Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KELOMPOK ANGKATAN 2

Pengembangan Sistem Penyuluhan Lingkungan Hidup


(Sebagai Bahan Pertimbangan Simplifikasi Jabatan Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup
dan Penyuluh Kehutanan)

No Isi Penulisan dalam Dokumen


1 Sistem penyuluhan yang dikaji: Dalam pengusulan simplifikasi Jabatan
Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup
Simplifikasi/Penyederhanaan Jabatan dan Penyuluh Kehutanan terdapat 4
Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup dan (empat) system penyuluhan yang dikaji
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan yaitu:
1. Perencanaan (PR)
2. Prosedur kerja (PK)
3. Metode (MT)
4. Sistem Monitoring (SM)

Dari 4 system penyuluhan di atas ada 2


yang dipertajam yaitu PK dan MT,
sebagai berikut:
1. Perlu adanya penjelasan lebih rinci
dalam prosedur kerja (PK) untuk
masing-masing objek sasaran suluh
baik yang sesuai dengan Undang-
Undang No 41 Th 1999 tentang
Kehutanan, dan yang mengacu Pada
UU No.32 Th 2009 Tetang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
2. Objek dan isu penyuluhan yang
berbeda maka perlu adanya
penyesuaian metode kerja yang tepat
dan efektif untuk mengakomodir
berbagai karakteristik dan potensi
wilayah serta kebutuhan sasaran
suluh.

Untuk perencanaan dan sistem


monitoring sifatnya penyempurnaan
didasarkan pada kebutuhan pencapaian
IKU dan IKK instansi yang membidangi
LHK serta isu terkait dengan bidang
bidang LHK.

2 Cakupan kajian: Instansi Pembina jabatan fungsional

1
No Isi Penulisan dalam Dokumen
Nasional penyuluh Lingkungan Hdiup dan
Penyuluh Kehutanan adalah KLHK yang
cakupan wilayah kerja di seluruh
Indonesia.

3 Topik/Fokus Masalah: Judul:


Penyederhanaan Jabatan fungsional - Penyederhanaan Jabatan Fungsional
Penyuluh Lingkungan Hidup dan Penyuluh Penyuluh di Bidang Lingkungan Hidup
Kehutanan yang masing-masing memiliki dan Kehutanan.
sasaran suluh berdasarkan peraturan
perUndang-Undangan yang berlaku.

4 Alasan pemilihan topik: PENDAHULUAN (Latar Belakang)

- Peraturan reformasi birokrasi yang Bahwa untuk pelaksanaan transformasi


mewajibkan adanya simplifikasi yang tata kelola jabatan fungsional dalam
dimulai sejak simplifikasi organisasi dan mendukung sistem organisasi yang lincah
kemudian kepada masing-masing jabatan dan dinamis, perlu melakukan
fungsional. penyederhanaan Jabatan Fungsional di
- Kementerian PANRB Percepat Bidang LHK melalui konsolidasi tugas dan
Perampingan Jabatan Fungsional dan ruang lingkup kegiatan Jabatan
Fleksibilitas Rekrutmen ASN Fungsional di Bidang LHK.
- Penyederhanaan jabatan fungsional
bidang LHK khususnya Jabatan Fungsional Hal tersebut juga dilakukan untuk
Penyuluh pengembangan karier dan peningkatan
profesionalisme Pegawai Negeri Sipil di
bidang LHK serta untuk meningkatkan
kinerja organisasi, maka perlu adanya
simplifikasi/penyederhanaan Jabatan
Fungsional Penyuluh di Bidang LHK.

Adanya peraturan reformasi birokrasi


(Permenpan RB No 07 Th 2022 tentang
Sistem Kerja Instansi Pemerintahan
Untuk Penyederhanaan Birokrasi) yang
mewajibkan adanya penyederhanaan
yang dimulai sejak penyederhanaan
organisasi dan kemudian kepada
penyederhanaan jabatan fungsional

Pelaksanaan reformasi birokrasi di


pemerintahan yang mengamanatkan
penyederhanaan jabatan fungsional
termasuk jabatan fungsional penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan.

2
No Isi Penulisan dalam Dokumen
Perencanaan penyuluhan yang baik dan
ideal disusun dengan memadukan
kebutuhan sasaran penyuluhan dan
kebijakan/program pemerintahan
khususnya terkait Pembangunan
dibidang lingkungan hidup dan
kehutanan.

Belum ada panduan yang mengatur


mekanisme penyusunan kegiatan
penyuluhan lingkungan hidup dan
kehutanan yang dapat memberikan
panduan dan meningkatkan pemahaman
yang sama, baik kepada penyuluh
maupun kepada instansi yang
membidangi lingkungan hidup dan
kehutanan.

