Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

ANALISIS MATERI AJAR


TERMOKIMIA
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Analisis Materi Ajar
Dosen pengampu :1. Dr. Abdul Hadjranul Fatah, M.Si
2. Agtri Wulandari, S.Pd, M.Pd
3. Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd

Oleh:
Ayu Kristen Putri (203010208003)
Adinda Gloria Omega (ACC 117 036)
Khusnul Hatimah (203020208019)
Pasla Sentia Sigumonrong (203010208013)
Wulandari (203020208016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ANALISIS MATERI
AJAR TERMOKIMIA.”

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Analisis Materi Ajar Program Studi Pendidikan Kimia. Selain itu, makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan tentang analisis materi ajar termokimia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Dr. Abdul Hadjranul Fatah, M.Si, ibu
Agtri Wulandari, S.Pd, M.Pd, dan ibu Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Analisis Materi Ajar yang telah diberikan tugas makalah ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagikan
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Palangkaraya, 06 November 2021

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAAN .............................................................................................. 3


1. Analisis Materi Termokimia ................................................................................. 3
1.1 Identifikasi tingkat kompetensi, kompetensi dan ruang lingkup kimia
kelas XI ........................................................................................................... 3
1.2 Keterkaitan KI dan KD dengan indikator pencapaian kompetensi ................. 4
1.3 Kesesuaian materi kimia dengan tujuan pembelajaran ................................... 6
2. Analisis Konsep Materi Termokimia ..................................................................... 7
2.1 Pengertian konsep ........................................................................................... 7
2.2 Analisis label konsep, definisi, atribut, dan kedudukan ................................ 11
2.3 Peta konsep ................................................................................................... 12
2.4 Strategi penyampaian materi kimia............................................................... 13
2.5 Model pembelajaran materi kimia ................................................................ 13
2.6 Materi Termokimia ....................................................................................... 15
3. Soal dan Indikator Soal ........................................................................................ 15
3.1 Kartu soal ...................................................................................................... 16
4 TPACK dalam Materi Reaksi Redoks ...................................................................... 20
4.1 Pengertian TPACK ....................................................................................... 20
4.2 Software atau webstite materi kimia ............................................................. 22
4.3 Contoh RPP ................................................................................................... 23

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 29


A. Kesimpulan ................................................................................................... 29
B. Saran ............................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 30

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pada hakikatnya materi ajar merupakan seperangkat substansi pembelajaran
yang dituju sebagai acuan bagi para tenaga pendidik untuk menunjang keberhasilan
pembelajaran yang dilaksanakan. Berisi tentang pengetahuan, nilai, sikap, tindakan,
keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, teori,
formula, metode, prinsip, dan proses yang terkait, dengan pokok bahasan tertentu yang
diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara energi panas dan
energi kimia. Sedangkan energi kimia didefinisikan sebagai energi yang dikandung
setiap unsur atau senyawa. Energi kimia yang terkandung dalam suatu zat adalah
semacam energi potensial zat tersebut. Energi potensial kimia yang terkandung dalam
suatu zat panas atau entalpi reaktan dan dinyatakan dengan simbol H. Selisih antara
entalpi reaktan dan entalpi hasil pada suatu reaksi disebut perubahan entalpi reaksi.
Perubahan entalpi reaksi diberi sombol ∆𝐻.
Termokimia merupakan penerapan hukum pertama termodinamika terhadap
peristiwa kimia yang dibahas tentang kalor yang menyertai reaksi.
Makalah yang kami susun berisikan analisis materi dengan topik termokimia.
Memahami materi tentang energi dan perubahan energi, perubahan energi dalam reaksi
kimia, entalpi dan perubahan entalpi, penentuan perubahan entalpi, dan energi ikatan.
Capaian pembelajaran yang ingin dihasilkan makalah ini adalah keluasan materi
yang dipahami peserta didik terhadap ruang lingkup termokimia yang disesuaikan pada
uraian peta konsep, literatur materi, maupun pengusaan karakteristik termokimia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menganalisis materi termokimia?
1.1 Identifikasi tingkat kompetensi, kompetensi dan ruang lingkup kimia kelas XI
1.2 Keterkaitan KI dan KD dengan indikator pencapaian kompetensi
1.3 Kesesuaian materi kimia dengan tujuan pembelajaran
2. Bagaimana cara menganalsis konsep?
2.1 Pengertian konsep
2.2 Analisis label konsep, definisi, atribut, dan kedudukan
2.3 Peta konsep
2.4 Strategi penyampaian materi kimia
2.5 Model pembelajaran materi kimia
2.6 Materi termokimia

1
3. Bagaimana cara membuat soal?
3.1 Kartu soal
4. Bagaimana pengaruh TPACK dalam pembelajaran kimia?
4.1 Pengertian TPACK
4.2 Software atau webstite materi kimia
4.3 4.3 Contoh RPP

C. Tujuan
1. Mengetahui cara menganalisis materi termokimia
2. Mengetahui cara menganalisis konsep materi ajar
3. Mengetahui cara membuat soal
4. Mengetahui pengaruh TPACK dalam pembelajaran kimia

