Anda di halaman 1dari 5

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id
Pengantar Fisika Teknik

Bab 1
BESARAN-BESARAN SKALAR DAN VEKTOR

Satuan-satuan dan Standard


Apabila kita ingin mengetahui sesuatu atau menyatakan sesuatu, maka
haruslah kiita menyatakannya dalam bentuk angka-angka supaya dapat
memahami hal tersebut secara baik.
Untuk memberikan pengertian yang lebih jelas tentang angka-angka itu
maka di belakang angka-angka itu diberi satuan-satuan. Agar supaya
susunan ini tidak meragu-ragukan, maka dibuatlah suatu perjanjian
Internasional akan satuan-satuan tersebut. Misalnya untuk mengukur
panjang suatu batang maka dipakailah meter.
Jadi untuk satuan meter dibuatlah suatu perjanjian yang kita sebut
standart meter, yaitu sebuah batang paduan dari platina dan iridium
yang penampang lintangnya berbentuk x dan disimpan di Internasional.
Burean of weghts and Measures di Seures dekat Paris.
Jarak antara dua buah garis yang digariskan pada sumbat dari emas
dekat ujung dan pangkal batang, jika tahu batang sama dengan suhu es
yang melebur disebut satu meter. Seperseratus daripada jarak ini
disebut satu cm.
Demikian pula untuk mengetahui berat suatu benda standard kilogram
ialah suatu benda yang mempunyai massa yang sama dengan 1000 cm3
air murni yang bersuhu 40C. Jadi untuk menyatakan sesuatu menjadi
mudah.
Misalnya kita ingin menyatakan panjang sebuat tongkat 10 m. Kita sudah
dapat membayangkan bahwa panjang tongkat itu 10 x satu meter
(satuan meter) dimana panjang satu satuan meter kita punyai sebagai
alat pengukurnya.

1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengantar Fisika Teknik

Scalar dan Vektor


Besaran-besaran di dalam ilmu fisika, kita bagi menjadi dua macam
yaitu:
1. Besaran scalar, yaitu suatu besaran yang hanya mempunyai besar
saja, misalnya: volume. Dimanapun kita mengukur volume sesuatu
benda 10 cm3 dari arah manapun kita mengukur benda itu akan
tetap 10 cm3.
Demikian pula, bila kita mengukuir suhu kamir. Suhu itu dapat kita
ukur di setiap tempat pada kamar itu. Tidak tergantung daripada
arah kita mengukur asalkan kamar itu homogeny, maka kita akan
memperoleh suhu yang sama.
2. Besaran vektor, yaitu suatu besaran yang mempunyai besar dan
arah misalnya: kecepatan, percepatan, gaya, momen gaya dan
sebagainya. Kita ambil salah satu contoh yaitu kecepatan sepeda
motor 30km/jam. Kecepatan 30 km/jam sudah mengandung arti
arahnya. Kemanakah arah sepeda motor tersebut, ke Utara ke
Selatan, atau ke Atas?
Jadi untuk melukiskan vektor perlulah arah dan besarnya.
Untuk melukiskan sesuatu vektor biasanya dipakai anak panah dan
di dalam penulisan-penulisan notasi atau simbol-simbol untuk
membedakan vektor dan scalar, maka vektor biasanyanya di tulis
dengan huruf cetak tebal misal: A, atau dicetak dengan huruf biasa
-
tetapi diatasnya diberi tanda garis misal A .
Seperti telah dikatakan tadi bahwa besaran vektor dapat dilukiskan
dengan anak panah. Panjang anak panah menunjukkan besar vektor
dan arah anak panah menunjukkan arah vektor. Untuk membedakan
besaran vektor dan scalar, maka pada besaran vektor ditulis dengan
huruf dicetak tebal atau di atas huruf tersebut diberi garis.
Misal : a, z, A = scalar
a, z , A = vektor

Sifat-sifat Vektor
Penjumlahan vektor dan pengurangan vektor.
1. Jumlah dua buah vektor a dan b adalah sebuah vektor c yang
diperoleh dengan meletakkan pangkal vektor kedua di ujung vektor
pertama.
Kemudian ditarik garis dari pangkal vektor pertama sampai pada
ujung vektor kedua, maka diperoleh vektor C.

2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengantar Fisika Teknik

Secara aljabar dapat ditulis :

a dan b membentuk sudut z

_
_
c b

a _
z
a
_ _ _
a+ b = c
Gambar : 1
_ _ _
. . . a+ b = c
_
ā ƃ c
Gambar 1 : 1a.
ā berimpit atau sejajar dengan ƃ dan searah

_ _ _
c b a

gambar 1 : 1b
a berimpit dan berlawanan arah.
_ _ _
A A+ B
_
_
B
B _
C

Gambar 1 : 3a Gambar 1 : 3b
_ _ _ _ _`
Berlaku A + B = B+ A = C (komulatif)

3
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengantar Fisika Teknik

_
A
_ Gambar 1 : 3c
B

_ _ _
C = B+ A
Setelah kita melihat kedua cara penjumlahan _
diatas, dapatlah kita
menarik suatu kesimpulan, bahwa _ vektor_ C ialah diagonal jajaran
genjang yang dibentuk oleh vektor : A dan B

Gambar 1 : 3c
_
B
_ _ _
C = B+ A
_
A
_ _
Vektor A dan B bekerja bersama-sama di satu titik.
_ _
Vektor Cadalah merupakan jumlah daripadda vektor A dan vektor
_
B yang bekerja pada titik yang sama.
Jika kita jumlah lebih dari 2 vektor dapat kita jumlahkan dua- dua vektor:
_
_
D
B
_ _ _
E = C+ D
_
A _
C
_ _ _
C = A+ B
_ _ _
E = C+ D
_ _ _ _
E = A + B+ D

Gambar 1 : 4
Atau dengan cara lain yaitu dengan memasangkan pangkal vektor yang
satu di ujung vektor yang pertama. Kemudian pangkal vektor yang ketiga

4
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pengantar Fisika Teknik

diujung vektor kedua. Selanjutnya di tarik garis penghubung dari pangkal


vektor pertama ke ujung vektor yang pertama ke ujung vektor yang
terakhir. Garis penghubung ini merupakan jumlah daripada vektor-
vektor tersebut.
_
B
_
D _
A _
_
_
B
A E D

Gambar 1 : 4a Gambar 1 : 4b
Sekarang kita tinjau penggunaan vektor di dalam persoalan-persoalan
fisika. Misalkan dua buah gaya F1 dan F2 yang bekerja pada sebuah
benda. _ _ _
R = F1 + F2
F2

Gambar 1 : 5
Kedua gaya F1 dan F2 yang bekerja pada benda A mempunyai efek yang
sama kalau kita mengerjakan gaya pada benda itu (seperti pada
gambar). Jadi dengan lain perkataan R adalah pengganti gaya-gaya dari F
atau R merupakan resultante F1 dan F2 secara vektor dapat kita tuliskan:

_ _ _
R = F1 + F2

Jika gaya-gaya itu tidak bekerja disatu titik, maka kita buat garis-garis
gaya yang melalui gaya-gaya tersebut. Kemudian tempat perpotongan
garis-garis gaya itu kita pakai sebagai titik pusat bekerjanya gaya. Semua
gaya kita geser sehingga titik pangkal gaya-gaya itu terletak pada
perpotongan garis gaya tadi.
Selanjutnya kita lakukan perpendekan vektor seperti diatas.

Anda mungkin juga menyukai