Anda di halaman 1dari 13

ž Dalam pelaksanaan Desentralisasi dilakukan penataan

Daerah
ž Penataan Daerah terdiri atas:
1) Pembentukan Daerah
2) Penyesuaian Daerah
ž Penataan Daerah ditujukan untuk:
a. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah;
b. mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat;
c. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik;
d. meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahan;
e. meningkatkan daya saing nasional dan daya saing
Daerah;
f. memelihara keunikan adat istiadat, tradisi, dan budaya
Daerah
ž Pembentukan Daerah berupa:
a. pemekaran Daerah; dan
b. penggabungan Daerah.

ž Pembentukan Daerah tersebut


mencakup pembentukan Daerah
provinsi dan pembentukan
Daerah kabupaten/kota
ž UU No. 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Lhoksemawe
ž UU No. 3 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Langsa
ž UU No. 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Padang
ž UU No. 5 Tahun 2001 tentang Pembentukan
Kota Tanjung Pinang
ž UU No. 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
ž Pemekaran Daerah berupa:
a. pemecahan Daerah provinsi atau Daerah
kabupaten/kota untuk menjadi dua atau lebih
Daerah baru; atau
b. penggabungan bagian Daerah dari Daerah
yang bersanding dalam 1 (satu) Daerah
provinsi menjadi satu Daerah baru
ž Pemekaran Daerah dilakukan melalui tahapan
Daerah Persiapan provinsi atau Daerah
Persiapan kabupaten/kota.
ž Pembentukan Daerah Persiapan harus
memenuhi persyaratan dasar dan persyaratan
administratif.
ž Persyaratan Dasar Kewilayahan:
1. Luas wilayah minimum
2. Jumlah penduduk minimum
3. Batas wilayah
4. Cakupan wilayah (5 kabupaten/kota provinsi; 5
kecamatan kabupaten; 4 kecamatan kota
5. Batas usia minimum daerah (provinsi: 10 tahun;
kabupaten/kota: 7 tahun; kecamatan: 5 tahun
ž Persyaratan Dasar Kapasitas: kemampuan berkembang
demi kesejahteraan masyarakat (geografi;
demografi; keamanan; sosial politik, adat, dan
tradisi; potensi ekonomi; keuangan Daerah;
kemampuan penyelenggaraan pemerintahan)
ž untuk Daerah provinsi meliputi:
1. persetujuan bersama DPRD kabupaten/kota
dengan bupati/wali kota yang akan menjadi
Cakupan Wilayah Daerah Persiapan provinsi;
2. persetujuan bersama DPRD provinsi dengan
gubernur Daerah provinsi.
ž untuk Daerah kabupaten/kota meliputi:
1. keputusan musyawarah Desa yang akan menjadi
Cakupan Wilayah Daerah kabupaten/kota;
2. persetujuan bersama DPRD kabupaten/kota
dengan bupati/wali kota
3. persetujuan bersama DPRD provinsi dengan
gubernur dari Daerah provinsi yang mencakupi
Daerah Persiapan kabupaten/kota yang akan
dibentuk
ž Pembentukan Daerah persiapan diusulkan oleh
gubernur kepada pemerintah pusat, DPR RI, atau DPD
RI dengan melampirkan persyaratan dasar
kewilayahan dan persyaratan administratif yang telah
dipenuhi
ž Berdasarkan usulan tersebut, pemerintah pusat
melakukan penilaian terhadap pemenuhan syarat-
syarat tersebut dan hasil penilaian akan disampaikan
oleh pemerintah pusat kepada DPR dan DPD untuk
mendapat persetujuan.
ž Dalam hal DPR RI menyetujui usulan pembentukan
daerah persiapan tersebut pemerintah pusat
membentuk Tim Kajian Independen untuk melakukan
kajian terhadap persyaratan dasar kapasitas daerah
ž Hasil kajian Tim Independen disampaikan kepada
pemerintah pusat dan dikonsultasikan kepada DPR
dan DPD.
ž Berdasarkan hasil konsultasi tersebut dijadikan dasar
pertimbangan oleh pemerintah pusat dalam
menetapkan kelayakan pembentukan satu daerah
persiapan.
ž Daerah Persiapan ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
ž Daerah Persiapan dipimpin oleh Kepala Daerah
persiapan.
ž Kepala daerah persiapan provinsi diisi dari
pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan
dan diangkat atau diberhentikan oleh Presiden
atas usul Menteri.
ž Kepala daerah persiapan kabupaten/kota diisi
dari pegawai negeri sipil yang memenuhi
persyaratan dan diangkat atau diberhentikan oleh
Menteri atas usul gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.
ž Selama daerah persiapan menjalani tahapan
daerah persiapan,pemerintah pusat wajib
melakukan pengawasan, pembinaan, dan
mengevaluasi daerah persiapan tersebut dan
menyampaikan hasilnya kepada DPR RI
ž Jangka waktu yang harus dilalui oleh satu
daerah persiapan untuk dibentuk menjadi satu
daerah baru adalah 3 (tiga) tahun dan paling
lama 5 (lima) tahun
ž Setelah melalui jangka waktu yang ditentukan,
maka pemerintah pusat wajib melakukan
evaluasi akhir untuk menentukan kelayakan
daerah persiapan tersebut menjadi daerah baru
ž Penggabungan Daerah berupa:
1. penggabungan dua Daerah kabupaten/kota
atau lebih yang bersanding dalam satu Daerah
provinsi menjadi Daerah kabupaten/kota baru
2. penggabungan dua Daerah provinsi atau lebih
yang bersanding menjadi Daerah provinsi baru
ž Penggabungan Daerah dilakukan berdasarkan:

1. kesepakatan Daerah yang bersangkutan


2. hasil evaluasi Pemerintah Pusat.
ž Perubahan batas wilayah daerah: ditetapkan
dengan undang-undang
ž Perubahan nama daerah: ditetapkan dengan
peraturan pemerintah
ž Pemberian nama dan perubahan nama bagian
rupa bumi: ditetapkan dengan peraturan
pemerintah
ž Pemindahan ibu kota daerah: ditetapkan
dengan peraturan pemerintah
ž Perubahan nama ibu kota daerah: ditetapkan
dengan peraturan pemerintah
ž Pembentukan Daerah dan penyesuaian Daerah
dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan
kepentingan strategis nasional
ž Pembentukan Daerah berdasarkan
pertimbangan kepentingan strategis nasional
berlaku untuk daerah perbatasan, pulau-pulau
terluar, dan Daerah tertentu
ž Penyesuaian Daerah berdasarkan pertimbangan
kepentingan strategis nasional berupa
perubahan batas wilayah Daerah dan
pemindahan ibu kota daerah.

Anda mungkin juga menyukai