Nim : 2301321073
Kelas : 1 ks 2
B. Konsep ajarannya.
C. Kitab sucinya.
AGAMA HINDU
Konsep Umum
Agama paling popular diantara agama Arya adalah Hindu. Sebetulnya kata ‘Hindu’ adalah
kata dari bahasa Persia yang digunakan orang Eropa untuk merujuk pada penduduk yang
bermukim di sekitar lembah Indus. Kepercayaannya sendiri sebetulnya disebut ‘Brahmanisme
atau ‘Vedantaisme’.
Konsep ketuhanan
yang umum dalam agama Hindu adalah panteisme. Setiap wujud adalah berasal dari
Pramatma (Maha Atma, Roh Suci, Tuhan), segala sesuatu adalah wujud tuhan. Banyak
penganut Hindu mempercayai banyak tuhan (atau disebut dewa) yang berkuasa dan meliputi
segala sesuatu. Ada yang meyakini tiga dewa, yang lain pada 33 dewa dan bahkan yang lainnya
330 juta dewa. Namun diantara dewa-dewa tersebut yang dianggap paling berkuasa adalah tiga
dewa yaitu Brahma, Vishnu dan Syiva. Dalam pemujaannya sering dewa-dewa tersebut
dipersonifikasikan dalam bentuk patung-patung yang di puja. Umat Hindu umumnya juga
berkeyakinan segala sesuatu adalah tuhan dan menjadi obyek pemujaan; matahari, bulan,
pohon, sapi, kera dan sebagainya.
Para umat sedharma. Konsep dasar agama yang harus kita gunakan sebagai landasan pokok
adalah ajaran agama Hindu pada dasarnya memberikan tuntunan kepada pemeluknya tentang
tiga hal, yaitu: 1) hakikat kehidupan dalam agama hindu disebut Tatwa; 2) Tuntunan prilaku
sosial dalam kehidupan, dalam agama Hindu disebut Susila; dan 3)
Tatacara pelaksanaan ibadah dalam agama Hindu yang disebut Bhakti. Ini menjadi bagian
dalam pelaksanaan upacara yadnya dalam kehidupan beragama.
Dalam agama Hindu, ketiga tuntunan tersebut dirumuskan menjadi tiga kerangka dasar
agama Hindu. Tiga kerangka dasar tersebut adalah:
Tattwa (berkaitan dengan keyakinan atau srada), Susila (berkaitan dengan tata hubungan dan
prilaku baik dan buruk, benar dan salah, boleh dan tidak boleh), dan Acara (menyangkut
bhakti dalam upacara yadnya).
Dalam pelaksanaannya, tiga kerangka dasar agama Hindu ini menjadi satu kesatuan yang
utuh. Untuk memudahkan pemahaman, dapat dinyatakan sebagai berikut. Pertama, dalam
memahami dan melaksanakan tatwa, patut bersusila dan berupacara. Kedua, dalam
memahami dan melaksanakan susila, patut bertattwa dan berupacara. Ketiga, dalam
memahami dan melaksanakan upacara patut bertattwa dan bersusila
Veda
Veda dianggap sebagai kitab yang paling suci bagi umat Hindu, terdiri dari 4 Kitab yaitu
Rigved, Yajurved, Samved dan Atharvaved.
1. Yajurved
i) “Na tasya pratima asti”
“Tidak ada yang serupa denganNya”
[Yajurved 32:3]
ii) “Tuhan tidak memiliki rupa dan halus”
[Yajurved 40:8]
iii) Juga disebutkan dalam Yajurved sebagai berikut:
“Andhatama pravishanti ye asambhuti mupaste”
“tersesat di kegelapan bagi siapapun yang menyembah unsur alam –misalnya udara, air, api
dsb- dan makin tersesat di kegelapan bagi siapapun yang menyembah sambhuti- sambhuti:
sesuatu yang dibuat atau diciptakan misalnya patung, azimat, manusia dsb.”
