Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN LOGIKA DENGAN FILSAFAT DAN AGAMA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Logika Saintifik


Dosen Pengampu :
Dr. Salahuddin Harahap, S.Fil,I. MA
Disusun Oleh:

Siti Fatimah : 0401211019


Rizky Rialdi : 0401212024

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Illahi robbi yang telah memberikan nikmat,
karunia dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan
Logika, Filsafat dan Agama”.

Terselesaikannya makalah ini, tidak terlepas dari peran berbagai pihak. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat :

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, semua pihak dapat memberi saran serta kritikan yang membangun demi
kesempurnaan penulisan makalah ini selanjutnya.
Semoga makalah ini bisa bermanfaat baik untuk penulis ataupun untuk pembaca
makalah.

Medan, 13 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................2
A. Pengertian Logika, Filsafat Dan Agama..................................................................2
B. Hubungan Logika, Filsafat Dan Agama...................................................................3
C. Perbedaan Logika, Filsafat Dan Agama..................................................................5
BAB V PENUTUP..................................................................................................................8
A. Kesimpulan.................................................................................................................8
B. Saran............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Konsep yang dikemukakan oleh para ahli mengenai filsafat sangat beragam. Maka,
banyak orang yang berpendapat termasuk Aristoteles mengemukakan bahwa filsafat sebagai
usaha manusia untuk memahami segala yang ada dan yang mungkin ada. Namun, dari usaha
tersebut jika melihat dari sisi lain berbeda dengan sisi lainya. Seperti perbedaan logika, filsafat
dan agama yang berbenturan dari segi pemahaman dan metode. Oleh sebab itu, penulis berusaha
mencari referensi tentang hubungan dari ketiga pembahasan yang berbenturan dari segi
pemahaman. Makalah ini berjudul “Hubungan Logika, Filsafat dan Agama”. Dalam makalah ini,
bukan maksudnya membenturkan ketiga masalah tetapi lebih mengkaji ketiga pembahasan yang
sebenarnya terdapat hubungan satu sama lain.

2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan logika, filsafat dan agama?
2. Apa saja perbedaan antara logika, filsafat dan agama?
3. Bagaimana hubungan antara logika, filsafat dan agama?

3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian logika, filsafat dan agama.
2. Untuk memahami perbedaan antara logika, filsafat dan agama.
3. Untuk memahami hubungan antara logika, filsafat dan agama.

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Logika, Filsafat Dan Agama

Logika adalah suatu cabang filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-sasa,
hukum-hukum dan metode atau prosedur dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan
benar, juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan suatu pengetahuan dengan menggunakan
akal pikiran, kata dan bahasa yang dilakukan secara sistematis. Logika dapat disistematisasikan
menjadi beberapa golongan hal tersebut tergantung dari perspektif mana kita melihatnya dilihat
dari kualitasnya logika dapat dibedakan menjadi dua yakni logika naturalis ( logika alamiah) dan
logika artifisialis (logika ilmiah).1

Menurut K. Prent C.M.T Adisubrata dalam Mundiri mengatakan bahwa logika adalah
berasal daribahasa latin ‘logos’ yang berarti perkataan atau sabda. 2 Kemudian menurutnya juga
istilah lain sering juga disebut mantiq, berasal dari kata arab yang diambil dari kata nataqa yang
berarti berkata atau berucap.3 Kemudian George F. Kneller dalam buku Logic of Lenguage
Education, dalam Susanto mendefinisikan logika disebut sebagai penyelidikan tentang dasar-
dasar dan metode berfikir benar (correct reason).4

Sedangkan menrut Irving M.Copi dalam Mundiri memaknai kata logika adalah ilmu yang
mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang
betul dan penalaran yang salah.5 Selanjutnya hampir sejalan dengan yang dikemukakan oleh
Irving, W. Poespoprodjo dalam Susanto memberikan definisi logika yakni “Logika
menunjukkan, meletakkan, menguraikan dan membuktikan hukum-hukum dan aturan-aturan
yang akan menjaga kita agar tidak terjerumus dalam kekeliruan (kesetatan).6

Jadi berdasarkan pada pengertian-pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli
diatas tentang logika dapat di fahami bahwa pemahaman tentang logika adalah suatu cabang

1
Iu Rusliana. Filsafat Ilmu. Bandung: Refika Aditama: 2015. 1.
2
Mundiri, Logika, Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2008. 1.
3
Ibid. hal 2
4
Susanto, Filsafat Ilmu Suatu Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis, Jakarta: Bumi
Aksara, 2011. 144
5
Mundiri, 2.
6
Susanto, 144.

