Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perbankan dari tahun-ketahun menjadi perhatian
masayarakat. Oleh karena itu untuk memenangkan persaingan maka bank harus mampu memberikan
kepuasaan kepada para nasabahnya, misalnya memberikan pelayanan prima dengan kualitas pelayanan
pada produk / jasa yang dapat diandalkan dari pada pesaingnya. Prinsip yang mendasari usaha bank
ialah kepercayaan dari masyarakat. Dalam menjalankan fungsinya sebagai financial intermediary, bank
akan berhubungan dengan semua lapisan masyarakat yaitu berupa tabungan, deposito, pinjaman
lainnya dan penggunaan jasa yang disediakan oleh bank.

Jasa-jasa yang diberikan seperti tabungan, transfer lebih mudah, penarikan dana di bank dapat
dilakukan hanya dengan memiliki kartu ATM/kredit, dan lain-lain. Keuntungan yang diperoleh dari jasa
ini adalah keuntungan yang pasti walaupun relatif kecil, di sisi lain resiko kerugian yang mungkin
dihadapi lebih kecil daripada resiko yang akan dihadapi dalam pemberian kredit kepada nasabah.

Salah satu jasa perbankan yang diperlukan saat ini adalah Safe Deposit Box yang merupakan salah satu
jasa bank yang memberikan keuntungan pasti dan hampir tidak mengandung resiko. Safe Deposit Box ini
merupakan persewaan kotak untuk menyimpan dokumen atau surat-surat berharga, jasa ini juga dikenal
sebagai safe loket.

Pihak dan manfaat

Safe Deposit Box dapat digunakan oleh siapa saja, tapi lebih banyak digunakan oleh pengusaha
kecil/pengusaha besar yang memiliki dokumen/surat-surat berharga yang relatif banyak dibandingkan
dengan perorangan. Safe Deposit Box sangat aman dari berbagai hal seperti pencurian dan
kebakaran.Untuk membuka Safe Deposit Box harus dilakukan dengan menggunakan dua buah anak
kunci, yaitu kunci unit (kedua) yang diserahkan kepada nasabah dan kunci masternya (utama) tetap
dipegang bank.

Jika kunci hilang pada bank BNI

Jika salah satu kunci baik yang dipegang oleh bank maupun nasabah hilang maka, Safe Deposit Box tidak
dapat dibuka dan harus dibongkar. Dengan kondisi sekarang yang sering terjadi bencana alam dan resiko
kelalaian manusia tidak dapat diprediksi, membuat kemungkinan kerusakan terhadap dokumen-
dokumen penting ini semakin meningkat. Kerusakan yang timbul akan mengakibatkan berkurang bahkan
hilangnya nilai dari dokumen tersebut. Solusi yang dapat diambil perusahaan adalah dengan
mengansuransikan atau dengan menyimpannya di bank, karena bank mempunyai fasilitas untuk
menyimpan dokumen berharga yang dikenal dengan Safe Deposit Box (SDB).

Salah satu bank yang memiliki Safe Deposit Box adalah PT.Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Cabang
Bukittinggi. Bank Negara Indonesia memberikan pelayanan Safe Deposit Box yang lebih privat, nyaman
dan aman bagi nasabahnya. Bagi nasabah yang ingin membuka SDB pada PT.Bank Negara Indonesia
(Persero)Tbk tidak akan melewati banyak prosedur yang berbelit-belit dan nasabah juga tidak perlu
menyediakan waktu yang banyak untuk pengurusannya.

Prosedur Penutupan

- Pada bank BCA


Nasabah bisa langsung menuju ke pelayanan nasabah dengan membawa surat penutupan safe
deposit box. Setelah itu nasabah mengembalikan kunci kepada pihak BCA. Pihak BCA akan
memproses penutupan safe deposit tersebut serta mengentikan pemotongan pada rekening
nasabah yang berarti tidak ada lagi pembebanan biaya sewa safe deposit box pada rekening
nasabah. Pihak BCA memberitahukan kepada nasabah bahwa masa sewa safe deposit box akan
berakhir tepat di hari masa sewanya berakhir. Pihak BCA juga mempunyai laporan penyewaan
jasa safe deposit box milik nasabah, jadi jika nasabah lupa dan saldo nasabah sudah rekening
nasabah tidak mencukupi maka pihak BCA akan menghubungi nasabah untuk menyetor ke
rekening.

- Pada Maybank
Bagi Nasabah yang saat ini memiliki layanan SDB, maka berikut ini adalah ketentuan yang
ditetapkan Maybank untuk proses penutupan layanan SDB :
Nasabah tidak dapat melakukan perpanjangan masa kontrak SDB setelah jatuh tempo yaitu
terhitung 1 (satu) tahun dari tanggal sewa. Nasabah wajib segera melakukan proses
pengosongan SDB dan mengisi formulir penutupan layanan SDB dengan mengunjungi Kantor
Cabang dimana layanan SDB Nasabah tersedia selambat-lambatnya sebelum jatuh tempo
kontrak layanan SDB.
Nasabah wajib membawa:
1. Kartu Identitas yang berlaku (KTP).
2. Maybank Kartu ATM/Debit yang terhubung dengan rekening sumber pendebetan biaya
kontrak SDB.
3. 2 (dua) buah kunci (master key) SDB yang telah diterima dan dipegang Nasabah.
4. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan namun Nasabah tetap belum
melakukan proses pengosongan SDB dan penutupan layanan SDB, maka berikut adalah
perhitungan biaya denda yang akan dikenakan.
Nilai denda :
Berikut ketentuan jumlah bulan keterlambatan :
Jangka Waktu Keterlambatan Ketentuan Denda
< 1 bulan 1 bulan
> 1 bulan s/d < 2 bulan 2 bulan
> 2 bulan s/d < 3 bulan 3 bulan
dst dst

Perhitungan jumlah hari dengan asumsi 1 bulan adalah 30 hari.

Anda mungkin juga menyukai