[Yajurved 40 : 9]
2. Atharvaved
i) “Dev maha osi”
“Tuhan Maha Besar”
[Atharvaved 20:58:3]
AGAMA BUDHA
Konsep umum kepercayaan atau keyakinan terhadap Tuhan dalam agama Buddha yang
berkembang saat ini tidak digambarkan secara jelas. Mereka menolak berkomentar berkaitan
dengan eksistensi Tuhan ini (agnostic), ajarannya lebih bersifat ethical system dibanding agama.
Agama Buddha sendiri dasar dari ajarannya sesuai dengan yang diajarkan oleh
Siddharta Gautama adalah untuk mencapai pencerahan sempurna. Sang
Buddha mengajarkan prinsip-prinsip Dhamma dengan mengedepankan sikap
cinta kasih dan kebijaksanaan. Selain ajaran tersebut, salah satu ajaran yang
cukup penting adalah dengan berdana, dimana dengan berdana tujuannya
adalah untuk melatih kerelaan. Bentuk yang bisa diberikan juga macam-macam,
seperti uang, makanan, minuman, maupun materi.
Dengan melatih ajaran-ajaran tersebut kita sebagai umat Buddha dapat terlatih
untuk terbebas dari sifat keserakahan. Keserakahan tersebut adalah salah satu
penyebab penderitaan yang dimiliki oleh manusia, dengan keserakahan
manusia dapat melakukan berbagai tindakan kejahatan, sepertimenipu,
mencuri, korupsi, selingkuh, dan masih banyak tindakan kejahatan yang lainnya.
Dimana setiap tindakan tersebut akan menyebabkan penderitaan.
KITAB SUCI
Kitab suci Buddha yang paling tua ditulis dalam bahasa Pâli dan Sansekerta bernama
Tripitaka, yang terdiri dari 3 pitaka atau keranjang. Mengutip buku Buddhism in a Nutshell
oleh Narada Thera (2017:4), kitab Tripitaka terbagi atas 3 kelompok besar, yakni:
Kitab Sutta Vibhanga yang berisi 227 peraturan bagi para bhikkhu dan bhikkhuni, yang
mencakup 8 jenis pelanggaran
Kitab Khandhaka yang terbagi atas Mahâvagga dan Cullavagga. Kitab Mahâvagga memuat
deretan peraturan dan uraian tentang upacara penahbisan bhikkhu, upacara uposatha saat
bulan purnama dan bulan baru di mana dibacakan Pâtimokkha (peraturan disiplin bagi para
bhikkhu).
Sutta Pitaka terdiri dari 5 kumpulan (nikâya)
AGAMA YAHUDI
Yahudi adalah agama yang dianut oleh bangsa Yahudi, yang merupakan pengikut Nabi Musa
(Moseh). Keyakinan Yahudi ini bersifat monoteisme namun sangat eksklusif, mereka
beranggapan agamanya hanya untuk keturunan Yahudi saja, sebab mereka berkeyakinan
bangsanya adalah bangsa pilihan Tuhan, yang memiliki kelebihan dibandingkan bangsa lain di
dunia
ada dasarnya, prinsip sentral dalam agama Yahudi adalah konsep mengesakan Tuhan. Hal
tersebut dapat dilihat dalam sebuah ayat berikut ini yang dikenal dengan nama syema.
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa! (Ulangan 6:4).
Sebelumnya penulis sebutkan, bahwa saat ini, orang-orang Yahudi merupakan salah satu
pelaku utama di berbagai bidang. Dalam bidang pemikiran, mereka banyak terlibat
mewarnai pemikiran dunia internasional, khsususnya dalam isu-isu, kemanusian, politik dan
ekonomi. Doktrin yang ditanamkan secara temurun bahwa mereka adalah umat yang
terbaik. Dorongan inilah yang menjadi mereka terus bersemangat dan senantiasa melakukan
perluasan kekuasaan dalam berbagai bidang.
