Anda di halaman 1dari 3

Nama : Firoos Atha Wafii

NIM : 21040705028
Kelas : 2021-D
Ujian Akhir Semester Pengantar Hukum Indonesia
SOAL
1. Dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah seringkali mengalami kondisi dimana
peraturan perundang-undangn tidak dapat menjawab persoalan dihadapi. Hal ini
dikarenakan dengan adanya perkembangan masyarakat yang mengakibatkan adanya
keadaan-keadaan tertentu yang sifatnya mendesak yang membuat pejabat/badan
administrasi permerintahan tidak dapat menggunakan kewenangan khususnya
kewenangan yang bersifat terikat (gebonden bevoegheid) dalam melakukan tindakan
hukum dan tindakan faktual secara normal. Sebagai Negara yang memiliki tujuan Negara
Kesejahteraan, negara tidak hanya bertugas menjaga ketertiban semata-mata, tetapi
negara ikut aktif campur tangan mengusahakan dan menyelenggarakan warga negaranya
untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan. Dalam ikut aktif menyelenggarakan
kesejahteraan tersebut, negara ikut campur tangan secara intens (terus menerus)
mengurusi kehidupan pribadi masing-masing individu. Campur tangan negara dalam
berhubungan dengan individu warganegara meliputi hampir seluruh aspek kehidupan.

Dari pernyataan di atas :

Apa yang dimaksud kewenangan yang digunakan pemerintah dalam keadaan-keadaan


tertentu tersebut? Berikan contohnya

JAWABAN

Pemerintah memiliki wewenang untuk membuat keputusa pada keadaan tertentu jika
suatu permasalahan belum memiliki dasar hukumnya/belum ada peraturannya, tidak
sesuai dengan hukum yang ada sekarang atau hukum yang berlaku belum mampu untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut. Jadi apa wewenang tersebut? Kewenangan
tersebut disebut dengan diskresi, pada pasal 1 ayat 9 undang-undang nomor 3 tahun 2014
tentang administrasi pemerintahan. Contohnya adalah diskresi pemerintahan di tengah
pandemi COVID-19. Presiden Joko widodo telah menetapkan keputusan presiden
(Keppres) No. 11 tahun 2020 tentang penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat
Corona Viruses Disease 2019 pada tanggal 31 maret 2020. Bertepaatan dengan itu,
terbitlah peraturan pemerintahan pengganti undang-undang No. 1 tahun 2020 tentang
kebijakan keuangan negara dan stabilitas sistem keuangan untuk mengstabilkan keungan
dan menangani masalah keuangan nasional karena dampak pandemi virus corona.

SOAL
2. Dalam penyelengaraan Pemerintahan kadang kala terdapat tindakan pemerintah yang
tidak sesuai dengan tujuan bahkan tidak dapat diterima secara akal sehat. Berdasarkan
pernyataan tersebut asas apakah yang dilanggar oleh Pemerintah tersebut dalam
melaksanakan tugasnya! Jelaskan asas tersebut beserta contohnya!

JAWABAN
Dalam kasus tersebut asas yang digunakan ialah Asas Principle of Corefness (asas
bertindak cermat) asas ini merupakan asas yang menginginkan badan administrasi negara
untuk bertindak hati-hati agar tidak terjadi kerugian bagi masyarakat umum. Contohnya
adalah kenaikan bahan bakar minyak, kenapa seperti itu? Karena jika pemerintah
menaikkan harga BBM maka negara akan mengalami kerugian yang lebih besar karena
disamping harga BBM naik akan terjadi pergolakan harga yang akan meningkat juga dan
hal tersebut akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah, jadi
pengambilan keputusan tersebut harus diawali dengan penelitian dan pertimbangan serta
perhitungan dan analisis yang matang dan tidak menimbulkan kerugian.
SOAL
3. Jelaskan sejarah perkembangan lahirnya konsep trias politica dan yang diterapkan di
Indonesia! Berikan dasar hukum!

JAWABAN

Ajaran Trias Politica karya John Locke, dari Inggris dan de Montesquieu asal Prancis
memisahkan kekuasaan menjadi tiga yakni legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Tujuannya
untuk melarang kesewenang-wenangan menggunakan kekuasaan. Dalam prakteknya
ternyata tidak mutlak, setiap negara menerapkan trias politika sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, perundang-undangan di Indonesia tidak semua bantuan DPR tapi juga
melibatkan pemerintah. Bahkan Undang-Undang APBN hanya disusun pemerintah untuk
dimintakan persetujuan dari dosen. Walau demikian negara tetap melarang kesewenang-
wenangan.

Pelaksanaan sistem demokrasi dan trias politika yang menimbulkan pro dan kontra di
indonesia juga butuh banyak kajian yang mendalam di kalangan para pakar hukum dan
hukum tata negara guna merumuskan dan mencari solusi yang tepat. Pastinya seorang
presiden tidak bisa melaksankaan sendiri agendanya tanpa adannya persetujuan anggaran
dari DPR. Bila tetap terjadi kesewenang-wenangan maka akan berhadapan dengan KPK
sebagai lembaga yudikatif atau penegak hukum.

Dasar hukum:
1. Bab III Undang-Undang Dasar 1945 tentang kekuasaan pemerintah negara. Hal
tersebut mencerminkan kekuasaan eksekutif yang dijalankan oleh presiden dibantu
oleh menteri-menteri
2. Bab VII Undang-Undang dasar 1945 mengenai Dewan Perwakilan Rakyat yang
mencerminkan badan Legislatif
3. Bab IX Undang-Undang Dasar 1945 mengenai kekuasaan kehakiman yang
mencerminkan badan yudikatif yang dijalankan oelh Mahkama Agung

Anda mungkin juga menyukai