5 Teori/Referensi yang dijadikan dasar kajian: - Dalam UU No 16 Tahun 2006 tentang


- Undang-Undang No 41 Th 1999 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Kehutanan Perikanan, Kehutanan, Disebutkan di
- Undang-Undang No 16 Th 2006 tentang Pasal 1: Penyuluhan pertanian,
Sistem Penyuluhan Pertanian, Prikanan, perikanan, kehutanan yang selanjutnya
dan Kehutanan disebut penyuluhan adalah proses
- UU No.32 Th 2009 Tetang Perlindungan pembelajaran bagi pelaku utama serta
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pelaku usaha agar mereka mau dan
- Permenpan RB 34 Th 2020 tentang mampu menolong dan
Jabatan Fungsional Penyuluh Lingkungan mengorganisasikan dirinya dalam
Hidup mengakses informasi pasar, teknologi,
- Permenpan RB No 73 Th 2020 tentang permodalan, dan sumberdaya lainnya,
Jabatan Fungsional Penyuluh Kehutanan sebagai upaya untuk meningkatkan
- Permenpan RB No 06 Th 2022 tentang produktivitas, efisiensi usaha,
Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur pendapatan, dan kesejahteraannya,
Sipil Negara serta meningkatkan kesadaran dalam
- Permenpan RB No 07 Th 2022 tentang pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Sistem Kerja pada Instansi Pemerintahan - Didalam UU No 32 th 2009 Tetang
untuk Penyederhanaan Birokrasi Perlindungan dan Pengelolaan
- Permenpan RB No 01 Th 2023 tentang Lingkungan Hidup yang dimaksud
Jabatan Fungsional Lingkungan hidup adalah kesatuan
- Surat Edaran dari Kementrian PAN RB ruang dengan semua benda, daya,
yang ditujukan keseluruh instansi keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
Pembina jabatan fungsional manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri,
Dibandingkan dengan Fakta/Pengalaman di kelangsungan perikehidupan, dan
lapangan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.
- Amanat dari UU 32 Th 2009 adalah
3
No Isi Penulisan dalam Dokumen
Perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup adalah upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan
untuk melestarikan fungsi lingkungan
hidup dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan,
pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum.
- Berdasarkan Undang-Undang No 41 Th
1999 tentang Kehutanan menyatakan
Kawasan hutan adalah wilayah
tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh Pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap
- Permenpan RB 34 Th 2020 tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh
Lingkungan Hidup menyatakan Jabatan
Fungsional Penyuluh Lingkungan Hidup
adalah jabatan yang mempunyai ruang
lingkup tugas, tanggung jawab,
wewenang, dan hak untuk
menyelenggarakan dan/atau
melaksanakan penyuluhan lingkungan
hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
- Permenpan RB 34 Th 2020 tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh
Lingkungan Hidup pasda Bab III Pasal 5
meyenutkan tentang Kategori
Penyuluh LH hany pada Kategori
Keahlian dan Jenjangnya dari Jenjang
Ahli Pertama hingga jenjang Ahli
Madya.
- Permenpan RB No 73 Th 2020 tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan menyebutkan Penyuluhan
Kehutanan adalah proses
pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan
mampu menolong dan
mengorganisasikan dirinya dalam
mengakses informasi pasar, teknologi,
permodalan, dan sumber daya lainnya,
sebagai upaya untuk meningkatkan
4
No Isi Penulisan dalam Dokumen
produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya,
serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
- Permenpan RB No 73 Th 2020 tentang
Jabatan Fungsional Penyuluh
Kehutanan, PAsal 5 menyebutkan
adanya Kategori dan Jenjang JF
Penyuluh Kehutanan ada 2 Kategori
yaitu Kategori Ketrampilan dan
Kategori Keahlian. Adapun untuk
jenjang di Kategori Keahlian sampai
kepada Jenjang Utama.
- Permenpan RB No 01 Th 2023 tentang
Jabatan Fungsional menyebutkan
Jabatan Fungsional yang selanjutnya
disingkat JF adalah sekelompok Jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan
dengan pelayanan fungsional yang
berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
- Permenpan RB No 06 Th 2022 tentang
Pengelolaan Kinerja Pegawai Aparatur
Sipil Negara menyebutkan Dalam
rangka penilaian kinerja Pegawai,
Pejabat Penilai kinerja melakukan
evaluasi kinerja Pegawai terhadap hasil
kerja, perilaku kerja, dan mengevaluasi
terhadap evaluasi kinerja periodik
pegawai dan kinerja tahunan pegawai.
- Permenpan RB no 07 th 2022 tentang
Sistem Kerja pada Instansi
Pemerintahan untuk Penyederhanaan
Birokrasi, disebutkan bahwa Kelompok
Jabatan Fungsional yang ditugaskan
oleh pimpinan unit organisasi untuk
mencapai tujuan dan kinerja
organisasi. Penugasan dalam tim kerja
oleh pimpinan unit organisasi kepada
pejabat fungsional tersebut merupakan
strategi dari pimpinan unit organisasi
dalam mencapai kinerjanya.
- Agar K/L instansi pembinan JF
melakukan simplifikasi jabatan
fungsional binaannya dan disesuaikan
dengan PermenPAN RB No 01 Th 2023

