkk, 2014: 3). Cara membuat lukisan dengan teknik airbrush
yaitu daun atau potongan kertas diletakkan diatas kertas putih, semprotkan
pewarna makanan dengan cara sikat gigi dibahasi pewarna makanan sesuai
selera lalu disikatkan dengan sisir di atas kertas yang di atasnya telah diberi daun
atau potongan kertas. Tunggu cat hasil semprotan tersebut sampai kering apabila
sudah kering daun atau potongan kertas dapat diangkat.
Melukis dengan teknik airbrush memberikan kesan yang bermakna dan
menyenangkan bagi anak. Kegiatan yang menyenangkan itulah yang dapat
membantu meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak. Kegiatan yang
menyenangkan akan merangsang anak untuk mengeksplorasi ide-ide bebas.
Selain itu, kegiatan menggosok-gosokkan sikat gigi dengan sisir akan
membutuhkan koordinasi antar kedua tangan dan mata.

Gambar 2. Proses Melukis dengan Teknik Airbrush


b. Kreasi Kokoru
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14, 15, dan 22 September 2019.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih 15 anak. Alat dan bahan yang diguanakan yaitu
kertas kokoru (ukuran bebas), lem UHU, dan gunting.
Komponen kertas Kokoru paper atau kertas kokoru singkatan dari CO-lor
CORRU-gated paper, yang artinya kertas berwarna yang gelombang atau kertas
gelombang warna (Wulandari dan Riyanto, 2018: 56). Kreasi dari kertas kokoru
ini dapat berupa kaya dua dimensi maupun tiga dimensi. Awalnya anak di beri
contoh cara pembuatan kreasi kokoru yaitu dengan menggulung kertas kokoru
tersebut kemudian di lem pada ujungnya. Selanjutnya anak dibebaskan membuat
karya sesuai imajinasi masing-masing. Kegiatan ini dapat meningkatkan
keterampilan motorik halus karena pada saat anak-anak melipat atau
menggulung kertas jari jemari mereka akan terampil. Selain itu, adanya
kordinasi antara mata dan tangan.
Gambar 3. Proses Pembuatan Kreasi Kokoru
c. Origami
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15, 16, 17, dan 19 September 2019
yang mana setiap pertemuan dilaksanakan kurang lebih 1 jam. Anak-anak yang
berpartisipasi dalam kegiatan ini kurang lebih 10-17 anak. Alat dan bahan yang
digunakan berupa kertas lipat dan gunting.
Kata origami berasal dari bahasa Jepang yakni dari kata oru yang berarti
melipat dan kami berarti kertas (Purnamasari, dkk, 2014: 5). Awalnya anak
diberi contoh membuat bentuk sederhana dengan cara membuat lipatan-lipatan
secara berurutan. Setelah bisa, anak diajari bentuk-bentuk lain seperti bunga,
anjing, kupu-kupu, burung, katak, dan bentuk love.
Sumantri (Sobariyah, dkk, 2013: 4) mengemukakan bahwa teknik melipat
kertas merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk melatih koordinasi
mata dan otot-otot tangan, serta konsentrasi. Untuk anak, tindakan melipat dan
membentuk, merobek, menjimpit bahkan menggunting kertas memiliki fungsi
melatih motorik halus anak dalam masa perkembangannya.

Gambar 4. Proses Pembuatan Origami


d. Kreasi Plastisin
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 September 2019. Kegiatan
diikuti oleh kurang lebih 15 anak. Bahan yang digunakan berupa plastisin warna
warni. Plastisin termasuk dalam clay (dalam bahasa Indonesia adalah tanah liat)
yang terbuat dari campuran tepung dan lem (Partiyem, 2014: 23). Awalnya, anak
diajari cara membuat bentuk-bentuk sederhana yang ada di sekitar seperti bunga
dan hewan. Setelah itu, anak dibebaskan membuat bentuk sesuai ide masing-
masing.
Plastisin mempunyai kelebihan berupa tekstur yang lembut sehingga
nantinya akan memudahkan anak untuk meremas, mencubit serta membentuk
berbagai bentuk yang dikehendaki. Hal itu dapat membantu menstimulasi
kelenturan dan kekuatan otot-otot halus pada pergelangan tangan dan jari-jemari
anak.

