Anda di halaman 1dari 117

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN

FASHION INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING


PADA KONSUMEN ONLINE SHOP SHOPEE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2019

Universitas Islam Balitar )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Manajemen Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

NUR AFNI ZUNAIDAH

NIM 19106620001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

BLITAR

2023

i
ii
PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN
FASHION INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING
PADA KONSUMEN ONLINE SHOP SHOPEE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2019

Universitas Islam Balitar )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Manajemen Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

NUR AFNI ZUNAIDAH

19106620001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR

BLITAR

2023

iii
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul :

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN


FASHION INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING
PADA KONSUMEN ONLINE SHOP SHOPEE
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2019
Universitas Islam Balitar)

Disusun Oleh :

NUR AFNI ZUNAIDAH

19106620001

Telah diperiksa dan disepakati untuk di uji


Blitar, 25 Juli 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Nurul Farida.,S.E., M.M Dr.Denok Wahyudi SR.,S.T.,M.M


NIDN 0703127601 NIDN 0625088201

Mengetahui,
Ketua Program Studi Manajemen

Bambang Septiawan.,SS.,MM
NIDN 0724098902

iv
HALAMAN PENGESAHAN

Judul :

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN FASHION

INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN

ONLINE SHOP SHOPEE

(Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan 2019 Universitas

Islam Balitar)

Disusun Oleh :

NUR AFNI ZUNAIDAH

19106620001

Telah dipertahankan di depan Dosen penguji pada tanggal .... dan dinyatakan
untuk diterima
Penguji I Penguji II

Nurul Farida.,S.E., M.M Dr.Denok Wahyudi SR.,S.T.,M.M


NIDN 0703127601 NIDN 0625088201

Penguji III

(...............................................)
NIDN

Mengesahkan,
Kepala Program Studi Manajemen Dekan Fakultas Ekonomi

v
Bambang Septiawan.,SS.,MM Suprianto.,S.E.,M.M
NIDN 0724098902 NIDN 0717027601

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nur Afni Zunaidah

NIM : 19106620001

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang saya susun dengan judul :

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE, DISCOUNT DAN FASHION

INVOLVEMENT TERHADAP IMPULSE BUYING PADA KONSUMEN

ONLINE SHOP SHOPEE (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen

Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar)

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat

dari Skripsi orang lain. Apabila kemudian hari pernyataan Saya tidak benar, maka

Saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku.Demikian pernyataan ini

Saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk dapat dipergunakan bilamana

diperlukan.

Blitar, 22 Juni 2023

Pembuat Pernyataan,

NUR AFNI ZUNAIDAH

vi
NIM 19106620001

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nur Afni Zunaidah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat / Tanggal Lahir : Blitar, 20 Juli 2001

Agama : Islam

Status : Belum Kawin

Alamat Rumah : Ds. Jambewangi Rt.02 / Rw.04 Selopuro

Alamat Email : nafni062@gmail.com

Pendidikan Formal :

Pendidikan Tahun
TK Al-Hidayah 02 Jambewangi 2005-2007
MI Miftahul Huda Jambewangi 2007-2013
MTs Negeri 8 Blitar 2013-2016
MA Negeri 2 Blitar 2016-2019
Universitas Islam Balitar 2019-Sekarang

Blitar, 22 Juni 2023

Hormat Saya,

NUR AFNI ZUNAIDAH

NIM 19106620001

vii
HALAMAN PERUNTUKAN

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku, Ayah dan Ibu

yang tidak pernah putus untuk selalu mendoakan dan berjuang dengan sekat

tenaga demi anak tanpa mengeluh. Terimakasih karena sudah mendidik anaknya

dengan kasih sayang dari kecil hingga saat ini. Doa dan keikhlasan dari kalian

yang telah mengantarkan anaknya untuk meuwudkan impian. Juga aku

persembahkan untuk kakak-kakakku terimakasih telah memberikan doa serta

dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini. Diri ini mungkin belum bisa membalas

kebaikan Ayah, Ibu dan kakak. Namun insyaallah, semangat ini tidak akan pernah

padam untuk bisa membahagiakan kalian semua.

viii
HALAMAN MOTTO

Akan ada satu masa dalam hidup seseorang merasakan satu persoalan,

yang seakan-akan beban berat dipikul sampai merasa kesulitan dari ujung kepala

sampai ujung kaki siapapun itu. Kalau ada yang sedang merasakan itu yakinlah

kata Allah pada saat itu Allah sedang mengangkat derajatnya dan meningkatkan

kualitas hidupnya untuk mencapai sesuatu istimewa yang belum pernah diraih.

“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya”

(Q.S Al-Baqarah, 2:286)

“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa

kebersamaan. Tidak ada kemudahan tanpa doa”

(Ridwan Kamil)

ix
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis data menyelesaikan penelitian skripsi yang berjudul: “Pengaruh

Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying

Pada Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar)”. Skripsi ini adalah untuk

memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar sarjana Manajemen

program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Balitar.

Selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian skripsi ini, penulis

tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis

ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs.Soebiantoro.,M.Si selaku Rektor Universitas Islam Balitar.

2. Bapak Suprianto., S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Balitar.

3. Bapak Bambang Septiawan.,S.S.,M.M selaku Kepala Program Studi

Manajemen Universitas Islam Balitar.

4. Ibu Nurul Farida.,S.E.,M.M selaku Dosen Pembimbing I yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta memberikan

saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

x
5. Ibu Dr.Denok Wahyudi SR.,S.T.,M.M selaku Dosen Pembimbing II yang telah

mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta memberikan

saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Terimakasih kepada Ayah dan Ibu tercinta, terimakasih atas cinta,doa dan

dukungan yang tak terbatas yang selalu diberikan. Ayah dan Ibu adalah sumber

inspirasi sejati dalan hidup penulis. Segala pengorbanan, kesabaran dan kasih

sayang yang telah Ayah dan Ibu berikan selama ini tidak akan pernah dapat

terbalas. Terimakasih atas doa yang senantiasa mengiringi perjalanan penulis,

memberikan kekuatan dan semangat untuk terus berjuang.

7. Terimakasih kepada kakak atas dukungan, semangat dan motivasi yang selalu

di berikan.

8. Terimakasih kepada semua anggota keluarga yang tidak bisa disebutkan satu

persatu yang selalu memberikan doa, dukungan dan semangat.

9. Tidak lupa, penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua teman-

teman seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu per satu namun ikut

memberikan kontribusi dan pengaruh positif dalam perjalanan penulisan skripsi

ini.

10. Dan untuk diri saya sendiri Nur Afni Zunaidah yang sudah berjuang dan

berusaha memberikan yang terbaik untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak kekurangan dalam segi penulisan secara teknis maupun

penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritiknya demi

kebaikan penelitian skripsi ini.

xi
Demikian skripsi ini saya buat, semoga dapat bermanfaat untuk semua

pembacanya.

Blitar, 22 Juni 2023

NUR AFNI ZUNAIDAH

NIM 19106620001

xii
DAFTAR ISI

LOGO.......................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL.............................................................................................iii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iv

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v

SURAT PERNYATAAN......................................................................................vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................vii

HALAMAN PERUNTUKAN............................................................................viii

HALAMAN MOTTO...........................................................................................ix

KATA PENGANTAR............................................................................................x

DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii

DAFTAR TABEL...............................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii

ABSTRAK...........................................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang....................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................9

1.3 Tujuan Penelitian...............................................................................10

1.4 Batasan Masalah...............................................................................10

1.5 Manfaat Penelitian............................................................................11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................12

2.1 Shopping Lifestyle..............................................................................12

2.1.1 Pengertian Shopping Lifestyle (Gaya Hidup)........................12

xiii
2.1.2 Faktor-faktor Shopping Lifestyle...........................................14

2.1.3 Indikator Shopping Lifestyle (Gaya Hidup)..........................15

2.2 Discount ( Potongan Harga )............................................................16

2.2.1 Pengertian Discount (Potongan Harga).................................16

2.2.2 Tujuan Pemberian Discount (potongan harga )...................18

2.2.3 Macam-macam Discount ( potongan harga )........................18

2.2.4 Indikator Discount ( Potongan Harga ).................................19

2.3 Fashion Involvement (Keterlibatan Fashion)..................................21

2.3.1 Pengertian Fashion Involvement ( keterlibatan fashion )....21

2.3.2 Dimensi Fashion Involvement.................................................23

2.3.3 Dampak Fashion Involvement................................................23

2.2.4 Indikator Fashion Involvement...............................................24

2.4 Impulse Buying..................................................................................24

2.4.1 Pengertian Impulse Buying.....................................................24

2.4.2 Karakteristik Impulse Buying.................................................26

2.4.3 Faktor Impulse Buying............................................................26

2.4.4 Tipe - tipe Impulse Buying......................................................27

2.4.5 Indikator Impulse Buying.......................................................29

2.5 Penelitian Terdahulu........................................................................30

2.6 Kerangka Konseptual.......................................................................33

2.7 Hipotesis.............................................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................40

3.1 Metode................................................................................................40

3.2 Populasi dan Sampel.........................................................................40

3.2.1 Populasi.....................................................................................40

xiv
3.2.2 Sampel.......................................................................................40

3.3 Data Penelitian..................................................................................41

3.3.1 Jenis Data.................................................................................41

3.3.2 Sumber Data............................................................................42

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data.....................................................43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................52

4.1 Hasil....................................................................................................52

4.1.1 Sejarah Singkat Shopee...........................................................52

4.2 Deskriptif Responden.......................................................................54

4.3 Karakteristik Responden.................................................................54

4.3.1 Jenis Kelamin Responden.......................................................55

4.3.2 Usia Responden........................................................................55

1.2.3 Kelas Responden......................................................................56

1.2.4 Pengeluaran Belanja Setiap Bulan Responden.....................56

1.2.5 Hasil Uji....................................................................................57

BAB V PENUTUP................................................................................................78

5.1 Kesimpulan........................................................................................78

5.2 Saran..................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................80

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu...........................................................................30

Tabel 4. 1. Jumlah
Responden…………………………………………………...54

Tabel 4. 2. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.....................................55

Tabel 4. 3. Usia Responden..................................................................................55

Tabel 4. 4. Kelas responden...................................................................................56

Tabel 4. 5. Pengeluaran belanja responden...........................................................56

Tabel 4. 6. Hasil Pengujian Validitas Variabel Shopping Lifestyle......................57

Tabel 4. 7. Hasil Pengujian Validitas Variabel Discount......................................58

Tabel 4. 8. Hasil Pengujian Validitas Variabel Fashion Involvement...................58

Tabel 4. 9. Hasil Pengujian Validitas Variabel Impulse Buying..........................59

Tabel 4. 10. Hasil Pengujian Reabilitas.................................................................60

Tabel 4. 11. Hasil Uji Normalitas..........................................................................63

Tabel 4. 12. Hasil Uji Multikolinearitas................................................................64

Tabel 4. 13. Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................................66

Tabel 4. 14. Hasil Uji Linier Berganda..................................................................67

Tabel 4. 15. Hasil Uji Koefisien Determinasi........................................................69

Tabel 4. 16. Hasil Uji T..........................................................................................70

Tabel 4. 17. Hasil Uji F..........................................................................................74

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Prediksi Pengguna E-Commerce di Indonesia Tahun 2017-2024.....2

Gambar 1. 2. Pengunjung bulanan situs e-commerce tahun 2023..........................3

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual.......................................................................34

Gambar 4. 1. Histogram Display Normal Curve Implse Buying………………..61

Gambar 4. 2. Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot......................................62

Gambar 4. 3. Hasil Uji Heteroskedastisitas...........................................................65

xvii
xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian..........................................................................83

Lampiran 2 Tabulasi Data Kuesioner....................................................................88

Lampiran 3 Output Hasil SPSS Uji Validitas........................................................96

Lampiran 4 Output Hasil SPSS Uji Reliabilitas....................................................99

xix
ABSTRAK

Nur Afni Zunaidah. 19106620001. 2023. Pengaruh Shopping Lifestyle,

Discount dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen

Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Angkatan

2019 Universitas Islam Balitar).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Shopping lifestyle,

Discount dan Fashion Involvement terhadap Impulse Buying pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Universitas Islam Balitar. Sampel penelitian ini

berjumlah 65 dari Mahasiswa Universitas Islam Balitar konsumen tetap Shopee.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode pengumpulan data

menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kuesioner.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif dan

signifikan shopping lifestyle terhadap impulse buying dengan nilai thitung sebesar

3,328 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. (2) terdapat pengaruh positif dan

signifikan discount terhadap impulse buying dengan nilai thitung sebesar 2,208

dan nilai signifikansi sebesar 0,047. (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan

fashion involvement terhadap impulse buying dengan nilai thitung sebasar 2,116

dan nilai signifikansi sebesar 0,038

Kata Kunci : Shopping lifestyle,Discount,Fashion Involvement,Impulse Buying

xx
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi memberikan dampak yang nyata di segala aspek

kehidupan masyarakat termasuk di dalam dunia bisnis. Persaingan yang ada

di dunia bisnis yang melayani sistem layanan elektronik di perusahaan

Indonesia membuat semakin banyak perusahaan yang berlomba-lomba

memanfaatkan teknologi informasi tersebut sebagai cara untuk meningkatkan

keuntungan perusahaan. Perkembangan teknologi telah mengubah pola hidup

konsumen, hal tersebut sangat berpengaruh pada pola interaksi dalam dunia

bisnis. Dengan adanya penggunaan teknologi memunculkan pergeseran

perilaku dari konsumen yang awalnya mlakukan pembelian offline, kini

menjadi online. Hal ini di dukung dengan kemudahan dalam mengakses

layanan dan konektivitas yang baik.

Perkembangan bisnis di dalam dunis Industri apapun pada saat ini bersaing

dengan sangat ketat, karenannya para pemilik bisnis di Indonesia dituntut

agar semakin cermat dan kreatif melihat peluang untuk membangun

strateginya, tujuannya tidak lain adalah agar pemilik usaha atau perusahaan

khususnya e-commorce berlomba dalam memberikan yang terbaik dan sesuai

apa yang dibutuhkan masyarakat dan para pelanggan (Andik Dewantoro :

2020). Karena saat ini pelanggan semakin selektif ketika memilah dan

memilih produk atau jasa yang dibutuhkan.

1
2

Data menunjukkan bahwa sebanyak 86% pengguna internet di Indonesia

melakukan pembelian secara online. Hal tersebut menyebabkan bisnis e-

commorce di Indonesia berkembang pesat dalan beberapa tahun terakhir.

Berikut adalah data Tren Pengguna dan Tingkat Penetrasi e-commorce di

mendatang.

