Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS KONSEP KIMIA KELAS X SMA

MATERI LARUTAN ELEKTROLIT – NON ELEKTROLIT DAN STOIKIOMETRI


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Analisis Materi Ajar

Dosen Pengampu:
1. Dr. Abdul Hadjranul Fatah, M.Si
2. Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1


Afridha Cita Savitri 213010208002 Nanda 213020208017
Caroline Berlisnora Dasilva 213030208036 Riskita Putri 213010208006
Esra Noviyanti Br Karo 213010208014 Risky Prisnanda 213020208025
Florens Br. Siringo-Ringo 213020208032 Titis Dwi Laksono 213020208022
Jeki Handayani 213010208013 Wita Amelia Natalia 213010208009
Mauliyani 213010208003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat dengan tepat waktu
menyelesaikan tugas berupa makalah yang berjudul Analisis Konsep Kimia Kelas X SMA
Materi Larutan Elektrolit – Nonelektrolit dan Stoikiometri.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Bapak Dr. Abdul Hadjranul
Fatah, M.Si, dan Ibu Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd pada mata kuliah Analisis
Materi Ajar Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Palangka Raya. Tidak hanya itu,
makalah ini juga memiliki tujuan untuk menambah wawasan mengenai analisis materi ajar
terutama pada mata pelajaran kimia SMA kelas X bagi para pembaca dan juga bagi kami
sebagai penulis.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Abdul Hadjranul Fatah, M.Si, dan
Ibu Anggi Ristiyana Puspita Sari, S.Pd, M.Pd selaku dosen yang telah memberikan tugas ini,
sehingga penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada topik ini.
Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membagi pengetahuannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa kata sempurna masih jauh dari makalah ini. Oleh
karena itu, penulis menantikan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini
dapat menjadi lebih sempurna.

Palangka Raya, September 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................
A. Analisis Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Kimia SMA Kelas X............................................
1. Keterkaitan KI, KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan
Pembelajaran.............................................................................................................................................
2. Analisis Label Konsep.........................................................................................................................
3. Peta Konsep dan Struktur Makro.......................................................................................................
4. Soal dan Indikator Soal......................................................................................................................
B. Analisis Materi Stoikiometri Kimia SMA Kelas X................................................................................
1. Keterkaitan KI, KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan
Pembelajaran...........................................................................................................................................
2. Analisis Label Konsep.......................................................................................................................
3. Peta Konsep dan Struktur Makro.......................................................................................................
4. Soal dan Indikator Soal......................................................................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................................................
B. Saran.......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Larutan adalah campuran homogen. Zat yang lebih sedikit dalam larutan disebut zat
terlarut, sedangkan zat yang larut dalam jumlah yang lebih besar disebut zat pelarut.
Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi larutan.
Proses pencampuran zat terlarut dan pelarut untuk membentuk larutan disebut melarutkan.
Sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang bagian-bagiannya tidak dapat
dibedakan secara fisik disebut larutan, sedangkan sistem heterogen disebut campuran.
Biasanya, istilah larutan umumnya dianggap sebagai cairan yang mengandung zat terlarut,
seperti padatan atau gas.
Komponen larutan terdiri dari dua jenis, larut atau tidak larut, yang dapat diubah sesuai
dengan kuantitas. Zat pelarut utama adalah yang terdapat dalam jumlah besar, sedangkan
yang lebih kecil adalah zat terlarut. Larutan dibuat dengan mencampurkan dua atau lebih zat
murni yang molekul-molekulnya secara langsung berada dalam keadaan tercampur.
Dalam larutan atau sistem dispersi, zat terlarut dapat berupa padat, cair atau gas.
Meskipun zat terlarut adalah cairan, tidak ada kesulitan dalam membedakan bagian pelarut
dan zat terlarut, karena jumlah zat terlarut lebih sedikit daripada pelarut. Suatu zat disebut
larutan jika campuran zat terlarut dan pelarutnya homogen. Artinya tidak ada batas antar
komponen, sehingga tidak mungkin lagi membedakan antara zat terlarut dan zat terlarut.
Berbeda halnya dengan kopi, masih ada perbedaan di antara keduanya, meski air mancurnya
sudah menghitam. Hal yang sama berlaku untuk campuran pasir dan air.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya hitungan,
bahkan dalam pelajaran kimia sekalipun. Perhitungan ini mencakup, berapa banyak bahan
reaktan yang dibutuhkan jika ingin memperoleh sejumlah produk tertentu. Atau sebaliknya,
jika ada lebih banyak reaktan yang tersedia, berapa hasil maksimum yang dapat diperoleh
yang melibatkan reaksi kimia dalam perhitungan. Kita dapat menyelesaikan masalah ini
dengan stoikiometri. Stoikiometri adalah rasio jumlah antara zat yang terlibat dalam reaksi
kimia. Sementara itu, reaksi stoikiometri adalah reaksi yang menggunakan semua reaktan dan
reaksi non-stoikiometri adalah reaksi yang salah satu reaktannya tidak bereaksi sama sekali
(tetap) dan reaktan lainnya terbawa.
Persamaan stoikiometri reaksi akan sangat diperlukan dalam pembuatan reaksi dan
perhitungan dalam kehidupan sehari-hari kimia sangat dibutuhkan di berbagai bidang
4
industri, seperti industri, makanan, tekstil dan industri farmasi. Dalam industri farmasi dan
farmasi, barang diproduksi dalam bentuk obat-obatan baik dalam bentuk padat maupun cair.
Pembuatan obat ini biasanya dilakukan melalui reaksi kimia dan melibatkan perhitungan
kimia. Selain itu, hubungan antara jumlah zat yang terlibat dalam reaksi kimia sangat penting
dalam perhitungan kimia.
Stoikiometri adalah ilmu kimia yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia didasarkan pada hukum hukum dasar dan
persamaan reaksi. Sederhananya stoikiometri merupakan pokok bahasan dalam ilmu kimia.
Reaktan itu sendiri adalah zat yang diperoleh sebagai hasil reaksi kimia (Chang, 2005).
Stoikiometri bergantung pada kenyataan bahwa unsur unsur berperilaku dengan cara
yang dapat diprediksi, dan materi yang tidak dapat diciptakan atau dihancurkan, karena itu
ketika unsur digabungkan menghasilkan reaksi kimia, sesuatu yang dikenal dan spesifik yang
akan terjadi dan hasil reaksi dapat diprediksi berdasarkan unsur unsur yang terlibat.
Stoikiometri dapat menemukan bagaimana unsur unsur dan komponen diencerkan dalam
larutan yang konsentrasinya diketahui, bereaksi dalam kondisi eksperimen (Syukri, 1999).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menganalisis materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit?
1.1 Identifikasi keterkaitan KI, KD, IPK, dan tujuan pembelajaran.
1.2 Analisis label konsep.
1.3 Peta konsep dan struktur makro
1.4 Soal dan indikator soal
2. Bagaimana cara menganalisis materi stoikiometri?
2.1 Identifikasi keterkaitan KI, KD, IPK, dan tujuan pembelajaran.
2.2 Analisis label konsep.
2.3 Peta konsep dan struktur makro
2.4 Soal dan indikator soal