Sebagai orang Kristen, kita tidak berusaha untuk mempelajari kepercayaan. Kita
merangkul Alkitab dan merenungkannya sehingga kita dapat menarik semakin dekat
kepada Juruselamat. Kita hidup kudus karena kita telah diisi dan dikuasai oleh
Pribadi Yesus Kristus melalui Roh Kudus. Setiap mencari tulisan suci sebagai
sarana dalam dirinya sendiri menyisakan satu kosong, mungkin ada pengetahuan
kepala, tetapi tidak ada yang memperoleh nilai kekal.
Yohanes 5:39-40 mengatakan, "Anda rajin mempelajari Alkitab karena Anda berpikir
bahwa dengan mereka, Anda memiliki hidup yang kekal Ini adalah Alkitab yang
bersaksi tentang saya, namun Anda menolak untuk datang ke saya untuk memiliki
hidup.." Kristus mencaci orang-orang Farisi untuk seeking seperti ketika Ia masih di
bumi. Pencari dan mahasiswa dari agama lain dapat menyatakan kesetiaan kepada
moralitas dan pengetahuan memperkaya, tetapi hidup mereka tidak berubah dalam
hati karena tidak ada Kepribadian berdiamnya untuk mempengaruhi perubahan.
Ajaran agama Kristen berbeda dari ajaran agama lain juga bahwa Tuhan Sendiri
yang menetapkan itu. Allah, melalui Roh Kudus, dilahirkan Gereja Kristen pada hari
Pentakosta ketika orang percaya di ruang atas dibaptis dengan Roh Kudus. Rasul
Paulus menjelaskan hal itu dengan menyatakan bahwa Roh membaptis kita ke
dalam satu tubuh. 1 Korintus 12:13 mengatakan, "Karena kita semua dibaptis oleh
satu Roh menjadi satu tubuh - baik orang Yahudi maupun orang Yunani, hamba atau
bebas -. Dan kita semua diberi minum dari satu Roh"
1. Kejadian (Genesis)
2. Keluaran (Exodus)
3. Imamat (Leviticus)
4. Bilangan (Numbers)
5. Ulangan (Deuteronomy)
6. Yosua (Joshua)
7. Hakim-Hakim (Judges)
8. Rut (Ruth)
9. 1 Samuel
10. 2 Samuel
11. 1 Raja-raja (Book of Kings)
12. 2 Raja-Raja (2nd Book of Kings)
13. 1 Tawarikh (Books of Chronicles)
14. 2 Tawarikh (Chronicles)
15. Ezra
16. Nehemia (Nehemiah)
17. Ester (Esther)
18. Ayub (Job)
19. Mazmur (Psalm)
20. Amsal (Proverbs)
21. Pengkhotbah (Ecclesiastes)
22. Kidung Agung (Song of Solomon)
23. Yesaya (Isaiah)
24. Yeremia (Jeremiah)
25. Ratapan (Lamentations)
26. Yehezkiel (Ezekiel)
27. Daniel
28. Hosea
29. Yoel (Joel)
30. Amos
31. Obaja (Obadiah)
32. Yunus (Jonah)
33. Mikha (Micah)
34. Nahum
35. Habakuk (Habakkuk)
36. Zefanya (Zephaniah)
37. Hagai (Haggai)
38. Zakharia (Zechariah)
39. Maleakhi (Malachi)
AGAMA ISLAM
Agama Islam tergolong dalam kategori agama semitik. Islam memiliki arti berserah diri kepada
Allah. Muslim menerima Al Quran sebagai ucapan Allah, perintah Allah yang disampaikan
kepada Rasul Allah Muhammad SAW yang kemudian disampaikan kepada umatnya secara
verbatim. Islam menyatakan bahwa di sepanjang jaman Allah mengutus rasul-rasulNya guna
menyampaikan pesan mengenai keEsaan Allah dan pengabdian kepadaNya serta tentang ‘Hari
kemudian’; kehidupan setelah kematian dimana segala amal perbuatan selama hidup di dunia
akan diperhitungkan, akan dipertanggungjawabkan kepada Allah. Jadi Islam bukanlah agama-
seperti yang sering disalahtafsirkan- yang didirikan dan disebarkan oleh Rasulullah Muhammad,
diyakini bahwa Islam adalah keyakinan yang juga disampaikan oleh Adam, Nuh, Ibrahim,
Ismail, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Yahya, Isa (Yesus)dan nabi serta rasul-rasul lainnya.