Gambar 1. 1. Prediksi Angka Pengguna E-Commerce di Indonesia


Tahun 2017-2024

Sumber : Databooks.com

Berdasarkan data diatas diprediksikan pertumbuhannya masih akan terus

meningkat hingga beberapa tahun ke depan. Statiska mencatat jumlah pengguna

e-commerce di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 139 juta pengguna,

kemudian naik menjadi 154 pengguna pada tahun 2018,jmlah ini masih terus

mengalami kenaikan hingga tahun 2020. Pada tahun ini 2023 diproyeksikan

akan mencapai 212 juta pengguna. Hal yang sama juga terjadi pada tingkat

penetrasi e-commerce yang selalu mengalami peningkatan.


3

E-commerce Shopee adalah merupakan salah satu tempat belanja online yang

paling banyak di kunjungi oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data Map E-

commerce yang dirilis oleh iprice.co.id tercatat bahwa Shopee berhasil

mempertahankan posisi pertamanya sebagai top E-commerce selama lima

kuartal berturut-turut berdasarkan ranking di Playstore. Posisi ini mampu

dipertahankan oleh e-commerce shopee kuartal I 2023 (Dimas Bayu:2023).

Selain Shopee terdapat beberapa e-commerce lain yang saling bersaing

menunjukkan eksistensi mereka dalam hal pelayanan, baik dari segi kualitas

barang maupun jasa yang mereka sediakan. Berikut adalah beberapa e-

commerce di Indonesia yang termasuk banyak dikujungi oleh masyarakat

Indonesia untuk berbelana online pada kuartal I 2023

Gambar 1. 2.
Pengunjung bulanan situs e-commerce tahun 2023

Sumber : Databooks.com
4

Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa Shopee masih berada

diurutan yang pertama dengan jumlah pengunjung bulanan terbanyak di

Indonesia. Dengan rata-rata kunjungan blanannnya 158 juta. Tokopedia

menyusul dengan urutan kedua dengan rata-rata 117 juta. Selanjutnya ada lazada

dengan rata-rata kunjungannya sebesar 83,2 juta, blibli sebesar 25,4 juta

pengnjung dan yang terakhir bukalapak banyak pengnjunnya 18,1 juta.

Tingginya minat masyarakat dalam melakukan interaksi melalui online

shop dilatar belakangi oleh berbagai faktor, diantaranya dari sisi penjual, mereka

merasa diuntungkan karena memperoleh fasilitas berupa wadah atau tempat

mereka memasarkan produk tanpa perlu mengeluarkan biaya-biaya seperti sewa

gedung dan lain-lainnya. Selain itu melalui pemanfaatan e-commerce para

pedagang bisa memperluas pangsa pasarnya hingga menjangkau seluruh calon

pembeli di Indonesia. Dari sisi pembeli, kemudahan dalam bertransaksi menjadi

aspek yang paling penting. Melalui e-commerce ini, penjual dan pembeli

bahakan dari daerah yang berbeeda sekalipun dapat bertemu tanpa harus

melakukan tatap muka secara langsung. Dalam artian pembeli dapat menghemat

waktu dan tenaga serta biaya-biaya perjalanan yang seharusnya dikeluarkan

apabila melakukan proses pembelian dipasar offline.

Disamping itu, kemudahan dalam mencari informasi terhadap berbagai

produk yang diminati pembeli. Peningkatan aktivitas berbelanja online juga

didorong dengan tersediannya berbagai platform yang memberikan berbagai

kemudahan dalam melakukan transaksi dan dianggap lebih praktis. Segala

bentuk kemudahan yang ditawarkan dan kemajuan teknologi informasi ini,


5

mulai dari keberadaan koneksi internet hingga sel pintar, dan berbagai e-

commerce atau tempat berbelanja online ternyata tidak serta merta selalu

membawa angin positif. Disisi lain, faktanya berbagai kemudahan yang

dirasakan oleh masyarakat dari kemajuan dunia teknologi yang telah mendorong

dampak negatif, salah satunya yakni dari sisi perilaku yang tidak lagi sesuai

dengan prinsip-prinsip ekonomi yang mana pada kasus ini biasanya banyak

dilakukan memalui situs berbelanja online.

Kemunculan fasilitas dalam melakukan transaksi online yang telah

membawa segala kemudahan dan kepraktisan ini, disisi lain telah memicu

timbulnya keinginan berlebih dari para konsumen dalam melakukan transaksi

secara online. Terkadang manusia melakukan transaksi online ini tanpa adanya

rencana sebelumnya atau yang biasa disebut dengan pembelian implusif atau

impluse buying (Naeli Azizah 3:2018). Hal ini sejalan dengan pendapat

pendapat sustanta yang mengatakan bahwa sebagian besar konsumen indonesia

memiliki perilaku unplanned (Yosy Chintia:2016).

Menurut (GopalKrishan : 2020) Impluse Buying atau pembelian implusif

adalah merupakan pembelian yang tidak direncanakan yang dilakukan dengan

sedikit atau tanpa pertimbangan, terdiri dari peran penting emosi yang didorong

oleh desakan tak tertahan untuk membeli. Pembelian implusif merupakan

keputusan pembelian yang dibuat oleh pelanggan secara spontan atau seketika

melihat sebuah produk. Dengan demikian, pembelian implusif dilakukan tanpa

adanya niat atau rencana sebelumnya, pembelian ini biasanya dilakukan atas

dorongan spontan ketika tertarik pada suatu produk yang dengan atau tanpa
6

disengaja dilihat. Dorongan untuk melakukan pembelian implusif tidak hanya

terjadi pada transaksi yang dilakukan secara offline. Namun, juga dapat terjadi

pada transaksi yang dilakukan secara online.

Menurut (Rook dan Robert : 2019) menyatakan bahwa terdapat dua faktor

pendorong yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan impluse buying

yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari atribut

prodk yang dijual dan promosi yang dilakukan. Menurut (L Harjati 4: 2020)

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku impluse buying faktor-

faktor tersebut di antaranya Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion

Involvement.

Menurut (Graciella 112:2018) Shopping Lifestyle yaitu mengacu pada pola

konsumsi yang mncerminkan pilihan seseorang tentang bagaimana cara

menghabiskan waktu dan uang. Dalam arti ekonomi Shopping Lifestyle

menunjukkan cara yang dipilih seseorang untuk mengalokasikan pendapatan

baik dari segi alokasi dana untuk berbagai produk dan layanan serta alternatif-

alternatif tertentu dalam perbedaan kategori yang serupa. Gaya hidup merupakan

pola hidup didunia yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat

seseorang. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang

berinteraksi dengan lingkunga. Gaya hidup pada prinsipnya adalah pola

seseorang dalam mengelola waktu dan uang yang dimilikinya. Shopping

Lifestyle dapat mempengaruhi ompulse buying karena impulse buying terjadi

saat memang orang terbiasa berbelanja jika saat itu, seseorang mengnjungi situs

shopee hanya untuk melihat barang atau produk yang ditawarkan karena gaya
7

hidupnya selalu berbelanja dengan membutuhkan sedikit waktu untuk

menganalisa barang yang akan dibelinya. Seseorang yang sudah mempunyai

gaya hidup berbelanja akan mengorbankan demi apapun demi memenuhi

keinginan atau lifestylenya dan hal tersebut cenderung lebih sering berakibat

impilse buying.

Faktor lain yang juga mempengaruhi pembelian implusif yaitu discount.

Discount juga dapat memicu terjadinya impulse buying, dalam era persaingan

yang ketat ini. Perusahaan harus memperhatikan faktor harga karena besar

kecilnya harga sangat mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Hal

ini pada umumnya dipakai perusahaan untuk membujuk pengguna lama agar

membeli lebih banyak dan mendorong produk yang sudah lama ada. Selain

potongan harga cukup mendapat respon yang cepat dari konsumen, hal ini dapat

dilihat dari antusias konsumen bila ada potongan harga. Konsumen akan lebih

memperhatikan produk-produk dengan harga yang dibeli potongan harga dari

pada prouk-produk dengan harga yang normal. Hal tersebut dapat menmukan

suatu barang yang terdapat discount karena harga barang yang berdiscount lebih

murah daripada dari harga aslinya.

Fashion Involvement mengacu pada tingkat ketertarikan seseorang dengan

kategori produk fashion misalnya : pakaian, sepatu, kerudung dan aksesoris.

Fashion Involvement mengacu pada sejauh mana seseorang mendalami sebuah

konsep yang berhubungan dengan mode, termask kesadaran, minat dan reaksi.

Konsumen yang memiliki fashion involvement yang tinggi cenderung akan

menganggap bahwa konsumsi akan fashion berhubungan erat dengan


8

kepercayaan diri sehingga orang tersebut sering dimintai pendapat mengenai

fashion dalam berkelompok.Menurut (Graciella 114 : 2018 ) fashion

involvement adalah keterlibatan yang dialami seseorang terhadap suatu produk

dikarenakan adanya suatu kebutuhan atau ketertarikan, kepentingan sesuai nilai

tersendiri dari produk yang ingin dibeli tersebut memiliki model yang sedang

trend dan sesuai dengan seleranya mskipun harga yang ditawarkan mahal.

Karena fashion memiliki keterlibatan yang tinggi bagi konsumen dalam

proses pembeliannya. Jadi ketika konsumen berbelanja mereka menemukan

barang yang diinginkan dengan model disukai, maka mereka pasti akan

melakukan pembelian yang sebelunya tidak direncanakan (impulse buying).

Ketika faktor-faktor tersebut terpenuhi sesuai dengan minat pembeli maka

sangat mngkin pembeli melakukan pembelian selanjutnya pada e-commerce

tersebut. Dan sebagai akibat berkelanjutan memungkinkan pembeli atau

konsumen melakukan pembelian secara implusif. Konsumen yang melakukan

pembelian implusif tidak berfikir untuk membeli suatu produk. Mereka

melakukan pembelian secara tidak sadar hanya karena ketertarikan terhadap

produk tersebut tanpa memikirkan akibat yang muncul setelahnya. Dengan

adanya pembelian secara implusif ini kosumen akan cenderung lebih konsumtif

dikarenkan pembelian yang tidak terkontrol.

Menurut (Herabadi:2015), menyatakan bahwa kecenderungan online

impulse buying ini rupanya juga telah bergejala hingga di kalangan mahasiswa.

Fenomena ini terjadi karena sebagian besar mahasiswa merupakan generasi

millenial yang banyak menghabiskan pendapatan yang mereka miliki untuk


9

berbelanja online. Semakin tinggi rasio yang dibelanjakan online maka akan

semakin tinggi pula tingkat kecenderungan seseorang untuk melakukan

pembelian implusif. Fenomena pembelian implusif juga banyak terjadi

dikalngan mahasiswa Universitas Islam Balitar. Dari latar belakang diatas,

penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang seberapa besar pengaruh dari

munculnya lifestyle (gaya hidup), discount (potongan harga), dan fashion

involvement (ketertarikan pada fashion) sehingga dapat mempengaruhi perilaku

impulse buying saat berbelanja di online shop shopee. Sehingga peneliti dapat

memberikan judul “Pengaruh Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion

Involvement Terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Online Shop

Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Islam

Balitar Angkatan 2019)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap Impulse Buying Pada

Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

2. Apakah Discount berpengaruh terhadap Impulse Buying Pada Konsumen

Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen

Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

3. Apakah Fashion Involvement berpengaruh terhadap Impulse Buying Pada

Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.


10

4. Apakah Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion Involvement

berpengaruh terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Online Shop

Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Islam

Balitar Angkatan 2019) ?.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui apakah Shopping Lifestyle berpengaruh terhadap

Impulse Buying Pada Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

2. Untuk mengetahui apakah Discount berpengaruh terhadap Impulse Buying

Pada Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

3. Untuk mengetahui apakah Fashion Involvement berpengaruh terhadap

Impulse Buying Pada Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada

Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

4. Untuk mengetahui apakah Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion

Involvement berpengaruh terhadap Impulse Buying Pada Konsumen Online

Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas

Islam Balitar Angkatan 2019) ?.

1.4 Batasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya

penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar peneliti tersebut lebih


11

terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian kan

tercapai. Beberapa batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai

berkut:

1. Subjek penelitian adalah mahasiswa program studi manajemen angkatan

2019 Universitas Islam Balitar.

2. Variabel yang digunakan hanya difokuskan pada shopping lifestyle (X1),

discount (X2), dan fashion involvement (X3) sebagai variabel bebas,

serta impulse buying (Y) sebagai variabel terikat.

3. Objek penelitian adalah Universitas Islam Balitar.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitia ini diharapkan dapat memberi manfaat secara teoritis maupun

praktis:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan

tambahan ilmu pengetahuan Manajemen pada umumnya, memperkaya

wawasan dan bahan kajian tentang pengaruh shopping lifestyle, discount

dan fashion involvement terhadap impulse buying.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan praktisi yang

berkaitan dengan shopping lifestyle, discount dan fashion involvement

terhadap impulse buying khususnya bagi mahasiswa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Shopping Lifestyle

2.1.1 Pengertian Shopping Lifestyle (Gaya Hidup)

Shopping Lifestyle mengacu pada pola konsumsi yang

mencerminkan seseorang tentang bagaimana cara mengahbiskan uang dan

waktu. Shopping Lifestyle (gaya hidup) adalah ekspresi tentang lifestyle

dalam berbelanja mencerminkan perbedaan status sosial. Cara kita dalam

berbelanja dapat mencerminkan status, martabat dan kebiasaan kita.

Shopping lifestyle menjukkan cara yang dipilih seseorang untuk

mengalokasikan pendapatan baik dari segi alokasi dana untuk berbagai

layanan dan produk, serta alternatif tertentu misalnya seperti teknologi,

fashio, hiburan dan pendidikan (Oktafiani dan Fauziyyah 2018:5).

Lifestyle (gaya hidup) mengacu pada bagaimana seseorang hidup,

bagaimana menghabiskan waktu dan uang mereka, kegiatan pembelian

yang dilakukan, sikap dan pendapat mereka. Atau dengan kata lain

shopping lifestyle pola hidup didunia dan di ekspresikan oleh kegiatan,

minat dan pendapat seseorang. Shopping lifestyle cara yang dipilih

seseorang untuk mengalokasikan pendapatan baik dari segi alokasi dana

untuk berbagai produk dan layanan, serta alternatif tertentu pada kategori

serupa.

Shopping menjadi salah satu gaya hidup yang paling digemari,

untuk memenuhi lifestyle ini masyarakat rela mengorbankan sesuatu demi

12
13

mencapainya dan hal tersebut cenderung mengakibatkan impulse buying.

Lifestyle ini merupakan dari faktor pribadi yang trut berpengaruh

terhadap perilaku konsumen. Gaya hidup menggambarkan seseorang

secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Selain

itu gaya hidup juga mencerminkan dibalik kelas sosial seseorang dan

menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya.