2
BAB II
PEMBAHASAAN

1. ANALISIS MATERI TERMOKIMIA


1.1 Identifikasi tingkat kompetensi, kompetensi dan ruang lingkup kimia kelas XI
Kompetensi Ruang Lingkup
 Mengembangkan sikap ilmiah: rasa  Energi dan perubahan energi
ingin tahu, berpikir logis dan analitis,  Perubahan energi dalam reaksi kimia
tekun, ulet, jujur, disiplin, tanggung  Entalpi dan perubahan entalpi
jawab, dan peduli.  Kerja dan kalor
 Memahami energi dan perubahan  Reaksi Endoterm dan reaksi eksoterm
energi dengan menerapkan hukum  Persamaan termokimia dan diagram
kekekalan energi. energi
 Menganalisis perubahan energi dalam  perubahan entalpi standar (∆𝐻°)
reaksi kimia dengan mengaitkan  Penentuan perubahan entalpi
energi panas, kalor, sistem, dan  Kalorimeter
lingkungan.
 Hukum Hess
 Menganalisis entalpi dan perubahan
 Hukum pertama termodinamika dan
entalpi yang berkaitan dengan hukum
energi dalam
pertama termodinamika, energi dalam,
 Energi ikatan
kerja, kalor, reaksi endoterm, dan
reaksi eksoterm.
 Memahami persamaan termokimia
dan diagram energi menggunakan
reaksi endoterm dan reaksi eksoterm.
 Menganalisis perubahan entalpi
standar (∆𝐻°) dengan mengaitkan
perubahan entalpi pembentukan
standar (∆𝐻𝑓° ), perubahan entalpi
penguraian standar (∆𝐻𝑑° ), dan
perubahan entalpi pembakaran standar
(∆𝐻𝑐° ).
 Menentukan perubahan entalpi dengan
mengaitkan kalorimeter dan hukum
Hess.
 Memahami energi ikatan melalui
proses pemutusan dan pengabungan
ikatan dengan mengaitkan energi
disosiasi ikatan (D) dan energi ikatan
rata – rata.

3
1.2 Keterkaitan KD dan KI dengan indikator pencapaian kompetensi pada Termokimia
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi
1. Menghayati dan 1.1 Menyadari 1. Menjelaskan Mengamati
mengamalkan ajaran adanya konsep energi  Menggali informasi dengan
agama yang dianutnya keteraturan dan perubahan cara membaca/
2. Menghayati dan termokimia energi dengan mendengar/mengamati/sistem
mengamalkan perilaku sebagai wujud hukum kekekalan dan lingkungan, perubahan
jujur, displin, tanggung kebesaran energi suhu, kalor yang dihasilkan
jawab, peduli (gotong Tuhan YME 2. Menganalisis pada pembakaran bahan
royong, kerjasama, dan perubahan energi bakar, dan dampak
toleran, damai), satun, pengetahuan dalam reaksi pembakaran tidak sempurna
responsif, dan pro-aktif tentang kimia dari berbagai bahan bakar
serta menunjukan sikap struktur berdasarkan
sebagai bagian dari partikel materi energi panas, Menanya
solusi atas berbagai sebagai hasil kalor, sistem, dan  Mengajukan pertanyaan
permasalahan dalam pemikiran yang berkaitan dengan:
lingkungan.
berinteraksi secara kreatif reaksi eksoterm dan
3. Menentukan
efektif dengan sosial manusia yang endoterm dalam
dan alam serta dalam kebenarannya entalpi dan
kehidupan sehari-hari,
menempatkan diri bersifat perubahan entalpi
bagaimana menentukan
sebagai cerminan tentatif. berdasarkan perubahan entalpi reaksi
bangsa dalam pergaulan 2.1 Menunjukkan hukum pertama
dunia. perilaku termodinamika, Pengumpulan data
3. Memahami,menerapkan, ilmiah energi dalam,  Mendiskusikan pengertian
menganalisis, (memiliki rasa kerja, kalor, sistem dan lingkungan
pengetahuan faktual, ingin tahu, reaksi endoterm,  Mendiskusikan macam-
konseptual, prosedural, disiplin, jujur, dan reaksi macam perubahan entalpi
berdasarkan rasa ingin objektif, eksoterm.  Merancang dan
tahunya tentang ilmu terbuka, 4. Menjelaskan mempresentasikan rancangan
pengetahuan, teknologi, mampu persamaan percobaan
seni, budaya, dan membedakan termokimia dan - Reaksi Eksoterm dan
humaniora dengan fakta dan Reaksi Endoterm
diagram energi
wawasan kemanusiaan, opini, ulet, - Penentuan Perubahan
berdasarkan
kebangsaan, teliti, Entalpi dengan
kenegaraan, dan bertanggung reaksi endoterm
dan reaksi Kalorimeter
peradaban terkait jawab, kritis, - Penentuan Kalor
penyebab dan fenomena kreatif, eksoterm.
Pembakaran Bahan Bakar
dan kejadian, serta inovatif, 5. Menentukan
perubahan entalpi  Melakukan percobaan reaksi
menerapkan demokratis, eksoterm dan reaksi
pengetahuan prosedural komunikatif ) standar (∆𝐻°)
endoterm; penentuan
pada bidang kajian dalam berdasarkan
perubahan entalpi dengan
spesifik sesuai dengan merancang perubahan entalpi
Kalorimeter dan penentuan
bakat dan minatnya dan pembentukan
standar kalor pembakaran bahan
untuk memecahkan melakukan bakar
masalah. percobaan (∆𝐻𝑓° ), perubahan