2
filsafat yang membahas tentang aturan-aturan, asas-sasa, hukum-hukum dan metode atau
prosedur dalam mencapai pengetahuan secara rasional dan benar.

Filsafat berasal dari bahasa yunani, philo yaitu cinta dan shopia yaitu bijaksana. Dalam
buku “Metodologi penelitian filsafat”, pengertian filsafat terbagi menjadi dua : filsafat itu
refleksif dan sebuah ilmu. Filsafat merupakan kegiatan perenungan tentang hakikat realitas yang
meliputi hakikat manusia, semesta dan Tuhan, maka disebut refleksif. Sementara itu, filsafat
merumuskan hakikat realitas secara sistematis-metodis. Filsafat itu sebuah ilmu karena menjadi
sitematisasi pandangan hidup secara menyeluruh.7

Agama secara terminologi berasal dari bahasa Sansakerta yaitu a berarti tidak dan gama
berarti kacau. Menurut Endang Saefudin Anshari agama atau dien (Bahasa Arab) dan religi
(Bahasa Inggris) yaitu suatu sistem tata keimanan dan keyakinan atas sesuatu yang mutlak di luar
manusia dan suatu sistem tata peribadatan manusia kepada yang Maha Mutlak. Ahmad Tafsir
membagi definisi agama yaitu menekankan dari segi rasa iman kepada sesuatu dan agama
sebagai peraturan agar manusia dapat mentertibkan dirinya.8

Khalil Gibran memandang agama sebagai sesuatu yang menjamin manusia selamat di
dunia dan di akherat. Rabindranath Tagore menyebut agam sebagai tata sistem nilai yang
diberikan Tuhan kepada manusia. Sementara itu, dalam buku “Pengantar Ilmu Filsafat”
menuliskan bahwa agama adalah perasaan yang mendalam akan ketergantungan, kepercayaan
pada bukan kekuatan manusia, dan cinta kepada Tuhan.9

Dari pemaparan berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa agama adalah sistem
nilai atau sistem ajaran yang memberitahu kepada manusia bagaiamana hidup dengan baik dan
tentang arti kehidupan ini.

2. Hubungan Logika, Filsafat Dan Agama

1. Logika dan Filsafat:

7
Amsal Bakhtiar, op. cit., hlm. 6.
8
Amsal Bakhtiar, Filsafat Agama: Wisata Pemikiran dan Kepercayaan Manusia, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009),
hlm. 10-11
9
Asmoro Achmadi, Paradigma Baru Filsafat Pancasila dan Kewarganegaraan, (Semarang: RaSAIL, 2009), hlm.1

3
- Logika adalah alat atau metode untuk berpikir secara rasional dan argumentatif. Ini adalah
bagian integral dari filsafat karena digunakan untuk menganalisis, merumuskan, dan menguji
argumen dalam filsafat.

- Dalam filsafat, logika membantu dalam pembentukan dan evaluasi argumen, serta dalam
pengembangan konsep dan teori filsafat. Filsuf menggunakan logika untuk mencapai kesimpulan
yang konsisten dan rasional.

2. Logika dan Agama:

- Logika juga dapat digunakan untuk menganalisis argumen yang terkait dengan agama. Dalam
konteks agama, logika dapat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti
eksistensi Tuhan, keadilan ilahi, atau masalah kepercayaan agama.

- Namun, ada perbedaan dalam pendekatan terhadap argumen agama, di mana iman dan
keyakinan sering kali berperan, dan logika mungkin tidak selalu cukup untuk mengatasi
pertanyaan-pertanyaan agama yang sangat subjektif.

3. Filsafat dan Agama:

- Filsafat sering kali mempertimbangkan isu-isu yang bersinggungan dengan agama, seperti
etika, metafisika, dan epistemologi. Filsafat mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar tentang makna kehidupan, kebenaran, dan moralitas.