Pada prinsipnya gaya hidup adalah pola seseorang dalam mengelola waktu

dan uangnya. Sebagian gaya hidup dibentuk oleh keterbatasan uang dan

juga keterbatasan waktu (Kotler dan Keller 2016:175). Sebuah perusahaan

yang biasanya melayani konsumen dengan keuangan terbatas,

menciptakan produk dan jasa murah. Konsumen yang mengalami

keterbatasan waktu cenderung multitugas yang artinya dapat melakukan

dua atau lebih pekerjaan dalam waktu yang sama.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa

shopping lifestyle adalah cara seseorang untuk mengalokasikan waktu dan

uang untuk berbagai produk, layanan, teknologi, fashion, hiburan dan

pendidikan. Perubahan gaya hidup yang terus berkembang menjadikan

konsumen ingin selalu mengikuti perkembangannya. Kebutuhan

konsumen sangat berpengaruh pada gaya hidup atau lifestyle kegiatan

berbelanja menjadi salah sat tempat yang paling digemari oleh seseorang

untuk memenuhi kebutuhannya.

Kegiatan berbelanja ini dilatar belakangi oleh pola konsumsi

seseorang untuk menghabiskan waktu dan uang, dan berbelanja menjadi


14

salah sebuah gaya hidup. Kemungkinaan besar shopping lifestyle ini yang

menjadi penyebab terjadinya pembelian implusif. Gaya hidup

mencerminkan keseluruhan aktivitas individu yang beraktivitas denga

lingkunganya baik secara sadar maupun tidak sadar. Gaya hidup akan

berpengaruh pada keptsan pelanggan, masing-masing individu memiliki

karakteristik tersendiri yang juga dapat mempengaruhi pembelinya

(Khoirunnas 2020:2 ).

2.1.2 Faktor-faktor Shopping Lifestyle

Ada enam faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan shopping

lifestyle (Utami 2012:49) :

1. Ide belanja

Adanya konsumen yang berbelanja untuk mengikuti trend mode terbaru

dan melihat produk serta inovasi baru. Biasanya konsumen berbelanja

karena melihat sesuatu yang baru dalam sebuah iklan.

2. Belanja petualangan

Konsumen berbelanja karena sesuatu yang dapat memicu hasrat untk

berbelanja, merasa bahwa berbelanja adalah pengalaman dan rasakan di

dunia mereka sendiri saat berbelanja.

3. Belanja sosial

Konsumen percaya bahwa berbelanja adalah kesenangan saat

menghabiskan waktu bersama keluarga maupun teman. Selain itu ada

juga yang menyakini bahwa berbelanja adalah kegiatan sosial baik bagi

konsumen maupun karyawan. Mereka juga beranggapan bahwa saat


15

belanja bersama keluarga dan teman, mereka akan memberikan lebih

banyak informasi tentang produk yang mereka beli.

4. Kepuasan Belanja

Konsumen percaya bahwa berbelanja adalah alternatif untk mengatasi

stres, mengatasi mood yang buruk dan juga mereka eranggapan bahwa

berbelanja merupakan salah satu solusi melupakan masalah sejenak dan

juga istimewa.

5. Role shopping

Biasanya konsumen akan lebih suka terhadap berbelanja untuk orang lain

daripada untk dirinya sendiri. Mereka merasa bahwa berbelanja untuk

orang lain sangat menyenangkan daripada untuk dirinya sendiri.

6. Value shopping

Banyak konsumen yang beranggapan bahwa berbelanja merupakan

permainan sambil menawar atau mencari tempat berbelanja yang

memiliki harga murah, diskon atau juga obral.

2.1.3 Indikator Shopping Lifestyle (Gaya Hidup)

Indikator shopping lifestyle yang disebutkan (Gunawan dan Sitinjal

2018:113) sebagai berikut :

1. Tawaran iklan

Konsumen menanggapi iklan yang dilakukan oleh shopee dan mencari

produk yang ada di iklan tersebut pada e-commerce shopee.


16

2. Model terbaru

Konsumen membeli produk model terbaru sesuai dengan trend model

pakaian dari waktu ke waktu.

3. Merek terkenal

Merek yang sering terkenal sudah banyak diketahui oleh konsumen dan

menjadi merek yang banyak disukai oleh pelanggan.

4. Kualitas terbaik

Konsumen yakin bahwa produk yang dibeli mempunyai kualitas terbaik

dari yang lainnya.

2.2 Discount ( Potongan Harga )

2.2.1 Pengertian Discount (Potongan Harga)

Price discount (potongan harga) merupakan penghematan yang

ditawarkan suatu perusahaan untuk menarik minat beli konsumen sehingga

konsumen dapat membeli produk dengan harga yang lebih hemat

(Wulandari dan Yuliati 2019:3). Discount atau potongan harga yaitu

pengurangan harga produk dari harga nrmal dalam periode tertentu.

Potongan harga resmi diberikan perusahaan kepada konsumen yang

bersifat fleksibel demi meningkatkan leuntngan suatu produk, barang atau

jasa. Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

discount adalah potongan harga atau potongan penjualan yang ditawarkan

kepada para pelanggan yang membeli barang dagangan. Discount


17

merupakan salah satu strategi bisnis yang diciptakan oleh pelaku-pelaku

bisnis (Dewantoro dan Rachma 2020:8).

Potongan harga berpengarh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian, artinya ika potongan harga semakin tinggi akan

mempengaruhi tingginya keputusan pembeli. Potongan harga dalam

pemasaran merupakan alat promosi yang dapat menarik perhatian

konsumen untuk mendorong calon konsumen guna membeli sebuah

produk yang ditawarkan.

Discount bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai

insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk segera dan

meningkatkan jumlah barang yang dibeli oleh pelanggan. Akan tetapi

pemberian potongan harga tidak bisa dilakukan secara terus menerus

sepanjang tahun selain menimblkan kerugian bagi pemasar, juga

konsumen tidak membedakan periode promosi penjualan dan hasilnya juga

tidak akan efektif. Karena tidak akan terlihat perbedaan respon konsumen

baik perusahaan mengadakan iscount atau tidak.

Berdasarkan pada konsep tersebut penjual dalam menerapkan

discount tentunya telah memperhitungkan dengan bijaksana, jangan

sampai program discount medatangkan kerugian bagi penjual. Oleh karena

itu, penjual harus merancang program discount dengan sedemikian rupa

sehingga pembeli menjadi tertarik. Memahami perilaku pembeli

merupakan penunjang keberhasilan program discount agar program

tersebut tepat sasaran.


18

2.2.2 Tujuan Pemberian Discount (potongan harga )

Menurut (Alma:2012) , tujuan potongan harga yang diberikan oleh

konsumen yaitu :

1. Konsumen membayar lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

2. Pembelian dalam jumlah besar.

3. Adanya perbedaan timbangan.

4. Dari pihak produsen sendiri kemungkinan merupakan suatu program.

2.2.3 Macam-macam Discount ( potongan harga )

Menurut ( Kotler dan Amstrong : 2018 ) discount atau potongan

hargaterbagi menjadi 5 macam yaitu :

1. Potongan Tunai

Potongan harga yang diberikan kepada konsumen yang segera

membayar tagihannya. Discount seperti ini biasanya digunakan untuk

industri dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas penjualan dan

sekaligusuntuk mengurangi biaya penagihan.

2. Potongan Kuantitas

Potongan harga yang diberikan kepda konsumen yang melakukan

pembelian dalam jumlah besar. Discount ini berlaku untuk semua

konsumen dan tidak boleh melebihi penghematan biaya yang

diperoleh penjual.
19

3. Potongan Fungsional

Potongan harga yang diberikan kepada anggota-anggota saluran

perdagangan jika mereka melakukan fungsi tertentu seperti menjual,

menyimpan, atau melakukan pencatatan.

4. Potongan Musiman

Potongan harga yang diberikan kepada konsumen yang membeli

barang atau jasa diluar musim. Biasanya hotel dan perusahaan dagang

menawarkan discont musim pada masa penjualan yang lambat.

5. Potongan Harga Promosi

Discont yang diberikan kepada penyalur imbalan karena telah

berperan serta dalam program pengiklanan dan dukungan serta

penjualan.

2.2.4 Indikator Discount ( Potongan Harga )

Terdapat tiga hal yang menjadi indikator discont (Sutisna 2012:300)

1. Besarnya potongan harga

Besarnya ukuran yang diberikan pada saat produk di discount.

Konsumen memiliki persepsinya sendiri terhadap discount (potongan

harga). Bagaimana konsumen memandang harga tinggi, rendah dan

wajar, mempeunyai pengaruh yang kuat terhadap maksut untuk

membeli dan kepuasan membeli. Produk yang diberikan discount

menimbulkan peningkatan persepsi konsumen terhadap penghematan

dan nilai yang dapat dari harga awal yang diberikan toko sebelum
20

mendapatkan potongan harga yang kemudian akan dibandingkan

dengan harga barang setelah mendapat potongan harga,

2. Masa potongan harga

Jangka waktu yang digunakan pada saat terjadinya discount.

Umumnya perusahaan tidak memberikan potongan harga pada semua

produk. Pemberian potongan harga disesuaikan dengan waktu

maupun tipe pembelian produknya. Hal ini dilakukan agar pemberian

potongan harga mendapatkan kesesuaian bagi konsumen.

3. Jenis produk yang mendapatkan discount

Keanekaragaman pilihan pada produk yang diberikan discount. Jenis

produk yang mendapatkan potongan harga akan mempengaruhi

konsumen dalam minat belinya, terutama produk yang memiliki

brand yang telah terkenal akan membuat tingkat pembel;ian semakin

tinggi, dibandingkan produk yang belum terlalu terkenal oleh

konsumen.

Sedangkan (Kotler:2012) mengemukakan indikator proce discount

sebagai berikut :

1. Produk melimpah

2. Adanya persaingan pasar.

3. Persaingan harga

4. Meningkatkan kualitas pemberian.

5. Menguntungkan beberapa pelanggan

6. Mengunggulkan pasar melalui biaya yang lebih rendah.


21

7. Pembelian dalam jumlah besar.

2.3 Fashion Involvement (Keterlibatan Fashion)

2.3.1 Pengertian Fashion Involvement ( keterlibatan fashion )

Fashion merupakan pilihan dari seseorang mengenai tampilan yang

pengukurannya didasarkan pada kombinasi antara gaya atau syle

dengan desain yang diminati dan digunakan oleh masyarakat pada

waktu tertentu, dengan usia ekonomis relatif pendek atau sangat

dinamis seiring berjalannya zaman (Candra : 2012 ). Sedangkan

keterlibatan atau involvement merupakan sebuah motif yang membuat

seseorang yang paham akan fashion tertarik kepada suatu produk yang

sengaja ditawarkan atau produk yang dipajang ataupun karena situasi

yang memungkinkan untuk melakukan pembelian.

Menurut (Ristiana:2016) mengungkapkan bahwa keterlibatan

merupakan sebuah motivasi yang menggerakkan munculnya proses

kognitif dari konsumen pada saat mereka membuat suatu keputusan.

Jika suatu tanggapan tersebut tinggi, konsumen tersebut akan

mengalami tingkat emosi dan peradaan yang kuat terhadap suatu

tawaran tersebut. Dengan demikian keterlibatan merupakan refleksi

dari kuatnya tingkat motivasi konsumen relevasi pribadi atau koneksi

yang mereka rasakan mengenai sebuah produk atau jasa tertentu.

Keterlibatan merupakan minat yang dirasakan oleh seseorang yang

timbul dari rangsangan dari adanya suatu produk atau jasa yang
22

ditawarkan, Sehingga timbul proses kogitif dari para konsumen yang

terlibat ntuk membuat satu keputusan pembelian.

Dalam pemasaran fashion keterlibatan fashion merujuk pada

ketertarikan seseorang yang dikategorikan pada produk pakaian,

sepatu, tas yang disebabkan karena adanya kebutuhan dan ketertarikan

terhadap produk tersebut (Sembiring:2013). Keterlibatan fashion pada

pakaian yang dimiliki, hubungan yang erat dengan karakter pribadi

seorang wanita dan kaum muda dengan pengetahuan mereka akan

fashion, mereka dapat mempengaruhi konsumen yang lain dan

meyakinkan mereka untuk membuat keputusan pembelian.

Keterlibatan yang dialami seseorang terhadap suatu produk

dikarenakan adanya suatu kebutuhan, ketertarikan, kepentingan serta

nilai tersendiri dari produk tersebut. Seorang konsumen akan membeli

sebuah produk apabila produk yang ingin dibeli tersebut memiliki

model yang sangat trend atau hits dan sesuai seleranya meskipun harga

yang di tawarkan relatif mahal. Karenas fashion memiliki tingkat

keterlibatan tinggi bagi konsumen dalam proses pembeliannya, jadi

pada saat konsumen berbelanja mereka menemukan barang yang

diinginkan dengan model yang disukai, maka mereka pasti akan

melakukan pembelian yang sebelumnya tidak direncanakan.


23

2.3.2 Dimensi Fashion Involvement

Menurut (Natalie dan Japarianto 2019 : 41) terdapatbeberapa dimensi yang

menunjang pembentukan involvement sebagai berikut :

1. Relevansi diri instrinsik

Hal ini berhubungan dengan pengalaman konsumen mengenai suatu

produk tertentu yang memiliki resiko dalam pencapaian tujuan dan nili

yang penting.

2. Relevansi diri situasional

Aspek ini ditentkan oleh aspek fisik dan lingkungan sosial yang

memiliki resiko dalam pencapaian tujuan dan nilai yang penting,

setelah itu menjadikan produk tersebut relevan.

2.3.3 Dampak Fashion Involvement

Keterlibatan fashion dan konsumen dapat meningkatkan perilaku implusif

pada produk fashion diantara mereka yang terbiasa mengenakan produk

fashion. Menurut (Dewantoro dan Rachma 2020 : 2) mrnyatakan bahwa

terdapat lima dampak dari involvement diantaranya sebagai berikut:

1. Individu akan memaksimalkan kepuasan dari merek yang dipilih oleh

individu dengan membandingkan produk satu dengan produk yang

lain.

2. Individu mencoba mencari berbagai informasi dari berbagai sumber.

3. Individu akan cepat terpengaruh oleh petunjuk dari kelompoknya.


24

2.2.4 Indikator Fashion Involvement

Menurut (Alizadeh:2012) indikator-indikator fashion involvement sebagai

berikut :

1. Memiliki satu atau lebih pakaian dengan model yangterbaru (trend)

2. Lebih suka apabila model pakaian yang digunakan beda dengan lainnya.

3. Pakaian dapat menunjukkan karakteristik seseorang.

4. Dapat mengetahui banyak tentang seseorang melalui pakaian yang

dikenakan.

