Anda di halaman 1dari 1

Kesejahteraan merupakan kondisi di mana seseorang dapat memenuhi kebutuhan

jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat hidupnya.

Kesejahteraan masing-masing indvidu bisa berbeda-beda, karena bersifat subyektif.


Sehingga faktor-faktor untuk menentukan tingkat kesejahteraan juga berbeda.

Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan


Pembangunan Keluarga, keluarga sejahtera adalah:

Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antaranggota dan
antarkeluarga dengan masyarakat dan lingkungan.

Tahapan dan indikator keluarga sejahtera

Tingkat kesejahteraan keluarga dikelompokkan menjadi lima tahapan dengan


indikatornya masing-masing, yaitu ;

1. Tahapan Keluarga Pra Sejahtera (KPS)


2. Tahapan Keluarga Sejahtera I
3. Tahapan Keluarga Sejahtera II
4. Tahapan Keluarga Sejahtera III
5. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus

Keluarga Pra Sejahtera adalah keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari indikator
Keluarga Sejahtera I atau indikator kebutuhan dasar keluarga.

Indikator Keluarga Sejahtera I atau indikator kebutuhan dasar keluarga, yakni:

a. Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja atau
sekolah, dan bepergian.
c. Rumah yang ditempati keluarga memiliki atap, lantai, dan dinding yang baik.
d. Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.
e. Bila pasangan usia subur ingin ber-KB pergi ke sarana playanan kontrasepsi.
f. Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga,

Anda mungkin juga menyukai