KONSEP KETUHANAN
Konsep Ketuhanan
Konsep ketuhanan dalam Islam tercantum dalam Al Quran Surah Al Ikhlas sebagai berikut:
i) ”Qul huwallahu ahad”
“Katakanlah : Allah itu Esa”
ii) “Allahu Shomad”
“Allah tempat bergantung segala sesuatu”
iii) “Lam yalid wa lam yuulad”
“Dia tidak beranak dan diperanakan”
iv) “Walam yakullahu kufuwan ahad”
“Dan tak ada sesuatupun yang setara denganNya”
[Al Quran, Al Ikhlas:1-4]
(Bandingkan dengan konsep monoteisme yang juga ada pada kitab suci agama Hindu
Upanishads juga Dasatir kitab suci Zoroasterisme)
Empat ayat Surah Al Ikhlas di atas merupakan landasan dasar pemahaman mengenai Tuhan
dalam Islam, dan 4 ayat tersebut juga merupakan ‘batu uji’ mengenai konsep ketuhanan. Tak
ada seorangpun atau apapun bisa disebut tuhan jika tak lolos dari 4 kriteria diatas.
Aspek akidah bisa disebut sebagai keimanan atau kepercayaan. Akidah harus
bersumber dari Al-Quran yang merupakan kalam Allah, baru kemudian hadits
Rasulullah. Dalam keimanan tak boleh bercampur dengan ragu atau prasangka,
untuk itu akidah hanya bertempat dan diakui oleh hati.
Iman menempati posisi utama dalam ajaran Islam, lantaran merupakan perkara
yang mendasari kehidupan umat Islam. Terdapat enam asas yang melandasinya,
dan dikenal sebagai rukun iman. Keenamnya ini disebutkan dalam Surah Al-Baqarah
ayat 177:
ٰۤل
َلْي َس اْلِبَّر َاْن ُت َو ُّلْو ا ُو ُجْو َه ُك ْم ِقَبَل اْلَم ْش ِر ِق َو اْلَم ْغ ِر ِب َو ٰل ِكَّن اْلِبَّر َم ْن ٰا َمَن ِباِهّٰلل َو اْلَي ْو ِم اٰاْل ِخ ِر َو اْلَم ِٕىَك ِة َو اْلِك ٰت ِب َو الَّن ِبّٖي َن ۚ َو ٰا َت ى
اْلَم اَل َع ٰل ى ُحِّبٖه َذ ِو ى اْلُقْر ٰب ى َو اْلَي ٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكْي َن َو اْب َن الَّس ِبْي ِۙل َو الَّس ۤا ِٕىِلْي َن َو فِى الِّر َقاِۚب َو َاَقاَم الَّص ٰل وَة َو ٰا َت ى الَّز ٰك وَةۚ َو اْلُمْو ُفْو َن
ٰۤل ٰۤل
ِبَعْهِدِه ْم ِاَذ ا َع اَه ُدْو اۚ َو الّٰص ِبِر ْي َن ِفى اْلَب ْأَس ۤا ِء َو الَّضَّر ۤا ِء َو ِحْي َن اْلَب ْأِۗس ُاو ِٕىَك اَّلِذْي َن َص َد ُقْو اۗ َو ُاو ِٕىَك ُه ُم اْلُم َّت ُقْو َن
Artinya: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat,
melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari
Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan
(memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati
janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa
peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang
yang bertakwa."