5. Fashion adalah salah satu hal yang terpenting yang mendukung

aktivitas.

6. Ketika melihat pakaian favorit membuat orang tertarik melihatnya.

7. Mencoba produk fashion terlebih dahulu sebelum membelinya.

8. Mengetahui adanya produk fashion terbaru yang dibandingkan dengan

orang lain.

2.4 Impulse Buying

2.4.1 Pengertian Impulse Buying

Salah satu yang menjadi pertimbangan penting dalam kegiatan

pemasarn, kompleksitas dan seringnya perilaku pembelian implusif teradi

berbagai jenis produk. Pembelian implusif merupakan sebuah fenomena

dan kecenderungan perilaku berbelanja meluas yang terjadi di dalam

pasar sehingga menjadi poin penting dalam pemasaran (Mahmudah


25

2020:293). Impulse buying adalah perilaku pembelian yang tidak

direncanakan yang dilakukan dengan sedikit atau tanpa pertimbangan,

terdiri dari peran penting dan di dorong oleh desakan tak tertahankan

untuk membeli.

Menurut (Yoshi Chintya 2016:2) menyatakan bahwa terdapat dua

faktor pendorong yang mempengaruhi impulse buying yaitu faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor internal berasal dari diri seseorang

itu sendiri sedangkan faktor eksternal berasal dari atribut produk yang

dijual dan promosi yang dilakukan. Proses pembelian yang terjadi secara

spontan, impulse buying bagian dari sebuah kondisi yang dinamakan

unplanned purchase atau pembelian yang tidak direncanakan. Dengan

kata lain pembelanjaan yang terjadi berbeda dengan perencanaan

pembelanjaan.

Disisi lain menurut (Yahmini 2019:47) impulse buying merupakan

pembelian yang tidak rasional dan pembelian yang cepat serta tidak

direncanakan, diikuti dengan adanya konflik dan pikiran dan dorongan

emosional. Dorongan emosional tersebut berhubungan dengan adanya

dorongan untuk membeli suatu produk dengan cepat, mengabaikan

konsekuensi negatif, merasakan kepuasan dan mengalami konflik dalam

pemikiran. Berdasarkan pemaparan para ahli diatas maka pembelian

impulse buying dapat dikatakan sebagai perilaku konsumen dalm

membeli sesuatu produk tanpa adanya perencanaan. Pembelian implusif


26

timbul karena adanya dorongan emosional individu akan ketertarikan

pada suat produk tanpa berfikir yang panjang.

2.4.2 Karakteristik Impulse Buying

Menurut (Herliyati 2019:47) karakteristik impulse buying sebagai

berikut:

1. Spontanitas

Pembelian yang timbul karena adanya suatu dorongan secara tiba-

tiba, tidak diharapkan dapat memotivasi konsumen untuk membeli

saat it juga, serta memiliki respon yang menggebu terhadap simulasi

visual langsung ditempat penjualan.

2. Kekuatan, kompulsi, dan intensitas

Kemungkinan terdapat motivasi untuk mengesampingkan semua hal

dan bertindak dengan seketika.

3. Kegairahan

Terdapat desakan secara mendadak untuk membeli barang yang

disertai dengan emosi yang tidak terkendali dengan ciri yang

menggairahkan, menggetarkan atau liar.

4. Ketidak perdulian akan akibat

Terdapat desakan untuk membeli barang yang sulit untuk ditolak

sehingga akibat negatif lebih sering diabaikan.

2.4.3 Faktor Impulse Buying

Menurut (Yahmini 2019:47) faktor-faktor yang mempengaruhi impulse

buying sebagai berikut :


27

1. Kondisi mood dan emosi konsumen dapat mempengaruhi perilaku

konsumen. Misalnya kondisi mood konsumen yang sedang senang

atau sedih. Konsumen mempunyai mood negatif cenderung

memiliki impulse buying yang tinggi dan tujuan untuk mengurangi

kondisi mood yang negatif.

2. Pengaruh lingkungan, orang yang berada dalam kelompok dengan

kecenderungan impulse buying yang tinggi maka akan cenderung

terpengaruh untuk melakukan pembelian implusif.

3. Kategori produk dan pengaruh toko, produk-produk yang cenderung

secara impulse adalah produk yang memiliki tampilan menarik, cara

memasarkannya, tempat dimana produk ini dijual. Tampilan toko

yang menarik akan lebih menimbulkan dorongan pembelian secara

implusif.

4. Variabel demografis seperti kondisi tempat tinggal dan status sosial

konsumen yang ditinggal di kota memiliki kecenderungan impulse

buying yang tinggi daripada konsumen yang tinggal di daerah

pinggiran kota.

5. Variabel kepribadian individ, kepribadian individ memiliki

pengaruh terhadap kecenderungan impulse buying.

2.4.4 Tipe - tipe Impulse Buying

Tipe – tipe impulse buying menurut (Yahmini 2019 : 48 ) sebagai

berikut:
28

1. Pure impulse ( Impulse murni )

Merupakan pembelian yang dilakukan karena adanya luapan emosi

dari pembeli ata konsumen yang menyebabkan konsumen melakukan

pembelian terhadap produk diluar kebiasaan pembelian.

2. Suggestion impulse

Suggestion impulse disebut dengan impulse saran yang merupakan

pembelian yang terjadi pada saat konsumen melihat produk, melihat

tata cara pemakaian atau penggunaanya, kemudian merasa

memerlukan barang tersebut sehingga memutuskan untk memerlukan

barang tersebut sehingga memutuskan untuk melakukan pembelian.

3. Reminder impulse

Merupakan pembelian yang terjadi karena adanya konsumen tiba-tiba

mengingat untuk melakukan pembelian produk tersebut. Dengan

demikian konsumen pernah melakkan pembelian sebelumnya atau

pernah melihat produk tersebut dalam iklan.

4. Planet impulse

Disebut juga dengan impilse terencana, yang terjadi karena adanya

jetika konsumen memasuki toko dengan harapan melakukan transaksi

pembelanjaan berdasarkan discount, kupon dan lain-lain tanpa

merencanakan produk yang akan dibelinya.


29

2.4.5 Indikator Impulse Buying

Menurut (Samsudin dan Nurul Haq 2019:2) indikator-indikator impulse

buying sebagai berikut :

1. Pembelian spontan

Merupakan keadaan dimana seseorang sering kali membeli tanpa

direncanakan terlebih dahulu, hal inibiasanya disebabkan oleh respon

konsumen ketika berada didalam toko.

2. Pembelian tanpa berfikir panjang

Merupakan keadaan dimana seseorang sering melakukan pembelian

tanpa memikirkan terlebih dahulu mengenai akibat dari pembelian yang

dilakukan.

3. Ketika melihat produk langsung membelinya.

4. Pembelian terburu-bur

Keadaan dimana seseorang seringkali mersa bahwa terlalu berburu-buru

dalam membeli sesuatu.

5. Pembelian dipengaruhi keadaan emosional

Merupakan penilaian seseorang dimana seorang melakukan kegiatan

berbelanja dipengaruhi oleh keadaan emosional yang dirasakan.


30

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini sebagai salah satu acuan dalam melakukan

penelitian sehingga dapat memahami berbagai teori yang digunakan dalam

melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan sebagai bahan referensi atau

perbandingan dan kajian, antara lain :

Tabel 2. 1.
Penelitian Terdahulu

No Nama Penulis Tahun Judul Tujuan Hasil

Penelitian

1. Ainun 2020 Pengaruh Tujuan dari 1.Terdapat


Rizqiyatul Shopping penelitian ini pengaruh
Mahmudah Lifestyle, untuk signifikan
Discount dan mengetahui shopping
fashion pengaruh lifestyle
involvement shopping terhadap
Terhadap lifestyle,disco impulse
Impulse unt dan buying
Buying Pada fashion dengan nilai
Mahasiswa involvement thitung
Pengunjung terhadap sebesar 6,931
Rita Pasaraya impulse dan nilai
Wonosobo buying signifikan
0,000.
2.Terdapat
pengaruh
positif dan
signifikan
discount
terhadap
impulse
buying
dengan nilai
thitung
sebesar 4,729
dan nilai
signifikan
0,000.
31

No Nama Penulis Tahun Judul Tujuan Hasil

Penelitian

3.Terdapat
pengaruh
positif dan
signifikan
fashion
involvement
terhadap
impulse
buying gan
nilai thitung
sebesar 2,065
dan nilai
signifikan
0,042.
2. Martiana 2019 Pengaruh Tujuan dari menunjukkan
Wulandari Shopping penelitian ini bahwa
Lifestyle, untuk variabel gaya
Discount dan mengetahui hidup
Fashion pengaruh berbelanja,
Involvement shopping diskon dan
Terhadap lifestyle,disco keterlibatan
Impulse unt dan fashion
Buying fashion berpengaruh
Pengunjung involvement signifikan
Transmart terhadap terhadap
Carrefour impulse pembelian
Buah Batu buying implusif
Bandung. sebesar
79,5% dan
20,5%
3. Neni Kusuma 2020 Pengaruh Tujuan Bhwa semua
Dewi Shopping penelitian ini variabel
Lifestyle, dan untuk shopping
Positif mengetahui lifestyle dan
Emotion Pengaruh positif
Terhadap Shopping emotion
Impulse Lifestyle, dan berpengarh
Buying (Studi Positif secara parsial
Kasus Pada Emotion dan simultan
Konsumen Terhadap terhadap
UD Putra Impulse impulse
Saudara Buying (Studi buying.
32

No Nama Penulis Tahun Judul Tujuan Hasil

Penelitian

Majalengka. Kasus Pada


Konsumen
UD Putra
Saudara
Majalengka
4. Fani Zayusman 2019 Pengaruh Tujuan Hasilnya
Hedonic penelitian ini ketiga
Shopping untuk variabel
Value dan mengetahui sohpping
shopping Pengaruh value dan
lifestle Hedonic shopping
Terhadap Shopping lifestyle
Impulse Value dan berpengaruh
Buying Pada shopping signifikan
Pelanggan lifestle secara parsial
Tokopedia di Terhadap dan simultan
Kota Padang. Impulse pada
Buying Pada pelanggan
Pelanggan tokopedia di
Tokopedia di kota padang
Kota Padang.

5. Reni Suci 2020 Pengaruh Tujuan Hasilnya


Wahyuni Sales penelitian ini ketiga
Promotion, untuk variabel Sales
Hedonic mengetahui Promotion,
Shopping Pengaruh Hedonic
Motivation Sales Shopping
dan Shopping Promotion, Motivation
Lifestyle Hedonic dan Shopping
Terhadap Shopping Lifestyle
Impulse Motivation berpengaruh
Buying Pada dan Shopping signifikan
Konsumen e- Lifestyle secara
commerce Terhadap simultan dan
Shopee Impulse parsial
Buying Pada terhadap
Konsumen e- impulse
commerce buying
Shopee
6. Nur Afni 2023 Pengaruh Tujuan dari Penelitian ini
Zunaidah Shopping penelitian ini menggunaka
33

No Nama Penulis Tahun Judul Tujuan Hasil

Penelitian

Lifestyle, untuk n metode


Discount danmengetahui analisis linier
Fashion Pengaruh berganda
Involvement Shopping yang
terhadap Lifestyle, hasilnya:
Impulse Discount dan shopping
Buying pada Fashion lifestyle,disco
konsumen Involvement unt dan
online shop terhadap fashion
Shopee Impulse involvement
(Studi KasusBuying pada berpengaruh
Pada konsumen signifikan
Mahasiswa online shop secara parsial
Prodi Shopee dan simultan
Manajemen (Studi Kasus terhadap
Angkatan Pada impulse
2019 Mahasiswa buying.
Universitas Prodi
Islam Manajemen
Balitar). Angkatan
2019
Universitas
Islam
Balitar).
Sumber: Mahmudah(20200, Wulandari (2019), Dewi (2020), Zayusman
(2019), Wahyuni (2020) dan Nur Afni Zunaidah (2023)

2.6 Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas maka dapat disajikan kerangka

konseptual untuk menggambarkan hubungan antar variabel independen

dengan variabel dependen. Variabel independen shopping lifestyle (X1).

Discount (X2) , fashion involvement (X3) dan variabel dependen Impulse

Buying (Y).
34

Gambar 2. 1.
Kerangka Konseptual Penelitian

Impulse Buying (Y)


1. Pembelian Spontan,
Shopping Lifestyle (X1)
seseorang membeli tanpa
1. Tawaran Iklan
direncanakan lebih dahulu.
2. Model Terbaru
2. Pembelian tanpa berfikir
3. Kualitas Terbaik
panjang, pembelian
Gunawan dan Sitinjai (2018:113)
dilakukan tanpa berfikir
panjang dengan akibat yang
H1 dilakukan.
Discount (X2) 3. Ketika melihat produk
1. Produk Melimpah langsung membelinya
2. Adanya Persaingan Harga 4. Pembelian terburu-buru,
H2
3. Pembelian dalam Jumlah Besar keadaan seseorang merasa
4. Mengunggulkan biaya pasar selalu berburu-buru dalam
Kotler (2012) membeli sesuatu.
5. Pembelian dipengaruhi
keadaan emosional,
seseorang melakukan
Fashion Involvement (X3) kegiatan berbelanja
1. Model Terbaru (trend) dipengaruhi keadaan
2. Kesesuaian Fashion H3 emosional yang dirasakan.
3. Konsumen Tertarik membeli Samsudin dan Nurulhaq
Fashion (2018:2)
Alizadeh (2012)

H4
Sumber: Kerangka Konseptual Penulis 2023
Keterangan:

Hubungan variabel X terhadap Y secara parsial

Hubungan variabel X dan Y secara simultan


Berdasarkan kerangka konseptual diharapkan terdapat pengaruh parsial

maupun simultan antara shopping lifestyle,discount dan fashion involvement

terhadap impulse buying.


35

2.7 Hipotesis

Berdasarkan penelitian tedahulu maka dapat di rumuskan hipotesis sebagai

berikut:

1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel shopping lifestyle

(X1) terhadap impulse buying (Y) pada konsumen online shop shopee.

HI : Diduga terdapat pengaruh shopping lifestyle (X1) terhadap Impulse

buying (Y) pada konsumen online shop shopee

2. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel discount (X2)

terhadap impulse buying (Y) pada konsumen online shop shopee.

H2 : Diduga terdapat pengaruh discount (X2) terhadap impulse buying

(Y) pada konsumen online shop shopee

3. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel fashion

involvement (X3) terhadap impulse buying (Y) pada konsumen online

shop shopee.

H3 : Diduga terdapat pengaruh fashion involvment (X3) terhadap impulse

buying (Y) pada konsumen online shop shopee

4. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel shopping

lifestyle (X1), discount (X2) dan fashion involvement (X3) terhadap

impulse buying (Y) pada konsumen online shop shopee.

