Anda di halaman 1dari 1

KEJUJUJURAN

Di suatu kota yang padat, ada seorang anak bernama Sabil yang baru naik ke kelas 9. Sabil
adalah anak pendiam. Sabil hobi membaca dan juga hobi bermain game di Handphone-Nya.
Sabil adalah anak yang jujur, dia tidak pernah mencontek saat ujian, dia tidak mau nilainya
bagus hanya karena mencontek. Guru-guru mengenalnya sebagai anak rajin & jujur

Pada suatu hari, ada pengumuman dari sekolah bahwa minggu depan murid kelas 9 akan
ujian selama enam hari. Sabil mulai giat belajar, karena minggu depan sudah mulai ujian.

Hari itu pun tiba, murid kelas 9 ujian. Sabil yang sudah belajar bisa menjawab soal ujian
tersebut. Meskipun banyak teman sekelas Sabil yang mencontek, Sabil tidak pernah mau
mencontek. Sabil ingin memberitahukan kepada wali kelasnya bahwa temannya banyak yang
mencontek, tapi dia belum punya bukti

Sabil kesal dengan orang yang suka mencontek, karena itu perbuatan buruk. Seorang pelajar
seharusnya belajar, bukan mencontek.

Keesokan harinya Sabil mendapatkan jadwal piket jadi ia datang lebih pagi. Saat sedang
membersihkan kelas Sabil tidak sengaja menemukan kertas contekan temannya, Sabil langsung
mengambil kertas itu untuk diberikan kepada wali kelasnya. Pada saat jam pulang Sabil
menemui wali kelasnya untuk memberitahukan bahwa ada banyak murid yang mencontek.
Sabil memberikan kertas contekan itu dan diperiksa oleh wali kelasnya. Ternyata benar, ada
banyak yang mencontek, wali kelasnya sangat marah dan menyuruh Sabil untuk mencari
temannya yang menulis contekan itu.

Esoknya Sabil tau yang menulis contekan itu adalah temannya, Juleo. Sabil segera
memberitahukannya kepada wali kelas. Juleo dan teman-teman lain yg mencontek dimarahin
wali kelas. Mereka meminta maaf karena mencontek dan berjanji tidak akan mengulanginya.

Pada saat hari pembagian rapor, Sabil mendapatkan Peringkat Pertama karena kejujurannya.

Hari itu Sabil menyadari bahwa "Tidak ada yang sia-sia dan kejujuran itu sangat penting"

Anda mungkin juga menyukai