4
4. Mengolah, menalar, dan serta entalpi  Mengamati dan mencatat
menyaji dalam ranah berdiskusi penguraian hasil percobaan
konkret dan ranah yang standar (∆𝐻𝑑° ), Mengasosiasi
abstrak terkaitan dengan diwujudkan dan perubahan  Menganalisis data untuk
pengembangan dari dalam sikap entalpi membuat diagram siklus dan
yang dipelajarinya di sehari-hari. pembakaran diagram tingkat
sekolah secara mandiri, 2.2 Menunjukkan standar (∆𝐻𝑐° ).  Mengolah data untuk
dan mampu perilaku 6. Menentukan menentukan harga perubahan
menggunakan metode kerjasama, perubahan entalpi entalpi (azas Black)
sesuai kaidah keilmuan. santun, berdasarkan  Membandingkan perubahan
toleran, entalpi pembakaran sempurna
kalorimeter dan
cintadamai dengan pembakaran tidak
hukum Hess.
dan peduli sempurna melalui
7. Menjelaskan
lingkungan perhitungan
energi ikatan
serta hemat  Menghubungkan perubahan
melalui proses
dalam entalpi reaksi dengan energi
pemutusan dan
memanfaatkan ikatan
pengabungan
sumber daya  Menghitung perubahan
ikatan
alam. entalpi berdasarkan hukum
berdasarkan
2.3 Menunjukkan Hess dan energi ikatan
energi disosiasi
perilaku
ikatan (D) dan Mengkomunikasikan
responsif, dan
energi ikatan rata  Membuat laporan hasil
proaktif serta
– rata. percobaan dengan
bijaksana
sebagai wujud menggunakan tata bahasa
kemampuan yang benar.
memecahkan  Mempresentasikan hasil
masalah dan percobaan dengan
membuat menggunakan tata bahasa
keputusan. yang benar.
3.4 Membedakan
reaksi
eksoterm dan
reaksi
endoterm
berdasarkan
hasil
percobaan
dan diagram
tingkat
energi.
3.5 Menentukan
∆𝐻 reaksi
berdasarkan
hukum Hess,
data

5
perubahan
entalpi
pembentukan
standar, dan
data energi
ikatan.
4.4 Merancang,
melakukan,
menyimpulkan
serta menyajikan
hasil percobaan
penentuan ∆𝐻
suatu reaksi.
4.5 Merancang,
melakukan,
menyimpulkan
serta menyajikan
hasil percobaan
penentuan ∆𝐻
suatu reaksi.

1.3 Kesesuaian materi kimia dengan tujuan pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Materi


1. Peserta didik dapat menjelaskan  Energi dan perubahan energi
energi dan perubahan energi  Perubahan energi dalam reaksi
berdasarkan hukum kekekalan kimia
energi dengan tepat.  Entalpi dan perubahan entalpi
2. Peserta didik dapat menentukan  Penentuan perubahan entalpi
perubahan energi dalam reaksi  Energi ikatan
kimia berdasarkan energi panas,
kalor, sistem, dan lingkungan
dengan tepat.

6
3. Peserta didik dapat menentukan
perubahan entalpi standar (∆𝐻°)
berdasarkan perubahan entalpi
pembentukan standar
(∆𝐻𝑓° ), perubahan entalpi
penguraian standar (∆𝐻𝑑° ), dan
perubahan entalpi pembakaran
standar (∆𝐻𝑐° ) dengan tepat.
4. Peserta didik dapat membedakan
reaksi yang melepaskan kalor
(eksoterm) dengan reaksi yang
menerima kalor (endoterm) melalui
diagram entalpi dengan tepat.
5. Peserta didik dapat menghitung
perubahan entalpi menggunakan
kalorimeter dan hukum Hess
dengan benar.
6. Peserta didik dapat menentukan
perubahan entalpi menggunakan
data energi ikatan dengan benar.
7. Peserta didik dapat menganalisis
nilai kalor bakar dari bahan bakar
serta manfaat bagi kehidupan
sehari – hari dengan tepat.

2. Analisis Konsep Reaksi Redoks


2.1 Pengertian konsep
Konsep adalah kesan indrawi yang mempunyai makna tertentu,
memiliki kesatuan atribut yang berkaitan dengan simbol tentang objek,
peristiwa atau proses dan yang diberi label dalam wujud kata, tanda,
gerak badan dan angka. Contoh konsep: melayang, demo, pidato,
pertandingan, lombok, merah, sepakbola dan sebagainya.
Konsep secara sederhana adalah penamaan (pemberian label) untuk
sesuatu yang membantu seseorang mengenal, mengerti dan memahami
sesuatu hal tersebut. Konsep adalah kesepakatan bersama untuk penamaan
sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan
memecahkan masalah.

7
Contoh, jika kita menemukan informasi misalnya: ada sebuah benda
kotak yang cukup besar, benda itu terbuat dari besi atau logam
lain, ada rodanya, digerakkan dengan mesin, berjalan di jalan raya,
digunakan untuk mengangkut manusia atau barang; dengan kemampuan
mental manusia, informasi atau fakta tersebut disederhanakan dengan
memberi label atau nama “mobil”.
Konsep menurut Moore (Skeel, 1995:30) adalah “sesuatu yang
tersimpan dalam pikiran-suatu pemikiran, suatu ide atau suatu gagasan”.
Sedangkan Parker menyatakan bahwa “konsep adalah gagasan-gagasan
tentang sesuatu, konsep adalah suatu gagasan yang ada melalui contoh-
contohnya”.
Herron (1977) mengidentifikasi karakteristik yang dimiliki konsep
meliputi: label konsep, atribut konsep (atribut kritis dan atribut variabel) dan
jenis konsep. Dengan demikian dalam analisis konsep, perlu diidentifikasi
karakteristik konsep, yang meliputi ; label konsep, definisi konsep, atribut
konsep, hirarki konsep, jenis konsep, contoh dan noncontoh.
a) Label Konsep
Label konsep adalah nama konsep atau sub konsep yang dianalisis. Contoh label
konsep ; unsur, senyawa, atom, larutan, dan lain-lain.
b) Definisi Konsep
Label konsep didefinisikan sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang
diharapkan dari siswa. Untuk suatu label konsep yang sama, konsep dapat
didefinisikan berbeda sesuai dengan tingkat pencapaian konsep yang
diharapkan dikuasai siswa dan tingkat perkembangan kognitif siswa.
Atribut kritis dan atribut variabel
c) Atribut kritis merupakan ciri-ciri utama konsep yang merupakan
penjabaran definisi konsep. Atribut variabel menunjukan ciri-ciri
konsep yang nilainya dapat berubah, namun besaran dan satuannya
tetap.
d) Hirarki Konsep
Hirarki konsep menyatakan hubungan suatu konsep dengan konsep lain
berdasarkan tingkatannya, yaitu :