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan cara menganalisis materi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit.
2. Untuk menjelaskan cara menganalisis materi stoikiometri .

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Kimia SMA Kelas X


1. Keterkaitan KI, KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menujukkan sikap bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam sikap sehari-hari.
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
pergaulan dunia. lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksna sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan keputusan.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, 3.8 Menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit berdasarkan
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang daya hantar listriknya
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

6
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda elektrolit.
sesuai kaidah keilmuan.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Tujuan Pembelajaran (TP)


3.8. Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan 3.8.1. Peserta didik dapat mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit
1 larutan non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya 1 dan non elektrolit dengan jelas dan tepat setelah melakukan diskusi
kelompok.
3.8. Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit yang 3.8.2. Peserta didik dapat menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit
2 dapat menghantarkan arus listrik 1 yang dapat menghantarkan arus listrik dengan jelas dan rinci setelah
menonton video pembelajaran di kelas.
3.8. Mendeskripsikan senyawa ion dan senyawa kovalen yang 3.8.3. Peserta didik dapat membuktikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa
3 merupakan larutan elektrolit 1 senyawa ion dan senyawa kovalen dengan baik dan benar melalui
diskusi di kelas.
4.8. Menyimpulkan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit 4.8.1. Peserta didik dapat menganalisis sifat larutan elektrolit dan larutan non
1 berdasarkan data hasil percobaan 1 elektrolit dengan baik dan benar melalui praktikum sederhana.

7
2. Analisis Label Konsep
Atribut Kedudukan Konsep
No Label Konsep Definisi Konsep Contoh Non Contoh
Variabel Kritis Superordinat Ordinat Subordinat
1 Larutan Larutan adalah Volume larutan Campuran Larutan Larutan NaCl Kopi
campuran homogen Konsentrasi yang terdiri elektrolit Larutan gula Santan
dari dua zat/lebih. larutan dari pelarut Larutan non
dan zat terlarut elektrolit
2 Pelarut Pelarut adalah zat yang Volume Media untuk Larutan Zat terlarut Air (H2O) Garam
digunakan sebagai Konsentrasi melarutkan zat Alkohol Gula
media untuk Jenis pelarut lain
melarutkan zat lain.
3 Zat terlarut Zat terlarut adalah Volume Zat yang Larutan Pelarut Garam Air (H2O)
komponen dari larutan Konsentrasi dilarutkan Gula Alkohol
yang memiliki jumlah Jenis zat dalam pelarut
lebih sedikit dalam terlarut
sistem larutan.
4 Daya hantar Daya hantar adalah Larutan Larutan Daya hantar listrik
ukuran seberapa kuat elektolit dan
suatu larutan dapat non elektrolit
menghantarkan listrik.
5 Larutan Larutan yang dapat Jumlah ion Dapat meng- Larutan Larutan non Larutan Larutan amonia Larutan urea
elektrolit menghantarkan arus Kerapatan ion hantarkan arus elektrolit elektrolit kuat Larutan HCl Larutan alkohol
listrik, dapat berupa listrik Larutan Larutan cuka Larutan glukosa
larutan garam, asam, elektrolit lemah
basa yang dapat bersifat
elektrolit kuat atau
elektrolit lemah.
6 Larutan Larutan yang dapat Jumlah ion Menghantar Larutan Larutan Larutan HCl Larutan amonia
elektrolit kuat menghantarkan arus Kerapatan ion arus listrik, elektrolit elektrolit lemah Air aki Larutan cuka
listrik dan derajat derajat Air laut Larutan H2S
ionisasinya sama ionisasi sama
dengan 1 dengan 1
7 Larutan Larutan yang dapat Jumlah ion Menghantar Larutan Larutan Larutan amonia Larutan HCl
elektolit lemah menghantarkan arus Kerapatan ion arus listrik, elektrolit elektrolit kuat Larutan cuka Air aki
listrik dan derajat derajat Larutan H2S Air laut