Yakni berupa keyakinan dan pengetahuan mengenai Allah SWT disertai sejumlah
nama dan sifat yang menunjukkan Dzat ketuhanannya. Selanjutnya kepercayaan
akan adanya sejumlah malaikat yang selalu tunduk atas tugas dan perintah
tuhannya yaitu Allah dalam mengurusi kehidupan ciptaan-Nya.
Juga sebagai muslim yang memiliki akidah perlu membenarkan kitab-kitab samawi
berisi kalam Allah yang diwahyukan kepada sejumlah utusan-Nya. Firman-Nya ini
dikatakan menjadi juru selamat dan kebahagiaan abadi bila diikuti sesuai zamannya.
Misal, kitab Allah yang berlaku saat ini adalah Al-Qur'an, sehingga perlu untuk
mengikutinya.
Kemudian yakin akan sejumlah utusan yakni para nabi dan rasul yang membawa
kebenaran juga risalah langsung dari Allah. Bukan hanya itu, sebagai muslim juga
perlu menerima dan mematuhi segala ajarannya juga meneladani akhlaknya.
Adapun akidah juga haru meliputi kepercayaan akan datangnya hari akhir dunia.
Serta ketentuan Allah dalam menetapkan baik buruk (takdir) bagi hamba-hamba-
Nya.
2. Ibadah
Ibadah menjadi inti ajaran Islam yang bersifat lahiriah dan merupakan perwujudan
dari akidah hamba Allah SWT. Keduanya saling melengkapi, lantaran iman ada pada
jiwa maupun roh seseorang, sementara ibadah dalam fisiknya.
Pokok ibadah dirumuskan dalam rukun Islam yang berjumlah lima hal, sebagaimana
dalam hadits dari Abdullah bin Umar, ia berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
Artinya: "Islam dibangun atas lima perkara, yaitu mengakui bahwa sesungguhnya
tidak ada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah, mendirikan
shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan puasa Ramadhan, dan menunaikan haji
bagi yang mampu." (HR Muslim)
Dijelaskan bahwa pengakuan ini berbentuk syahadat, yang diakui dalam hati,
diucapkan dengan lisan serta diamalkan oleh anggota tubuh. Adapun shalat
merupakan pilar utama dalam ibadah sebab berupa komunikasi terhadap Allah. Ada
shalat hal yang harus dikerjakan umat Islam setiap harinya, yakni shalat fardu lima
waktu.
Sering dibarengi dengan shalat dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, zakat termasuk
ibadah yang perlu dilakukan lantaran dapat melatih moral kaum muslim terhadap
sesama makhluk sosial. Kemudian puasa juga mampu membimbing akhlak umat
agar bisa menahan diri dalam berbuat buruk, dengan itu diwaibkan bagi kaum
muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan.
Dan diperlukan pula untuk menunaikan ibadah haji ke Kakbah di kota Makkah.
Keseluruhan rukun Islam sangat erat dengan pembinaan spiritual dan kemuliaan
akhlak umat Islam, yang mana bisa melatih mereka menuju pribadi yang lebih baik.
3. Akhlak
Disebutkan bahwa aspek akhlak adalah bentuk merealisasikan akidah dan ibadah
melalui amal kebaikan yang didasarkan karena Allah SWT semata. Amal di sini
menjadi cerminan atas budi pekerti, serta etika seorang muslim atas ajaran Islam
yang dipelajarinya.
Benar bahwa aspek akhlak ditujukan karena, tetapi akhlak berkaitan pula dengan
kehidupan bersosial dengan masyarakat ataupun makhluk ciptaan Allah lainnya.
Untuk itu perlu memiliki akhlak yang menggambarkan ajaran Islam yang
berlandaskan Al-Qur'an dan sunah Rasulullah. Seperti beramal saleh dengan
bersedekah, berpuasa, membantu sesama dan lainnya