Gambar 5. Proses Pembuatan Kreasi dari Plastisin


D. HASIL
Hasil dari kegiatan ini berupa karya-kayarya kreasi anak di mana setiap
pembuatan Kids Craft tersebut dapat meningkatkan perkembangan motorik
halus pada anak. Anak akan menggunakan jemari dan telapak tangannya untuk
membuat adonan warna, menggoreskan wana, menyemprotkan warna, melipat
kertas, memotong kertas, menggulung kertas, menekan dan membentuk
plastisin, dll. Kegiatan tersebut secara tidak langsung akan membuat otot-otot
jari dan tangan anak semakin kuat serta perlu adanya koordinasi antara tangan
dan mata. Kegiatan Kids Craft yang menyenangkan akan memudahkan
terjadinya peningkatan keterampilan motorik pada anak, merangsang anak untuk
mengimplementasi ide-idenya. Anak yang pada awalnya selalu meminta
bantuan orang lain (misalnya dalam memotong kertas, melipat kertas, membuat
suatu bentuk tertentu, dll), lama-kelamaan bisa melakukan kegiatannya sendiri.

Gambar 6. Hasil kreasi plastisin, kokoru, airbrush, origami, dan finger


painting
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan
bahwa kegiatan Kids Craft merupakan salah satu alternatif kegiatan yang dapat
menstimulasi perkembangan motorik halus anak. Berbagai jenis Kids Craft yang
dilaksanakan di Dusun Wates melibatkan berbagai aktivitas seperti mencampur
dan menggoreskan warna, menyemrotkan warna, menggulung kertas, melipat
kertas, memotong kertas, membentuk plastisin, dan aktivitas seni rupa lainnya.
Kids Craft di Dusun Wates dilaksanakan minimal 1 pertemuan setiap minggu.
2. Saran
Kepada guru atau orang tua disarankan untuk selalu melibatkan anak dalam
berbagai aktivitas yang menyenangkan dan bervariasi. Guru maupun orang tua
juga harus selalu membimbing merangsang anak berpikir kreatif sesuai dengan
imajinasi masing-masing. Dengan begitu, keterampilan motorik halus pada anak
akan meningkat. Kepada peneliti lain, agar dapat melanjutkan penelitian ini
sehingga menjadi lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Astria, Nina, dkk. (2015). Penerapan Metode Bermain melalui Kegiatan Finger
Painting untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus. E-Journal PG
PAUD Vol 3 No. 1. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Himawan, Gd Riski Soma, dkk. (2015). Penerapan Teknik Air Brush Media
Layangan di “Kite Painting No Problem Sing Ken-Ken”, Celuk, Sukawati.
E-Journal Seni Rupa Vol 11. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
Partiyem. (2014). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus dengan Kegiatan
Bermain Plastisin Kelompok B PAUD ISTIQOMAH Sumber Bening
Kecamatan Selupu Rejang. Skripsi. Universitas Bengkulu
Purnamasari, Ni Kadek Novi, dkk. (2014). Penerapan Metode Demonstrasi melalui
Kegiatan Melipat Kertas (Origami) untuk Meningkatkan Perkembangan
Motorik Halus Anak. E-Journal PG-PAUD Vol. 2 No. 1. Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja
Rahmadani, Putri. (2015). Pengunaan Metode Latihan (Drill) untuk
Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas III C. Artikel
Penelitian. Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Sobariyah, Khaqi, dkk. (2013). Penerapan Metode Pemberian Tugas Melipat
Kertas untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak TK Amartha
Kumara Tahun Pelajaran 2012/2013. Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
Wulandari, Sri dan Riyanto, Arifah. (2018). Peningkatan kreativitas melalui Media
Kertas Kokoru pada Anak Usia Dini di TK Kartika XIX-43 Cimahi. Jurnal
Ceria Vol. 1 No. 3. IKIP Siliwangi Bandung
BIODATA PENULIS
Titis Noviastari, kelahiran Gunungkidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta, 12
November 1997. Pernah menempuh
pendidikan di SD Negeri Gebang.
Kemudian melanjutkan di SMP Gotong
Royong 1 Tanjungsari dan melanjutkan di
SMA Negeri 1 Tanjungsari. Saat ini
pendidikan yang ditempuh merupakan S1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar di
Universitas Negeri Yogyakarta. Membaca
novel menjadi salah satu hobi.

Anda mungkin juga menyukai