8
ionisasinya kurang dari ionisasi
1 kurang dari 1
8 Larutan non Larutan yang tidak Jumlah ion Derajat Larutan Larutan Larutan urea Larutan amonia
elektrolit dapat menghantarkan Kerapatan ion ionisasi = 0 elektrolit Larutan alkohol Larutan HCl
arus listrik dan derajat Larutan glukosa Larutan cuka
ionisasinya sama
dengan 0
9 Senyawa ion Senyawa ion adalah Gaya Senyawa dari Larutan Senyawa NaCl HCl
senyawa yang berikatan elektrostatik ikatan ionik elektrolit dan kovalen KCl HBr
secara ionik, yaitu Reaksi ionisasi non elektrolit BaCl2 CH4
adanya gaya
elektrostatik antara ion
positif dan ion negatif.
10 Senyawa Senyawa kovalen Jenis unsur Senyawa dari Larutan Senyawa ion Senyawa HCl NaCl
kovalen merupakan senyawa Pasangan ikatan kovalen elektrolit dan kovalen polar HBr KCl
kimia yang tersusun elektron non elektrolit Senyawa CH4 BaCl2
dari dua atau lebih kovalen non
unsur nonlogam dan polar
membentuk ikatan
kovalen.
11 Senyawa Senyawa kovalen polar Jenis unsur Ikatan Senyawa Senyawa HBr O2
kovalen polar terbentuk dari ikatan Pasangan kovalen, kovalen kovalen non HCl H2
kovalen polar yang elektron pasangan polar H 2O CH4
pasangan elektronnya Elektronegativ- elektron
dipakai bersama itas tertarik ke
memihak atau salah satu
mengutub ke salah satu gugus atom
atom/gugus atom.
12 Senyawa Senyawa kovalen non Jenis unsur Ikatan Senyawa Senyawa O2 HBr
kovalen non polar terbentuk ikatan Pasangan kovalen, kovalen kovalen polar H2 HCl
polar kovalen nonpolar yang elektron pasangan CH4 H2O
bila pasangan Elektronegativ- elektron
elektronnya dipakai itas tertarik ke dua
bersama tertarik ke dua arah sama
arah dengan besar
elektronegativitas yang
9
sama besar.
13 Reaksi ionisasi Reaksi ionisasi adalah Jenis reaksi Penguraian zat Larutan Reaksi ionisasi HCl  H+ + Cl- C12H24O12  tidak terionisasi
proses penguraian zat Jenis senyawa dalam air elektrolit sempurna CH3COOH  H + CH3COO
+ -

dalam air menjadi ion- menjadi ion Reaksi ionisasi


ionnya. sebagian
14 Derajat ionisasi Derajat ionisasi adalah Jumlah mol Perbandingan Reaksi ionisasi Derajat Suatu senyawa X sebanyak 50 Diketahui kesetimbangan
perbandingan jumlah mol zat disosiasi gram dilarutkan ke dalam air dan disosiasi berikut.
mol dari zat yang terionisasi dan 20 gram senyawa tersebut SO2CI(g)⇌SO2(g)+Cl2(g)
terionisasi dengan zat zat mula-mula mengalami ionisasi. Derajat Apabila saat setimbang, mol
mula-mula ionisasi senyawa X adalah.. SO2Cl2 dan SO2 berbanding 3 : 1,
Jawab: 0,4. derajat disosiasi SO2Cl2 adalah.
Pembahasan: Jawab : 1/4
Untuk mencari derajat ionisasi, Pembahasan:
gunakan rumus SO2Cl2(g) ⇌ SO2(g) + Cl2(g)

jumlah mol terionisasi


m 1 mol
α=
jumlah mol mula−mula
R -x mol +x mol +x mol
S 3x mol x mol x mol
20 gram
α= =0,4 Menghitung nilai x
50 gram Nso2cl2 setimbang = nso2cl2 –
nso2cl2
3x = 1 – x
3x + x = 1
4x = 1

1
x =
4
= 0,25 mol
Menghitung derajat disosiasi α

α SO Cl
2 2 =

nso 2cl 2(reaksi )


nso 2 cl 2(mula−mula)
x mol
=
1 mol

10
0,25 mol
=
1 mol
1
=
4
15 Derajat Derajat disosiasi adalah Jumlah mol Perbandingan Reaksi disosiasi Derajat ionisasi Diketahui kesetimbangan Suatu senyawa X sebanyak 50
disosiasi perbandingan jumlah mol zat terurai disosiasi berikut. gram dilarutkan ke dalam air dan
mol dari zat yang dan zat mula- SO2CI(g)⇌SO2(g)+Cl2(g) 20 gram senyawa tersebut
terurai dengan zat mula Apabila saat setimbang, mol mengalami ionisasi. Derajat
mula-mula SO2Cl2 dan SO2 berbanding 3 : 1, ionisasi senyawa X adalah..
derajat disosiasi SO2Cl2 adalah. Jawab: 0,4.
Jawab : 1/4 Pembahasan:
Pembahasan: Untuk mencari derajat ionisasi,
SO2Cl2(g) ⇌ SO2(g) + Cl2(g) gunakan rumus
m 1 mol jumlah mol terionisasi
α=
R -x mol +x mol +x jumlah mol mula−mula
mol
20 gram
S 3x mol x mol x α= =0,4
mol 50 gram
Menghitung nilai x
Nso2cl2 setimbang = nso2cl2 –
nso2cl2
3x = 1 – x
3x + x = 1
4x = 1

1
x =
4
= 0,25 mol
Menghitung derajat disosiasi α

α SO Cl
2 2 =

nso 2cl 2(reaksi)


nso 2 cl 2(mula−mula)

11
x mol
=
1 mol
0,25 mol
=
1 mol
1
=
4

12
3. Peta Konsep dan Struktur Makro
PETA KONSEP

Larutan
Berdasarkan daya hantar

Larutan Larutan
elektrolit non-elektolit

Dijelaskan oleh Terbentuk oleh

Teori
Terdiri atas
Senyawa ion Senyawa
Arrhenius
kovalen

Kovalen polar
Larutan Larutan
elektrolit kuat elektrolit lemah
Kovalen
non polar
Derajat Ionisasi Derajat Ionisasi
α =1 α <1
Larutan C 12 H 22 O11

Larutan NaCl Larutan CH 3 COOH

13
STRUKTUR MAKRO

Larutan
Larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik, dapat berupa larutan garam, asam, Contoh : Larutan
Larutan Elektrolit
basa yang dapat bersifat elektrolit kuat Amonia

atau elektrolit lemah.

Larutan Elektrolit Derajat Contoh :


Kuat ionisasi ( = 1) Larutan HCl

Larutan Elektrolit Derajat Contoh : Larutan


Lemah ionisasi ( < 1) CH3COOH

Larutan yang tidak dapat menghantarkan Contoh : Larutan


Larutan Non
arus listrik dan derajat ionisasinya sama Glukosa
Elektrolit
dengan 0.