8
 konsep superordinat (konsep yang tingkatannya lebih tinggi)
 konsep ordinat (konsep yang setara)
 konsep subordinat (konsep yang tingkatannya lebih rendah).
Hirarki konsep dapat direpresentasikan dalam bentuk peta konsep dan
digunakan untuk menentukan urutan pembelajaran konsep.
e) Jenis Konsep
Umumnya jenis konsep dikelompokkan menjadi dua, yaitu konsep konkrit
dan konsep abstrak. Namun dalam ilmu kimia, terdapat banyak konsep
yang sukar dikelompokkan dengan jelas ke dalam konsep konkrit ataupun
abstrak. Oleh karena itu Herron (1977) mengembangkan jenis-jenis konsep
menjadi delapan jenis konsep, yaitu sebagai berikut:
• Konsep konkrit, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut variabel
dapat diidentifikasi, sehingga relatif mudah dimengerti, mudah
dianalisis dan mudah memberikan contoh dan noncontoh. Contoh
konsep konkrit antara lain: gelas kimia, tabung reaksi, batu baterai, sel
aki, sel Volta.
• Konsep abstrak, yaitu konsep yang atribut kritis dan atribut
variabelnya sukar dimengerti dan sukar dianalisis, sehingga sukar
menemukan contoh dan noncontoh. Konsep seperti ini relatif sukar
untuk diajarkan/dipelajari, karena tidak mungkin mengkomunikasikan
informasi tentang atribut kritis konsep ini melalui pengamatan
langsung. Oleh karena itu, diperlukan model-model atau ilustrasi yang
mewakili contoh dan noncontoh. Contoh konsep abstrak antara lain:
atom, molekul, inti atom, ion, proton, neutron.

• Konsep abstrak dengan contoh konkrit, yaitu konsepnya mudah


dikenali, namun mengandung atribut sukar dimengerti, sehingga sukar
membedakan contoh dan noncontoh. Contohnya antara lain: unsur,
senyawa, elektrolit.
• Konsep berdasarkan prinsip, yaitu konsep yang memerlukan prinsip-
prinsip pengetahuan untuk menggunakan dan membedakan contoh
dan noncontoh.
Contohnya antara lain: konsep mol, beda potensial.

9
• Konsep yang menyatakan simbol, yaitu konsep yang mengandung
representasi simbolik berlandaskan aturan tertentu. Contohnya antara
lain: rumus kimia, rumus, persamaan.
• Konsep yang menyatakan nama proses, yaitu konsep yang
menunjukkan terjadinya suatu ‘tingkah-laku’ tertentu. Contohnya
antara lain: destilasi, elektrolisis, disosiasi, oksidasi, meleleh.
• Konsep yang menyatakan sifat dan nama atribut. Konsep-konsep
seperti: massa, berat,muatan listrik, muatan, frekuensi, bilangan
oksidasi, dan mudah terbakar merupakan atribut atau ciri-ciri suatu
obyek.
• Konsep yang menyatakan ukuran atribut. Sama seperti diatas, namun
bentuknya berupa satuan ukuran untuk atribut. Contohnya antara lain
satuan konsentrasi :
molaritas, molalitas, normalitas, ppm, pH

10
2.2 Analisis Label Konsep, Definisi, Atribut dan Kedudukan
Label Definisi Atribut Posisi/Kedudukan Konsep Contoh
Konsep Konsep Kritis Variabel Superordinat Koordinat Sub Ordinat
Termokimia Termokimia 1. Perpindahan 1. Kalorimeter 1. Termokimia 1. Perpindahan 1. Sistem Perubahan entalpi
adalah Energi 2. Hukum Hess Energi terbuka pembentukan
bagian dari 2. Sistem 3. Energi 2. Sistem 2. Sistem standar dari krista
Ilmu Kimia 3. Lingkungan Disosiasi 3. Lingkungan tertutup
amonium klorida
yang 4. Kalor Ikatan 4. Kalor 3. Sistem
5. Kerja 4. Entalpi 5. Kerja terisolasi adalah -314,4 kj
mempelajari
Pembentukan 4. Kalorimeter mo𝑙 −1 . tentukan
hubungan
Standar 5. Perubahan persamaan
antara kalor
entalpi termokimia dari
(energi
6. Perubahan pernyataan
panas) energi dalam
dengan tersebut!
7. Reaksi
reaksi kimia eksoterm
atau proses- 8. Reaksi Pembahasaan:
proses yang endoterm 1
𝑁 + 2𝐻2(𝑔)
berhubungan 9. Hukum Hess 2 2(𝑔)
dengan 10. Energi 1
+ 𝐶𝑙2(𝑔)
reaksi kimia. Disosiasi 2
Ikatan → 𝑁𝐻4 𝐶𝑙(𝑠)
11. Entalpi ∆𝐻𝑓°
Pembentukan = −314,4 𝑘𝑗 𝑚𝑜𝑙 −
Standar

