Decision Making:
Root Cause Corrective
Action (RCCA) &
8 Disciplines Method
Non-Conformance
8 Disciplines Method
Latihan
2
ASSALAMU'ALAIKUM!
Kami
SRZ Consulting & Training
@srzconsulting @srz-consulting-training
3
Karena ada bumbu yang harus dibeli, Bu Fulanah
menitipkan ikan yang sedang digorengnya kepada
anaknya yang sedang santai di ruang keluarga.
Sesampainya kembali di rumah, Bu Fulanah
mendapati Anaknya tadi masih asyik dengan
gadget-nya.
Bersamaan dengan itu, tercium aroma gosong yang
menyengat dan asap mengepul dari dapur.
Alangkah kaget dirinya mendapati ikan menu
makan malam keluarganya tersebut telah gosong.
Bila ketidaksesuaian terjadi, termasuk yang timbul dari keluhan, organisasi harus:
e) memperbarui risiko dan peluang yang ditentukan selama perencanaan, jika perlu
Tindakan korektif harus sesuai dengan dampak dari ketidaksesuaian yang dihadapi.
6
ISO 9001:2015 Klausa 10.2 Non Conforming &
Corrective Action
7
2 Nonconformance (NCR)
Non conformance (NCR)
10
Requirement / Persyaratan
Diantara Customer Specification
persyaratan Standar Industri
tersebut adalah:
Prosedur / Instruksi Internal
11
Apa dasar untuk sebuah NCR?
12
PLANES (CRITERIA)
Untuk membantu mengingat detail NCR yang
diperlukan, ingat akronim “PLANES”
• Location • Activity
• Procedure
P reference L where the
deficiency
was found
A or
process
• Scale of
N • Nature of
deficiency E • Evidence
S the
problem
13
PLOR (CRITERIA)
Untuk membantu mengingat detail NCR yang
diperlukan, ingat akronim “PLOR”
P L O R
Problem Location Objective Reference
14
Root Cause Corrective
3 Action (RCCA)
Root Cause Corrective Action
16
Persyaratan Corrective Action
Containment
Problem
definition
• Hentikan terjadinya Analysis
ketidaksesuaian
• Menilai kerusakan /
• Bentuk tim
dampaknya (apa? berapa • Identifikasi
banyak? seberapa sering?)
• Sebutkan semua efeknya masalah • Metode
(cegah & tentukan berapa
banyak yang “lolos”) • Kumpulkan dan “5-Why“
• Notifikasi sesuai keperluan verifikasi data
17
Persyaratan Corrective Action (Lanjutan)
Solution Assessment
• Preventive actions of • Follow-up of implementasi
the root cause tindakan perbaikan
• Fokus pada perubahan • Penilaian efektivitas
/ modifikasi system tindakan perbaikan dalam
• Jangan fokus pada pencegahan terulang
kesalahan individu / kembalinya
pribadi ketidaksesuaian
18
4 METODELOGI 8D
METODELOGI 8D
20
D1 – Create a Team
D3 – Interim Containment
Action
D5 – Developing Permanent
Corrective Actions
D6 – Implementing Permanent
Corrective Actions
D7 – Preventive Measures
21
D1 – Create a Team
Hindari penugasan pada personil yang tidak sesuai. Tim yang berisikan pemilik
masalah serta stakeholder lainnya harus dilibatkan.
Tim yang dibentuk adalah tim multifungsi. Sebagai fungsi masalah, beberapa
fungsi berikut ini dapat termasuk Quality, Production, Maintenance, Engineer dll.
22
D1 – Create a Team
No Nama Departemen Fungsi dalam Tim 8D
D2 – Describe the Problem
Gambarkan masalah dengan jelas
24
“ Jika Kita tidak bisa
menjelaskannya secara
sederhana, maka Kita tidak
mengerti masalahnya
25
D2 – Describe the Problem
Question Answer
What?
Who?
Where
When?
Why?
How?
How Many?
D2 – Describe the Problem
Question Keterangan
What? Apa masalahnya (termasuk data dan bukti), pada produk / jasa yang mana? Teliti
semua elemen untuk menggambarkan masalah.
Who? Siapa yang bersangkutan / terkena dampak masalah: Siapa yang melaporkan
masalah? Siapa yang meluruskan masalah? Siapa yang mempengaruhi masalah?
Where Dimana masalah terjadi? Dimana masalah terlihat? Darimana masalah berasal?
When? Kapan masalah terjadi (Waktu, Tanggal, Tahapan produk / siklus proses, lamanya)
Why? Mengapa masalah terjadi? Mengapa masalah tidak terdeteksi sebelumnya?
How? Bagaimana kita tahu bahwa kita mempunyai masalah? Bagaimana masalah
diperbaiki? Bagaimana efek dari masalah yang diukur? Bagaimana masalah
terdeteksi?
How Many? Berapa banyak produk yang terdampak?