- Beberapa filsuf mengintegrasikan elemen agama dalam pemikiran mereka, sementara yang
lain mungkin mengambil pendekatan yang lebih sekuler. Ini berarti bahwa hubungan antara
filsafat dan agama dapat sangat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan keyakinan
individu.10

Sementara logika adalah alat yang dapat digunakan di kedua bidang ini, mereka tetap
memiliki ciri khas dan pendekatan yang berbeda terhadap pertanyaan-pertanyaan fundamental.
Logika membantu dalam memahami, menganalisis, dan menguji argumen di kedua bidang ini,
tetapi filosofi dan agama tetap memiliki peran dan metode yang unik dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendalam tentang dunia dan eksistensi.

10
"Summa Theologica" oleh Thomas Aquinas

4
Perbedaan-perbedaan filsafat dan agama pasti akan memunculkan suatu pertanyaan
tentang hubungan atau keterkaitan. Filsafat menggunakan rasio membantu seseorang
memperkuat keimanannya. Menurut Bacon, filsafat akan menolong kita menanamkan
keyakinan-keyakina fundamental religius dalam suatu fondasi intelektual. Maka dari itu, manusia
harus menempatkan filsafat sebagai metode berpikir dalam memahami agama bukan sebagai
agama baru.

Hubungan antara agama dan filsafat sangat dekat. Dalam agama kita berusaha
menyesuaikan diri dengan dunia dan diri kita sendiri. Banyak agama yang meyakinkan
keimanannya dengan dunia secara keseluruhan contohnya mengimani berbagai ciptaan Tuhan.
Tetapi, ini bukan inti dari agama karena yang inti atau utama dalam agama adalah ibadah kepada
Tuhan atau meraih kebajikan dan perlindungan-Nya.11

Filsafat adalah metode berpikir yang dimanfaatkan fungsi-fungsi dan saran berpikir yang
dimiliki manusia. Dalam agama Islam, manusia yang seperti itu adalah manusia yang
memanfaatkan seluruh dayanya. Filsafat memberikan perluasan terhadap pengetahuan alam
semesta. Manusia merenungkan dengan metode filsafat untuk mengetahui apa kekuasaan Tuhan.

Tujuan dari filsafat berkaitan dengan agama. Filsafat bertujuan cinta akan kebijaksanaan,
ketentraman, dan mencapai kepuasan batin. Sementara agama tujuan memahaminya adalah
menciptakan ketentraman, harmoni, penyesuaian dan keselamatan.

3. Perbedaan antara Logika, Filsafat, dan Agama

* Logika

1. *Definisi*: Logika adalah ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip penalaran yang benar
dan metode untuk mencapai kesimpulan yang sah.

2. *Tujuan*: Logika digunakan untuk menganalisis argumen, mengidentifikasi kesalahan


penalaran, dan memastikan bahwa kesimpulan yang diambil berdasarkan aturan yang benar.

3. *Metode*: Logika menggunakan penalaran deduktif, induktif, dan abduktif sebagai


alat untuk mencapai kesimpulan yang benar.

* Filsafat

1. *Definisi*: Filsafat adalah usaha manusia untuk memahami dunia dan eksistensi
dengan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang keberadaan, etika, pengetahuan, dan nilai-nilai.

11
A History of Western Philosophy" oleh Bertrand Russell

5
2. *Tujuan*: Filsafat bertujuan untuk mencari pemahaman mendalam tentang eksistensi,
makna hidup, etika, dan berbagai aspek kehidupan manusia.

3. *Metode*: Filsafat menggunakan pemikiran kritis, analisis, dan diskusi filosofis untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar.

* Agama

1. *Definisi*: Agama adalah sistem kepercayaan yang melibatkan keyakinan pada entitas
ilahi atau kekuatan spiritual yang mempengaruhi nilai-nilai, etika, dan praktik kehidupan
seseorang.

2. *Tujuan*: Agama bertujuan memberikan panduan moral, makna, dan arah spiritual
kepada pengikutnya, serta memberikan dasar untuk ritual dan ibadah.

3. *Metode*: Agama biasanya melibatkan ibadah, doa, ritus, dan mengikuti ajaran agama
tertentu, serta keyakinan pada entitas ilahi.