H4 : Diduga terdapat pengaruh shopping lifestyle (X1), discount (X2) dan

fashion involvement (X3) terhadap impulse buying (Y) pada konsumen

online shop shopee.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Metode dalam penelitian ini yaitu kuantitatif, merupakan jenis data yang

dapat diukur atau dihitung secara langsung berupa informasi atau penjelasan

yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentu angka (Sugiyono:2018).

Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah jumlah responden dan

hasil angket atau kuesioner terkait dengan shopping lifestyle, discount dan

fashion involvement pada konsumen online shop shopee (studi kasus

mahasiswa prodi manajemen angkatan 2019 universitas islam balitar).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan. Jadi, populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Suyiyono:2019). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Prodi Manajemen angkatan

2019 Universitas Islam Balitar yang berjumlah 188 mahasiswa.

3.2.2 Sampel

Sering didefinisikan sebagian populasi sebagai contoh yang

diambil menggunakan cara-cara tertentu. Jadi, sampel adalah bagian dari

40
41

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Prosedur

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-

probability dengan teknik purposive sampling (Sugiyono:2019). Pada

penelitian ini sampel dipilih dari bebrapa populasi yaitu Mahasiswa Prodi

Manajemen Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar. Sampel dipilih

dengan kriteria pelanggan pada online shop shopee yang telah berbelanja 3

atau lebih produk-produk pada online shop shopee pada satu kali transaksi.

Sampel di hitung dengan menggunakan rumus Slovin (Sugiyono:2018).

Rumus Slovin untuk menentukan sampel sebagai berikut :

n= N

1+N(e)2

= 188

1+188(0,1)2

= 188

1+1,88

= 188 = 65

2,88

Jadi, setelah dihitung menggunakan rumus slovin terdapat sebanyak 65

sampel.

3.3 Data Penelitian

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini yaitu kuantitatif merupakan jenis

data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung beru pa informasi
42

atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka

(Sugiyono:2018). Dalam hal ini data kuantitatif yang diperlukan adalah

jumlah responden dan hasil angket atau kuesioner terkait dengan shopping

lifestyle, discount dan fashion involvement pada konsumen online shop

shopee (studi kasus mahasiswa prodi manajemen angkatan 2019

universitas islam balitar).

3.3.2 Sumber Data

a. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data (Sugiyono:2018). Data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri

langsung dari asal atau lokasi subjek penelitian.

Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner yang diberikan

kepada responden. Peneliti memberikan kuesioner kepada 65

responden konsumen online shop shopee pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar.

b. Data Sekunder

Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data, misalnya lewat orang atau dokumen. Data sekunder

ini digunakan untuk melengkapi atau mendukung data primer. Data

sekunder yang didapatkan dari jurnal, artikel dan buku yang berkaitan

dengan topik penelitian.


43

3.3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.

(Sugiyono:2019). Dalam suatu penelitian, pengumpulan data penelitian

dimaksutkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari

sebagaian atau seluruh elemen populasi penelitian. Guna mendapatkan

data yang cukup dan yang akan dibutuhkan dalam bidang yang akan di

dalami, maka digunakan dengan cara pengumpulan data sebagai beriku :

1. Kuesioner

Penelitian ini dilakukan dengan cata mengumpulkan data dengan

memberikan kuesioner. Kuesioner adalah metode pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untk dijawabnya (Sugiyono

2017 : 142). Daftar pertanyaan pada kuesioner ini mencakup

permasalahan yang berkaitan dengan shopping lifestyle, discount dan

fashion involvement dan impulse buying pada konsumen online shop

shopee.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulli bahan pustaka atau

referensi yang relevan dan mempelajari yang berkaitan dengan

masalah yang akan dibahas. Data yang diperoleh melalui studi

kepustakaan adalah sumber informasi yang telah ditemukan oleh para

ahli yang kompeten dibidangnya masing-masing sehingga relevan


44

dengan pembahasan yang sedang diteliti, dalam melakukan studi

kepustakaan ini penulis berusaha mengumpulkan data dari beberapa

referensi seperti buku, jurnal dan lain-lain.

a. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian

terdapat dua jenis variabel yaitu variabel indpenden dan variabel dependen

(Sugiyono:2017).

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun pengaruh negatif

(Sugiyono:2019). Variabel independen dalam penelitian ini yaitu :

a. Shopping Lifestyle (X1)

Shopping lifestyle adalah cara seseorang untuk mengalokasikan

waktu dan uang untuk berbagai produk, layanan, teknologi, fashion,

hiburan dan pendidikan. Perubahan gaya hidup yang terus

berkembang menjadikan konsumen ingin selalu mengikuti

perkembangannya.

b. Discount (X2)

Price discount (potongan harga) merupakan penghematan yang

ditawarkan suatu perusahaan untuk menarik minat beli konsumen


45

sehingga konsumen dapat membeli produk dengan harga yang lebih

hemat.

c. Fashion Involvement (X3)

Fashion Involvement (keterlibatan fashion) merupakan sebuah

motif yang membuat seseorang yang paham akan fashion tertarik

kepada suatu produk yang sengaja ditawarkan atau produk yang

dipajang ataupun karena situasi yang memungkinkan untuk

melakukan pembelian.

2. Variabel Terikat (Dependen Variable)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi ata yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono:2019). Variabel

dependen merpakan variabel yang menjadi objek perhatian peneliti.

Penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Impulse Buying pada

konsumen online shop shopee.

b. Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis yang digunakan berupa analisis

validitas dan realibilitas. Validitas dan realibilitas bertujuan untuk apakah

kuisioner yang disebarkan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel,

maka untuk itu juga akan dilakukan kedua uji ini terhadap instrumen

penelitian kuisioner. Metode analisis yang digunakan untuk melakukan uji

hipotesis adalah Regresi Linear Berganda. Hal tersebut dikarenakan dalam

penelitian ini terdapat lebih dari satu variabel independen. Untuk


46

mendapatkan data yang di inginkan dalam penelitian ini maka menggunakan

analisis data sebagai berikut :

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat kecepatan antar data yang terjadi pada

objek penelitian dengan data yang dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,

2017). Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai

suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah

alat tes (kuesioner) dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan

peneliti untuk diukur. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek penelitian.

Uji Validitas dalam penelitian ini yaitu untuk menggambarkan variabel

Shopping lifestyle (X1), Discount (X2), Fashion Involvement (X3) dan

Impulse Buying (Y). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengatakan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Tinhkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai

hitung r (correlation item total correlation) dengan nilai tabel R untuk

degree off freedom (df)= n– k, dimana n adalah jumlah sampel dan k

adalah jumlah variabel independen, r tabel pada peneletian ini adalah :

Bila : r hitung > r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid.

Bila : r hitung < r tabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.
47

b. Uji Reliabilitas

Uji Reabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

butir atau item pertanyaan dalam angket (kuesioner) penelitian. Adapun

dasar pengambilan keputusan dalam uji reabilitas sebagai berikut

(Sujarweni, 2014) :

a. Jika nilai cronbach’s alpha > 0,60 maka kuesioner atau angket

dinyatakan reliabel atau konsisten.

b. Sementara, jika nilai cronbach’s alpha < 0,60 maka kuesioner atau

angket dinyatakan tidak reliabel atau tidak konsisten.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda untuk menghitung besarnya pengaruh

secara kuantitafif dari suatu perubahan kejadian (variabel x) terhadap

kejadian (variabel y). Rumus statistic yang digunakan yaitu linier multiple

(Sugiyono,2016). Rumus untuk regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Inpulse Buying (Variabel Dependen)

a = Konstanta
48

b1b2 = Koefisien regresi masin-masing variabel

X1 = Shopping Lifestyle (Variabel Independen)

X2 = Discount (Variabel Independen)

X3 = Fashion Involvement (Variabel independen)

E = Standar eror

3. Uji Asumsi Klasik

Agar koefisien regresi tidak biasa, maka diperlukan uji asumsi klasik

supaya pengambilan keputusan mendekati keadaan yang sebenarnya. Uji

asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji uji heteroskedastisitas dan uji

multikolinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2018). Asumsi

Normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian

yang bermaknaan (signifikan) koefisien regresi. Model regresi yang baik

adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan

probabilitas (Asyimtotic Significance) yaitu :

a. Jika probabilitas > 0,05 maka distrbusi dari populasi adalah normal.
49

b. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara

normal.

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar

normal probability plots dalam dasar pengambilan keputusan sebagai

berikut :

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang diambil

berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk

menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdarkan sampel

ini akan di uji hipotesis 0 bahwa sampel tersebut berasal dari populasi

berdistrbusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi

berdistribusi tidak normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut (Santoso dan Ashari, 2018), mengatakan bahwa salah satu

asumsi regresi berganda adalah uji heteroskedastisitas. Asumsi

heteroskedastisitas merupakan asumsi dalam regresi dimana varian dari

residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan yang lain.


50

c. Uji Multikolonieritas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model agresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas (Ghozali, 2018).

Ketentuan dalam uji multikolinearitas :

a. Apabila VIF (Variance Inflation Factor) < 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

b. Apabila VIF (Variance Inflation Factor) > 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

4. Uji Hipotesis

a. Uji T (Uji Parsial)

Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara

parsial terhadap dependen (Hildha, 2018). Dasar pengambilan keputusan

adalah:

a. Jika nilai thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Jika nilai thitung < ttabel , maka H0 diterima dan Ha ditolak.

b. Uji F (Uji Simultan)

Menurut (Ghozali, 2018) uji F digunakan untuk mengetahui tingkat

signifikasi pengaruh variabel independen secara bersama – sama

(simultan) terhadap variabel dependen.


51

a. Apabila Fhitung > Ftabel maka hipotesis H1 ditolak dan H0 diterima.

b. Apabila Fhitung < Ftabel maka hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak.

5. Uji R (Determinasi)

Koefisien determinas (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat hubungan

antara variabel dependen dengan variabel independen, atau sejauh mana

kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2016).


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Sejarah Singkat Shopee

Shopee adalah anak perusahaan Sea Group, pertama kali

diluncurkan pada tahun 2015 secara serentak di 7 negara, yakni Singapura,

Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam dan Filipina. Sea Group

memiliki misi untuk meningkatkan kualitas kehidupan para konsumen dan

pengusaha kcil menjadi lebih baik dengan teknologi. Shopee mulai masuk

ke pasar Indonesia pada akhir bulan Mei tahun 2015 dan shopee baru

mulai beroperasi pada akhir Juni 2015 di Indonesia. Perusahaan Shopee

beralamat di Wisma 77 Tower 2, Jalan Letjen S. Parman Palmerah, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

Shopee adalah aplikasi marketplace online untuk jual beli di ponsel

dengan mudah dan cepat. Shopee menawarkan berbagai macam produk-

produk dari mulai fashion sampai dengan produk untuk kebutuhan sehari-

hari. Shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile untuk memudahkan

penggunanya dalam melakukan kegiatan belanja online tanpa harus

membuka website melalui perangkat komputer.

Shopee hadir di Indonesia untuk membawa pengalaman

berbelanjabaru. Shopee memfasilitasi penjual untk berjualan dengan

mudah serta membekali pembeli dengan proses pembayaran yang aman

52
53

dan pengaturan logistik yang berintegrasi. Saat ini, angka unduhan Shopee

telah mencapai 100 juta unduhan di Google Playstore.

Diakhir tahun 2022, pertumbuhan marketplace shopee berkembang

sangat pesat, khususnya di Indonesia. Shopee telah berhasil menggeser

marketplace Tokopedia sebagai salah satu platform belanja online yang

paling populer di indonesia. Selain itu marketplace yang dikenal dengan

sebutan si oren ini juga menjadi salah satu aplikasi e-commerce nomor

satu di google playstore indonesia. Sedangkan wilayah. Shopee telah

mampu menggeser posisi lazada dari sisi unduhan aplikasinya dan

kunjungan. Dimana shopee mampu meraih sampai 2 milliar

pengunjungnya.

Saran pengguna shopee dikalangan muda saat ini terbiasa

melakukan kegiatan dengan bantuan gadget termasuk kegiatan berbelanja.

Untuk itu shopee hadir dalam bentuk aplikasi mobile guna untuk meunjang

kegiatan yang mudah dan cepat. Kategori produk yang ditawarkan shopee

lebih mengarah produk fashion dan perlengkapan rumah tangga. Pada

halaman awal pengguna akan disambut dengan kategori yang tersedia di

shopee yaitu pakaian wanita, pakaian pria, sepatu wanita, sepatu pria, jam

tangan, perlengkapan rumah tangga, elektronik, makanan dan minuman,

aksesoris serta voucher.


54

4.2 Deskriptif Responden

Responden yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Mahasiswa Program

Studi Manajemen Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar yang

menggunakan e-commerce shopee. Kuesioner ini yang telah disebarkan

sejumlah 65 kuesioner. Proses pencarian data dari responden pada penelitian

ini dilakukan dengan pengisian kuesioner yang disebar melalui media online.

Selanjutnya hasil pengumpulan data melalui kuesioner akan dipaparkan

sebagai berikut:

Tabel 4. 1.
Jumlah Responden

Keterangan Jumlah

Kuesioner disebar 65

Kuesioner yang diisi 65

Sumber : Data Primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang

disebarkan sebanyak 65 kuesioner yang berasal dari google form dan

kuesioner yang telah diisi bagi pengguna e-commerce shopee sebanyak 65

kuesioner.

4.3 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini menjelaskan tentang profil

responden pengguna e-commerce shopee. Karakteristik responden terdiri dari

jenis kelamin, usia, kelas, dan pengeluaran setiap bulan untuk berbelanja.
55

4.3.1 Jenis Kelamin Responden

Tabel 4. 2.
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 11 16,9%

2. Perempuan 54 83,1%

Jumlah 65 100%

Sumber : Data Primer yang diolah, 2023

Berdasarkan pada tabel diatas, menunjukkan bahwa sebanyak 65

responden, 16,9% berjenis kelamin laki-laki yaitu dengan responden 11

dan 56 responden atau 83,1% responden berjenis kelamin perempuan.

4.3.2 Usia Responden

Tabel 4. 3.
Usia Responden

No Usia Jumlah Persentase

1. 20-25 tahun 65 100%

2. 26-30 tahun 0 0%

Jumlah 65 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas mennjukkan bahwa 65 responden yang

diperoleh, terdiri dari umur 20-25 tahun yang terdiri dari 65 responden

atau 100% dan umur 26-30 tahun yang terdiri dari 0 responden atau 0%.
56

Yang disimpulkan bahwa dari 65 responden yang pengguna e-commerce

shopee yang berusia produktif.