D3 – Interim Containment Action
Hentikan terjadinya ketidaksesuaian
• Jika kasusnya mendesak (berkaitan dengan keamanan) tindakan-tindakan dapat diluncurkan sebelum
mendefinisikan tim
Sebutkan semua efeknya (cegah & tentukan berapa banyak yang “lolos”),
apakah pelanggan internal / eksternal terpengaruh masalah.
28
D3 – Interim Containment Action
RCA adalah proses yang digunakan untuk menentukan alasan mendasar terjadinya suatu masalah.
Setelah akar penyebab masalah teridentifikasi, sumber (akar penyebab) masalah tersebut kemudian dapat
diperbaiki. Identifikasi sumber masalah menghilangkan semua hambatan lain yang diciptakan oleh masalah.
Menentukan akar penyebab masalah juga meminimalisir penggunaan waktu, uang, dan frustrasi yang tidak perlu.
Ada banyak metode yang digunakan untuk menentukan akar penyebab masalah.
Tidak ada metode yang benar atau salah. Meskipun, beberapa metode dapat mencapai akar penyebab lebih
cepat daripada yang lain.
30
Contributing Root Cause
Direct Cause(s)
Cause • Penyebab yang • Alasan mendasar
berkontribusi pada untuk masalah
• Masalah yang suatu masalah tetapi tersebut. Jika
terlihat yang dengan sendirinya diperbaiki akan
mengakibatkan tidak akan mencegah
masalah menyebabkan terulang kembali
masalah tersebut.
masalah tersebut.
31
D4 – Identify the Root Cause
32
D4 – Identify the Root Cause
Setiap tahapan why memiliki penyebab masalahnya sendiri. Dan penyebab diantara
masing-masing why adalah penyebab permasalahan yang terkontribusi. Kontribusi
antara Why 1, Why 2, Why 3 dst., dapat dimasukkan untuk memperjelas proses
analisis.
Mungkin ada penyebab masalah yang tidak berkontribusi, tetapi selalu ada akar
penyebab utama yang dianggap terbaik dan terlogis sebagai tempat berhenti
bertanya ”why?”
Tempat ini adalah tempat di mana terus bertanya “why?” tidak menambah nilai untuk
pencegahan pengulangan ketidaksesuaian, pengurangan variabilitas, atau
penghematan biaya
33
Contoh 1 – Penggunaan 5 Whys
35
Contoh 2 – Penggunaan 5 Whys
36
Contoh 3 - Penggunaan 5 Whys
3 Why 3
4 Why 4
5 Why 5
D5 – Developing Permanent Corrective Actions
• Dalam menentukan solusi perbaikan dan dalam memperioritaskannya dapat melihat halaman
selanjutnya
39
D5 – Developing Permanent Corrective Actions
Effectiveness: memiliki probabilitas menyelesaikan masalah.
Employee Involvement: Departemen dan personel yang terkena masalah harus dilibatkan
Contingency Planning : Semua solusi dikembangkan dengan harapan pasti berhasil. Elemen-elemen
penting dari solusi harus memiliki rencana cadangan untuk mencegah kegagalan seluruh solusi.
40
D5 – Developing Permanent Corrective
Actions
No. Action Efficiency Cost Time Total Priority
D5 – Developing Permanent Corrective
Actions
No. Action Efficiency Cost Time Total Priority
1 Action 1 2 3 2 12 2
2 Action 2 1 4 4 16 3
3 Action 3 4 5 3 60 5
4 Action 4 5 2 5 50 4
5 Action 5 3 1 1 3 1
D6 – Implementing Permanent Corrective
Actions
Follow-up
43
D6 – Implementing Permanent Corrective
Actions
No. Action Responsible Deadline Progress
D7 – Preventive Measures
Assessment
45
D7 – Preventive Measures
Assessment
No. Problem Plan Verification Plan Verification Plan Verification
Date Date Date Date Date Date
D8 – Congratulate the team
Menetapkan perpaduan 8D
47
5 LATIHAN
Contoh Kasus
Requirement Actual
13 mm
15mm
49
Fakta yang Diperoleh
Alat ukur yang digunakan untuk memeriksa dan merilis produk adalah Jangka sorong dengan Identitas
Metrologi No. 8-5051. Yang diketahui alat ukur tersebut telah lewat masa kalibrasinya saat digunakan.
(Masa kalibrasi berakhir pada 31 Oktober 2021)
Setelah dilakukan kalibrasi pada alat ukur tersebut, diperoleh data bahwa alat ukur tersebut out of
tolerance.
Selain digunakan untuk memeriksa dan merilis produk terdampak saat audit, alat ukur ini juga digunakan
untuk memeriksa produk lainnya
Produk-produk yang diperiksa dan dirilis menggunakan alat ukur tersebut ada yang telah dikirim ke next
process (masih di area produksi), dan ada yang telah dikirim pada pelanggan
Selain alat ukur tersebut, ditemukan alat ukur lain di area produksi yang kalibrasinya out of date
Perusahaan belum memiliki recall system untuk alat ukur yang masa kalibrasinya habis.
50
THANKS!
Any questions?
You can find us at:
@srzconsulting
@srz-consulting-training
51