11
2.3 Peta Konsep Termokimia
Kerja
mempelajari tentang
Lingkungan

melibatkan Perpindahan energi dalam bentuk


n
Sistem
Kalor
Terdiri dari

Diukur menggunakan

Sistem terbuka Sistem terisolasi Sistem tertutup Kalorimeter

menunjukan

Perubahan entalpi Perubahan entalpi dalam

Bernilai negatif Bernilai positif


padapadapada
Juga dapat menghitung
Reaksi eksoterm Reaksi endoterm menggunakan

Hukum Hess Energi disosiasi ikatan

Entalpi pembentukan
standar
12
2.4 Strategi Urutan Penyampaian Materi Kimia

1. Strategi penyampaian fakta, jika guru harus manyajikan materi pembelajaran termasuk
jenis fakta (nama-nama benda, nama tempat, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang
atau simbol, dsb.)
2. Strategi penyampaian konsep, materi pembelajaran jenis konsep adalah materi berupa
definisi atau pengertian. Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat
menunjukkan ciri-ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi,
dsb.Langkah-langkah mengajarkan konsep: Pertama sajikan konsep, kedua berikan
bantuan (berupa inti isi, ciri-ciri pokok, contoh dan bukan contoh), ketiga berikan latihan
(exercise) misalnya berupa tugas untuk mencari contoh lain, keempat berikan umpan balik,
dan kelima berikan tes;
3. Strategi penyampaian materi pembelajaran prinsip, yang termasuk materi pembelajaran
jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, teorema, dsb.

2.5 Model Pembelajaran Materi Kimia


Pembelajaran discovery learning adalah suatu model pembelajaran yang
menitikberatkan pada proses mental intelektual peserta didik dalam memecahkan berbagai
persoalan atau masalah dari pertanyaan yang diajukan hingga menarik kesimpulan melalui
keterlibatan aktif mereka sendiri dalam proses pembelajaran. Dari pembelajaran discovery
learning siswa didorong untuk memiliki pengalaman belajar dan melakukan percobaan
hingga siswa menemukan prinsip-prinsip mereka sendiri. Langkah kerja (sintak) model
discovery learning adalah sebagai berikut:
1) Pemberian rangsangan (stimulation);
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement);
3) Pengumpulan data (data collection);
4) Pengolahan data (data processing);.
5) Pembuktian (verification); dan
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization).

13
Tahapan/sintaks model pembelajaran discovery learning
Tahapan Pelaksanaan
Pemberian rangsangan (stimulation) Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada
sesuatu yang dapat menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk
tidak memberi generalisasi, agar muncul
keinginan untuk menyelidiki sendiri.
Disamping itu guru dapat memulai kegiatan
dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya
yang mengarah pada persiapan pemecahan
masalah.
Pernyataan/Identifikasi masalah (problem Langkah selanjutnya ialah guru memberi
statement); kesempatan kepada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda
masalah yang relevan dengan bahan ajar,
kemudian memilih salah satunya dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis.
Pengumpulan data (data collection) Ketika eksplorasi berlangsung guru memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang relevan
sebanyak-banyaknya. Pada tahap ini berfungsi
untuk menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian peserta didik diberi
kesempatan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara
dengan narasumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya
Pengolahan data (data processing) Pengolahan data merupakan kegiatan
mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh peserta didik kemudian ditafsirkan.
Semua informasi hasil bacaan, wawancara,
observasi, semuanya diolah, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan
cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
Pembuktian (verification) Pada tahap ini peserta didik melakukan
pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data. Pembuktian

14
ini bertujuan agar proses belajar berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menemukan
suatu konsep, teori, pemahaman melalui
contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Menarik simpulan/generalisasi Tahap generalisasi adalah proses menarik
(generalization) sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan
memperhatikan hasil verifikasi. Berdasarkan
hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-
prinsip yang mendasari generalisasi.

2.6 Materi Termokimia

E-modul kimia Kelas XI: termokimia - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(kemdikbud.go.id)

http://repositori.kemdikbud.go.id/id/eprint/20655

2.7 Soal dan Indikator Soal

1) Kartu Soal
Anderson & Krathwohl(2001) mengklasifikasikan proses berpikir sebagai berikut.
Tabel Dimensi Proses Berpikir

 Mengkreasi ide/gagasan sendiri.


Mengkreasi (C5)  Kata kerja: mengkontruksi, desain, kreasi,
mengembangkan menulis, memformulasikan.

 Mengambil keputusan sendiri.


Mengevaluasi
 Kata kerja: evaluasi, menilai, menyanggah,
HOTS (C5)
memutuskan, memilih, mendukung.

 Menspesifikasi aspek-aspek/elemen.
Menganalisis
 Kata kerja: membandingkan, memeriksa,
(C4)
mengkritisi, menguji.
 Menggunakan isnformasi pada domain berbeda.
MOTS Mengaplikasi (C3)  Kata kerja: menggunakan, mendemonstrasikan,
mengilustrasikan, mengoperasikan

15
 Menjelaskan ide/ konsep.
Memahami (C2)  Kata kerja: menjelaskan, mengklasifikasi, menerima,
melaporkan.

 Mengingat kembali.
LOTS  Kata kerja: mengingat, mendaftar, mengulang,
Mengetahui (C1)
menirukan.