14
4. Soal dan Indikator Soal
No. Indikator Pencapaian Kompetensi
Soal Mengidentifikasi sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat-sifatnya
1 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan soal deskripsi Dua larutan A dan B diuji dengan alat uji elektrolit. Lampu alat uji menyala ketika menguji C2
tentang dua larutan yang telah larutan A, sedangkan jika larutan B diuji, lampu tidak menyala, tetapi ada gelembung- MOTS
diuji dan menunjukkan sifat- gelembung gas pada elektrodenya. Kesimpulan dari hasil pengamatan tersebut adalah ....
sifat tertentu. Peserta didik A. Larutan A merupakan elektrolit kuat dan larutan B merupakan nonelektrolit
mengidentifikasi jenis larutan B. Larutan A merupakan nonelektrolit dan larutan B merupakan elektrolit kuat
berdasarkan sifat-sifat yang C. Jumlah ion pada larutan A lebih banyak daripada jumlah ion pada larutan B
telah disajikan. D. Jumlah ion pada larutan A lebih sedikit daripada jumlah ion pada larutan B
E. Jumlah ion dalam kedua larutan tidak dapat dibandingkan

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : C


Peserta didik kemungkinan Larutan A merupakan elektrolit kuat karena dapat membuat lampu menyala, sedangkan
belum paham tentang konsep Larutan B merupakan elektrolit lemah karena tidak dapat membuat lampu menyala, tetapi
larutan elektrolit kuat dan tetap menghasilkan gelembung. Kedua larutan ini adalah larutan elektrolit karena
elektrolit lemah jika dilihat menghasilkan ion-ion, tetapi jumlah ion larutan A lebih banyak daripada jumlah ion pada
dari sifat dan jumlah ionnya. larutan B.

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


15
Soal
Mengelompokkan larutan ke dalam larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan sifat hantaran listriknya
2 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Diberikan gambar berbagai Hasil percobaan uji elektrolit ditunjukkan oleh gambar berikut. C4
percobaan larutan elektrolit HOTS
dan nonelektrolit, peserta
didik dapat
memprediksi jenis larutan
yang sesuai dengan
karakteristik
larutan elektrolit atau
nonelektrolit dillihat dari Berdasarkan hasil percobaan diatas, jika dilihat dari daya hantar arus listrik dan jenis
daya larutannya, maka prediksi berikut ini yang tepat adalah ....
hantar arus listrik Gelas Kimia Larutan Jenis Larutan
A. 1 HCl 0,1 M Non elektrolit
B. 2 CH3COOH 0,1 M Elektrolit lemah
C. 3 CO(NH2)2 0,1 M Elektrolit kuat
D. 4 NH4OH 0,1 M Non elektrolit
E. 5 NaOH 0,1 M Elektrolit kuat
Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : E
Peserta didik kemungkinan Berdasarkan percobaan daya hantar arus listrik larutan yang tepat adalah terdapat pada tabung
tidak mengetahui alasan pasti ke 5 yang berisi NaOH 0,1 M. Hal ini terjadi karena larutan NaOH merupakan basa kuat yang
mengapa suatu larutan tergolong kedalam larutan elekrolit kuat. Hal ini disebabkan, ketika larutan NaOH dilarutkan
dikatakan sebagai elektrolit dalam air maka akan terurai sempurna menjadi kation (Na+) dan anion (OH-), ion Na+ akan
16
dan non elektrolit. tertarik ke elektroda negatif dan ion OH- akan tertarik ke elektroda positif .Oleh karena itu
pergerakan ion-ion ini dapat menghantarkan arus listrik ditandai dengan timbulnya gelembung
gas yang banyak dan menyebabkan lampu menyala terang.

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


Soal Menjelaskan penyebab kemampuan larutan elektrolit menghantarkan arus listrik
3 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan soal tentang Kristal NaCl tidak menghantarkan listrik, sedangkan larutan NaCl dapat menghantarkan C4
deskripsi ciri dari larutan listrik. Kesimpulan yang benar dari pernyataan tersebut adalah ..... HOTS
NaCl. Peserta didik A. Ion-ion pada kristal NaCl bebas bergerak
mengidentifikasi jenis larutan B. Ion-ion pada kristal NaCl tidak bebas bergerak, sedangkan ion-ion pada larutan NaCl
berdasarkan ciri-ciri yang bebas bergerak
telah disajikan. C. Senyawa NaCl mengalami ionisasi sebagian
D. Senyawa NaCl merupakan senyawa kovalen
E. Dalam larutan, NaCl menyerap ion positif dan ion negatif dari air

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : B


Peserta didik kemungkinan Kristal atau padatan NaCl tidak dapat menghantarkan listrik karena pada kondisi padat tidak
masih keliru dalam terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas. Sedangkan, ketika NaCl dilarutkan dalam air,
pemahaman tentang ciri NaCl akan terionisasi menjadi ion Na+ dan Ion Cl- yang dapat bergerak bebas sehingga
larutan elektrolit dan non larutan dapat menghantarkan listrik.
elektrolit.

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


17
Soal
Mendeskripsikan bahwa larutan elektrolit dapat berupa senyawa ion dan senyawa kovalen polar
4 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan pilihan jawaban Pasangan antara senyawa, jenis, dan sifatnya berikut yang tepat adalah .... C4
terkait hubungan antara jenis Senyawa Jenis Senyawa Sifat Senyawa HOTS
senyawa dan sifat senyawa A HCl Senyawa ion Elektrolit kuat
dalam larutan elektrolit dan . KBr Senyawa ion Elektrolit kuat
non elektrolit. Peserta didik B. H2CO3 Senyawa kovalen polar Elektrolit kuat
menganalisis pilihan jawaban C. C6H12O6 Senyawa kovalen non polar Elektrolit lemah
yang tepat D HCOOH Senyawa kovalen polar Non elektrolit
.
E.

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : B


Peserta didik kemungkinan KBr merupakan jenis elektrolit kuat yang berasal dari senyawa ion. KBr jika dilarutkan dalam
belum dapat mengidentifikasi air akan terionisasi membentuk ion K+ dan Br- sehingga mampu menghantarkan listrik
hubungan antara jenis dengan baik dan tergolong sebagai elektrolit kuat.
senyawa dan sifat larutannya.