5
No Isi Penulisan dalam Dokumen

Fakta di lapangan:
1. Bahwa penyuluh kehutanan sudah
ternaungi dengan Undang-undang No
16 Th 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Prikanan, dan
Kehutanan. sehingga jika
disederhanakan menjadi penyuluh
bidang LHK dalam satu nomenklature
Jabatan fungsional maka akan
memiliki kekuatan hukum yang sama.
2. Administrasi penyuluh kehutanan
sudah lebih lengkap dan detail dari
penyuluh lingkungan hidup yang baru
terbit di tahun 2020, sehingga
dengan simplifikasi ini diharapkan JF
penyuluh lingkungan hidup dan
kehutanan memiliki kemantapan
administrasi.
3. Adanya perbedaan kategori dan
jenjang pada Jabatan fungsional
penyuluh Lingkungan hidup yang
hanya memiliki satu kategori yaitu
keahlian dari jenjang ahli pertama
sampai jenjang ahli madya,
sedangkan Jabatan fungsional
penyuluh kehutanan memiliki dua
kategori Jabatan yaitu keterampilan
dan keahlian. Untuk kategori
keahlian dari jenjang ahli pertama
hingga jenjang ahli utama.
4. Bahwa objek suluh penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan seperti terpisah, namun
demikian di dalam UU No 16 Tahun
2006, Permenpan RB no 34 th 2020
tentang Jabatan Fungsional Penyuluh
Lingkungan Hidup dan Permenpan RB
no 73 Th 2020 tentang Jabatan
Fungsional Penyuluh Kehutanan
disebutkan bahwa kedua penyuluh
tersebut memiliki amanat yang sama
untuk melakukan pelestarian fungsi
lingkungan hidup.
6 Poin-poin penting kajian/rekomendasi Rekomendasi penyederhanaan jabatan
sistem penyuluhan bidang Lingkungan fungsional penyuluh binaan Kementrian
6
No Isi Penulisan dalam Dokumen
Hidup dan Kehutanan: LHK dilihat dari 4 komponen
pengembangan sistem penyuluhan:
1. Perencanaan (PR) antara penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan perencanaannya sama.
2. Prosedur Kerja (PK) penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan disesuaikan dengan
sasaran suluh masing-masing.
3. Metoda (MT) penyuluhan secara
umum sama antara penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan namun disesuaikan
dengan sasaran suluh masing-masing
(identifikasi isu lingkungan yang
relevan, strategis dan signifikan
dalam wilayah/target kerja
penyuluh).
4. Sistem Monev (SM) antara penyuluh
lingkungan hidup dan penyuluh
kehutanan sama.

Point penting terkait administrasi


Jabatan fungsional adalah penyelarasan
kategori dan jenjang yang masih memiliki
perbedaan di kedua jenis JF saat ini.
Isu/topik/bagian yang Pernyataan/
Usulan Penyempurnaan
dikritisi Kondisi saat ini
Kondisi Pemungkin yaitu Masih dalam 2 aturan yang 1. Penyesuaian mulai dari
terkait berbeda PermenPANRB No Kategori dan Jenjang
Administrasi JF Pelhi dan 34 th 2020 tentang JF Pelhi Jabatan antara ke dua JF
Pelhut dan PermenPANRB No 73 tersebut.
th 2020 tentang JF Pelhut. 2. Ruang lingkup kegiatan
Hal ini berimplikasi kepada terkait wilayah kerja,
isi masing-masing yaitu: mengakomodir kedua JF
1. Kategori dan Jenjang tersebut menjadi JF
Jabatan Penyuluh Bidang LHK
2. Ruang lingkup kegiatan 3. Uraian kegiatan terkait
3. Uraian kegiatan dengan penyesuaian
sasaran suluh
Perencanaan Perencanaan masih Membuat regulasi untuk
terpisah (Programa Pelhut penyusunan Programa
sudah lebih jelas karena Penyuluh Bidang LHK
sudah ada regulasi)
Sementara Programa Pelhi
belum memiliki regulasi