No Indikator pencapaian kompetensi


soal Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan hasil
percobaan
1 Indikator soal Soal Level kognitif
Disajikan sebuah soal Pernyataan yang benar tentang reaksi C2
endoterm adalah
mengenai reaksi
endotrem. Peserta A.Entalpi awal lebih besar daripada
entalpi akhir dan ∆𝐻 > 0
didik dapat
B.Entalpi awal lebih kecil dari entalpi
mengidentifikasi akhir dan ∆𝐻 > 0
C.Entalpi awal lebih besar dari entalpi
pernyataan dengan
akhir 𝑑𝑎𝑛 ∆𝐻 < 0
tepat. D.Entalpi awal lebih kecil dari entalpi
akhir dan ∆𝐻 < 0
E.Entalpi awal sama dengan entalpi akhir
dan ∆𝐻 = 0

Potensi kesalahan Kunci jawaban:A


konsep
Perserta didik masih ciri -ciri dari reaksi endoterm adalah :
 Kalor mengalir dari lingkungan ke
sering keliru dalam
sistem
mengidentifikasi  Entalpi produk lebih besardari
pernyataan reaksi pada entalpi reaksi
 Perubahan entalpinya bertanda
endoterm yang tepat positif ∆𝐻 > 0
karena kurang
memahami konsep
reaksi endoterm.

16
No Indikator pencapaian kompetensi
soal Menjelaskan tentang perubahan entalpi reaksi pada eksoterm
2 Indikator soal Soal Level kognitif
Disajikan soal Suatu campuran pereaksi di dalam tabung C1
campuran pereaksi reaksi meyebabkan tabung tersebut
dalam tabung menjadi panas jika dipegang. Penyataan
yang tepat mengenai hal tersebut
reaksi . Peserta
adalah….
didik mampu
A. Entalpi pereaksi bertambah
memahami reaksi
B. Entalpi peraksi berkurang
yang terjadi pada
C. Entalpi pereaksi dan hasil reaksi
eksoterm dengan bertambah
tepat. D. Entalpi pereaksi lebih besar daripada
entalpi hasil reaksi
E. Entalpi hasil reaksi lebih besar
daripada entalpi pereaksi

Potensi kesalahan Kunci jawaban:D


konsep
Perserta didik Jika suatu reaksi kimia
kemungkinan menghasilkan panas,maka reaksi
masih keliru dalam tersebut merupakan reaksi
mengidentifikasi eksoterm .Pada reaksi eksoterm
reaksi eksoterm entalpi reaksi bernilai negative
karena kurang (entalpi pereaksi lebih besar
memahami konsep daripada entalpi reaksi)
materi reaksi
eksoterm.

17
No Indikator pencapaian kompetensi
soal Menentukan ∆𝐻 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 berdasarkan data energi ikatan
3 Indikator soal Soal Level kognitif
disediakan data Diketahui : C3
entalpi beberapa 2NO(g) + O2(g) - N2O4(g) ∆𝐻 = 𝑎 𝑘𝐽
reaksi , peserta NO (g) + ½ O2 (g) NO2(g) ∆𝐻 = 𝑏 𝑘𝑗
didik dapat Besarnya ∆𝐻 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 ∶
menghitung A.(a+b) kj
perubahan entalpi B.(a+2b) kj
dari suatu reaksi C.(-a+2b) kj
kimia D.(a-2b) kj
E.(2a +b) kj

Potensi Kunci jawaban:D


kesalahan

konsep
Peserta didik Persamaan termokimia yang ditanyakan adalah
masih sering
keliru memahami 2NO2 (g) ---> N2O4 (g)
konsep
perubahan  gas NO2 berada diposisi reaktan (kiri) sedangkan
entalpi reaksi no 2 gas NO2 berada diposisi produk
(∆𝐻) karena
(kanan) maka persamaan reaksi harus dibalik.
kekurangan
literatur dan Kemudian gas NO2 memiliki koefisien reaksi 2
siswa malas sedangkan reaksi no 2 gas NO2 koefisien
dalam membaca- reaksinya adalah
baca tentang  1. Maka persamaan reaksi selain harus dibalik
perubahan
entalpi. tetapi juga dikalikan 2. ΔH juga akan mengalami
perubahan karena persamaan reaksi dirubah,
dibalik maka ΔH berubah tanda menjadi
berkebalikan ΔH = -b kJ, dikali kan
 2 maka ΔH juga dikalikan 2 menjadi ΔH = -2b
kJ.
 Gas N2O4 berada diposisi produk (kanan)
sedangkan reaksi no 1 gas N2O4 juga berada
diposisi produk (kanan) begitu juga dengan

18
koefisien reaksi gas N2O4 sama yaitu koefisien
1, sehingga reaksi no 1 tidak ada perubahan
(tetap).

maka,

(2) 2NO2 (g) ---> 2NO (g) + O2 (g) ΔH = -2b


kJ

(1) 2NO (g) + O2 (g) ---> N2O4 (g) ΔH = a


kJ

________________________________________
+

2NO2 (g) ---> N2O4 (g) ΔH = a-2b kJ

No Indikator pencapaian kompetensi


soal Memahami tentang zat yang bereaksi secara eksotermik
4 Indikator soal Soal Level kognitif
Disajikan dalam Dalam calorimeter terdapat zat yang C3
soal tentang bereaksi secara eksotermik dan ternyata

kalorimeter zat 0,5 kg air yang mengelilinginya sebagai


pelarut mengalami kenaikan temperature
yang bereaksi
sebesar 3° Kalor jenis air = 4,2 J/gram K.
secara eksotermik.
Kalor reaksi zat yang dilepaskan oleh
Peserta didik
reaksi itu adalah..
mampu memahami
reaksi eksotermik A. 577,6 kJ

B. 578,6 kJ
C. 579,6 kJ

D. 5796 kJ

19
E. 57,96 kJ
Potensi kesalahan Kunci jawaban:C
konsep
Peserta didik ∆T = 3°C
masing sering = 3 + 373 k =376 K
kurang paham Q = m. C x ∆T
atau keliru dalam = 500 gram. 4,2 J / gram x 376 K
memahami konsep = 579.600 J
reaksi eksotermik = 57,96 k