18
B. Analisis Materi Stoikiometri Kimia SMA Kelas X
1. Keterkaitan KI, KD dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar (KD)
1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi
sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menujukkan sikap bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam sikap sehari-hari.
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli
pergaulan dunia. lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif, dan proaktif serta bijaksna sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan keputusan.
3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, 3.11 Menerapkan konsep massa atom relatif dan massa molekul relatif,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora menyelesaikan perhitungan kimia.
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah 4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa atom relatif dan massa
19
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
sesuai kaidah keilmuan.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Tujuan Pembelajaran (TP)


3.11.1 Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, 3.11.1.1 Peserta didik dapat mengolah data jumlah mol menjadi jumlah partikel,
massa, dan volume zat massa, dan volume zat dengan baik dan benar melalui video
pembelajaran yang ditampilkan di depan kelas.
3.11.2 Menentukan rumus empiris dan rumus molekul. 3.11.2.1 Peserta didik dapat menentukan rumus empiris dan rumus molekul suatu
senyawa dengan benar setelah melakukan diskusi kelompok.
3.11.3 Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa. 3.11.3.1 Peserta didik dapat menentukan kadar zat unsur dalam suatu senyawa
dengan tepat melalui diskusi di kelas.
4.11.1 Mengkritisi pernyataan terkait persamaan reaksi pembatas 4.11.1.1 Peserta didik dapat mengkritisi pernyataan terkait persamaan reaksi
pembatas dengan cermat setelah melakukan praktikum.
4.11.2 Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi. 4.11.2.1 Peserta didik dapat menyelesaikan perhitungan zat pereaksi atau hasil
reaksi yang tersisa dengan tepat setelah melakukan praktikum.

20
2. Analisis Label Konsep
Atribut Kedudukan Konsep
No Label Konsep Definisi Konsep Contoh Non Contoh
Variabel Kritis Superordinat Ordinat Subordinat
1 Stoikiometri Ilmu yang Mol Hubungan Kadar zat Mol Massa dari 2 mol CaCO3 adalah Perbandingan massa hidrogen dan
mempelajari dan Massa molar kuantitatif Pereaksi Massa molar 200 gram. Karena oksigen dalam H2O adalah 8:1
menghitung Volume molar reaktan dan pembatas Volume molar Mr = Ar Ca + Ar C + 3 (Ar O)
hubungan kuantitatif Massa atom produk Massa atom = 40 + 12 + 3 (16) = 40 + 12 + 48
dari reaktan dan relatif (Ar) relatif (Ar) = 100 gram/mol
produk dalam reaksi Massa molekul Massa molekul Massa = n × Mr massa = 2 × Mr
kimia. relatif (Mr) relatif (Mr) CaCO3
massa = 2 mol × 100 gram/mol
massa = 200 gram

2 Kadar zat Kadar zat dalam Persen massa Banyaknya Stoikiometri Persen massa Kadar zat oksigen pada urea Perbandingan massa karbon dan
campuran merupakan Persen volume komponen dalam Pereaksi Persen volume adalah sekitar 26,7% oksigen pada urea adalah 2:1
banyaknya Persen unsur campuran pembatas Persen unsur
komponen zat dalam senyawa dalam senyawa
tersebut dalam
campuran.
3 Pereaksi Pereaksi pembatas Mol zat Pereaksi habis Stoikiometri Mol CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + 2Al (s) + 3H2SO4 (aq)  Al2SO4
pembatas menunjukkan Massa zat bereaksi terlebih Kadar zat Massa molar H2O (g) (aq) + 3H2 (g)
pereaksi yang habis dahulu Jika 8 gram gas metana dibakar Volume gas hidrogen yang
bereaksi lebih dahulu dengan 40 gram oksigen maka dihasilkan jika digunakan 0,5 mol
pereaksi pembatasnya adalah gas aluminium sebanyak 0,75 mol.
metana

5 Hitungan Hitungan kimia Jumlah zat Perhitungan Stoikiometri 2Al (s) + 3H2SO4 (aq)  Al2SO4 CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) +
kimia sederhana adalah yang jumlah zat yang Kadar zat (aq) + 3H2 (g) H2O (g)
sederhana menghitung jumlah diperlukan diperlukan atau Pereaksi Volume gas hidrogen yang Jika 8 gram gas metana dibakar
suatu zat yang Jumlah zat dihasilkan dalam pembatas dihasilkan jika digunakan 0,5 mol dengan 40 gram oksigen maka
diperlukan atau yang dihasilkan suatu reaksi aluminium sebanyak 0,75 mol. pereaksi pembatasnya adalah gas
dihasilkan dalam Persamaan metana
suatu reaksi dimana reaksi
jumlah salah satu zat Jenis zat yang
dalam reaksi tersebut terlibat dalam

21
sudah diketahui. reaksi

6 Mol Mol merupakan Jenis zat Satuan dalam Stoikiometri Massa molar Molaritas 2 mol H2O mempunyai massa 32 Massa molekul relatif CO2 adalah
satuan jumlah zat Massa zat jumlah zat dalam Pereaksi Volume molar Molalitas gram 44 gr/mol
atau jumlah partikel perhitungan pembatas
dalam perhitungan kimia
kimia.
7 Massa molar Massa molar Jumlah zat Ukuran Stoikiometri Mol Massa atom Massa molar senyawa H2O adalah Volume 1 mol gas O2 dalam
menunjukkan ukuran banyaknya zat Pereaksi Volume molar relatif (Ar) 18 gr/mol keadaan STP adalah 22,4 L
banyaknya zat dalam 1 mol pembatas Massa molekul
sebanyak 1 mol atau relatif (Mr)
mengandung 6,02 x
1023 partikel

