Anda di halaman 1dari 4

DAMPAK PENCEMARAN UDARA YANG BISA GANGGU

KESEHATAN

Dalam beberapa waktu


terakhir, Jakarta menghadapi
masalah serius dalam hal polusi
udara. Pasalnya, Ibu Kota
Indonesia ini berada di posisi 3
teratas dengan tingkat kualitas
udara terburuk di dunia
menurut situs IQAir dalam
beberapa waktu terakhir di
bulan Agustus 2023.

Pencemaran udara yang terjadi dipicu dari bentuk gas, cair, dan padat
tertentu yang terpendam di udara. Partikel berasal dari aerosol, debu, asap
pabrik, kebakaran hutan, asap kendaraan bermotor, dan asap rokok.

Beberapa polutan yang biasanya menyebar, yakni logam berat, karbon


monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil
(VOC), dan sulfur dioksida (SO2). Indonesia sendiri masuk dalam jajaran
negara yang tingkat polusinya cukup tinggi. Apa dampak pencemaran udara
bagi kesehatan? Berikut informasinya!

Pernapasan Jadi Terganggu


Dampak pencemaran udara dari asap kendaraan, asap pabrik, asap rokok,
dan lain-lain bisa memicu terjadinya gangguan pernapasan, seperti asma,
ISPA, dan kanker paru-paru.

Mengganggu Jalannya Oksigen yang Ada dalam Darah


Bukan hanya saluran pernapasan, sistem peredaran darah juga dapat
terganggu karena dampak dari pencemaran udara.

Pemanasan Global
Salah satu dampak pencemaran udara adalah peningkatan pemanasan global.
Akibatnya suhu udara di seluruh dunia jadi bertambah, permukaan laut
meninggi, dan membuat banyaknya es di daerah yang dingin lebih cepat
mencair.

Memicu Keguguran dan Autisme


Bagi ibu hamil, polusi udara juga sangat membahayakan diri dan janinnya.
Dampak pencemaran udara bagi ibu hamil bisa memicu peradangan di
seluruh tubuhnya dan memicu kelahiran prematur.

Nah, itu tadi dampak pencemaran udara bagi kesehatan yang perlu diketahui.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai cara mencegah pencemaran
udara, diantaranya menghindari penggunaan listrik berlebihan,
memanfaatkan transportasi umum, memiliki pembersih udara (dalam rumah,
kendaraan, maupun tempat bekerja), menerapkan
konsep reduce (mengurangi), reuse (gunakan kembali), dan recycle (daur
ulang).

Sumber : https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/tinggal-di-perkotaan-
ketahui-dulu-dampak-pencemaran-udara-ini/
PENCEMARAN SUNGAI PENYEBAB DAN SOLUSINYA

Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Namun, kegiatan manusia dalam beberapa
tahun terakhir telah menyebabkan banyak sungai tercemar. Penyebab utama
tercemarnya sungai adalah pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga,
pertanian, dan kegiatan pertambangan. Penyebab lainnya termasuk pembuangan
sampah, aktivitas transportasi, perubahan alamiah, dan penggunaan bahan
kimia. Pembuangan limbah industri menjadi penyebab utama tercemarnya
sungai. Industri seringkali membuang limbah cairnya ke sungai tanpa
pengolahan yang memadai. Limbah cair ini dapat mengandung bahan kimia
beracun, logam berat, dan zat-zat berbahaya lainnya yang dapat merusak
ekosistem sungai dan berdampak negatif bagi kesehatan manusia.

Limbah rumah
tangga juga menjadi
penyebab tercemarnya
sungai. Aktivitas sehari-hari
seperti mencuci pakaian,
mencuci piring, mandi, dan
buang air besar di sungai
dapat menyebabkan
pencemaran sungai jika tidak
diolah dengan benar. Limbah rumah tangga yang tidak diolah dengan baik juga
dapat mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat merusak lingkungan dan
kesehatan manusia.

Pembuangan sampah juga menjadi penyebab pencemaran sungai.


Pembuangan sampah di sungai atau sungai yang mengalirkan sampah ke
dalamnya dapat mencemari sungai dan merusak ekosistem sungai.Untuk
menangani masalah pencemaran sungai, beberapa langkah dapat diambil. Salah
satu cara yang paling efektif adalah dengan mengurangi pembuangan limbah
cair dari industri dan rumah tangga ke sungai. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerapkan teknologi pengolahan limbah yang memadai sebelum limbah cair
dibuang ke sungai.Selain itu, penggunaan bahan kimia berbahaya juga harus
dikurangi. Penggunaan pestisida, pupuk, dan bahan kimia lainnya harus diatur
dan dipantau dengan ketat untuk mencegah limbah kimia yang berbahaya
mencemari sungai.

Upaya untuk mengurangi sampah yang dibuang ke sungai juga harus


dilakukan. Langkah-langkah seperti memperkuat pengelolaan sampah dan
membangun infrastruktur pengelolaan sampah yang memadai dapat membantu
mengurangi sampah yang mencemari sungai. Penting bagi kita semua untuk
berpartisipasi dalam mengatasi masalah pencemaran sungai. Salah satu langkah
penting yang dapat kita lakukan adalah dengan memilah sampah sebelum
membuangnya dan menghindari kegiatan yang dapat merusak sungai. Semoga
melalui kesadaran kita semua, kita dapat menjaga kebersihan sungai dan
lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang. Mari kita bergandengan
tangan untuk menjaga keberlangsungan hidup dan kehidupan di sekitar sungai.

sumber : https://ppid.jemberkab.go.id/berita-ppid/detail/pencemaran-sungai-
penyebab-dan-solusinya
DAMPAK PENCEMARAN TANAH TERHADAP KESEHATAN

Dikutip dari akun instagram resmi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten


Bandung Barat, pencemaran tanah di antaranya penggundulan hutan dan
erosi tanah, kegiatan pertanian, kegiatan pertambangan, industrialisasi,
tempat pembuangan sampah, limbah manusia, kegiatan konstruksi dan
limbah nuklir.

Sementara itu, dilansir dari


Wikipedia pencemaran tanah adalah
keadaan di mana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah
lingkungan tanah alami. Pencemaran
ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan
kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah, serta limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah dengan tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka


ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah.
Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat
kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak
langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah
dan udara di atasnya.

Paparan kronis (secara terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi


tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan,


jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.
Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan
karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-
anak karena dapat menyebabkan kerusakan otak dan kerusakan ginjal pada
seluruh populasi. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat
menyebabkan kerusakan ginjal, bahkan beberapa bahkan tidak dapat diobati.

PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat
dapat dapat menyebabkan gangguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang
mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta
penurunan sistem saraf pusat.

Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit


kepala, pusing, letih, iritasi mata, dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia
yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah
dapat menyebabkan kematian.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem.


Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun atau berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari
mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah
tersebut.

Akibatnya, dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan


yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain
dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan
terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan
bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-
makhluk penghuni piramida atas.

Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT
pada burung yang menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang


pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat
menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman
tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar
ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan
kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama

sumber : https://citarumharum.jabarprov.go.id/selain-air-dan-udara-tanah-
pun-dapat-tercemar/

Anda mungkin juga menyukai