Anda di halaman 1dari 3

ULAH ANAK BARU

Jam sudah menunjukkan 7.30, ada kalanya kegiatan sesuatu di mulai di pagi hari. Tetapi
Angga yang sangat malas baru membuka matanya dari istirahat semalam.

Sedangkan hari ini adalah dimana hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru. Selepas ia
bermalas malas dia melihat jam dan dia tersadar akan keterlambatan dia.

Namanya Angga Saputra, nama panggilannya borok atau ngga, ia memiliki perawakan yang
sedikit gempal dan rambutnya yang ikal hampir berwarna pirang. Tapi, ia seorang laki yang malas,
nakal dan sombong Angga buru-buru bersiap dan berangkat ke sekolah dengan sopir pribadinya,
karena ia dari keluarga yang kaya.

Sesampainya Angga di sekolah, ia buru-buru berlarian menghampiri barisan di lapangan, dan


banyak siswa baru lain melihat nya dan ada satu murid perempuan bertanya.

"Kamu asal sekolah mana?", tanya silvi bocah perempuan yang berdiri di samping angga, lalu
angga menjawab pertanyaan silvi dengan muka sinis dan berkata "dari mana aja lah gausah banyak
tanya" ujar angga.

Kegiatan MOS pun di mulai yang di pimpin oleh pelaksana yaitu OSIS, ia pun mengikuti
kegiatan MOS dengan berjalan lancar dan mendapat kan beberapa teman baru. Namanya Adi,
Dayat, Jajang mereka pun akrab seperti teman pada umumnya.

Tetapi mereka tidak suka dengan sikap sombong dan angkuhnya Angga yang selalu berkata
tinggi seolah-olah merendahkan teman temannya, Adi yang berasal dari keluarga yang kurang
mampu ia pun merasa tersinggung dengan perkataan Angga, "enaknya jadi anak orang kaya mau
apa-apa tinggal beli", ujarnya.

Adi merasa dirinya tidak cocok bergaul dengan Angga, dia pun tidak menggubris perkataan
Angga dan pindah duduk ke bangku lain dan memilih menyendiri. lalu Silvi sahabat dekat Adi pun
menghampirinya dan berkata "kok ga gabung lagi sama mereka" kaya Silvi, "aku kurang suka
bergabung dengan Angga dia suka berkata seenak dia, mentang-mentang anak orang kaya!".

"Kringgg...", bel istirahat berbunyi siswa berhamburan dari kelas masing-masing menuju
kantin, Angga dan kawan kawan pun bergegas ke kantin dan hendak mengajak Adi, "lu daripada
diem ga jelas mending ikut gua yok kantin" ujarnya, "duluan aja sana nanti nyusul!" katanya Adi
dengan nada yang agak lantang Angga merasa tidak enak dengan nada bicaranya Adi, "bilang aja ga
punya duit lu kan anak orang ga mampu AHAHAHA" kata Angga sambil pergi membelakangi Adi.

Adi yang tersinggung akan perkataan Angga pun emosi dan mendorong Angga dari belakang
dan sambil meneriaki Angga "maksud lu apa hah?" ujar Adi, "lah emang lu anak kurang mampu kan
mungkin toh masuk sekolah ini juga karena batuan pemerintah" karena terlanjur emosi Adi pun
memukul Angga tepat di pipinya, Angga yang terlanjur emosi pun tidak bisa tinggal diam dia pun
membalas pukulan Adi, perkelahian hebat pun tidak bisa di lewatkan mereka berkelahi di lorong
sekolah menuju kantin.

Siswa pun bergerombol menghampiri mereka yang sedang berkelahi dan tidak terkecuali
Silvi sahabat Adi ingin memisahkan mereka berdua dikarenakan postur Angga menang dibandingkan
Adi Angga pun menang, namun datanglah guru BK dan mereka berdua di pisahkan dan di bawa ke
ruangan BK dan di tanyakan permasalahan mereka berdua dan mereka pun bercerita.

Guru BK pun memberikan nasihat kepada Angga untuk bisa tidak bisa bersikap seenaknya
kepada orang lain dikarenakan belum tentu orang bisa menerima perkataan yang kurang baik dari
seseorang, Angga pun mendapatkan berupa surat peringatan 1, untuk membuat efek jera dalam
melakukan perbuatan seperti itu. Dan pada akhirnya mereka pun bermaaf-maafan dan berteman
seperti biasa lagi.
Tema :

- Pendidikan

Judul :

- ULAH ANAK BARU

Tokoh :

- Angga : pemalas, sombong, nakal


- Dayat :ramah
- Adi : ramah, rendah hati
- Jajang : ramah

Alur :

- Maju menceritakan rentetan kegiatan dari mulai awal masuk sekolah

Latar tempat :

- Rumah Angga
- Lapangan sekolah
- Ruang kelas
- Lorong sekolah
- Ruang BK

Latar waktu :

- Pagi hari

Latar sosial :

- Menyedihkan
- Emosional

Pesan/Amanat :

- Janganlah kamu berbicara seenaknya pada orang lain belum tentu orang lain bisa menerima
perkataan buruk
- Harus bersikap rendah hati dan tidak boleh sombong atau angkuh dengan apa yang kita
punya

Anda mungkin juga menyukai