8 Volume molar Volume molar Jumlah mol gas Ukuran Stoikiometri Massa molar Volume 1 mol gas O2 dalam Massa molar senyawa H2O adalah
menunjukkan Volume gas banyaknya gas Mol keadaan STP adalah 22,4 L 18 gr/mol
banyaknya gas dalam dalam dakan
setiap molnya yang setiap mol
diukur pada keadaan
standar

9 Massa atom Massa atom relatif Massa atom Massa rata-rata 1 Massa molar Massa molekul massa rata−rata1Hitunglah
atom Cl Mr dari Aluminium
relatif (Ar) (Ar) adalah atom relatif (Mr) Ar Cl= Sulfat. (Diketahui : Ar Al=27,
1
perbandingan massa × massa atomS=32,
C−12 O=16 ).
12
rata-rata satu atom Jawab :
unsur tersebut 0,355 sma Mr Al2(SO4)3 = 2 x Ar Al + 3 x Ar
¿
terhadap 1/12 massa 1 S + 12 x Ar O
× 12 sma
satu atom isotop 12 = 2 x 27 + 3 x 32 + 12 x 16
karbon-12 (12C) = 54 + 96 + 192
0,355
¿ =0,355 = 342
1

10 Massa Massa molekul Massa atom Penjumlahan Massa molar Massa atom Hitunglah Mr dari Aluminium massa rata−rata 1 atom Cl
molekul relatif relatif (Mr) Massa molekul semua Ar atom relatif (Ar) Sulfat. (Diketahui : Ar Al=27,
Ar Cl=
1
(Mr) merupakan yang terdapat S=32, O=16 ). × massa atom C−12
12
penjumlahan Ar pada

22
atom-atom molekul/senyawa. Jawab : 0,355 sma
penyusunnya. Mr Al2(SO4)3 = 2 x Ar Al + 3 x Ar ¿
1
S + 12 x Ar O × 12 sma
12
= 2 x 27 + 3 x 32 + 12 x 16
= 54 + 96 + 192 0,355
¿ =0,355
= 342 1

11 Molaritas Molaritas adalah Jumlah mol Mol zat terlarut Mol Molalitas Jumlah zat terlarut pada Larutan Massa NaOH pada reaksi tersebut
konsentrasi jumlah Volume dalam satu liter NaOH adalah 0,2 mol/liter adalah 2 gram.
zat terlarut per satuan zat pelarut
volume. Molaritas (mol/liter)
menunjukan berapa
banyak mol zat
terlarut dalam satu
liter zat pelarut
(mol/liter).

12 Rumus Rumus empiris me- Jumlah unsur Perbandingan Penentuan Rumus molekul CH2O C2H4O2
empiris nunjukkan penyusun mol dari atom- rumus kimia CH CH
perbanding-an mol senyawa atom penyusun CH2 CH2
(paling sederhana) Perbanding-an senyawa CH3 CH3
dari atom-atom mol
penyusun senyawa.

13 Rumus Rumus molekul Jumlah indeks Menunjukkan Penentuan Rumus empiris C2H4O2 CH2O
molekul menunjukkan Jumlah atom lambang molekul rumus kimia CH CH
lambang molekul, Jenis molekul CH2 CH2
terdiri lambang atom CH3 CH3
dan angka indeks
yang menyatakan
jumlah atom-atom
dalam tiap molekul.

14 Persen massa Persen massa Massa zat Jumlah zat telarut Kadar zat Persen volume Sebanyak 25 gram gula Anik membuat sirop buah dengan
menyatakan Zat terlarut dalam 100 gram Persen unsur (C₁₂H₂₂O₁₁) dilarutkan dalam ukuran sirup 10 ml yang di

23
banyaknya zat larutan dalam senyawa 100 gram air (H₂O), maka campur air sebanyak 250 ml,
terlarut dalam 100 htunglah kadar gula maka hitunglah persentase sirup
gram larutan (C₁₂H₂₂O₁₁) dalam larutan! dalam larutan!

% C₁₂H₂₂O₁₁ = (massa % sirup = 10/26 = 0,04,


C₁₂H₂₂O₁₁ / massa larutan) × sehingga kadar sirup dalam
100% larutan adalah 0,04%
= (25 gram / 125 gram) × 100 =
0,2 × 100 = 20%, sehingga kadar
gula (C₁₂H₂₂O₁₁) dalam larutan
adalah 20%.

14 Persen volume Persen volume Volume zat Jumlah zat Kadar zat Persen massa Anik membuat sirop buah dengan Sebanyak 25 gram gula
menyatakan besarnya Zat terlarut terlarut dalam Persen unsur ukuran sirup 10 ml yang di (C₁₂H₂₂O₁₁) dilarutkan dalam
volume zat terlarut 100 mL larutan dalam senyawa campur air sebanyak 250 ml, 100 gram air (H₂O), maka
yang terdapat dalam maka hitunglah persentase sirup htunglah kadar gula
100 mL larutan dalam larutan! (C₁₂H₂₂O₁₁) dalam larutan!

% sirup = 10/26 = 0,04, % C₁₂H₂₂O₁₁ = (massa


sehingga kadar sirup dalam C₁₂H₂₂O₁₁ / massa larutan) ×
larutan adalah 0,04% 100%
= (25 gram / 125 gram) × 100 =
0,2 × 100 = 20%, sehingga kadar
gula (C₁₂H₂₂O₁₁) dalam larutan
adalah 20%.

15 Persen unsur Persen unsur dalam Jenis unsur Persentase kadar Kadar zat Persen massa Kadar N dalam urea adalah 47% Jumlah atom N dalam urea
dalam senyawa merupakan Massa unsur tiap unsur dala Persen volume adalah 2
senyawa persentase massa satu senyawa
unsur yang
terkandung dalam
suatu senyawa.

16 Rumus kimia Hidrat adalah zat Jumlah Zat padat yang Kadar zat Rumus kimia Na2CO3.10H2O MgSO4
hidrat padat yang mengikat molekul air mengikat molekul anhidrat
beberapa molekul air
24
sebagai bagian dari Macam-macam air
strukturnya. zat padat

17 Rumus kimia Anhidrat adalah Jenis molekul Tidak mengikat Kadar zat Rumus kimia MgSO4 Na2CO3.10H2O
anhidrat senyawa yang tidak molekul air hidrat
mengandung molekul
air.