1.2.3 Kelas Responden

Tabel 4. 4.
Kelas responden

No Kelas Jumlah Persentase

1. Reguler 50 76,9%

2. Karyawan 15 23,1%

Jumlah 65 100%

Sumber: Data Primer yang diolah, 2023

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah responden dari kelas

reguler sejumlah 50 atau 76,9% dan jumlah responden dari kelas

karyawan sejumlah 15 atau 23,1%

1.2.4 Pengeluaran Belanja Setiap Bulan Responden

Tabel 4. 5.
Pengeluaran belanja responden

No Kelas Jumlah Persentase

1. < Rp. 500.000 48 73,8%

2. Rp. 500.000 – 1.000.000 10 15,4%

3. > Rp. 1.000.000 7 10,8%

Jumlah 65 100%

Sumber: Data Primer yang diolah,2023


57

Dari tabel diatas disimpulkan bahwa pengeluaran belanja setiap

bulan <Rp.500.000 sejumlah 48 responden atau 73.8%, pengeluaran

belanja Rp. 500.00 – Rp. 1.000.000 sejumlah 10 responden atau 10,8%

dan pengeluaran belanja setiap bulan >Rp.1.000.000 berjumlah 7

responden atau 10,8%.

1.2.5 Hasil Uji

A. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika persyaratan pada kuesioner mampu

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk degree of freedom (df) = n-2 yaitu df = 65 – 2 = 63, sehingga

menghasilkan r tabel sebesar 0,2441. Untuk hasil lengkap dari uji validitas

dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 6.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Shopping Lifestyle

Pernyataa Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan

Item 1 0,668 0,2441 Valid

Item 2 0,662 0,2441 Valid

Item 3 0,767 0,2441 Valid

Item 4 0,703 0,2441 Valid

Item 5 0,514 0,2441 Valid


58

Sumber : Data Primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R hitung dari

setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

R tabel yaitu 0,2441. Yang berarti semua butir pernyataan dinyatakan

valid.

Tabel 4. 7.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Discount

Pernyataa Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan

Item 1 0,708 0,2441 Valid

Item 2 0,783 0,2441 Valid

Item 3 0,706 0,2441 Valid

Item 4 0,657 0,2441 Valid

Item 5 0,506 0,2441 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R hitung dari

setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

R tabel yaitu 0,2441. Yang berarti semua butir pernyataan dinyatakan

valid.

Tabel 4. 8.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Fashion Involvement
59

Pernyataa Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan

Item 1 0,560 0,2441 Valid

Item 2 0,753 0,2441 Valid

Item 3 0,783 0,2441 Valid

Item 4 0,742 0,2441 Valid

Item 5 0,474 0,2441 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah,2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R hitung dari

setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

R tabel yaitu 0,2441. Yang berarti semua butir pernyataan dinyatakan

valid.

Tabel 4. 9.
Hasil Pengujian Validitas Variabel Impulse Buying

Pernyataa Nilai R Hitung Nilai R Tabel Keterangan

Item 1 0,562 0,2441 Valid

Item 2 0,847 0,2441 Valid

Item 3 0,818 0,2441 Valid

Item 4 0,773 0,2441 Valid

Item 5 0,601 0,2441 Valid

Sumber : Data Primer yang diolah,2023


60

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R hitung dari

setiap butir pertanyaan yang diberikan kepada responden lebih besar dari

R tabel yaitu 0,2441. Yang berarti semua butir pernyataan dinyatakan

valid.

B. Uji Reabilitas

Uji reabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Satu kuesioner dikatakan reliabel jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Untuk mengukur reabilitas digunkan uji statistik

Cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan

Cronbach alpha >0,60. Hasil lengkap uji reliabilitas dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4. 10.
Hasil Pengujian Reabilitas

Variabel Nilai Cronbach Alpha Keterangan


(>0,60)
Shopping Lifestyle 0,634 Reliabel

Discount 0,666 Reliabel

Fashion Involvement 0,640 Reliabel

Impulse Buying 0,746 Reliabel

Sumber : Data Primer yang diolah,2023

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai cronbach alpha

dari seluruh variabel yang diujikan nilainya diatas 0,60, maka dapat
61

disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini dinyatakan

reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Normalitas dapat dilihat dari grafik histogram, p-plot dan

Kolmogorov-Smirnov Test. Dengan grafik histogram data juga dapat

dikatakan normal jika berbentuk kurva yang kemiringannya cenderung

seimbang, baik kemiringan sisi kanan maupun kiri, dan bentukkurva

hampir menerupai lonceng yang sempurna. Dengan p-plot data

dinyatakan berdistribusi normal apabila gambar terdistribusi dengan

titik-titik data searah mengikuti garis diagonal. Dengan Komogorov-

Smirnov Test data juga dapat dikatakan normal jika tingkat

signifikannya >0,05.

Gambar 4. 1.
Histogram Display Normal Curve Implse Buying
62

Sumber: Data Primer yang diolah,2023

Berdasarkan gambar histogram diatas, dapat dilihat bahwa kurva

impulse buying pada konsumen shopee memiliki kemiringan yang

cenderung seimbang dari sisi kanan dan kiri, serta garisnya jga

menyerupai lonceng.

Normalitas data juga dapat dilihat dari sisi output kurva normal p-

plot. Data variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik-

titik data searah mengikuti garis diagonal.

Gambar 4. 2.
Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot
63

Sumber: Hasil output SPSS yang diolah,2023

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa semua data yang

ada berdistribusi dengan normal, karena data menyebar membentuk dan

mendekati garis lurus diagonal maka data tersebut memenuhi asumsi

normal atau mengikuti garis normalitas. Selain dengan melihat grafik,

normalitas data juga dapat dilihat melali uji statistik yaitu dengan uji

statistik non-parametik Kolmogorov-Smirnov pada alpha sebesar 5%.

Jika nilai signifikansi dari pengujin Kolmogorov-Smirnov lebih besar

dari 0,05 berarti data normal.

Tabel 4. 11.
Hasil Uji Normalitas

One Sampel Kolmogorov-Smirnov test

\
64

Unstandardized Residual
N 65
Normal Mean ,0000000
a,b
Parameters Std. Deviation 1,58970629
Most Extreme Absolute ,066
Differences Positive ,066
Negative -,046

Test Statistic ,066


Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Berdasarkan uji statistik normalitas pada tabel diatas menunjukkN

Kolmogorov-Smirnov signifikansi pada 0,200 atau lebih dari 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi dengan normal.

2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance

Inflation Factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama nilai VIF

yang tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolonearitas adalah nilai tolerance ≤

0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Tingkat kolonearitas yang dapat

di toletir adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan

multikolinearitas 0,95. Hasil uji mltikolinearitas dapat dilihat pada

tabel berikut :
65

Tabel 4. 12.
Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleranc
Model B Std. Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constan ,226 1,199 ,188 ,851
t)
X1 ,362 ,109 ,368 3,328 ,001 ,348 2,871
X2 ,314 ,155 ,288 2,028 ,047 ,212 4,724
X3 ,315 ,149 ,269 2,116 ,038 ,263 3,801
a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa syarat untuk

lolos dalam uji multikolonearitas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel

independen yang ada, yaitu nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10

dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih kecil dari 10.

Pada tabel diatas, nilai tolerance variabel bebas shopping lifestyle

0,348, discount 0,212 dan fashion involvement 0,268 artinya variabel

shopping lifestyle, discount dan fashion involvement tidak berkorelasi.

Sedangkan variabel dependen shopping lifestyle 2,871, discount

4,724dan fashion involvement 3,801 yang artinya tidak berkorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas
66

Gambar 4. 3.
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Berdasarkan gambar diatas dapat terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu Y, serta tidak membentuk suatu pola tertentu. Hal tersebut

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi. Untuk memperkuat bahwa data bebas dari heteroskedatisitas,

data akan diuji kembali dengan uji glejser. Prinsip kerja uji geljser ini

adalah dengan cara meregresikan variabel independent terhadap nilai

absolute residual atau Abs_RES, jika nilai signifikansi antara variabel

independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi

masalah heteroskedastisitas.
67

Tabel 4. 13.
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,874 ,715 1,222 ,226
X1 -,079 ,065 -,259 -1,211 ,230
X2 ,072 ,092 ,213 ,775 ,441
X3 ,025 ,089 ,070 ,286 ,776
a. Dependent Variable: ABSRES

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga

variabel independent lebih dari 0,05. Pada tabel diatas nilai signifikansi

variabel bebas shopping lifestyle 0,230, discount 0,441 dan fashion

involvement 0,776. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi.

D. Uji Linier Berganda

Tabel 4. 14.
Hasil Uji Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) ,226 1,199 ,188 ,851
X1 ,362 ,109 ,368 3,328 ,001
68

X2 ,314 ,155 ,288 2,028 ,047


X3 ,315 ,149 ,269 2,116 ,038
a. Dependent Variable: Y

Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Dari tabel diatas, terdapat nilai koefisien regresi dengan melihat hasil pada

tabel coefficient pada kolom unstandardized dalam kolom B. Dalam sub

kolom tersebut terdapat nilai costant (kostanta), dengan nilai konstanta

sebesar 0,226 sedangkan nilai koefisien regresi untuk shopping lifestyle

0,362, discount 0,314 dan fashion involvement 0,315. Berdasarkan hasil

tersebut maka dapat dirumuskan dengan model persamaan regresi linier

berganda dalam penelitian ini yang kemudian akan dinterpretasikan makna

dari model persamaan regresi tersebut. Adapun model persamaan regresi

tersebut adalah sebagai berikut :

Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Y = 0,226 + 0,362 X1 + 0,314 X2 + 0,315 X3

Adapun interpretasi dari model persamaan regresi diatas adalah sebagai

berikut :

a. Konstanta sebesar 0,226 menyatakan bahwa jika variabel shopping

lifesyle, discount dan fashion involvement memiliki nilai 0, maka nilai

variabel impulse buying sebesar 0,226.

b. Koefisien shopping lifestyle (X1) sebesar 0,362 mengindikasikan bahwa

shopping lifestyle berpengaruh positif terhadap impulse buying. Hal ini


69

berarti meningkatnya shopping lifestyle sebesar 1 satuan maka cenderung

dapat meningkatkan impulse buying sebesar 0,362.

c. Koefisien discount (X2) sebesar 0,314 mengindikasikan bahwa discount

berpengaruh positif terhadap impulse buying. Hal ini berarti meningkatnya

discount sebesar 1 satuan maka cenderung dapat meningkatkan impulse

buying sebesar 0,314.

d. Koefisien fashion involvement (X3) sebesar 0,315 mengindikasikan

bahwa fashion involvement berpengaruh positif terhadap impulse buying.

Hal ini berarti meningkatnya fashion involvement sebesar 1 satuan maka

cenderung dapat meningkatkan impulse buying sebesar 0,315.

E. Uji Determinan (R)

Koefisien determinan (R) pada intinya mengkur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Besarnya pengaruh

shopping lifestyle, discount dan fashion involvementt terhadap impulse buying

dapat diketahui dari harga koefisien determinasi simultan (R 2). Uji koefisien

determinasi (R2) dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 4. 15.
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the Estimate
70

1 ,860a ,740 ,727 1,62833


a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Berdasarkan hasil analisis tabel diatas diperoleh keandalan R2 sebesar

0,740. Dengan demikian menunjukkan bawa shopping lifestyle, discount dan

fashion involvement secara bersama-sama mempengaruhi dengan impulse

buying sebesar 74% dan sisanya yaitu 26% dari impulse buying dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

F. Uji T

Pengujian hipotesis secara parsial ini dimaksutkan untuk menguji

signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu shpping

lifestyle (X1), discount (X2) dan fashion involvement (X3) terhadap impulse

buying (Y). Jika nilai probibalitynya lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima

dan H0 ditolak, sedangkan jika nilai probibality t lebih besar dari 0,05 maka

H0 ditolak. Jika nilai t hitung lebih besar dari ttabel maka H0 ditolak dan Ha

diterima, sedangkan jika thitung lebih kecil dari ttabel maka h0 diterima dan Ha

ditolak.

Tabel 4. 16.
Hasil Uji T

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,226 1,199 ,188 ,851
71

X1 ,362 ,109 ,368 3,328 ,001


X2 ,314 ,155 ,288 2,028 ,047
X3 ,315 ,149 ,269 2,116 ,038
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil output SPSS yang diolah, 2023

Hasil uji parsial dapat diketahui dengan melihat output SPSS hasil

coefficients pada uji t diatas dan membandingkan dengann t hitung dan ttabel sebesar

1,99897.

Berikut hasil uji T terhadap hipotesis:

Hipotesis 1 : Terdapat Pengaruh Shopping Lifestyle terhadap Impulse

Buying Pada Konsumen Online Shop Shopee

H01 = Bahwa berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulse buying

pada konsumen online shop shopee.

Ha1 = Bahwa shopping lifestyle berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

impulse buying pada konsumen online shop shopee.

Hasil uji t untuk shopping lifstyle (X1) terhadap impulse buying (Y)

menunjukkan nilai sig 0,001 dan t hitung menunjukkan 3,328 artinya Sig

lebih besar dari nilai probabilitas 0,05 (0,001 > 0,05) dan t hitung lebih kecil

dari t tabel (3,328 < 1,99897), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah

H0 diterima dan Ha ditolak. Ini artinya shopping lifestyle berpengaruh secara

signifikan terhadap impulse buying pada konsumen online shop shopee.


72

Hipotesis 2 : Terdapat Pengaruh Discount terhadap Impulse Buying

Pada Konsumen Online Shop Shopee

H01 = Bahwa discount berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

impulse buying pada konsumen online shop shopee

Ha1 = Bahwa discount berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

impulse buying pada konsumen online shop shopee.

Hasil uji t untuk discount (X2) terhadap impulse buying (Y) menunjukkan

nilai sig 0,047 dan t hitung menunjkkan nilai 2,208 artinya nilai sig lebih

kecil dari probabilitas 0,05 (0,047 < 0,05) dan t hitung lebih besar dari t tabel

(2,208 < 1,99897), maka kesimpulan yang dapat diambil adalah H 0 diterima

dan Ha ditolak. Ini berarti discount berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap impulse buying pada konsumen online shop shopee.

Hipotesis 3 : Terdapat Pengaruh Fashion Involvement terhadap Impulse

Buying Pada Konsumen Online Shop Shopee

H01 = Bahwa fashion involvement tidak berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap impulse buying pada konsumen online shop

shopee

Ha1 = Bahwa fashion involvement berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap impulse buying pada konsumen online shop shopee.