4. TPACK dalam Materi Hukum Dasar Kimia


4.1 Pengertian TPACK
TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antara pengetahuan
Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge),
dan pengetahuan Konten (Content Knowledge) dalam sebuah konteks pembelajaran,
TPACK awalnya di kembangkan oleh Shulman’s (1987, 1986) yang mendeskripsikan
tentang PCK (Pedagogical and Content Knowledge), selanjutnya untuk menggambarkan
bagaimana pemahaman guru terhadap teknologi pembelajaran dan dihubungkan dengan
PCK dan dengan yang lainnya untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif
menggunakan teknologi. TPACK terus berkembang dari waktu ke waktu melalui
serangkain publikasi (Mishra dan Koehler (2006), Koehler dan Mishra (2009).

Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi (Technological


Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten
(Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya
menjadikan pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.

20
 Technological Knowledge, pada pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge)
adalah bagaimana menggunakan teknologi sebagai alat bantu pembelajaran, sebagai
contoh internet yang menjadi sumber belajar dan sarana belajar bagi pembelajar. Teknologi
internet sudah sangat pesat dan mendukung
pembelajaran, teknologi ini juga menyediakan softwareyang dapat digunakan sebagai
pembelajaran dan tidak berbayar seperti salah satunya adalah Moodle.
 Pedagogy Knowledge, pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge) merupakan
bagaimana cara guru mengajarkan materi pembelajaran, penggunaan model dan metode
yang tepat dan kreatif dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih efektif.
Pendekatan pembelajaran orang dewasa seperti konstruktivisme, sosial kolaborasi, dan
sosial konstruktivisme untuk membentuk komunitas pembelajaran menjadi salah satu
contoh model pembelajaran yang dapat digunakan.
 Content Knowledge, pengatahuan Konten (Content Knowledge) adalah apa yang akan
dipelajari atau substansi materi apa saja yang akan dipelajari. Berdasarkan pada Shulman’s
(1986) tentang kerangka kerja pedagogical content knowledge (PCK), salah satu
frameworkyang banyak mendapatkan perhatian akhirakhir ini adalah Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) (Angeli & Valanides, 2005; Mishra & Koehler,
2009). TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat memberikan arah
baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait dengan mengintegrasikan TIK ke dalam
kegiatan belajar mengajar di ruang kelas (Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang
mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986),
yaitu:
1) Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan;
2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran
peserta didik;
3) Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan
tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;
4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer
untuk mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi;
5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara
untuk mewakili dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain
(Shulman, 1986, hal. 9);
6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi
asynchronousseperti forum untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;

21
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan dari konten tertentu melalui
pendekatan pedagogik dan teknologi. Sehingga diketahui hubungan antara variabelvariabel
tersebut diatas, maka dapat mengetahui faktor apa yang paling signifikan mempengaruhi
guru dalam proses belajar mengajar guna proses perencanaan kedepan dalam rangka
meningkatkan kualitas guru yang profesional dan berbasis TIK.
4.2 Software atau website dalam mendukung TPACK materi hukum dasar kimia
4.2.1 Software kimia
1. CHEMDROID TERMOKIMIA

link akses software: https://play.google.com/store/apps/details?id=air.Chemdroid


4.2.2 Website kimia

22
link akses website kimia: https://www.urip.info/2016/05/kalkulator-qmct.html?m=1

4.2 Contoh RPP materi termokimia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tewang Sangalang Garing


Mata Pembelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Termokimia (Energi, kalor, dan persamaan termokimia)
Alokasi Waktu :3× 60 menit

A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KD IPK
3.2 Menjelaskan konsep perubahan entalpi 3.2.1 Membedakan sistem dan
reaksi pada tekanan tetap dalam lingkungan.
persamaan termokimia. 3.2.2 Membedakan reaksi eksoterm dan
4.2 Menyimpulkan hasil analisis data reaksi endoterm berdasarkan data
percobaan termokima pada tekanan tetap. percobaan.
3.2.3 Menentukan persamaan termokimia
suatu reaksi berdasarkan data perubahan
entalpinya.
4.2.1. Menuliskan persamaan termokimia
suatu reaksi berdasarkan analisis data
percobaan termokimia pada tekanan tetap.

23
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengeksplorasi literatur di buku referensi, internet, tayangan youtube,
pengamatan, diskusi kelompok dan tanya jawab diharapkan peserta didik mampu:
1. Membedakan sistem dan lingkungan.
2. Membedakan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm berdasarkan data percobaan.
3. Menentukan persamaan termokimia suatu reaksi berdasarkan data perubahan entalpinya.
4. Menuliskan persamaan termokimia suatu reaksi berdasarkan analisis data percobaan
termokimia pada tekanan tetap.
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Discovery learning
Metode : Tanya jawab, diskusi, dan penugasan (Blended Learning)
E. Media dan Alat Pembelajaran
 Power point
 Laptop atau PC (artikel internet dan youtube)
 Worksheet
 Pentablet (Drawing Tablet)
F. Langkah–langkah Pembelajaran
PERTEMUAN I
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
✓ Melalui ZOOM guru memberi salam, mengecek keadaan
peserta didik, dan mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
✓ Guru mengajak peserta didik berdoa untuk kegiatan
pembelajaran dan mendoakan kesehatan guru dan peserta didik.
Apersepsi 10 Menit
✓ Guru menampilkan sebuah gambar di slide. Misalnya: Termos
air panas.