18 Keadaan STP Pada keadaan standar Volume gas Keadaan ketika Keadaan non Pada suhu 0C dan tekanan 1 atm, Pada suhu 25C dan tekanan 1
(STP), yaitu suhu suhu = 0°C dan STP volume 1 mol gas adalah 22,4 atm, volume 1 mol gas adalah
0°C dan tekanan 1 tekanan = 1 atm L/mol. 24,4 L/mol.
atm
19 Keadaan non Pada keadaan non Volume gas Keadaan ketika Keadaan STP Pada suhu 25C dan tekanan 1 Pada suhu 0C dan tekanan 1 atm,
STP standar (non STP), Suhu suhu  0°C dan atm, volume 1 mol gas adalah volume 1 mol gas adalah 22,4
yaitu bukan pada tekanan tekanan  1 atm 24,4 L/mol. L/mol.
suhu 0°C dan
tekanan 1 atm

25
3. Peta Konsep dan Struktur Makro

STOIKIOMETRI

Konsep Mol Pereaksi


Kadar Zat
Pembatas

Berdasarkan

% Massa
Massa Molar Penentuan
Rumus Kimia Zat pereaksi
% Volume yang habis
Bergantung pada bereaksi lebih
Berdasarkan dahulu
Massa Rumus Persen Unsur
Atom Relatif Empiris dalam Senyawa
Mol

Massa Rumus Molekul Rumus


Molekul Relatif Kimia Hidrat
Mendasari perhitungan

Jumlah Volume Massa Molaritas


Parikel
Bergantung pada
Oleh

Tetapan Keadaan
Avogadro Menentukan reaksi pembatas
STP

26
Keadaan
Non STP
Mendasari perhitungan
STRUKTUR MAKRO STOIKIOMETRI
Stoikiometri

Konsep mol
Massa satu mol zat dalam satuan gram Massa molar senyawa H2O adalah
Massa molar (g). 18 gr/mol
Penentuan Menentukan rumus senyawa Glukosa berdasarkan rumus empiris
Rumus Kimia CH2O dan molekul C6H12O6
menggunkan rumus empiris dan rumus
molekul

Kadar zat
Menyatakan banyaknya zat terlarut dalam Kadar gula (C₁₂H₂₂O₁₁)
% Massa 100 gram larutan dalam larutan adalah 20%
Persen volume menyatakan besarnya
% Volume kadar sirup dalam larutan
volume zat terlarut yang terdapat dalam 100
mL larutan adalah 0,04%

CH4 (g) + 2O2 (g)  CO2 (g) + H2O (g)


Zat pereaksi yang habis Jika 8 gram gas metana dibakar dengan
Pereaksi Pembatas 40 gram oksigen maka pereaksi
bereaksi lebih dahulu
pembatasnya adalah gas metana

27
4. Soal dan Indikator Soal
No. Indikator Pencapaian Kompetensi
Soal Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel, massa, dan volume zat.
1 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan soal berupa Jumlah mol dari 5,3 x 1025 molekul karbon dioksida adalah .... C3
persamaan jumlah partikel 88 mol MOTS
dari suatu senyawa. Peserta 80 mol
didik mengkonversikan 78 mol
persamaan tersebut ke 70 mol
jumlah mol. 68 mol

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : A


Peserta didik kemungkinan Untuk mengubah jumlah partikel ke dalam bentuk mol, perlu digunakan variabel bilangan
belum memahami tentang avogadro. Bilangan avogadro memiliki nilai 6,02 x 1023 yang akan dimasukkan ke dalam
hubungan konsep mol perhitungan.
dengan jumlah partikel. Mol CO2 = jumlah partikel CO2 / bilangan avogadro
Mol CO2 = 5,3 x 1025 / (6,02 x 1023) = 88 mol
Jadi sebanyak 5,3 x 1025 partikel molekul karbon dioksida memiliki jumlah 88 mol.

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


Soal Menentukan rumus empiris dan rumus molekul.
2 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan soal berupa massa Suatu senyawa nitrogen oksida terdiri dari 7 gram nitrogen dan 12 gram oksigen (Ar N = 14 C3
28
dan Ar setiap unsur dari dan O = 16). Rumus empiris nitrogen oksida adalah .... MOTS
suatu senyawa. Peserta didik A. NO
menentukan rumus empiris B. N2O
senyawa tersebut dari data C. N2O2
yang telah disajikan. D. N2O3
E. N2O4

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : D


Peserta didik kemungkinan Menentukan rumus empiris senyawa dapat dilakukan dengan cara menentukan perbandingan
belum memahami tentang jumlah zat (dengan satuan mol)
konsep penentuan rumus Unsur penyusun N O
empiris suatu senyawa. Komposisi (g) 7 12
Mr (g/mol) 14 16
Jumlah zat (mol) 7/14 = 0,50 12/16 = 0,75
Angka pembagi 0,25 0,25
Perbandingan 0,50/0,25 0,75/0,25
= jumlah zat (mol)/bilangan pembagi = 2 =3
Jadi rumus empiris senyawa tersebut adalah N2O3

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


Soal Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa.
3 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan suatu senyawa dan Senyawa urea (CO(NH2)2) terdiri atas unsur C, O, N, dan H. Kadar unsur O dalam persen C4
unsur-unsur yang menyusun- massa adalah .... HOTS
nya. Peserta didik me- A. 20 %
nentukan kadar dari setiap
29
unsur yang ada dalam B. 46,7%
senyawa tersebut. C. 26,7%
D. 6,7%
E. 10%
Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : C
Peserta didik kemungkinan Ar C = 12, O = 16, N = 14, H = 1
tidak dapat menjawab soal Mr (CO(NH2)2) = 12 + 16 + (14.2) + (1.4) = 12 + 16 + 28 + 4 = 60
karena tidak memahami cara jumlah atom × Ar
%massa= ×100 %
Mr senyawa
mencari Mr jika Ar tidak ada
1 ×16
pada soal. % O= ×100 %=26,7 %
60