Hasil uji t untuk fashion involvement (X3) terhadap impulse buying (Y)

menunjukkan nilai sig 0,038 dan t hitung menunjukkan nilai 2,116 artinya
73

nilai sig lebih besar dari probabilitas 0,05 (0,038 < 0,05) dan t hitung lebih

kecil dari t tabel (2,116 < 1,99897), maka kesimpulan yang dapat diambil

adalah H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya fashion involvement berpengaruh

secara signifikan parsial terhadap impulse buying pada konsumen online shop

shopee.

Hipotesis 4 : Terdapat Pengaruh Shopping Lifestyle, Discount dan

Fashion Involvement secara simultan terhadap Impulse Buying Pada

Konsumen Online Shop Shopee

H01 = Bahwa shopping lifestyle, discount dan fashion involvement

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap impulse buying

pada konsumen online shop shopee

Ha1 = Bahwa shopping lifestyle, discount dan fashion involvement

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap impulse buying

pada konsumen online shop shopee.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shopping lifestyle, discount dan

fashion involvement berpengaruh signifikan simultan terhadap impulse

buying konsumen online shop shopee. Hasil uji statistik F menunjukkan

bahwa nilai fhitung sebesar 57,813 lebih besar dari f tabel 2,76 dan dengan

signifikansi 0,000. Karena fhitung > ftabel dan tingkat signifikansi <0,05 maka

model regresi dapat dikatakan bahwa shopping lifestyle, discount dan fashion

involvement secara bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap

impulse buying pada konsumen online shop shopee.


74

G. Uji F

Pengujian uji F dilakukan untuk mengetahui tingkat signifikan pengaruh

variabel shopping lifestyle (X1), discount (X2) dan fashion involvement (X3)

secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen impulse buying

(Y). Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Dengan kriteria

uji F, jika F hitung ≤ F tabel maka H 0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak

signifikan. Adapun uji sig, jika :

Sig ≥ a maka H0 diterima dan Ha ditolak artinya tidak signifikan.

Sig ≤ a maka H0 ditolak dan Ha diterima artinya signifikan.

Tahap pertama adalah dengan menentukan nilai derajat bebas (df) untuk

pembilang (df1) dengan rumus df1 = k-1. Kemudian derajat bebas/ degree of

freedom (df) untuk penyebut atau df2 dengan rumus df2 = n-k. Dimana k

adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah data.Dalam

penelitian ini adalah k = 4 dan n = 65. Maka nilai df 1 dalam penelitian ini

adalah df1 = 4-1 = 3 dan df2 = 65 – 4 = 61, sehingga dengan melihat pada F

tabel dengan df1 = 3 dan df2 = 61 diproleh Ftabel sebesar 2,76

Tabel 4. 17.
Hasil Uji F

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
75

1 Regression 459,861 3 153,287 57,813 ,000b


Residual 161,739 61 2,651
Total 621,600 64
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

Sumber : Hasil Output SPSS yang dioleh, 2023

Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik F menunjukkan bahwa nilai f hitung

sebesar 57,813 lebih besar dari ftabel 2,76 dan dengan signifikansi 0,000.

Karena fhitung > ftabel dan tingkat signifikansi < 0,05 maka model regresi dapat

dikatakan bahwa shopping lifestyle, discount dan fashion involvement secara

bersama-sama atau simultan berpengaruh terhadap impulse buying pada

konsumen online shop shopee.

1.3 Pembahasan

4.3.1 Pengaruh Shopping Lifestyle terhadap Impulse Buying

Hasil penelitian diatas mengindikasikan bahwa shopping lifestyle

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulse buying pada

konsumen online shop shopee. Gaya hidup berbelanja merupakan cara

seseorang untuk mengalokasikan waktu dan uang yang dimiliki untuk

melakukan kegiatan berbelanja. Gaya hidup berbelanja juga ditentukan

oleh beberapa faktor antara lain sikap terhadap merek, pengaruh iklan dan

kepribadian. Gaya hidup berbelanja pada penelitian ini menunjukkan

bahwa pelanggan shopee akan melakukan pembelian suatu produk di

shopee karena melihat iklan yang ditawarkan. Adanya ketertarikan pada


76

konsumen shopee dalam melakukan belanja produk di shopee dikarenakan

adanya model terbaru dan merek yang terkenal dengan jumlah lebih dari

satu.

Adanya gaya hidup berbelanja seperti ini yang dijelaskan diatas

akan semakin meningkatkan kemungkinan terjadinya pembelian implusif,

dimana seseorang membeli suatu produk tidak harus merencanakan

terlebih dahulu dan mempertimbangkan. Dengan demikian dapat dikatakan

terdapat pengaruh antara gaya hidup berbelanja terhadap pembelian

implusif. Penelitian ini sejalan dengan Ainun (2020), Martiana (2019).

4.3.2 Pengaruh Discount Terhadap Impulse Buying

Pada hasil penelitian ini discount berpengaruh terhadap pembelian

implusif pada konsumen online shop shopee dikarenakan karena adanya

potongan harga produk yang akan dibeli dan sesuai dengan daya beli

konsumen. Selain itu potongan harga yang diberikan juga sesuai dengan

manfaat yang diberikan, ditambah dengan variasi potongan harga berbagai

macam sesuai yang dibutuhkan konsumen. Shopee juga memberikan

potongan harga yang dapat diterima dan dapat digunakan oleh konsumen

shopee untuk membeli produk yang diinginkan. Harga yang mampu

bersaing di pasaran karena saat ini sangat menaik maka dengan adanya
77

potongan harga konsumen dapat membeli produk yang disukai dengan

menghemat uang. Penelitian ini sejalan Ainun (2020), Martiana (2019).

4.3.3 Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying

Pada hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa ada pengaruh

secara parsial fashion involvement terhadap impulse buying. Hal ini

dikarenakan konsumen yang perduli dan cinta terhadap dunia fashion

biasanya memiliki keterlibatan fashion yang sangat tinggi dengan adanya

fashion terbaru karena mereka akan berusaha untuk mengikuti trend,

mereka juga akan berusaha memenuhi kebutuhan fashion mereka dengan

cara berbelanja produk fashion atau berpakaian dengan cara yang unik dan

menarik untuk dipamerkan dan biasanya adanya kecenderungan motivasi

berbelanja dengan adanya pertimbangan. Selain itu juga konsumen yang

perduli dan cinta dengan dunia fashion lebih cenderung memiliki

pengetahuan yang baik tentang produk. Penelitian ini sejalan dengan

Ainun (2020), Martiana (2019).

4.3.4 Pengaruh Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion Involvement

Terhadap Impulse Buying

Hasil impulse buying pada konsumen online shop shopee

dipengaruhi secara bersama-sama atau simultan oleh shopping lifestyle,

discount dan fashion involvement sendiri. Gaya hidup untuk

mengalokasikan uang yang memiliki untuk melakukan kegiatan berbelanja

tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu, adanya gaya hidup berbelanja

dipengaruhi oleh adaya merek terkenal atau terbaru tawaran iklan dan
78

kepribadian konsumen itu sendiri. Dan ditunjang dengan adanya discount

atau potongan harga yang menghemat pengeluaran setiap konsumen yang

ingin membeli sebuah produk di shopee, dengan adanya potongan harga

maka sering konsumen membeli produk yang mereka inginkan tanpa

mempertimbangkan terlebih dahulu.

Dengan adanya keterlibatan fashion maka konsumen akan sering

berusaha mengikuti tren untuk memenuhi kebutuhan fashion mereka

sendiri tentunya hal ini yang memuaskan konsumen itu sendiri. Sehingga

akan jelas shopping lifestyle, discount dan fashion involvement secara

bersama-sama akan saling berpengaruh dan mempengaruhi impulse

buying pada konsumen online shop shopee. Penelitian ini sejalan dengan

Ainun (2020), Martiana (2019).


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui pengaruh shopping lifestyle,

discount dan fashion involvement terhadap impulse buying pada konsumen

online shop shopee. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah

dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulannya sebagai

berikut :

1. Shopping lifestyle berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulse

buying pada konsumen online shop shopee.

2. Discount berpengaruh signifikan secara parsial terhadap impulse buying

pada konsumen online shop shopee.

3. Fashion involvement berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

impulse buying pada konsumen online shop shopee.

4. Shopping lifestyle, Discount dan fashion involvement berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap impulse buying pada konsumen

online shop shopee.

5.2 Saran
Dari kesimpulan diatas dapat diambil saran yaitu :

1. Hasil penelitian dari uji t variabel shopping lifestyle dengan nilai

signifikansi sebesar 0,001 seharusnya konsumen shopee melakukan

79
80

pembelian suatu produk tidak dengan adanya pembelian secara implusif,

karena pembelian secara implusif menyebabkan perilaku boros.

2. Hasil penelitian uji R atau determinasi ketiga variabel shopping lifestyle,

discount dan fashion involvement memiliki nilai sebesar 74% dan sisanya

26% yang dipengaruhi oleh adanya iklan yang menarik dan diskon yang

besar.
81

DAFTAR PUSTAKA

Alizadeh. (2012). Manajemen Pemasaran Indikator Fashion. Jakarta: Giramondo.

Alma. (2012). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Amastrong, K. d. (2018). Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Aqmarina. (2018). Pengaruh Motivasi Hedonic Shopping dan Adiksi Internet


Online Terhadap Impulse Buying . Jurnal Pemasaran, 2.
Azizah, N. (2018). Pengaruh Harga, Promosi dan Kualitas Informasi Terhadap
Perilaku Pembelian Implusif Secara Online Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis IAIN Tulungagung. Jurnal Manajemen dan Bisnis,
114.
Bawono. (2016). Metode Analisis Penelitian SPSS. Jakarta: Salemba Empat.

Candra. (2012). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indoperindo.

Chintya, Y. (2016). Kajian Terhadap Faktor Yang Mempengaruhi Impulse Buying


Dalam Online Shop. Jurnal riset, Vol. 10 No. 1 .
Ghozali. (2018). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro.
GopalKrishan. (2020). Pengertian Implse Buying. Surakarta: Star.

Graciella. (2018). Analisis Shopping Lifestyle. Jurnal Manajemen Pemasaran,


no.1 vol.1.
Haq, S. N. (2019). Analisis Pengaruh Indikator Impulse Buying. Jurnal
Pemasaran, hal.2.
Harjati. (2020). Analisis Impulse Buying. Jurnal Manajemen, No.4.

Herabadi. (2015). Online Impulse Buying. Bandung: Grafika.

Herliyati. (2017). Kecenderungan Impulse Buying Pada Mahasiswa Ditinjau Dari


Latar Belakang (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Jogja). Jurnal
Riset, 24.
82

Herliyati. (2019). Karakteristik Impulse Buying. Manajemen Pemasaran, hal.47.

Hildha. (2018). Penelitian SPSS. Surabaya: Diva Press.

Japarianto, N. (2019). Pengaruh Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying


Melalui Hedonic Value di H&M Store Pakuwon Mall Surabaya. Jurnal
Pemasaran, 41.
Keller, K. (2016). Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Jakarta:
Prenhallindo.
Khoirunnas. (2020). Bahaya Impulse Buying Pada Pelanggan Online Shop Saat
Pandemi Covid-19 . Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial,
No.1 :151.
Mahmudah. (2020). Analisis Pembelian Implusif. Jurnal Riset dan Bisnis, No.1
hal.293.
Rachma, D. d. (2020). Pengaruh Shopping Lifestyle, Discount dan Fashion
Involvement Terhadap Impulse Buying Terhadap Online Shop Lazada.
Jurnal Riset dan Pemasaran, 1.
Ristiana. (2016). Pengertian Fashion Involvement . Bandung: Star.

Robert, R. &. (2019). Faktor Impulse Buying. Jurnal Kompetensi, vol.10 No.10.

Samsudin. (2019). Analisis Pengaruh Indikator Impulse Buying. Jurnal Pemaara,

Hal.2.

Santoso. (2018). Metode Penelitian SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sembiring. (2013). Ketertarikan Fashion. Surabaya: Salempa.

Sitinjak, G. &. (2018). Pengaruh Keterlibatan Fashion dan Gaya Hidup Berbelanja
Terhadap Impulse Buying (Studi Pada Remaja dan Pemuda Jakarta).
Jurnal Manajamen Pemasaran, Vol.7 No. 2.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualititaif dan Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta.
83

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung:


Alfabeta.
Sujarweni. (2014). Metode Penelitian Praktis dan Mudah . Jogja : Pustaka Baru
Press.
Utami. (2012). Analisis Faktor Shopping Lifestyle. Manajemen Riset dan Bisnis ,
hal.49.
Yoshi. (2016). Kajian Terhadap Faktor Yang Mempengaruhi Impulse Buying
Dalam Online Shopping. Jurnal Kompentensi, No 1 : 64.
84

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Kepada YthSaudara/i Responden

Di Tempat

Assalamualaikum wr.wb

Dengan Hormat,

Saya Nur Afni Zunaidah, Mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi

Manajemen Universitas Islam Balitar. Saat ini saya sedang melakukan penelitian

untuk skripsi saya yang berkaitan tentang “Pengaruh Shooping Lifestyle,

Discount dan Fashion Involvement Terhadap Impulse Buying Pada

Konsumen Online Shop Shopee (Studi Kasus Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Angkatan 2019 Universitas Islam Balitar)”. Sehubungan dengan

hal tersebut, saya mohon kesediaan Saudara/i untuk meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner yang saya lampirkan. Pengisian kuesioner ini bertujuan untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, saya harapkan kesediaan dan

bantuan dari responden untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan sejujur-

jujurnya. Atas kesediaan dan waktu yang telah diluangkan, saya ucapkan

terimakasih.

Hormat Saya,

NUR AFNI ZUNAIDAH

NIM.19106620001
85

Berilah tanda (√) pada kotak yang tersedia

I. Screening

Apakah anda pernah berbelanja online melalui Shopee?

o Ya

o Tidak

Seberapa sering anda berbelanja online di Shopee?

o 1 kali

o >2 kali

II. Profile

Jenis kelamin anda?

o Laki-laki

o Perempuan

Umur :

o 20-25

o 26-30

Kelas

o Reguler

o Karyawan

III. Pengeluaran total anda perbulan?

o < Rp. 500.000,.

o Rp. 500.000,. s/d Rp. 1.000.000,.

o > Rp. 1.000.000,.