Penting untuk diingat bahwa logika, filsafat, dan agama adalah domain yang berbeda
dalam memahami dunia dan mengatasi pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang eksistensi.
Meskipun mereka dapat saling berkaitan, setiap satu di antaranya memiliki pendekatan dan
tujuan yang berbeda.12

12
Poerwantara dkk, Seluk Beluk Filsafat Islam, (Tanpa Tempat: Cv. Rosda, 1987), hlm.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Logika adalah ilmu atau sistem pemikiran yang digunakan untuk menganalisis,
mengklasifikasikan, dan menilai argumen atau pernyataan. Ini melibatkan proses berpikir yang
sistematis dan rasional untuk menentukan apakah suatu argumen atau pernyataan adalah benar
atau salah. Logika membantu dalam memahami hubungan antara premis (asumsi) dan
kesimpulan dalam argumen, sehingga dapat digunakan untuk membuat penalaran yang kuat dan
tepat. Ini merupakan alat penting dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, ilmu, matematika,
dan pemecahan masalah sehari-hari.

Filsafat adalah disiplin intelektual yang berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan


fundamental tentang eksistensi, pengetahuan, etika, nilai, realitas, dan banyak isu lainnya. Ini
melibatkan penyelidikan, pemikiran kritis, dan refleksi filosofis tentang berbagai aspek
kehidupan dan alam semesta.

Agama adalah sistem kepercayaan, nilai-nilai, praktik, dan doktrin yang biasanya melibatkan
keyakinan akan adanya entitas ilahi atau kekuatan supernatural yang mengatur alam semesta dan
kehidupan manusia. Agama sering memberikan panduan moral, etika, dan pedoman perilaku
kepada para penganutnya.

Hubungan logika dengan filsafat dan agama adalah bahwa logika memiliki peran penting
dalam kedua disiplin ini. Dalam filsafat, logika digunakan untuk membantu memahami dan
menganalisis argumen-argumen yang kompleks. Dalam agama, logika dapat digunakan untuk
memahami keyakinan dan doktrin-doktrin agama dengan lebih jelas.

Namun, penting untuk diingat bahwa logika bukanlah satu-satunya aspek dalam filsafat
dan agama. Kedua disiplin ini juga melibatkan dimensi emosional, spiritual, dan nilai-nilai yang
tidak selalu dapat diungkapkan melalui logika semata. Dalam konteks ini, logika dapat menjadi
alat yang berguna untuk memahami dan menganalisis, namun harus dipadukan dengan
pemahaman yang lebih luas tentang aspek-aspek manusiawi dalam filsafat dan agama.

7
B. Saran

Penulis menyarankan untuk tidak menempatkan filsafat dan agama secara sembarangan.
Filsafat dan agama harus ditempatkan sesuai dengan kaidah sehingga satu sama lain tidak saling
bertentangan atau ada permusuhan diantara filsuf dan agamawan. Maka dari itu, diharapkan
untuk memahami secara luas tentang filsafat dan agama sebelum menempatkannya terlebih
dahulu.

8
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Thomas White Patrick,Geoge.2008.Pengantar Singkat Ilmu Filsafat.Bandung : Intelekia Pratama


Press.

Sumarna, Cecep.2006.Melacak Jejak Filsafat.Bandung : Sangga Buana.

Supriyadi, Dedi.2009.Pengantar Filsafat Islam.Bandung : Pustaka Setia.

Bakker, Anton.1990.Metodologi Penelitian Filsafat.Yogyakarta : Kanisius.

Hidayatullah, Syarif. "Relasi filsafat dan agama (perspektif Islam)." Jurnal Filsafat 16.2
(2006): 128-148.

Al-Adyan: Jurnal Studi. Lintas Agama, 6(1), 85-98. 2. Saifuddin, S. (2018).

Nur, M. (2011). Tuhan, Agama, Dan Kebenaran (Membaca Ulang Logika Kebenaran Agama
Dalam Kerangka Pemikiran Filsafat).

Jurnal Ilmiah Islam Futura, 7(2), 73-83.

Tadjuddin, M. S., Sani, M. A. M., & Yeyeng, A. T. (2017). Dunia Islam dalam Lintasan Sejarah
dan Realitasnya di Era Kontemporer.

Sainuddin, I. H. Moderasi Beragama dan Radikalisme di Era Modern.

Logicand Language of Education

Anda mungkin juga menyukai