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


Soal Mengkritisi pernyataan terkait persamaan reaksi pembatas suatu reaksi.
4 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan soal berupa opsi (1) 1 mol Ca3(PO4)2 C4
dari beberapa senyawa dan (2) 2 mol Na2C2O4 HOTS
jumlah mol yang berbeda. (3) 2 mol KMnO4
Peserta didik menentukan (4) 1 mol Fe(NO3)3
senyawa yang memiliki senyawa yang mengandung jumlah atom O sama dengan 2 mol H2SO4 adalah….
kesamaan dari jumlah atom A. (1), (2), (3)
O dengan menggunakan B. (1) dan (2)
persamaan reaksi pembatas. C. (2) dan (4)
D. (4)

30
E. (1), (2), (3), dan (4)

Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : A


Peserta didik kemungkinan (1) 1 mol Ca3(PO4)2 → Ca+ + 2PO43− (benar)
mengalami kesalahan dalam (2) 2 mol Na2C2O4 → 2Na+ + C2O42− (benar)
menghitung jumlah atom O (3) 2 mol KMnO4 → K+ + MnO4− (benar)
dan kesalahan dalam (4) 1 mol Fe(NO3)3 → Fe3+ + 3NO3
persamaan reaksi pembatas. mengandung jumlah atom O sama dengan 2 mol H2SO4 2 mol H2SO4 → 2H+ + SO4−
Sehingga jawaban yang sehingga (1), (2), (3) benar
diharapkan tidak sesuai.

No. Indikator Pencapaian Kompetensi


Soal Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi.
5 Indikator Soal Soal Level Kognitif
Disajikan persamaan reaksi Tentukan produk yang dihasilkan bila 2,5 mol (C3H8) dibakar sempurna : C3
pembakaran C3H8 sebanyak C3H8 + O2  CO2 + H2O MOTS
sekian mol. Peserta didik A. 7,5 mol CO2 + 4 mol H2O
menentukan produk yang B. 3,0 mol CO2 + 10 mol H2O
dihasilkan setelah reaksi C. 3,0 mol CO2 + 2 mol H2O
pembakaran dengan D. 7,5 mol CO2 + 10 mol H2O
menggunakan perbandingan E. Salah semua
koefisien dan perbandingan
mol.
Potensi Kesalahan Konsep Kunci Jawaban : D
31
Peserta didik kemungkinan Persamaan reaksi setara : C3H8 + 5O2  3CO2 + 4H2O
mengalami kesalahan konsep Perbandingan koefisien  perbandingan mol
tentang perbandingan C3H8 : CO2 : H2O = 1 : 3 : 4
koefisien dan perbandingan Jumlah mol produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut.
mol, sehingga tidak n CO2 = (3/1) x 2,5 mol = 7,5 mol
menemukan jawaban yang n H2O = (4/1) x 2,5 mol = 10 mol
benar. Jadi jumlah mol produk yang terbentuk adalah sebanyak 7,5 mol CO2 + 10 mol H2O

32
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa label konsep yang
dianalisis sejumlah 34 label konsep. Dengan masing-masing pada materi larutan elektrolit non-
elektrolit terdapat 15 label konsep dan materi stoikiometri sebanyak 19 label konsep.
 Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat.
 Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik, dapat berupa larutan
garam,asam,basa yang dapat bersifat elektrolit kuat atau elektrolit lemah.
 Larutan Non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, termasuk
senyawa kovalen non polar.
 Stoikiometri merupakan metode pengukuran komposisi dan jumlah zat dalam satuan tertentu.
Adapun zat-zat yang mempengaruhi stoikiometri iyalah konsep mol, kasar zat dan pereaksi
pembatas

B. Saran
Penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan mengenai analisis
materi ajar pada mata pelajaran kimia SMA kelas X bagi para pembaca dan juga bagi kami sebagai
penulis. Penulis berharap dengan adanya materi Elektrolit, Non Elektrolit, dan Stoikiometri pada
mata pelajaran kimia SMA kelas X, dapat memaksimalkan pendidikan sehingga berjalan dengan
lebih baik lagi.

33
DAFTAR PUSTAKA

Anipah, A., Fatah, A. H., & Syarpin, S. (2020). Analisis Materi Sistem Periodik Unsur Pada Buku Teks
Kimia SMA/MA Kelas X. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 164-179.

Gusmilasari, G., Fatah, A. H., & Anggraeni, M. E. (2020). Analisis Materi Ajar Kimia SMA/MA Kelas XI
Pada Konsep Termokimia. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 117-131.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1692.

MGMP Kimia Kabupaten Tapin. Silabus Kimia Kelas X.


http://eprints.uny.ac.id/41514/24/SILABUSKIMIAKELASX.pdf. Diakses pada 05 September 2022.

Pratiwi, S. A., Fatah, A. H., & Syarpin, S. (2020). Analisis Materi Struktur Atom Pada Buku Teks Kimia
Kelas X SMA/MA. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 132-138.

Rusianti, S., & Fatah, A. H. (2019). Analisis Kesesuaian Konsep Ikatan Kimia Pada Buku Kimia Kelas X
SMA/MA Terhadap Silabus Kurikulum 2013 Dan Penyusunan Makro Wacana. Jurnal Ilmiah
Kanderang Tingang, 10(2), 184-200.

Sakti, S., Fatah, A. H., & Anggraeni, M. E. (2020). Analisis Materi Ajar Konsep Laju Reaksi Pada Buku
Teks Kimia SMA/MA. Jurnal Ilmiah Kanderang Tingang, 11(1), 78-91.

Soedjono. (2016). Mandiri: Kimia untuk SMA/MA kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.

Wulandari, Erna. T., Margono, Narum. Y., Qurniawati, Annik. (2018). Kimia Peminatan Matematika dan
Ilmu-Ilmu Alam SMA/MA Kelas X Semester 2. Jawa Tengah: PT. Intan Pariwara.

34

Anda mungkin juga menyukai