IV. Petunjuk Pengisian

a. Pilih salah satu jawaban sesuai dengan keadaan sebenarnya dan berilah
tanda (√) pada kolom yang tersedia
86

b. Ada 4 (empat) alternatif jawaban yaitu :

Jawaban Skor

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Tidak Setuju (TS) 2

Setuju (S) 3

Sangat Setuju (SS) 4

V. Butir Pertanyaan

A. Shopping Lifestyle (X1)

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Saya cenderung berbelanja produk


fashion yang ditawarkan melalui iklan

2. Saya tertarik berbelanja produk fashion


dengan model terbaru di shopee

3. Saya cenderung mencari di shopee


produk fashion dengan merek yang
terkenal

4. Saya cenderung berbelanja produk


fashion yang memiliki kualitas terbaik

5. Saya cenderung berbelanja produk


fashion lebih dari 1 (satu) merek

B. Discount (X2)

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Discount yang diberikan pada produk


dapat menghemat pengeluaran belanja
saya
87

2. Saya lebih suka membeli produk


dengan potongan harga yang berlaku
hanya sekali saja

3. Saya lebih suka membeli produk


dengan potongan harga double
meskipun saya tidak menyukai produk
tersebut

4. Saya hanya suka membeli produk


tertentu yang mempunyai potongan
harga saja

5. Saya membeli produk yang


berkelipatan yang mempunyai
potongan harga

C. Fashion Involvement (X3)

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Saya cenderung menyukai fashion


dengan model terbaru

2. Saya menyukai fashion dengan model


yang berbeda dari yang lain

3. Fashion adalah hal yang terpenting


yang mndukung aktivitas seseorang

4. Fashion cenderung meunjukkan status


sosial seseorang

5. Fashion cenderung mempengaruhi


tingkat gengsi seseorang

D. Impulse Buying (Y)

No. Pertanyaan STS TS S SS

1. Saya cenderung berbelanja tanpa berfikir


panjang terlebih dahulu atau spontanitas
pembelian
88

2. Saya cenderung terobsesi membelanjakan


uang saya baik sebagian maupun
seluruhnya untuk produk pakaian

3. Saya membeli produk tanpa


pertimbangan harga terlebih dahulu

4. Saya cenderung membeli produk fashion


meskipun tidak begitu membutuhkannya

5. Saya cenderung berbelanja apabila


terdapat tawaran khusus
89

Lampiran 2 : Tabulasi Data Kuesioner


A. Shopping Lifestyle (X1)

No Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total


1 4 4 4 4 4 20
2 4 4 3 4 4 19
3 3 3 3 2 1 12
4 4 3 4 4 2 17
5 1 2 3 3 3 12
6 2 2 2 2 2 10
7 1 2 3 3 3 12
8 2 3 1 1 1 8
9 2 2 2 3 4 13
10 4 4 3 2 1 14
11 1 2 3 3 3 12
12 1 2 3 3 3 12
13 2 2 2 3 4 13
14 4 4 3 2 1 14
15 4 4 4 4 4 20
16 3 2 3 2 1 11
17 2 2 2 3 4 13
18 1 2 3 3 3 12
19 4 4 4 4 4 20
20 2 2 2 3 4 13
21 4 4 3 4 4 19
22 1 2 3 3 3 12
23 4 3 4 3 4 18
24 1 1 2 3 2 9
25 3 2 3 2 1 11
26 4 4 3 2 1 14
27 4 4 4 4 4 20
28 2 2 2 2 2 10
29 2 2 1 1 2 8
30 1 1 2 3 2 9
31 4 4 3 2 1 14
32 4 3 4 2 3 16
33 1 4 2 2 4 13
34 2 2 2 2 2 10
35 1 2 3 3 3 12
90

No Responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 Total


36 3 2 3 2 1 11
37 1 2 3 3 3 12
38 2 2 2 2 2 10
39 1 4 2 2 4 13
40 1 4 2 2 4 13
41 4 4 3 2 1 14
42 3 2 3 2 1 11
43 2 2 2 2 2 10
44 3 3 3 3 3 15
45 4 4 3 2 1 14
46 4 4 4 4 4 20
47 3 3 3 3 3 15
48 1 4 2 2 4 13
49 1 2 3 3 3 12
50 1 4 2 2 4 13
51 1 4 2 2 4 13
52 1 4 2 2 4 13
53 4 4 3 2 1 14
54 1 2 3 3 3 12
55 3 3 3 3 3 15
56 4 3 4 3 4 18
57 3 3 3 3 3 15
58 4 4 4 4 4 20
59 1 2 3 3 3 12
60 4 3 4 3 4 18
61 3 2 3 2 1 11
62 4 4 3 2 1 14
63 1 2 3 3 3 12
64 2 2 2 2 2 10
65 3 3 3 3 3 15
91

B. Discount (X2)

No Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total


1 4 4 4 4 4 20
2 4 4 3 4 4 19
3 3 3 3 3 3 15
4 4 4 3 4 4 19
5 1 2 3 3 3 12
6 2 2 2 2 2 10
7 3 3 3 3 3 15
8 3 2 3 2 1 11
9 3 3 3 3 3 15
10 4 3 3 3 3 16
11 2 2 3 2 4 13
12 4 3 3 3 3 16
13 3 3 3 3 3 15
14 4 3 4 4 2 17
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 3 2 1 14
17 3 2 3 2 1 11
18 1 2 3 4 4 14
19 4 4 4 4 4 20
20 4 3 4 3 4 18
21 4 3 4 4 2 17
22 1 2 3 3 3 12
23 4 4 4 4 4 20
24 1 1 2 3 2 9
25 4 4 3 2 1 14
26 4 3 4 3 4 18
27 4 4 3 4 4 19
28 3 2 3 2 1 11
29 1 1 2 3 2 9
30 2 2 2 3 4 13
31 4 4 3 2 1 14
32 3 3 3 3 3 15
33 1 2 3 3 3 12
34 3 3 3 3 3 15
35 1 2 3 3 3 12
36 2 2 2 3 4 13
37 4 4 3 2 1 14
38 1 2 3 3 3 12
39 4 4 3 2 1 14
92

No Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 Total


40 4 4 2 2 1 14
41 3 3 3 3 3 15
42 3 2 3 2 1 11
43 2 2 2 3 4 13
44 4 3 3 3 3 16
45 1 2 3 3 3 12
46 4 4 4 3 3 18
47 3 3 3 3 3 15
48 3 2 3 2 1 11
49 2 2 2 2 2 10
50 4 4 4 3 3 18
51 4 3 3 3 3 16
52 4 3 3 3 3 16
53 2 2 2 3 4 13
54 2 2 2 3 4 13
55 4 4 2 2 1 14
56 4 4 4 4 3 19
57 3 3 3 3 3 15
58 4 4 4 4 3 19
59 3 3 3 3 3 15
60 4 3 3 3 3 16
61 4 3 2 2 2 13
62 4 4 3 3 3 17
63 3 3 3 3 3 15
64 4 4 2 1 2 14
65 4 3 3 3 3 16
93

C. Fashion Involvement (X3)

No responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total


1 4 4 4 4 4 20
2 4 4 4 4 4 20
3 3 3 3 3 3 15
4 4 4 4 4 4 20
5 3 2 3 2 1 11
6 2 2 2 2 2 10
7 1 2 3 4 4 14
8 1 2 3 4 4 14
9 4 3 3 3 3 16
10 2 3 4 4 4 17
11 2 2 3 2 4 13
12 4 3 3 3 3 16
13 4 3 4 4 2 17
14 4 3 3 3 3 16
15 4 4 4 4 4 20
16 3 3 3 3 3 15
17 2 2 3 2 4 13
18 2 2 2 2 2 10
19 4 4 4 4 4 20
20 4 3 3 3 3 16
21 4 3 4 4 2 17
22 4 4 3 2 2 13
23 4 4 4 4 3 19
24 3 3 3 2 1 12
25 3 3 3 3 3 15
26 3 4 4 4 4 19
27 4 4 4 4 3 19
28 1 2 3 4 4 14
29 2 2 2 1 1 8
30 2 2 2 3 4 13
31 3 3 3 3 3 15
32 4 3 3 3 3 16
33 1 2 3 4 4 14
34 2 4 4 3 4 17
35 3 2 3 2 1 11
36 2 2 2 3 4 13
37 4 4 2 2 1 14
38 3 3 3 3 3 15
39 4 3 3 3 3 16
94

No responden X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Total


40 4 3 3 3 3 16
41 4 4 4 3 3 18
42 2 2 2 3 4 13
43 4 3 4 2 1 14
44 2 4 4 3 4 17
45 3 3 3 3 3 15
46 4 4 4 4 3 19
47 4 3 3 3 3 16
48 1 2 3 3 3 12
49 1 2 2 4 4 14
50 4 3 3 3 3 16
51 3 3 4 4 4 18
52 3 3 3 3 3 15
53 4 4 2 2 1 14
54 2 2 2 3 4 13
55 4 3 3 3 3 16
56 4 4 3 3 3 17
57 3 3 3 3 3 15
58 4 4 4 4 4 20
59 4 3 4 3 3 17
60 3 3 3 3 3 15
61 3 3 3 3 3 15
62 3 3 3 3 3 15
63 4 4 3 3 3 17
64 4 4 3 2 1 14
65 4 3 4 3 3 17

D. IMPULSE BUYING (Y)


95

No responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total
1 4 4 4 4 4 20
2 3 3 4 4 4 18
3 2 3 4 4 4 17
4 2 3 4 4 4 17
5 3 3 3 3 3 15
6 2 2 2 2 2 10
7 3 2 3 2 1 11
8 3 2 3 2 1 11
9 2 2 3 2 4 13
10 3 4 4 4 4 19
11 1 2 3 4 4 14
12 4 3 3 3 3 16
13 3 3 3 2 1 12
14 1 2 3 4 4 14
15 4 4 4 4 4 20
16 3 2 3 2 1 11
17 3 3 3 2 1 12
18 3 3 3 2 1 12
19 4 4 4 4 4 20
20 3 3 3 3 3 15
21 4 4 4 4 4 20
22 2 2 3 4 4 13
23 4 4 4 4 4 20
24 3 2 3 2 1 11
25 2 2 3 4 4 13
26 4 3 3 3 3 16
27 4 4 4 4 2 18
28 2 2 2 3 4 13
29 3 2 1 1 2 9
30 3 3 3 2 1 12
31 1 2 3 4 4 14
32 2 3 4 4 4 17
33 4 4 3 2 2 13
34 3 3 3 3 3 15
35 2 2 2 2 2 10
36 2 2 2 2 2 10
37 3 3 3 2 1 12
38 2 2 2 3 4 13
39 3 3 3 3 3 15
40 3 3 3 3 3 15
41 3 3 3 3 3 15
96

No responden Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Total
42 3 2 3 2 1 11
43 1 2 3 3 3 12
44 3 4 4 4 4 19
45 1 2 3 3 3 12
46 4 4 4 4 4 20
47 4 3 3 3 3 16
48 1 2 3 3 3 12
49 2 2 2 3 4 13
50 4 3 3 3 3 16
51 4 4 4 3 3 18
52 3 3 3 3 3 15
53 2 2 2 3 4 13
54 1 2 2 3 3 11
55 2 2 2 3 4 13
56 4 4 4 4 4 20
57 3 3 3 3 3 15
58 3 4 4 4 4 19
59 4 4 4 3 3 18
60 4 4 4 3 3 18
61 2 2 2 2 2 10
62 2 2 2 3 4 13
63 1 2 2 4 4 14
64 3 3 3 3 3 15
65 3 3 3 3 3 15

LAMPIRAN 3 : Output SPSS Uji Validitas


97

a. Shopping lifestyle (X1)

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 TOTAL
** **
X1.1 Pearson Correlation 1 ,531 ,616 ,203 -,216 ,668**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,105 ,085 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X1.2 Pearson Correlation ,531** 1 ,293* ,061 ,191 ,663**
Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,629 ,128 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X1.3 Pearson Correlation ,616** ,293* 1 ,626** ,138 ,767**
Sig. (2-tailed) ,000 ,018 ,000 ,274 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** **
X1.4 Pearson Correlation ,203 ,061 ,626 1 ,594 ,703**
Sig. (2-tailed) ,105 ,629 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**
X1.5 Pearson Correlation -,216 ,191 ,138 ,594 1 ,514**
Sig. (2-tailed) ,085 ,128 ,274 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,668 ,663 ,767 ,703 ,514 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

b. Discount (X2)

Correlations
98

TOTA
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 L
X2.1 Pearson Correlation 1 ,839** ,440** ,052 -,133 ,708**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,678 ,291 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** **
X2.2 Pearson Correlation ,839 1 ,461 ,171 ,000 ,784**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,173 ,998 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** **
X2.3 Pearson Correlation ,440 ,461 1 ,532 ,212 ,706**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,090 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** **
X2.4 Pearson Correlation ,052 ,171 ,532 1 ,703 ,658**
Sig. (2-tailed) ,678 ,173 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X2.5 Pearson Correlation -,133 ,000 ,212 ,703** 1 ,507**
Sig. (2-tailed) ,291 ,998 ,090 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,708 ,784 ,706 ,658 ,507 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
99

c. Fashion Involvement (X3)

Correlations
TOTA
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 L
** ** **
X3.1 Pearson Correlation 1 ,713 ,413 ,010 -,322 ,561**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,939 ,009 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** *
X3.2 Pearson Correlation ,713 1 ,584 ,251 -,022 ,753**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,044 ,859 ,000
N 65 65 65 65 65 65
X3.3 Pearson Correlation ,413** ,584** 1 ,549** ,240 ,783**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,054 ,000
N 65 65 65 65 65 65
* ** **
X3.4 Pearson Correlation ,010 ,251 ,549 1 ,684 ,742**
Sig. (2-tailed) ,939 ,044 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** **
X3.5 Pearson Correlation -,322 -,022 ,240 ,684 1 ,474**
Sig. (2-tailed) ,009 ,859 ,054 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,561 ,753 ,783 ,742 ,474 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
100

d. Impulse Buying (Y)

Correlations
TOTA
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 L
** **
Y.1 Pearson Correlation 1 ,778 ,510 -,005 -,165 ,562**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,967 ,189 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** **
Y.2 Pearson Correlation ,778 1 ,784 ,411 ,184 ,847**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,142 ,000
N 65 65 65 65 65 65
Y.3 Pearson Correlation ,510** ,784** 1 ,587** ,240 ,819**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,054 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** **
Y.4 Pearson Correlation -,005 ,411 ,587 1 ,818 ,773**
Sig. (2-tailed) ,967 ,001 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**
Y.5 Pearson Correlation -,165 ,184 ,240 ,818 1 ,601**
Sig. (2-tailed) ,189 ,142 ,054 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
** ** ** ** **
TOTAL Pearson Correlation ,562 ,847 ,819 ,773 ,601 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 65 65 65 65 65 65
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
101

LAMPIRAN 4 : Output SPSS Hasil Uji Reliabilitas

a. Shopping Lifestyle (X1)

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,666 5

b. Discount (X2)

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,666 5

c. Fashion Involvement (X3)

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,640 5

d. Impulse Buying (Y)

Reliability Statistics
Cronbach'
s Alpha N of Items
,746 5

Anda mungkin juga menyukai