24
Guru mengajukan pertanyaan:
1.Ada yang tau gambar apa itu?
2.Apa yang terjadi dengan air panas dalam termos?
3.Jika tutup termos terbuka apa yang akan terjadi dengan air
panas di dalam termos? Motivasi
✓ Menjelaskan tujuan pembelajaran dan prosedur pembelajaran
yang akan berlangsung.
✓ Menyampaiakan garis besar cakupan materi.
Kegiatan Inti
Stimulation Guru menampilkan dua buah gambar di
(Pemberian slide.
Rangsangan)

5 Menit

Problem statement ✓ Guru memberikan pertanyaan:


 Berdasarkan gambar
1) Apakah perbedaan antara cangkir
terbuka dengan cangkir tertutup
dan dengan termos?
 Berdasarkan gambar
2) Apakah perbedaan antara sistem
dengan lingkungan?
✓ Guru memberikan kesempatan kepada
setiap peserta didik untuk saling
10 Menit
mengomentari tentang jawaban yang
telah diajukan peserta didik lain.
✓ Guru memfasilitasi peserta didik untuk
membuat pertanyaan yang berkaitan
dengan kedua gambar.
1) Apa yang dimaksud dengan sistem dan
lingkungan?

25
2) Apa perbedaan antara sistem terbuka,
tertutup dan terisolasi?
3) Apakah semua proses kimia (reaksi
kimia) melepas kalor?
4) Bagaimana menuliskan persamaan
reaksi kimia untuk reaksi eksoterm dan
endoterm (persamaan termokimia)?

Data Collection ✓ Membagi peserta didik dalam


(Pengumpulan kelompok yang beranggotakan 4-5 orang
Data) tiap kelompok.
✓ Setelah pemaparan materi secara
ringkas oleh guru, masing-masing
kelompok diberikan tugas bekerja sesuai
worksheet yang telah diberikan melalui 35 Menit
google class room.
✓ Memfasilitasi peserta didik untuk
mengkaji literatur berupa buku paket
pegangan peserta didik dan mencatat
hasilnya.
PERTEMUAN II
Data Processing ✓ Memastikan setiap peserta didik
(Pengolahan Data) mengerjakan pertanyaan-pertanyaan
pada worksheet secara berkelompok
sambil berdiskusi.
✓ Memastikan dan mengajak peserta 60 Menit
didik untuk berdiskusi, kemudian
mengkonfirmasi dan menyepakati
hasilnya, lalu menuliskan hasilnya pada
worksheet.
PERTEMUAN III
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
✓ Melalui ZOOM guru memberi salam, mengecek keadaan
peserta didik, dan mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan.
✓ Guru mengajak peserta didik berdoa untuk kegiatan
pembelajaran dan mendoakan peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam belajar baik online maupun offline.
Apersepsi

26
✓ Guru menampilkan sebuah gambar. Misalnya: Proses
fotosintesis 10 Menit

Berdasarkan gambar:
1.Proses apa yang digambarkan pada gambar tersebut?
2.Apakah proses fotosintesis merupakan reaksi eksoterm atau
endoterm?
3.Bagaimana persamaan reaksi proses fotosintesis?
Motivasi
✓ Menyampaikan tujuan pembelajaran dan prosedur
pembelajaran yang akan berlangsung.
Kegiatan Inti
Verification Perwakilan peserta didik
(Pembuktian) mempresentasikan hasil kajian
kelompok dan diskusi serta penyelesaian 40 Menit
soal latihan sambil menanggapi secara
bergantian presentasi/penyampaian
perserta didik lain.
Penutup
1) Guru memberikan umpan balik tentang pelaksanaan
pembelajaran. 2) Guru mengecek ketercapaian IPK dengan 10 Menit
mengajukan beberapa pertanyaan.
3) Guru menyampaikan materi pelajaran pada pertemuan
berikutnya.

G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia untuk SMA Kelas XI, Erlangga (Michael Purba, 2018)
2. Buku Kimia Berbasis Eksperimen untuk Kelas XI SMA, Tiga Serangkai (Sentot Budi
Raharjo, 2020).

27
H. Penilaian
Aspek Teknik Penilaian Bentuk Penilaian
Sikap Observasi/Pengamatan sikap Lembar obsevasi
Kognitif Tes tertulis Uraian dan pilihan ganda
Psikomotorik Penilaian kerja produk dan Lembar penilaian kinerja
unjuk kerja. produk dan unjuk kerja

28
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru
dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar yang dimaksud bisa
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ini bisa berupa Analsis materi
ajar “Termokimia”, label konsep, definisi, atribut, kedudukan, peta konsep, strategi
penyampaian materi, model pembelajaran, soal dan indikator soal, menentukan TPACK
yang digunakan dalam materi ajar, dan membuat RPP.
B. SARAN
Demikianlah makalah yang dapat kami samapikan, tentu saja masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan. Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan untuk memperbaiki penyusunan makalah berikutnya
dan semoga makalah bermanfaat bagi semua.

29
DAFTAR PUSTAKA

Shoraya, F., Wahyudi, & Indarini, E. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning
Berbantuan Media Video Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa. Univesitas Kristen Satya
Wacana Salatiga, 179-187.
Wulandari, Y. I., Sunarto, & Totalia, S. A. (2014). Implementasi Model Discovery Learning
dengan Pendekatan Saintifik Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar
Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IIS I SMA Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran
2014/2015. Universitas Sebelas Maret, 1-21.
Shulman, L. 1986. Those who understand: Knowledge growth in teaching. Educational
Researcher, 15 (2), 4–14. Shulman, L. 1987. Knowledge and teaching: Foundations of the new
reform. Harvard Educational Review, 57 (1), 1–22.

30

Anda mungkin juga menyukai