7
No Isi Penulisan dalam Dokumen

Isu/topik/bagian yang Pernyataan/


Usulan Penyempurnaan
dikritisi Kondisi saat ini
Prosedur Kerja Prosedur kerja yang dibuat Prosedur kerja disusun
oleh Pelhi dan Pelhut saat yang dapat mengakomodir
ini masih berbeda karena sasaran suluh, objek
masih memiliki sasaran penyuluhan dan wilayah
suluh yang berbeda kerja penyuluhan bidang
LHK, sehingga tidak ada
Adanya perbedaan sasaran overlapping wilayah kerja,
suluh, objek penyuluhan objek dan sasaran suluh.
dan wilayah kerja
penyuluhan bidang LHK.
Metode Metode yang digunakan Perlu dibuat pedoman
antara penyuluh mekanisme penerapan
lingkungan dan metode sesuai sasaran
penyuluhan kehutanan suluh bidang LHK, sehingga
sama namun penerapan pelaksanaan penyuluhan
metode penyuluhan lebih efektif.
disesuaikan dengan
sasaran suluh.
Sistem Monitoring Instrumen monitoring Perlu penyempurnaan
yang digunakan oleh sistem monitoring yang
penyuluh lingkungan hidup dapat mengadopsi isu
dan penyuluh kehutanan lingkungan dan kehutanan
sama, namun dalam melalui instrumen
melakukan monitoring monitoring dan evaluasi
perlu disinergikan yang dapat mendukung
sinergitas kegiatan
penyuluhan bidang LHK.

7 Rekomendasi Pengembangan Penyuluhan di 1. Perlu diusulkan dan ditetapkan


Bidang LHK. penyederhanaan/simplifikasi JF
(PENGEMBANGAN/PENYEMPURNAAN) Penyuluh LH dan JF Penyuluh
Dari Prespektif 4 System Penyuluhan Kehutanan menjadi satu jenis Jabatan
PR, PK, MT dan SM Fungsional yaitu Jabatan Fungsional
Penyuluh Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (JF Penyuluh LHK).
2. Perlu direvisi PermenPANRB No 34
Tahun 2020 tentang JF Penyuluh
Lingkungan Hidup dan PermenPANRB
No 73 Tahun 2020 tentang JF
Penyuluh Kehutanan.

8
No Isi Penulisan dalam Dokumen
3. Perlu direvisi PermenLHK No 14 Th
2019 tentang penyusunan programa
penyuluh kehutanan terkait
penyusunan programa Penyuluh
Kehutanan menjadi Programa
Penyuluh LHK, tentunya dengan
memperluas ruang lingkup sesuai
dengan tugas fungsi bidang LHK.
4. Perlu adanya penyelarasan secara
administrasi terkait kategori dan
jenjang Jabatan Penyuluh Bidang LHK.
Hal ini tentunya berimplikasi
terhadap pembagian tugas dan
tanggung jawab Jabatan serta ruang
lingkup kegiatan yang dituangkan
dalam uraian kegiatan JF Penyuluh
bidang LHK secara lebih
komperhensif.
5. Perlu disusun programa penyuluh LHK
yang disesuaikan dengan IKU dan IKK
masing-masing instansi yang memiliki
jabatan fungsional penyuluh LHK.
6. Perlu disusun metoda kerja
terstandar yang dapat mengakomodir
sasaran suluh bidang LHK:
a. Metoda pembagian wilayah kerja;
b. Metoda pengambilan data; dll.
(disesuaikan dengan dinamika
perkembangan isu-isu strategis
bidang LHK)
7. Perlu penyempurnaan sistem
monitoring yang dapat mengadopsi
isu lingkungan dan kehutanan
melalui instrument monitoring dan
evaluasi yang dapat mendukung
sinergitas kegiatan penyuluhan
bidang LHK.
8. Perlu disusun Sistem Monitoring
evaluasi yang memastikan:
a. Adanya perubahan tingkat
pengetahuan dari sasaran suluh;
b. Adanya perubahan perilaku dari
sasaran suluh;
c. Adanya dampak positif untuk
aspek sosial, ekonomi dan
lingkungan.
9. Perlu disusun indikator kinerja
9
No Isi Penulisan dalam Dokumen
sebagai instrumen monitoring dan
evaluasi Penyuluh bidang LHK untuk
mengukur dampak sosial, ekonomi
dan Lingkungan tersebut.

Dasar pemikiran Simplifikasi


1. Ruang lingkup penyuluh lingkungan dan penyuluh kehutanan
2. Adanya kesamaan standar kompetensi antara pelhi dan penyuluh kehutanan
3. Adanya peraturan perundang undangan yang diatasnya terkait amanat pada Jabatan
fungsional.

10

Anda mungkin juga menyukai